Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Keputusan Investasi Saham Berdasarkan Informasi Keuangan, Citra Perusahaan dan Rekomendasi Penasihat Keuangan T2 912013015 BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Membuat keputusan investasi merupakan hal
yang tidak mudah karena investor dihadapkan dengan
banyak pilihan investasi dan selalu tersedia informasi
mengenai kinerja setiap perusahaan. Perusahaan yang
go public dituntut untuk terbuka dalam memberikan
informasi, baik informasi keuangan yang wajib untuk
dilaporkan maupun informasi lainnya seperti kegiatan
pendanaan dan investasi. Bagi investor, ketersediaan
informasi adalah hal yang bermanfaat dan menjadi
dasar dalam membuat keputusan investasi. Hal ini
seiring dengan penelitian Fama et al. (1996) mengenai
efisiensi pasar modal dimana harga saham dapat
mencerminkan semua informasi yang relevan. Dengan
kata lain, secara rasional, investor reaktif terhadap
informasi dan akan mengambil keputusan investasi
berdasarkan informasi yang tersedia.
Hasil penelitian Christanti dan Linda (2011)
menunjukkan bahwa faktor yang dipertimbangkan
investor dalam melakukan investasi adalah informasi
neutral dan informasi akuntansi. Faries et al. (2014),
melakukan penelitian sejenis, dan menemukan bahwa
terdapat 5 jenis informasi yaitu informasi neutral,
1
informasi akuntansi, citra perusahaan, rekomendasi
penasihat keuangan dan kebutuhan finansial personal
yang
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
pengambilan keputusan investasi saham, baik secara
bersama-sama
maupun
secara
parsial.
Kedua
penelitian ini memperkuat bahwa seorang investor
akan
merespon
informasi
yang
tersedia
dengan
mengambil keputusan investasi. Reaksi ini dikenal
dengan reaksi afektif. Kida dan Smith (1995) dalam
Victoravich
sebagai
(2010),
reaksi
mendefinisikan
evaluatif,
reaksi
sehingga
afektif
data-data
digambarkan sebagai emosi positif atau negatif dalam
struktur memori. Dengan kata lain, individu mengalami
reaksi emosional terhadap informasi, dimana reaksi ini
ditanggapi dengan cara positif atau negatif yang akan
mempengaruhi penilaian dan keputusan. Reaksi afektif
seorang investor muncul jika terdapat stimulus berupa
informasi.
Ackert dan Church (2006) melakukan sebuah
penelitian mengenai reaksi afektif individu dengan
mengamati
pentingnya
citra
perusahaan
dalam
mempengaruhi keputusan investasi seseorang. Ketika
individu diberikan berbagai pilihan investasi hanya
berdasarkan
perusahaan
informasi
selama
5
keuangan
tahun
(harga
terakhir),
saham
investor
berinvestasi lebih besar pada perusahaan yang harga
2
sahamnya pernah mengalami abnormal price. Hal ini
menunjukkan
bahwa
dalam
membuat
keputusan
investasi, investor mempertimbangkan kinerja yang
pernah
diraih
perusahaan
sebelumnya.
Hal
yang
berbeda, ketika informasi keuangan tersebut ditambah
dengan citra perusahaan. Partisipan berinvestasi lebih
banyak pada perusahaan dengan citra yang positif
daripada perusahaan yang citranya negatif, dimana
sebelumnya investasi pada perusahaan tersebut lebih
sedikit karena tidak mengalami abnormal price pada
histori harga sahamnya. Mereka menyatakan bahwa
hasil penelitian tersebut konsisten dengan economic
models of choice yang mengemukakan bahwa tidak
hanya hasil finansial yang menjadi pertimbangan dalam
fungsi
utilitas
menambahkan
seseorang.
bahwa
Ackert
reaksi
dan
afektif
Church
mempunyai
pengaruh yang signifikan pada perilaku seseorang.
Seperti yang telah diuraikan di atas, eksperimen
dari Ackert dan Church (2006), dilakukan dengan
memberikan
partisipan
beberapa
yang
pilihan
dikategorikan
investasi
kepada
berdasarkan
citra
perusahaan dan informasi keuangan. Dalam pilihan
investasi
tersebut,
informasi
keuangan
dan
citra
perusahaan dirancang dengan kategori yang sebanding.
