Pengaruh Budaya Organisasi pada Kinerja

Pengaruh Budaya Organisasi
pada Kinerja Perusahaan
Endah Pri Ariningsih
Universitas Muhammadiyah Purworejo
Abstraksi
Berkembangan dunia usaha yang semakin cepat memberi dampak
pada persaingan yang semakin ketat, keadaan tersebut
mengharuskan perusahaan yang ingin tetap bisa bertahan secara
berkelanjutan memiliki keunggulan kompetitif bernilai bagi
konsumen dan tidak mudah ditiru oleh pesaing. Pengelolaan
terhadap sumber daya yang dimiliki dapat menjadikan perusahaan
mencapai tujuan yang ditetapkan dengan lebih baik. Selain itu
pihak manajemen perusahaan juga harus memperhatikan nilai apa
yang merupakan kompetensi yang dimilikinya agar dapat dijadikan
sebagai keunggulan dalam persaingan. Sumber daya yang sifatnya
fisik akan lebih mudah untuk ditiru oleh pesaing, sedangkan
kemampuan yang bersifat non fisik sulit untuk ditiru, sehingga
tidak mudah bagi pesaing untuk menirunya, budaya organisasi
yang baik dapat mendukung terciptanya lingkungan kerja yang
mendukung para karyawan bekerja dengan lebih baik agar dapat
memberikan dampak positif pada kinerja perusahaan secara

keseluruhan. Namun banyak hal yang juga perlu diperhatikan agar
budaya yang terbentuk bisa berpengaruh positif pada peningkatan
kinerja perusahaan, karena ketidaksesuaian budaya dengan strategi
perusahaan malah akan berdampak pada menurunan kinerja
perusahaan.
Kata kunci: budaya organisasi, keunggulan bersaing, kinerja
karyawan, kinerja perusahaan

dapat diketahui nilai mana yang

PENDAHULUAN
Ketatnya persaingan untuk
mencapai

keberhasilan

dalam

merupakan


kompetensi

perusahaan

sehingga

inti
dapat

bidang usaha mengharuskan pihak

dijadikan

perusahaan

bersaing bagi perusahaan. Namun

selalu

melakukan


penilaian pada rantai nilainya agar

tidak

sebagai

mudah

keunggulan

bagi

sebuah
57

Endah Pri Ariningsih: Pengaruh Budaya Organisasi
pada Kinerja Perusahaan

perusahaan


dapat

mempertahankan

keunggulan

bersaingnya

secara

sebagai daerah pemasaran dari
produk

yang

perusahaan.

dihasilkan
Budaya


oleh

nasional

berkesinambungan, apalagi kalau

maupun daerah tempat perusahaan

nilai yang dimiliki tersebut dapat

beroperasi dapat mempengaruhi

dengan mudah ditiru oleh pesaing

budaya individu dari orang-orang

perusahaan.

sangat


yang ada dalam organisasi, namun

penting bagi perusahaan memiliki

manajer perusahaan juga harus

keunggulan bersaing yang sulit

sadar kalau orang-orang yang ada

ditiru

dan

dalam organisasi tersebut tidak

biasanya bersumber dari sumber

hanya berasal dari satu daerah


daya non fisik.

maupun negara yang memiliki

Sehingga

oleh

pesaingnya

Organisasi

mampu

budaya

yang

sama.


Sehingga

beroperasi secara efisien hanya

sangat penting bagi perusahaan

ketika ada nilai yang diyakini

membangun

bersama diantara karyawannya.

yang bisa menyatukan berbagai

Nilai pribadi seorang individu

latar

membimbing


di

berbeda tersebut dalam budaya

dalam dan di luar pekerjaannya

organisasi yang diyakini dan dapat

(Gibson,

dijalankan

perilakunya

2006). Nilai yang

budaya

belakang


organisasi

budaya

dengan

baik

yang

oleh

diyakini bersama dan berlangsung

semua anggota organisasi, selain

lama akan membentuk budaya

itu budaya juga dapat dijadikan


bagi yang meyakininya. Sangat

sebagai pendorong yang akan

penting bagi pihak perusahaan

menentukan standar perilaku.

mengetahui

budaya

apa

yang

Memahami

bagaimana

diyakini oleh kelompok orang,

gambaran

terutama yang akan dijadikan

kekhasan organisasi akan secara

yang

berbeda

dari

58

Endah Pri Ariningsih: Pengaruh Budaya Organisasi
pada Kinerja Perusahaan

kritis memperlihatkan perbedaan

kesamaan dalam menjalankan visi

antara dua jenis organisasi, dan

dan misi yang telah dibuat oleh

membantu kita untuk memprediksi

organisasi.
Berdasarkan

perubahan yang diperlukan untuk

berbagai

budaya.

