Prosiding Seminar Inovasi Teknologi Pertanian Modern Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Tahun 2016 pros horti jilid2

COVER DEPAN

PROSIDING
SEMINAR NASIONAL
Inovasi Teknologi Pertanian Modern Mendukung
Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
Jilid 2
Pengkajian Teknologi Spesifik Lokasi Komoditas
Tanaman Perkebunan dan Hortikultura
Hotel Santika Bengkulu, 08 November 2016

Kementerian Pertanian
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu
Kerjasama dengan
FAPERTA Universitas Bengkulu
FAPERTA Universitas Muhammadyah Bengkulu
Badan Penelitian dan Pengembangan dan Statistik Daerah Provinsi Bengkulu
Perhimpunan Agronomi Indonesia (PERAGI)

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL
Inovasi Teknologi Pertanian Modern Mendukung
Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
Jilid 2
Pengkajian Teknologi Spesifik Lokasi Komoditas
Tanaman Perkebunan dan Hortikultura
Hotel Santika Bengkulu, 08 November 2016

Tim Penyunting :
Dedi Sugandi
Umi Pudji Astuti
Supanjani
Eva Oktavidiati
Shannora Yuliasari
Ahmad Damiri
Ruswendi
Sri Suryani M Rambe

Redaksi Pelaksana :
Taufik Hidayat

Taupik Rahman

Desain/Tata letak :
Agus Darmadi

ISBN 978-602-9064-37-7

Diterbitkan oleh:
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Balitbangtan Bengkulu
Jl. Irian Km 6,5 Bengkulu 38119
Telp: (0736) 23030, Fax: (0736) 345568
E-mail:bptp-bengkulu@litbang.pertanian.go.id
Hak cipta ada pada penulis, tidak diperkenankan memproduksi sebagian atau keseluruhan isi
prosiding ini dalam bentuk apapun tanpa izin dari penulis.

Seminar Nasional; Inovasti Teknologi Pertanian Modern Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan

KATA PENGANTAR
Permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan pertanian kedepan akan semakin beragam
dan komplek, untuk itu Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) dituntut untuk mampu

melaksankan seluruh program kerjanya untuk mendukung empat suskes kementerian pertanian dengan
melakukan koordinasi, sinkronisasi dan sinergi dengan Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi,
BUMN/swasta dan petani pengguna. Untuk itu, melalui penyelengggaraan seminar inovasi ini
diharapkan menjadi momentum yang tepat untuk penyebarluasan hasil-hasil penelitian, pengkajian,
pengembangan dan penerapan (litkajibangrap) BPTP Bengkulu, maupun lembaga-lembaga penelitian
lainya yang ikut serta dalam kegiatan ini.
Seminar Nasional dengan tema “Inovasi Teknologi Pertanian Modern Mendukung
Pembangunan Pertanian Berkelanjutan”, yang telah diselenggarakan pada tanggal 8 November 2016
bertujuan untuk menyebarluaskan inovasi hasil penelitian, pengkajian dan diseminasi teknologi
pertanian spesifik lokasi kepada seluruh pemangku kebijakan bidang pertanian dan pengguna di
Provinsi Bengkulu, serta publikasi imiah dalam bentuk prosiding makalah yang disajikan pada saat
seminar. Seminar Nasional ini terselenggara atas kerjasama antara Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Bengkulu - Badan Penelitian dan Pengembangangan Pertanian, Universitas Bengkulu,
Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Badan Penelitian Pengembangan dan Statistik Daerah Provinsi
Bengkulu dan Perhimpunan Agronomi Indonesia (PERAGI).
Makalah yang telah dipresentasikan dan memenuhi syarat, diterbitkan dalam prosiding
seminar. Prosiding dibagi menjadi 3 (tiga) jilid buku yang memuat makalah dalam bidang (1)
Pengkajian Teknologi Spesifik Lokasi Komoditas Tanaman Pangan, (2) Pengkajian Teknologi
Spesifik Lokasi Komoditas Perkebunan dan Hortikultura, (3) Pengkajian Teknologi Spesifik
Lokasi Komoditas Peternakan dan Lainnya. Apresiasi dan ucapan terimakasih kami sampaikan

kepada semua pihak yang telah berpartisipasi menyumbangkan pikiran, tenaga dan waktunya selama
penyelenggaraan seminar maupun dalam proses penyelesaian prosiding ini. Semoga buku prosiding ini
bermanfaat bagi pembaca dan pengambil kebijakan.

Bengkulu, 3 Februari 2017
Kepala BPTP Bengkulu,

Dr. Ir. Dedi Sugandi, MP

iii

Seminar Nasional; Inovasti Teknologi Pertanian Modern Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan

LAPORAN KEPALA BPTP
EKSPOSE INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN SPESIFIK
DI PROVINSI BENGKULU
Assalammualikum warahmatulahi wabarokatuh....
Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua...
Yang Terhormat Bapak Kepala Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian RI
Yang Kami Hormati :

 Komandan Korem 041 Garuda Emas
 Kepala Badan Perencana dan Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu
 Kepala Badan Litbang Statistik Daerah Provinsi Bengkulu
 Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP)
 Dekan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, Universitas Muhammadiyah
Bengkulu, Universitas Dehasen, Universitas Prof. Dr. Ir. Hazairin, Universitas Ratu
Samban.
 Kepala Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian (BPTP) seluruh Indonesia
 Kepala SKPD di lingkup Pemerintah Provinsi Bengkulu dan Kabupaten/Kota di
wilayah Bengkulu
 Narasumber/Pemakalah Utama, Peneliti/Penyuluh/Dosen dan seluruh peserta ekspose
serta hadirin yang berbahagia.
Puji syukur marilah senantiasa kita panjatkan kehadhirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kita masih diberi kesehatan dan kesempatan sehingga dapat hadir pada acara
Ekspose Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik di Provinsi Bengkulu.
Bapak Kepala Balitbangtan yang kami mulyakan dan Bapak/Ibu hadirin yang kami hormati,
Pembangunan Pertanian Nasional tidak lepas dari pengaruh global menuju pertanian modern
(modern agriculture). Ketahanan pangan, bioenergi, pelestarian lingkungan, dan peningkatan
kesejahteraan petani adalah tujuan utama pembangunan pertanian yang perlu terus dilanjutkan.
Pertanian modern merupakan suatu cara optimalisasi usahatani untuk menghasilkan bahan pangan

