Pengaruh Kepemimpinan, lklim Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap kinerja Perawat ( Studi Kasus di Rumah Sakit Sultan Agung Semarang ) - Universitas Terbuka Repository

42642.pdf

TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM)

PENGARUH KEPEMIMPINAN, IKLIM KERJA DAN
MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT
(Studi Kasus Di Rumah Sakit Sultan Agung Semarang)

TAPM Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Magister Manajemen

Disusun Oleh :

SRI LENGGO GENI
NIM: 018253752

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TERBUKA
JAKARTA

2014

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

42642.pdf

UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER MANAJEMEN

PERNYATAAN

TAPM yang beijudul:
"Pengaruh ォ・ーュゥョセ@

Iklim Keija dan Motivasi Keija Terhadap Kinerja

Perawat (Studi Kasus Di Rumah Sakit Sultan Agung Semarang)"
adalah hasil karya saya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip maupun yang
dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan adanya penjiplakan (plagiat), maka
saya bersedia menerima sanksi akademik.


Jakarta, Maret 2014
Yang Menyatakan
METE RAJ
'TEMPEL

"'tJ.'...""" セZᄋ

N@

fSQX

..
D54EOAC
I N.Ul,u'I;CI,mwt·

HサゥIjoセᆪ@

セRQ@


-

'l ue

Sri Lenggo Geni

NIM. Ol8253752

ii
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

セ@

/

42642.pdf

UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM PASCA SARJANA
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN


PENGESAHAN
Nama

:Sri Lenggo Geni

NJM

; 018253752

Program Studi : Magister Manajemen
Judul Tesis

: Pcngaruh Kepemimpinan, lklim K.erja dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Perawat (Studi Kasus rumah Sakit Sultan Agung Semarang)

Telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Penguji Tesis Program Pascasarjana,
Program Studi Adrimistrasi Publik, Un iversitas Terbuka pada:

Hariffanggal


: Minggu, 15 Juni 20 14

Waktu

: 14.00 WJB

Dan telah dinyatakan LULUS

PANITIA PENGUJl TESLS

Ketua Komisi Pengujj : Jr. Adj Winata, M.Si
Penguji Ahli

: Dr. FX. Bambang Wiharto, MM

Pembirnbing l

:Prof. Dr. Wan Usman, MA


Pembimbing II

: ,Dr. I.N. Baskara Wisnutedja, M.Ec

iii
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

セZ ........セ@



....



"'F"""

42642.pdf

LEMBAR PERSETUJUAN TAMP

Judul TAMP : Pengaruh Kepemimpinan, lklim Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Perawat (Studi Kasus rumah Sakit Sultan Agung Semarang)

Penyusun TAMP
NIM
Program Studi

Harilfanggal

: Sri Lenggo Geni

: 018253752
: Magister Manajemen
: .......... Juli 2014

Mcnyetujui :
Pembimbing I,

Pembimbing II


---

エjセ@

Prof. Dr. Wan Usman. MA
NIP ........................... .

Dr. I.N. Baskara Wisnutedja, M.Ec

NIP. 1958 111 0 198601 1 001

Mengetahui,
Ketua bidang Ilmu/

セ@

.

Program Megister Manah em


セ@

/
セ@

セ@

セ|N@

ア⦅\NMセ@

セGッ N@ 1KA.
't [>.

tr 41

' >

ffiI


Maya Maria, SE,MM.

セL@

....
._J"
_...,.

セ_@

セ@

N.

o..q-1'
'I' 1;:

セ@

セ セ@ ]@

ic

t

s

イセ@

セNM[イ@

セᄋNM

. . . ,.