penelitian, budaya organisasi yang

Perusahaan yang ingin memiliki

baik telah terbukti dapat dijadikan

kemampuan kompetensi yang sulit

sebagai keunggulan bersaing yang

ditiru oleh perusahaan lain harus

lebih sulit ditiru oleh pesaing.

memiliki budaya organisasi yang

Sejalan

bisa

perilaku

keberhasilan

mampu

sangat dipengaruhi oleh kinerja

bagi

karyawan, menurut Hamid, et al.

keberhasilan perusahaan secara

(2003) karyawan yang memiliki

berkesinambungan.

Pihak

sikap

manajemen

harus

disiplin,

mengubah

suatu

mencirikan

organisasi

dan

memberikan

selalu

nilai

perusahaan

melakukan

penilaian

dengan

hal

itu

perusahaan

akan

perjuangan,
dan

profesional

pengabdian,
kemampuan

sangat

mungkin

terhadap kesesuaian antara budaya

mempunyai prestasi kerja dalam

dan

melaksanakan

kemampuan

perusahaan

tugas

sehingga

mencapai tujuan yang ditetapkan.

lebih berdaya guna dan berhasil

Untuk

kuat

guna. Karyawan yang profesional

lemahnya budaya yang dimiliki

dapat diartikan sebagai sebuah

perusahaan

dapat

menilai

dilihat

dari

pandangan untuk selalu perpikir,

nilai-nilai

dan

bekerja keras, bekerja sepenuh

anggota

waktu, disiplin, jujur, loyalitas

organisasi. Sejalan dengan itu kita

tinggi, dan penuh dedikasi demi

dapat menentukan kuatnya budaya

untuk keberhasilan pekerjaannya,

dalam organisasi dengan melihat

yang tentunya akan berdampak

kesamaan
keyakinan

dapat
visi,

diantara

59

Endah Pri Ariningsih: Pengaruh Budaya Organisasi
pada Kinerja Perusahaan

pada kinerja perusahaan. Budaya

bagi perusahaan yang melakukan

organisasi merupakan salah satu

merger/akuisisi, dan sebagai faktor

faktor yang dapat mempengaruhi

utama dalam keberhasilan atau

kinerja

Budaya

kegagalan dari upaya perubahan

merupakan hal yang esensial bagi

skala besar (Trefry, 2006). Hal

suatu organisasi atau perusahaan,

tersebut

karena akan selalu berhubungan

pentingnya

dengan kehidupan yang ada dalam

pembelajaran agar dapat dibentuk

perusahaan.

Budaya

organisasi

suatu budaya yang baik bagi

merupakan

falsafah,

ideologi,

karyawan.

menunjukkan

betapa

melakukan

perusahaan,

karena

nilai-nilai, anggapan, keyakinan,

organisasi

harapan, sikap dan norma-norma

kemampuan

yang dimiliki secara bersama serta

meningkatkan

mengikat dalam suatu komunitas

kerjanya, produktivitas perusahaan

tertentu. Secara spesifik budaya

yang tentu saja akan berpengaruh

dalam organisasi akan ditentukan

positif pada kinerja perusahaan

oleh kondisi team work, leaders

secara keseluruhan dan lebih jauh

dan characteristic of organization

lagi akan memberi dampak pada

serta administration process yang

kelangsungan hidup perusahaan di

berlaku.

masa yang akan datang.

Paulin

Sedangkan
et

al.

menurut

(1999)

budaya

organisasi secara signifikan terkait
dengan

layanan

dapat

budaya

meningkatkan

seseorang

untuk

produktivitas

1. Definisi Budaya Organisasi
1.1. Proses terbentuknya Budaya
dan Pengertian Budaya

efektivitas

organisasi, bahkan pada penelitian

Proses

terakhir,

organisasi

seringkali bermula dari keyakinan,

terbukti dapat digunakan sebagai

tata nilai atau adat kebiasaan

sumber

seseorang melalui proses panjang,

budaya

keunggulan

kompetitif

pembentukan

budaya

60

Endah Pri Ariningsih: Pengaruh Budaya Organisasi
pada Kinerja Perusahaan

bukan secara instan, keyakinan
dan tata nilai tersebut kemudian
ditransmisikan

dalam

berbagai

bentuk dan cara, kepada orang lain
dan masyarakat pada umumnya
(Sobirin,

2007).

