T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: FaktorFaktor yang Konsumen dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Larissa Skin Care di Salatiga T1 BAB II

BAB II
LANDASAN TEORI

Landasan Teori merupakan hal penting dalam kegiatan ilmiah, terutama
untuk dimungkinkannya peneliti memperoleh pengertian tentang pokok penelitian
yang sedang dilakukan, baik secara toeritis maupun kenyataan empiris pada obyek
penelitian. Untuk itu pada bab ini dijelaskan definisiproseskeputusan pembelian
serta faktor yang dipertimbangkan dalam keputusan pembelian.

2.1

Keputusan Pembelian
Menurut Sofjan Assauri (2004:141).
Keputusan pembelian merupakan suatu proses pengambilan keputusan

akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak
melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan
sebelumnya

Basu Swastha dan T Hani Handok (2000:15)
Keputusan pembelian adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah

pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi
keinginan dan kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan kebutuhan dan
keinginan, pencarian

informasi, evaluasi terhadap alternatif pembelian,

keputusan pembelian, dan tingkah laku setelah pembelian.

Philip Kotler (2000:251-252)
Keputusan pembelian adalah suatu proses penyelesaian masalah yang
terdiri dari menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian
informasi, penilaian sumber-sumber seleksi terhadap alternatif pembelian,
keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian.

Dari pengertian keputusan pembelian di atas dapat disimpulkan bahwa
keputusan pembelian adalah perilaku pembelian seseorang dalam menentukan
suatu pilihan produk untuk mencapai kepuasan sesuai kebutuhan dan keinginan
konsumen yang meliputi pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi

1


terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan perilaku setelah
pembelian.
Keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk pada dasarnya erat
kaitannya dengan perilaku konsumen. Perilaku konsumen merupakan unsur
penting dalam kegiatan pemasaran suatu produk yang perlu diketahui oleh
perusahaan, karena perusahaan pada dasarnya tidak mengetahui mengenai apa
yang ada dalam pikiran seorang konsumen pada waktu sebelum, sedang, dan
setelah melakukan pembelian produk tersebut.
Adanya kecenderungan pengaruh kualitas produk, harga dan promosi
terhadap keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen tersebut,
mengisyaratkan bahwa manajemen perusahaan perlu mempertimbangkan aspek
perilaku konsumen, terutama proses pengambilan keputusan pembeliannya.
Dalam keputusan pembelian, umumnya ada lima macam peranan yang
dapat dilakukan seseorang. Kelima peran tersebut meliputi (Kotler, 2000; dalam
Tjiptono, 2008):
1)

Pemrakarsa (Initiator)
Orang yang pertama kali menyadari adanya keinginan atau

kebutuhan yang belum terpenuhi dan mengusulkan ide untuk
membeli suatu barang atau jasa tertentu.

2)

Pemberi pengaruh (Influencer)
Orang yang memberi pandangan, nasihat, atau pendapat sehingga
dapat membantu keputusan pembelian.

3)

Pengambil keputusan (Decider)
Orang yang menentukan keputusan pembelian, apakah jadi
membeli, apa yang dibeli, bagaimana cara membeli, atau dimana
membelinya.

4)

Pembeli (Buyer)
Orang yang melakukan pembelian secara aktual.


2

5)

Pemakai (User)
Orang yang mengkonsumsi atau menggunakan barang atau jasa
yang telah dibeli.

2.2

Tahap-Tahap Proses Keputusan Pembelian
Dalam membeli suatu produk, seorang konsumen biasanya melalui 5

(lima) tahap proses keputusan pembelian. Walaupun hal ini tidak selalu terjadi
dan konsumen bisa melewati beberapa tahap urutannya, namun kita akan
menggunakan model dibawah ini, karena model itu menunjukkan proses
pertimbangan selengkapnya yang muncul pada saat seorang konsumen melakukan
pembelian. Menurut Phillip Kotler (2000:170) ada lima tahap dalam proses
keputusan pembelian, yang terlihat pada Gambar 2.1 berikut:

Gambar 2.1
Tahap-Tahap Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Sumber: (Kotler, 2000:170)

Dari Gambar 2.1 tahap-tahap proses pembelian dapat dijelaskan sebagai
berikut (Kotler, 2000;170):
a.

Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah
atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan
aktualnya

dengan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan

tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal.
3

Pemasar


perlu

mengidentifikasikan

kebutuhan

tertentu.

sejumlah

konsumen,

Dengan

keadaan

mengumpulkan

pemasar


dapat

yang

memicu

informasi dari

mengidentifikasikan

rangsangan yang paling sering membangkitkan minat terhadap
suatu jenis produk. Pemasar kemudian dapat mengembangkan
strategi pemasaran yang memacu minat konsumen.
b.