yang bermutu, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, termasuk inovasi teknologi pertanian agar
berjalan lebih efektif dan efisien. Teknologi pertanian yang inovatif tidak hanya bertujuan untuk
peningkatan produksi, tetapi juga meningkatkan kualitas dengan melakukan pengolahan terhadap
produk pertanian.
Posisi Balitbangtan akan semakin strategis dalam pembangunan pertanian nasional dengan
adanya koordinasi dan dukungan intensif lintas sektoral. Hasil inovasi teknologi harus didiseminasikan
secara aktif, dimana harus melibatkan peneliti/penyuluh ataupun Perguruan Tinggi sebagai bagian dari
diseminasi aktif yang progresif. Untuk itu Badan Litbang Pertanian melalui BPTP Bengkulu
menyelenggarakan kegiatan Ekspose Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik di Provinsi Bengkulu,
bekerjasama dengan Universitas Bengkulu, Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Badan Penelitian,
Pengembangan dan Statistik Daerah Provinsi Bengkulu, dan Perhimpunan Agronomi Indonesia.
Melalui kegiatan ini diharapkan terbangunnya komunikasi dan umpan balik antara pakar, peneliti,
penyuluh, akademisi, petani, praktisi dan penentu kebijakan lainnya dalam mempercepat pencapaian
diseminasi inovasi teknologi pertanian di Provinsi Bengkulu.
Bapak Kepala Balitbangtan yang kami hormati,
Perlu kami laporkan bahwa kegiatan Ekspose Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik di Provinsi
Bengkulu, meliputi 3 (tiga) kegiatan, yaitu (1) Seminar Nasional “Inovasi Teknologi Pertanian

iv


Seminar Nasional; Inovasti Teknologi Pertanian Modern Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan

Modern Menuju Pembangunan Pertanian Berkelanjutan” yang dilaksanakan pada hari ini, tanggal 8
November 2016, (2) Pengukuhan Pengurus Komisariat Daerah Bengkulu Perhimpunan Agronomi
Indonesia (PERAGI) Masa Bhakti 2016 - 2019, yang dilaksanakan pada hari ini tanggal 8 November
2016, dan (3) Gelar Teknologi dan Temu Lapang Inovasi Teknologi Model Sistem Pertanian
Bioindustri, yang dilaksanakan pada tanggal 9 November 2016, di Kabupaten Seluma.
Kegiatan Ekspose Inovasi Teknologi Pertanian akan dibuka secara resmi oleh Bapak Kepala
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian RI, sekaligus sebagai keynote
speaker dengan materi “Inovasi Teknologi Pertanian Modern Menuju Pembangunan Pertanian
Berkelanjutan”.
Pada acara seminar nasional ini akan dipresentasikan 4 makalah utama dengan topik:
1. Arah dan Strategi Pembangunan Pertanian Masa Depan, dalam hal ini akan
disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Pantjar Simatupang (Pusat Sosial Ekonomi dan
Kebijakan Pertanian Kementerian Pertanian RI)
2. Kesiapan Pemerintah Daerah dalam Mendukung Pembangunan Pertanian
Berkelanjutan Berbasis Teknologi Pertanian Modern di Provinsi Bengkulu (Kepala
Bappeda Provinsi Bengkulu)
3. Peran Perguruan Tinggi dalam Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
oleh Prof. Dr. Ir. Dwinardi Apriyanto, M.Sc (Guru Besar Universitas Bengkulu)

4. Peran Peragi dalam Mendukung Pembangunan Pertanian yang Berkelanjutan, yang
akan disampaikan oleh Prof. Dr. Alnopri, M.Sc (Ketua Komda PERAGI Bengkulu)
Perlu kami laporkan juga bahwa makalah penunjang yang akan diseminarkan berjumlah 162
makalah. Makalah berupa hasil penelitian/pengkajian, konsep pemikiran/gagasan dalam bentuk review
atau tinjauan, yang terdiri dari beberapa bidang bahasan yaitu bidang tanaman pangan, bidang sosial
ekonomi, diseminasi penyuluhan dan kebijakan, bidang hortikultura, bidang peternakan, perkebunan,
serta pascapanen dan pengolahan pangan. Seluruh makalah tersebut akan dipresentasikan baik secara
oral maupun poster. Seluruh makalah yang akan dipresentasikan pada seminar nasional ini telah
melalui dua kali proses evaluasi yang cukup ketat, yaitu evaluasi tahap abstrak dan evaluasi makalah
lengkap. Proses evaluasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas makalah. Pada awalnya, abstrak
yang masuk berjumlah 278 abstrak. Setelah melalui proses evaluasi, sebanyak 225 abstrak dinyatakan
diterima dengan beberapa saran perbaikan. Pada tahap evaluasi makalah lengkap, sebanyak 162
makalah diterima untuk dipresentasikan dari 184 makalah yang masuk ke panitia. Kami mohon maaf
karena berdasarkan hasil evaluasi tim evaluator ada beberapa makalah yang tidak dapat kami
akomodir dalam seminar nasional ini.
Jumlah peserta yang mengikuti seminar pada saat ini adalah 220 orang, berasal dari berbagai
kalangan yang terdiri dari unsur birokrat, peneliti/penyuluh lingkup Kementerian Pertanian,
Kementerian Ristek, Dosen dan Mahasiswa Perguruan Tinggi, Pengambil Kebijakan, Pemerintah
Daerah, Perwakilan Petani dan Organisasi Profesi, yang berasal dari berbagai wilayah di seluruh
Indonesia antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Kepulauan Riau,

Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Yogyakarta, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara,
Gorontalo, Bali dan Nusa Tenggara Barat.
Untuk itu kepada para peserta dari luar daerah Bengkulu kami ucapkan Selamat Datang di Kota
Bengkulu.
Pada kesempatan ini juga akan dilaksanakan Pengukuhan Pengurus Komisariat Bengkulu
Perhimpunan Agronomi Indonesia Masa Bhakti 2016 – 2019 oleh Ketua Umum Perhimpunan
Agronomi Indonesia (PERAGI) Pusat Bapak Dr. Ir. Muhammad Syakir, MS. Pembentukan Komda
Bengkulu PERAGI diinisiasi oleh BPTP Bengkulu bekerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas
Bengkulu dan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Bengkulu, dan telah ditetapkan
berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Pusat PERAGI No. 02/SK/PERAGI/KOMDA/IX/2016, pada
tanggal 6 September 2016. Pengurus Komda PERAGI Bengkulu Masa Bhakti 2016 – 2019 terdiri dari
34 orang ahli agronomi yang berasal dari berbagai instansi lingkup Provinsi Bengkulu, antara lain
Perguruan Tinggi, Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu, dan BPTP Bengkulu. Kepengurusan Komda

v

Seminar Nasional; Inovasti Teknologi Pertanian Modern Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan

Bengkulu BERAGI meliputi 4 (empat) bidang, yaitu Bidang Penelitian dan Pengembangan,

