Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Pt. Jasa Marga (Persero) Tbk, Cabang Belmera Chapter III IV

BAB III
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA
PT. JASA MARGA
(Persero) Tbk, CABANG BELMERA

A. Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi
1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Perkembangan informasi mengakibatkan perubahan pada beberapa istilah dan teknik
yang telah digunakan dalam akuntansi.Di era globalisasi yang serba canggih, relevan
dengan sebutan sistem informasi akuntansi yang disebabkan oleh perkembangan ilmu
akuntansi dengan penerapan teknologi pengolah data yang lebih efisien dan dapat
mengolah informasi akuntansi yang lebih banyak.
Sistem informasi akuntansi pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang saling
terkait satu dengan yang lainnya sehingga dapat memproses data transaksi yang
dibutuhkan yang berfungsi bersama untuk mencapai suatu tujuan.Dalam ruang lingkup
sistem informasi akuntansi secara keseluruhan akan dapat lebih mudah diatur dan
dimengerti bila masing-masing bagian dari istilah tersebut di definisikan antara lain
terdiri dari tiga elemen yaitu : sistem, informasi, dan akuntansi.
a. Sistem
Menurut Mulyadi (2001 : 5) Sistem adalah : “Suatu organisasi
formulir,


catatan

dan

laporan

yang

untukmenyediakan informasi keuangan

dikoordinasikan
yang dibutuhkan

sedemikian

rupa

menajemen


guna

memudahkan pengelolaan perusahaan.”

26
Universitas Sumatera Utara

Menurut Nugroho Widjajanto (2001 : 1) Sistem adalah : “Sesuatu yang memiliki
bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga
tahap yaitu input, proses dan output.”
Menurut James A.Hall (2007 : 6) Sistem adalah : “Kelompok dari dua atau lebih
komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan
yang sama.”
Sistem terdiri dari subsistem atau bagian-bagian sistem, yang terdiri dari
subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau modul-modul dan seterusnya sampai
komponen terkecil.Subsistem adalah bagian dari sistem, dan interaksi yang berkaitan
sehingga dicapai suatu kesatuan atau terintegasi.Jadi, dapat disimpulkan bahwa
sistem adalah suatu unit usaha yang terdiri dari elemen-elemen yang saling
ketergantungan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
b. Informasi

Menurut Bodnar dan Hopwood (2003 : 1) Informasi adalah : “Data yang berguna
yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan yang
tepat.”
Informasi merupakan sebuah keterangan yang bermanfaat untuk para pengambil
keputusan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan yang sudah ditetapkan
sebelumnya.Istilah sistem informasi menganjurkan pengguna teknologi komputer di
dalam organisasi untuk menyajikan informasi kepada para pemakai.
Informasi memiliki karakteristik kualitatif agar dapat dipergunakan untuk
mengambil keputusan.Tanpa kualitas, informasi kehilangan fungsinya. Ada empat
karakteristik informasi secara kualitatif, yaitu :

Universitas Sumatera Utara

1) Accurancy (ketelitian)
Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material.Kesalahan-kesalahan
material ada ketika jumlah informasi yang tidak akurat menyebabkan pemakainya
melakukan keputusan yang buruk atau gagal melakukan keputusan yang
diperlukan.
2) Timeliness (ketepatan waktu)
Umur


informasi

merupakan

menentukankegunaannya.Informasi

faktor
harus

tidak

yang
lebih

kritikal
tua

dari


dalam
periode

waktutindakan yang didukungnya.
3) Completeness (kelengakapan)
Informasi yang lengkap adalah informasi yang relevan dengan kebutuhan
penggunanya
4) Conciseness (keringkasan)
Informasi yang bernilai untuk manajer adalah informasi yang ringkas dan
langsung mengenai sasaran yang diprlukan.
5) Relevancy (kesesuaian)
Informasi yang relevan merupakan informasi yang perlu diketahui untuk
memberikan pemahaman yang baru.Laporan yang hanya bersifat sementara, dan
selanjutnya tidak relevan harus dihentikan pembuatannya.