'($)(:)
._. : '

セ@

"

... .). z
§

_o)..-

'""- p:.;.cl>f
Hセp@

iv
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

QMセ@

•..., . "'..セ@

\

NIP. 197205011999032003

セH_」N@

NIP. 196202131985032001

42642.pdf

ABSTRACT
The Influence of Leadership, Working Climate and Working Motivation
Concerning on Nurse Performenace.
( Reseat"dl in Sultan Agung HMpiUll1)f Samtnng)
SRI LENGGO GENI
Universitas Terbuka
Srilenggo_geni@yahoo.co.id

Keywords; Leadership, working climate, working motivation, nurse
performance.
This research to analyze: the influence of leadership, working climate, working
motivation concerning on nurse performance. This research use of sampling
method such as non-probability sampling and purposif sampling technique. This
sampling totaly use 100 responden.
Research methodology maked of multiple linear regression analysis method, with
make 4 examples from multivariat leadership, working climate, working
motivation, and nurse performance then making 4 experiments between:
leadership with nurse performance, working climate with nurse performace and
working motivation with nurse performance and leadership, working climate,
working motivation with nurse performance. In other hand to descriptive analysis
use ofSPSS.
The result of analysis from nurse performance according from research refers to
more than a half respondens have a good performance. ln the variable can be
found that in variable have a contribution to nurse performance like leadership,
working climate, and working motivation. In case the goal from bivariat analysis
is leadership, working climate, working motivation as a good will be get a good
nurse performance. Suggestion to head of corporation is needed to make working
climate in good condition from area or organization, in order to improve
motivation of nurse performance. In while suggestions to nurse is to make a good
work culture.

v
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

42642.pdf

ABSTRAK
Pengaruh Kepemimpinan, lklim Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap
l{jnerja Perawat
( Studi Kasus di Rumah Sakit Sultan Agung Semarang )
SRI LENGGO GENI
Universitas Terbuka
srilenggo_geni@ yahoo.co.id

Kata Kunci: kepemimpinan, iklim ォ・イェセ@

motivasi ォ・イェセ@

kinerja perawat

Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis: pengaruh ォ・ーュゥョセ@
iklim
kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja perawat. Metode pengambilan sampeJ
yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability sampling dengan
teknikpurposifsampling. JumJah sampeJnya sebanyak 100 responden.
Metode analisis penelitian dilakukan dengan menggunakan metode analisis
regresi linear berganda. Dengan melakukan 4 gambaran multivariat
kepemimpinan, ildim kerja, motivas kerja dan kinerja perawat dan metakukan 4
uji hubungan antara: kepemimpinan dengan kinerja, iklim kerja dengan kinerja,
motivasi kerja dengan kinerja dan kepemimpinan, iklim kerja dan motivasi kerja
dengan kincrja. Sementara itu untuk analisis deskriptif menggunakan program
SPSS.
Dari variabel yang diteliti dihasilkan bahwa adanya variabel yang mempunyai
pengaruh terbadap kinerja perawat yaitu kepemimpinan, iklim kerja dan motivasi
kerja Hal ini dibuktikan dari hasil analisis multivariat yaitu kepemimpinan yang
baik lebih besar kemungkinannya untuk memilki kinerja perawat yang baik, iklim
kerja yang mendukung lebih besar kemungkinannya untuk mendapatakan kinerja
perawat yang baik, dan motivasi kerja perawat yang tinggi lebih besar
kemungkinannya untuk memilki kinerja perawat yang baik. Saran yang dapat
diberikan kepada pimpinan yaitu perlunya menciptakan iklim kerja yang
mendukung baik segi kondisi lingkungan maupun budaya organisasi dan lebih
meningkatkan motivasi kerja perawat. Sementara itu, saran kepada perawat yaitu
agar dapat menciptakan budaya kerja yang bailc

vi
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

42642.pdf

KATAPF.NGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, anugrah, karunia

dan hik:mat-Nya sehingga penulis dapat menyelesai.kan penulisan Tugas Akhir
Program Magister (TAPM) ini. Penulisan ini dilakukan dalam rangka memenuhi
salah satu syarat untuk mencapai gelar Magister Manajemen Program Pasca

Sarjana Universitas Terbuka. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, mulai perkuliahan sampai penyusunan, sangatlah
sulit bagi penulis untuk menyelesaikannya.

Penulis menyMari TAPM ini masili jauh dari sempuma dan penyeJesaiannya
tidak lepas dari bimbingan, araban dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1.

Direktur Program P4lSC3Saljana Universitas Terbuka;

2.

Kepala UPBJJ-UT Batam dan Jakarta selaku penyelenggara PPs;

3.

Bapak Prof.Dr.Wan Usman selaku Pembimbing I dan Bapak Dr. Baskara
selaku pembimbing I1 yang telah menyediakan キセ@

4.

tenaga dan pikinm;

Kepala Bidang Ilmu Ekonomi dan Manajemen selaku penanggung jawab
program magister manajemen;

5.

