Program Kerja Ditjen PPI Tahun 2013 & 2014

DIREKTORAT JENDERAL
PENGEMBANGAN PERWILAYAHAN INDUSTRI

PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI DAERAH
MELALUI PENGEMBANGAN PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN INDUSTRI

Oleh :
DR. Dedi Mulyadi, M.Si
Disampaikan pada
Rapat Kerja Kementerian Perindustrian
Jakarta, 22 Mei 2013

OUT LINE
I. PENDEKATAN MEMBANGUN DAYA SAING DAERAH
II.

KONDISI KAWASAN INDUSTRI DI INDONESIA

III.

PROSPEK PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI


IV.

STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI

V.

PENGEMBANGAN KOMPETENSI INTI INDUSTRI
DAERAH (KIID)

VI. STRUKTUR PROGRAM KEGIATAN DITJEN PPI TA
2014

I. PENDEKATAN MEMBANGUN
DAYA SAING DAERAH

3

PENDEKATAN MEMBANGUN DAYA SAING DAERAH


Pendekatan
Regional

Pembangunan Pusat
Pertumbuhan
Ekonomi/Industri

Membangun
Daya Saing
Daerah

Sistem Inovasi Daerah

Klaster Industri

• Pengembangan Kompetensi
Inti Industri Daerah
• Saka Sakti

Pendekatan

Sektoral

Sumber Daya
Alam

Industri
Existing

Sumber Daya
Manusia

Infrastruktur

Kelembagaan
Publik

Sumber Daya
Modal

Pasar

4

3 PILAR PENGEMBANGAN INDUSTRI

Industrial
Growth
Centre

Klaster Industri

Sektoral

Kompetensi Inti
Industri Daerah

5

PENDEKATAN PENGEMBANGAN INDUSTRI

Ko bi asi 2 (dua) pendekatan yaitu: pendekatan

sektoral melalui mengembangkan klaster industri
dan pendekatan regional yang berlandaskan pada
keunggulan komparatif yang dimiliki oleh daerah.
Pembangunan Industri

Pendekatan Sektoral :
Pengembangan klaster
industri di daerah yang
menunjang pengembangan
industri yang terintegrasi dari
hulu ke hilir

Pendekatan Regional:
• Mengembangkan pusatpusat pertumbuhan
industri.
• Kompetensi Inti Industri
Daerah

6


TUJUAN
Tujuan

Meningkatnya penciptaan nilai tambah dan
terwujudnya pembangunan industri di wilayah

7

SASARAN

Meningkatnya peranan sektor industri manufaktur di
daerah

Tumbuh dan berkembangnya sektor industri manufaktur di
daerah
Muncul dan berkembangnya pusat-pusat pertumbuhan
industri di daerah
Tersebarnya pembangunan sektor industri manufaktur

8


ARAH DAN KEBIJAKAN
• Peningkatan daya saing daerah
melalui pengembangan Industri
Unggulan Provinsi dan Kompetensi
Inti Industri Kabupaten/Kota;

Strategi
Pokok

• Peningkatan
kerjasama
dan
kolaborasi antar wilayah, antara
pemerintah dengan dunia usaha
dan akademisi;
• Peningkatan fasilitasi infrastruktur
industri untuk peningkatan daya
tarik investasi.


9

STRATEGI FUNGSIONAL
1. Pengembangan
Kompetensi Inti
Industri Kab/Kota

4. Pengembangan
Kerjasama Industri
Unggulan Provinsi
(IUP)

STRATEGI
FUNGSIONAL

2. Pengembangan
Kawasan Industri

3. Pengembangan
Infrastruktur

Industri
10

II. KONDISI KAWASAN INDUSTRI
DI INDONESIA

Persebaran Kawasan Industri Menurut Wilayah
dan Kepemilikan
Persebaran Kawasan Industri

Kepemilikan Kawasan Industri

12

...... konsentrasi industri didorong ke luar jawa

Penyebaran Industri 2011
Luar Jawa
23%


Penyebaran Industri 2025

Luar Jawa
40%

Jawa
77%

Jawa
60%

13

Persebaran Kawasan Industri Menurut Provinsi
No.
1
2
3
4
5

6
7
8
9
10
11
12

Wilayah
DKI Jakarta
Banten
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Riau dan Kepulauan
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Lampung
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Kalimantan Timur
Total

