Isolasi Dan Identifikasi Steroid Triterpenoid Pada Sponge (Xestospongia Sp De Laubenfels)Dari Pantai Lhoknga Aceh Besar
DAFTAR PUSTAKA
Amir, I.,dan., Budiyanto, A. (1996). Mengenal Spons Laut (Demospongiae)
Secara Umum. Oceana. XXI (2). Halaman 15-31.
Crews, P.,dan. Hunter, L. C. (1993). The Search for Antiparasitic Agents from
Marine Animals. Dalam: Marine Biotechnology. Volume I Pharmaceutical
and Bioactive Natural Products. Disunting Oleh: David H. Attaway dan
Oskar R. Zaborsky. New York: Plenum Press. Halaman 352-376.
Dachriyanus. (2004). Analisis Struktur Senyawa Organik Secara Spektroskopi.
Padang: Andalas University Press. Halaman 3-5, 21.
Depkes RI. (1995). Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Departemen Kesehatan
RI. Jakarta. Halaman 321-326.
Depkes RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI. Halaman. 1, 10-11.
Ditjen RI. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 33 – 34, 696.
Ditjen RI. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 925.
Farnsworth, N.R. (1966). Biological and Phytochemical Screening of Plant.
Journal of Pharmaceutical Sciences. 55(3): 262-263.
Gandjar, I.G., dan Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Halaman 323, 353-361.
Gritter, R.J., Bobbitt, J., dan Schwarting, A.E. (1991). Pengantar Kromatografi
Penerjemah: Kokasih Padmawinata. Edisi 2. Bandung: ITB. Halaman.
107-146.
Handa, S., Suman, P.S.K., Gennaro, L., dan Dev, D.R.. (2008). Extraction
Technologies For Medicinal And Aromatic Plants. Italy: International
Centre For Science and High Technology. Halaman 22.
Handayani, D., Esa A., Rustini. (2009) Isolasi Senyawa Kimia dan Uji Aktivitas
Antibakteri dari Fraksi Etil Asetat Spon Laut Petrosia nigrans. Jurnal
Sains dan Teknologi Farmasi. XIV(1) : 6–7.
Harborne, J.B. (1987). Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisa
Tumbuhan.Terjemahan K. Padmawinata. Edisi II. Bandung: ITB Press.
Halaman 76.
41
Haris, A., Soedharma D., Zamani N,. Parwono., dan Racmania. (2012) Seksualitas
dan Perkembangan Gamet Sponge Laut Aaptos aaptus Schmidt. Jurnal
Natural Indonesia. XIV(3): 206.
Hillisch, A. Hilgenfeld, R.,(2002). Modern Methods of Drug Discovery,
Birkhauser Verlag, Berlin. Halaman 1108-1115.
Hostettmann, K., Hostettmann, M., dan Marston, A. (1995). Cara Kromatografi
Preparatif: Penggunaan Pada Isolasi Senyawa Alam. Penerjemah:
Kokasih Padmawinata. Bandung: ITB. Halaman 9-12, 33-34.
Krisyunida, M.P. (2011). Toksisitas Fraksi Sponge callyspongia sp dengan
Metode Brine Shrim Test (BST) dari perairan Pasir Putih Situbondo.
Program Study Biologi ITS. 1. Halaman 1-2.
Murniasih, T. (2003) Metabolit Sekunder dari Sponge Sebagai Bahan Obat-obatan
. Oseanografi LIPI. 28. Halaman 27-28.
Okwu, D.E., dan Ohenhen, O.N. (2010) Isolation and characterization of Steroidal
Gycosides from the leaves of Stachytarpheta Jamaicensis Linn
Vahl.Pelagia research library.1(2):6-14.
Robinson, T. (1995) . Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi VI.
Diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata. Bandung: Penerbit ITB.
Halaman 154.
Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Halaman 323, 328-329, 353.
Sastrohamidjojo, H. (1991). Kromatografi. Yogyakarta: Penerbit Liberty.
Halaman. 22-36.
Sirait, M. (2007). Penuntun Fitokimia Dalam Farmasi. Bandung: ITB. Hal. 158.
Stahl, E. (1985). Analisis Obat Secara Kromatografi dan Mikroskopik.
Penerjemah: Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro. Bandung: ITB.
Halaman. 3-18.
Suparno (2005). Kajian Bioaktif Sponge Laut (forifera: demospongiae) Suatu
Peluang Alternatif Pemanfaatan Ekosistem Karang Indonesia dalam
Bidang Farmasi. Makalah Pribadi Falsafah Sains (PPs 7002). Sekolah
Pasca Sarjana, IPB. Halaman 3,4,5,6.
Suwignyo, S., Widigdo, B., Wardiatno, Y., dan Krisanti, M. (2005). Avertebrata
Air. Jakarta: Penebar Swadaya. Halaman 34-36.
42
Tyler, V.E., Brady, L.R., dan Robbers, J.E. (1976). Pharmacognosy. Third
edition. Philadelphia: Lea dan Febriger. Halaman 76.
Vacelet, J. (2008). A New Genus Of Carnivorous Sponges (Porifera
poecilosclerida, cladorhizidae) from the deep N-E Pacific, and Remarks
on the Genus Neocladia Zootaxa. Nature Precedings. 1: 57-65.