Kepada orang セ@

suami, anak-anak tercinta beserta seluruh keluarga yang

telah banyak memberikan dukungan sehingga dapat menyelesaikan studi
dengan baik, dan seluruh sahabat yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Semoga AJJah SWT membaJas segaJa kebaikan semua pihak yang te1ah
membantu penyelesaian T APM ini dan berguna pada akhirnya.
Jakarta, Maret 2014
Penulis,
Sri Lenggo Geni

vii
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

42642.pdf

DAFTARISI

Halaman

l-:lalarnan J uciul .......................................... Mセᄋ@

•••.•••••••...•••••••.•.....••... 1

Halaman Pemyataan Orisinalitas ... ........ . ...... . .. . ...... .. .. ............ . .... . ....... .ii
Halaman Layak Uj i ........................................................................ iii

llal2Ul13n p・セエオェ@

JrJ\J>lv.L .•..•.•••••••••••••••..••••••••••••••••••••••••••••.••••.••• iv

Abstrak ................................................................................... . ... v

Abs:tracL. .............................................____..____ .,. ,.. . ·-···-- セBG@ . . . セ ᄋ BGセ@ セ@ . _ __ ,._ . . . _...._.. _,.,._ ............................ " ... __ . . . "'...........................,.._v-i
Kata Pengantar ............................................ . .............. . .. . ....... . .......vii
Daftar lsi ....................................................................................viii
Daftar Ctambar ᄋMセ@

•••.

セ クゥ@

Daftar T abel. ................... . ............................................................xii
.
.. .
. Lamp
. tr.aUl............................................................................................................... . セ
ャ@
Daftar

BAB l PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1
B.Perumusan Masa1ah............................................................................................ }0
C.Tujuan Penelitian

Mセ@

10

D.Kegunaan Penelitian .......................................................................................... 11

viii
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

42642.pdf

BAB ll TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ........................................................................ 12
I. Kinerja ................... ......... .. ... .. ...................................... 12

2. Kepemirnpinan ...... _. ................... _______________________l5

3. Iklim Ketja........ . . ........................................................... 17
4. Motivasi Kerja ............................................................ ..... 19
5. Bebe.rapa Penelitian Terk.aiL ................•.•......... ,. ........•.••••••..2.0

B. Kerangka Berpikir .................................................................23
l. Kerangka Konsep .............................................................23

2. Hipotesis. __ •..•..............•...•.•••...•••.••. ·····--······ .•••. Mセ

Mセ

_ L T@

C. Deftnisi Operasional ............................................................... 27

BAB ID METODOLOGI PENELITIAN
A. DesainPenelitian ... . ...... . .. .......................................................20
B. Populasi dan Sampel. ..................... ·········"'·--· ......................... 30
C. Instrumen Penelitian ...................................................... .........31

D. Prosedur Pengumpulan. Da1a.. ....................................................3'2.
1. Uji Validitas ...................................................................32
2. Uj i Realibilitas .................................................................33

3. Cara Pengukuran antar variabel ...........•.••.•.••..••••..••••••••••••---34
4. Pengolahan Data ...............................................................37
E. Metode Analisa Data .................................... ..........................38

ix
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

42642.pdf

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Uj i Realibilitas ........................... .. ............................ . ... .40
B. Hasil Uji VaJiditas......... . .................... ... ..... . ... ... ........ ..... ... ....43

C. Hasil Analisis Regresi Linear Bergan r tabeJ, sehingga hasilnya dinyatakan valid ..

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

42642.pdf

47

Tl!bd 4.8
Hasil Pengujian Validitas Kepemimpinan (Karakteristik Individu
Atasan/Pimoinan)

Pert•n:r••n
rtabel
Thitun2
1
0.535
---·0.428
2
"---·-· -------0.441
3
4
0.496
0.556
5
0.377
6
7
0.775
0.446
8
0.339
9
0.641
10
0.695
11
0.551
12
0.362
13
0.436
14
0.570
Sumber: data primer yang di olab (2014)

k・エNLョセ@
I

I

Valid
I

Berdasarkan tabel4.8 diketabui babwa 14 item pemyataan pada hasill:.uesioner
kepernimpinan (karakteristil individu atasan) nilai r

hasilnya dinyatakan valid.