Jumlah
3
16
23
6
7
11
3
1
1
1
1
1
74

Luas Area Persentase Luas
(Ha)
(%)
1,089.60
3.63
6,195.30
20.62
11,881.00
39.55
1,445.00
4.81
2,185.00
7.27
2,666.40
8.88
1,326.81
4.42
200.00
0.67
300.24
1.00
703.00
2.34
1,500.00
4.99
546.00
1.82
30,038.35
100.00

Sumber : Hasil Survey 2013

14

Luas Lahan
Kawasan
Industri
di
PENGEMBANGAN
KAWASAN
INDUSTRI
(KEK) TAHUN
2011
Beberapa Pulau Besar Indonesia pada Tahun 2013

No
1
2
3
4

Luas Lahan
Jumlah Kawasan
Kawasan Industri Kawasan
Industri
Industri (Ha)
Jawa
55
22,795.90
Sumatera
16
4,493.45
Sulawesi
2
2,203.00
Kalimantan
1
546.00
Total
74
30,038.35

Persentase
Luas (%)
75.89
14.96
7.33
1.82
100.00

Sumber : Hasil Survey 2013

15

Pada Tahun 2012 Kawasan Industri di Bekasi/Karawang
Didominasi oleh Sektor Otomotif

Sumber : Collier International Indonesia, 2012
16

Peran Kawasan Industri
Estimasi Nilai Ekspor US$ 52 miliar/tahun
(41% dari nilai total ekspor non migas
Tahun 2012)
Estimasi Nilai Investasi Rp 29, 9 Triliun utk
PMDN dan US$ 7,06 milliar utk PMA (60%
dari total investasi tahun 2012)

Estimasi Penerimaan Negara US$ 938 juta
(PBB, PPN, PPh)

17

III. PROSPEK INVESTASI
KAWASAN INDUSTRI

Prospek Investasi Kawasan Industri

 Investasi sektor industri yang cenderung meningkat
3 tahun terakhir ini, sebagian besar masuk ke
kawasan industri.
 Permintaan terhadap lahan kawasan industri yang
semakin meningkat, sementara pasokan cenderung
konstan.

 Regulasi yang mewajibkan perusahaan industri
untuk berlokasi di kawasan industri (PP No. 24/2009
tentang Kawasan Industri).
19

Perkembangan Penjualan Lahan Kawasan Industri

Sumber : Collier International Indonesia, 2012
Catatan : Pada tahun 2012 peningkatan penjualan lahan kawasan industri yang berada di
Luar Pulau Jawa, yaitu di Sumatera mencapai 244 Ha
Penurunan penjualan lahan pada tahun 2012 diakibatkan oleh terbatasnya
pasokan lahan (khususnya di JABOTABEK, Karawang, Serang)

20

Permintaan Lahan yang Cenderung Meningkat,
Sementara Pasokan Lahan Cenderung Konstan

Sumber : Collier International Indonesia, 2012
21

Kebutuhan Kawasan Industri yang Baru

 Total lahan kawasan industri dari anggota HKI yang
masih tersisa hingga saat ini adalah 7.911,98 Ha,
umumnya berada di luar area JABOTABEK, Serang dan
Karawang (HKI, 2012).

 Jika tidak ada penambahan kawasan industri baru atau
perluasan dari kawasan industri yang sudah ada, maka
diperkirakan stok lahan kawasan industri yang ada akan
habis seiring dengan meningkatnya investasi yang
masuk.
 Dampak berikutnya akan mendorong kenaikan harga
lahan kawasan industri, sehingga dikhawatirkan semakin
mengurangi daya saing kawasan industri di Indonesia.

22

Harga Jual Lahan Kawasan Industri Cenderung Meningkat

Sumber : Collier International Indonesia, 2012
23

Perbandingan Tingkat Daya Saing Tahun 2010 dan 2013

Jakarta

Sumber : JETRO, 2012

Kondisi Tahun 2010

Kondisi Tahun 2013
24

Perbandingan Harga Lahan Kawasan Industri
di Beberapa Negara
No.

Negara

Harga Lahan (US
$/m2)

Sewa Lahan (US
$/m2/Bulan)

1

Korea Selatan

267

0,19

2

Beijing

71-87

4,75-7,12

3

Shanghai

158

3,56

4

Guangzhou

95

2,37-6,33

5

Hong Kong

299

-

6

Taipei

1.350

1,98

7

Singapura

189,94-651,21

0,96-2,85

8

Bangkok

119

6,95

9

Bekasi/Karawang

191

19,1

10

Manila

52-102

2-6

Sumber : JETRO, 2012

25

Apa yang harus dilakukan ?
 Kemenperin terus mendorong pengembangan
kawasan-kawasan industri yang baru.
 Kementerian Perindustrian harus melakukan
intervensi dengan cara menambah pasokan lahan
kawasan industri melalui program fasilitasi
pembangunan kawasan industri.

