ANALISIS KEPUASAN PENGUNJUNG

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG
WISATA AGRO GUNUNG MAS
CISARUA BOGOR (PTPN VIII)

SKRIPSI

FRANS THOMAS MANURUNG
H34086040

DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011

RINGKASAN
FRANS THOMAS MANURUNG. Analisis Tingkat Kepuasan Pengunjung
Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor (PTPN VIII). Skripsi. Departemen
Agribisnis, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Dibawah
bimbingan LUKMAN M BAGA.
Agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan

usaha pertanian (agro). Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan,
pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian. Melalui
pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan
lahan kita bisa meningkatkan pendapatan petani sambil melestarikan sumber daya
lahan serta memelihara budaya maupun teknologi lokal (indigenous knowledge)
yang umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya, contoh seperti
pada Objek Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor. Wisatawan yang
mengunjungi kawasan wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor dalam periode 2
tahun (Januari 2001 sampai dengan Desember 2002) relatif tidak stabil jumlahnya
apabila dibandingkan dengan jumlah wisatawan yang mengunjungi kawasan
wisata lainnya. Beberapa objek wisata agro lain mampu menyerap wisatawan
dengan jumlah kunjungan yang relatif di bawah objek Wisata Agro Gunung Mas
Cisarua Bogor. Objek agrowisata ini mampu menyerap puluhan ribu dalam jangka
waktu 2 tahun, sedangkan objek wisata agro lain belum mampu mencapai jumlah
tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis perilaku tingkat kepuasan
pengunjung pada objek Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor untuk
mempertahankan atau meningkatkan kinerja dalam memberikan kepuasan kepada
pengunjung.
Tujuan penelitian ini : 1) Menganalisis tingkat kepuasan pengunjung
Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor. 2) Mengidentifikasi proses

pengambilan keputusan pembelian jasa pengunjung Wisata Agro Gunung Mas
Cisarua Bogor, 3) Menganalisis atribut yang harus diperbaiki dan ditambahkan
oleh pengelola Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor. Penelitian diwisata
Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor ini dilakukan dengan pendekatan
Convenience sample dimana contoh diambil berdasarkan pengunjung yang datang
ke lokasi penelitian. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data
sekunder. Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 100 orang. Metode analisis
dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, analisis IPA (Importance
Performance Analysis), CSI (Customer satisfaction Index (CSI).
Berdasarkan hasil Karakteristik Pengunjung Wisata Agro Gunung Mas
Cisarua Bogor, Umur Pengunjung didominasi oleh umur sekitar 20-25 tahun yaitu
sebanyak 42%. Berdasarkan sebaran jenis kelamin didominasi laki-laki sebanyak
74%, Tingkat Pendidikan yaitu berpendidikan Sarjana (46%), Status pernikahan
cenderung belum menikah (53%), Jenis Pekerjaan Jenis pekerjaan yang paling
tinggi yaitu pegawai swasta (31%), pendapatan dan pengeluaran sebagian besar
tingkat pendapatan pengunjung berkisar Rp 1.000.000-1.500.000 dengan
persentase (26%), Kota Asal kedatangan sebagian pengunjung (93%) berasal dari
daerah Jabodetabek.

Berdasarkan hasil proses keputusan sebagian besar pengunjung

menyatakan bahwa sebagian besar pengunjung (36%) datang bersama keluarga,
jenis wisata yang di sukai mengarah pada suasana yang tenang dan alamai seperti
objek Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor, dimana jenis wisata yang lebih
disukai pengunjung mengarah pada wisata yang mengandung nilai pendidikan dan
manfaat yang diharapkan pengunjung adalah refresing dan ketenangan, umumnya
pengunjung memperoleh informasi mengenai objek Wisata Agro Gunung Mas
Cisarua Bogor berasal dari teman, pengunjung objek wisata Wisata Agro Gunung
Mas Cisarua Bogor menyatakan bahwa alasan mereka berkunjung ke lokasi
Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor karena dekat dengan tempat tinggal, alat
transportasi yang digunakan pengunjung untuk mencapai objek Wisata Agro
Gunung Mas adalah dengan menggunakan kendaraan pribadi. Sebagian besar
pengunjung telah merasa puas dengan kunjungan mereka dengan persentase
(91%) sehingga tidak akan mempengaruhi frekuensi kedatangan apabila
mengalami kenaikan harga yang telah lama ditentukan.
Hasil dari analisis tingkat kepuasan pengunjung dengan metode IPA
(Importance Performance Analysis) dibagi menjadi 4 kuadran, akan tetapi pada
kuadran 1 dianggap penting dalam meningkatkan atributnya. Pada kuadran 1 telah
disebutkan bahwa terdapat 10 atribut yaitu Kondisi jalan menuju wisata agro,
Kebersihan, Sarana dan prasarana di wisata agro, Lahan parkir, Kondisi jalan di
wisata agro, Tingkat kebersihan toilet, ketersediaan toilet , Keamanan diwisata

agro, jaminan rasa aman dalam menggunakan permainan yang ditawarkan oleh
wisata agro dan penanganan keluhan pengunjung. Atribut-atribut ini perlu
mendapatkan perhatian khusus atau lebih diprioritaskan karena keberadaan faktor
faktor ini dinilai sangat penting bagi pengunjung.

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG
WISATA AGRO GUNUNG MAS
CISARUA BOGOR (PTPN VIII)

FRANS THOMAS MANURUNG
H34086040

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

2011

PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Tingkat
Kepuasan Pengunjung Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor (PTPN VIII)”
adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada
perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka dibagian akhir skripsi ini.

Bogor, Agustus 2011

Frans Thomas Manurung
H34086040

Judul Skripsi

: Analisis Tingkat Kepuasan Pengunjung Wisata
Agro Gunung Mas Cisarua Bogor (PTPN VIII)


Nama

: Frans Thomas Manurung

NIM

: H34086040

Disetujui,
Dosen Pembimbing

Ir. Lukman M Baga MA.Ec
19640220 198903 1 001

Diketahui,
Ketua Departemen Agribisnis
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS

NIP. 19580908 198403 1 002

Tanggal Lulus:

RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di kota Loksukon, Aceh Utara Propinsi Nangro Aceh
Darusalam pada tangal 24 April 1987. Penulis adalah anak ke 2 dari 3 bersaudara,
Putra Bapak M.Manurung dan Ibu M.Silalahi.
Penulis mengawali pendidikannya pada Tahun 1996 diSekolah Dasar
Negeri 4 Cot Girek Aceh Utara. Seusai menamatkan pendidikan sekolah dasar
penulis melanjutkan pendidikan diSekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 2
Sunggal Medan Sumatra Utara, dan pada Tahun 2005 lulus dari Sekolah Lanjutan
Tingkat Atas Methodist 1 Medan Sumatra Utara.
Selepas menyelesaikan pendidikan di SLTA, penulis berkesempatan
melanjutkan pendidikannya di Lembaga Pendidikan Perkebunan Yogyakarta (LPP
Yogyakarta) sebagai mahasiswa Program Studi Diploma Budidaya Tanaman
Perkebunan dan memperoleh gelar Ahli Madya pada Tahun 2008. Pada Tahun
yang sama penulis melanjutkan pendidikan pada jenjang Strata Satu (S1) Program
Sarjana Ekstensi Agribisnis, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian
Bogor.


UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sebagai
bentuk rasa syukur kepada Tuhan, Penulis ingin menyampaikan terima kasih dan
penghargaan kepada :
1. Ir. Lukman M Baga MA.Ec selaku dosen pembimbing, atas bimbingan,
arahan, waktu dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis selama
penyusunan skripsi ini.
2. Febriantina Dewi, SE, M.Sc selaku dosen evaluator Kolokium yang telah
banyak memberikan saran dan kritikan pada skripsi ini.
3. Dr. Ir Rita Nurmala, MS selaku dosen penguji utama dalam sidang skripsi
yang telah memberikan saran dan masukan dalam menyempurnakan skripsi
ini.
4. Ir. Juniar Atmakusuma, MS selaku dosen komite akademik dalam sidang
skripsi yang telah memberikan saran dan masukan dalam menyempurnakan
skripsi ini.
5. Kepada Wakil Manajer Objek Wisata Agro Gunung Mas Bapak Wachyuni
Hoesni, BSc.

6. Keluarga Besar Objek Wisata Agro Gunung Mas PTPN VIII Bogor yang tidak
dapat disebutkan satu persatu..
7. Ayahanda M. Manurung dan Ibunda M. Silalahi tercinta yang telah memberi
dukungan moril maupun materil kepada penulis sehingga untuk dapat
menyelesaikan skripsi ini.
8. Teman-teman seperjuangan bimbingan Bapak Ir. Lukman M Baga MA.Ec
(Dedek, Kiki, Judo, Reza, Rory dan Windi) yang telah bersama-sama dalam
menyelesaikan bimbingan skripsi ini.

Bogor, Agustus 2011

Frans Thomas Manurung

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, dengan udul Analisis
Tingkat Kepuasan Pengunjung Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor (PTPN
VIII). Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganilisis

sejauh mana tingkat kepuasan pengunjung yang datang ke Objek Wisata Agro
Gunung Mas Cisarua Bogor yang dikelola oleh PTPN VIII.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan ini masih banyak
terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala
keterbatasan yang ada, skripsi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak
dan mampu memberikan kontribusi dalam pembangunan pertanian di Indonesia.

Bogor, Agustus 2011

Frans Thomas Manurung

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................
i
DAFTAR TABEL ...............................................................................

iii

DAFTAR GAMBAR ...........................................................................


vi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................

vi

I

PENDAHULUAN……………………………………………...
1.1 Latar Belakang ......................................................................
1.2 Perumusan Masalah ..............................................................
1.3 Tujuan ...................................................................................
1.4 Kegunaan ................................................................................
1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian ..................................

1
1
5
7
7
8

II

TINJAUAN PUSTAKA………………………………………..
2.1 Definisi Pariwisata ..................................................................
2.2 Agrowisata ............................................................................
2.2.1 Manfaat Agrowisata ......................................................
2.3 Beberapa Penelitian Terdahulu .............................................

9
9
10
10
12

III

KERANGKA PEMIKIRAN……………………………………
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis .................................................
3.1.1 Karakteristik Pengunjung .............................................
3.1.2 Perilaku Konsumen ........................................................
3.1.3 Tahapan Proses Keputusan Pembelian .........................
3.1.4 Presepsi Nilai ................................................................
3.1.5 Kepuasan Pelanggan .....................................................
3.1.6 Faktor Faktor Kepuasan Konsumen .............................
3.1.7 Alat Analisis dan Teknik Mengukur Kepuasan
Konsumen .......................................................................
3.1.7.1 Indeks Kepuasan Konsumen ...............................
3.1.7.2 Importance Performance Analysis (IPA)..............
3.1.7.3 Customer satisfaction Index (CSI) ........................
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional ..........................................

15
15
15
16
19
24
26
28

IV METODE PENELITIAN………………………………………
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian..................................................
4.2 Jenis dan pengumpulan data ....................................................
4.3 Metode pengambilan sampel ...................................................
4.4 Metode Pengolahan Data ........................................................
4.4.1 Analisis Deskiptif............................................................
4.4.2 IPA (Importance Performance Analysis) ......................
4.4.3 Customer satisfaction Index (CSI) ..................................
4.5 Atribut-Atribut ........................................................................

32
32
32
33
33
33
33
37
38

29
29
29
30
30

III
 

V

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN...................................
5.1 Sejarah Perusahaan ...............................................................
5.2 Sejarah Singkat Wisata Agro ..................................................
5.3 Keadaan fisik dan Geografis...................................................
5.4 Tanah dan Sumber Air ............................................................
5.5 Kondisi Infrastruktur ..............................................................
5.6 Sarana dan Prasarana Wisata Agro Gunung Mas ...................
5.7 Visi dan Misi PTP Nusantara Gunung Mas............................
5.8 Struktur Organisasi PTPN VIII Gunung Mas..........................

40
40
41
42
43
44
45
46
47

VI

HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................
6.1 Karakteristik Responden .......................................................
6.1.1 Umur Pengunjung ........................................................
6.1.2 Jenis Kelamin ..............................................................
6.1.3 Tingkat pendidikan ........................................................
6.1.4 Status Pernikahan ..........................................................
6.1.5 Jenis Pekerjaan ..............................................................
6.1.6 Pendapatan dan Pengeluaran .........................................
6.1.7 Kota Asal Kedatangan ...................................................

48
48
49
50
50
51
52
53
53

VI I PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG……

55 

7.1 Pengenalan Kebutuhan ...........................................................
7.1.1 Kedatangan Pengunjung ................................................
7.1.2 Tipe Wisata yang di Sukai .............................................
7.1.3 Jenis wisata yang lebih disukai......................................
7.1.4 Manfaat yang Diharapkan .............................................
7.2 Pencarian Informasi ................................................................
7.3 Evaluasi Alternatif ..................................................................
7.4 Keputusan Berkunjung ...........................................................
7.4.1 Pengambilan Keputusan .............................................
7.5 Evaluasi Pasca Kunjungan......................................................

