Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) Medan Chapter III IV

BAB III

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN
PENGELUARAN KAS PADA PT. PERKEBUNAN
NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

A.

Pengertian Kas
Kas adalah komponen aktiva paling aktif dan sangat mempengaruhi setiap

transaksi yang terjadi. Hal ini dikarenakan setiap transaksi memerlukan suatu
dasar pengukuran yaitu kas. Bahkan walaupun perkiraan kas tidak langsung
terlibat dalam transaksi tersebut besarnya nilai transaksi tetap diukur dengan kas.
Kas adalah aktiva yang tidak produktif. Oleh karena itu kas harus dijaga supaya
jumlah kas tidak terlalu besar sehingga tidak ada kas yang menganggur. Di
samping itu kas merupakan suatu aktiva yang paling mudah diselewengkan dan
digunakan dengan tidak semestinya oleh karyawan karena kas merupakan aktiva
yang paling bernilai dibanding dengan aktiva lainnya serta paling mudah dipindah
tangankan. Kas terdiri dari saldo kas (cash and hand) dan rekening giro setara kas
(cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid berjangka pendek

dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa
menghadapi resiko perubahan-perubahan yang signifikan. (IAI, 2007 : 22)
Kas adalah alat pembayaran yang dapat dipakai untuk membiayai kegiatan
perusahaan. Kas merupakan aktiva yang paling lancar dan harus disediakan
diperusahaan selama periode tertentu. Banyak transaksi perusahaan baik langung
ataupun tidak langsung akan mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran

Universitas Sumatera Utara

kas.Tidak hanya terbatas pada uang tunai yang tersedia didalam perusahaan saja,
melainkan meliputi semua jenis asset yang dapat dipergunakan dengan segera
untuk membiayai kegiatan perusahaan. (Mulyadi, 2001 : 322). Dalam siklus
pengeluaran kas, catatan yang digunakan antara lain :
1. Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Disbursement Journal)
Untuk mencatat pembelian digunakan jurnal pembelian, sedangkan untuk
pengeluaran kas digunakan jurnal pengeluaran kas dan dokumen sumber yang
digunakan sebagai dasar dalam pencatatan pengeluaran kas adalah faktur dari
pemasok yang telah di cap lunas oleh bagian pembayaran atau kas.
2. Register Cek (Check Register)
Dalam pencatatan utang dengan voucher payable system, untuk mencatat

transaksi pembelian digunakan 2 jurnal, register bukti kas keluar dan register cek.
Register bukti kas keluar digunakan untuk mencatat utang yang timbul, sedangkan
register cek digunakan untuk mencatat pengeluaran kas dengan cek, register cek
juga digunakan untuk mencatat cek-cek perusahaan yang dikeluarkan untuk
membayar para nasabah perusahaan atau pihak lainnya.
3. Jurnal Pengeluaran Dana Kas Kecil (Petty Cash Disbursement Journal)
Untuk pencatatan pengeluaran dana kas kecil diperlukan jurnal khusus, jurnal
ini difungsikan juga sebagai alat distribusi pendebitan yang timbul sebagai akibat
pengeluaran dana kas kecil. Pengertian kas yang lain adalah: “Kas adalah jumlah
uang tunai yang ada di perusahaan dan rekening giro simpanansimpanan di bank
yang pengambilannya tidak dibatasi baik dalam waktu maupun jumlahnya dan
investasi jangka pendek yang secara formal disebut kas dan setara kas.”

Universitas Sumatera Utara

(Baridwan, 2000 : 242)
Banyak transaksi perusahaan baik langsung maupun tidak langsung akan
mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran kas, tidak hanya terbatas pada uang
tunai yang tersedia dalam perusahaan saja, melainkan meliputi semua jenis asset
yang dapat dipergunakan dengan segera untuk membiayai seluruh kegiatan

perusahaan. Sebagai harta yang likuid kas adalah media pertukaran dan dasar bagi
pengukuran dan akuntansi untuk semua pos lainnya. Agar dapat dilaporkan
sebagai kas, pos yang bersangkutan harus siap sedia untuk pembayaran kewajiban
lancar.

B.