Untuk

dapat

memahami keterkaitan manusia
dengan

budaya

perlu

terlebih

61

Endah Pri Ariningsih: Pengaruh Budaya Organisasi
pada Kinerja Perusahaan

dahulu

memahami

atribut-atribut

masyarakat.

Penelitian

manusia baik yang bersifat universal,

dilakukan

atribut per individu dan kolektif

menjadi embrio munculnya istilah

dalam kaitannya dengan kedudukan

budaya organisasi. Hal itu seperti

manusia

yang terlihat paga gambar berikut ini.

sebagai

bagian

Khusus berkaitan dengan
Manusia sebagai individu
Khusus berkaitan
Dengan manusia
Sebagai kelompok
Bersifat universal

dari

Kepribadian

oleh

yang

Hofstede

1997

Turunan dan bisa
dipelajari
Bisa dipelajari

Budaya

Hakekat
Manusia

Turunan

Hubungan antara Hakekat Manusia, Budaya dan Kepribadian
Sumber: Hofstede (1997) dalam Sobirin (2007)

Budaya dapat didefinisikan

pola keyakinan, nilai dan ekspektasi

sebagai: 1. simbol, bahasa, ideologi,

(Gibson, 2006). Sedangkan Edgar

ritual dan mitos; 2. naskah organisasi,

Schein

yang diambil dari naskah pribadi

organisasi sebagai suatu pola dari

pendiri organisasi atau pemimpin

asumsi

yang dominan; 3. merupakan sebuah

ditemukan atau dikembangkan oleh

produk,

kelompok

sebuah

sejarah

yang

mendefinisikan

dasar

yang

tertentu

budaya

diciptakan,

saat

didasarkan pada simbol dan abstraksi

menghadapi

dari perilaku dan produk perilaku

adaptasi

(Gibson, 2006).

internal yang telah berjalan baik agar

1.2.

Budaya organisasi

Budaya Organisasi adalah apa

masalah

belajar

eksternal

dan

mengenai
integrasi

dianggap valid untuk diajarkan pada
anggota baru sebagai cara yang benar

yang dipersepsikan karyawan dan

untuk

berpersepsi,

cara persepsi itu menciptakan suatu

berperasaan

berfikir

sehubungan

dan

dengan
62

Endah Pri Ariningsih: Pengaruh Budaya Organisasi
pada Kinerja Perusahaan

masalah
organisasi
sistem

dihadapi.

Budaya

of thought (mazhab): 1. ideational

(didefinisikan

sebagai

school

anggota

organisasi sebagai apa yang di-

disadari

shared

yang

nilai

organisasi),

bersama
telah

kepentingannya

bagi

melihat

(dipahami,

budaya

dijiwai

dan

dipraktekkan bersama) oleh anggota

kesuksesan

sebuah komunitas atau masyarakat. 2.

organisasi.
Budaya

organisasi

adaptationist school melihat budaya

sangat

dari apa yang bisa diobservasi baik

penting untuk diperhatikan karena

dari

melibatkan ekspektasi, nilai dan sikap

sebuah

pengaruh pada individu, kelompok

budaya

organisasi

pemrograman

kolektif

organisasi

orang-orang

dan nilai organisasi. Hofstede (1997)
mendefinisikan

bangunan

dimasukkan

dalam

di

realist school (Sobirin, 2007).

juga

diungkapkan

menunjukkan bahwa persepsi berbagi
sehari-hari

terlibat

dari kedua mazhab diatas yaitu:

Hal

praktek-praktek

yang

dari

mereka berkomunikasi dan gabungan

para anggota dari satu organisasi
Ia

maupun

dalamnya seperti perilaku dan cara

terhadap pikiran yang membedakan

dengan organisasi lain.

organisasi

arsitektur/tata ruang bangunan fisik

bersama yang dapat memberikan

sebagai

adalah

tersebut
oleh

seperti

Schein

yang

yang

menyatakan bahwa budaya organisasi

harus

tidak hanya terdiri dari asumsi dasar

budaya

tetapi juga elemen-elemen lain yang

organisasi.

lebih bisa dilihat orang-orang di luar

Secara umum konsep budaya

organisasi. Berikut diuraikan elemen-

organisasi dibagi menjadi dua school

elemen dari budaya organisasi.