c. Akuntansi
Menurut Soemarso (2002 : 3) Akuntansi adalah : “Proses mengidentifikasi,
mengukur dan melaporkan informasi ekonomi,untuk memungkinkan adanya

Universitas Sumatera Utara


penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan
informasi tersebut.”
Menurut Carl S.Warren,James M.Reeve, dan Philip E. Fess (2008:10) Akuntansi
adalah : “Sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan mengenai ekonomi dan kondisi perusahaan.”
Jadi, akuntansi itu merupakan proses yang dimulai dari transaksi, pencatatan,
pengikhtisaran dan laporan akuntansi. Dengan demikian, informasi yang dihasilkan
berguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan mengenai perusahaan yang
bersangkutan.
d. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi menurut Bodnnar Dan Hopwood (2003 : 1) Sistem
Informasi Akuntansi (SIA) adalah : “Kumpulan sumber daya, seperti manusia dan
peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi, informasi ini
dikomunukasikan kepada bagian beragam pengambil keputusan.”
Oleh karena itu, dapat disimpulkan sistem informasi akuntansi adalah kumpulan
sumber daya yang dirancang untuk mentranformasikan data menjadi informasi.

2. Manfaat dan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Mulyadi (2001 : 19), sistem informasi akuntansi memilikiempat tujuan

dalam penyusunannya, yaitu :
a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha.
b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik
mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasinya.
c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk
memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi dan untuk
menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan

Universitas Sumatera Utara

kekayaan perusahaan.
d. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.
Sistem informasi akuntansi untuk setiap perusahaan akan berbeda namun umumnya
memiliki manfaat dan tujuan yang sama, secara umum manfaat dan tujuan sistem
informasi akuntansi dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Menyediakan informasi akuntansi yang diperlukan oleh pihak intern dan ekstern,
seperti perpajakan, bank atau kreditur, pemerintah, dan lembaga-lembaga lainnya
yang berkaitan dengan perusahaan.
b. Menyempurnakan pengawasan melalui organisasi, prosedur-prosedur dan cara-cara
lain untuk mengamankan harta kekayaan perusahaan.

c. Mengurangi biaya penyelenggaraan administrasi ke tingkat yang

lebih rendah

daripada nilai manfaatnya.
d. Menyampaikan informasi yang dibutuhkan ke semua tingkat manajemen, pemilik,
atau pemegang saham secara cepat dan tepat.

3. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
Romney dan Steinbart (2006 : 3), menjelaskan tiga fungsi suatu sisteminformasi
akuntansi yaitu :
a. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan
oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut, agar
pihak manajemen,para pegawai, dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat
meninjau ulang (review) hal-hal yang telah terjadi.
b. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk
membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
c. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga asset-asset organisasi,
termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa datatersebut tersedia saat
dibutuhkan, akurat, dan andal.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa fungsi sistem informasi akuntansi adalah untuk

Universitas Sumatera Utara

memberikan gambaran kepada pihak eksternal dan internal mengenai informasi
keuangan perusahaan serta seluruh aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuan yang
ditetapkan.
4. Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Ali Masjono Mukhtar (1999 : 9) karakteristik dari sistem informasi akuntansi
yaitu:
1. Merupakan suatu proses yang terorganisir dalam suatu perusahaan.
2. Melakukan kegiatan mulai dari mengumpulkan data, mencatat, mengklasifikasi,
memproses, menganalisis hingga menjadi informasi keuangan yang relevan dan
mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan baik intern
maupun ekstern.
3. Informasi keuangan yang dihasilkan menggambarkan kegiatan operasional dan
manajemen perusahaan serta prestasi yang dicapai.
4. Merupakan salah satu alat untuk pengawasan.