Pengabdian dan Kerjasama, Komunikasi dan Publikasi, serta Bidang Kajian Kebijakan dan Sertifikasi.
Pada kegiatan Gelar Teknologi dan Temu Lapang Inovasi Teknologi Model Sistem Pertanian
Bioindustri, yang akan dilaksanakan esok hari pada tanggal 9 November 2016, di Kabupaten Seluma,
jumlah peserta yang akan hadir adalah 250 orang, berasal dari Jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten
Seluma, Kepala SKPD di lingkup Pemerintah Provinsi Bengkulu dan Kabupaten/Kota di wilayah
Bengkulu, Penyelia Mitra Tani, Ketua Gabungan Kelompok Tani, dan perwakilan manajemen Hotel
dan Restoran di Kota Bengkulu.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
andil mendukung terselenggaranya kegiatan Ekspose Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik di Provinsi
Bengkulu ini, antara lain kepada: Badan Litbang Pertanian, BBP2TP, segenap panitia seminar dari
BPTP Bengkulu, mitra kerjasama Universitas Bengkulu, Universitas Muhammadiyah Bengkulu, BPP
Stada Provinsi Bengkulu, dan PERAGI. Demikian juga kami sampaikan terima kasih kepada Santika
Hotel, dan semua pihak yang telah membantu demi suksesnya Ekspose Inovasi Teknologi Pertanian
ini.
Bapak Kepala Balitbangtan yang kami hormati,
Pada saatnya nanti mohon kiranya Bapak berkenan memberikan sambutan dan arahan,
sekaligus membuka acara Ekspose Inovasi Teknologi Pertanian ini secara resmi.
Akhir kata, kepada para peserta saya ucapkan selamat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan
dengan harapan semoga kegiatan ekspose ini mampu menghasilkan rekomendasi yang bermanfaat dan
ada tindak lanjut yang konkret dari seluruh stakeholder sebagai upaya kita untuk mewujudkan

pembangunan pertanian berkelanjutan melalui penerapan inovasi teknologi pertanian modern. Kami
mohon maaf, jika dalam penyelenggaraan acara ini masih ada hal-hal yang kurang berkenan bagi
Bapak/Ibu.
Demikian laporan yang kami sampaikan, lebih dan kurang kami mohon maaf.
Bilahi taufik wal hidayah wassalammualaikum warohmatulahi wabarakatuh.

Bengkulu, 8 November 2016
Kepala BPTP Bengkulu,

Dr. Ir. Dedi Sugandi, MP

vi

Seminar Nasional; Inovasti Teknologi Pertanian Modern Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan

SAMBUTAN
KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
pada
PEMBUKAAN SEMINAR NASIONAL
INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN MODERN MENDUKUNG PEMBANGUNAN
PERTANIAN BERKELANJUTAN
Bengkulu, 8 November 2016

Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh,
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua
Yang saya hormati,
 Komandan Korem 041 Garuda Emas atau yang mewakili


Kepala Badan Perencana dan Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu



Kepala Badan Litbang Statistik Daerah Provinsi Bengkulu



Dekan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, Universitas Muhammadiyah
Bengkulu, Universitas Dehasen, Universitas Prof. Dr. Ir. Hazairin, dan Universitas
Ratu Samban



Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian dan pejabat struktural dan fungsional
lingkup Balitbangtan



Kepala SKPD di lingkup Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/kota se-Provinsi
Bengkulu



Ketua dan Anggota Komda Peragi Provinsi Bengkulu



Narasumber, Peneliti, Dosen, Penyuluh dan Perekayasa, peserta seminar serta hadirin
yang berbahagia.

Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu WaTa’ala,
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga pada hari ini kita dapat
bertemu dan bersilaturrahmi dalam keadaan sehat wal’afiat, pada acara Ekspose dan Seminar dengan
tema ”Inovasi Teknologi Pertanian Modern untuk Mendukung Pembangunan Pertanian yang
Berkelanjutan”.
Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu, Universitas Bengkulu,
Pemprov Bengkulu, khususnya
Badan Perencana dan Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu, Badan Litbang Statistik Daerah
Provinsi Bengkulu, Perhimpunan Agronomi Indonesia (PERAGI) atas inisiatif kolaborasi dan
prakarsanya dalam menyelenggarakan acara ini.

vii

Seminar Nasional; Inovasti Teknologi Pertanian Modern Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan

Bapak/Ibu dan hadirin yang saya hormati,
Ekspose dan seminar yang kita laksanakan merupakan salah satu upaya diseminasi hasil
penelitian dan pengembangan yang dihasilkan oleh para peneliti, dosen dan mahasiswa dari
Balitbangtan dan Perguruan Tinggi kepada pembuat kebijakan, pelaksana dan pengguna teknologi di
bidang pertanian. Pada forum ekspose dan seminar ini diharapkan terjadi pertukaran pengetahuan,
pengalaman, dan informasi antara para peneliti maupun dengan praktisi dan pengambil kebijakan.
Kehadiran berbagai pihak yaitu para pakar, pengambil kebijakan dan praktisi, diharapkan
dapat mendorong pengembangan teknologi pertanian spesifik lokasi yang modern dan inovatif
berkelanjutan berbasis sumberdaya lokal khususnya untuk wilayah Provinsi Bengkulu dan sekitarnya.
Bapak/Ibu dan Hadirin sekalian yang saya hormati,
Pardigma baru ”Penelitian untuk Pembangunan” (Research for Development) mempunyai
makna bahwa Balitbang berkomitmen kuat dan memberikan perhatian yang besar terhadap
pendayagunan hasil penelitian dan mempercepat proses penerapannya di lapangan. Hal ini berarti
inovasi hasil penelitian dan pengkajian pertanian yang telah banyak dihasilkan, perlu dikemas
sedemikian rupa sehingga dapat secepatnya sampai kepada khalayak pengguna. Seminar ini
merupakan salah satu media untuk mendiseminasikan hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh
Balitbangtan dan penelitian lainnya. Selain menyebarkan hasil-hasil penelitian, melalui forum ini juga
diharapkan adaanyaa umpan balik dari para pengguna teknologi untuk perbaikan program penelitian di
masa depan.
Selain melalui seminar, untuk lebih mempercepat proses diseminasi teknologi ini juga
dilakukan melalui berbagai media dan metode lainnya. Salah satunya adalah melalui gelar lapang
agroinovasi yang merupakan wahana untuk implementasi teknologi hasil penelitian dan pengkajian
pertanian yang dilaksanakan di lahan petani dalam skala yang luas. Kegiatan ini diharapkan dapat
dijadikan sebagai salah satu media yang dapat mempertemukan langsung antara sumber teknologi
dengan penyuluh sebagai pengguna antara dan petani sebagai pengguna akhir. Balitbangtan juga terus
melakukan pembaharuan inovasi yang telah diluncurkan dan dipublikasikan melalui berbagai media
termasuk menyediakan informasi dalam bentuk yang mudah dipahami calon pengguna atau petani.
Bapak/Ibu, serta hadirin yang saya hormati,
Pada kesempatan yang baik ini, sebagai Kepala Badan yang sekaligus juga sebagai Ketua
Umum Perhimpunan Agronomi Indonesia (PERAGI) periode 2016-2021, menyampaikan apresiasi
yang sebesar-besarnya dengan terbentuknya Komda Peragi wilayah Bengkulu. Oleh karena itu, kami
tetapkan tahun ini sebagai tonggak kebangkitan kembali Komda PERAGI yang diawali dengan
pelantikan KOMDA PERAGI wilayah Kalsel pada Agustus lalu, wilayah Maluku pada 12 Oktober,
Lampung pada 19 Oktober 2016, dan kali ini Bengkulu pada 8 November 2016. Kami berharap
kebangkitan Komda di Kalsel, Maluku, Lampung, dan Bengkulu mampu mendorong kebangkitan
Komda PERAGI di wilayah lain di Indonesia. Amin.
PERAGI dibentuk dengan maksud menghimpun masyarakat profesi Agronomi di Indonesia.
Agronomi adalah ilmu yang mempelajari segala aspek biofisik yang berkaitan dengan usaha
penyempurnaan budidaya tanaman. Sedangkan tujuannya adalah: a) Membina dan mengembangkan
ilmu dan profesi Agronomi di Indonesia; b) Menciptakan sarana dan wahana untuk lebih
meningkatakan dan pengamalan ilmu para anggota bagi pembangunan Bangsa dan Negara Indonesia,
dan c) Lebih mempererat hubungan dan kerjasama antara anggota masyarakat Agronomi di Indonesia.
Ekspose inovasi spesifik lokasi ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan
mulia PERAGI yaitu dengan mempererat kerjasama antara anggota dan antara organisasi dengan

