Faktor - Faktor yang mempengaruhi Peningkatan Daya Saing Usaha Pelaku Usaha Mikro Rotan di Kota Medan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Sumber Daya manusia
2.1.1.1Defenisi Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia menjadi salah satu unsur penting dalam kegiatanusaha di
perusahaan baik skala kecil, menengah maupun besar.Keberhasilan UKM dalam mencapai
tujuan utama dan mampu menghadapi persaingan adalah dukungan dari sumber daya
manusia yang handal dan kompeten dalam melaksanakan tugasnya.Untuk meningkatkan
kemampuan karyawan dalam melaksanakan tugas yang diberikan harus diberikan pelatihan
yang cocok dengan kebutuhan dan perkembangan jaman.
Sumber daya manusia adalah kesatuan tenaga manusia yang ada dalam organisasi dan
bukan sekedar penjumlahan karyawan-karyawan yang ada. Dalam penelitian ini dilihat dari
kualitas SDM yang dimiliki dan bagaimana untuk meningkatkannya, serta sejauh mana SDM
tersebut mendapatkan pelatihan keterampilan. Menurut Wiley (2002) mendefinisikan bahwa
“sumber daya manusia merupakan pilar penyangga utama sekaligus penggerak roda
organisasi dalam usaha mewujudkan visi dan misi serta tujuan dari organisasi tersebut”.
Sumber daya manusia merupakan elemen organisasi yang sangat penting, karenanya harus
dipastikan sumber daya manusia ini harus dikelola sebaik mungkin agar mampu memberikan
kontribusi secara optimal dalam upaya peningkatan daya saing UKM.
Sementara itu Matindas (2002) mengatakan bahwa sumber daya manusia adalah

kesatuan tenaga manusia yang ada dalam suatu organisasi dan bukan sekedar penjumlahan
karyawan-karyawan yang ada. Sebagai kesatuan, sumber daya manusia harus dipandang
sebagai suatu sistem di mana setiap karyawan merupakan bagian yang saling berkaitan satu
dengan yang lainnya dan secara bersama-sama berfungsi untuk mencapai tujuan organisasi.

Universitas Sumatera Utara

Menurut Nasution (2005) bahwa sumber daya manusia ( SDM) di dalam organisasi
merupakan kunci keberhasilan organisasi, karena pada dasarnya SDM yang merancang,
memasang, mengoperasikan dan memelihara dari sistem integral tersebut, baik itu input,
proses, maupun output.Manusia sebagai asset yang akan mengelola sumber daya yang ada
dalam organisasi memerlukan manusia yang baik kualitasnya. Sumber daya manusia jika
ditinjau dari segi kualitasnya memiliki dua kemampuan, yaitu :
1. Hard Skill : Kemampuan akademik ( pendidikan) yang dimiliki seseorang.
2.Soft Skill : Kemampuan menyesuaikan dengan lingkungan terutama dalam dunia kerja /
organisasi.
Kedua kemampuan diatas diperlukan bagi sumber daya manusia dalam menggerakan
dan mengembangkan serta meningkatkan daya saing UKM. Agar kualitas sumber daya
manusia yang dihasilkan memenuhi standard maka setiap tahapan proses harus direncanakan
dan dikendalikan sesuai dengan standard dan spesifikasi yang telah ditetapkan sesuai

kebutuhan organisasi.
2.1.1.2 Pengukuran Kualitas Sumber Daya Manusia
Zainun (2001) menyatakan peningkatan mutu sumber daya manusia dimaksudkan
untuk berbagai keperluan seperti :
1. Menyiapkan seseorang agar saatnya dihari tugas tertentu yang belum tahu secara
khusus, apa tugas itu dengan harapan akan mampu bilamana nanti diserahi tugas
yang sesuai
2. Memperbaiki kondisi sesorang yang sudah diberi tugas dan sedang menghadapi tugas
tertentu yang merasa ada kekurangan pada dirinya untuk mampu mengemban tugas
itu sebagaimana mestinya.
3. Mempersiapkan seseorang untuk diberi tugas tertentu yang sudah pasti yang syaratsyaratnya lebih berat dari tugas yang dikerjakannya sekarang

Universitas Sumatera Utara

4. Melengkapi seseorang dengan hal-hal apapun yang mungkin timbul di seputar
tugasnya,baik yang langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap
pelaksanaan tugasnya.
5. Menyesuaikan seseorang kepada tugas-tugas yang mengalami perubahan karena
berubahnya syarat-syarat untuk mengerjakan tugas atau pekerjaan itu secara sebagian
atau seluruhnya.