 Bentuk intervensi pemerintah dengan
melakukan pembangunan kawasan industri.

cara

26

Upaya Peningkatan Daya Saing
Kawasan Industri
1. Meningkatkan
peranan
pemerintah
mengembangkan kawasan industri.

dalam

2. Membangun kawasan industri yang terintegrasi
dengan sektor lain termasuk perumahan & rumah
sakit untuk buruh.
3. Membangun kawasan industri yang fokus pada
komoditi tertentu.
4. Membangun kemampuan SDM dan Pusat Inovasi.
27

Peran Pemerintah dan Swasta dalam Pengembangan
Kawasan Industri di Beberapa Negara Asia
Negara
Malaysia, 285 KI
Jepang
Korea Selatan, 300 KI
Taiwan
Singapura
Thailand, 27 KI

Pemerintah
78 % (Pusat dan Lokal)
85 %
70 % (Pusat dan Lokal)
90 %
85 %
48 %

Swasta
22 %
15 %
30 %
10 %
15 %
52 % (kerjasama
Pemerintah dan Swasta)

Pilipina, 20 KI
Indonesia

30 % (Pusat dan Lokal)
6%

70 %
94 %

Sumber : ULI (1975) dan Dirdjojuwono (2004)
Catatan : Persentase menyatakan kontribusi dalam bentuk penanaman modal

28

IV. STRATEGI PENGEMBANGAN
KAWASAN INDUSTRI

Tantangan Kawasan Industri
Tantangan di Pulau Jawa

Keterbatasan lahan untuk
pembangunan dan pengembanganan

Tantangan di Luar Pulau Jawa
Infrastruktur pendukung seperti jalan, rel
kereta api, pelabuhan dan sebagainya dirasa
kurang memadai
Kemampuan tenaga kerja dan SDM
industrial yang terlatih di daerah kurang
baik

Daya dukung yang terbatas (sumber daya
air)

Masalah Lingkungan dan Sosial

Belum semua Kabupaten/Kota telah
mempersiapkan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) khususnya kawasan peruntukan industri

Minat swasta untuk membangun kawasan
industri masih kurang
30

Arah Pengembangan Kawasan Industri
Kawasan Industri di Pulau Jawa
 Pengembangan kawasan-kawasan industri yang sudah ada, dan
mendorong pembangunan kawasan industri yang baru diarahkan
pada industri-industri berbasis teknologi tinggi
 Kawasan industri yang saat ini menampung perusahaan yang
beraneka ragam diarahkan untuk fokus pada pengembangan jenis
industri tertentu.
 Kawasan industri di Jawa Barat : fokus pada industri permesinan dan
teknologi tinggi.
 Kawasan industri di Banten : fokus pada industri kimia dan besi baja
 Kawasan industri di Jawa timur : fokus pada pengembangan industri
petrokimia dan industri penunjang migas.
 Kawasan industri di Jawa Tengah : fokus pada pengembangan industri
padat karya seperti tekstil dan sepatu.
31

Arah Pengembangan Kawasan Industri

Kawasan Industri di Luar Pulau Jawa
 Pengembangan kawasan-kawasan industri baru yang
diarahkan pada industri-industri berbasis sumberdaya
alam dan pengolahan mineral serta memanfaatkan lokasi
geografi yang strategis

 Mensinergikan pengembangan kawasan industri dengan
program MP3EI untuk membangun pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi

32

Ciri - Ciri Kawasan Industri Generasi Ketiga
1. Mengarah pada pengembangan kota baru
2. Infrastruktur sudah terintegrasi dengan
sistem logistik
3. Berorientasi pada pelayanan jasa
4. Pendidikan kekhususan industri
5. Didirikan pusat inovasi
6. Memperhatikan lingkungan, dan
7. Didukung oleh sistem logistik yang efisien
dan efektif
33

Karakter Kawasan Industri Modern Generasi III

34

PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI
DI KORIDOR EKONOMI JAWA

Semarang : Industri Tekstil
Gresik: Industri Petrokimia

Lamongan: Industri
Perkapalan

Jabodetabek (termasuk
Subang, Karawang,
Purwakarta): Industri
Permesinan dan Alat
Transportasi