Elemen budaya organisasi menurut berbagai sumber
SUMBER
F. Landa Jocano
(1988,1990)
Stanley Davis
(1984)
Geert Hofstede
(1980, 1997)
Edgar Schein
(1985, 1997)

ELEMEN BUDAYA ORGANISASI
Idealistik

Asumsi dasar

Behavioral
Guiding belief

Daily belief

Nilai-nilai organisasi

Praktek-praktek
manajemen
Artefak

Nilai-nilai organisasi

63

Endah Pri Ariningsih: Pengaruh Budaya Organisasi
pada Kinerja Perusahaan

Denise Rousseau
Asumsi dasar
(1990)
Bath C.G.
Motivational Emotional
(1996)
Roots
Ground
Sumber: Sobirin 2007

Nilai-nilai
Norma
Organisasi
perilaku
Mindset

Kartono (1994 ) mengatakan
bahwa

bentuk

Artefak
Artefak

merencanakan, mengendalikan, dan

yang

jika perlu merubah budaya tersebut

muncul pada kelompok-kelompok

dengan harapan organisasi dapat

kerja

mencapai tujuannya dengan lebih

di

kebudayaan

Perilaku
organisasi
Perilaku
Organisasi

perusahaan-perusahaan

berasal dari macam-macam sumber,

baik.
Peter

antara lain : dari stratifikasi kelas

dan

Weterman,

Jr.

sosial seperti, buruh–buruh/pegawai,

merupakan

dari sumber-sumber teknis dan jenis

manajer untuk membangun budaya

pekerjaan,

yang kuat, karena menurut dia faktor-

iklim

psikologis

inspirator

bagi

para

perusahaan sendiri yang diciptakan

faktor

oleh majikan, para direktur dan

keberhasilan perusahaan antara lain:

manajer-manajer

kedekatannya

yang

yang

menyebabkan

dengan

konsumen,

melatarbelakangi iklim kultur buruh-

dorongan untuk memperoleh nilai

buruh dalam kelom pok kecil-kecil

tambah,

yang informal.

sederhana, maupun tekun pada bisnis

Tujuan mempelajari budaya

yang

bentuk

organisasi

dijalankan.

Atau

yang

dapat

organisasi berbeda bagi para manajer

dikatakan keberhasilan perusahaan

dan

ditentukan oleh kuat tidaknya budaya

praktisi

bisnis

dibanding

antropolog, bagi para manajer budaya

yang dimiliki perusahaan tersebut.

hanyalah alat bantu yang cenderung

Fungsi Budaya Organisasi:

lebih prakmatis untuk mengelola
sumber daya organisasi yang ada.
Tujuan

memahami

budaya

a. Pembeda perusahaan satu dengan
yang lain
b. Pembentuk identitas diri

organisasi adalah agar para manajer,

c. Perekat organisasi

praktisi bisnis atau siapapun yang

d. Alat Kontrol

terlibat di dalam organisasi bisa
memanajemeni

dengan

baik,

Namun
budaya

tidak

organisasi

selamanya
berpengaruh
64

Endah Pri Ariningsih: Pengaruh Budaya Organisasi
pada Kinerja Perusahaan

positif bagi organisasi karena budaya

identifikasi apakah terjadi gab antara

bisa

dalam

norma

yang

dibutuhkan

organisasi,

norma

yang

berjalan,

menjadi

kendala

implementasi

strategi

penghalang

bagi

teknologi

baru

tindakan yang harus dilakukan untuk

juga

menutup gab tersebut.

dan

dilakukan

putuskan

penggunaan
bisa

menghambat inovasi. Berbagai upaya
dapat

dengan

untuk

dapat

mengatasi dampak buruk budaya
organisasi,

antara

lain

melakukan

manajemen

2. Faktor-faktor

yang

Mempengaruhi

Pembentukan

Budaya Organiasi

dengan

Sangat

penting

bagi

budaya.

manajemen perusahaan untuk dapat

Manajemen organisasi harus selalu

mengetahui faktor-faktor yang dapat

melakukan pemantauan secara terus

mempengaruhi terbentuknya budaya

menerus

organisasi.

agar

dapat

mengetahui

Jonse

et

al.

