T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelaksanaan Strategi Pemasaran pada Diva Snack T1 BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Konsep yang mendasari pemasaran adalah kebutuhan manusia.
Kebutuhan manusia terdiri dari kebutuhan pokok, sekunder, ataupun
tambahan. Kebutuhan pokok merupakan kebutuhan yang harus segera
terpenuhi. Kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan yang dapat ditunda
pemenuhannya. Artinya kebutuhan ini dapat dipenuhi apabila kebutuhan
pokok sudah terpenuhi. Sedangkan kebutuhan tambahan merupakan kebutuhan
yang tidak harus terpenuhi. Bisa dikatakan bahwa kebutuhan tambahan
merupakan suatu keinginan dari manusia. Kebutuhan-kebutuhan manusia
inilah yang harus dapat dimaksimalkan oleh perusahaan agar dapat terpenuhi.
Berangkat dari hal tersebut, setiap perusahaan berlomba – lomba untuk
menciptakan suatu barang dan atau jasa yang mampu memenuhi kebutuhan
konsumen. Munculnya persaingan menghadapkan perusahaan antara peluang
dan ancaman. Peluang dan ancaman tersebut tentu berpengaruh besar akan
kelangsungan eksistensi perusahaan. Perusahaan diharuskan untuk senantiasa
mengerti akan kebutuhan dan keinginan konsumen serta keadaan luar yang
mana perusahaan tidak mungkin untuk mengontrolnya secara langsung.
Dengan begitu, diharapkan perusahaan dapat meminimalisir kelemahan –
kelemahan yang ada serta dapat memaksimalkan keunggulan – keunggulan
atau kekuatan yang dimiliki.
Menurut Assauri:”setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk
dapat tetap hidup dan berkembang: tujuan tersebut dapat
dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan
tingkat keuntungan perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan
cara apabila pemasaran perusahaan melakukan strategi yang
sesuai dalam mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki, menggunakan peluang yang ada dalam pemasaran, dan
berusaha menghindari ancaman, sehingga posisi perusahaan di
pasar dapat dipertahankan dan ditingkatkan.”1
Merujuk pada pendapat tersebut, strategi pemasaran mempunyai
peranan yang sangat penting akan keberlangsungan perusahaan dengan
memanfaatkan kelebihan perusahaan dan meminimalisir setiap kelemahan
yang ada. Oleh sebab itu, strategi pemasaran tidak bisa dibuat secara
sembarangan, melainkan harus mampu memberi gambaran yang jelas dan
terarah atas apa yang akan dilakukan oleh perusahaan dalam menghadapi para
pesaing demi mendapatkan simpati konsumen untuk menggunakan produk
atau jasa yang disediakan.
Penerapan strategi pemasaran tidak bisa begitu saja dibuat dan
diterapkan atau dengan kata lain sembarangan. Strategi pemasaran harus
memiliki perencanaan yang matang agar produknya mampu bersaing dengan
kompetitor yang ada. Perusahaan perlu mencermati akan produk, harga,
promosi dan distribusi atas barang dan atau jasa dimana keempat hal tersebut
merupakan bagian dari bauran pemsaaran.
Menurut Assauri:”bauran pemasaran (marketing mix)
merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan
inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan
1
Sofjian Assauri. 2009. Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi. Rajawali.
Jakarta. Hal. 167.
dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan
konsumen dalam pasar sasarannya.”2
Snack atau makanan ringan sering kali disebut dengan ungkapan
“camilan” di masyarakat. Snack, semakin dilirik oleh pengusaha besar ataupun
kecil untuk menjadi ladang bisnis baru, baik sebagai sumber pendapatan utama
ataupun sampingan. Berbagai jenis snack hasil produksi dari perusahaan besar
hingga hasil industri rumah tanggapun akan dengan mudah dijumpai
dipasaran. Salah satu pengusaha kecil yang mencoba peruntungan dalam
penjualan snack adalah Bapak Taat. Usaha dengan nama brand Diva Snack ini
terletak di Dusun Ngendo Rt 1/10, KelurahanNgrapah, Kecamatan Banyubiru,
Kabupaten Semarang ini sudah dirintis sejak tahun 2009 bersama sang istri.