B. Pengertian Kas

Hampir setiap transaksi dalam perusahaan melibatkan perkiraan kas.Bagi perusahaan, kas
menjadi alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan operasi
perusahaan sehari-hari serta untuk investasi aktiva tetap.
Kas merupakan alat pertukaran yang baku serta menjadi dasar pengukuran dan akuntansi
untuk semua perkiraan.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2002 : 276)“ Kas adalah alat pembayaran yang siap
dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan ”.
Menurut Warren, Reeve, dan Fees, dalam buku Pengantar Akuntansi, (2008:320)
pengertian kas adalah : “Kas (cash) meliputi uang receh, uang kertas, cek, wesel (money
order atau kiriman uang melalui uang pos yang lazim berbentuk draft bank ata cek bank; hal
ini untuk selanjutnya diistilahkan wesel), dan uang yang disimpan dibank yang dapat ditarik

Universitas Sumatera Utara

tanpa pembatasan dari bank bersangkutan.”
Sedangkan menurut Kieso dan Weygandt dalam buku Akuntansi Intermedite, (2008 :
342) yang menyebutkan bahwa kas adalah sebagai berikut :
“Kas yaitu aktiva yang paling likuid, merupakan media pertukaran standard dan dasar
pengukuran serta akuntansi untuk semua pos-pos lainnya.Pada umumnya kas
diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Kas terdiri dari uang logam, uang kertas dan dana

yang tersedia pada deposito bank. Instrumen yang sapat dinegosiasikan seperti pos wesel
(money order), cek yang disahkan (certifield check), cek kasir (chasier check), cek pribadi
dan wesel bank (bank draft) juga dipandang sebagai kas.”
Menurut Soemarso dalam buku Akuntansi Suatu Pengantar, (2002:296)kas didefinisikan
sebagai berikut : “Kas adalah segala sesuatu (baik berbentuk uang atau logam) yang dapat
tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai
nominalnya.”
Dari defenisi-defenisi kas diatas dapat disimpulkan bahwa kas adalah segala sesuatu yang
dapat segera dikeluarkan untuk membiayai kegiatan sehari-hari perusahaan.Yang termasuk
kas adalah uang logam yang ada diperusahaan dan rekening giro yang ada di bank.
Kas adalah aktiva lancar yang sifatnya sangat likuid dibandingkan aktiva lancar
lainnya.Likuiditas merupakan salah satu indikasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban pada saat jatuh tempo.Penting bagi perusahaan untuk mempertahankan posisi
likuiditas yang memadai, perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tidak memadai
cenderung memiliki resiko kegagalan, sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat
likuiditas yang memadai umumnya memiliki fleksibilitas keuangan yang lebih besar untuk
menerima peluang investasi baru yang tidak terduga. Selain itu, kas merupakan aktiva yang
tidak produktif, karena kas tidak dapat dikembangkan

atau ditambah kecuali diubah

menjadi aktiva lainnya.
Banyaknya transaksi secara langsung atau tidak mempengaruhi penerimaan dan

Universitas Sumatera Utara

pengeluaran kas, Kas juga mudah untuk diselewengkan oleh siapa saja.
Oleh karena itu, perusahaan harus merancang sistem informasi akuntansi kas yang
didalamnya terdapat prosedur-prosedur

penerimaan dan pengeluaran kas yang dapat

digunakan sebagai sarana untuk pengendalian terhadap kas.