55
55
56
57
58
58
60
62
62
66

VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA….
8.1 Kuadran 1 (Prioritas Utama) .................................................
8.2 Kuadran 2 (Pertahankan Prestasi) .........................................
8.3 Kuadran 3 (Berlebihan) ........................................................
8.4 Kuadran 4 (Prioritas Rendah) ...............................................

67
72
75
77
77

KESIMPULAN DAN SARAN………………………………...
9.1 Kesimpulan ...........................................................................
9.2 Saran .....................................................................................

78
78
79

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................

80

LAMPIRAN ........................................................................................

82

IX

IV
 

DAFTAR TABEL

Nomor

Halaman

1. Perbandingan Jumlah Kunjungan Wisatawan keBeberapa
Kawasan Agrowisata di Indonesia Selama Bulan
Januari 2001 s/d Desember 2002…………………………………...

3

2. Kunjungan Wisatawan ke Kabupaten Bogor Tahun 2002-2007…....

4

3. Skor Pengukuran Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja………

34

4. Rentang Skala terhadap Tingkat Kepentingan dan Tingkat
Kinerja ………………………………………………………….......

35

5. Skala untuk Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja
Terhadap Atribut ....................................................................... ......

37

6. Kriteria Nilai Customer satisfaction Index ( Indeks Kepuasan )…....

38

7. Atribut – Atribut Penelitian…………..……………………………....

39

8. Fasilitas yang Tersedia di Gunung Mas……………………………….... 46 
9. Karakterisitik Responden Berdasarkan Usia ............................. ........ 49
10. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................

50

11. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ........ ........

51

12. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan .......... ........

52

13. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan…………........ 52
14. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan ..................... ........

53

15. karakteristik Responden Berdasarkan Kota Asal Kedatangan .... ........ 54
16. Sebaran Responden Berdasarkan Kedatangan ke Wisata
Agro Gunung Mas ....................................................................... .......

56

17. Sebaran Responden Berdasarkan Tipe Wisata yang Disukai...... .......

57

18. Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Wisata yang disukai ..... .......

57

19. Sebaran responden Berdasarkan Manfaat yang Diharapkan
oleh Pengunjung Objek Wisata Agro Gunung Mas Puncak Bogor…..

58

20. Sebaran Responden Berdasarkan Pencarian Informasi ............... .......

59

21. Sebaran Responden Berdasarkan Pihak yang Mempengaruhi .... .......

60

V
 

22. Sebaran Responden Berdasarkan Objek Wisata yang
Pernah Dikunjungi ..................................................................... ......

61

23. Sebaran Responden Berdasarkan Prioritas Utama Objek Wisata
Agro Gunung Mas……………………………………………….….. 61
24. Sebaran responden Berdasarkan Cara Memutukan Berkunjung........ 62
25. Sebaran Responden Menurut Sumber yang Mempengaruhi
Keputusan untuk Berkunjung ke Agro Wisata Gunung Mas............

63

26. Sebaran Responden Berdasarkan Waktu Perjalanan Wisata
ke Gunung Mas ......................................................................... .......

64

27. Sebaran Responden Berdasarkan Alasan Kunjungan ke Objek
Wisata Agro Gunung Mas ........................................................... ......

64

28. Sebaran Responden Berdasarkan Frekuensi Kunjungan
ke Objek Wisata Agro Gunung Mas.............................................. 65
29. Sebaran responden Berdasarkan Alat Transportasi yang
Digunakan Untuk Mencapai Objek Wisata Agro Gunung Mas......... 65
30. Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Kepuasan
Pengunjung Terhadap Objek Wisata Agro Gunung Mas ........... ....... 66
31. Sebaran Responden Berdasarkan Niat Berkunjung Kembali............. 66
32. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Responden CSI ..................... .......

68

33. Tabel Hasil IPA Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan
Responden ................................................................................... .......

69

VI
 

DAFTAR GAMBAR

Nomor
1.

Halaman
Model Perilaku Pengambilan Keputusan Konsumen dan
Faktor - Faktor yang Mempengaruhinya ....................................

17

2.

Tahapan Proses Keputusan Pembelian ........................................

19

3.

Tahap Antara Evaluasi, Alternatif dan Keputusan Membeli ......

21

4.

Konsep Kepuasan Konsumen......................................................

27

5.

Kerangka Pemikiran Operasional................................................

31

6.

Diagram Kartesius .......................................................................

36

7.

Struktur Organisasi Unit I Wisata Agro Gunung Mas ................

47

8.

Diagram Pemetaan IPA ...............................................................

71

VII
 

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

Halaman

1. Kuisioner Analisis Deskriptif ......................................................

85

2. Bukti Surat Keterangan Loyalitas Pelanggan .............................

87

3. Data Kunjungan Wisatawan Gunung Mas Tahun 2007 ...............

88

4. Struktur Organisasi Unit 1 Wisata Agro Gunung Mas ................

89

5. Peta Rute Tea Walk Wisata Agro Gunung Mas ..........................

90

6. Peta Lokasi Penginapan Wisata Agro Gunung Mas ....................

91

VIII
 

I.

1.1.

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Dalam arti luas pariwisata adalah kegiatan rekreasi di luar dominasi untuk

melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau untuk mencari suasana lain. Sebagai
suatu aktivitas pariwisata menjadi bagian penting dari kebutuhan dasar
masyarakat maju. Indonesia merupakan negara tropis dengan sumberdaya alam
hayati yang sangat beraneka ragam. Oleh karena itu banyak tempat yang dapat
dijadikan objek wisata. Pariwisata telah menjadi industri yang mendunia dan juga
suatu bisnis yang semakin berkembang. Pariwisata menjadi faktor penting dalam
pengembangan ekonomi karena kegiatannya mendorong perkembangan beberapa
sektor ekonomi nasional. Dalam UUD No 9 Tahun 1990 menyatakan bahwa salah
satu tujuan penyelenggaraan kepariwisataan adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Peningkatan populasi juga dapat
memungkinkan bahwa pariwisata menjadi salah satu komoditi yang dapat
meningkatkan pendapatan bagi negara. Indonesia memiliki keanekaragaman
hayati (Biodiversity) nomor 3 terbesar di dunia kekayaan alam yang melimpah
tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber plasma nutfah/genetik dan sebagai
areal wisata. Demikian pula dengan kondisi tanah dan iklim yang beragam,
peluang untuk mengembangkan berbagai komoditas pertanian pun semakin besar
dengan menerapkan sistem pengelolaan lahan yang sesuai. Hal ini tercemin pada
berbagai