Hal ini menyebabkan situasi trade-off tidak dirasakan
oleh partisipan. Bagaimana pun, perusahaan yang
3
mempunyai citra yang baik, tidak selalu mempunyai
kinerja perusahaan yang baik. Sebaliknya, perusahaan
dengan citra yang buruk, tidak menutup kemungkinan
untuk mempunyai kinerja yang baik. Tidak hanya itu,
apakah citra perusahaan yang menjadi titik berat
dalam pengambilan keputusan juga belum diamati
dalam eksperimen tersebut.
Sisi lainnya, sesuai dengan hasil penelitian Faries
et al. (2014), tidak hanya informasi keuangan dan citra
perusahaan
yang
dapat
mempengaruhi
perilaku
investor dalam mengambil keputusan. Rekomendasi
penasihat
keuangan
juga
merupakan
salah
satu
informasi yang mempengaruhi keputusan investor. Hal
ini diperkuat pula oleh hasil penelitian dari Kerl dan
Walter (2007), dimana rekomendasi untuk membeli
saham mampu menghasilkan abnormal return sebesar
2,58% dalam lima hari selama rekomendasi tersebut
dipublikasikan.
Dengan
kata
lain,
rekomendasi
penasihat keuangan juga dapat mempengaruhi reaksi
afektif investor dalam mengambil keputusan.
Berdasarkan
kelemahan-kelemahan
tersebut,
maka perlu sebuah penelitian untuk menambahkan
beberapa hal yang belum dikerjakan oleh Ackert dan
Church
(2006).
Pertama,
penelitian
ini
akan
menambahkan satu variabel baru dalam membentuk
berbagai pilihan investasi yaitu rekomendasi penasihat
4
keuangan. Dengan tambahan variabel tersebut, maka
ragam
pilihan investasi
dapat
dirancang
semakin
kompleks dan variatif. Dengan demikian, trade-off
dapat
dirasakan
oleh
partisipan,
dimana
situasi
tersebut mengharuskan mereka untuk memilih jenis
informasi apa yang menjadi prioritas dalam mengambil
keputusan investasi. Hal tersebut sekaligus bermanfaat
untuk
mengamati
peran
reaksi
afektif
terhadap
perilaku investasi individu secara komprehensif. Kedua,
penelitian Ackert dan Church belum mengamati jenis
informasi apa yang menjadi prioritas investor dalam
mengambil
keputusan.
Oleh
karena
itu,
sebagai
tambahan, eksperimen ini akan mengamati pula jenis
informasi apa (informasi keuangan, citra perusahaan
dan rekomendasi penasihat keuangan) yang menjadi
titik
berat
investor
dalam
mengambil
keputusan
investasi.
1.2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah
apakah terdapat perbedaan perilaku investasi individu
ketika dihadapkan dengan berbagai pilihan investasi
yang dikategorikan berdasarkan informasi keuangan,
citra
perusahaan,
dan
rekomendasi
keuangan?
5
penasihat
1.3. Tujuan Penelitian
Dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk menguji perbedaan perilaku
investasi individu ketika dihadapkan dengan berbagai
pilihan
investasi
informasi
yang
keuangan,
dikategorikan
citra
berdasarkan
perusahaan,
dan
rekomendasi penasihat keuangan.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Segi Teoritis
Hasil penelitian ini menambah pengetahuan
mengenai perbedaan perilaku investasi individu
terkait
dengan
tersedianya
berbagai
dikategorikan
citra
reaksi
afektif
pilihan
berdasarkan
perusahaan
investor
dan
ketika
investasi
yang
informasi
keuangan,
rekomendasi
penasihat
keuangan.
1.4.2. Segi Praktis
Dari
segi
diharapkan
dapat
perusahaan
go
memperhatikan
informasi
praktis,
bermanfaat
bahwa
hal-hal
yang
citra
penasihat
penelitian
bagi
public
keuangan,
rekomendasi
hasil
perusahan-
penting
terkait
untuk
dengan
perusahaan
keuangan.
ini
dan
Mengingat,
ketiga hal tersebut menjadi dasar pengambilan
keputusan
investasi
bagi
6
investor.
Selain
itu,
diharapkan hasil penelitian juga bermanfaat bagi
investor, terutama investor yang mengandalkan
analisis fundamental dalam mengambil keputusan
investasi.
