EFEKTIVITAS METODE STUDENT CENTERED LEAR (1)

Warlan Sugiyo, dkk., Efektivitas Metode Student Centered Learning ...

469

EFEKTIVITAS METODE STUDENT CENTERED LEARNING
YANG BERBASIS FUN CHEMISTRY UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR KIMIA SISWA
Warlan Sugiyo, Ersanghono Kusuma, Purnami Tri Wahyuni
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang
Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229

ABSTRAK
Metode Student Centered Learning yang berbasis Fun Chemistry diharapkan dapat
membuat pembelajaran kimia menyenangkan dan aktif. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efektivitas metode Student Centered Learning yang berbasis Fun Chemistry
pada pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan. Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas XI SMA Negeri 1 Purwareja Klampok tahun ajaran 2008/2009 yang terdiri atas
4 kelas. Pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling, diperoleh kelas XI
IPA 4 sebagai kelompok eksperimen dan kelas XI IPA 3 sebagai kontrol. Variabel yang
diteliti adalah hasil belajar siswa, dengan desain eksperimen control-group pretest-posttest.
Analisis awal, kedua kelompok berdistribusi normal, variansinya sama, dan rata-rata nilai

tidak berbeda. Analisis akhir memberikan hasil belajar kedua kelompok berbeda secara
signi!kan. Hasil uji ketuntasan belajar kelompok eksperimen thitung (7,5072)>ttabel (2,0301)
yang berarti pembelajaran dengan menggunakan metode Student Centered Learning yang
berbasis Fun Chemistry telah mencapai ketuntasan belajar. Untuk kelompok kontrol thitung
(-0,3241) < ttabel (2,0301), belum mencapai ketuntasan belajar. Dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan metode Student Centered Learning yang berbasis Fun
Chemistry efektif meningkatkan hasil belajar siswa.
Kata Kunci: student centered learning, fun chemistry

PENDAHULUAN

keterampilan edukasional secara menyeluruh

Kesulitan pembelajaran kimia terletak pada

melalui pelajaran kimia. Banyak cara yang

kesenjangan yang terjadi antara pemahaman

dilakukan oleh seorang guru dalam menyampaikan


konsep dan penerapan konsep yang ada sehingga

materi pelajaran yang akan membuat siswa

menimbulkan asumsi sulit untuk mempelajari

senang, di antaranya adalah dengan menggunakan

dan mengembangkannya. Saat ini metode

metode pembelajaran yang tepat yang mampu

pengajaran yang banyak digunakan dalam

mengubah rasa jenuh dan bosan siswa dalam

kegiatan belajar mengajar adalah metode ceramah

pembelajaran. Metode yang digunakan untuk


yang lebih berpusat terhadap guru sehingga

menyampaikan materi pelajaran kimia agar siswa

proses pembelajarannya hanya berlangsung

merasa senang dan tidak merasa bosan yaitu

satu arah. Metode ceramah ini menyebabkan

dengan menggunakan metode Student Centered

siswa menjadi jenuh dan bosan terhadap materi

Learning atau pembelajaran yang berpusat pada

pelajaran yang membuat siswa menjadi pasif

siswa.


dalam kegiatan belajar mengajar.

Metode Student Centered Learning juga

Pembelajaran kimia tidak lagi merupakan

menerapkan pembelajaran yang berdasarkan pada

proses transfer pengetahuan dari guru pada

penguasaan tingkat materi. Dalam metode Student

siswa, tetapi harus merupakan upaya peningkatan

Centered Learning, maka siswa memperoleh

470

Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol . 3 No.2, 2009, hlm 469-475


kesempatan dan fasilitasi untuk membangun

bahkan metode tutorial. Pembelajaran dengan

sendiri pengetahuannya sehingga mereka akan

metode Student Centered Learning yang berbasis

memperoleh pemahaman yang mendalam (deep

Fun Chemistry diharapkan akan dapat memotivasi

learning) dan pada akhirnya meningkatkan mutu

siswa untuk belajar dalam suasana menyenangkan

kualitas siswa (A!atin, 2005:1).

