Perlindungan Terhadap Pers Di Negara Yang Sedang Berkonflik Menurut Hukum Internasional

PERLINDUNGAN TERHADAP PERS DI NEGARA YANG SEDANG
BERKONFLIK MENURUT HUKUM INTERNASIONAL
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

OLEH:
JEAN BERNARD MYSON
NIM: 090200190

DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

Universitas Sumatera Utara

PERLINDUNGAN TERHADAP PERS DI NEGARA YANG SEDANG
BERKONFLIK MENURUT HUKUM INTERNASIONAL

SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
OLEH:
JEAN BERNARD MYSON
NIM: 090200190
DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL

Disetujui Oleh:
KETUA DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL

(Arif, S.H., M.H)
NIP. 196403301993031002

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Abdul Rahman, S.H., M.H
NIP.195710301984031002

NIP.197308012002121002

Dr. Jelly Leviza,SH.M.Hum

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAKSI
Abdul Rahman, S.H., M.H *)
Dr. Jelly Leviza,SH.M.Hum **)
Jean Bernard Myson ***)

Korban Pers yang terbunuh atau terluka dalam konflik bersenjata semakin tahunnya
meningkat. Hukum humaniter internasional mengatur dalam dalam Art. 79 Prot. Tambahan
I untuk kedua perlindungan sebagai warga sipil dalam konflik bersenjata. Mereka tidak
dapat ditargetkan secara langsung dan tidak dapat digunakan sebagai perisai.

Pasukan militer harus mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi
warga sipil di daerah konflik melawan efek dari operasi militer. Namun, Pers yang
berpatisipasi dalam serta setiap kegiatan militer kehilangan status kekebalan sebagaimana
rakyat sipil yang dlindungi oleh hokum humaniter internasional. Misalnya, dengan
melengkapi diri dengan alat-alat bersenjata atau menjadi mata-mata bagi pihak yang
merugikan.
Orang tawanan tidak boleh disiksa atau dieksekusi tanpa pengadilan sebelum
pengadilan yang independen. Peralatan media tidak fasilitas militer, bahkan jika mereka
digunakan untuk propaganda atau untuk menghasut penduduk untuk melakukan kekejaman
terhadap kelompok ras atau agama atau minoritas lainnya.
Menurut Art. 52 Prot. Tambahan I, mereka harus dilihat sebagai objek sipil. Misalnya,
sebuah stasiun radio tidak dapat ditargetkan secara langsung dan harus dilindungi terhadap
setiap efek operasi militer. Banyak serangan terhadap Pers tidak pernah diteliti karena
kesalahan dikelola oleh pengakuan. Pers akan selalu ditargetkan tetapi masyarakat
internasional secara keseluruhan harus melakukan yang terbaik untuk mencegah tindakan
tersebut. Serangan terhadap Pers merupakan ancaman bagi perdamaian dan kesejahteraan
semua negara di dunia.
Kata Kunci : Perlindungan, Pers, Perlindungan Pers, Negara Yang Sedang Berkonflik
__________________________________
*

Dosen Pembimbing I
**
Dosen Pembimbing II
***
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
Abdul Rahman, S.H., M.H *)
Dr. Jelly Leviza,SH.M.Hum **)
Jean Bernard Myson ***)

Release victims who were killed or wounded in armed conflict more annually
increasing . International humanitarian law set in the Art . 79 Prot . Annex I to the second
as the protection of civilians in armed conflict . They can not be targeted directly and can
not be used as a shield .
Military forces must take all necessary measures to protect civilians in conflict
areas against the effects of military operations . However , Press who participated in
military activities as well as any loss of immune status as civilians dlindungi by

international humanitarian law . For example , by equipping themselves with the tools of
armed or become a spy for the adverse party .
Prisoners must not be tortured or executed without trial before an independent
court . Media tools are not military facilities , even if they are used for propaganda or to
incite the population to commit atrocities against racial or religious groups or other
minorities .
According to Art . 52 Prot . Annex I , they should be viewed as a civilian object .
For example , a radio station can not be targeted directly , and must be protected against
any effects of military operations . Many of the attacks against the press was never
investigated because the error is managed by the recognition . The press will always be
targeted but the whole international community should do its best to prevent such action .
Attacks on Press are a threat to the peace and prosperity of all countries in the world .