Pada awalnya usaha yang digeluti bukan usaha snack semcam ini. Snack
merupakan usaha sampingan karena pada saat itu fokus akan warung yang
dikelola. Lambat laun permintaan akan snack hasil produksinya meningkat.
Bapak Taat memilih untuk menutup warungnya dan fokus pada snack. Pada
awal usaha ini, produk yang dihasilkan hanya dua macam, yakni keripik
gembus dan keripik tempe. Pada saat itu, usaha ini hanya memproduksi
keripik gembus dan tempe sesuai dengan pesanan pelanggan saja.
Seiring perjalanan waktu, pemilik usaha tidak hanya memproduksi
keripik gembus dan tempe dengan jumlah sesuai pesanan saja. Jumlah
produksi yang ditingkatkan tidak hanya untuk memenuhi pesanan dari
pelanggan sebelumnya, namun untuk mulai memasarkan produknya ke
2
Sofjian Assauri. 2013. Manajemen Pemasaran. PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Hal.5.
berbagai daerah di sekitar tempat tinggal. Produk tersebut mulai ditawarkan di
berbagai toko penjualan snack.
Penerimaan konsumen atas produk yang dihasilkan tersebut ternyata
cukup baik. Banyak respon positif atas produk tersebut, hal itu di buktikan
dengan semakin banyaknya pesanan yang datang. Hal ini membuat pemilik
memutuskan untuk lebih memperbanyak jumlah barang yang diproduksi.
Selain itu, pemilik juga menambah dua orang pegawai untuk membantu proses
produksi.
Respon baik yang ditunjukkan konsumen terhadap dua produk yang
telah
di
pasarkan
sebelumnya,
mendorong
pemilik
usaha
semakin
mengembangkan usaha tersebut. Pemilik usaha mencoba menambah produk
baru. Selain keripik gembus dan tempe, pemilik usaha menambah berbagai
produk baru sebagai pilihan alternatif. Keripik bayam, keripik talas, keripik
pisang
menjadi
produk
baru
alternatif
dari
yang
sudah
ada
sebelumnya.Penambahan produk tersebut diharapkan dapat mendongkrak
tingkat penjualan snack dan juga sebagai modal untuk bersaing dengan
kompetitor yang juga menghasilkan produk serupa.
1.2.
Permasalahan Penelitian
Marketing mix merupakan rencana yang terpadu dalam pemasaran
yang digunakan perusahaan sebagai panduan dalam menjalankan kegiatan agar
tujuan dapat tercapai. Marketing mix mempadu-padakan antara produk, harga,
distribusi, dan promosi. Keempat hal tersebut harus berjalan dengan
memperhatikan antara satu dengan yang lainnya. Perusahaan harus
memperhatikan produk yang ditawarkan ke pasar, seperti kualitas, jenis,
merek, pengemasan dll. Produk yang telah direncanakan dengan baik harus
ditopang dengan harga yang bisa diterima dipasar. Penentuan harga harus bisa
mewakili produk yang ditawarkan dipasar. Penentuan harga hendaknya juga
memperhatikan jenis barang yang dijual, kualitas, kemasan dll. Penentuan
harga yang tepat tentu akan turut membantu kekuatan produk dipasaran.
Adanya produk yang ditawarkan dan harga yang telah ditentukan harus
ditopang dengan ketersediaan barang dipasar. Ketersediaan barang dipasar
akan memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk yang perusahaan
tawarkan. Promosi perlu dilakukan oleh perusahaan untuk membantu
menumbuhkan minat dan pengetahuan konsumen akan produk yang
ditawarkan. Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara dan media yang
digunakan. Promosi bisa dilakukan melalui media cetak ataupun eletronik,
bisa juga dilakukan secara lips to lips. Promosi yang dilakukan hendaknya
disesuiakan dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan.
Pengamatan pendahuluan dilakukan di Diva Snack dengan melakukan
wawancara kepada pemilik. Diva Snack merupakan salah satu industri rumah
tangga yang terletak di Dusun Ngendo RT 1 RW 10, Kelurahan Ngrapah,
Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang yang bergerak dalam bidang
produksi dan penjualan berbagai macam snack. Terdapat lima varian snack
yang diproduksi yakni, keripik gembus, tempe, bayem, pisang, dan talas.