Majalengka: Industri Tekstil

Bandung: Industri Telematika

Kulon Progo: Industri Besi Baja

Boyolali: Industri Tekstil

35

PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI
DI KORIDOR EKONOMI SUMATERA
Kuala Tanjung: Industri Alumina
Dumai: Industri Turunan CPO

Sei Mangkei : Industri Turunan CPO

Bangka: Industri Timah

Muara Enim: Gasifikasi Batu Bara
Cilegon: Industri Besi Baja
Bojonegara: Industri Kimia

Tanggamus: Industri Maritim

36

PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI
DI KORIDOR EKONOMI KALIMANTAN

Landak: Industri Karet

Mempawah dan Tayan : Industri Smelter/
Chemical Grade Alumina
Maloy: Industri
Turunan CPO

Kariangau: Industri
Turunan CPO

Batu Licin: Industri
Besi Baja

37

PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI
DI KORIDOR EKONOMI SULAWESI

Bitung : Logistik
Palu: Agroindustri

Soroako: Industri
Ferronikel

Gowa: Agroindustri

Takalar: Industri Minyak dan
Gas

38

PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI
DI KORIDOR EKONOMI PAPUA DAN KEP. MALUKU

Halmahera Timur (Buli) :
Industri Ferronikel

Halmahera Tengah (Wade
Bay) : Industri Ferronikel

Sorong : Industri
Petrokimia

Tangguh: Industri
Petrokimia

39

V. PENGEMBANGAN
KOMPETENSI INTI INDUSTRI
DAERAH (KIID)

Jenis Fasilitasi Pengembangan Kompetensi Inti Industri Daerah oleh
Kementerian Perindustrian
Sampai Thn 2012

Fasilitasi Kajian Pengembangan KIID Kabuputen/Kota

222 Kab/Kota

2

Fasilitasi Penetapan Roadmap Pengembangan KIID
dan IUP melalui Peraturan Menteri Perindustrian

24 Provinsi
41 Kab/Kota

3

Fasilitasi Implementasi Pengembangan KIID dan IUP
berupa pemberian bantuan, mesin/peralatan
pendampingan tenaga ahli dan pelatihan

1

Difasilitasi oleh
Ditjen PPI dan
Ditjen Teknis
Terkait

41

Rekapitulasi KIID yang telah Difasilitasi
FASILTASI KAJIAN
KIID

PENETAPAN ROADMAP
KII KAB/KOTA
(PERMENPERIN)

PENETAPAN
ROADMAP
IUP(PERMENPERIN)

Sumatera

61 Kab/Kota

1 Kab/Kota

7 Provinsi

Kalimantan

29 Kab/Kota

-

2 Provinsi

Jawa dan Bali

52 Kab/Kota

14 Kab/Kota

3 Provinsi

Sulawesi

42 Kab/Kota

16 Kab/Kota

6 Provinsi

Nusa Tenggara

19 Kab/Kota

6 Kab/Kota

2 Provinsi

Maluku

10 Kab/Kota

4 Kab/Kota

2 Provinsi

Papua

9 Kab/Kota

-

2 Provinsi

222 Kab/Kota

41 Kab/Kota

24 Provinsi

PULAU

JUMLAH

42

VI. STRUKTUR PROGRAM
KEGIATAN DITJEN PPI TA 2014

43

No.
Kegiatan
1 Pengembangan Pusat-Pusat Pertumbuhan Industri berupa Kawasan Industri
- Wilayah I (Sumatera dan Kalimantan)
- Wilayah II (Jawa dan Bali)
- Wilayah III (Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua)
2 Pengembangan daya saing industri di daerah melalui KIID (Kajian, Penetapan, Implementasi)
- Kajian Pengembangan KIID
- Penetapan Roadmap KIID melalui SK Menperin
- Implementasi Roadmap KIID
Peningkatan Infrastruktur, Sarana dan Prasarana Industri di daerah (Pusat Inovasi Sei
3
Mangkei, Palu, Mamuju)
- Pusat Inovasi Sei Mangkei
- Pusat Inovasi Rotan Nasional Palu
- Pusat Pengembagan Industri Rotan Mamuju
4

Koordinasi, Program, Kajian, Pengembangan SDM
- Rapat Koordinasi
- Monitoring dan evaluasi serta updating data pengembangan sektor perwilayahan industri
- Rekomendasi peningkatan iklim usaha dan kerjasama pengembangan perwilayahan industri
- Laporan keuangan dan BMN
-Pengembangan SDM aparatur yang profesional
Total