teknologi

pertanian

lokal

yang

berkembang

di

masyarakat

menyesuaikannya dengan tipologi lahan. Keunikan-keunikan tersebut merupakan
aset yang dapat menarik bangsa lain untuk berkunjung dan berwisata ke
Indonesia.
Pariwisata dikembangkan oleh banyak negara di dunia termasuk
Indonesia. Sebagai suatu produk wisata agro merupakan salah satu daya tarik
penting, banyak negara bergantung dari industri pariwisata sebagai sumber pajak
dan pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh
karena itu pengembangan industri pariwisata ini adalah salah satu strategi yang
dipakai oleh organisasi non pemerintah untuk mempromosikan wilayah tertentu
sebagai daerah wisata.
1

Tirtawinata dan Fachruddin (1996) menjelaskan bahwa Agrowisata
merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian (agro)
sebagai objek wisata. Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan,
pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian. Melalui
pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan
lahan kita bisa meningkatkan pendapatan petani sambil melestarikan sumberdaya
lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi lokal (Indigenous Knowledge)
yang umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya. Pada era
otonomi daerah, agrowisata dapat dikembangkan dimasing-masing daerah tanpa
perlu ada persaingan antar daerah, mengingat kondisi wilayah dan budaya
masyarakat di Indonesia sangat beragam. Masing-masing daerah bisa menyajikan
atraksi agrowisata yang lain daripada yang lain.
Pengembangan agrowisata sesuai dengan kapabilitas, tipologi, dan fungsi
ekologis lahan akan berpengaruh langsung terhadap kelestarian sumber daya lahan
dan pendapatan petani serta masyarakat sekitarnya. Kegiatan ini secara tidak
langsung akan meningkatkan persepsi positif petani serta masyarakat sekitarnya
akan arti pentingnya pelestarian sumber daya lahan pertanian. Pengembangan
agrowisata pada gilirannya akan menciptakan lapangan pekerjaan, karena usaha
ini dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat pedesaan, sehingga dapat
menahan atau mengurangi arus urbanisasi yang semakin meningkat saat ini.
Manfaat yang dapat diperoleh dari agrowisata adalah melestarikan sumber daya
alam, melestarikan teknologi lokal, dan meningkatkan pendapatan petani dan
masyarakat sekitar lokasi wisata. Aset yang penting untuk menarik kunjungan
wisatawan adalah keaslian, keunikan, kenyamanan, dan keindahan alam. Oleh
sebab itu faktor kualitas lingkungan menjadi modal penting yang harus disediakan
terutama pada wilayah-wilayah yang dimanfaatkan untuk dijelajahi para
wisatawan. Menyadari pentingnya nilai kualitas lingkungan tersebut, masyarakat
atau petani setempat perlu diajak untuk selalu menjaga keaslian, kenyamanan, dan
kelestarian lingkungannya.
Agrowisata dapat dikelompokkan ke dalam wisata ekologi yaitu kegiatan
perjalanan wisata dengan tidak merusak atau mencemari alam dengan tujuan

2

untuk mengagumi dan menikmati keindahan alam, hewan atau tumbuhan liar
dilingkungan alaminya serta sebagai sarana pendidikan.
Kebutuhan untuk agrowisata sangat terkait dengan masalah iklim dan
kondisi lingkungan hidup ditempat tinggal, biasanya orang yang berdiam di
daerah panas atau dikawasan yang tingkat polusi tanah, air, udara suara sangat
tinggi memiliki kebutuhan untuk mencari tempat wisata yang beriklim sejuk dan
tingkat pencemaran yang minimal. Penduduk Jakarta setiap akhir pekan datang
ke puncak pada setiap hari libur dan hari hari besar ke agaman. Waktu luang,
uang, sarana dan prasarana merupakan permintaan potensi wisata, permintaan
potensi ini harus ditransformasikan menjadi permintaan riil, yaitu pengambilan
keputusan wisata.
Tabel 1. Perbandingan Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Beberapa Kawasan
Agrowisata di Indonesia Selama Bulan Januari 2001 sampai dengan
Desember 2002
Nama
Objek
Agrowisata

Komoditi

Perkebunan
Malabar
Perkebunan
Rancabali
Perkebunan
Gunung
Mas
Taman
Buah
Mekarsari
Agrowisata
Pagilaran
Agrowisata
Tlogo

Teh

Agrowisata
Kusuma

Apel,
Jeruk

Wisata
Alam Bukit
Lawang

Arboretum

Lokasi

Nama
Pengelola

Jumlah Kunjungan
2 Tahun

Teh
Teh

Aneka
Buah
Teh
Karet,Kopi
Cengkeh

(%)

Pangelangan,
Bandung,jawa barat
Ciwidey,Bandung
,Jawa barat
Puncak,
Bogor Jawa Barat

PTPN XII

30.341

Rata
Rata
Per
Bulan
1.264

PTPN VIII

351.000

14.625

25,35

Direksi
PTPN VIII

111.374

4.640

8,04

Cileungsi
Bogor,
Jawa Barat
Blado,Batang,
Jawa Tengah
Tuntang,
Semarang
Jawa barat
Batu
Malang
Jawa Timur

PT.Mekar
Unggul Sari

559.778

23.324

40,42

PT.
Pagilaran
Perusda
Perkebunan
Tlogo
PT. Kusuma
Satria
Dinasari
Wisatajaya
Direksi
PTPN II