Pemasaran akan produk tersebut sudah merambah di beberapa daerah seperti
di Salatiga, Magelang, dan Kudus. Pemesanan barang yang berada di daerah
Salatiga dan sekitarnya barang dapat langsung dikirim kepada pemesan,
sedangkan untuk yang berada diluar Salatiga atau dengan jangkauan yang
cukup jauh, biasanya pembeli yang mengambil langsung ke lokasi produksi.
Penulis mencoba bertanya kepada pemilik usaha tersebut, ternyata
dalam pengemasan setiap produknya hanya menggunakan bungkus plastik
yang direkatkan menggunakan stapler untuk kemasan seperempat kilogram
dan menggunakan tali pita untuk kemasan satu hingga lima kilogram. Padahal
Diva Snack memiliki alat khusus untuk merekatkan plastik dengan lebih baik
supaya udara luar tidak bisa masuk. Udara luar yang masuk kedalam kemasan
akan mengurangi ketahanan produk itu sendiri. Selain itu, kemasan juga
kadang kala rusak pada saat pendistribusian kepada konsumen. Seperti yang
terjadi kepada salah satu konsumen bernama Ibu Yy, kemasan pada keripik
gembus kemasan lima kilogram yang dipesannya berlubang sehingga
menyebabkan terdapat hewan seperti semut yang masuk. Hal tersebut tentu
sangat merugikan konsumen. Selain kemasan yang rusak, keterlambatan dalam
pendistribusian produk juga terjadi. Diva Snack menjanjikan waktu satu
hingga tiga hari produk akan dikirimkan kepada konsumen, namun baru pada
hari kelima setelah pemesanan produk baru dapat diberikan kepada pemesan.
Hal tersebut merupakan kejadian yang ketiga kalinya dialami konsumen
tersebut.
Pada tahun 2015, Diva Snack mampu memproduksi hingga 5760
kilogram yang berasal dari kelima produk yang dimiliki, yakni keripik
gembus, tempe, bayam, talas, dan pisang. Dari kelima produk yang dimiliki
tersebut, keripik gembus menjadi produk yang paling diminati konsumen
dengan jumlah permintaan hingga 1912 kilogram. Keripik tempe menjadi
produk paling diminati kedua setelah keripik gembus dengan permintaan
hingga 987 kilogram, menyusul keripik pisang dengan 974 kilogram, keripik
bayam 945 kilogram, dan terakhir keripik talas sebanyak 942 kilogram.
Berikut daftar hasil penjualan Diva Snack selama tahun 2015 dapat dilihat di
tabel dibawah ini.
Tabel 1.1. Omset Penjualan Diva Snack Periode Januari s/d Desember Pada Tahun
2015
BULAN
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Total
Keripik
Keripik
Keripik
Keripik
Keripik
gembus
pisang
tempe
bayam
talas
(Kg)
(Kg)
(Kg)
(Kg)
(Kg)
90
90
91
81
83
87
91
70
75
75
92
85
71
78
69
98
90
82
72
76
82
81
81
75
73
20
85
101
93
89
60
70
64
81
75
66
67
83
69
75
76
65
80
82
71
82
73
90
75
73
93
83
82
74
85
192
94
92
90
98
987
945
942
1912
974
Sumber : Data penjualan Diva Snack
Kesuksesan penjualan pada tahun 2015 yang mencapai 5760 kilogram,
nampaknya tidak terulang atau bahkan meningkat di tahun 2016. Tren
penjualan yang menurun justru terjadi di tahun tersebut. Tahun 2016, Diva
Snack hanya mampu menjual sebanyak 3924 kilogram yang berasal dari
kelima produk yang dimiliki. Terjadi penurunan yang cukup signifikan yakni
hingga 1836 kilogram. Berikut daftar lengkap hasil penjualan selama tahun
2016.
Tabel 1.2. Omset Penjualan Diva Snack Periode Januari s/d Desember Pada Tahun
2016
BULAN
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Total
Keripik
Keripik
Keripik
Keripik
Keripik
gembus
pisang
tempe
bayam
talas
(Kg)
(Kg)
(Kg)
(Kg)
(Kg)
67
83
65
55
61
75
54
55
58
61
66
48
71
52
65
88
72
68
55
71
72
67
65
64
55
123
58
89
69
75
51
73
61
76
76
64
72
67
75
63
58
67
73
56
65
52
72
55
49
51
59
45
55
67
54
127
47
51
58
58
775
734
755
902
758
Sumber : Data penjualan Diva Snack
Berdasar data omset penjualan Diva Snack pada tahun 2015 dan 2016, telah
terjadi penurunan penjualan yang cukup signifikan. Pada tahun 2015 total dari
semua produk yang dapat terjual di pasar sebesar 5760 kilogram sementara
pada tahun 2016 hanya 3924 kilogram saja. Diva Snack mengalami penurunan
sebesar 1836 kilogram dalam kurun waktu satu tahun saja.