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

hitung

> r tabeb sehingga

42642.pdf

48

TabeJ 4.'J HasiJ .Pengu_pan Ya.JuiJtas K mPn: (dJ JSJ oJ r

valid.

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

tabcl.

sehingga hasilnya dinyatakan

42642.pdf

49

TabeJ 4.10 Has1J PenguJJan VaJ1drtas KmefJa (dJ lSI oJeh ternan seJ .wat)
Keteran2:an
Pertanyaan
rtabel
rhltun

0.472
0.381
0.382
0.367
0.359
0.390
0.463
0.562
0.343
0.546

I
2
3
4

5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

Valid

0.339

0.555
0.545
0.441
0.392
0.497
0.793
0.764
0.442
0.359
0,390
0,382
Sumber: data primer yang di olab (2014)

Berdasarkan tabel 4.10 diketahui bahwa 21 item pemyataan pada basil kuesioner
kine:rja (di isi oleh ternan sejawat) nilai r
dinyatakan valid.

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

hitung

> r

tabeh

sehingga hasilnya

42642.pdf

50

Tabe14.11
Hasi1
p, ,UJian Validitas Kineria (di isi oleh .........,anfk,
..
.. Pen
...."""'"'
Pertanyaan
k・エイ。ョセ@
rhitun2
rtabcl
1
0.441
2
0.392
0.497
3
4
0.793
5
0.764
0.441
6
0.392
7
0.497
8
0.339
Valid
9
0.793
0.550
10
0.377
11
0.441
12
0.427
13
0.775
14
0.550
15

............... gan)

Sumber: data primer yang di olab (2014)

Berdasarkan tabel 4.11 diketabui babwa 15 item pemyataan pada basil kuesioner

kinerja (di isi oleh atasan) nilai r hitwtg > r tabeJ, sehingga hasilnya dinyatakan valid.

C. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi adalah studi mengenai ketergantungan suatu variabel

dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel bebas),

dengan tujuan untuk mengestimasi atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai

rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui
(Gujarati, 2003). Dalam menganalisis model, sebaiknya pertama kali dilakukan

pengujian model secara keseluruhan dengan menggunakan statistik-uji F. Jika
model tersebut secara signifikan dapat menjelaskan keragaman Y, mak.a
dilanjutkan

dengan

pengujian

masing-rnasing

menggunakan statistik-uji t (luanda, 2009).

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

koefisien

model

dengan

42642.pdf

51

Menurut Gujarati (2003), asumsi utama yang mendasari model regresi klasik

dengan menggunakan model OLS (Ordinary Least Squares) adalah:
1. Model regresi yang digunakan linear, artinya linear dalam parameter

seperti dalam persarnaan di bawah ini:

Yi =hl+b2Xi +ui
2. Nilai X diasumsikan non-stokastik, artinya nilai X dianggap tetap dalarn
sampel yang berulang.
3. Nilai rata-rata kesalahan adalah no], atau E(ui/Xi) セ@ 0.

4. Homoskedastisitas, artinya variance kesalahan sama untuk setiap
periode, dan dinyatakan dalam bentuk matematis Var (ui/Xi) セ@

cr'.

5. Tidak ada autokorelasi antar kesalahan (antara ui dan uj tidak ada
korelasi), atau secara matematis Cov(ui,uj/Xi,Xj) = 0.
6. Antara ui dan Xi saling bebas, sehingga Cov (ui/Xi) セ@ 0.
7. Jurnlah observasi, n, harus lebih besar daripada jurnlah parameter yang
diestimasi Qumlah variabel bebas).
8. Adanya variabilitas dalam nilai X, artinya nilai X harus berbeda.

9. Model regresi telah dispesifikasi dengan benar. Dengan kata lain tidak
ada bias (kesalahan) spesifikasi dalarn model yang digunakan dalarn
analisis empirik.

I 0. Tidak ada multikolinearitas yang sempurna antar variabel.