C. Sistem Informasi Akuntansi yang digunakan PT. JASA MARGA (Persero) Tbk,
CABANG BELMERA
Sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas adalah suatu sistem
pengolahan data akuntansi yang digunakan untuk mengelola kas, yang merupakan
koordinasi dari manusia, alat dan metode yang berinteraksi secara harmonis untuk
menghasilkan informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas sehingga dapat
mengatur likuiditas kasnya.Sistem informasi akuntansi terbagi menjadi dua yaitu sistem
informasi akuntansi manual dan sistem informasi akuntansi komputerisasi.Sistem informasi
akuntansi manual yaitu sistem informasi akuntansi yang dimulai dari pencatatan transaksi
keuangan hingga pengikhtisaran untuk menghasilkan laporan keuangan yang dilakukan
secara manual.Sedangkan sistem informasi akuntansi komputerisasi adalah sistem informasi
akuntansi yang menggunakan teknologi komputer dalam mengelola data atau transaksi
perusahaan menjadi suatu informasi yang tepat, akurat dan relevan dalampengambilan
keputusan.
Seiring dengan perkembangan usaha yang dijalankan oleh PT. JASA MARGA (Persero)
Tbk, CABANG BELMERA menuntut sistem informasi akuntansi yang meningkatkan pola
peranan sistem pencatatan laporan keuangan sesuai dengan ketentuan untuk menjalankan
operasi sangatlah penting.PT. JASA MARGA (Persero) Tbk, CABANG BELMERAsebagai

Universitas Sumatera Utara

perusahaan pengelola jalan dan jembatan juga memiliki sistem informasi akuntansi dalam
kegiatan operasionalnya. Sistem informasi yang digunakan oleh PT. JASA MARGA
(Persero) Tbk, CABANGBELMERA

adalah sistem aplikasi Oracle’s. Sistem aplikasi

Oracle’s dirancang untuk memudahkan pengguna akhir dalam mengoperasikannya.
Sistem aplikasi Oracle’s sudah menyediakan parameter sebagai patokan atau dasar yang
memberikan kemudahan dan fasilitas yang seluas-luasnya kepada user sebagai pengguna
sistem untuk membantu penerimaan dan pengeluaran kas itu sendiri.Setiap pengguna sistem
Oracle’s harus memiliki user ID dan Password.

D. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada PT. JASA MARGA (Persero) Tbk,
CABANG BELMERA
Prosedur penerimaan dan pengeluaran kas diperlukan untuk mempermudah aliran
transaksi keuangan.PT. JASA MARGA (Persero) Tbk, CABANG BELMERA dalam
prosedur penerimaan dan pengeluaran kas menggunakan Standar Operasional Prosedur
(SOP). Sistem prosedur SOP ini juga dilengkapi dengan sistem aplikasi yang digunakan
oleh PT. JASA MARGA (Persero) Tbk, CABANG BELMERA
Adapun prosedur penerimaan dan pengeluaran kas yangditerapkan oleh PT. JASA
MARGA (Persero) Tbk, CABANG BELMERA adalah sebagai berikut :
1. Prosedur Penerimaan Kas
Penerimaan kas adalah kas yang diterima perusahaan baik yang berupa uang tunai
maupun surat-surat berharga yang mempunyai sifat dapat segera digunakan yang berasal
dari transaksi perusahaan maupun pendapatan tunai, pelunasan piutang atau transaksi
lainnya yang dapat menambah kas perusahaan.Dalam penyusunan prosedur penerimaan
kas perlu dipertimbangkan pentingnya dan frekuensi masing–masing transaksi.Sesudah

Universitas Sumatera Utara

itu baru merencanakan organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau
membuat catatan pengelolaan dan pengawasan.
Ruang Penerimaan
Dokumen

Bagian Kasir

Mulai

Kepala Shift
Pengumpul Tol

1

2

Gardu
Masuk
1

Menerima
KTM

Faktur

Faktur

2

2

Gardu
Keluar
Menghitung
Jumlah
Dropping
KTM

Pengendara
Memberikan
KTM

Megisi
Bukti
Setor Ke
Bank

Menghitung
& Menyetor
Uang dari
Gardu

Faktur&
KTM

Pelanggan

Menerima
SPT (Uang
Tunai)