tanpa meninggalkan tujuan pembelajaran sehingga


Dalam pembelajaran yang berpusat pada
siswa digunakan sistem belajar yang "eksibel

tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dapat
tercapai.

sesuai dengan kehidupan dan gaya belajar siswa

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian

sehingga guru tidak berperan sebagai sentral

ini adalah apakah pembelajaran dengan

dalam kegiatan belajar mengajar tetapi hanya

menggunakan metode Student Centered Learning

sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar mengajar


yang berbasis Fun Chemistry efektif untuk

(Hamalik, 2005: 201).

meningkatkan hasil belajar kimia pokok bahasan

Pembelajaran yang berbasis Fun

kelarutan dan hasil kali kelarutan. Penelitian ini

Chemistry bertolak dari salah satu teori belajar

bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran

yang menegaskan bahwa belajar akan efektif jika

dengan menggunakan metode Student Centered

dilakukan dalam suasana yang menyenangkan


Learning yang berbasis Fun Chemistry efektif untuk

(Kline dalam Dryden, 2003:22). Fun Chemistry

meningkatkan hasil belajar kimia pokok bahasan

diperlukan untuk menciptakan kondisi belajar

kelarutan dan hasil kali kelarutan.

yang menarik dan tidak membosankan bagi siswa.

METODE PENELITIAN

Menyenangkan adalah suasana belajar mengajar

Populasi dalam penelitian ini adalah

yang membuat siswa senang dan memusatkan


semua siswa kelas XI IPA semester II SMA N 1

perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga

Purwareja Klampok Banjarnegara tahun ajaran

waktu curah perhatiannya (time on task) tinggi.

2008/2009 yang berjumlah 141 siswa. Berikut ini

Untuk menjadikan proses belajar mengajar lebih

adalah tabel jumlah populasi kelas XI IPA semester

efektif dan e!sien digunakan media pengajaran

II SMA N 1 Purwareja Klampok Banjarnegara.

yang sesuai. Salah satunya yaitu Belajar Kimia

secara Menyenangkan.

Penentuan sampel dalam penelitian ini
dengan menggunakan teknik cluster random

Belajar Kimia secara Menyenangkan

sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas

merupakan buku ajar yang dibuat oleh guru

XI IPA 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI

dalam hal ini peneliti sebagai acuan bagi siswa

IPA 3 sebagai kelas kontrol.

dalam melakukan kegiatan belajar. Belajar Kimia

Metode pengumpulan data dilakukan


secara Menyenangkan berisi bagian-bagian

dengan dua cara, yaitu metode tes untuk

dari materi yang akan dibahas, contoh soal dan

mendapatkan hasil belajar kognitif siswa dan

cara penyelesaiannya, latihan-latihan dan tugas-

metode observasi untuk mendapatkan data nilai

tugas yang nantinya harus dikerjakan oleh siswa.
Dengan menggunakan Belajar Kimia secara
Menyenangkan guru dapat menerapkan beberapa
metode

pengajaran seperti metode tugas,

pembelajaran terprogram, praktikum, studi mandiri,

Warlan Sugiyo, dkk., Efektivitas Metode Student Centered Learning ...

471

psikomotorik dan nilai afektif.
Instrumen dalam penelitian ini terdiri atas
rencana pembelajaran, angket dan alat ukur hasil
belajar yaitu lembar pengamatan (segi afektif
dan psikomotorik) dan tes (segi kognitif). Desain
eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini

Student Centered Learning meliputi uji perbedaan

adalah control-group pretest-posttest.

dua rata-rata, uji peningkatan hasil belajar, uji
estimasi rata-rata hasil belajar, dan uji ketuntasan
hasil belajar.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil uji normalitas nilai pretest dan

Hasil Analisis Tahap Awal
Analisis tahap awal digunakan data nilai

posttest terangkum dalam tabel 4. Karena χ2hitung <

raport. Analisis tahap awal meliputi uji normalitas,

χ2tabel maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut

uji homogenitas, dan uji kesamaan rata-rata.

berdistribusi normal. Uji kesamaan 2 varians untuk

Perhitungan hasil uji normalitas terangkum pada

nilai pretest diperoleh Fhitung (1,0162) < Ftabel (1,96),

tabel 2.

sedangkan untuk nilai posttest diperoleh Fhitung

Homogenitas diuji dengan uji Bartlett. Perhitungan

(1,1210) < Ftabel (1,96) yang berarti bahwa kedua

mendapatkan hasil ???hitung = 0,8380 dan χ2tabel = 7,81

kelompok mempunyai varians yang sama.

untuk

α = 5 %, dan dk = 4-1 = 3. Karena ???