Sifat-sifat dan Ciri Kas

Sifat-sifat dan ciri-ciri kas adalah sebagai berikut:
1. Alat tukar yang standar.
2. Dipakai sebagai dasar untuk mengukur dan menghitung.
3. Merupakan harta yang paling likuid dan biasanya diklasifikasikan sebagai
harta lancar.
4. Untuk dapat digolongkan sebagai kas haruslah siap (tersedia) untuk
pembayaran kewajiban-kewajiban lancar dan bebas dari batasan-batasan
penggunaannya.
Item yang diklasifikasikan sebagai kas meliputi mata uang logam dan
kerta yang ada di perusahaan serta dana dalam deposito bank yang tidak
dibatasipenggunaannya yang sering kali disebut rekening koran bank (demand

deposit) karena hal itu dapat ditarik atas permintaan. Dana kas kecil atau dana

Universitas Sumatera Utara

tukar dan instrumen yang dapat dinegosiasikan seperti cek pribadi, cek perjalanan,
cek kasir, wesel bank, pos wesel (money order) atau item yang umumnya
dilaporkan sebagai kas yang sering disebut sebagai ekuivalen kas.

C.

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Dalam memenuhi kebutuhan informasi akuntansi bagi pihak luar

maupunpihak dalam perusahaan, maka disusunlah suatu sistem informasi
akuntansi yang dianggap baik untuk perusahaan tersebut. Sistem ini dirancang
untuk menghasilkan informasi akuntansi yang berguna bagi pihak luar maupun
pihak dalam perusahaan. Agar kegiatan perusahaan berjalan dengan lancar
membantu setiap pelaksanaan tugas dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sistem informasi akuntansi terdiri dari tiga kata yaitu, sistem, informasi,
akuntansi. Apabila ketiga kata tersebut digabungkan akan membentuk suatu

defenisi yang baru. Berikut ini dijelaskan pengertian ketiga kata tersebut : Sistem
terdiri dari dua bagian, yaitu struktur dan proses. Stuktur adalah komponen dari
sistem tersebut dan proses adalah prosedurnya sistem yang didefinisikan sebagai
pendekatan prosedur merupakan suatu prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan
tertentu.
Menurut perusahaan sistem adalah kumpulan sub-sub sistem yang saling
berhubungan untuk mencapai tujuan perusahaan. Sistem adalah sesuatu yang
memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu
melalui tiga tahap yaitu input, proses dan output. Input merupakan penggerak
atau pemberi tenaga dimana sistem itu dioperasikan. Output adalah hasil dari

Universitas Sumatera Utara

informasi itu sendiri. Sedangkan proses adalah aktivitas yang mengubah input
menjadi output. Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen
yang saling berkaitan (interrelated) sub-sub sistem yang bersatu untuk mencapai
satu tujuan yang sama. (Hall, 2001 : 234)
Menurut penulis sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang
saling berinteraksi untuk mencapai tujuan perusahaan. Sistem informasi akutansi
yang direncanakan dengan baik harus dilengkapi dengan: (1) pengumpulan ,

pencatatan dan pelaporan data yang efesien, (2) pengukuran setiap perusahaan,
(3) pemberian wewenang dan tanggung jawab, (4) pencegahan kesalahan dan
kecurangan. (Niswonger, 2001 : 241). Sistem informasi akuntansi adalah
kumpulan sumber daya , seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk
merubah data menjadi informasi. Informasi ini diinformasikan kepada beragam
pengambilan keputusan dan pengguna. Sedangkan pengertian lain dari sistem
informasi akuntansi adalah susunan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga
pelaksanaan dan berbagai laporan yang didesain untuk mentransformaikan data
keuangan menjadi informasi keuangan. Kas adalah segala sesuatu yang dapat
diterima oleh bank untuk disetor ke rekening bank (Warren, 2005 : 145). Sistem
informasi akuntansi penerimaan kas adalah penerapan suatu sistem informasi
akuntansi yang dihubungkan dengan salah satu kegiatan yang berhubungan untuk
memperoleh penerimaan uang dari pihak lain diluar perusahaan.

D.

Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas
Kas merupakan pekiraan yang paling lancar dan aktif, sehingga hampir

semua kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan kas. Ini disebabkan sifat