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

42642.pdf

52

Ketepatan fungsi regresi sampel da1am menaksir nilai aktual dapat diukur dari

Goodness of Fit nya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai
koefisien detenninasi, nilai statistik F dan nilai statistik t. perhitungan statistik
mempunyai syarat:

a. Uji statistik signiftkan, jika nilai uji statistiknya berada dalam daerah
kritis ( daerah dimana Ho ditolak).
b. Uji statistik tidak signifikan, jika nilai uji statistiknya berada dalam
daerah (daerah dimana Ho diterima).

D.lnferensi Hasil Regresi

Suatu perhitungan statistic disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji
statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya
disebut tidak signifikan hila nilai uji statistiknya berada da1am daerah dimana Ho
nol di terima. Dalam analisis regresi terdapat 3 jenis criteria ketepatan (goodness
of fit): l. Koefisien regresi, 2. Uji Statistik F, 3. Uji Statistik T.

1. Koefisien Determioasi (R 2 )

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabelvariabel independen dalam menjelaskan variabel-variabel dependen amat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen membe
rikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen.

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

42642.pdf

53

Salah satu hal yang perlu dicatat adalah mengenai masalah regresi lancung

(spurious

Insukindro

regression).

(1998)

menekankan

bahwa koefisien

determinasi hanyalah salah satu dan bukan satu-satunya kriteria mernilih model
yang baik. Alasannya adalah hila suatu estimasi regresi linear menghasilkan
koefisien determinasi yang tinggi, tetapi tidak konsisten dengan teori ekonomika
yang dipilih oleh peneliti, atau tidak lolos uji asumsi klasik, maka model tersebut

hanyalah model penaksir yang baik dan seharusnya tidak dipilih menjadi model

empirik.
Berikut ini adalah basil dari uji koefisien determinasi

Tabel4.12. Hasil Model Summary
Model Summary
Model

R

RSquare

Adjusted R
square

Std. Error of
the
Estimate

1

.403'

.162

.129

.125
I

Predictors: (Constant), Motivasi, Iklim , Kepermmprnan

Dari basil tampilan output SPSS model summary terlihat bahwa besamya
Adjusted R2 adalah 0,129, hal ini berarti 12,9% variasi Kinerja dapat dijelaskan
oleh variasi dari ke tiga variabel independen, yaitu Iklim kerja, kepemimpinan,
dan motivasi ketja, sedangkan sisanya dapat dijelaskan oleh sebab yang berada di

luar model. Nilai R Square yang kecil dikarenakan data yang dipergunakan
adalah data crossection. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang
relatif rendah karena adanya variasi

yang besar antara masing-masing

pengamatan. Sedangkan untuk data runtut waktu biasanya mempunyai nilai
koefisien determinasi yang tinggi.

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

42642.pdf

54

Kelernahan mendasar penggunaan koefisien detenninasi adalah bias terhadap
jumlah variabel independen yang dimasukkan .. Setiap tambahan satu variabel

independen maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Pada penelitian ini
berarti kepemimpinan, iklim kerja dan rnotivasi kerja dalam menjelaskan kinerja
perawat di Rumah Sakit Sultan Agung Semarang sangat terbatas. Hal ini
dimungkinkan juga karena jumlah sampel yang besar. Penarnbahan variahel

umur, masa kerja, jarak rumah dengan rumah sakit memungkinkan bisa
meningkat nilai koefisien determinasi. Artinya yang rnempengaruhi kinerja

perawat tidak cukup hanya kepemimpinan, iklim kerja dan motivasi kerja, tetapi
ada banyak factor lain yang mempengaruhi kinerja perawat di Rumab Sakit
Sultan Agung Semarang.

Tidak seperti R2 , nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel
independen ditambahkan ke model.

2. Uji ANOVA a tau F T.. (Uji Statistik F), uji statistik F pada umumnya
menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan

dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen/terikat. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji apakah semua

parameter dalam model sama dengan nol, atau:
Ho: b,
セ「L@

セ@

........... セ「L@
セッ@

Artinya, apakah semua variabel independen bukanlah merupakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis altematifnya (HA) tidak semua

parameter secara simultan sama dengan nol. atau:
HA: b, fc bz f ..... _f b, fc 0

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

42642.pdf

55

Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel dependen.
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan
keputusan sebagai berikut:
a. Quick look : bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat ditolak

pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita menerima hipotesis
alterbatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara

serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.
b. Membandingkan nilai F basil perhitWigan dengan nilai F menurut tabel.
Bila F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka Ho ditolak dan
menerima HA.