1.3.
Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan permasalahan tersebut, fokus penelitian ini
adalah bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan oleh Diva Snack?
1.4.
Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menganalisis
strategi pemasaran yang dilakukan oleh Diva Snack.
1.5.
Manfaat Penelitian
1.5.1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat mendukung pendapat dari
Buchari Alma yaitu:
“Bahwa hubungan pemasaran ini sangat erat karena melalui
pemasaran hasil produksi dapat diperkenalkan, dan dikonsumsi
oleh konsumen, apabila hasil produksi baik dan penyaluran
distribusi barangnya pun baik dan cepat sampai ke tangan
konsumen maka akan menimbulkan peningkatan pembelian
yang dilakukan oleh onsumen dan ini secara langsung akan
meningtkan hasil penjualan.”3
1.5.2. Manfaat Praktis
Bagi
perusahaan
penelitian
ini
diharapkan
dapat
bermanfaat
mengetahui pelaksanaan strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan
kemampuan perusahan.
3
Buchari Alma. 2000. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta.
Bandung. Hal. 9.
1.6.
Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pelaksanaan strategi
pemasaran yang sesuai dengan kemampuan perusahaan. keterbatasan waktu
dan biaya peneliti, maka :
A. Objek penelitian
Objek penelitian ini adalah DIVA SNACK Dusun Ngendo RT 1 RW
10, Kel. Ngrapah, Kec.Banyubiru Kab. Semarang
B. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah strategi pemasaran yang diterapkan DIVA
SNACK Dusun Ngendo RT 1 RW 10, Kel. Ngrapah, Kec.Banyubiru
Kab. Semarang yaitu strategi produk, harga, promosi, temppat
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Konsep yang mendasari pemasaran adalah kebutuhan manusia.
Kebutuhan manusia terdiri dari kebutuhan pokok, sekunder, ataupun
tambahan. Kebutuhan pokok merupakan kebutuhan yang harus segera
terpenuhi. Kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan yang dapat ditunda
pemenuhannya. Artinya kebutuhan ini dapat dipenuhi apabila kebutuhan
pokok sudah terpenuhi. Sedangkan kebutuhan tambahan merupakan kebutuhan
yang tidak harus terpenuhi. Bisa dikatakan bahwa kebutuhan tambahan
merupakan suatu keinginan dari manusia. Kebutuhan-kebutuhan manusia
inilah yang harus dapat dimaksimalkan oleh perusahaan agar dapat terpenuhi.
Berangkat dari hal tersebut, setiap perusahaan berlomba – lomba untuk
menciptakan suatu barang dan atau jasa yang mampu memenuhi kebutuhan
konsumen. Munculnya persaingan menghadapkan perusahaan antara peluang
dan ancaman. Peluang dan ancaman tersebut tentu berpengaruh besar akan
kelangsungan eksistensi perusahaan. Perusahaan diharuskan untuk senantiasa
mengerti akan kebutuhan dan keinginan konsumen serta keadaan luar yang
mana perusahaan tidak mungkin untuk mengontrolnya secara langsung.
Dengan begitu, diharapkan perusahaan dapat meminimalisir kelemahan –
kelemahan yang ada serta dapat memaksimalkan keunggulan – keunggulan
atau kekuatan yang dimiliki.
Menurut Assauri:”setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk
dapat tetap hidup dan berkembang: tujuan tersebut dapat
dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan
tingkat keuntungan perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan
cara apabila pemasaran perusahaan melakukan strategi yang
sesuai dalam mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki, menggunakan peluang yang ada dalam pemasaran, dan
berusaha menghindari ancaman, sehingga posisi perusahaan di
pasar dapat dipertahankan dan ditingkatkan.”1
Merujuk pada pendapat tersebut, strategi pemasaran mempunyai
peranan yang sangat penting akan keberlangsungan perusahaan dengan
memanfaatkan kelebihan perusahaan dan meminimalisir setiap kelemahan
yang ada. Oleh sebab itu, strategi pemasaran tidak bisa dibuat secara
sembarangan, melainkan harus mampu memberi gambaran yang jelas dan
terarah atas apa yang akan dilakukan oleh perusahaan dalam menghadapi para
pesaing demi mendapatkan simpati konsumen untuk menggunakan produk
atau jasa yang disediakan.