Uji perbedaan dua rata-rata untuk nilai
hitung

pretest diperoleh thitung (0,762) < ttabel (1,99) yang
berarti bahwa kelompok eksperimen tidak lebih

< χ2tabel maka dapat disimpulkan bahwa populasi
tersebut homogen dan pengambilan sampel dapat
dilakukan dengan teknik cluster random sampling.
Uji kesamaan rata-rata ini bertujuan untuk

baik dari kelompok kontrol, sedangkan untuk nilai

mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata

posttest diperoleh thitung (5,390) > ttabel (1,99) yang

kondisi awal populasi. Perhitungan diperoleh

berarti bahwa kelompok eksperimen lebih baik dari

Fhitung (0,0780) < Ftabel (2,671) yang berarti tidak

kelompok kontrol.

ada perbedaan rata-rata dari ke empat anggota
populasi.

Hasil uji peningkatan hasil belajar untuk
kelompok eksperimen thitung (29,448) > ttabel (2,0301)
yang berarti ada peningkatan hasil belajar yang

Hasil Analisis Tahap Akhir

nyata pada kelompok kontrol diperoleh thitung (22,078)

Analisis tahap akhir berdasarkan pada

> ttabel (2,0301) yang berarti ada peningkatan hasil

hasil belajar kimia siswa yang disajikan dalam tabel

belajar yang nyata tetapi peningkatan hasil belajar

3. Analisis tahap akhir meliputi uji normalitas, uji

pada kelompok eksperimen lebih besar daripada

kesamaan dua varians, dan uji keefektifan metode

kelompok kontrol.

Student Centered Learning. Uji keefektifan metode

472

Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol . 3 No.2, 2009, hlm 469-475

Uji estimasi rata-rata hasil belajar pada

sama dan berangkat dari kondisi awal yang sama.

kelompok eksperimen yang menggunakan metode

Berdasarkan uji perbedaan rata-rata untuk nilai

Student Centered Learning yang berbasis Fun

pretest, diperoleh thitung (0,762) < ttabel (1,99) dengan

Chemistry rata-rata hasil belajarnya berkisar antara

dk = 70, yang berarti bahwa kelompok eksperimen

73,86 –80,44, sedangkan pada kelompok kontrol

tidak lebih baik dari kelompok kontrol.

yang menggunakan metode Student Centered

Setelah kelompok eksperimen diberi

Learning rata-rata hasil belajarnya berkisar antara

pembelajaran dengan menggunakan metode

60,96 – 67,93.

Student Centered Learning yang berbasis Fun

Uji ketuntasan hasil belajar, pada kelompok

Chemistry rata-rata nilai posttestnya sebesar

eksperimen diperoleh thitung (7,5072) > ttabel (2,0301)

77,15. Pada kelompok kontrol yang menggunakan

yang berarti telah mencapai ketuntasan belajar

metode Student Centered Learning rata-rata nilai

sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh thitung

posttestnya sebesar 64,44. Dengan uji kesamaan

(-0,3241) < ttabel (2,0301) yang berarti bahwa hasil

dua varians, diperoleh Fhitung (1,1210) < Ftabel (1,96),

belajarnya belum mencapai ketuntasan belajar.

yang berarti bahwa kedua kelompok memiliki
varians hasil belajar yang sama.
Berdasarkan uji perbedaan rata-rata untuk

Pembahasan
Penelitian eksperimen ini dilakukan di SMA

nilai posttest, diperoleh thitung (5,390) > ttabel (1,99)

N 1 Purwareja Klampok Banjarnegara. Untuk

dengan dk = 70, yang berarti bahwa kelompok

pengambilan sampel secara acak diperlukan data

eksperimen yang dalam pembelajarannya

nilai raport dari kelas XI IPA agar dapat diketahui

menggunakan metode Student Centered Learning

homogenitas dan normalitas populasi. Hasil uji

yang berbasis Fun Chemistry lebih baik daripada

2
hitung

homogenitas diperoleh ?