viii

Seminar Nasional; Inovasti Teknologi Pertanian Modern Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan

lembaga dan organisasi lain yang mempunyai sifat dan tujuan yang sama, milik pemerintah ataupun
swasta serta menyelenggarakan pertemuan ilmiah di tingkat daerah, nasional, regional maupun
internasional.
Bapak/Ibu dan hadirin yang saya hormati,
Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini, mudah-mudahan berguna bagi
upaya kita dalam mewujudkan pembangunan pertanian berkelanjutan melalui teknologi modern dan
inovatif dalam rangka mewujudkan kedaulatan dan kemandirian pangan. Semoga Allah Subhanahu
Wa Ta’alla senantiasa memberikan bimbingan dan petunjukNYA kepada kita semua, sehingga apa
yang kita rencanakan dapat terselenggara dengan baik, Amin Ya Robbal ‘Alamin.
Wa Billahi taufiq wal hidayah
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh
Kepala Badan

Dr. Ir. H. Muhammad Syakir, MS

ix

Seminar Nasional; Inovasti Teknologi Pertanian Modern Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan

x

Seminar Nasional; Inovasti Teknologi Pertanian Modern Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ iii
LAPORAN PANITIA PENYELENGGARA ....................................................................................... iv
SAMBUTAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN ............... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... xi
KEYNOTE SPEECH
Inovasi Teknologi Pertanian Modern Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
Kepala Badan Litbang Pertanian............................................................................................................
MAKALAH UTAMA ................................................................................................................. .........
Arah dan Strategi Pembangunan Pertanian Masa Depan
Prof. Dr. Ir. Pantjar Simatupang (Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP)
Kementerian Pertanian) .........................................................................................................................

1
5

7

MAKALAH PENUNJANG ....................................................................................................... ......... 33
Pengkajian Teknologi Spesifik Lokasi Tanaman Perkebunan dan Hortikultura
1. Aplikasi Kalsium dan Boron untuk Mengatasi Cemaran Getah Kuning pada Buah
Manggis Garcinia Mangostana
(Odit F. Kurniadinata, Roedhy Poerwanto, Darda Efendi, Ade Wachjar) ..................................... 35
2. Perkembangan Struktur Torpedo Membentuk Tunas pada Tanaman Jambu Mete
(Rossa Yunita, dan Ika Mariska) .................................................................................................... 45
3. Peningkatan Pengetahuan Petani Tentang Inovasi Teknologi Pengelolaan Terpadu
Tanaman Jeruk di Kabupaten Kepahiang
(Sri Suryani M. Rambe dan Kusmea Dinata) .................................................................................. 50
4. Bioaktivitas Ekstrak Daun Mimba dan Kacang Babi terhadap Kutu Daun Serangga
Vektor Penyebab CMV dan CHIVMV pada Tanaman Cabai
(Djamilah, Agustin Zarkani, dan Tri Sunardi) ................................................................................ 58
5. Upaya Peningkatan Produksi dan Mutu Kopi Rakyat di Kabupaten Rejang Lebong
Provinsi Bengkulu
(Afrizon, Shannora Yuliasari dan Tri Wahyuni).............................................................................. 64
6. Pemanfaatan Berbagai Jenis Mulsa dan Vaerietas Mendukung Budidaya Cabai Luar
Musim di Lahan Kering
(Darman Hary) ................................................................................................................................ 72
7. Tingkat Ketidakmiripan Genotipe-Genotipe Jagung (Zea Mays l.) Generasi S1 dan S2
untuk Pembentukan Tetua
(Umi Salamah, Willy Bayuardi Suwarno, dan Hajrial Aswidinnoor) ............................................. 79
8. Efikasi Pengendalian Penyakit Layu (Fusarium Oxysporum) dengan Agen Antagonis
untuk Peningkatan Pertumbuhan dan Produksi Caisin (Brassica Campestris)
(Sri Swastika dan Rachmiwati Yusuf) .............................................................................................. 87
9. Pengaruh Posisi Bahan Stek terhadap Pertumbuhan Benih Buah Naga ( Hylocereus
Polyrhizus)
(Bambang Hariyanto) ...................................................................................................................... 93
10. Pengaruh Umur Daun terhadap Efektivitas Pengamatan Anatomi Stomata Jambu Biji
(Farihul Ihsan dan Nini Marta)....................................................................................................... 101
11. Aplikasi Beberapa Dekomposer dalam Pengomposan Limbah Kulit Kopi Liberika
Tungkal Komposit
(Rima Purnamayani dan Araz Meilin) ............................................................................................ 107
12. Serangan dan Memastikan Jenis Penggerek Batang Mangga Rhytidodera spp. di Kota
Bengkulu
(Teddy Suparno) .............................................................................................................................. 114

xi

Seminar Nasional; Inovasti Teknologi Pertanian Modern Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan

13. Pengaruh Jenis Kompos dan Waktu Pengendalian Gulma terhadap Pertumbuhan dan
Hasil Tanaman Jagung Manis Secara Organic
(Rahmat Wijaya, Nanik Setyowati dan Masdar) .............................................................................
14. Karakteristik Kentang Merah Spesifik Bengkulu Selama Penyimpanan
(Wilda Mikasari, Lina Ivanti, dan Taufik Hidayat) .........................................................................
15. Penghambatan Pertumbuhan Tanaman Cabai oleh Nematoda Puru Akar Meloidogyne
Sp. dan Jamur Fusarium Sp
(Imelda Riska Andani, Tunjung Pamekas, dan Djamilah) ..............................................................
16. Pengaruh Beberapa Dekomposer Didalam Pembuatan Pupuk Organik dan
Pemanfaatannya pada Tanaman Kopi
(Putu Suratmini dan A.a.n. B, dan Sarmudadinata) ........................................................................
17. Identifikasi Penyakit Utama pada Tanaman Buah Naga Super Merah (Hylocereus
Costaricensis) di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu
(Reni Andista, Tunjung Pamekas dan Usman Kris Joko Suharjo) ..................................................
18. Peningkatan Produktivitas
Kelapa Sawit Mendukung Pengembangan Kawasan
Perkebunan di Kabupaten Indragiri Hulu
(Anis Fahri, Taufik Hidayat, Heri Widyanto dan Ida Nur Istina) ..................................................
19. Enkapsulasi Acetobacter Xylinum Menggunakan Alginat untuk Memproduksi Nata De
Coco
(Fahroji dan L.T Nguyen) ................................................................................................................
20. Preferensi Petani terhadap Cabai Rawit Eksisting di Gorontalo
(Muhammad Yusuf Antu, Nanang Buri, Ari Widya Handayani dan Hertina Artanti) .....................
21. Pengaruh Aplikasi Kerak Boiler terhadap Produksi dan Kandungan Hara pada Tanaman
Caisim
(Eliartati) .........................................................................................................................................
22. Penampilan Fenotipik 17 Genotip Anyelir Interspesifik dan Tetua Jantan SK 11_1 di
Lahan Terbuka
(Dewanti, M., Neni Rostini, Murdaningsih H. K., dan Anas) ..........................................................
23. Dampak Penggunaan Pupuk Kandang terhadap Efisiensi Teknis Usahatani Cabai Rawit
di Kabupaten Buleleng-Bali
(Jemmy Rinaldi, Ida Bagus Gede Suryawan dan Ni Putu Suratmini) .............................................
24. Efisiensi Rantai Pemasaran Bawang Merah di Bali
(Nyoman Ngurah Arya, I Ketut Mahaputra, dan Jemmy Rinaldi)...................................................
25. Pertumbuhan Eksplan dan Produksi Umbi Mikro Kentang Lokal Bengkulu Secara In
Vitro pada Suhu yang Berbeda
(Haryuni, Usman Kris Joko Suharjo dan Bambang Gonggo Murcitro) .........................................
26. Aplikasi Beberapa Bioaktivator Mikroorganisme Lokal terhadap Pertumbuhan dan
Produksi Selada (Lactuca Sativa l.)
(Parwito dan Susi Handayani) ........................................................................................................
27. Evaluasi Keragaan Beberapa Semangka Hibrida Koleksi Balai Penelitian Tanaman Buah
Tropika
(Kuswandi, Makful, Sahlan, dan Mega Andini) ..............................................................................
28. Tingkat Kematangan Buah Rambutan terhadap Kualitas Manisan Kering Buah
Rambutan
(Nofiarli, Kuswandi, Andre Sparta, Mega Andini, Yulia Irawati dan Nini Marta) ........................
29. Pengkajian Mutu Lada Hijau Kering Selama Penyimpanan
(Jhon David dan Taufik Hidayat) ....................................................................................................
30. Kajian Pemasaran Jagung Manis di Desa Saree Kecamatan Seulawah Kabupaten Aceh
Besar
(Emlan Fauzi, dan M. Ferizal) ........................................................................................................
31. Efektifitas dan Nilai Ekonomi Beberapa Tipe Alat Pengering dalam Meningkatkan
Mutu Biji Kakao di Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara
(Yuliani Zainuddin, Yudi Irawan, Sudarmansyah, dan Baharuddin) ...............................................
32. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Padat (POP) terhadap Produksi dan Kelayakan
Usaha Tani Kubis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu

xii

123
129

137
145
151
159

166
172

177
183
190
197
205
210

217
222
229
235
242

Seminar Nasional; Inovasti Teknologi Pertanian Modern Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan

(Yulie Oktavia dan Umi Puji Astuti) ................................................................................................
33. Peningkatan Pengetahuan Petani dalam Pengendalian Hama Penyakit Tanaman Hayati
pada Usahatani Cabai di Mojo Rejo Kabupaten Rejang Lebong
(Herlena Bidi Astuti dan Rudi Hartono) .........................................................................................
34. Keragaan Sepuluh Genotip Krisan Potong Hasil Persilangan
(Kurnia Yuniarto, Rika Meilasari dan Suryawati) ..........................................................................
35. Keragaman Genetik 101 Genotip Krisan (Dendranthema Grandiflora Tzvelev)
Berdasarkan Analisis Kluster dan Analisis Komponen Utama
(Rika Meilasari, W. A. Qosim, Murdaningsih, N. Rostini, M. Rachmadi, N. Wicaksana,
K. Yuniarto dan Suryawati) .............................................................................................................
36. Produksi Bawang Merah Generasi Kedua Asal Benih Biji Botani Bawang Merah (True
Seed Of Shallot) pada Varietas Mentes, Pikatan, dan Bima
(Kiki Kusyaeri Hamdani, Agus Nurawan, Liferdi, dan Meksy Dianawati) .....................................
37. Formulasi dan Tingkat Kesukaan Konsumen terhadap Biskuit dengan Fortifikasi Bayam
Hijau
(S. Aminah, M. Yanis, T. Ramdhan, dan W. Mikasari) ....................................................................
38. Eksplorasi dan Karakter Morfologi Manggis di Provinsi Bengkulu
(Taupik Rahman, Miswarti, dan W.E. Putra) ..................................................................................
39. Analisis Pendapatan Usahatani Cabai dalam Mendukung Pembangunan Pertanian
Berkelanjutan di Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau
(Oktariani Indri Safitri, Dahono, dan Lutfi Izhar) ..........................................................................
40. Eksplorasi dan Konservasi Tanaman Buah di Provinsi Bengkulu
(Miswarti, Taupik Rahman dan W.E. Putra) ...................................................................................
41. Hilirisai Penerapan Inovasi Melalui Jejaring Pelaku Inovasi
(Tini Siniati Koesno)........................................................................................................................
42. Pemanfaatan Pupuk Organik Cair (POC) dari Limbah Pertanian Asal Sumber Daya
Alami Lokal pada Budidaya Sayuran Bawang Daun (Allium Fistulosum l.)
(Agustina E. Marpaung, Bina BR Karo, dan Kusmea Dinata)........................................................
43. Pemanfaatan Urine Sapi dan Kelinci Sebagai Pupuk Cair dalam Peningkatan
Pertumbuhan dan Produksi Bawang Daun (Allium Fistulosum l)
(Bina BR Karo, Agustina E. Marpaung, dan Taufiq Hidayat) ........................................................
44. Kajian Adaptasi Cabai Merah Kencana pada Agroekosistem Dataran Tinggi Musim
Kemarau di Kabupaten Rejang Lebong
(Rudi Hartono dan Yahumri) ...........................................................................................................
45. Analisis Usahatani Cabai Merah dengan Teknologi Anjuran di Desa Lubuk Saung,
Kecamatan Banyuasin Ilir, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan
(Maya Dhania Sari, Dedeh Hadiyanti, dan Suparwoto) .................................................................
46. Peranan Pendampingan Teknologi terhadap Peningkatan Penegetahuan Petani dan
Produksi Cabe di Bengkulu
(Ruswendi) .......................................................................................................................................
47. Prospek Pengembangan Bawang Merah (Allium Ascolonicum L.) di Provinsi Riau
(Rachmiwati Yusuf dan Sri Swastika) ..............................................................................................
48. Efektivitas Urin Kelinci terhadap Pertumbuhan dan Hasil Pakcoy serta Selada Pada
Budidaya dalam Pot
(Ikrarwati, Yudi Sastro dan Susi Sutardi)........................................................................................
49. Keragaman Genetik dan Evaluasi Plasma Nutfah Jambu Biji (Psidium Guajava L)
(Sri Hadiati dan Kuswandi).............................................................................................................
50. Preferensi Petani terhadap Teknologi Pengolahan dan Sifat Sensori Kopi Petik Merah
Spesifik Bengkulu
(Shannora Yuliasari dan Afrizon)....................................................................................................
51. Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis dengan Pemberian Beberapa Jenis, Dosis dan Saat
Aplikasi Kompos pada Ultisol
(Merakati Handajaningsih, Marwanto, Raindra Efendi, dan Jefri Sihombing) ..............................
52. Pengaruh Aplikasi Tepung Cangkang terhadap Karakteristik Fisik, Kimia dan
Organoleptik Manisan Labu Siam

xiii

250
256
261

267
275
280
286
293
301
307
316
323
330

338
343
349
355
362
371
378

Seminar Nasional; Inovasti Teknologi Pertanian Modern Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan

(Lina Widawati, Hesti Nur’aini, Septi Widiyawati) ........................................................................
53. Aplikasi Pra dan Purna Tumbuh Herbisida Berbahan Aktif Campuran Atrazine dan
Mesotrione untuk Pengendalian Gulma pada Tanaman Jagung Manis
(Marulak Simarmata, Bona Romaston Haloho, dan Yenny Sariasih) .............................................
54. Pertumbuhan dan Hasil Kangkung, Selada serta Pakcoy pada Tiga Model Akuaponik
Mini yang Disusun Vertikal
(Yudi Sastro, Nofi a. Rokhma, Ikrarwati, dan Lukman Hakim).......................................................
55. Aplikasi Pupuk Organik Cair Berbahan Paitan (Tithonia Diversifolia) dengan Dosis dan
Konsentrasi yang Berbeda untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Hasil Sawi di Tanah
Ultisol
(Edi Susilo) ......................................................................................................................................
56. Karakterisasi dan Identifikasi Sepuluh Genotipe Mentimun (Cucumis Sativus L.) pada
Tanah Ultisol
(Taufik. M, Fahrurrozi, Oktiana Sari) .............................................................................................
Proriferasi Kalus Tebu Varietas Bm9514 pada Beberapa Konsentrasi 2,4-D (2,4Dichloro Acetic Acid) dan Kinetin Secara In Vitro
(Atra Romeida, Afrima Sari dan Widodo) .......................................................................................
57. Kajian Teknologi Tepat Guna (TTG) Ramah Lingkungan pada Program Pendampingan
Kopi Arabika di Dusun Petung Kintamani Bangli
(I Ketut Kariada, I.B. Aribawa dan Rudi Hartono) .........................................................................
58. Potensi Budidaya Tanaman Sayuran di Kota Batam
(Lutfi Izhar, Jondri S, Oktariani I S, dan Dahono) .........................................................................
59. Kelimpahan Arthropoda pada Lokasi Pendampingan Pengembangan Kawasan
Agribisnis Hortikultura Komoditas Jeruk di Provinsi Bali
(Hadis Jayanti dan Suharyanto) .....................................................................................................
60. Pertumbuhan Tanaman Karet (Hevea Brasiliensis Muell. Arg) pada Kebun Entres
dengan Dosis Pemupukan N dan P Berbeda
(Prasetyo, Enggar Apriyanto, Siswahyono dan Feri Dian Syahputra) ...........................................
Penutup
Daftar Pertanyaan
Rumusan Hasil Seminar Nasional
Daftar Hadir

xiv

384
392
400

408
415
424

430
439

445
453

Seminar Nasional; Inovasti Teknologi Pertanian Modern Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan

Keynote speech
Kepala Badan Litbang Pertanian

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
KEPALA BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada
SEMINAR NASIONAL BPTP BENGKULU 2016