Jumlah
4 KI
8 KI
8 KI
30 Daerah
55 Daerah
22 Daerah
1 PI
1 PI
1 PI

2 Lap
7 Rek
5 Lap
130 org

Terima Kasih
45

LAMPIRAN

46

Peningkatan Investasi PMDN Sektor Industri
dari Tahun 2010-2012
2010
16,405.36
431.71
12.52

2011
7,940.91
999.19
13.51

4
5

Sektor
Industri Makanan / Food Industry
Industri Tekstil / Textile Industry
Ind. Barang Dari Kulit & Alas Kaki / Leather Goods & Footwear
Industry
Industri Kayu / Wood Industry
Ind. Kertas dan Percetakan/Paper and Printing Industry

(Nilai Miliar Rp)
2012
11,166.69
4,450.91
76.68

451.28
1,102.77

514.91
9,296.32

56.97
7,561.04

6

Ind. Kimia dan Farmasi / Chemical and Pharmaceutical Industry

3,266.02

2,711.87

5,069.45

7

Ind. Karet dan Plastik / Rubber and Plastic Industry

522.82

2,295.73

2,855.01

8

Ind. Mineral Non Logam / Non Metallic Mineral Industry

2,264.60

7,440.51

10,730.66

9

Ind. Logam, Mesin & Elektronik / Metal, Machinery &
Electronic Industry
Ind. Instru. Kedokteran, Presisi & Optik & Jam/Medical Preci. &
Optical Instru, Watches & Clock Industry

789.63

6,786.97

7,225.67

0.00

0.00

0.00

Ind. Kendaraan Bermotor & Alat Transportasi Lain/Motor
Vehicles & Other Transport Equip. Industry

362.20

529.08

664.42

3.70
25,612.61

4.79
38,533.79
50.45

31.45
49,888.94
29.47

No.
1
2
3

10
11

12 Industri Lainnya / Other Industry
Total
Peningkatan (%)
Sumber : BKPM 2012

47

Peningkatan Investasi PMA Sektor Industri
Dari Tahun 2010-2012
No.
Sektor Industri
1 Industri Makanan / Food Industry
2 Industri Tekstil / Textile Industry
3 Ind. Barang Dari Kulit & Alas Kaki / Leather Goods & Footwear
Industry
4 Industri Kayu / Wood Industry
5 Ind. Kertas dan Percetakan/Paper and Printing Industry
6 Ind. Kimia dan Farmasi / Chemical and Pharmaceutical Industry
7
8
9

Ind. Karet dan Plastik / Rubber and Plastic Industry
Ind. Mineral Non Logam / Non Metallic Mineral Industry
Ind. Logam, Mesin & Elektronik / Metal, Machinery & Electronic
Industry
10 Ind. Instru. Kedokteran, Presisi & Optik & Jam/Medical Preci. &
Optical Instru, Watches & Clock Industry
11 Ind. Kendaraan Bermotor & Alat Transportasi Lain/Motor Vehicles
& Other Transport Equip. Industry
12 Industri Lainnya / Other Industry
Total
Peningkatan
Sumber : BKPM 2012

2010
1,025.75
154.80
130.38

(Nilai Juta US $)
2011
2012
1,104.64
1,782.95
497.26
473.12
255.01
158.88

43.06
46.41
793.36

51.14
257.53
1,467.40

76.29
1,306.61
2,769.79

104.31
28.40
589.51

369.96
137.15
1,772.78

660.30
145.76
2,452.62

0.00

41.92

3.40

393.77

770.13

1,840.05

27.56
3,337.30

64.74
6,789.65
103.45

100.19
11,769.95
73.35

48

Kebutuhan
LahanKAWASAN
Pengembangan
Industri
PENGEMBANGAN
INDUSTRIKawasan
(KEK) TAHUN
2011
No

Kawasan Industri

1

Sei Mangkei

2

Cilamaya, Karawang

3

Industri Champion
Kelapa Sawit

Kebutuhan Lahan
(Ha)
2 002

Otomotif

3100

Kendal

Tekstil

795.6

4

Gowa

Agroindustri (Kakao)

842.1

5

Palu

Agroindustri (Rotan)

1500

6

Batu Licin

Besi Baja

530

7

Kariangau

Minyak dan Gas

8

Tanggamus

Maritim

2000

9

Kuala Tanjung

Alumina

2000

Operasi Migas

1000

10 Tanjung Buton

1989.5

49

Kebutuhan
LahanKAWASAN
Pengembangan
Industri
PENGEMBANGAN
INDUSTRIKawasan
(KEK) TAHUN
2012
2011
No