2
tabel

(0,8380) < ?

(7,81)

yang berarti bahwa populasi homogen.

kelompok kontrol.
Berdasarkan uji peningkatan hasil belajar, rata-

Dari hasil uji normalitas diperoleh bahwa

rata hasil belajar kedua kelompok meningkat, tetapi

keempat kelas anggota populasi berdistribusi

peningkatan hasil belajar kelompok eksperimen

normal. Karena populasi homogen dan normal

lebih baik daripada kelompok kontrol. Peningkatan

maka pengambilan sampel bisa dilakukan secara

hasil belajar pada kelompok eksperimen yang lebih

acak dan diperoleh dua kelas yaitu kelas XI IPA

baik ini disebabkan karena dalam pembelajarannya

3 sebagai kelompok kontrol dan kelas XI IPA 4

menggunakan metode Student Centered Learning

sebagai kelompok eksperimen. Berdasarkan

yang berbasis Fun Chemistry dimana kegiatan

analisis tahap awal dapat disimpulkan bahwa

belajar mengajarnya didasarkan pada kebutuhan

kedua kelompok berangkat dari kondisi yang sama

dan minat siswa sehingga memberikan implikasi

dan keduanya mempunyai kesamaan rata-rata.

bahwa pembelajaran harus bermakna bagi siswa.

Berdasarkan nilai pretest, rata-rata

Peningkatan hasil belajar pada kelompok

kemampuan awal kelompok eksperimen sebesar

eksperimen yang menggunakan metode Student

28,06 sedangkan pada kelompok kontrol sebesar

Centered Learning yang berbasis Fun Chemistry

26,60. Dengan uji kesamaan dua varians, diperoleh

lebih tinggi daripada kelompok kontrol, hal ini

Fhitung (1,0162) < Ftabel (1,96), yang berarti bahwa

disebabkan karena dalam pembelajaran yang

kedua kelompok memiliki varians hasil belajar yang

menggunakan metode Student Centered Learning

Warlan Sugiyo, dkk., Efektivitas Metode Student Centered Learning ...

473

yang berbasis Fun Chemistry siswa memperoleh

maupun tanpa bimbingan guru sehingga guru tidak

kesempatan dan fasilitasi untuk membangun

berperan sentral dalam kegiatan belajar mengajar.

sendiri pengetahuannya sehingga mereka akan

Dalam pembelajaran yang berbasis Fun

memperoleh pemahaman yang mendalam (deep

Chemistry juga dilakukan demonstrasi yang sesuai

learning) dan pada akhirnya meningkatkan mutu

dengan materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.

kualitas siswa (A!atin, 2005:1).

Sesuai dengan pendapat Khaeruddin dan Mahfud

Dalam pembelajaran yang menggunakan

Junaedi (2007:220) bahwa untuk mewujudkan

metode Student Centered Learning yang berbasis

pembelajaran yang menyenangkan guru dituntut

Fun Chemistry digunakan buku Belajar Kimia secara

untuk mampu mendesain materi pembelajaran

Menyenangkan. Adanya buku ini memungkinkan

dengan baik serta mengkombinasikannya dengan

siswa untuk aktif belajar. Pada saat pembelajaran

strategi pembelajaran yang mengedepankan

banyak siswa yang aktif mengajukan pertanyaan

keterlibatan aktif peserta didik di kelas, seperti

dari hal-hal yang belum mereka pahami setelah

demonstrasi, game, team quiz, role playing dan

mempelajari buku ini. Hal ini sesuai dengan yang

sebagainya. Hal ini juga sejalan dengan pendapat

dikemukakan oleh Hamalik (2005: 201) melalui

Prayitno (1989: 119) bahwa kalau dalam belajarnya

penerapan pembelajaran yang berpusat pada

siswa dapat diberi pengalaman langsung (melalui

siswa maka siswa harus berpartisipasi secara aktif,

media, demonstrasi, !eld trip, dramatisasi), maka

selalu ditantang untuk memiliki daya kritis, mampu

situasi pengajarannya itu akan meningkatkan

menganalisis dan dapat memecahkan masalah-

kegairahan dan minat siswa tersebut dalam belajar.

masalahnya sendiri.

