UAS PENGEMBANGAN WILAYAH

UJIAN AKHIR SEMESTER

Penulis
Nama : Vera Chania Putri
NPM : 1625011026
P.S.

: Teknik Sipil

Mata Kuliah : PENGEMBANGAN WILAYAH DAN INFRASTRUKTUR
Dosen

: Dr. Ir. Citra Persada, MSc.

JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018

1. RENCANA TATA RUANG WILAYAH :

a. Bagaimana kedudukan RTRW Provinsi dalam hirarki Rencana Tata Ruang di Indonesia ?
Kedudukan RTRW Provinsi dalam hirarki Rencana Tata Ruang di Indonesia dapat dilihat
dari bagan di bawah ini :

Dari bagan diatas dapat diketahui bahwa Rencana umum tata ruang provinsi dibuat
berdasarkan kebijakan operasional dari RTRW Nasional yang berisi strategi
pengembangan wilayah provinsi, melalui optimasi pemanfaatan sumber daya,
sinkronisasi pengembangan sektor, koordinasi lintas wilayah kabupaten/kota dan sektor,
serta pembagian peran dan fungsi kabupaten/kota di dalam pengembangan wilayah
secara keseluruhan. Selanjutnya, penjabaran dari RTRW provinsi dimuat dalam Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota yang mencakup kebijakan dan strategi
pengembangan wilayah kabupaten/kota yang sesuai dengan fungsi dan peranannya di
dalam rencana pengembangan wilayah provinsi secara keseluruhan, strategi
pengembangan wilayah ini selanjutnya dituangkan ke dalam rencana struktur dan rencana
pola ruang operasional.
(sumber : www.penataanruang.com)
b. Jelaskan apa fungsi, manfaat, dan muatan/substansi yang ada dalam dokumen RTRW
Provinsi ?
b.1. fungsi RTRW provinsi :
 acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

(RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD);

 acuan dalam pemanfaatan ruang/pengembangan wilayah provinsi;
 acuan untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan dalam wilayah provinsi;
 acuan lokasi investasi dalam wilayah provinsi yang dilakukan pemerintah,
masyarakat, dan swasta;
 pedoman untuk penyusunan rencana tata ruang kawasan strategis provinsi;
 dasar pengendalian pemanfaatan ruang dalam penataan/pengembangan wilayah
provinsi yang meliputi indikasi arahan peraturan zonasi, arahan perizinan, arahan
insentif dan disinsentif, serta arahan sanksi; dan
 acuan dalam administrasi pertanahan.
b.2. manfaat RTRW Provinsi
 mewujudkan keterpaduan pembangunan dalam wilayah provinsi;
 mewujudkan keserasian pembangunan wilayah provinsi dengan wilayah
sekitarnya
 menjamin terwujudnya tata ruang wilayah provinsi yang berkualitas.

b.3. muatan/substansi yang ada
A. Pendahuluan
a. Latar Belakang

b. Maksud dan Tujuan
c. Ruang Lingkup Pedoman
d. Istilah dan Definisi
e. Acuan Normatif
f. Kedudukan
f.1. Kedudukan RTRW Provinsi dalam Sistem Penataan Ruang dan Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional

f.2. Kedudukan Pedoman Terhadap Peraturan Perundang-undangan Terkait
g. Fungsi dan Manfaat RTRW Provinsi
B. Ketentuan Teknis Muatan RTRW Provinsi
a. Muatan RTRW Provinsi
a.1.Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Provinsi
a.2. Rencana Struktur Ruang Wilayah Provinsi
a.3. Rencana Pola Ruang Wilayah Provinsi
a.4. Penetapan Kawasan Strategis Wilayah Provinsi
a.5. Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi
a.6. Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi
b. Format Penyajian
c. Masa Berlaku RTRW Provinsi

C. Proses Dan Prosedur Penyusunan Rtrw Provinsi
a. Proses Penyusunan RTRW Provinsi
a.1. Persiapan Penyusunan RTRW Provinsi
a.2. Pengumpulan Data yang Dibutuhkan
a.3. Pengolahan dan Analisis Data
a.4. Perumusan Konsep RTRW Provinsi
a.5. Penyusunan Raperda Tentang RTRW Provinsi
b. Prosedur Penyusunan RTRW Provinsi
c. Jelaskan dengan contoh dalam bentuk peta-peta rencana
Berikut merupakan contoh peta rencana kota Singkawang