6. Menambah keyakinan dan percaya diri kepada seseorang bahwa dia adalah orang
yang benar-benar cocok untuk tugas yang sedang diembannya.
7. Meningkatkan wibawa seseorang dari pandangan bawahan maupun orang lain baik
teman sejawat maupun para relasinya
Peningkatan kualitas sumber daya manusia menurut Robbins (2001) dapat diukur dari
keberhasilan :
a. Peningkatan kemampuan teoritis adalah suatu kapasitas individu untuk
mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan
b. Peningkatan kemampuan teknis adalah metode atau system mengerjakan suatu
pekerjaan.Peningkatan kemampuan konsepsual adalah mampu memprediksi
segala sesuatu yang ada kaitannya dengan sasaran yang akan dituju
c. Peningkatan moral adalah mampu melaksanakan koordinasi, mampu bekerja
sama, selalu berusaha menghindari perbuatan tercela dan mampu bersedia
mengembangkan diri.
Selain kemampuan diatas harus diperhatikan pula keterampilan, kemampuan dan
pengetahuan UKM dalam menghadapi persaingan, juga dibutuhkan peningkatan kompetensi
karyawan UKM terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang
berkembang dengan cepat.Kompetensi UKM penting untuk diperhatikan sehingga setiap kali

Universitas Sumatera Utara


diberikan tugas dapat dilaksanakan dengan sebaik mungkin bagi kemajuan UMKM untuk
memenangkan persaingan usaha.
Menurut Ruky (2014:121), “kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk
mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilannya untuk menghasilkan barang atau jasa
sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam konteks tertentu, dan kemampuan untuk
mengalihkan pengetahuan dan keterampilan ke konteks yang baru dan/atau berbeda”.
Kompetensi adalah perpaduan keterampilan, pengetahuan, kreativitas, dan sikap
positif terhadap pekerjaan tertentu yang diwujudkan dalam kinerja (Darsono dan Siswandoko
2011:123). Menurut Rivai dan Ella (2013:299), “kompetensi sebagai karakteristik yang
mendasar yang dimiliki oleh seseorang yang berpengaruh langsung terhadap atau dapat
memprediksikan kinerja yang sangat baik”.
Menurut Zimmerer dkk (2008:57) (dalam Lestari, 2015:6) kreativitas merupakan
“kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru
dalam melihat masalah dan peluang”.Dan ini penting bagi kesuksesan usaha pengrajin
rotan.Menurut Togatorop (2011 : 10) (dalam Lestari, 2015 : 12) keterampilan (Skill) adalah
“suatu upaya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan perusahaan
kepada seorang karyawan dengan baik dan maksimal.
Berdasarkan pengukuran kualitas SDM diatas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan
akademik yang sesuai dengan pekerjaan, keterampilan seperti membuat laporan keuangan

usaha, serta kreatifitas untuk menciptakan produk baru dapat menjadi acuan sehingga
diharapkan dapat meningkatkan daya saing usaha mikro rotan di kota Medan

2.1.1.3 Tantangan dalam Pengelolaan Kualitas Sumber Daya Manusia
Faktor manusia sangat penting didalam organisasi kecil maupun besar untuk
menghadapi persaingan dan strategi bertahan, maka setiap bagian didalam organisasi harus

Universitas Sumatera Utara

terlibat dan membutuhkan waktu yang berkesinambungan serta konsisten didalam
pengelolaanya.
Tantangan didalam pengelolaan sumber daya Manusia terdiri dari dua aspek yaitu
aspek dari luar organisasi dan aspek dari dalam organisasi.
1. Aspek dari luar organisasi.
a. Teknologi
Perubahan teknologi akan menyebabkan terjadinya perubahan struktur pekerjaan,
proses operasi, sehingga menuntut keahlian tertentu dalam menjalankannya.
b. Budaya dan lingkungan
Perubahan norma dan sistem nilai dalam masyarakat.
c. Ekonomi

Perubahan struktur ekonomi menyebabkan ketatnya persaingan sehingga para UMKM
dituntut lebih kreatif dan inovatif.
d. Pemerintahan.
Perubahan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap lapangan kerja,
infastruktur seperti sistem penggajian , ketersediaan akses keluar masuk kapal angkut
dll.