(2005)

bagaimana budaya berpengaruh pada

menduga mengenai adanya persepsi

organisasi dan masih ccok atau tidak

karyawan pada budaya organisasi

diterapkan pada lingkungan yang

yang berhubungan kuat

terus berubah. Menurut Thusman dan

nilai-nilai Human Relation dan nilai-

O’Reilly ada enam langkah yang

nilai pada sistem yang akan di

dalam melakukan assessment budaya

hubungkan dengan tingkat kesiapan

organisasi, yaitu: lakukan identifikasi

karyawan

terhadap tantangan stretegi untuk

perubahan.

masa yang akan dating, kaitkan

penting

strategi untuk menghadapi tantangan

menentukan kemampuan perusahaan

masa dating, lekukan identifikasi

untuk melakukan tanggapan pada

terhadap norma dan tata nilai yang di

lingkungan perusahaan yang selalu

yakini, lakukan diagnosis terhadap

mengalami

norma-norma

organisasi,

untuk
Hal

dipahami

dengan

menghadapi
tersebut
karena

sangat
akan

perubahan

lakukan

65

Endah Pri Ariningsih: Pengaruh Budaya Organisasi
pada Kinerja Perusahaan

Human Relation
Cohesion and morale
Means :
Training ang development
Open communication
Participative decision making










Internal Process
Stability and Control
Means :
Information Management
Precise Communication
Data based decision making











Selain itu tercapainya atau

juga

Open System
Innovation and development
Means :
Adaptability and readiness
Visionary communication
Adaptable decision making
Rational Goal
Efficiency and productivity
Means:
Goal-setting and planning
Instructional communication
Centralized decision-making

akan

berpengaruh

pada

tidaknya strategi yang dijalankan

peningkatan kinerja karyawan dan

oleh

kinerja

perusahaan

akan

dapat

organisasi.

Ada

berbagai

membedakan sukses atau tidaknya

pilihan tipologi yang dapat dijadikan

perusahaan mengembangkan budaya

pedoman bagi perusahaan dalam

organisasinya,

menentukan strategi yang paling

manajemen

harus

memperhatikan keadaan tersebut agar

cocok

bagi

dapat dibentuk budaya yang baik,

karakteristik

perusahaan,

dengan

sebagai

berikut

dengan harapan selanjutnya tentu saja

TIPOLOGI

PROSPECTORS

KARAKTERISTIK

-

Dinam is dalam mencari peluang pasar

-

M em iliki kemam puan untuk m engem bangkan dan mem produksi
produk dan jasa baru

-

Berinvestasi dalam penelitian dan pengem bangan

-

seringkali m erupakan pencipta perubahan

-

seringkali tidak efisien

66

Endah Pri Ariningsih: Pengaruh Budaya Organisasi
pada Kinerja Perusahaan

ANALYSERS

-

tengah-tengah, antara prospector dan defender

DEFENDERS

-

Beroperasi dengan produk dan jasa yang relatif tidak berubah

-

menitikberatkan pada efisiensi operasi

-

cenderung tidak m encari pasar dan peluang baru

-

cenderung sedikit pengem bangan produk dan jasa

-

organisasi yang cenderung tidak m emiliki strategi yang konsisten

REACTORS

Organisasi

dengan

strategi

Prospector akan cenderung memiliki

yang disebabkan perbedaan budaya
yang dianutnya.
Karakteristik

budaya organisasi yang
– Lebih inovatif

Australia yang:

– Kurang stabil

– Egaliterianism

masyarakat


menuntut

– Kurang berfokus pada detail

perlakuan yang sama pada semua

– Lebih berorientasi hasil daripada

orang,

organiasi

dengan

strategi

Sedangkan organisasi dengan
reactor

akan

Australia

untuk

pemimpin

berhubungan

dengan karyawannya, sekaligus

defender dan analyser.

strategi

kemampuan

memiliki

budaya organisasi yang lebih lemah

menuntun dan mengembangkan
karier mereka
– Mateship gaya kepemimpinan

budaya

yang berfokus pada kelompok

organisasi daripada organisasi dengan

dan pemimpin merupakan bagian

strategi defender, prespector, atau

dari

analysers. Selain itu dalam penelitian

diharapkan dapat menjadi “one of

yang dilakukannya Baitrd et al. 2007

the boys (girls)”

pada

semua

dimensi

juga menemukan bila budaya suatu

kelompok

(pemimpin

– Individualis  penekanan pada

Negara juga akan bisa mempengaruhi

pengarahan-diri pribadi

pelaksanaan bisnis dalam organisasi,

ketidakbergantungan

dan

(independensi)
67

Endah Pri Ariningsih: Pengaruh Budaya Organisasi
pada Kinerja Perusahaan

Hal-hal tersebut sejalan dengan apa

pekerja

yang dibahas oleh Ashkanasy dan

kinerjanya.