Tabcl4.13. Hasil Uji ANOVA atau F Test
ANOVAb
Sum of
Mean
df
Square
Squares
I
Regression
.228
3
.076
Residual
1.178
76
.016
1.406
79
Total
.
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Iklim , Kepemrmpman
b. Dependent Variable: Kinelja
Model

F
4.902

Sig.
.004'

Dari uji ANOVA atau F Test didapat nilai F hitung sebesar 4.902 dengan nilai
probabilitas 0,004. Karena probabilitas lebih kecil nilainya dari 0,05, maka model
regresi dapat digunakan untuk memprediksi Kinerja atau dapat dikatakan bahwa
Iklim kerja, kepemimpinan, dan motivasi kerja secara bersama-sama berpengaruh
terhadap Kinerja.

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

42642.pdf

56

3. Uji Signif'tkasi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik uji t pada
dasarnya

menunjukkan

seberapa

jauh

pengaruh

satu

variabel

penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Hipntesis no! (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu
parameter (bi) sama dengan no!, atau: Ho : bi セ@ 0

Artinya, apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (HA) parameter
suatu variabel tidak sama dengan no!, atau: HA : bi :f 0

Artinya, variabel tersebut merupak:an penjelas yang signifikan terhadap
variabel dependen.

Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut:
a. Quick look : hila jumlah degree offreedom (dt) adalah 20 atau lebih, dan
derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang menyatakan hi = 0 dapat
ditolak hila nilai t lebih besar dari 2 (dalarn nilai absolute). Dengan kata
lain kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu

variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
b. Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel.
Apabila nilai statistik t basil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai
t tabel, kita menerima hipotesis altematif yang menyatakan bahwa suatu
variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
Dalam penelitian ini, model regresi yang dipergunakan adalah:
y = ao +a1X1 +a2X 2 +a3X 3 +t:t

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

42642.pdf

57

Dimana:

Y

: Kinerja Perawat

XI

: Kepemimpinan

X2

: Iklim Kelja

X3

: Motivasi

ao

: Suatu bilangan konstan yang menggambarkan rata-rata nilai Y jika
nilai semua peubah bebas Xi sama dengan 0

aI

: koefisien regresi Xi, yang menggambarkan pengaruh Xi terhadap Y

Uji Signifikansi Individual (Uji Statistik t) yaitu uji untuk menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Bila jwnlah degree of freedom
adalah 20 atau lebih dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Hipotesis nol

dapat ditolak, artinya kita menerima Hipotesis altematif yang menyatakan bahwa
suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis rnenurut tabel, apabila nilai

statistis t hasil perhitungan lebih tinggi dibanding nilai t tabel, kita menerima
Hipotesis alternative yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara
individual mempengaruhi variabel dependen.

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

42642.pdf

58

Berikut ini adalah hasil untuk Uji t.
Tabel4.14. Hasil Uji t

Coefficients•
Model

I

(Constant)
Iklim
Kepemimpinan
Motivasi

Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Beta
B
Std. Error
3.796
.352
.044
.070
.071
.183
.089
.244
.256
.070
.414
.
a. Dependent Variable: Kinetja

t
10.796
.635
2.066
3.652

Sig.
.000
.027
.042
.000

Untuk menginterpretasikan koefisien variabel bebas (independen) dapat
menggunakan unstandardize coefficients maupun standardize coefficients. Dari
ketiga variabel independen yang dimasukkan kedalam model regresi variabel

Iklim Kerja

memperoleh nilai yang signifikan, hal ini dapat dilihat dari

probabilitas signifikan untuk lklim Kerja sebesar 0,027 yang lebih kecil dari

standar a 5% atau 0,05. Variabel kepemimpinan dan motivasi juga mempunyai
nilai probabilitas yang signifikan karena memiliki nilai sebesar 0,042 dan 0,000
dimana kedua nilai ini lebih kecil dari standar a 5% atau 0,05.

a. Nilai konstanta sebesar 3. 796 menyatakan bahwa jika variabel independen
dianggap konstan, maka nilai rata-rata kinerja dari perawat adalah sebesar
3,796.
b. Koefisien regresi kepemimpinan sebesar 0,183 menyatakan bahwa dengan
kepemimpinan yang baik akan menghasi1kan kinerja perawat yang baik .
c. Koefisien motivasi kerja sebesar 0,256 menyatakan bahwa setiap penambahan
motivasi kerja dari perawat akan berpengaruh kepada peningkatan kinerja
perawat.