Universitas Sumatera Utara

kegiatan usaha yang meliputi suatu harga dan keadaan-keadaan yang berkaitan
dengan penetapan suatu alat tukar. Kas memberikan dasar pengukuran dan
pencatatan untuk semua perkiraan yang lain. Menurut Kieso, Weygandt (2000 :
152) “ Kas terdiri dari uang logam, uang kertas, dan dana seperti pos wesel, cek
yang sahkan oleh kasir, cek pribadi dan wesel bank juga dipandang sebagai kas,
rekening tabungan biasanya diklasifikasikan sebagai kas, meskipun bank
mempunyai hak resmi untuk mendapat pemberitahuan sebelum ditarik, karena hak
istimewa untuk pemberitahuan terlebih dahulu, jarang digunakan oleh bank,
rekening tabungan dianggap sebagai kas ”.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002 : 276) “ Kas adalah alat
pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum
perusahaan ”. Perlu dinyatakan atau digolongkan bahwa sebagai kas, aktiva
tersebut harus siap atau tersedia dan bebas digunakan dengan kata lain bahwa kas
merupakan aktiva yang setiap saat dapat digunakan untuk melakukan pembayaran
baik untuk membiayai operasi sehari-hari maupun untuk mengadakan investasi.
Melihat betapa pentingnya penerimaan kas bagi perusahaan, maka perusahaan
harus membuat sistem penerimaan kas supaya tidak terjadi penyelewengan atau

meminimalkan potensi penyelewengan. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
Medan memiliki sumber utama penerimaan kas yang berasal dari penerimaan
uang tunai dan transfer dari Penjualan Karet dan Sawit yang mana merupakan
hasil Komoditi CPO (Crude Palm Oil). Di dalam sistem penerimaan kas yang
efektif harus ada hal-hal sebagai berikut :
1. Tanggung jawab atas penerimaan kas dilimpahkan pada satu orang.

Universitas Sumatera Utara

2. Pemisahaan tugas antara yang mencatat dan yang menerima kas.
3. Semua uang kas yang diterima langsung disetorkan ke bank.
Dengan menggunakan seperti bukti penerimaan kas dan buku harian PT.
Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan mencatat, menganalisa dan
melaporkan penerimaan kas. Dokumen – dokumen tersebut diberi nomor, di tanda
tangani dan di cek setiap harinya melalui laporan harian kas.
Alur Penerimaan Kas PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan Terbagi 2
(Dua) yaitu:
1. Penerimaan Kas Bank di Kantor Direksi.
2. Penerimaan Kas di Kantor Direksi.
Alur Penerimaan Kas Bank di Kantor Direksi:

a. Bagian keuangan menerima rekening Koran (RK) Bank.
b. Melakukan pemeriksaan atas transaksi penerimaan yang tercatat pada
rekening koran Bank Perusahaan.
c. Memeriksa asal transaksi dana yang masuk dan menyesuaikan dengan nota
Bank invoice dari Bagian Komersil, Memorandum dan Bagian Tanaman dan
Bagian Pengolahan, Email dari DM/Kebun/Unit dan surat dari pihak ke II
lainnya.
d. Membuat buti penerimaan Bank (AU-9) dengan mencantumkan asal
penerimaan jumlah uang yang diterima dengan agka dan huruf (untuk
transaksi disesuaikan dengan kurs tengah per tanggal transaksi dari Bank
Indonesia uraian transaksi serta membuat kode rekening dan penomoran bukti
penerimaan Bank dan selanjutnya diteruskan kepada Bagian Keuangan untuk

Universitas Sumatera Utara

ditandatangani. (lihat lampiran 2)
e. Bukti penerimaan Bank yang telah ditandatangani kepala Bagian Keuangan
dicatat pada buku Bank Perusahaan pada hari yang sama kemudian diteruskan
ke Bagian Akuntansi untuk dilakukan kedalam kartu rekening buku besar
sesuai kode posting.

f. Selalu mempertimbangkan dan melakukan pengendalian risiko pada
penerimaan Bank di Kantor Direksi.
Alur Penerimaan Kas di Kantor Direksi:
a. Menerima dan menghitung kebenaran (Akurasi) jumlah uang yang diterima
sesuai yang tercantum pada surat pengantar atau kwitansi.
b. Membuat bukti penerimaan kas (AU-9) dan kwitansi ynag telah dibubuhi
materai secukupnya, serta membuat penomoran bukti penerimaan kas,
kemudian diteruskan kepada Bagian untuk ditandatangani.
c. Uang yang diterima harus disimpan dalam brangkas perusahaan.
d. Kwitansi tanda terima yang ada diterima kepada pihak ketiga ditandatangani
oleh Kepala Bagian Keuangan setelah dibubuhi materai secukupnya.
e. Bukti penerimaan kas (AU-9) dicatat keadaan buku kas perusahaan dan
kemudian diteruskan ke Bagian Akuntansi untuk dibukukan kedalam kartu
rekening buku besar Kantor Direksi.
f. Selalu mempertimbangkan dan melakukan pertimbangan risiko pada
penerimaan kas di Kantor Direksi.
Setelah diadakan perbandingan antara teori dengan penerapannya di
perusahaan, maka menurut penulis bahwa sistem informasi penerimaan kas yang

Universitas Sumatera Utara


di terapkan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan sudah efektif dan
memadai. Hal ini jelas terihat dari diadakannya pemisahaan fungsi pencatatan,
penerimaan, dan pengeluaran kas sehingga akan terjadi saling mengecek di antara
fungsi – fungsi yang terlibat.