Pada peta tersebut terdapat zona zona yang memiliki warna yang berbeda, dimana tiap
warna memiliki arti tersendiri.Seperti warna hijau merupakan wilayah sekunder ketiga,
warna kuning merupakan wilayah sekunder kedua, warna pink merupakan wilayah
sekunder pertama dan warna biru merupakan wilayah primer.Peta juga terdapat lingkaran
yang berbeda. Lingkaran warna pink merupakan pusat lingkungan, warna merah
merupakan sub pusat pelayanan kota dan warna oranye merupakan Pusat pelayanan kota.

Berikut merupakan contoh peta kota Singkawang berikutnya


Pada peta tersebut terdapat daerah yang memiliki warna warna yang berbeda yang
melambangkan pusat kota, kawasan bandara, kawasan perternakan, kawasan cagar alam,
kawasan pemukiman dan lain-lain sesuai dengan penjelasan yang terdapat pada peta. Jadi
pada saat pengembangan tata ruang pada daerah ini, harus memperhatikan peta-peta
rencana yang telah disediakan agar pembangunan dapat optimal bermanfaat dan sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai.Jangan sampai pembangunan infrastruktur malah
merusak daerah yang seharusnya dilindungi atau pembangunan infrastruktur malah
berdiri di daerah yang rawan terjadi banjir karena daerah rawa dsb.
2. KOTA BARU (NEW TOWN)
a. Sebutkan jenis-jenis kota baru
Berdasarkan fungsinya kota baru dibagi menjadi 2
a. Kota Penunjang
Kota Penunjang yaitu kota baru yang direncanakan dan dikembangkan dalam
kaitan dengan kota yang telah tumbuh dan berkembang. Jenis kota baru demikian
membantu memecahkan masalah kota yang sudah ada, misalnya untuk
memecahkan masalah keruangan perumahan atau dalam perluasan kota. Kota
baru inidapat dikatakan sebagai supporting new town atau kota baru penunjang,
karena berperan sebagai penunjang eksistensi kota yang sudah ada serta telah
berkembang.


Secara ekonomi dan sosial fungsinya mempunyai ketergantungan pada kota
induk. Secara geografis kota baru penunjang dibangun pada wilayah tertentu yang
jaraknya berdekatan dengan kota induk. Secara fisik kota baru penunjang terpisah
oleh wilayah tak terbangun.
Jenis Kota Baru Penunjang :
a. Kota Satelit, permukiman lengkap berskala besar di pinggiran / luar kota
induk yang berfungsi sebagai dormitory town
b. Kota kecil sekitar kota induk yang ditingkatkan dan dikembangkan yang
berfungsi sebagai penunjang wilayah metropolitan.
b. Kota Mandiri
Kota Mandiri yaitu kota yang direncanakan dan dikembangkan tersendiri, meski
fungsinya sama dengan kota-kota yang telah tumbuh dan berkembang, tetapi
kota-kota ini dikembangkan dengan fungsi khusus berkaitan dengan potensi
tertentu. Kota baru demikian dapat dikatakan sebagai independent town atau self
sufficient new town atau kota mandiri baru. Secara ekonomi dan sosial dapat
memenuhi kebutuhan sendiri paling tidak sebagian besar penduduknya. Secara
geografis, kota baru mandiri di wilayah tersendiri yang berjarak cukup jauh dari
kota yang sudah ada. Secara fisik, terpisah oleh wilayah bukan permukiman
seperti pertanian, hutan, jalur hijau atau wilayah non urban lainnya.
Jenis Kota Mandiri :

a. Kota Pusat Pemerintahan, yaitu kota baru yang dibangun sebagai pusat
pemerintahan.
b. Kota perusahaan, yaitu kota yang dibangun oleh perusahaan perusahaan
bisnis yang akan menyelenggarakan kegiatan ekonomi bagi komunitasnya,
misalnya pertambangan, kota usaha kehutanan dan kota industri
c. Kota Khusus, yaitu kota baru yang dibangun dengan fungsi dan kegiatan
tertentu yang dapat mandiri seperti hankam, riset, pendidikan rekreasi.
b. Kriteria untuk penentuan Lokasi Kota Baru Sebagai Pusat Pemerintahan Negara
1.