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

42642.pdf

59

d. Koefisien iklim kerja sebesar 0,044 menyatakan bahwa iklim kerja yang
mendukung akan berpengaruh kepada peningkatan k.inerja perawat.
e. Motivasi menunjukkan angka yang paling besar dalam mempengaruhi kinerja

yang dapat dilihat dari hasilnya
PセUV@

disusul oleh kepemimpinan yaitu

dengan basil 0.183. Iklim kerja mempunyai nilai yang paling kecil yaitu 0,044,
yang artinya memberikan pengaruh yang paling kecil terhadap kinerja.

E. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada
analisis regresi linear berganda yang berbasis Ordinary Least Square (OLS). Jad.i
analisis regresi yang tidak berdasarkan OLS tidak memerluk.an persyaratan
asumsi klasik, misalnya regresi logistik atau regresi ordinal. Demikian juga tidak
semua uji asumsi klasik harus dilakukan pada analisis regresi linear, misalnya uji
multikolinearitas tidak dilakukan pada analisis regresi linear sederhana dan uji
autokorelasi tidak per1u diterapkan pada data cross sectional.
Uji asumsi klasik yang sering digunakan yaitu uji multikolinearitas,

UJI

heteroskedastisitas, uji normalitas, uji autokorelasi dan uji linearitas. Tidak ada
ketentuan yang pasti tentang urutan uji mana dulu yang harus dipenuhi. Analisis

dapat dilakukan tergantung pada data yang ada. Sebagai contoh, dilakukan
analisis terhadap semua uji asumsi klasik, lalu dilihat mana yang tidak memenuhi

persyaratan. Kemudian dilakukan perbaikan pada uji tersebut, dan setelah
memenuhi persyaratan, dilakukan pengujian pada uji yang lain.
Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji persamaan model analisis regresi
yang dihasilkan, apakah persamaan model tersebut sudah memenuhi persyaratan
teoritis statistik atau belum. Jika persamaan

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

model analisis regresi telah

42642.pdf

60

memenuhi persyaratan teoritis statistik dihasilkan dapat digunakan untuk
memprediksi nilai suatu variabel terikar. Tetapi jika persamaan model analisis
regresi belum atau tidak memenuhi persyaratan teoritis statistik, maka walaupun
data penelitian valid dan
イ・ャゥ。「セ@

namun persamaan model tersebut menurut

statistik tidak layak untuk memprediksi nilai suatu variabel terikat. Persamaan
model yang baik adalah yang memenuhi asumsi klasik atau aswnsi teoritis
statistik. Untuk itu diperlukan uji asumsi klasik terhadap persamaan model
analisis regresi .

1. Uji Multikolinearitas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel

independen sating berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.
Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama
variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut:
a. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris yang
sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak signifikan mernpengaruhi variabel dependen.

b. Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Jika antar
variabel independen ada korelasi yang sangat tinggi (umumnya di atas
0.90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. Tidak

adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

42642.pdf

61

dari multikolonieritas. Multikolonieritas dapat disebabkan adanya efek
kombinasi dua atau lebih variabel independen.
c. Multikolonieritas dapatjuga dilihat dari (1) nilai toleransi dan lawannya
(2) Variance Inflation Factor (VJF). Kedua ukuran ini menunjukkan

setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel
independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres terbadap
variabel independen lainnya. Toleransi mengukur variabilitas variabel
independen yang dipilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan niJai VIF tinggi
(karena VIF
セ@

I rro/erance ). Nilai cutoff yang umum dipakai unlnk

menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance< 0,10
atau sama dengan nilai VJF > 10. Setiap peneliti harus menentukan
tingkat kolinearitas yang masih dapat ditolelir.