1
1

Faktur

Pembuatan
Laporan Hasil

2

2
Kasir

KTM = Kartu Tanda Masuk
SPT = Setoran Pengumpul Tol

Kepala
Bagian

Selesai

Gambar 3.1
Diagram Alir Penerimaan Kas PT. JASA MARGA (Persero)
Tbk CABANG BELMERA
Sumber : PT. JASA MARGA (Persero) Tbk CABANG BELMERA

Universitas Sumatera Utara

a. Ruang Penerimaan Dokumen
1. Setelah akhir tugas digardu, pengumpul tol membawa hasil pendapatan tol dari
gardu ke ruang Tata Usaha Gerbang Tol.
2. Mengeluarkan uang dari kotak uang (cash box).
3. Menghitung dan menuangkan rincian uang berdasarkan nominal pada Setoran
Pengumpulan Tol (SPT)
4. Menandatangani formulir (SPT) Setoran Pengumpulan Tol dan menyerahan SPT
dan uang kepada Tata Usaha Gerbang Tol.
b. Bagian Kasir
1. Menerima dan memeriksa kesesuaian uang dengan Setoran Pengumpulan Tol
(SPT).
2. Memaraf Setoran Pengumpulan Tol (SPT) bila laporan tersebut sesuai dengan yang
disetorkan atau meminta pengumpul tol memperbaiki bila ternyata terdapat
ketidaksesuaian.
3. Menyerahkan Setoran Pengumpulan Tol (SPT) yang telah diparaf kepada
pengumpul tol.
4. Menerima dan menyerahkan Setoran Pengumpulan Tol (SPT)kepada Kepala Shift
Pengumpul Tol (KSPT)
c. Kepala Shift Pengumpul Tol
1. Menerima dan membandingkan Setoran Pengumpulan Tol (SPT) dengan ATT2/ATB-2 yang telah dikoreksi
2. Menandatangani

SPT

yang

telah

diperiksa

kemudian

menncatat

pertanggungjawaban minus bila ada.

Universitas Sumatera Utara

3. Menyerahkan SPT kepada pengumpul tol dan memerintahkan pembayaran
pertanggungjawaban minus (bila ada).
2. Prosedur Pengeluaran Kas
Pengeluaran kas adalah suatu transaksi yang menimbulkan berkurangnya saldo kas
milik perusahaan yang diakibatkan adanya pembelian tunai, pembayaran utang maupun
hasil transaksi yang menyebabkan berkurangnya kas.Prosedur Pengeluaran Kas adalah
suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk melakukan sebuah transaksi
atau pembayaran biaya.Untuk mempermudah pengelolaan penerimaan dan pengeluaran
kas diperlukan sebuah prosedur.
Pada umumnya sumber penerimaan kas pada perusahaan berasal dari pendapatan
penggguna tol, penerimaan royalti, sewa, penjualan aktiva maupun penjualan saham,
sedangkan pengeluaran kas digunakan untuk pembayaran gaji, sewa, pajak, hutang, biaya
operasi lainnya, pembelian peralatan maupun investasi lainnya. Jadi hubungan antara
penerimaan kas dan pengeluaran kas itu sangat kuat.Kalau tidak ada penerimaan kas
maka kita tidak bisa melakukan pengeluaran kas.
Sistem pengeluaran kas PT. JASA MARGA (Persero) Tbk, CABANG BELMERA
memiliki pemisahan fungsi yang mengumpulkan bukti pengeluaran kas dengan mencatat
kas, semua pengeluaran kas menggunakan voucher, penulisan cek hanya dilakukan
apabila bukti pendukung lengkap dan disetujui oleh pejabat yang berwenang.