15.564

649

1,12

7.808

325

0,56

267.567

11.149

19,32

41.386

1.724

2,99

1.384.818

57.700

Deli Serdang,
Langkat
Sumatra utara
TOTAL
Sumber : Dinas Pertanian RI 2003

2,19

100

3

Tabel 1. memperlihatkan bahwa wisatawan yang mengunjungi kawasan
Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor dalam periode 2 tahun (Januari 2001
sampai dengan Desember 2002) relatif kurang stabil jumlahnya apabila
dibandingkan dengan jumlah wisatawan yang mengunjungi kawasan wisata
lainnya. Beberapa objek agrowisata lain mampu menyerap wisatawan dengan
jumlah kunjungan yang relatif dibawah objek Wisata Agro Gunung Mas Cisarua
Bogor, objek wisata agro ini mampu menyerap puluhan ribu dalam jangka waktu
dua tahun, sedangkan objek wisata agro lain belum mampu mencapai jumlah
tersebut.
Beraneka ragam pilihan jasa pariwisata membuat pengunjung bebas
memilih dan memperkirakan penawaran mana akan menghasilkan nilai tertinggi
bagi mereka, sedangkan dalam sektor pariwisata hampir semua pesaing secara
virtual menawarkan nilai yang sama yaitu keindahan alam dan atribut-atribut yang
ditawarkan. Untuk itu pengetahuan presepsi pengunjung terhadap nilai-nilai apa
yang sesungguhnya penting dan diharapkan pada jasa suatu pariwisata termasuk
agrowisata sangat dibutuhkan untuk meningkatkan jumlah pengunjung.
Tabel 2. Kunjungan Wisatawan ke Kabupaten Bogor Tahun 2002-2007
Tahun

Wisatawan
Nusantara

Wisatawan
Mancanegara

Jumlah

2002
1.793.720
42.515
1.836.235
2003
1.788.774
1.504
1.790.278
2004
1.498.321
18.028
1.516.349
2005
1.747.584
23.397
1.770.981
2006
1.754.185
56.776
1.810.961
2007
2.155.702
24.259
2.179.961
Sumber: Dinas kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Bogor (2007)

Pertumbuhan
Jumlah
Wisatawan
(2,50)
(15,30)
16,79
2,26
20,37

Perkebunan teh Gunung Mas Puncak, merupakan salah satu Perkebunan
teh terluas di Jawa Barat yang dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara VIII
(Persero) atau disingkat PTPN VIII (Persero), yang berlokasi di Jl. Raya Puncak
Km.87 Cisarua Bogor. Menuju kawasan ini dibutuhkan waktu berkisar 1,5 hingga
2 jam perjalanan via Tol Jagorawi dari Jakarta atau berjarak kurang lebih 87 Km,
atau persisnya berada diposisi setelah pertigaan Taman Safari Indonesia dan
sebelum Mesjid Atta'awun Puncak Pas yang berada di Km 90 Jl. Raya Puncak.
Berada didaerah pegunungan yang berhawa sejuk dengan ketinggian berkisar 800
4

hingga 1200 meter diatas permukaan laut, tentunya akan memberikan
kenyamanan kepada setiap pengunjung yang bersinggah ke tempat ini, bukan saja
untuk berekreasi tetapi juga untuk beristirahat. Menikmati alam pegunungan yang
disajikan dengan aroma perkebunan teh yang sangat luas, penuh kesejukan, serta
panoramanya yang sangat memukau tentunya menjadikan kebahagiaan bagi setiap
pengunjung yang datang, apalagi kebahagiaan ini bersama keluarga atau temanteman. Tentunya tidak mengherankan bila dihari libur akhir pekan dan libur
nasional kawasan wisata Puncak Bogor dan Cipanas Cianjur, Jawa Barat selalu
ramai dikunjungi wisatawan, terutama warga Jabodetabek dan sekitarnya. Selain
karena jaraknya yang tidak terlalu jauh dari Ibukota Jakarta, kawasan yang
memiliki udara yang sejuk, memiliki panorama pegunungan yang indah, daya
tarik lain yang menjadi alasan kawasan ini ramai, karena banyak menyimpan
tempat-tempat wisata yang menarik serta wisata kulinernya yang sangat beragam
dan menarik.
Berbagai tawaran wisata alam yang diberikan oleh tempat-tempat wisata
dikawasan ini dengan berbagai macam fasilitas, dari aneka aktifitas wisata, tempat
penginapan, arena olahraga, tempat pertemuan (meeting room), wisata pendidikan
(wisata edukasi), arena bermain anak-anak dan berbagai fasilitas menarik lainnya.
Semua disajikan dengan menu alam wisata pegunungan dengan sejuta
keindahannya yang memberikan kenyamanan dan suasana rileks bagi yang
berkunjung, dengan aroma udara segar, bersih dan sejuk.
1.2. Perumusan Masalah
Indonesia memiliki sumber daya pariwisata yang tidak kalah menariknya
bila dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asean. Pemanfaatan daerah
yang memiliki potensi wisata alam seperti Wisata Agro Gunung Mas Cisarua
Bogor yang berada di Puncak Bogor yang tetap mengedepankan wisata alam dan
memanfaatkan peran masyarakat sekitar.
Kebun ini terletak pada daerah sejuk dengan ketinggian 800 hingga 1200 m
diatas permukaan laut. Suhu udaranya rata-rata 12 hingga 22 Derajat Celcius,
sehingga tempat ini nyaman untuk beristirahat atau sekedar merelaksasi melepas
kepenatan dari rutinitas sehari-hari. Berjarak kurang lebih 80 km dari Jakarta ke
arah Puncak, membuat lokasi ini begitu singkat untuk ditempuh. Berdasarkan
5

konsep awal pengembangan kawasan wisata agro terbagi menjadi dua jenis yaitu,
wisata agro yang sejak awal direncanakan sebagai kawasan wisata agro dan wisata
agro yang dikembangkan sebagai produk tambahan berupa jasa wisata
(Tritawinata dan Frachrudin 1996). Wisata Agro Gunung Mas sudah mulai
dirintis sejak tahun 1983. Perkebunan Nusantara VIII mulanya adalah Perkebunan
teh yang kemudian diresmikan menjadi kawasan wisata agro pada Tahun 1993.
Jumlah pengunjung yang datang mengalami peningkatan pada tahun-tahun
pertama sejak Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor dibuka, akan tetapi pada
tahun tahun tertentu mengalami penurunan.
Kecenderungan penurunan angka pengunjung wisata Agro Gunung Mas
sebesar 8,04 persen disebabkan oleh kurang puasnya pengunjung terhadap objek
wisata Agro Gunung Mas dan dapat berakibat menurunnya tingkat loyalitas,
tingkat pembelian dan pengeluaran uang oleh para wisatawan untuk
membelanjakan uangnya. Ketidakpuasan dan menurunnya tingkat kepuasan
pengunjung wisata Agro Gunung Mas dapat menyebabkan pengunjung mencari
alternatif objek wisata yang lain, oleh karena itu perlu mengetahui tingkat
kepuasan pengunjung yang berwisata. Peningkatan atau perkembangan jumlah
pengunjung dipengaruhi oleh layanan jasa yang diberikan oleh pengelola wisata
agro. Apabila pemberian layanan jasa tersebut dapat memuaskan para pengunjung
maka pengunjung dapat menanggapinya dengan positif yaitu dengan datangnya
pengunjung secara berlanjut selain itu akan ada informasi dari pengunjung kepada
para pengunjung yang lain tentang tempat objek wisata dan layanan jasa yang
diberikan oleh kawasan objek wisata agro. Pengunjung merupakan konsumen
yang memiliki keinginan dan kebutuhan yang beraneka ragam, keinginan dan
kebutuhan tersebut bergantung pada karakteristik pengunjung seperti daerah asal,
tingkat pendidikan, umur, status perkawinan, suku, jenis kelamin, jenis pekerjaan
dan tingkat pendidikan. Adanya perbedaaan dan ciri karateristik pengunjung
tersebut akan berbeda juga dalam melakukan proses pengambilan keputusan untuk
memilih paket wisata yang ditawarkan di kawasan Wisata Agro Gunung Mas
Puncak Bogor.