E.

Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas
Pengeluaran kas tidak dapat dilakukan sembarang saja karena merupakan

suatu keharusan bagi perusahaan dalam menjalankan operasionalnya. Hal-hal
yang harus tercakup dalam sistem pengeluaran kas sebagai berikut :
1. Permintaan Pembayaran
2. Dokumen Pendukung:
a. Voucher Transaksi
b. Dasar Pengeluaran
c. Kwitansi
d. Bukti Permintaan Pembayaran
Prosedur pengendalian dan pengelolaan kas pada PT. Perkebunan Nusantara III
(Persero) Medanterbagi 2 (Dua) yaitu :
1. Prosedur Pengendalian dan Pengolaan Rekanan
2. Prosedur Pengendalian dan Pengelolaan Kas
Presedur Pengendalian dan pengolaan Rekanan :
a. Dokumen permintaan pembayaran diajukan dan ditandatangani oleh kepala
Bagian/Urusan yang dilengkapi dengan dokumen pendukung.

Universitas Sumatera Utara

b. Kemudian diserahkan ke Bagian Akuntansi untuk diperiksa kelengkapan
dokumen dan kesesuaian nilai.
c. Setelah diperiksa di Bagian Akuntansi, dokumen diserahkan kepada Urusan
Pajak untuk diperiksa kesesuaian tariff perpajakannya.
d. Setelah diserahkan ke Urusan Pajak, Dokumen diserahkan ke Bagian Kas dan
Bank untuk disetujui oleh Kepala Urusan dan Kepala Bagian.
e. Dokumen yang telah disetujui oleh Kepala Urusan dan Kepala Bagian akan di
serahkan ke Kepala Keuangan. Setelah disetujui, Kepala Keuangan akan
mengeluarkan Voucher Pembayaran.
Prosedur Pengendalian dan Pengelolaan Pengeluaran Kas:
a. Dokumen permintaan pembayaran diajukan dan ditandatangani oleh kepala
Bagian/Urusan yang dilengkapi dengan dokumen pendukung.
b. Kemudian diserahkan ke Bagian Akuntansi untuk diperiksa kelengkapan
dokumen dan kesesuaian nilai.
c. Setelah diperiksa ke Bagian Akuntansi, dokumen diserahkan ke Bagian Kas
dan Bank untuk mengeluarkan Voucher Pembayaran Kas.
Jika terjadi pengeluaran kas pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
Medan Medan, diberikan Voucher Pembayaran yang telah di tanda tangani oleh
Kepala Bagian Keuangan yang berwenang. Pencatatan dan penganalisaan
terhadap pengeluaran kas juga telah dilakukan dengan menggunakan dokumendokumen yaitu bukti setoran , kwitansi/ bukti pengeluaran dan analisa kas dan
bank. Metode pengeluaran kas yang dianut perusahaan adalah dengan
menggunakan Non Tunai.

Universitas Sumatera Utara

Alur pengeluaran kas pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan terbagi
3 (Tiga) yaitu:
1. Pengeluaran Kas Bank di Kantor Direksi.
2. Pengeluaran Kas Bank melalui Perdebetan langsung oleh Bank.
3. Pengeluaran Kas di Kantor Direksi.
Alur Pengeluaran Kas Bank di Kantor Direksi:
a. Bagian Keuangan menerima Memo Permintaan Pembayaran (MPP) atau
Rekapitulasi Permintaan Pembayaran (RPP) dari Bagian Akuntansi yang telah
ditandatangani dan memastikan pembayarannya dalam mata uang rupiah atau
Valuta Asing (Valas).
b. Untuk MPP dalam Valas maka dibuat surat transfer bank yang membuat
jumlah, nama, alamat, dan nomor rekening bank penerimaan pembayaran dan
uraian transaksi.
c. Untuk bagian yang sifatnya rutin dan pembayarannya dilakukan setiap bulan
baik dalam mata uang rupiah maupun valas, seperti pembayaran listrik,
telepon, akses internet, dibuat surat ke bank agar bank melakukan perdebetan
atas rekening, yang membuat jenis transaksi, tanggal pembayaran setiap bulan,
nama penerima dan nomor rekening bank penerima.
d. Surat transfer bank harus ditandatangani oleh Direksi.
e. Untuk tagihan lainnya, dalam mata uang rupiah bagian Keuangan membuat
bukti pengeluaran bank (AU-12) dan bilyet Giro. Dengan mencantumkan
penerima dan alamat penerima pembayaran, jumlah pengeluaran dengan
angka dan huruf dan uraian transaks serta kode rekening dan penomoran bukti