Trevor-Roberts

(2001/2002)

dan

dapat

Konsep

meningkatkan

kinerja

organisasi

Ashkanasy et al.'s (2000). Dari

berkaitan dengan kelangsungan hidup

temuan tersebut dapat disimpulkan

dan keberhasilan suatu organisasi.

bahwa

Pengukuran kinerja organisasi sangat

budaya

organisasi

berpengaruh pada orientasi strategi

penting

organisasi

maupun dalam organisasi-organisasi

(tipologi

Organisasi

dengan

prospector

memiliki

budaya

organisasi

strategi).

tipe

strategi

karakteristik
inovasi

dan

dalam

manufaktur

organisasi

dengan

jasa

memberikan

pemahaman bahwa perusahaan jasa
harus

lebih

berkonsentrasi

pada

orientasi hasil, yang lebih tinggi

membangun

daripada defender; defender lebih

bukan pada transaksi jangka pendek

tinggi

pada

(dikutip dalam Paulin et al., 1999).

dan

perlunya

Pada umumnya seseorang merasa

budaya

dengan

budaya

daripada

prospector

stabilitas

menselaraskan
strategi yang

akan

dipilih

oleh

perusahaan.
3. Pengaruh

pelanggan

puas dengan pekerjaanya

karena

berhasil dan memperoleh penilaiaan
yang adil dari pimpinannya.

Budaya

Organisasi

pada Kinerja Organisasi
Pada

hubungan

dasarnya

bahwa

seseorang dalam bekerja akan merasa
nyaman dan tinggi kesetiannya pada
perusahaan apabila dalam bekerjanya
memperoleh kepuasan kerja sesuai
dengan apa yang diinginkan, makin
positif sikap kerja makin besar pula
kepuasan kerja, untuk itu berbagai
indikator dari kepuasan kerja perlu
memperoleh perhatian khusus agar

Sangat penting bagi sebuah
perusahaan
budaya

mengetahui

yang

kekuatan

dimilikinya

dan

bagaimana dampaknya bagi kinerja
perusahaan. Hal tersebut dapat diukur
dari kinerja yang dihasilkan oleh
karyawan dalam perusahaan. Kinerja
karyawan merupakan suatu hasil
yang dicapai oleh pekerja dalam
pekerjaannya

menurut

kriteria

tertentu yang berlaku untuk suatu
pekerjaan tertentu. Kekuatan budaya
dapat diprediksi dari kinerja jangka
58

Endah Pri Ariningsih: Pengaruh Budaya Organisasi
pada Kinerja Perusahaan

Menurut

pendek, ketika kinerja didefinisikan

Robbins

(1996)

seperti

kinerja karyawan merupakan fungsi

pengembalian atas aktiva, laba atas

dari interaksi antara kemampuan dan

investasi atau laba atas penjualan.

motivasi. Menurut Henry Simamora

dengan

indikator

luas

Gordon dan DiTomaso (1992)

(1997) maksud penetapan tujuan

dalam studi lanjutan menemukan

kinerja adalah menyusun sasaran

dukungan yang memberikan

yang

bukti

berguna

tidak hanya

bagi

bahwa budaya yang kuat adalah

evaluasi kinerja pada akhir periode

prediksi kinerja perusahaan jangka

tetapi juga untuk mengelola proses

pendek.

untuk

kerja

yaitu

Mohammad

menggunakan tindakan objektif dan

menyatakan

kinerja

karyawan

subjektif.

merupakan

kesuksesan

seseorang

didalam

melaksanakan

Ada

mengukur

dua

cara

kinerja,

Ukuran

menggunakan

obyektif

angka

riil

dari

periode

tersebut.

As'ad

(1995)

suatu

pekerjaan, kinerja pada dasarnya

organisasi

sementara

subjektif

menggunakan

persepsi

adalah hasil kerja seorang karyawan

Pengukuran

subjektif

selama

responden.

mengukuran

selama

periode

tertentu.