6

Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan yang akan dibahas
dalam penelitian ini meliputi :
1. Bagaimana tingkat kepuasan pengunjung Wisata Agro Gunung Mas
Cisarua Bogor?
2. Bagaimana proses tingkat pengambilan keputusan terhadap jasa?
3. Atribut apa saja yang dapat diperbaiki dan di tambahkan oleh pengelola
kawasan Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor?
1.3.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah penelitian yang telah
diuraikan maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Menganalisis tingkat kepuasan pengunjung Wisata Agro Gunung Mas
Cisarua Bogor
2. Mengidentifikasi proses pengambilan keputusan pembelian jasa dan
tingkat loyalitas pengunjung Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor.
3. Menganalisis atribut yang harus diperbaiki dan ditambahkan oleh Wisata
Agro Gunung Mas Cisarua Bogor.
1.4.

Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian ini, diharapkan akan memberikan masukan dan
pertimbangan yang berguna bagi :
1. Pihak manajeman dan pengelola Wisata Agro Gunung Mas Puncak Bogor
dijadikan

sebagai

referensi

dalam

memahami

pengunjung

dan

merencanakan strategi untuk mencapai kepuasan pengunjung.
2. Bagi penulis atau mahasiswa dapat menjadi sarana untuk meningkatkan
dan mengembangkan kemampuan dibidang perilaku konsumen, dan
menambah wawasan dan pengembangan kemampuan menganalisis
karakteristik pengunjung wisata agro.
3. Bagi pihak lain dapat menjadi referensi, masukan dan informasi yang ingin
meneliti lebih lanjut.

7

1.5.

Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian
Penelitian analisis tingkat kepuasan pengunjung Wisata Agro Gunung Mas

Cisarua Bogor (PTPN VIII) memiliki keterbatasan antara lain :
1. Responden dibatasi hanya pengunjung yang pernah datang ke Wisata
Agro Gunung Mas Cisarua Bogor minimal satu kali kunjungan.
2. Penelitian hanya dilakukan untuk pengunjung yang telah berusia 15
tahun ke atas, hal ini dipertimbangkan bahwa pada usia ini pengunjung
dapat memahami pertanyaan yang akan diberikan.

8

II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.

Pariwisata
Pariwisata telah menjadi industri yang mendunia, suatu bisnis yang

semakin berkembang. Pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan
tujuan untuk mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu,
memperbaiki kesehatan, menikmati olah raga atau istrahat dari semua kegiatan
rutinitas. Pariwisata juga merupakan kegiatan orang yang melakukan perjalanan
dan tinggal disuatu tempat diluar lingkungan kesehariannya untuk jangka waktu
tidak lebih dari setahun untuk bersantai (Leisure).
Lebih jauh Morley mengatakan permintaan akan pariwisata tergantung
pada ciri-ciri wisatawan seperti penghasilan, umur, motivasi, dan watak. Ciri-ciri
ini masing-masing akan mempengaruhi kecendrungan orang untuk bepergian
mencari kesenangan, kemampuannya untuk bepergian dan pilihan tempat tujuan
perjalanannya. Indonesia memiliki sumber daya wisata yang amat kaya dengan
asset alam, budaya, flora dan fauna dengan ciri khas Asia dan Australia disetiap
wilayah perairan dan pulau di Indonesia.
Menurut Wahab (1992), manfaat pariwisata bagi suatu Negara, yaitu
sebagai berikut :
1. Pariwisata bagi suatu negara merupakan salah satu faktor penting untuk
menggalang persatuan bangsa dan rakyatnya memiliki daerah yang berbeda,
dialek, adat istiadat, dan cita rasa yang sangat beraneka-ragam.
2. Pariwisata menjadi faktor penting dalam pembangunan ekonomi, karena
kegiatannya mendorong perkembangan beberapa sektor ekonomi nasional.
3. Pariwisata internasional sangat berguna sebagai sarana untuk meningkatkan
saling pengertian internasioal dan sebagai alat penenang dalam ketegangan
politik karena apabila orang-orang dari berbagai warga bertemu dan saling
memperhatikan pola kehidupan rumah tangga, maka tentunya mereka akan
saling berpengertian lebih baik.
4. Pariwisata juga berperan meningkatkan kesehatan serta menjauhkan diri dari
segala kehidupan rutin sehari-hari, semua ini akan menambah daya tahan dan
sangat menurunkan ketegangan saraf.