2. Aspek dari dalam organisasi
a. Sistem pengelolaan SDM yang meliputi : rekrutmen, sistem penilaian
Performance, system karier, pendidikan dan latihan, sistem imbalan, system
reward and punishment dan Pemberhentian Pegawai.
b. Budaya organisasi . Keadaan ini apabila tidak dikelola dengan baik akan dapat
menimbulkan konflik didalam organisasi, walaupun konflik didalam organisasi

Universitas Sumatera Utara

tidak dapat dihindari, tetapi bagaimana organisasi mengelolanya agar konflik
tersebut menjadi minimum
c. Ketersediaan sistem Informasi. Sistem informasi yang dibutuhkan haruslah dapat
diakses oleh semua anggota organisasi UMKM agar dapat cepat menyatukan

persepsi dalam mengambil kebijakan organisasi dan mengimplementasikan dalam
bentuk kegiatan kerja organisasi dalam hal ini koperasi yang tergabung dalam
usaha rotan ini.
2.1.2 Modal
Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap usaha atau perusahaan membutuhkan dana atau
biaya untuk dapat beroperasi. Hal ini sebenarnya menjadi persoalan yang dihadapi hampir
semua pengusaha, karena untuk memulai usaha dibutuhkan pengeluaran sejumlah uang
sebagai modal awal. Pengeluaran tersebut untuk membeli bahan baku dan penolong, alat-alat
dan fasilitas produksi serta pengeluaran operasional lainnya. Melalui barang-barang yang
dibeli tersebut perusahaan kecil maupun besar dapat menghasilkan sejumlah output yang
kemudian dapat dijualnya untuk mendapat sejumlah uang pengembalian modal dan
keuntungan. Bagian keuntungan ini sebagian digunakan untuk memperbesar modal agar
menghasilkan uang sebagai keuntungan dalam jumlah yang lebih besar lagi, dan seterusnya
begitu sampai pengusaha mendapatkan hasil sesuai yang diinginkan atau target (Achmad,
2009).
Tulus (2002) menjelaskan bahwa modal adalah salah satu faktor produksi yang sangat
penting bagi setiap usaha, baik skala kecil, menengah maupun besar. Sedangkan Neti (2009)
menyebutkan bahwa dalam memulai suatu usaha, modal merupakan salah satu faktor penting
disamping faktor lainnya, sehingga suatu usaha bisa tidak berjalan apabila tidak tersedia
modal. Artinya, bahwa suatu usaha


Universitas Sumatera Utara

tidak akan pernah ada atau tidak dapat berjalan tanpa adanya modal. Hal ini menggambarkan
bahwa modal menjadi faktor utama dan penentu dari suatu kegiatan usaha. Karenanya setiap
orang yang akan melakukan kegiatan usaha, maka langkah utama yang dilakukannya adalah
memikirkan dan mencari modal
untuk usahanya.
Menurut Prawirosentono (2002 dalam Neti, 2009) modal merupakan kekayaan yang
dimiliki perusahaan yang dapat menghasilkan keuntungan pada waktu yang akan datang dan
dinyatakan dalam nilai uang. Modal dalam bentuk uang pada suatu usaha mengalami
perubahan bentuk sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan usaha, yakni: (1) sebagian
dibelikan tanah dan bangunan; (2) sebagian dibelikan persediaan bahan; (3) sebagian
dibelikan mesin dan peralatan; dan (4) sebagian lagi disimpan dalam bentuk uang tunai.
Selain sebagai bagian terpenting di dalam proses produksi, modal juga merupakan faktor
utama dan mempunyai kedudukan yang sangat tinggi di dalam pengembangan usaha. Hal ini
dicapai melalui peningkatan jumlah produksi yang menghasilkan keuntungan atau laba bagi
pengusaha (Achmad, 2009).
Dengan tersedianya modal maka usaha akan berjalan lancar sehingga akan
mengembangkan modal itu sendiri melaui suatu proses kegiatan usaha. Modal yang

digunakan dapat merupakan modal sendiri seluruhnya atau merupakan kombinasi antara
modal sendiri dengan modal pinjaman. Kumpulan berbagai sumber modal akan membentuk
suatu kekuatan modal yang ditanamkan guna menjalankan usaha. Modal yang dimiliki
tersebut jika dikelola secara optimal maka akan meningkatkan volume penjualan (Riyanto,
1985 dalam Achmad, 2009). Terdapat pula adanya penggunaan istilah modal untuk mengacu
kepada arti yang lebih khusus, misalnya modal sosial dan modal manusia. Istilah yang
pertama mengacu kepada jenis modal yang tersedia bagi kepentingan umum, seperti rumah
sakit, gedung sekolah, jalan raya dan sebagainya, sedangkan istilah yang kedua mengacu