Walker Max (1932). Proceeding Of The United States National Mesem, United
States National Meseum. The Marine And Fresh-Water Sponges Of
Califonia xvii. Halaman 93.
43
Amir, I.,dan., Budiyanto, A. (1996). Mengenal Spons Laut (Demospongiae)
Secara Umum. Oceana. XXI (2). Halaman 15-31.
Crews, P.,dan. Hunter, L. C. (1993). The Search for Antiparasitic Agents from
Marine Animals. Dalam: Marine Biotechnology. Volume I Pharmaceutical
and Bioactive Natural Products. Disunting Oleh: David H. Attaway dan
Oskar R. Zaborsky. New York: Plenum Press. Halaman 352-376.
Dachriyanus. (2004). Analisis Struktur Senyawa Organik Secara Spektroskopi.
Padang: Andalas University Press. Halaman 3-5, 21.
Depkes RI. (1995). Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Departemen Kesehatan
RI. Jakarta. Halaman 321-326.
Depkes RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI. Halaman. 1, 10-11.
Ditjen RI. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 33 – 34, 696.
Ditjen RI. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 925.
Farnsworth, N.R. (1966). Biological and Phytochemical Screening of Plant.
Journal of Pharmaceutical Sciences. 55(3): 262-263.
Gandjar, I.G., dan Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Halaman 323, 353-361.
Gritter, R.J., Bobbitt, J., dan Schwarting, A.E. (1991). Pengantar Kromatografi
Penerjemah: Kokasih Padmawinata. Edisi 2. Bandung: ITB. Halaman.
107-146.
Handa, S., Suman, P.S.K., Gennaro, L., dan Dev, D.R.. (2008). Extraction
Technologies For Medicinal And Aromatic Plants. Italy: International
Centre For Science and High Technology. Halaman 22.
Handayani, D., Esa A., Rustini. (2009) Isolasi Senyawa Kimia dan Uji Aktivitas
Antibakteri dari Fraksi Etil Asetat Spon Laut Petrosia nigrans. Jurnal
Sains dan Teknologi Farmasi. XIV(1) : 6–7.
Harborne, J.B. (1987). Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisa
Tumbuhan.Terjemahan K. Padmawinata. Edisi II. Bandung: ITB Press.
Halaman 76.
41
Haris, A., Soedharma D., Zamani N,. Parwono., dan Racmania. (2012) Seksualitas
dan Perkembangan Gamet Sponge Laut Aaptos aaptus Schmidt. Jurnal
Natural Indonesia. XIV(3): 206.
Hillisch, A. Hilgenfeld, R.,(2002). Modern Methods of Drug Discovery,
Birkhauser Verlag, Berlin. Halaman 1108-1115.
Hostettmann, K., Hostettmann, M., dan Marston, A. (1995). Cara Kromatografi
Preparatif: Penggunaan Pada Isolasi Senyawa Alam. Penerjemah:
Kokasih Padmawinata. Bandung: ITB. Halaman 9-12, 33-34.
Krisyunida, M.P. (2011). Toksisitas Fraksi Sponge callyspongia sp dengan
Metode Brine Shrim Test (BST) dari perairan Pasir Putih Situbondo.
Program Study Biologi ITS. 1. Halaman 1-2.
Murniasih, T. (2003) Metabolit Sekunder dari Sponge Sebagai Bahan Obat-obatan
. Oseanografi LIPI. 28. Halaman 27-28.
Okwu, D.E., dan Ohenhen, O.N. (2010) Isolation and characterization of Steroidal
Gycosides from the leaves of Stachytarpheta Jamaicensis Linn
Vahl.Pelagia research library.1(2):6-14.
Robinson, T. (1995) . Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi VI.
Diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata. Bandung: Penerbit ITB.
Halaman 154.
Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Halaman 323, 328-329, 353.
Sastrohamidjojo, H. (1991). Kromatografi. Yogyakarta: Penerbit Liberty.
Halaman. 22-36.
Sirait, M. (2007). Penuntun Fitokimia Dalam Farmasi. Bandung: ITB. Hal. 158.
Stahl, E. (1985). Analisis Obat Secara Kromatografi dan Mikroskopik.
Penerjemah: Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro. Bandung: ITB.
Halaman. 3-18.
Suparno (2005). Kajian Bioaktif Sponge Laut (forifera: demospongiae) Suatu
Peluang Alternatif Pemanfaatan Ekosistem Karang Indonesia dalam
Bidang Farmasi. Makalah Pribadi Falsafah Sains (PPs 7002). Sekolah
Pasca Sarjana, IPB. Halaman 3,4,5,6.
Suwignyo, S., Widigdo, B., Wardiatno, Y., dan Krisanti, M. (2005). Avertebrata
Air. Jakarta: Penebar Swadaya. Halaman 34-36.
42
Tyler, V.E., Brady, L.R., dan Robbers, J.E. (1976). Pharmacognosy. Third
edition. Philadelphia: Lea dan Febriger. Halaman 76.
Vacelet, J. (2008). A New Genus Of Carnivorous Sponges (Porifera
poecilosclerida, cladorhizidae) from the deep N-E Pacific, and Remarks
on the Genus Neocladia Zootaxa. Nature Precedings. 1: 57-65.
Walker Max (1932). Proceeding Of The United States National Mesem, United
States National Meseum. The Marine And Fresh-Water Sponges Of
Califonia xvii. Halaman 93.
43