Kawasan Industri

Industri Champion

Kebutuhan Lahan (Ha)

11 Bangka

Timah

12 Gresik

Petrokimia

765.4
4285

13 Lamongan

Perkapalan

950

14 Jombang

Alas Kaki

812.2

15 Kulonprogo

Besi Baja

2 646

16 Majalengka

Tekstil

877

17 Boyolali

Tekstil

282

Ferronikel

300

18 Halmahera Timur

19 Tangguh

Minyak dan Gas

20 Bitung

Warehouse
Total

2 152
610
22 638.8

50

INDUSTRI
UNGGULAN
DITETAPKAN
Industri
UnggulanPROVINSI
Propinsi YANG
yang SUDAH
telah Ditetapkan
:
No

Nomor Peraturan Menteri

Tanggal

Daerah Istimewa
Yogyakarta

No. 138/M-IND/PER/10/2009

14 Oktober 2009

2

Sulawesi Tengah

No. 139/M-IND/PER/10/2009

14 Oktober 2009

3

Papua

No. 140/M-IND/PER/10/2009

14 Oktober 2009

4

Sumatera Barat

No. 93/M-IND/PER/8/2010

30 Agustus 2010

5

Sumatera Selatan

No. 94/M-IND/PER/8/2010

30 Agustus 2010

6

Lampung

No. 95/M-IND/PER/8/2010

30 Agustus 2010

7

Kalimantan Timur

No. 96/M-IND/PER/8/2010

30 Agustus 2010

8

Sulawesi Selatan

1

Provinsi

Industri Unggulan
1. Industri Pengolahan Kulit
2. Industri Pengolahan Kayu

No. 97/M-IND/PER/8/2010

30 Agustus 2010

1. Industri Pengolahan Kakao
2. Industri Pengolahan Rumput Laut
3. Industri Pengolahan Ikan
1. Industri Pengolahan Kakao
2. Industri Pengolahan Kopi
3. Industri Pengolahan Ubi Jalar/Batatas
1. Industri Pengolahan Kakao
2. Industri Pengolahan Ikan
3. Industri Makanan Ringan
Industri Pengolahan Karet
1. Industri Pengolahan Ubi Kayu
2. Industri Pengolahan jagung
1. Industri Pengolahan Kakao
2. Industri Pengolahan Karet
1. Industri Pengolahan Kakao
2. Industri Pengolahan Rumput Laut

9

Gorontalo

No. 98/M-IND/PER/8/2010

30 Agustus 2010

10

Nusa Tenggara Timur

No. 99/M-IND/PER/8/2010

30 Agustus 2010

1. Industri Pengolahan Jagung
2. Industri Pengolahan Hasil Laut
1. Industri Pengolahan Jagung
2. Industri Pengolahan Rumput Laut

51

INDUSTRI
UNGGULAN
DITETAPKAN
Industri
UnggulanPROVINSI
Propinsi YANG
yang SUDAH
telah Ditetapkan
:
No
Provinsi
11 Nusa Tenggara Barat

Nomor Peraturan Menteri
No. 100/M-IND/PER/8/2010

Tanggal
30 Agustus 2010

12

Aceh

No. 130/M-IND/PER/12/2010

13 Desember 2010

1. Industri Pengolahan Minyak Atsiri
2. Industri Pengolahan Hasil Laut

13

Riau

No. 131/M-IND/PER/12/2010

13 Desember 2010

1. Industri Pengolahan Kelapa Sawit
2. Industri Pengolahan Kelapa

14

Kepulauan Riau

No. 132/M-IND/PER/12/2010

13 Desember 2010

15

Kepulauan Bangka
Belitung

No. 133/M-IND/PER/12/2010

13 Desember 2010

13 Desember 2010

13 Desember 2010

16

Kalimantan Barat

No. 134/MIND/PER/12/2010

17

Sulawesi Tenggara

No. 135/M-IND/PER/12/2010

Industri Unggulan
1. Industri Makanan:
a. Industri Pengolahan Berbasis Sapi
b. Industri Pengolahan Berbasis Jagung
c. Industri Pengolahan Berbasis Rumput
Laut
d. Industri Pengolahan Berbasis Ikan
2. Industri Kerajinan