Kinerja

untuk menilai kinerja perusahaan

karyawan dapat meningkat karena

lebih

tidak lepas dari pengaruh budaya

banyak

dilakukan

dalam

penelitian keperilakuan, (Ackelsberg

organisasi

yang

dan Arlow, 1985), karena:

orientasi hasil yang dicapai karyawan

(1) ukuran kinerja lebih konsisten

serta bagaimana keputusan dibuat,

dan tidak bervariasi secara luas

siapa yang

dari

imbalan

langkah-langkah

objektif

dalam hal akurasi

tercermin

membuat, bagaimana

dibagikan,

dipromosikan,

dari

siapa

yang

bagaimana

(2) meminta responden untuk melihat

diperlakukan, bagaimana organisasi

laporan keuangan tertentu dapat

respon kepada lingkungannya. Hal

menimbulkan kecemasan pihak

tersebut sejalan dengan apa yang

manajemen

perusahaan

atas

dikemukakan oleh Hofstede (1990)

kerahasiaan

informasi

yang

mereka sediakan.

yang

menyatakan bahwa budaya

organisasi merupakan bagian dari
59

Endah Pri Ariningsih: Pengaruh Budaya Organisasi
pada Kinerja Perusahaan

kehidupan

organisasi

yang

tugasnya secara efektif sehigga dapat

mempengaruhi perilaku, sikap, dan

meningkatkan

efektivitas seluruh karyawan.

karyawannya, suasana kerja juga

Efektivitas organisasi dapat
ditingkatkan
budaya

dengan

yang

kuat,

sangat

produtivitas

menentukan

karena

menciptakan

kenyamanan

yang

menjalankan pekerjaan akan dapat

dapat

karyawan

dalam

digunakan untuk mencapai tujuan

memberikan

organisasi. Menurut Robbins (1996),

mendorong mereka untuk lebih baik

organisasi yang berbudaya kuat akan

dalam melakukan pekerjaannya dan

mempengaruhi ciri khas tertentu

hal-hal

sehingga dapat memberikan daya

mempengaruhi

kemampuan

tarik bagi individu untuk bergabung.

seseorang

dalam

menjalankan

Setelah

tugasnya.
Produktivitas

kerja

itu,

individu

itu

dapat

berfikir, bertindak dan berperilaku

suasana

lain

yang

yang

sesuai dengan nilai-nilai organisasi.

merupakan

Kesesuaian antara budaya organisasi

perusahaan agar kelangsungan hidup

dengan nilai-nilai yang dimiliki oleh

atau operasionalnya dapat terjamin.

anggota

4. Faktor-faktor

organisasi

menimbulkan

kepuasan

akan
kerja,

sehingga mendorong individu untuk

tuntutan

dapat

utama

Lain

Membengaruhi

bagi

yang
Kinerja

Perusahaan
Menurut Kaplan dan Norton

bertahan pada satu perusahaan dan
berkarir

dalam

jangka

panjang

(1994), kinerja perusahaan dapat

(Kotter

dan

Hesket,

1992).

dilihat dari perspektif pelanggan,

Sehubungan dengan hal tersebut, agar

proses

karyawan selalu mendapat kepuasan

pembelajaran

maka setidak-tidaknya perusahaan

Hasil dari berbagai penelitian yang

harus

dilakukan

selalu

memperhatikan

bisnis

internal
dan

serta

pertumbuhan.

menunjukkan

adanya

karyawan

hubungan antara budaya organisasi

misalnya

pada kinerja perusahaan, namun kita

siapa rekan kerja mereka, bagaimana

juga harus tahu budaya organisasi

seseorang pemempin bisa melakukan

hanya merupakan salah satu faktor

lingkungan
melaksanakan

di

mana
tugasnya

60

Endah Pri Ariningsih: Pengaruh Budaya Organisasi
pada Kinerja Perusahaan

yang

mempengaruhi

kinerja

pengambilan risiko dan dimensi

perusahaan, banyak faktor lain yang

inovasi.

mempengaruhinya, diantaranya adaah

(5) Komunikasi,

pemimpin yang efektif, karena tipe

dimensi

kepemimpinan

dampak,

akan

sangat

yang

mencakup

berbicara

dengan

mempengaruhi dan memotivasi para

memfasilitasi

karyawan, pemimpin yang efektif

terbuka, mendengarkan aktif, dan

juga bisa mendukung suasana yang

komunikasi tertulis.

melingkupi perusahaan. Ada delapan

(6) Interpersonal, yang terdiri dari

komponen kepemimpinan yang dapat

dimensi

dijadikan

mengelola

sebagai

penilaian

komunikasi

membangun

jaringan,

konflik,

dan

merangkul keanekaragaman.