Pembelajaran dengan menggunakan

Buku Belajar Kimia secara Menyenangkan

metode Student Centered Learning yang berbasis

sangat berguna bagi guru dan siswa. Bagi guru yaitu

Fun Chemistry dapat memberikan kontribusi

mempermudah penyampaian materi pembelajaran

terhadap ketuntasan hasil belajar siswa yang

sedangkan bagi siswa dapat meningkatkan minat

dapat dilihat dari uji ketuntasan belajar. Pada

dalam mengikuti pembelajaran. Adanya buku ini

kelompok eksperimen thitung (7,5072) > ttabel (2,0301),

juga menyebabkan penyampaian materi menjadi

yang berarti t berada pada daerah penolakan Ho

lebih efektif dan siswa tidak perlu mencatat serinci

sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajarnya

mungkin penjelasan dari guru karena buku ini

telah mencapai ketuntasan belajar. Pada kelompok

dirancang sesuai dengan indikator belajar. Siswa

kontrol thitung (-0,3241) < ttabel (2,0301), yang berarti

hanya perlu mencatat hal-hal yang penting bagi

t berada pada daerah penerimaan Ho sehingga

mereka untuk ditambahkan sebagai catatan.

dapat disimpulkan bahwa hasil belajarnya belum

Buku Belajar Kimia secara Menyenangkan

mencapai ketuntasan belajar.

juga mempunyai banyak latihan soal. Oleh karena

Dari hasil posttest diperoleh rata-rata hasil

itu, guru tidak terlalu banyak menulis contoh dan

belajar kelompok eksperimen sebesar 77,15,

tugas di papan tulis, sehingga sebagian besar

sedangkan pada kelompok kontrol rata-rata

waktu pembelajaran dapat digunakan untuk

hasil belajarnya sebesar 64,44. Dari analisis

latihan soal dan melakukan diskusi dengan

tingkat efektivitas pembelajaran secara klasikal

sesama siswa. Jadi, siswa dapat memperdalam

diperoleh bahwa ketuntasan hasil belajar kelompok

materi pembelajaran baik melalui bimbingan guru

eksperimen sebesar 88,89% dan kelompok kontrol

474

Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol . 3 No.2, 2009, hlm 469-475

sebesar 58,33%.

yang menunjukkan bahwa 94,45% siswa senang

Berdasarkan kategori tingkat efektivitas yang

mengikuti pelajaran kimia yang disampaikan

dibuat oleh peneliti yang ditinjau dari rata-rata

dengan menggunakan metode Student Centered

hasil belajar dan ketuntasan hasil belajar, maka

Learning yang berbasis Fun Chemistry. Siswa

pada kelompok eksperimen yang rata-rata hasil

merasa senang dengan proses pembelajaran

belajarnya sebesar 77,15 dan ketuntasan hasil

yang telah dilakukan karena dalam pembelajaran

belajarnya sebesar 88,89% termasuk dalam

yang disampaikan dengan menggunakan metode

kategori efektif karena berada pada rentang

Student Centered Learning yang berbasis Fun

77–88. Pada kelompok kontrol yang rata-rata

Chemistry siswa mengalami hal baru yang belum

hasil belajarnya sebesar 64,44 dan ketuntasan

pernah mereka temukan. Selain itu siswa menjadi

hasil belajarnya sebesar 58,33% termasuk dalam

lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran karena

kategori kurang efektif karena berada pada rentang

siswa dituntut untuk mengajukan pertanyaan

56–64.

dari hal-hal yang belum mereka pahami

Aspek afektif diamati pada saat pembelajaran.
Hasil belajar afektif siswa diperoleh melalui

setelah mempelajari buku Belajar Kimia secara
Menyenangkan.