9

2.2

Agrowisata
Agrowisata merupakan bentuk wisata yang memanfaatkan usaha pertanian

sebagai objek dan daya tarik wisata yang berhubungan dengan wisatawan dan
pengunjung yang tinggal disuatu desa atau tempat tertentu. Agrowisata juga
merupakan suatu bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro
(agribisnis) sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan,
pengalaman, rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian.
Berdasarkan surat keputusan Menteri Pertanian dan Menteri Pariwisata
No. 47/W.004/MPPT-89 dan No.204/Kpts/HK050/4/1989, tentang koordinasi
pengembangan agrowisata bahwa defenisi agrowisata adalah suatu bentuk
kegiatan yang memanfaatkan pertanian sebagai objek wisata dengan tujuan
memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi, dan hubungan usaha dibidang
pertanian.
2.2.1. Manfaat Agrowisata
Agrowisata dapat dikelompokkan ke dalam wisata alam yaitu kegiatan
perjalanan dengan tidak merusak atau mencemari alam dengan tujuan untuk
mengagumi dan menikmati keindahan alam, hewan atau tumbuhan liar
dilingkungan alaminya serta sebagai sarana pendidikan. Pengembangan
agrowisata sesuai dengan kapasitas, topologi dan fungsi ekologis lahan akan
berpengaruh langsung terhadap kelesatarian sumber daya lahan dan pendapatan
petani serta masyarakat sekitarnya. Agrowisata dapat berfungsi sebagai pusat
informasi setempat untuk mengetahui, mengenal, memahami dan menghayati
peristiwa kehidupan suatu kelompok, sebagai pusat promosi pariwisata setempat
atau pariwisata regional, sebagai pemusatan kegiatan kelompok masyarakat yang
dapat diarahkan dan mewakili semua sektor kehidupan bersama yang dibutuhkan
kelompok tersebut dan juga sebagai arena pendorong tumbuh dan berkembangnya
aspirasi seni dan budaya masyarakat setempat ( Ridjal, 1997 ).
Pada era otonomi daerah, agrowisata dapat dikembangkan dimasingmasing daerah tanpa perlu ada persaingan antar daerah, mengingat kondisi
wilayah dan budaya masyarakat di Indonesia sangat beragam. Masing-masing
daerah bisa menyajikan atraksi agrowisata yang lain daripada yang lain.
Pengembangan agrowisata sesuai dengan kapabilitas, tipologi, dan fungsi ekologis
10

lahan akan berpengaruh langsung terhadap kelestarian sumber daya lahan dan
pendapatan petani serta masyarakat sekitarnya. Kegiatan ini secara tidak langsung
akan meningkatkan persepsi positif petani serta masyarakat sekitarnya akan arti
pentingnya pelestarian sumber daya lahan pertanian.
Pengembangan agrowisata pada gilirannya akan menciptakan lapangan
pekerjaan, karena usaha ini dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat
pedesaan, sehingga dapat menahan atau mengurangi arus urbanisasi yang semakin
meningkat saat ini. Manfaat yang dapat diperoleh dari agrowisata adalah
melestarikan sumber daya alam, melestarikan teknologi lokal, dan meningkatkan
pendapatan petani atau masyarakat sekitar lokasi wisata. Melestarikan sumber
daya alam agrowisata pada prinsipnya merupakan kegiatan industri yang
mengharapkan kedatangan konsumen secara langsung ditempat wisata yang
diselenggarakan. Aset yang penting untuk menarik kunjungan wisatawan adalah
keaslian, keunikan, kenyamanan, dan keindahan alam. Oleh sebab itu, faktor
kualitas lingkungan menjadi modal penting yang harus disediakan, terutama pada
wilayah-wilayah yang dimanfaatkan untuk dijelajahi para wisatawan. Menyadari
pentingnya nilai kualitas lingkungan tersebut, masyarakat dan petani setempat
perlu diajak untuk selalu menjaga keaslian, kenyamanan, dan kelestarian
lingkungannya.
Pengembangan agrowisata dapat diarahkan dalam bentuk ruangan tertutup
(seperti museum), ruangan terbuka, atau kombinasi antara keduanya. Tampilan
agrowisata ruangan tertutup dapat berupa koleksi alat-alat pertanian yang khas
dan bernilai sejarah atau naskah dan visualisasi sejarah penggunaan lahan maupun
proses pengolahan hasil pertanian. Agrowisata ruangan terbuka dapat berupa
penataan lahan yang khas dan sesuai dengan kapabilitas dan tipologi lahan untuk
mendukung suatu sistem usahatani yang efektif dan berkelanjutan. Komponen
utama pengembangan agrowisata ruangan terbuka dapat berupa flora dan fauna
yang dibudidayakan maupun liar, teknologi budidaya dan pasca panen komoditas
pertanian yang khas dan bernilai sejarah, atraksi budaya pertanian setempat, dan
pemandangan alam berlatar belakang pertanian dengan kenyamanan yang dapat
dirasakan. Agrowisata ruangan terbuka dapat dilakukan dalam dua versi atau pola,
yaitu alami dan buatan. Objek agrowisata ruangan terbuka alami ini berada pada
11

areal di mana kegiatan tersebut dilakukan langsung oleh masyarakat petani
setempat sesuai dengan kehidupan keseharian mereka. Masyarakat melakukan
kegiatannya sesuai dengan apa yang biasa mereka lakukan tanpa ada pengaturan
dari pihak lain. Untuk memberikan tambahan kenikmatan kepada wisatawan,
atraksi-atraksi spesifik yang dilakukan oleh masyarakat dapat lebih ditonjolkan,
namun tetap menjaga nilai estetika alaminya. Sementara fasilitas pendukung
untuk pengamanan wisatawan tetap disediakan sejauh tidak bertentangan dengan
kultur dan estetika asli yang ada, seperti sarana transportasi, tempat berteduh,
sanitasi, dan keamanan dari binatang buas. Contoh agrowisata terbuka alami
adalah kawasan Suku Baduy di Pandeglang dan Suku Naga di Tasikmalaya, Jawa
Barat, Suku Tengger di Jawa Timur; Bali dengan teknologi subaknya, dan Papua
dengan berbagai pola atraksi pengelolaan lahan untuk budidaya umbi-umbian.
Untuk membantu meningkatkan masyarakat petani yang berada di pedesaan,
prioritas

pengembangan

agrowisata

hendaknya

lebih

diarahkan

pada

pengembangan agrowisata ruang terbuka (Subowo, 1996).
Tirtawinata dan Facahrudin (1996) mengungkapkan beberapa manfaat dari
agrowisata yaaitu :
1. Memberikan nilai estetika dan keindahan alam, keindahan visual dapat
diperoleh dari topografi, jenis folora dan fauna, warna dan arsitek
bangunan yang tersusun dalam tata ruang yang serasi dengan alam.
2. Memberikan nilai rekreasi, rekreasi ditengah alam yang indah dan
kenyamanan perlu didukung oleh fasilitas pengunjung serta paket acara.
3. Mendapatkan keuntungan ekonomi, baik bagi pengelola, masyarakat,
pemerintah, daerah maupun negara.

2.3.