Penerapan strategi pemasaran tidak bisa begitu saja dibuat dan
diterapkan atau dengan kata lain sembarangan. Strategi pemasaran harus
memiliki perencanaan yang matang agar produknya mampu bersaing dengan
kompetitor yang ada. Perusahaan perlu mencermati akan produk, harga,
promosi dan distribusi atas barang dan atau jasa dimana keempat hal tersebut
merupakan bagian dari bauran pemsaaran.
Menurut Assauri:”bauran pemasaran (marketing mix)
merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan
inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan
1
Sofjian Assauri. 2009. Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi. Rajawali.
Jakarta. Hal. 167.
dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan
konsumen dalam pasar sasarannya.”2
Snack atau makanan ringan sering kali disebut dengan ungkapan
“camilan” di masyarakat. Snack, semakin dilirik oleh pengusaha besar ataupun
kecil untuk menjadi ladang bisnis baru, baik sebagai sumber pendapatan utama
ataupun sampingan. Berbagai jenis snack hasil produksi dari perusahaan besar
hingga hasil industri rumah tanggapun akan dengan mudah dijumpai
dipasaran. Salah satu pengusaha kecil yang mencoba peruntungan dalam
penjualan snack adalah Bapak Taat. Usaha dengan nama brand Diva Snack ini
terletak di Dusun Ngendo Rt 1/10, KelurahanNgrapah, Kecamatan Banyubiru,
Kabupaten Semarang ini sudah dirintis sejak tahun 2009 bersama sang istri.
Pada awalnya usaha yang digeluti bukan usaha snack semcam ini. Snack
merupakan usaha sampingan karena pada saat itu fokus akan warung yang
dikelola. Lambat laun permintaan akan snack hasil produksinya meningkat.
Bapak Taat memilih untuk menutup warungnya dan fokus pada snack. Pada
awal usaha ini, produk yang dihasilkan hanya dua macam, yakni keripik
gembus dan keripik tempe. Pada saat itu, usaha ini hanya memproduksi
keripik gembus dan tempe sesuai dengan pesanan pelanggan saja.
Seiring perjalanan waktu, pemilik usaha tidak hanya memproduksi
keripik gembus dan tempe dengan jumlah sesuai pesanan saja. Jumlah
produksi yang ditingkatkan tidak hanya untuk memenuhi pesanan dari
pelanggan sebelumnya, namun untuk mulai memasarkan produknya ke
2
Sofjian Assauri. 2013. Manajemen Pemasaran. PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Hal.5.
berbagai daerah di sekitar tempat tinggal. Produk tersebut mulai ditawarkan di
berbagai toko penjualan snack.
Penerimaan konsumen atas produk yang dihasilkan tersebut ternyata
cukup baik. Banyak respon positif atas produk tersebut, hal itu di buktikan
dengan semakin banyaknya pesanan yang datang. Hal ini membuat pemilik
memutuskan untuk lebih memperbanyak jumlah barang yang diproduksi.
Selain itu, pemilik juga menambah dua orang pegawai untuk membantu proses
produksi.
Respon baik yang ditunjukkan konsumen terhadap dua produk yang
telah
di
pasarkan
sebelumnya,
mendorong
pemilik
usaha
semakin
mengembangkan usaha tersebut. Pemilik usaha mencoba menambah produk
baru. Selain keripik gembus dan tempe, pemilik usaha menambah berbagai
produk baru sebagai pilihan alternatif. Keripik bayam, keripik talas, keripik
pisang
menjadi
produk
baru
alternatif
dari
yang
sudah
ada
sebelumnya.Penambahan produk tersebut diharapkan dapat mendongkrak
tingkat penjualan snack dan juga sebagai modal untuk bersaing dengan
kompetitor yang juga menghasilkan produk serupa.
1.2.