kompetensi pemimpin:
(1) Self-manajemen, yang terdiri dari

(7) Kepemimpinan, yang terdiri dari

etika dan integritas, manajemen

dimensi orientasi kerja sama tim,

waktu,

dan

mendorong motivasi, keuletan,

dan

mengembangkan

fleksibilitas

kemampuan

beradaptasi,

dimensi pengembangan diri.

merangkul

(2) Posisi strategis, yang terdiri dari
kesadaran

akan

kebutuhan

pelanggan,
komitmen

kualitas,

lain,

perubahan

dan

kepemimpinan fleksibilitas.
(8) Pengetahuan
merupakan

terhadap

orang

industri,

yang

pengetahuan

dari

bisnis dan keahlian industri.

mengelola manajemen pemangku
kepentingan,

dan

kepedulian

masyarakat.
(3) Pelaksanaan,
dimensi

PENUTUP
1. Budaya organisasi sebagai nilai

yang

meliputi

perencanaan,

yang

diyakini

organisasi

oleh

harus

anggota
dibangun

mengarahkan orang lain, dan re-

disesuaikan dengan strategi yang

engineering.

akan diterapkan oleh perusahaan,

(4) Berpikir kritis, yang meliputi

karena budaya organisasi yang

orientasi strategis, pengambilan

baik

keputusan,

keunggulan

analisis,

dan

dapat

dijadikan
kompetitif

sebagai
bagi
61

Endah Pri Ariningsih: Pengaruh Budaya Organisasi
pada Kinerja Perusahaan

perusahaan yang akan lebih sulit

DAFTAR PUSTAKA

ditiru oleh pesaing dibandingkan
dengan keunggulan kompetitif
yang sifatnya fisik.
2. Mengetahui faktor-faktor yang
membentuk

budaya

organisasi

Gibson, James L., John M.
Ivancevich dan
James
H.
Donnelly, Jr. (1996), Organisasi,
Perilaku, Struktur, Proses, (Alih
Bahasa Nunuk Adiarni), Penerbit
Binarupa Aksara, Jakarta.

sangat penting dilakukan karena
hal tersebut akan menentukan
kemampuan

perusahaan untuk

melakukan

tanggapan

pada

lingkungan

perusahaan

yang

selalu mengalami perubahan.
3. Budaya organisasi bukan satusatunya hal yang mempengaruhi
kinerja organisasi, kepemimpinan
yang

efektif juga

faktor

penting

merupakan

yang

harus

diperhatikan agar budaya yang
terbentuk dapat berjalan dengan
baik dan berpengaruh positif pada
kinerja perusahaan.
4. Kinerja perusahaan terbentuk dari
kinerja karyawan, agar kinerja
perusahaan
pihak

dapat
manajemen

memperhatikan
dapat

meningkat

hal-hal

meningkatkan

harus
yang
kinerja

karyawan dengan melihat pada
faktor-faktor

yang

dapat

memuaskan karyawan.

Heidjrachman, R dan Husnan, S.
(1989), Manajemen Personalia,
Yogyakarta: BPFE
Hofstede, G., (1991), Cultures and
Organizations: Software of The
Mind,
McGraw-Hill
Book
Company, London.
Kaplan, R.S. and Norton, D.P.
(2005), The Execution Premium,
Linking Strategy to Operations
for
Competitive
Advantage,
Harvard Business Press.
Kotter, John P., James L. Heskett,
(1992), Corporate Culture and
Performance, The Free Press, New
York.

Mathis, R.L. dan Jockson, J.H.
(2006),
Human
Resource
Management, Jakarta: Salemba
Empat
Robbins, Stephen P., (2001),
Organizational Behavior, New
Jersey: Pearson Education
International
Sackman, Sonja. (1991). Culture
Knowledge In Organization.
Newbury Park. Calif. Sage.
Schein,
Edgar
H.
(1992).
Organizational
Culture
and
Leadership.
San
Francisco:
Jossey Bass, Pub.

62

Endah Pri Ariningsih: Pengaruh Budaya Organisasi
pada Kinerja Perusahaan

Sobirin, Achmad (2007), Budaya
Organisasi, Yogyakarta: STIE
YKPN
Wanous (1989), “Installing a
Realistic Job Preview: Ten Tough
Choices,” Personnel Psychology,
Spring, Vol. 42, pp. 117-134
Wayne F Cascio (1992), Managing
Human Resources: Productivity,
Quality of Work Life, Profits,
New York: Mc Graw-Hill

63

Endah Pri Ariningsih: Pengaruh Budaya Organisasi
pada Kinerja Perusahaan

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22