1. Industri Kapal Rakyat dan Perbaikan
Kapal
2. Industri Pengolahan Hasil Laut

1. Industi Pengolahan Ikan
2. Industri Pengolahan Berbasis Timah

1. Industri Pengolahan Karet
2. Industri Pengolahan Kelapa Sawit
1. Industri Pengolahan Kakao
2. Industri Pengolahan Rumput Laut

52

INDUSTRI
UNGGULAN
DITETAPKAN
Industri
UnggulanPROVINSI
Propinsi YANG
yang SUDAH
telah Ditetapkan
:
No
Provinsi
18 Sulawesi Utara

Nomor Peraturan Menteri
Tanggal
Industri Unggulan
No. 136/M-IND/PER/12/2010 13 Desember 2010 1. Industri Pengolahan Kelapa
2. Industri Pengolahan Ikan

19

Maluku Utara

No. 121/M-IND/PER/12/2011 29 Desember 2011 1. Industri Pengolahan Kelapa
2. Industri Pengolahan Rumput Laut

20

Maluku

No. 122/M-IND/PER/12/2011 29 Desember 2011 1. Industri Pengolahan Hasil Laut
2. Industri Pengolahan Minyak Atsiri

21

Papua Barat

No. 123/M-IND/PER/12/2011 29 Desember 2011 1. Industri Pengolahan Hasil Laut
2. Industri Pengolahan Kayu

22

Sulawesi Barat

No. 124/M-IND/PER/12/2011 29 Desember 2011 1. Industri Kakao
2. Industri Pengolahan Kelapa

23

Jawa Barat

No. 139/M-IND/PER/12/2011 30 Desember 2011 1. Industri Telematika
2. Industri Kreatif

24

Jawa Timur

No. 140/M-IND/PER/12/2011 30 Desember 2011 1. Industri Perkapalan
2. Industri Alas Kaki

53

Kompetensi
Inti
Kabupaten/Kota
yangSUDAH
telah Ditetapkan
KOMPETENSI
INTI
INDUSTRI
DAERAH YANG
DITETAPKAN:
No

Kabupaten/Kota

Nomor Peraturan Menteri

Tanggal

Kompetensi Inti Industri

1

Kota Pangkalpinang

No. 143/M-IND/PER/12/2010 13 Desember 2010 Industri Pengolahan Perikanan
Laut

2

Kabupaten Luwu

No. 144/M-IND/PER/12/2010 13 Desember 2010 Industri Pengolahan Rumput Laut
Menjadi Agar-agar

3

Kota Palopo

No. 145/M-IND/PER/12/2010 13 Desember 2010 Industri Pengolahan Rumput Laut

4

Kabupaten Maluku
Tengah

No. 146/M-IND/PER/12/2010 13 Desember 2010 Industri Pengolahan Ikan

5

Kabupaten Maluku
Tenggara

No. 147/M-IND/PER/12/2010 13 Desember 2010 Industri Pengolahan Rumput Laut

6

Kabupaten Ende

No. 99/M-IND/PER/12/2011 29 Desember 2011 Industri Kakao

7

Kabupaten Enrekang

No. 100/M-IND/PER/12/2011 29 Desember 2011 Industri Sutera Alam

8

Kabupaten Kepulauan
Selayar

No. 101/M-IND/PER/12/2011 29 Desember 2011 Industri Pengolahan Kelapa

9

Kabupaten Kepulauan
Talaud

No. 102/M-IND/PER/12/2011 29 Desember 2011 Industri Pengolahan Ikan

10 Kabupaten Kolaka Utara

No. 103/M-IND/PER/12/2011 29 Desember 2011 Industri Kakao

54

Kompetensi
Kabupaten/Kota
yangSUDAH
telah Ditetapkan
KOMPETENSI
INTIInti
INDUSTRI
DAERAH YANG
DITETAPKAN:
No
Kabupaten/Kota
11 Kabupaten Konawe

Nomor Peraturan Menteri
Tanggal
Kompetensi Inti Industri
29 Desember 2011 Industri Mebel Rotan
No. 104/MIND/PER/12/2011