Permasalahan Penelitian
Marketing mix merupakan rencana yang terpadu dalam pemasaran
yang digunakan perusahaan sebagai panduan dalam menjalankan kegiatan agar
tujuan dapat tercapai. Marketing mix mempadu-padakan antara produk, harga,
distribusi, dan promosi. Keempat hal tersebut harus berjalan dengan
memperhatikan antara satu dengan yang lainnya. Perusahaan harus
memperhatikan produk yang ditawarkan ke pasar, seperti kualitas, jenis,
merek, pengemasan dll. Produk yang telah direncanakan dengan baik harus
ditopang dengan harga yang bisa diterima dipasar. Penentuan harga harus bisa
mewakili produk yang ditawarkan dipasar. Penentuan harga hendaknya juga
memperhatikan jenis barang yang dijual, kualitas, kemasan dll. Penentuan
harga yang tepat tentu akan turut membantu kekuatan produk dipasaran.
Adanya produk yang ditawarkan dan harga yang telah ditentukan harus
ditopang dengan ketersediaan barang dipasar. Ketersediaan barang dipasar
akan memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk yang perusahaan
tawarkan. Promosi perlu dilakukan oleh perusahaan untuk membantu
menumbuhkan minat dan pengetahuan konsumen akan produk yang
ditawarkan. Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara dan media yang
digunakan. Promosi bisa dilakukan melalui media cetak ataupun eletronik,
bisa juga dilakukan secara lips to lips. Promosi yang dilakukan hendaknya
disesuiakan dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan.
Pengamatan pendahuluan dilakukan di Diva Snack dengan melakukan
wawancara kepada pemilik. Diva Snack merupakan salah satu industri rumah
tangga yang terletak di Dusun Ngendo RT 1 RW 10, Kelurahan Ngrapah,
Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang yang bergerak dalam bidang
produksi dan penjualan berbagai macam snack. Terdapat lima varian snack
yang diproduksi yakni, keripik gembus, tempe, bayem, pisang, dan talas.
Pemasaran akan produk tersebut sudah merambah di beberapa daerah seperti
di Salatiga, Magelang, dan Kudus. Pemesanan barang yang berada di daerah
Salatiga dan sekitarnya barang dapat langsung dikirim kepada pemesan,
sedangkan untuk yang berada diluar Salatiga atau dengan jangkauan yang
cukup jauh, biasanya pembeli yang mengambil langsung ke lokasi produksi.
Penulis mencoba bertanya kepada pemilik usaha tersebut, ternyata
dalam pengemasan setiap produknya hanya menggunakan bungkus plastik
yang direkatkan menggunakan stapler untuk kemasan seperempat kilogram
dan menggunakan tali pita untuk kemasan satu hingga lima kilogram. Padahal
Diva Snack memiliki alat khusus untuk merekatkan plastik dengan lebih baik
supaya udara luar tidak bisa masuk. Udara luar yang masuk kedalam kemasan
akan mengurangi ketahanan produk itu sendiri. Selain itu, kemasan juga
kadang kala rusak pada saat pendistribusian kepada konsumen. Seperti yang
terjadi kepada salah satu konsumen bernama Ibu Yy, kemasan pada keripik
gembus kemasan lima kilogram yang dipesannya berlubang sehingga
menyebabkan terdapat hewan seperti semut yang masuk. Hal tersebut tentu
sangat merugikan konsumen. Selain kemasan yang rusak, keterlambatan dalam
pendistribusian produk juga terjadi. Diva Snack menjanjikan waktu satu
hingga tiga hari produk akan dikirimkan kepada konsumen, namun baru pada
hari kelima setelah pemesanan produk baru dapat diberikan kepada pemesan.
Hal tersebut merupakan kejadian yang ketiga kalinya dialami konsumen
tersebut.
Pada tahun 2015, Diva Snack mampu memproduksi hingga 5760
kilogram yang berasal dari kelima produk yang dimiliki, yakni keripik
gembus, tempe, bayam, talas, dan pisang. Dari kelima produk yang dimiliki
tersebut, keripik gembus menjadi produk yang paling diminati konsumen
dengan jumlah permintaan hingga 1912 kilogram. Keripik tempe menjadi
produk paling diminati kedua setelah keripik gembus dengan permintaan
hingga 987 kilogram, menyusul keripik pisang dengan 974 kilogram, keripik
bayam 945 kilogram, dan terakhir keripik talas sebanyak 942 kilogram.