Universitas Sumatera Utara

Pemakai Dana
Kas

Pemegang Dana
Kas

Mulai

Bagian
Jurnal
2

1

Pembuatan

Faktur

Permintaan &

2

Faktur

Faktur

2

2
Membuat
Jurnal

pengeluaran

Pengeluaran

Kas

Kas

1

Faktur

2

Menyerahkan Uang

Memeriksa

Kepada Peminta

Pertanggungjawaban

dan Pengumpul

Pemakai Kas

Bukti Pendukung

1

Faktur

Membuat

N

2

Bukti
Pengeluaran

Pemakai Kas

Kas

Selesai
3
Faktur

2

Gambar 3.2
Diagram Alir Pengeluaran Kas PT. JASA MARGA (Persero)
Tbk CABANG BELMERA
Sumber : PT. JASA MARGA (Persero) Tbk CABANG BELMERA

Universitas Sumatera Utara

a. Pemakai Dana Kas
Pemakai dana kas mengajukan pengeluaran kas dengan membuat surat permintaan
pengeluaran kas dan satu faktur untuk pemegang kas.
b. Pemegang Dana Kas
Pemegang dana kas menandatangani formulir permintaan dan menyerahkan uang
kepada pemohon dengan mengumpulkan bukti pendukung atas permintaan
pengeluaran kas.
c. Bagian Jurnal
Bagian pemegang kas membuat

bukti pengeluaran kas serta memeriksa

pertanggungjawaban pemakai kas. Setelah semua selesai bukti tersebut dibubuhi cap
sebagai bukti kemudian bagian jurnal menjurnal pengeluaran kas yang terjadi.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa terhadap sistem informasi akuntansi
penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. JASA MARGA (Persero) Tbk, CABANG
BELMERA, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. PT. JASA MARGA (Persero) Tbk, CABANG BELMERA adalah perusahaan yang
bergerak dalam bidang usaha jasa penyediaan jalan tol maupun jembatan.
2. Struktur Organisasi PT. JASA MARGA (Persero) Tbk, CABANG BELMERA
menunjukan adanya pemisahan tugas dan fungsi yang :jelas untuk melaksanakan segala
kegiatan perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan.
3. Prosedur penerimaan dan pengeluaran kas yang digunakan oleh PT. JASA MARGA
(Persero) Tbk, CABANG BELMERA adalah sistem Standar Operasional Prosedur
(SOP). Sistem ini sangat baik karena sudah sesuai standar prosedur yang digunakan
perusahaan.
4. Sistem informasi akuntansi dan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas yang
diterapkan PT. JASA MARGA (Persero) Tbk, CABANG BELMERA sudah berjalan
efektif dan efisien. Hal ini dapat dilihat dari sistem aplikasi yang digunakan oleh PT.
JASA MARGA (Persero) Tbk, CABANG BELMERA sudah menggunakan proses OnLine dalam proses pengelolaan transaksi keuangannya.
5. Sistem informasi akuntansi yang digunakan oleh PT. JASA MARGA (Persero) Tbk,
CABANG BELMERA adalah sistem aplikasi Oracle’s. Dimana PT. JASA MARGA

40

Universitas Sumatera Utara

(Persero) Tbk, CABANG BELMERA merupakan salah satu perusahaan yang
mencerminkan sistem perusahaan modern yang ditinjau dari sistem informasi akuntansi.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang telah dilakukan pada PT. JASA MARGA
(Persero) Tbk, CABANG BELMERA, maka penulis disini mencoba memberikan saran
yang mungkin dapat membantu bagi kemajuan PT. JASA MARGA (Persero) Tbk,
CABANG BELMERA, sebagai berikut :
1. PT. JASA MARGA (Persero) Tbk, CABANG BELMERA perlu melakukan rotasi
jabatan atau pengambilan cuti wajib bagi petugas yang melakukan pembayaran kas, dan
mewajibkan penggunaan alat-alat mekanis dalam penulisan cek, voucher maupun bukti
pengeluaran kas kecil agar tidak terjadi ketidaksesuaian atau kekurangan kas.
Sebaiknya sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas harus terus dikontrol agar
sistem aplikasi yang digunakan dapat berjalan efektif dan tidak mengalami hambatan.

Universitas Sumatera Utara