12 Kabupaten Lombok Barat

No. 105/MIND/PER/12/2011

29 Desember 2011 Industri Gerabah

13 Kabupaten Luwu Timur

No. 106/MIND/PER/12/2011

29 Desember 2011 Industri Kakao

14 Kabupaten Maluku
Tenggara Barat

No. 107/MIND/PER/12/2011

29 Desember 2011 Industri Pengolahan Rumput
Laut

15 Kabupaten Mamuju

No. 108/MIND/PER/12/2011

29 Desember 2011 Industri Kakao

16 Kabupaten Muna

No. 109/MIND/PER/12/2011

29 Desember 2011 Industri Pengolahan Rumput
Laut

17 Kabupaten Parigi Moutong

No. 110/MIND/PER/12/2011

29 Desember 2011 Industri Kakao

18 Kabupaten Polewali
Mandar

No. 111/MIND/PER/12/2011

29 Desember 2011 Industri Kakao

19 Kabupaten Seram Bagian
Barat

No. 112/MIND/PER/12/2011

29 Desember 2011 Industri Pengolahan Rumput
Laut

20 Kabupaten Sinjai

No. 113/MIND/PER/12/2011

29 Desember 2011 Industri Pengolahan Ikan

55

KOMPETENSI
INTI
INDUSTRI
DAERAH YANG
DITETAPKAN:
Kompetensi
Inti
Kabupaten/Kota
yangSUDAH
telah Ditetapkan
No
Kabupaten/Kota
21 Kabupaten Sumba Timur
22 Kabupaten Sumbawa
23 Kota Bitung

24 Kota Kendari
25 Kota Manado
26 Kota Mataram

27 Kota Palu

28 Kabupaten Bantul
29 Kabupaten Cilacap
30 Kabupaten Gianyar

Nomor Peraturan Menteri
No. 114/MIND/PER/12/2011
No. 115/MIND/PER/12/2011
No. 116/MIND/PER/12/2011
No. 117/MIND/PER/12/2011
No. 118/MIND/PER/12/2011
No. 119/MIND/PER/12/2011

Tanggal
29 Desember
2011
29 Desember
2011
29 Desember
2011
29 Desember
2011
29 Desember
2011
29 Desember
2011

Kompetensi Inti Industri
Industri Pengolahan Rumput Laut

No. 120/MIND/PER/12/2011
No 125/MIND/PER/12/2011
No 126/MIND/PER/12/2011
No 127/MIND/PER/12/2011

29 Desember
2011
30 Desember
2011
30 Desember
2011
30 Desember
2011

Industri Mebel Rotan

Industri Pengolahan Rumput Laut
Industri Pengolahan Kelapa

Industri Mebel Rotan
Industri Pengolahan Kelapa
Industri batu mulia dan perhiasan
yang meliputi industri perhiasan
mutiara

Industri Kerajinan Kulit
Industri Pengolahan Serat Sabut
Kelapa Berkaret (Sebutret)
Industri Kerajinan Perak

56

KOMPETENSI
INTI
INDUSTRI
DAERAH YANG
DITETAPKAN:
Kompetensi
Inti
Kabupaten/Kota
yangSUDAH
telah Ditetapkan
No
Kabupaten/Kota
31 Kabupaten Grobogan
32 Kabupaten Gunung Kidul

33 Kabupaten Magetan
34 Kabupaten Pacitan
35

Kabupaten Sukabumi

36 Kabupaten Sumedang
37

Kabupaten Tasikmalaya

38

Kabupaten Tegal

39 Kabupaten Wonosobo
40

Kota Cimahi

41

Kabupaten Cirebon

Nomor Peraturan Menteri
No 128/MIND/PER/12/2011
No 129/MIND/PER/12/2011
No 130/MIND/PER/12/2011
No 131/MIND/PER/12/2011
No 132/MIND/PER/12/2011
No 133/MIND/PER/12/2011
No 134/MIND/PER/12/2011
No 135/MIND/PER/12/2011
No 136/MIND/PER/12/2011
No 137/MIND/PER/12/2011
No 138/MIND/PER/12/2011

Tanggal
30 Desember
2011
30 Desember
2011
30 Desember
2011
30 Desember
2011
30 Desember
2011
30 Desember
2011
30 Desember
2011
30 Desember
2011
30 Desember
2011
30 Desember
2011
30 Desember
2011

Kompetensi Inti Industri
Industri Makanan dan Minuman
berbasis Jagung
Industri Produk Berbasis Batu

Industri Alas Kaki dan Barang Kulit
Industri Batu Mulia dan Perhiasan
Industri Pengolahan Logam
Industri Pengolahan Kayu
Industri Kerajinan Anyaman
Industri Komponen Perkapalan
Industri Pengolahan Kelapa
menjadi Santan Kelapa
Industri Kreatif Berbasis
Telematika
Industri Meubel dan Kerajinan
Rotan

57