Kriteria Fisik
Perencanaan harus memperhatikan kriteria fisik seperti topografi, tanah, penggunaan
lahan, serta kerentanan bencana. Topografi sebuah wilayah dapat menentukan pola
penggunaan lahan, bentuk kota, dan intensitas pembangunan. Jenis tanah dapat
berpengaruh terhadap penggunaan lahan dan kerentanan bencana, seperti kepekaan

terhadap erosi, ketahanan terhadap konstruksi, dan manajemen jalan. Penggunaan
lahan suatu wilayah dapat mempengaruhi luasan lahan yang dapat dimanfaatkan
dalam pembangunan kota baru.
2.


Kriteria Sosial dan Ekonomi
Kriteria sosial ekonomi berkaitan dengan fasilitas-fasilitas penting yang ada disekitar
lokasi perencaan, seperti fasilitas pendidikan, fasilitas olahraga, fasilitas ekonomi,
serta jarak terhadap fasilitas tersebut.Kedekatan terhadap fasilitas yang dibutuhkan
oleh masyarakat dapat menjadi nilai lebih.

3.

Kriteria Potensi Sumberdaya Lokal,
Lokasi yang memiliki sumberdaya lokal yang melimpah, dapat menjadi lokasi
kotabaru yang potensial dan dapat meminimalisir ketergantungan terhadap wilayah
sekitar.

4.

Kriteria Lingkungan,
Perencanaan kota baru harus mempertimbangkan lingkungan lokasi dan kerusakan
yang mungkin ditimbulkan. Lingkungan yang masih alami dan kaya akan
keanekaragaman hayati, serta merupakan kawasan lindung tidak tepat dipilih sebagai

lokasi kota baru. Hal ini dikarenakan pembangunan kota baru justru akan merusak
sistem lingkungan yang ada.

5.

Kriteria Politik.
Perencana harus menginvestigasi kekuatan politik di lokasi dan disekitar lokasi.
Perencana juga harus menginvestigasi struktur politik yang ada di lokasi yang
direncanakan, hal ini akan berkaitan dengan kemampuan wilayah untuk
menyediakan pelayanan kepada masyarakat.

3. FENOMENA MEGA URBAN
a. Jelaskan mengapa terjadi fenomena urban sprawl
Urban sprawl adalah urban terkapar, dikenal sebagai pemekaran kota ke daerah-daerah di
sekitarnya secara tidak terstruktur, acak, tanpa adanya rencana. Dengan kata lain,
perdesaan yang menjadi perkotaan. urban sprawl terjadi karena meningkatnya
pertumbuhan penduduk, semakin tinggi tingkat urbanisasi, pola pikir masyarakat yang
berasumsi bahwa harga tanah di daerah pinggiran lebih murah dan terjangkau serta
kondisi udara yang masih sehat, tidak seperti di perkotaan. Selain itu pemukiman di


perkotaan telah padat penduduk sehingga mereka lebih memilih tinggal di pinggiran kota,
karena akses untuk menuju pusat kota mudah dengan adanya perbaikan fasilitas jalan
raya. Masyarakat yang bekerja di perkotaan memilih tinggal di daerah pinggiran kota
akan menggunakan moda kendaraan pribadi seperti motor dan mobil untuk menuju ke
lokasi kegiatan yang sebagian besar terpusat di perkotaan. Meskipun telah banyak
kendaraan umum seperti angkutan umum, bus kota, oplet, dan taksi. Hal itu, juga dapat
mengindikasikan terjadinya urban sprawl ini, karena sarana dan prasarana transportasi
yang ada di perkotaan kurang memadai.
b. Berikan contoh dengan peta dan gambar

Gambar diatas merupakan contoh urban sprawl, dimana penyebaran yang terjadi sama
sekali tidak teratur

Seperti Gambar daerah DKI Jakarta, pertumbuhan penduduk yang tinggi menyebabkan
terjadinya pemekaran kota yang disekitar pusat yang semakin lama semakin membesar
dan tidak teratur serta acak acakan.