Pencarian Informasi
Seseorang yang tergerak oleh stimulus akan berusaha mencari
lebih banyak informasi yang terlibat dalam pencarian akan
kebutuhan. Pencarian informasi merupakan aktivitas termotivasi

dari pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan dan perolehan
informasi dari lingkungan. Sumber informasi konsumen terdiri
atas empat kelompok, yaitu:
1.

Sumber

pribadi meliputi keluarga, teman, tetangga,

kenalan.
2.

Sumber komersial meliputi iklan, tenaga penjual, pedagang
perantara, pengemasan.

3.

Sumber umum meliputi media massa, organisasi ranting
konsumen.


4.

Sumber pengalaman meliputi penanganan, pemeriksaan,
penggunaan produk.

c.

Evaluasi Alternatif
Evaluasi alternatif merupakan proses dimana suatu alternatif
pilihan disesuaikan dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Konsep dasar dalam proses evaluasi konsumen terdiri
atas empat macam:
1.

Konsumen berusaha memenuhi kebutuhan.

2.

Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.


3.

Konsumen memandang setiap produk sebagai kumpulan
atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam

4

memberikan manfaat yang dicari dalam memuaskan
kebutuhan.
4.

Konsumen mempunyai sifat yang berbeda-beda dalam
memandang atribut-atribut yang dianggap relevan dan
penting. Konsumen akan memberikan perhatian besar pada
atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya.

d.

Keputusan Pembelian
Keputusan untuk membeli di sini merupakan proses dalam

pembelian yang nyata. Jadi, setelah tahap-tahap di muka
dilakukan, maka konsumen harus mengambil keputusan apakah
membeli atau tidak. Konsumen mungkin juga akan membentuk
suatu maksud membeli dan

e.

Perilaku Pasca Pembelian
Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan
berlanjut hingga periode pasca pembelian. Setelah pembelian
produk terjadi, konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan
atau ketidakpuasan.

2.3

Aspek-Aspek Keputusan Membeli
Menurut Assael (2001;97) menyatakan bahwa ada dua dimensi yang

mempengaruhi pengambilan keputusan, yaitu:
a.

Seberapa jauh pembuatan keputusan tersebut.
Dimensi pertama ini menggambarkan rangkaian dari pengambilan
keputusan untuk yang bersifat habit/kebiasaan. Konsumen dapat
mendasarkan keputusannya pada proses kognitif (berfikir) dari
pencarian informasi dan evaluasi alternatif-alternatif merek. Pada
sisi ini konsumen hanya akan melakukan pembelian pada satu
merek saja atau selalu terjadi pembelian yang konsisten.

b.

Derajat keterlibatan di dalam pembelian itu sendiri.
Pada dimensi kedua ini menggambarkan rangkaian keterlibatan
pembelian dari tinggi ke rendah. Pembelian dengan keterlibatan
5

tinggi sangat penting bagi konsumen. Seperti beberapa pembelian
yang didasarkan pada ego dari image sendiri.

Kedua

dimensi

yang

telah

disebutkan

di

atas

nantinya

akan

menggolongkan keputusan membeli dalam empat tipe pengambilan keputusan.
Keempat tipe tersebut adalah, pengambilan keputusan yang komplek, pembuatan
keputusan terbatas, loyalitas merek dan inersia. Keempat tipe ini merupakan
perpaduan tinggi rendahnya dua dimensi di atas.
Pada tipe pertama, yaitu pengambilan keputusan komplek dicirikan dengan
perpaduan adanya keterlibatan yang tinggi dan adanya pembuatan keputusan.
Pada pembuatan keputusan rendah, konsumen hanya memiliki keterlibatan rendah
namun ada pengambilan keputusan. Pada tipe loyalitas merek, konsumen
memiliki keterlibatan yang tinggi namun seberapa jauh ia membuat keputusan
hanya bersifat kebiasaan. Pada tipe terakhir inersia konsumen memiliki
keterlibatan yang rendah dan pembuatan keputusan sebatas kebiasaan. Pembuatan
keputusan terlihat dari adanya proses pencarian informasi yang banyak dan
adanya evaluasi terhadap merek. Dan pada pengambilan keputusan yang berdasar
kebiasaan, konsumen tidak terlalu memikirkan proses pencarian informasi dan
evaluasi terhadap merek.

