Analisis Perubahan Tutupan Lahan di Daerah Aliran Sungai Wampu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara
i
ABSTRACT
EDRA SEPTIAN S: Land Cover Change Analysis at the Wampu Watershed
Langkat Regency,North Sumatera. Supervised by: ANITA ZAITUNAH and
SAMSURI.
The existence of watershed was very important to observed which means
to protect its persistence as the buffer area for rate of flow the river passed. The
land use change influence area that can give positive or negative effect, especially
the effects from surface run off, erotion, and pollution. The purpose of this
research are to identify land cover classes and land cover change in Wampu
Watershed between 1995, 2005 and 2015. This research used landsat 5 imagery
in 1995 and 2005, and landsat 8 imagery in 2015 with supervised classification
method maximum likelihood classifier.
The result showed that there are 12 classes of land cover in the Wampu
Watershed, there are primary forest, secondary forest, mangrove forest,
underbrush, rubber plantations, oil palm plantations, dry land agriculture, open
land, settlements, pond and water. The biggest land cover is primary forest
covering an area of 102.232,73 hectares (32,47%) in 1995, 114.969,95 hectares
(36,51%) in 2005, and 102.828,27 hectares (32,66%) in 2015. Primary forest has
30% more width from all area of Wampu Watershed The biggest land cover
change between 2005 until 2015 is primary forest to rubber plantations with
covering an area of 2.219,39 hectares changes.
Keywords: Watershed, Wampu,Landsat imagery, land cover change, Change.
i
Universitas Sumatera Utara
ii
ABSTRAK
EDRA SEPTIAN S: “Analisis Perubahan Tutupan Lahan di Daerah Aliran Sungai
Wampu Kabupaten Langkat Sumatera Utara”. Di bawah bimbingan ANITA
ZAITUNAH dan SAMSURI.
Keberadaan DAS (Daerah Aliran Sungai) sangat penting untuk terus
dipantau keadaannya dengan maksud untuk menjaga keberlangsungan kawasan
tersebut sebagai daerah penyangga bagi debit sungai yang melaluinya. Perubahan
penggunaan lahan mempengaruhi keseimbangan lingkungan yang dapat memberi
pengaruh positif maupun pengaruh negatif, terutama pengaruh terhadap limpasan
permukaan, erosi dan pencemaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui kelas tutupan lahan yang ada di DAS Wampu dan untuk mengetahui
perubahan tutupan lahan yang terjadi di DAS Wampu antara tahun 1995, 2005,
dan 2015. Penelitian menggunakan Citra Landsat 5 tahun 1995 dan 2005, dan
Citra Landsat 8 tahun 2015 dengan menggunakan klasifikasi terbimbing.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 12 kelas tutupan lahan yang
ada di DAS Wampu yaitu hutan lahan kering primer, hutan lahan kering sekunder,
hutan mangrove, semak, kebun karet, kebun sawit, pemukiman, lahan terbuka,
tambak, badan air, sawah dan pertanian lahan kering campuran. Luas tutupan
lahan terbesar pada tahun 1995 adalah hutan lahan kering primer seluas
102.232,73 Ha (32,47%), pada tahun 2005 seluas 114.969,95 Ha (36,51%) dan
pada tahun 2015 seluas 102.828,27 Ha (32,66%). Hutan lahan kering primer
memiliki luas lebih dari 30% dari luas total DAS Wampu. Perubahan tutupan
lahan terbesar pada tahun 2005-2015 adalah hutan lahan kering primer menjadi
kebun karet dengan perubahan seluas 3.904,66Ha.
Kata Kunci : Daerah Aliran Sungai, citra landsat, kelas tutupan lahan, perubahan
tutupan lahan
ii
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
EDRA SEPTIAN S: Land Cover Change Analysis at the Wampu Watershed
Langkat Regency,North Sumatera. Supervised by: ANITA ZAITUNAH and
SAMSURI.
The existence of watershed was very important to observed which means
to protect its persistence as the buffer area for rate of flow the river passed. The
land use change influence area that can give positive or negative effect, especially
the effects from surface run off, erotion, and pollution. The purpose of this
research are to identify land cover classes and land cover change in Wampu
Watershed between 1995, 2005 and 2015. This research used landsat 5 imagery
in 1995 and 2005, and landsat 8 imagery in 2015 with supervised classification
method maximum likelihood classifier.
The result showed that there are 12 classes of land cover in the Wampu
Watershed, there are primary forest, secondary forest, mangrove forest,
underbrush, rubber plantations, oil palm plantations, dry land agriculture, open
land, settlements, pond and water. The biggest land cover is primary forest
covering an area of 102.232,73 hectares (32,47%) in 1995, 114.969,95 hectares
(36,51%) in 2005, and 102.828,27 hectares (32,66%) in 2015. Primary forest has
30% more width from all area of Wampu Watershed The biggest land cover
change between 2005 until 2015 is primary forest to rubber plantations with
covering an area of 2.219,39 hectares changes.
Keywords: Watershed, Wampu,Landsat imagery, land cover change, Change.
i
Universitas Sumatera Utara
ii
ABSTRAK
EDRA SEPTIAN S: “Analisis Perubahan Tutupan Lahan di Daerah Aliran Sungai
Wampu Kabupaten Langkat Sumatera Utara”. Di bawah bimbingan ANITA
ZAITUNAH dan SAMSURI.
Keberadaan DAS (Daerah Aliran Sungai) sangat penting untuk terus
dipantau keadaannya dengan maksud untuk menjaga keberlangsungan kawasan
tersebut sebagai daerah penyangga bagi debit sungai yang melaluinya. Perubahan
penggunaan lahan mempengaruhi keseimbangan lingkungan yang dapat memberi
pengaruh positif maupun pengaruh negatif, terutama pengaruh terhadap limpasan
permukaan, erosi dan pencemaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui kelas tutupan lahan yang ada di DAS Wampu dan untuk mengetahui
perubahan tutupan lahan yang terjadi di DAS Wampu antara tahun 1995, 2005,
dan 2015. Penelitian menggunakan Citra Landsat 5 tahun 1995 dan 2005, dan
Citra Landsat 8 tahun 2015 dengan menggunakan klasifikasi terbimbing.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 12 kelas tutupan lahan yang
ada di DAS Wampu yaitu hutan lahan kering primer, hutan lahan kering sekunder,
hutan mangrove, semak, kebun karet, kebun sawit, pemukiman, lahan terbuka,
tambak, badan air, sawah dan pertanian lahan kering campuran. Luas tutupan
lahan terbesar pada tahun 1995 adalah hutan lahan kering primer seluas
102.232,73 Ha (32,47%), pada tahun 2005 seluas 114.969,95 Ha (36,51%) dan
pada tahun 2015 seluas 102.828,27 Ha (32,66%). Hutan lahan kering primer
memiliki luas lebih dari 30% dari luas total DAS Wampu. Perubahan tutupan
lahan terbesar pada tahun 2005-2015 adalah hutan lahan kering primer menjadi
kebun karet dengan perubahan seluas 3.904,66Ha.
Kata Kunci : Daerah Aliran Sungai, citra landsat, kelas tutupan lahan, perubahan
tutupan lahan
ii
Universitas Sumatera Utara