Beberapa altematif cara untuk mengatasi masaJah multikolinearitas adalah

sebagai berikut:
a. Menggabungkan data crosssection dan time series (pooling data).
b. Mengeluarkan

satu

atau

lebih

variabel

independen

yang

mempunyai korelasi tinggi dari model regresi dan identifikasikan
variabel independen lainnya untuk membantu prediksi.
c. Transformasi variabel merupakan saJah satu cara rnengurangi
hubungan linear antar variabel independen. Transfonnasi dapat
dilakukan dengan bentuk logaritma natural dan bentuk first
difference atau delta.

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

42642.pdf

62

Caranya:

Yt セ@ b1 + セxコエ@
Yh
セ@

+ b,X,t + ut ........................................ (1)

bl + セxLィ@

+ b,X,h + Uh ................................ (2)

Kurangkan persamaan (2) dari (1) didapat first d(fftrence
Yt- Yh
セ@

b,(X,t-X,t-1) + b,(X,t-X,h) + vt .................... (3)

d. Gunakan model dengan variabel independen yang mempunyru

korelasi tinggi hanya semata-mata untuk prediksi.
e. Gunakan center data untuk dianalisis. Center data adalah data

mentah dikurangi nilai mean (Xi- Xmean)

Uji ini dilakukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya

korelasi antar variabel bebas (independen). Model yang bagus seharusnya tidak
ada korelasi antar variabel bebas. Dikatakan terjadi multikolinieritas jika
koefisien korelasi antar variabel bebas lebih besar dari 0,60 (pendapat lain 0,5
dan 0,9). Dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi antar

variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,6.

Berikut ini adalah basil untuk Uji Multikolinearitas.
Tabel4.15. Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficient Correlations•

Model
I

Motivasi Iklim
.054
1.000
.054
1.000
.340
.290
Covariances Motivasi
.005
.000
lklim
.000
.005
Kepemimpinan
.002
.002
a. Dependent Variable: Kmel)a

Correlations Motivasi
lklim
Kepemimpinan

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

Kepemimpin
an
.340
.290
1.000
.002
.002
.008

42642.pdf

63

Dari hasil besaran korelasi antar variabel independen tampak bahwa hanya

variabel kepemimpinan yang memiliki korelasi yang cukup tinggi dengan
variabel motivasi yaitu sebesar 0,340 atau sekitar 34%. Dikarenakan korelasi ini
masih dibawah 95%, maka dapat dikatakan tidak terjadi mu1tikolinearitas yang

sen us.
Sedangkan untuk basil perhitungan nilai Tolerance , jika menggunakan alpha
sebesar 10% atau 0,10 maka VIF sama dengan 10 yang dapat ditunjukkan pada
tabel berikut:

Tabel4.16. Hasil Nilai Tolerance

Coefficients•
Model

Unstandardized

Coefficients

1 (Constant)

B
3.796

lklim
Kepemimpinan
Motivasi

.044
.183
.256

Std.
Error
.352

Standardized
Coefficients
T
10.796

Sig.
.000

.070
.071
.635
.089
.244
2.066
.070
.414
3.652
a. Dependent Variable: KinerJa

.027
.042
.000

Beta

Collinearity
Statistics
Toleranc
e
VIF
.890
.789
.859

Dari hasil perhitungan nilai Tolerance juga menunjuk.kan tidak ada variabel

independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10. Hai ini berarti bahwa
tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil
perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang
sama, tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi
dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen
dalam model regresi.

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

1.124
1.267
1.163

42642.pdf

64

2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan

varian.s dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi

yang memenuhi persyaratan adalah di mana tcrdapat kesamaan varians dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut
homoskedastisitas.
Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatter plot
dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai
residualnya). Model yang baik didapatkan jika tidak terdapat pola tertentu pada
grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau
sebaliknya melebar kemudian menyempit. Uji statistik yang dapat digunakan
adalah uji Glejser, uji Park atau uji White.

Dasar analisis dalarn Uji Heteroskedastisitas adalah:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu

yang

menyempit),

teratur

(bergelombang,

maka

mengindikasikan

melebar

kemudian

telab

terjadi

heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
dibawab

angka

0

pada

sumbu

Y,

maka

tidak

teljadi

heteroskedastisitas.

Beberapa alternatif solusi jika model menyalahi asumsi heteroskedastisitas adalah
dengan mentransform