7
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Membuat keputusan investasi merupakan hal
yang tidak mudah karena investor dihadapkan dengan
banyak pilihan investasi dan selalu tersedia informasi
mengenai kinerja setiap perusahaan. Perusahaan yang
go public dituntut untuk terbuka dalam memberikan
informasi, baik informasi keuangan yang wajib untuk
dilaporkan maupun informasi lainnya seperti kegiatan
pendanaan dan investasi. Bagi investor, ketersediaan
informasi adalah hal yang bermanfaat dan menjadi
dasar dalam membuat keputusan investasi. Hal ini
seiring dengan penelitian Fama et al. (1996) mengenai
efisiensi pasar modal dimana harga saham dapat
mencerminkan semua informasi yang relevan. Dengan
kata lain, secara rasional, investor reaktif terhadap
informasi dan akan mengambil keputusan investasi
berdasarkan informasi yang tersedia.
Hasil penelitian Christanti dan Linda (2011)
menunjukkan bahwa faktor yang dipertimbangkan
investor dalam melakukan investasi adalah informasi
neutral dan informasi akuntansi. Faries et al. (2014),
melakukan penelitian sejenis, dan menemukan bahwa
terdapat 5 jenis informasi yaitu informasi neutral,
1
informasi akuntansi, citra perusahaan, rekomendasi
penasihat keuangan dan kebutuhan finansial personal
yang
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
pengambilan keputusan investasi saham, baik secara
bersama-sama
maupun
secara
parsial.
Kedua
penelitian ini memperkuat bahwa seorang investor
akan
merespon
informasi
yang
tersedia
dengan
mengambil keputusan investasi. Reaksi ini dikenal
dengan reaksi afektif. Kida dan Smith (1995) dalam
Victoravich
sebagai
(2010),
reaksi
mendefinisikan
evaluatif,
reaksi
sehingga
afektif
data-data
digambarkan sebagai emosi positif atau negatif dalam
struktur memori. Dengan kata lain, individu mengalami
reaksi emosional terhadap informasi, dimana reaksi ini
ditanggapi dengan cara positif atau negatif yang akan
mempengaruhi penilaian dan keputusan. Reaksi afektif
seorang investor muncul jika terdapat stimulus berupa
informasi.
Ackert dan Church (2006) melakukan sebuah
penelitian mengenai reaksi afektif individu dengan
mengamati
pentingnya
citra
perusahaan
dalam
mempengaruhi keputusan investasi seseorang. Ketika
individu diberikan berbagai pilihan investasi hanya
berdasarkan
perusahaan
informasi
selama
5
keuangan
tahun
(harga
terakhir),
saham
investor
berinvestasi lebih besar pada perusahaan yang harga
2
sahamnya pernah mengalami abnormal price. Hal ini
menunjukkan
bahwa
dalam
membuat
keputusan
investasi, investor mempertimbangkan kinerja yang
pernah
diraih
perusahaan
sebelumnya.
Hal
yang
berbeda, ketika informasi keuangan tersebut ditambah
dengan citra perusahaan. Partisipan berinvestasi lebih
banyak pada perusahaan dengan citra yang positif
daripada perusahaan yang citranya negatif, dimana
sebelumnya investasi pada perusahaan tersebut lebih
sedikit karena tidak mengalami abnormal price pada
histori harga sahamnya. Mereka menyatakan bahwa
hasil penelitian tersebut konsisten dengan economic
models of choice yang mengemukakan bahwa tidak
hanya hasil finansial yang menjadi pertimbangan dalam
fungsi
utilitas
menambahkan
seseorang.
bahwa
Ackert
reaksi
dan
afektif
Church
mempunyai
pengaruh yang signifikan pada perilaku seseorang.
Seperti yang telah diuraikan di atas, eksperimen
dari Ackert dan Church (2006), dilakukan dengan
memberikan
partisipan
beberapa
yang
pilihan
dikategorikan
investasi
kepada
berdasarkan
citra
perusahaan dan informasi keuangan. Dalam pilihan
investasi
tersebut,
informasi
keuangan
dan
citra
perusahaan dirancang dengan kategori yang sebanding.