Keywords : Protection, Press, Press Release Protection, Conflict Countries
__________________________________
*
Supervisor Lecturer I
**
Supervisor Lecturer II
***

Student of Faculty of Law, University of Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Dengan ini saya :
Nama

: JEAN BERNARD MYSON

NIM

: 090200190

Judul

: PERLINDUNGAN TERHADAP PERS DI NEGARA YANG SEDANG

BERKONFLIK MENURUT HUKUM INTERNASIONAL
menyatakan bahwa skripsi yang saya buat ini adalah betul-betul hasil karya saya sendiri
dan tidak menjiplak hasil karya orang lain maupun dibuatkan oleh orang lain.

Apabila ternyata terbukti saya melakukan pelanggaran sebagaimana tersebut di atas,
maka saya bersedia mempertanggunjawabkannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
termasuk menerima sanksi pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh.

Medan, Januari 2014

JEAN BERNARD MYSON
NIM. 090200190

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Penulis ucapkan pada Tuhan Yesus Kristus, Sang
Juruselamat, yang kasihNya selalu setia menyertai dan telah mencurahkan berkat dan
karunia yang begitu besar kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi
yang berjudul: “PERLINDUNGAN TERHADAP PERS DI NEGARA YANG

SEDANG BERKONFLIK MENURUT HUKUM INTERNASIONAL”. Skripsi
ini disusun untuk memenuhi tugas dan memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana

Hukum (SH) di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Secara khusus saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua
orangtua saya, Drs.Edy M Sagala dan Roslinawaty Sitanggang yang telah mendoakan serta
memberikan cinta, kesabaran, perhatian, bantuan dan pengorbanan yang tak ternilai
sehingga saya dapat melanjutkan dan menyelesaikan pendidikan formal hingga Strata Satu
(S1).
Dalam proses penyusunan skripsi ini saya juga mendapat banyak dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sebagai penghargaan dan ucapan terima kasih
terhadap semua dukungan dan bantuan yang telah diberikan, saya menyampaikan terima
kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc(CTM). Sp.A(K) selaku Rektor
Universitas Sumatera Utara;
2. Bapak Prof. Dr. Runtung S.H,M.Hum. selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara;
3. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting S.H.,M.Hum. selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara;

Universitas Sumatera Utara

4. Bapak Syafruddin Hasibuan S.H.,M.H., DFM selaku Pembantu Dekan II Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara;
5. Bapak Muhammad Husni S.H.,M.H. selaku Pembantu Dekan III Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara;
6. Ibu Dr. Marlina, S.H., M.Hum selaku Dosen Pembimbing Akademik;
7. Bapak Arif S.H.,M.Hum. selaku Ketua Departemen Hukum Internasional;
8. Bapak Dr.Jelly Leviza S.H.,M.Hum. selaku Sekretaris Departemen Hukum
Internasional sekaligus Dosen Pembimbing II. Terima kasih atas waktu dan
bimbingan yang telah Bapak berikan hingga skripsi ini dapat selesai sebagaimana
mestinya;
9. Bapak Abdul Rahman SH,MH selaku Dosen Pembimbing I. Terima kasih atas waktu
dan bimbingan yang Ibu berikan kepada saya dalam menyelesaikan penulisan skripsi;

10. Seluruh dosen dan pegawai di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;
11. Keluarga Besar yang selalu memberikan perhatian dan semangat dalam mendukung
tidak hanya dalam menyelesaikan skripsi tetapi juga untuk banyak hal dalam hidup
saya, terutama untuk Papa dan Mama serta abang saya Ronny Sagala dan adik saya
Adam Sagala;
12. International Law Student Association (ILSA) Fakultas Hukum USU;
13. Kawan-kawan rumah rakyat saya, Hotman Aruan, Haposan Thioeldo Sihombing,
Gabriel Sidabutar, Sumanggam Wahyu, Zeky Muharam, Humala Parlaungan,