2.4

Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan dalam Keputusan Pembelian
Penelitian ini difokuskan terhadap evaluasi alternatif yaitu proses

penelitian yang sederhana dan tunggal yang dipergunakan oleh semua konsumen
atau bahkan oleh konsumen dalam semua situasi membeli. Terdapat beberapa
proses evaluasi konsumen adalah orientasi kognitif, yakni memandang konsumen
sebagai pembuat pertimbangan mengenai produk terutama berlandaskan pada
pertimbangan yang sadar dan rasional (Handoko, 2000).
Proses terjadinya pengambilan keputusan oleh pelanggan untuk membeli
diawali dari rangsangan pemasaran, yang terdiri dari atribut-atribut: produk,
harga, kualitas produk, dan kelengkapan produk (Hanesty, 2013;76).

6

1)

Produk
Dasar pengambilan keputusan dapat dilihat melalui atribut produk
yaitu unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen
dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian meliputi
(merek, kemasan, jaminan, pelayanan dll)(Tjiptono, 2008).

2)

Harga
Menurut Sumarwan (2002) menyebutkan tiga atribut penting yang
sering digunakan untuk mengevaluasi, yaitu harga, merek, dan
Negara asal atau pembuat produk. Harga adalah sejumlah uang
yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa dari nilai yang
ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari
memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa (Kotler dan
Amstrong, 2008).

3)

Kualitas produk
Kualitas produk merupakan suatu indikator yang seringkali
dijadikan ukuran dari layak atau tidaknya suatu produk. Kualitas
produk juga salah satu faktor yang menentukan apakah suatu
produk dapat bersaing di pasar atau tidak. Definisi dari kualitas
produk mencerminkan kemampuan produk untuk menjalankan
tugasnya yang mencakup daya tahan, kehandalan atau kemajuan,
kekuatan, kemudahan dalam pengemasan dan reparasi produk dan
ciri- ciri lainnya (Kotler dan Amstrong, 2004).

4)

Kelengkapan Produk
Kotler (2003) menyatakan produk adalah segala sesuatu yang
dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhikebutuhan atau
keinginan. Konsumen akan melihat suatu produk berdasarkan
pada karakteristik atau ciri, atau atribut produk dari produk
tersebut.

Gilbert (2003:113), produk adalah keseluruhan dari penawaran yang
dilakukan secara normal oleh perusahaan kepada konsumen dalam memberikan
7

layanan, letak toko, dan nama barang dagangannya. Konsumen akan memberikan
kesan yang baik terhadap suatu toko apabila toko tersebut dapat menyediakan
barang yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen. Oleh karena itu pengecer
harus tanggap terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen.
Faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam memilih
produk yang dijualnya yaitu (Gilbert, 2003:113):
1.

Variety, kelengkapan produk yang di jual dapat mempengaruhi
pertimbangan konsumen dalam memilih suatu toko.

2.

Width or Breath, tersedianya produk-produk pelengkap dari
produk utama yang ditawarkan.

3.

Depth, merupakan macam dan jenis karakteristik dari suatu
produk.

4.

Consistency, produk yang sudah sesuai dengan keinginan
konsumen harus tetap dijaga keberadaannya dengan cara menjaga
kelengkapan, kualitas dan harga dari produk yang dijual.

5.

Balance, berkaitan erat dengan usaha untuk menyesuaikan jenis
dan macam-macam.

2.5

Kerangka Dasar Penelitian
Agar dapat mencapai tujuan penelitan sesuai dengan yang diharapkan,

perlu disusun kerangka dasar penelitian sebagai gambaran serta penjelasan
masing-masing variabel yang menjadi dasar pertimbangan dalam pengambilan
keputusan pembelian produk kecantikan Larissa Skin Care di Salatiga.

Indikator Konsumen:
1.
2.
3.
4.

Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Pendapatan

Faktor yang
dipertimbangkan
1. Produk
2. Kualitas produk
3. Harga
4. Kelengkapan
produk

Gambar 2.1
Kerangka Dasar Penelitian
8

Keputusan
Pembelian Produk

Dari gambar kerangka pemikiran diatas dapat dijelaskan sebagai berikut,
sebelum

konsumen

membeli

suatu

produk

terlebih

dahulu

akan

mempertimbangkan berbagai faktor dalam pengambilan keputusan pembelian.
Seperti gambar diatas menjelaskan bahwa sebelum konsumen akan melakukan
pengambilan keputusan pembelian produk Larissa Skin Care di Salatiga akan
mempertimbangkan berbagai faktor antara faktor kualitas produk yang dilator
belakangi oleh beberapa indikator antara lain adalah umur, pendidikan, pekerjaan
dan pendapatan. Faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam memutuskan
pembelian seperti; produk, kualitas produk, harga dan kelengkapan produk.

9