Hal ini menyebabkan situasi trade-off tidak dirasakan
oleh partisipan. Bagaimana pun, perusahaan yang
3
mempunyai citra yang baik, tidak selalu mempunyai
kinerja perusahaan yang baik. Sebaliknya, perusahaan
dengan citra yang buruk, tidak menutup kemungkinan
untuk mempunyai kinerja yang baik. Tidak hanya itu,
apakah citra perusahaan yang menjadi titik berat
dalam pengambilan keputusan juga belum diamati
dalam eksperimen tersebut.
Sisi lainnya, sesuai dengan hasil penelitian Faries
et al. (2014), tidak hanya informasi keuangan dan citra
perusahaan
yang
dapat
mempengaruhi
perilaku
investor dalam mengambil keputusan. Rekomendasi
penasihat
keuangan
juga
merupakan
salah
satu
informasi yang mempengaruhi keputusan investor. Hal
ini diperkuat pula oleh hasil penelitian dari Kerl dan
Walter (2007), dimana rekomendasi untuk membeli
saham mampu menghasilkan abnormal return sebesar
2,58% dalam lima hari selama rekomendasi tersebut
dipublikasikan.
Dengan
kata
lain,
rekomendasi
penasihat keuangan juga dapat mempengaruhi reaksi
afektif investor dalam mengambil keputusan.
Berdasarkan
kelemahan-kelemahan
tersebut,
maka perlu sebuah penelitian untuk menambahkan
beberapa hal yang belum dikerjakan oleh Ackert dan
Church
(2006).
Pertama,
penelitian
ini
akan
menambahkan satu variabel baru dalam membentuk
berbagai pilihan investasi yaitu rekomendasi penasihat
4
keuangan. Dengan tambahan variabel tersebut, maka
ragam
pilihan investasi
dapat
dirancang
semakin
kompleks dan variatif. Dengan demikian, trade-off
dapat
dirasakan
oleh
partisipan,
dimana
situasi
tersebut mengharuskan mereka untuk memilih jenis
informasi apa yang menjadi prioritas dalam mengambil
keputusan investasi. Hal tersebut sekaligus bermanfaat
untuk
mengamati
peran
reaksi
afektif
terhadap
perilaku investasi individu secara komprehensif. Kedua,
penelitian Ackert dan Church belum mengamati jenis
informasi apa yang menjadi prioritas investor dalam
mengambil
keputusan.
Oleh
karena
itu,
sebagai
tambahan, eksperimen ini akan mengamati pula jenis
informasi apa (informasi keuangan, citra perusahaan
dan rekomendasi penasihat keuangan) yang menjadi
titik
berat
investor
dalam
mengambil
keputusan
investasi.
1.2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah
apakah terdapat perbedaan perilaku investasi individu
ketika dihadapkan dengan berbagai pilihan investasi
yang dikategorikan berdasarkan informasi keuangan,
citra
perusahaan,
dan
rekomendasi
keuangan?
5
penasihat
1.3. Tujuan Penelitian
Dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk menguji perbedaan perilaku
investasi individu ketika dihadapkan dengan berbagai
pilihan
investasi
informasi
yang
keuangan,
dikategorikan
citra
berdasarkan
perusahaan,
dan
rekomendasi penasihat keuangan.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Segi Teoritis
Hasil penelitian ini menambah pengetahuan
mengenai perbedaan perilaku investasi individu
terkait
dengan
tersedianya
berbagai
dikategorikan
citra
reaksi
afektif
pilihan
berdasarkan
perusahaan
investor
dan
ketika
investasi
yang
informasi
keuangan,
rekomendasi
penasihat
keuangan.
1.4.2. Segi Praktis
Dari
segi
diharapkan
dapat
perusahaan
go
memperhatikan
informasi
praktis,
bermanfaat
bahwa
hal-hal
yang
citra
penasihat
penelitian
bagi
public
keuangan,
rekomendasi
hasil
perusahan-
penting
terkait
untuk
dengan
perusahaan
keuangan.
ini
dan
Mengingat,
ketiga hal tersebut menjadi dasar pengambilan
keputusan
investasi
bagi
6
investor.
Selain
itu,
diharapkan hasil penelitian juga bermanfaat bagi
investor, terutama investor yang mengandalkan
analisis fundamental dalam mengambil keputusan
investasi.
7