Jonathan Sinaga, Devara Andreas, Doan Pangaribuan, Sayyid Muhammad. Terima
kasih telah melewati malam dan pagi bersama. Sukses untuk kita semua;

Universitas Sumatera Utara

14. Cinta saya, Chintami Maranatha Sihombing yang memberikan dukungan dan
semangat dalam menggapai cita-cita saya;
15. Untuk seluruh teman-teman terbaik selama di Medan khususnya di Fakultas Hukum
USU yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu. Terima kasih telah membuat
hari-hari di Medan menjadi penuh makna.
Penulis sadar bahwa hasil penulisan skripsi ini tidaklah sempurna. Penulis berharap
pada semua pihak agar dapat memberikan kritik dan saran yang konstruktif guna
menghasilkan karya ilmiah yang lebih baik dan sempurna lagi, baik dari segi isi/materi
maupun cara penulisannya di masa mendatang.
Akhirnya, semoga Tuhan memberkati kita semua dan membalas segala kebaikan
dan jasa semua pihak yang telah membantu penulis secara tulus dan ikhlas. Semoga karya
ini dapat bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya.

Medan, Januari 2014
Penulis


Jean Bernard Myson
NIM.090200190

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………….…………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….iv
ABSTRAKSI………………………………………………………………………………vii
BAB I

PENDAHULUAN…………….…………………………………………….1

A.Latar Belakang……… …………………………………………………………………1
B.Perumusan Masalah………..…………………...………………………………………..10
C.Tujuan dan Manfaat Penelitian…………….……………………………………………11
D.Keaslian Penelitian………..…………………………………………………………12
E.Tinjauan Kepustakaan…. ………………………………………………………………12
F.Metode Penulisan………………………………………………………………………13
G.Sistematika Penulisan………..……………………………………………………….16
BAB II

ASPEK

HISTORIS

DAN

YURIDIS

DALAM

MENDUKUNG

KEDUDUKAN PERS MENURUT HUKUM INTERNASIONAL……18
A. Pers Dan Teori Pers
1. Pengertian Pers…………………………………………………………18
2. Teori Pers Dunia………………………………………………………….23
B. Sejarah Lahirnya Pers Dunia………………………………………………………28
C. Perangkat Hukum Internasional Dalam Mendukung Kedudukan Pers
1. Berdasarkan Deklarasi Talloires…………………………………………32
2. Berdasarkan Piagam Untuk Kebebasan Pers ( Charter For Free Press )…41
3. Perspektif Kemerdekaan dan kedudukan Pers……………………………44

Universitas Sumatera Utara

BAB III

PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL DALAM MELINDUNGI
PERS DI NEGARA YANG SEDANG BERKONFLIK………………49

A. Definisi Negara Konflik…………………………………………………………49
B. Jenis – jenis Negara Konflik
1. Konflik Bersenjata Yang Bersifat Internasional…………………………62
2. Konflik Bersenjata Yang Bersifat Non-Internasional……………………63
C. Konsepsi Perlindungan Pers Yang Berada Dalam Negara Konflik……………68
BAB IV

PERLINDUNGAN HUKUM INTERNASIONAL BAGI PERS DI
NEGARA YANG SEDANG BERKONFLIK………………………..75

A. Kedudukan Pers Sebagai Warga Sipil ( Konvensi Jenewa 1949 )………………75
B. Beralihnya kedudukan Pers Menjadi Seorang Tawanan di Negara Konflik
1. Sebab-Sebab Peralihan Kedudukan………………………………………79
2. Perlindungan Umum Terhadap Tawanan Di Negara Konflik……………80
3. Perlindungan Tawanan Perang Saat pertama Ditahan……………………81
4. Interogasi Tawanan Perang……………………………………………….82
5. Perlindungan Tawanan Perang Pada Masa Tahanan………………………84
C. Peranan Organisasi Internasional dalam memberikan perlindungan terhadap Pers di
Negara
konflik…………………………………………………………………………..85
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN91

A. Kesimpulan………………………………………………………………………91
B. Saran………………………………………………………………………………91
DAFTAR PUSTAKA

Universitas Sumatera Utara