observasi pada saat pembelajaran. Rata-rata

Secara umum menunjukkan bahwa

nilai afektif siswa pada kelompok eksperimen

pembelajaran yang menggunakan metode Student

sebesar 81,94 yang termasuk dalam kategori baik

Centered Learning yang berbasis Fun Chemistry

sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 71,64

efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan

yang termasuk dalam kategori baik.

mampu memberikan ketuntasan hasil belajar siswa

Hasil belajar psikomotorik diamati pada saat

sebesar 88,89%.

praktikum mengenai reaksi pengendapan dan
pengaruh ion senama. Rata-rata nilai psikomotorik

SIMPULAN

siswa pada kelompok eksperimen sebesar 79,05

Berdasarkan hasil penelitian dan

yang termasuk dalam kategori baik sedangkan

pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa

pada kelompok kontrol sebesar 66,78 dalam

pembelajaran dengan menggunakan metode

termasuk dalam kategori cukup. Hasil belajar

Student Centered Learning yang berbasis Fun

psikomotorik kelas eksperimen lebih baik daripada

Chemistry efektif untuk meningkatkan hasil belajar

kelas kontrol karena pada siswa kelompok

kimia pokok bahasan kelarutan dan hasil kali

eksperimen mempunyai buku Belajar Kimia secara

kelarutan.

Menyenangkan yang memuat cara kerja praktikum
yang dapat mereka baca di rumah sehingga pada
saat praktikum mereka lebih terampil.
Pengemasan yang menarik dari buku Belajar
Kimia secara Menyenangkan yang diberi TTS
dan info-info penting yang mendukung materi
yang sedang dipelajari cukup membuat minat
siswa meningkat dan mengaktifkan siswa untuk
belajar. Hal ini terlihat dari hasil penyebaran angket

DAFTAR PUSTAKA
Afiatin, Tina. 2005. Pembelajaran Berbasis
Student-Centered Learning. Available at
http://www.inparametric.com [accessed
15/04/2008].
Dryden, Gordon dan Jeannette Vos. 2003. Revolusi
Cara belajar (The Learning Revolution):
Belajar akan Efektif Kalau Anda dalam
Keadaan “Fun”. Bandung: Kaifa.

Warlan Sugiyo, dkk., Efektivitas Metode Student Centered Learning ...

Hamalik, Oemar. 2005. Proses Belajar Mengajar.
Jakarta: Bumi Aksara.
Junaedi, Mahfud dan Khaeruddin. 2007.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Yogyakarta: Pilar Media.Skripsi, Jurusan
Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri
Semarang.
Prayitno, Elida. 1989. Motivasi dalam Belajar.
Jakarta: Depdikbud.

475

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

IMPLEMENTASI MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 STUDI KASUS PENGONTROL SUHU ALIRAN AIR DALAM PIPA DENGAN METODE KONTROL FUZZY LOGIK

28 240 1

PENERAPAN METODE SIX SIGMA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PAKAIAN JADI (Study Kasus di UD Hardi, Ternate)

24 208 2

EFEKTIVITAS FISIOTERAPI DADA TERHADAP PENGELUARAN SEKRET PADA BRONKITIS KRONIS DI RUMAH SAKIT PARU BATU

22 163 24

OPTIMASI FORMULASI dan UJI EFEKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN KRIM EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L) dalam BASIS VANISHING CREAM (Emulgator Asam Stearat, TEA, Tween 80, dan Span 20)

97 464 23

AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli DENGAN METODE BIOAUTOGRAFI

55 262 32

UJI EFEKTIVITAS BENZALKONIUM KLORIDA KONSENTRASI 0,001% DENGAN pH 5 (Terhadap Aktivitas Bakteri Staphylococcus aureus)

10 193 21

EFEKTIVITAS PENGAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA LAGU BAGI SISWA PROGRAM EARLY LEARNERS DI EF ENGLISH FIRST NUSANTARA JEMBER

10 152 10

PENGARUH METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) DAN GENDER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA SISWA

34 139 204

EFEKTIVITAS siaran dialog interaktif di Radio Maraghita sebaga media komunikasi bagi pelanggan PT.PLN (persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten di Kelurahan Lebakgede Bandung

2 83 1