“Inovasi Teknologi Pertanian Modern
Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan”
PENDAHULUAN
Perkembangan lingkungan strategis untuk mewujudkan kedaulatan pangan adalah
membangun pertanian modern ramah lingkungan. Pertanian modern merupakan suatu cara
optimasilsasi usahatani untuk menghasilkan bahan pangan yang bermutu, baik dari segi kualitas
maupun kuantitas, termasuk usaha teknologi pertanian agar berjalan lebih efektif dan efisien.
Teknologi pertanian yang modern dan inovatif tidak hanya bertujuan untuk peningkatan produksi,
tetapi juga meningkatkan kualitas dengan melakukan pengolahan terhadap produk pertanian.
Ilmu pengetahuan dan teknologi modern merupakan salah satu unsur penting dalam
mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan. Peran teknologi selain untuk meningkatkan
produktivitas, juga untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan mutu produk yang pada gilirannya
akan meningkatkan daya saing produk pertanian khususnya di pasar global.
Sebagai salah satu lembaga penghasil teknologi pertanian modern, Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) telah menunjukkan peranannya yang nyata dengan
menghasilkan berbagai teknologi yang telah dimanfaatkan dalam pembangunan pertanian, baik berupa
varietas dan benih unggul, pupuk, biopestisida, teknologi pengolahan serta alat dan mesin pertanian.
Potensi Balitbangtan sangat besar karena didukung oleh sumberdaya yang memadai. Balitbangan juga
memiliki kemampuan yang memandai dalam kegiatan diseminasi inovasi, baik secara mandiri maupun
bekerjama dengan pihak lain.
Program Strategis Penelitian dan Pengembangan Pertanian Modern mendukung Pembangunan
Pertanian Berkelanjutan yang dlaksanakan oleh Balitbangtan difokuskan untuk komoditas padi,
jagung, kedelai, tebu, sapi, bawang merah dan cabai di samping komoditas unggulan lain yang
menjadi priotas program strategis daerah. Sedangkan litbang tematik strategis yang dikembangkan
oleh Balitbangtan sebagai berikut:
1. Litbang produksi benih melalui somatik embryogenesis (SE)
2. Litbang nano teknologi untuk produksi pangan dalam bentuk nano selulosa, nanonutrien,
maupun nanofortifikan.
3. Litbang transgenik yang dikembangkan untuk pengembangan komoditas dengan karakteristik
khusus.
4. Litbang bahan bakar nabati, yang memfokuskan pada penyediaan varietas unggul, teknologi

xv

Seminar Nasional; Inovasti Teknologi Pertanian Modern Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan

5.

budidaya, pengolahan dan pengelolaan sumber BBN.
Pengembangan model pertanian bioindustri berbasis sumber daya lokal dan agroekologi di 33
provinsi.

Pertanian ke depan harus menjadi leading sector dalam memenuhi tuntutan kebutuhan pangan
dan energi. Transformasi energi berbasis fosil perlu dilakukan ke arah bioenergi. Badan Litbang dalam
perspective ke depan harus berada di garda terdepan untuk menjawab tantangan/masalah di masa akan
datang melalui risetnya.
Indonesia sebagai negara equator penghasil pangan dan energi harus waspada terhadap remote
penduduk di luar equator (sebagai salah satu strategi jangka panjang dalam memperebutkan negara
equator penghasil pangan dan energi). Paradigma Balitbangtan dalan pengembangan pertanian sudah
mulai bergeser pada lahan suboptimal di samping optimasi sumber daya genetik pangan. Potensi
sumber daya genetik tanaman perludilakukan revolusi melalui peran teknologi bidang agronomi untuk
menghasilkan pa ngan dan energi yang berkelanjutan. Kita harus dapat memanfaatkan bonus
demografi untuk pengembangan sektor pertanian. Kurikulum dalam pendidikan bidang pertanian perlu
dilakukan sesuai dengab perkembangan lingkungan strategis. Pertumbuhan pangan nasional harus
kuadratik, tidak boleh linier agar dapat mengimbangi cepatnya pertumbuhan penduduk. Pertanian
modern dalam perspektif bioekonomi tidak mengenal limbah, namun biomassa yang dapat diolah
menjadi produk yang memiliki nilai tambah yang bernilai ekonomi. Implementasi teknologi pertanian
inovatif modern perlu segera dilakukan dalam skala masif (minimal 10 ha). Hilirisasi teknologi
pertanian modern perlu dilakukan dari hulu sampai pada akses pasar dengan berbasis Teknologi
Informasi.
Tantangan sektor pertanian, pada tahun 2050 pendudk dunia mencapai 9,6 Trilyun. Pada tahun
2015 penduduk dunia mencapai 7,3 T (60% Di Asia), indonesia: No 4 setelah tiongkok, india dan
USA). Untuk itu, pada tahun 2050 produksi pangan harus meningkat minimal 70%. Beberapa hal yang
menjadi tantangan, yaitu lahan subur (arable land) terbatas, peningkatan kebutuhan terhadap air bersih
(aktivitas pertanian menghabiskan 70% suplai air dunia), perubahan iklim, terbatasnya pasokan energi,
dan pengelolaan SDM dan pemerataan kesejahteraan.
Kebijakan Pembangunan Pertanian
Kebijakan Kementerian Pertanian, meliputi (1) Peningkatan produksi dan provitas; fokus tujuh
komoditas, regulasi/deregulasi, membangun infrastruktur, mekanisasi, penguatan on-farm, kredit,
asuransi, dan penanganan pascapanen, (2) Hilirisasi produk pertanian; mendorong investasi industri
gula, jagung dan sapi, hilirisasi produk kelapa sawit, kakao, kopi, KUR untuk kopi, kakao, kopi,
pengolahan hasil padi, jagung dan pangan lainnya, integrasi sawit-sapi, pangan-ternak, (3) Tata niaga
domestik; fokus pada 11 Komoditas pangan strategis, regulasi/deregulasi,HPP , memperpendek rantai
tata niaga dan stabilisasi harga, sinergitas dengan Kemendag dan Bulog, tokoh Tani Indonesia (TTI),
dan (4) Kendalikan impor dan dorong ekspor; Fokus pada 11 Komoditas komersial/ekspor,
regulasi/deregulasi pengendalian impor, regulasi/deregulasi mendorong ekspor, peningkatan mutu dan
daya saing produk, dan sinergitas Kemendag dan Kemenperin.
Indikator Kesejahteraan Petani 2014-2015 adalah NTP dan NTUP tahun 2015 meningkat,
kecuali subsektor perkebunan rakyat menurun karena komoditas orientasi ekspor (sawit, karet, kopi,
kakao, dll) akibat harga dan krisis global. NTP : Nilai Tukar Petani, indeks yang diterima petani dibagi
indeks yang dibayarkan untuk seluruh pengeluaran rumah tangga petani. NTUP: Nilai Tukar Usaha
Pertanian, indeks diterima petani dibagi indeks yang dibayarkan untuk usaha pertanian.
Pertanian Modern dalam Perspektif Bioekonomi, meliputi Prospective Bio-economi; Securing
global nutrition, Ensuring sustainable agricultural production, Producing healthy and safe foods,
International cooperation, Technology transfer, Developing biomas-based energy carriers, Using
renewable resource for industry. Dengan landasan strategisnya adalah pertanian modern dam
implementasi bioekonomi yang meliputi Bioscience, Bioengineering, Automatization, Social
engineering, Bioinformatics. Strategi pertanian modern yang inovatif dan berdaya saing di Era MEA,
antara lain :
 Produksi pangan berkelanjutan; Lahan dan air, Rekayasa teknologi produksi, Peningkatan nilai
tambah dan daya saing, Global value change and market intelligence, dan Rekayasa sosial

2

Seminar Nasional; Inovasti Teknologi Pertanian Modern Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan

 Energi terbarukan; Bioenergi berbasis tanaman pertanian, dan Pengembangan energ terbarukan
berbasis biomassa
Strategi Penelitian dan Pengembangan untuk Implementasi Pertanian Modern yang Inovatif;
yaitu (1) Nilai tambah dan daya saing produk, (2) Rekayasa teknologi produksi, (3) Bio-prospecting,
(4) Keanekaragaman hayati, (5) Lahan dan air, (6) Rekayasa sosial, (7) Global value chain, (8)
Bioenergi, (9) Market intelligence
Lahan dan Air
 Identifikasi, pencegahan dan mitigasi ancaman terhadap kualitas sumberdaya lahan dan
biodiversitas dengan pengembangan alert system, serta peningkatan kualitas lahan produktif
dengan memanfaatkan nanoteknologi dan bioteknologi
 Pengembangan sistem informasi land use dan land cover (peta, citra, database, decision support,
atau alert system)
 Studi dampak lingkungan terhadap perubahan land use dan land cover.
 Networking database monitoring untuk pengembangan regulasi terkait pengelolaan sumberdaya
lahan dan lingkungan.
Rekayasa Teknologi Produksi
 Eksplorasi, konservasi dan karakterisasi plasma nutfah tanaman dan hewan.
 Perakitan kultivar dan ras unggul berpotensi hasil tinggi.
 Pengembangan produk transgenik yang aman dan berpotensi tinggi.
 Advanced technology, seperti somatic embryogenesiss (perbanyakan benih), nanocoating
(viabilitas benih), nanofluidics (proses fertilisasi), produksi benih secara in vitro, media tanam &
packaging
 Advanced urban farming system; pengembangan controled environmental agriculture (CEA), dan
fully computerized multi-storey plant factory (biosensing, dan nano solar cells)






Peningkatan Nilai tambah dan Daya Saing Produk
Penanganan pascapanen dengan rendeman yang tinggi serta mutu yang seragam: sensing
technology (sortasi & grading), nano-bio-preservative (kesegaran produk pert)
Pengembangan pangan sehat: fortifikasi, modifikasi struktur pangan & nano-delivery system dan
penemuan sumber pangan baru (biota laut)
Pengembangan produk non pangan dengan produk-produk turunan yang bernilai tinggi (teknologi
bioproses, separasi, & isolasi yang efisien).
Pengembangan material maju berbasis komposit biomassa (serat selulosa)

Teknologi Pertanian Modern yang Diimplementasikan dalam Pembangunan Pertanian Terkini
Penelitian dan Pengembangan untuk swasembada beras telah dilakukan pada (1)
pengembangan Varietas Unggul Baru (VUB), yaitu Padi amphibi: 9t/ha dan tahan bias, Padi rawa:
8t/ha toleran Fe dan tahan blas, Hibrida:>12-13 t/ha dan tahan HDB/blas, Inbrida:10-11 t/ha dan tahan
WBC dan HDB, Padi fungsional ;6-7 t/ha, Fe tinggi (>20 ppm), (2) Pendampingan UPSUS di 31
provinsi, (3) Penyediaan benih sumber (BS, FS, SS):1.194 ton, (4) Teknologi PTT lahan sub optimal,
pascapanen dan Alsin 99 teknologi), (5) Sistem informasi Katam dan Standing crop, dan (6)
Revitalisasi PPK meningkatkan renemen beras 4% (13 provinsi). Penelitian dan Pengembangan untuk
swasembada Jagung 2017 dilakukan dengan (1) pengembangan Varietas unggul baru (VUB) yaitu 3
varietas hibrida genjah umur 24 t/ha, (2) Diseminasi

3

Seminar Nasional; Inovasti Teknologi Pertanian Modern Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan

dan pengawalan UPSUS bawang merah (6 propinsi), (3) Penyediaan benih sumber (BS: 36 ton), (4)
Teknologi perbenihan, budidaya, dan pascapanen, dan (5) Peta kesesuaian lahan.
Penelitian dan Pengembangan untuk peningkatan produksi kedelai, yaitu (1) pengembangan
Varietas unggul baru (VUB) adaptif lahan pasang surut dengan provitas 2,5 t/ha, dan adaptif lahan
kering dengan tahan pecah polong dan provitas 3 t/ha, (2) Pendampingan UPSUS di 12 provinsi, (3)
Penyediaan benih sumber (662 ton), (4) Teknologi budidaya pascapanen dan alsin, dan (5) Model
penanganan pascapanen kedelai
Penelitian dan Pengembangan untuk peningkatan produksi cabai, yaitu (1) pengembangan
Varietas unggul baru (VUB) off season, adaptif musim hujan, dan provitas > 18 t/ha, (2) diseminasi
dan pengawalan UPSUS cabai di 4 provinsi, (3) penyediaan benih sumber (36 kg), (4) peta kesesuaian
lahan, dan (5) teknologi budidaya pascapanen dan alsin.
Penelitian dan Pengembangan untuk peningkatan produksi daging, antara lain (1)
pengembangan galur unggul sapi dengan Bobot lahir 25-27 kg: bobot sapi 125-142 kg dan jarak
beranak < 14 bulan: konsumsi pakan lebih efisien, (2) Variasi tanaman pakan ternak, tahan lahan salin,
lahan masam dan tahan naungan, (3) Model pengembangan integrasi sapi-sawit dan bioindustri
berbasisi ternak (2 model), (4) Penyediaan pejantan unggul sap PO (20 ekor), (5) Pendampingan
UPSUS 26 provinsi, (6) Teknologi pemuliaan, pakan, reproduksi, veteriner, dan pascapanen (14
teknologi), dan (7) Rekomendasi kebijakan peternakan dan veteriner (4 rekomendasi).
Penelitian dan Pengembangan untuk peningkatan produksi Gula melalui (1) pengembangan
Varietas unggul baru (VUB) dengan provitas >120 t/ha dan rendemen 14%, (2) Pendampingan
UPSUS, kawasan pengembangan tebu, (3) Penyediaan benih unggul (3 juta budset tebu), (4) Sistem
informasi tebu terpadu: peta kesesuaian lahan 1:50.000, dan (5) Teknologi budidaya pascapanen dan
alsin.
Penelitian dan Pengembangan untuk peningkatan produksi bahan bakar nabati, yaitu (1)
pwngembangan Varietas unggul (kemiri sunan, jarak pagar) dengan kadar minyak dan provitas tinggi,
(2) Tanaman BBN potensial: kelapa sawit, tebu, kelapa, shorgum manis, jarak pagar, kemiri sunan, ubi
kayu, sagu, (3) Penyediaan benih unggul dengan teknologi SE, (4) Teknologi pengolahan : Biogas cair