Universitas Sumatera Utara

pengeluaran bank. (lihat lampiran 3)
f. Bukti pengeluaran bank (AU-12) yang telah ditandatangani kepala Bagian
Keuangan dicatat pada buku bank.
g. Bilyet Giro dan buku bank perusahaan diparaf kepala Bagian Keuangan bilyet
Giro.
h. Membuat surat pengantar Bilyet Giro sesuai nomor Giro yang telah disetujui
Direksi dalam rengkap 3 (Tiga) lembar dan ditandatangani kepala Bagian
Keuangan. (lihat lampiran 4)
i.

Pelaksanan pembayaran yang telah mendapat persetujuan Direksi/Kepala
Bagian Keuangan dilakukan oleh juru bayar dalam hal ini adalah Kepala
Urusan Kas dan Bank dibantu Staff Urusan Kas/Staff Urusan Bank dan
Petugas Kasir.

j.

Bilyet Giro dan Surat pengantar bilyet giro disampaikan ke Bank persepsi
dengan mengisi formulir aplikasi transfer, kemudian bank menindaklanjuti
pengeluaran atas bilyet giro tersebut dengan melakukan validasi pada aplikasi
transfer.

k. Dalam hal pengeluaran bank dilakukan dengan bilyet giro transfer, Sipenerima
pembayaran wajib mengajukan surat permhonan dengan melampirkan
kwitansi tanda terima yang sudah ditandatangani dan dibubuhi materai
(kwitansi dianggap sah apbila telah dilampiri bukti transfer bank).
l.

Bukti pengeluaran bank (AU-12) dan dokumen pendukung yang telah
dibubuhi tanda “Telah Dibayar”, kemudian diteruskan ke Bagian Akuntansi
untuk dibukukan ke dalam kartu rekening buku bayar sesuai kode posting.

Universitas Sumatera Utara

m. Selalu mempertimbangkan dan melakukan pengendalian risiko bank pada
pengeluaran bank di Kantor Direksi.
Alur Pengeluaran Bank melalui Perdebetan langsung oleh Bank:
a. Bagian

keuangan

membuat

surat

kuasa

perdebetan

kepada

bank

pemerintah/BUMN tempat perusahaan membuka rekening dan menyimpan
uang perusahaan untuk melakukan perdebetan atas kewajiban perusahaan
kepada bank maupun pihak ketiga seperti pembayaran angsuran pokok dan
bunga pinjaman, baiya per visi, dan administrasi bank, biaya pengawalan
uang, biaya telepon, biaya listrik, biaya pungutan ekspor Bea Keluar (BK)
atas penjualan ekspor komoditi perusahaan, dan biaya lainnya sesuai
kebutuhan perusahaan.
b. Bagian keuangan mengambil Rekening Koran (RK) Bank dan memeriksa
transaksi uang keluar uang tercatat pada rekening Koran mana belum tercatat
pada buku bank perusahaan.
c. Membuat bukti pengeluaran bank (AU-12) dengan mencantumkan penerima
dan alamat penerima pembayaran, jumlah pengeluaran dengan angka dan
huruf

(untuk

transaksi

valas

disesuaikan

pemerintah/BUMN pada tanggal transaksi)

dengan

kurs

beli

bank

dan uraian transaksi serta

membuat kode rekening dan penomoran bukti pengeluaran

bank. Bukti

pengeluaran Bank (AU-12) diteruskan kepada kepala Bagian Keuangan untuk
diotorisasi.
d. Bukti pengeluaran bank (AU-12) dicatat pada buku bank secara up to date dan
dicap “Telah Dibayar” kemudian diteruskan ke bagian Akuntansi untuk