Berikut daftar hasil penjualan Diva Snack selama tahun 2015 dapat dilihat di
tabel dibawah ini.
Tabel 1.1. Omset Penjualan Diva Snack Periode Januari s/d Desember Pada Tahun
2015
BULAN
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Total
Keripik
Keripik
Keripik
Keripik
Keripik
gembus
pisang
tempe
bayam
talas
(Kg)
(Kg)
(Kg)
(Kg)
(Kg)
90
90
91
81
83
87
91
70
75
75
92
85
71
78
69
98
90
82
72
76
82
81
81
75
73
20
85
101
93
89
60
70
64
81
75
66
67
83
69
75
76
65
80
82
71
82
73
90
75
73
93
83
82
74
85
192
94
92
90
98
987
945
942
1912
974
Sumber : Data penjualan Diva Snack
Kesuksesan penjualan pada tahun 2015 yang mencapai 5760 kilogram,
nampaknya tidak terulang atau bahkan meningkat di tahun 2016. Tren
penjualan yang menurun justru terjadi di tahun tersebut. Tahun 2016, Diva
Snack hanya mampu menjual sebanyak 3924 kilogram yang berasal dari
kelima produk yang dimiliki. Terjadi penurunan yang cukup signifikan yakni
hingga 1836 kilogram. Berikut daftar lengkap hasil penjualan selama tahun
2016.
Tabel 1.2. Omset Penjualan Diva Snack Periode Januari s/d Desember Pada Tahun
2016
BULAN
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Total
Keripik
Keripik
Keripik
Keripik
Keripik
gembus
pisang
tempe
bayam
talas
(Kg)
(Kg)
(Kg)
(Kg)
(Kg)
67
83
65
55
61
75
54
55
58
61
66
48
71
52
65
88
72
68
55
71
72
67
65
64
55
123
58
89
69
75
51
73
61
76
76
64
72
67
75
63
58
67
73
56
65
52
72
55
49
51
59
45
55
67
54
127
47
51
58
58
775
734
755
902
758
Sumber : Data penjualan Diva Snack
Berdasar data omset penjualan Diva Snack pada tahun 2015 dan 2016, telah
terjadi penurunan penjualan yang cukup signifikan. Pada tahun 2015 total dari
semua produk yang dapat terjual di pasar sebesar 5760 kilogram sementara
pada tahun 2016 hanya 3924 kilogram saja. Diva Snack mengalami penurunan
sebesar 1836 kilogram dalam kurun waktu satu tahun saja.
1.3.
Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan permasalahan tersebut, fokus penelitian ini
adalah bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan oleh Diva Snack?
1.4.
Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menganalisis
strategi pemasaran yang dilakukan oleh Diva Snack.
1.5.
Manfaat Penelitian
1.5.1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat mendukung pendapat dari
Buchari Alma yaitu:
“Bahwa hubungan pemasaran ini sangat erat karena melalui
pemasaran hasil produksi dapat diperkenalkan, dan dikonsumsi
oleh konsumen, apabila hasil produksi baik dan penyaluran
distribusi barangnya pun baik dan cepat sampai ke tangan
konsumen maka akan menimbulkan peningkatan pembelian
yang dilakukan oleh onsumen dan ini secara langsung akan
meningtkan hasil penjualan.”3
1.5.2. Manfaat Praktis
Bagi
perusahaan
penelitian
ini
diharapkan
dapat
bermanfaat
mengetahui pelaksanaan strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan
kemampuan perusahan.
3
Buchari Alma. 2000. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta.
Bandung. Hal. 9.
1.6.
Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pelaksanaan strategi
pemasaran yang sesuai dengan kemampuan perusahaan. keterbatasan waktu
dan biaya peneliti, maka :
A. Objek penelitian
Objek penelitian ini adalah DIVA SNACK Dusun Ngendo RT 1 RW
10, Kel. Ngrapah, Kec.Banyubiru Kab. Semarang
B. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah strategi pemasaran yang diterapkan DIVA
SNACK Dusun Ngendo RT 1 RW 10, Kel. Ngrapah, Kec.Banyubiru
Kab. Semarang yaitu strategi produk, harga, promosi, temppat