Beberapa Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berhubungan dengan analisis perilaku pengunjung wisata

Agro yaitu salah satunya adalah Rury Kurnia Herlita (2008), melakukan penelitian
mengenai “Analisis dan Preferensi dan Perilaku Pengunjung Wisata Agro Gunung
Mas Cisarua Bogor”. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
analisis deskriptif dengan bantuan tabulasi deskriptif, Importance Performance
Analysis (IPA), model angka ideal serta Custumer Satisfaction Index (CSI). Alat
12

analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai situasi sekelompok
manusia, suatu objek, suatu kondisi dan suatu sistem pemikiran ataupun kilasan
peristiwa pada masa sekarang (Nazir, 2003). Analisis deskiptif digunakan untuk
menganalisis karateristik umum konsumen dan proses keputusan konsumen untuk
Berkunjung ke Wisata Agro Gunung Mas. Analisis model angka ideal
memberikan informasi berkenaan dengan bagaimana produk atau jasa yang sudah
ada dipandang oleh konsumen. Dalam model angka ideal, konsumen diminta
untuk menunjukkkan sampai sejauh mana mereka percaya suatu produk atau jasa
ditempatkan pada skala yang menggambarkan berbagai derajat atau tingkat atribut
yang menonjol.
Andika (2007) melakukan penelitian mengenai “ Analisis tingkat kepuasan
pengunjung Agrowisata Little Farmes Cisarua Kabupaten Bandung Utara” dengan
alat analisis yang digunakan yaitu metode analisis deskriptif, Importance
Performance Analysis (IPA), Costumer Satisfaction Index (CSI), nilai Costumer
Satisfaction Index (CSI) sebesar 79,12 persen menunjukkan bahwa konsumen
merasa puas dengan kinerja pelayanan yang diberikan Agrowisata Little Farmes.
Perusahaan perlu meningkatkan kinerja pada atribut kebersihan pada lokasi dan
pelayanan informasi.
Ritonga (2004) melakukan penelitian mengenai Analisis Motivasi Presepsi
dan Tingkat kepuasan pengunjung Wisata Agrokusuma, Batu Malang Jawa
Timur, dengan metode pengolahan data deskriptif, model angka ideal dan
Importance Performance Analysis (IPA). Dari hasil penelitian dengan
menggunakan model angka ideal diperoleh hasil persepsi pengunjung terhadap
atribut yang paling penting adalah manfaat kunjungan, keamanan dan kebersihan,
Importance Performance Analysis (IPA) menunjukkan bahwa kepuasan
konsumen terjadi pada atribut kenyamaan, kebersihan, manfaat kunjungan,
keamanan dan paket wisata.
Oktaviani (2006) dalam penelitiannya mengenai “Analisis kepuasan
pengunjung terhadap kinerja Kebun Wisata Pasirmukti Bogor dan implikasinya
terhadap bauran pemasaran”. Penelitiannya mengunakan alat analisis Importance
Performance Analysis (IPA), Costumer Satisfaction Index (CSI), dan analisis

13

GAP untuk melihat tingkat kepentingan atribut-atribut kinerja pelayanan Kebun
Raya.
Baehaqie (2003) meneliti tentang “Analisis tingkat preferensi pengunjung
pada Agrowisata Taman Buah Mekar Sari, Cileungsi, Bogor”. Metode analisis
yang digunakan adalah Importance Performance Analysis (IPA) dan Thurstone,
secara umum dalam hal perilaku diperoleh bahwa yang menjadi alasan kuat bagi
pengunjung untuk berkunjung ke Taman Buah Mekar Sari adalah kemudahan atau
akses untuk mencapai lokasi. Tujuan utama dari pengunjung adalah untuk berlibur
atau berekreasi, dan kunjungan yang dilakukan oleh para responden mayoritas
selalu bersama dengan teman teman. Keputusan untuk melakukan kunjungan
didasarkan atas suatu rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya dan biaya yang
dikeluarkan untuk satu kali kunjungan berkisar antara Rp 50.000 sampai Rp
100.000.

14

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
3.1.1 Karakteristik Pengunjung
Pengunjung merupakan seorang yang memakai atau menikmati barang
ataupun jasa yang diinginkannya. Karakterisitik pengunjung akan berbeda satu
dengan yang lain dan dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan bagi
para pengunjung, diantaranya yaitu :
a. Usia
Menurut Hurlock (1980), masa dewasa dibagi menjadi empat yaitu : masa
dewasa dini (18-40 tahun), dewasa madya awal (40-59 tahun), dewasa madya
lanjut ( 60 tahun - kematian), usia dewasa madya merupakan masa penuh stress.
b. Tingkat Pendidikan
Menurut Suprijanto (2007) pendidikan dibedakan menjadi 9 jenis yaitu :
pendidikan massal, pendidikan masyarakat, pendidikan dasar, pendidikan
penyuluhan, pengembangan masyarakat, pendidikan orang deawas, masyarakat
seumur hidup, masyarakat belajar, dan pendidikan formal dan informal.
Pendidikan mempunyai pengaruh yang besar terhadap perubahan sikap dan
perilaku hidup seseorang, tingkat pendidikan yang tinggi akan mempermudah
seseorang untuk menyerap informasi dan mengimplikasikannnya dalam prilaku
dan gaya hidup sehari hari.
c. Tingkat Pendapatan
Tingkat pendapatan merupakan kenaikan kotor atau garis dalam modal pemilik
yang dihasilkan dari penjualan barang dagangan, pelayanan jasa kepada klien,
penyewaan harta, penyimpanan uang dan semua kegiatan yang bertujuan
memperoleh penghasilan.
d. Jenis Kelamin
Jenis kelamin diartikan sebagai perbedaan yang tampak antara laki-laki dan
perempuan dilihat dari segi nilai dan tingkah laku. Di dalam Women’s Studies
Encyclopedia dijelaskan bahwa jenis kelamin adalah suatu konsep kultural yang
berupaya membuat perbedaan dalam hal peran, mentalitas, dan karakteristik
emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat.
15

e. Status Perkawinan
Status perkawinan dibedakan menjadi belum menikah, menikah, cerai hidup
dan cerai mati. Perkawinan adalah mereka yang terikat dalam perkawinan pada
saat pencacahan baik tinggal bersama maupun tinggal terpisah.

3.1.2 Perilaku Konsumen
Engel, Blackwee dan Miniard (1994) mendefinisikan perilaku konsumen
sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan
menghabiskan produk produk jasa termasuk proses keputusan yang mendahului
dan menyusuli tindakan tersebut. Hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan
bahwa masing-masing konsumen memiliki perbedaan selera dan keinginan.
Swastha dan Handoko (1997) mengemukakan bahwa usaha mengenalkan
dan merumuskan keinginan dan kebutuhan konsumen adalah awal dari kegiatan
pemasaran suatu perusahaan. Selanjutnya dari keinginan dan kebutuhan tersebut
dirumuskan dan disusun suatu kombinasi dan kebijaksanan produk, harga,
promosi da