Universitas Sumatera Utara

dibukukan dalam kartu rekening buku besar sesuai kode posting.
e. Selalu mempertimbangkan dan melakukan pengendalian risiko pada
pengeluaran bank melalui pendebetan langsung oleh Bank.
Alur Pengeluaran Kas di Kantor Direksi :
a. Bagian keungan menerima Memo Permintaan Pembayaran (MPP) dari bagian
Akuntansi yang telah ditandatangani kepala Bagian Akuntansi dilengkapi
dengan dokumen pendukung.
b. MPP diteruskan kepada bagian keuangan atau direksi untuk ditandatangani
sesuai kewenangannya.
c. Membuat bukti uang, jumlah uang dengan angka dan huruf dan uraian
transaksi serta membuat kode rekening dan penommoran bukti pengeluaran
kas.
d. Setelah

AU-12

ditandatangani

kepala

bagian

keuangan,

selanjutnya

dibayarkan kepada yang berhak menerima sesuai dengan jumlah yang
tercantum dan Sipenerima menandatangani sebagai bukti bahwa uang telah
diterima dalam jumlah yang cukup.
e. Pelaksanaan pembayaran yang telah mendapat persetujuan Direksi/Kepala
bagian Keuangan dilakukan oleh “Judul Bayar” dalam hal ini adalah Kepala
urusan Kas dan Bank dibantu dengan urusan kas/staff urusan bank dan
petugas Kasir.
f. AU-12 dicatat pada buku kas perusahaan selanjutnya AU-12 beserta bukti
pendukungnya di cap “Telah Bayar” kemudian diteruskan ke bagian

Universitas Sumatera Utara

Akuntansi untuk dibukukan dalam kartu rekening buku besar sesuai kode
rekening.
g. Selalu mempertimbangkan dan melakukan pengendalian risiko pada
pengeluaran kas di Kantor Direksi.
Berdasarkan uraian tersebut, maka menurut penulis sistem informasi
akuntansi pengeluaran kas yang diterapkan oleh PT. Perkebunan Nusantara III
(Persero) Medan telah berjalan dengan baik. Karena perusahaan telah menetapkan
prosedur yang jelas. Yang membantu perusahaan dalam mengelola asset
kekayaana berupa kas adalah perusahaan memiliki pengendalian intern.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat penulis berikan setelah Survei/Observasi

terhadap PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah :
1. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah perusahaan yang
bergerak di bidang usaha Perkebunan, yaitu perkebunan Karet dan Sawit.
2. Secara keseluruhan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan sudah cukup memadai dimana
setiap transaksi baik itu penerimaan maupun pengeluaran kas disertai dengan
bukti pendukung.
3. Prosedur penerimaan dan pengeluaran kas telah dilaksanakan dengan baik,
dimana dalam setiap transaksi perusahaan menggunakan bukti-bukti yang
diotorisasi oleh pimpinan yang berwenang di perusahaan.
4. Terdapat

pemisahaan

antara

fungsi

penerimaan,

penyimpanan

dan

pengeluaran kas yang dipisahkan dengan memberikan fungsi tersebut
pada jabatan yang berbeda dengan orang yang berbeda.
5. Setiap pengeluaran kas terlebih dahulu telah mendapatkan persetujuan dari
pihak – pihak yang berwenang.

Universitas Sumatera Utara

B.

Saran
1. Secara keseluruhan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas
pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan sudah memadai,
maka penulis menyarankan untuk mempertahankan dan meningkatkan
sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas tersebut karna sudah
sesuai dengan prosedur yang ada di perusahaan.
2. Pendelegasian wewenang tugas dari atasan ke bawahan dan pemusatan
tanggungjawab ada baiknya ditingkatkan lagi dan masing-masing
pihak dapat mempertanggungjawabkan tugasnya.
3. Sebaiknya dalam pengeluaran kas, baik dengan kas kecil maupun cek
diadakan pembagian tugas yang jelas antara fungsi kas dan fungsi
akuntansi. Dimana fungsi kas bertanggungjawab terhadap semua hal
yang berkenaan dengan penerimaan dan pengeluaran kas, sedangkan
fungsi akuntansi yang membuat jurnalnya, hal ini dilakukan untuk
mencegah terjadinya kecurangan (fraud) yang dapat dilakukan oleh
karyawan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.
4. Kebijaksanaan yang telah digariskan hendaknya dijadikan pedoman
dan pengalaman di masa yang akan datang serta memperhatikan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum dan juga memperhatikan
apakah ada kemungkinan penambahan terhadap sitem akuntansi
tersebut melihat perkembangan saat ini.

Universitas Sumatera Utara