Universitas Sumatera Utara

kepada faktor manusia produktif yang mencakup faktor kecakapan dan keterampilan
manusia. Menyelenggarakan pendidikan misalnya,disebut sebagai suatu investasi dalam
modal manusia

2.1.2.1 Defenisi Modal
Istilah modal berbeda artinya dalam percakapan sehari-hari dan dalam ilmu ekonomi,
begitu pula dengan UKM. UKM sebelum memulai usahanya ia harus memperhatikan sumber
dana usaha, lokasi usaha yang strategis, dan bahan baku. Modal (capital) sering ditafsirkan
sebagai uang. Terutama apabila mempersoalkan pembelian peralatan, mesin-mesin, atau

fasilitas-fasilitas produktif lain. Adalah lebih tepat untuk menyatakan uang yang digunakan
untuk melaksanakan pembelian tersebut sebagai modal finansial (financial capital).
Adakalanya modal dinamakan barang-barang investasi, dan modal demikian terdiri dari:
a. Mesin-mesin
b. Peralatan
c. Bangunan-bangunan
d. Fasilitas-fasilitas transpor dan distribusi
e. Persediaan (inventory) barang-barang setengah jadi
Ada suatu ciri pokok barang-barang modal yaitu bahwa mereka digunakan untuk
memproduksi barang-barang lain. Dalam artian yang lebih luas, menurut pandangan ekonomi
non-Marxian, modal adalah asset yang dimiliki seseorang sebagai kekayaan yang tidak
segera dikonsumsi melainkan, atau disimpan atau dipakai untuk menghasilkan barang/jasa
baru (investasi), dengan demikian modal dapat dapat berwujud barang atau uang. Menurut
Bambang (dalam Purwanti, 2012:16), arti modal yang lain modal meliputi baik modal dalam
bentuk uang maupun dalam bentuk barang. Modal sangat penting dalam mendirikan sebuah
usaha. Besar kecilnya modal yang dibutuhkan tergantung dari besar kecilnya usaha yang akan

Universitas Sumatera Utara

didirikan. Para konsultan bisnis pada umumnya membagi pengertian modal termasuk modal

usaha kecil menjadi dua yaitu modal tangible dan modal intangibel. Modal tangibel adalah
modal yang berwujud secara nyata, baik dalam bentuk barang bergerak maupun barang tidak
bergerak. Barang bergerak contohnya sepeda motor, mesin produksi, dan lain sebagainya.
Modal intangibel adalah modal yang tidak berujud nyata seperti ide-ide kreatif.
Secara keseluruhan modal usaha terbagi menjadi 3 bagian (Purwanti, 2012:18), yaitu:
1. Modal investasi, adalah jenis modal usaha yang harusdikeluarkan yang biasanya dipakai
dalam jangka panjang. Modal usaha untuk investasi nilainya cukup besar karena dipakai
untuk jangka panjang, namun modal investasi akan menyusut dari tahun ke tahun.bahkan
bisa dari bulan ke bulan.
2. Modal kerja; modal usaha yang harus dikeluarkan untuk membuat atau membeli barang
dagangan. Modal kerja ini dapat dikeuarkan tiap bulan atau pada waktu-waktu tertentu.
3. Modal operasional; Modal usaha yang harus dikeluarkan untuk membayar biaya operasi
bulanan misalnya pembayaran gaji pegawai, Listrik dan sebagainya.
2.1.2.2 Konsep Modal
Dalam ilmu ekonomi, istilah capital (modal) merupakan konsep yang pengertiannya
berbeda-beda, tergantung dari konteks penggunaannya dan aliran pemikiran yang dianut.
Secara historis konsep modal juga mengalami perubahan atau perkembangan. Istilah “modal”
yang biasa dipergunakan pada abad ke-16 dan abad ke-17 menunjukkan pengertian kepada
dua hal. Pertama, modal dalam pengertian persediaan uang yang digunakan untuk membeli
barang yang akan dijual untuk mendapatkan keuntungan dalam perdagangan. Kedua, modal
dengan maksud untuk menggambarkan persediaan yang berupa barang-barang. Oleh sebab
itu maka istilah “modal” digunakan untuk kedua pengertian yaitu konsep keuangan dan
konsep barang (Komaruddin, 1991).

Universitas Sumatera Utara

Pada akhir abad ke-19, modal dalam pengertian barang-barang fisik yang digunakan
dalam proses produksi ditinjau sebagai salah satu dari keempat faktor dasar dalam produksi.
Yang lainnya adalah tanah, tenaga kerja dan organisasi atau keusahawanan. Sekarang,
“modal” sebagai suatu konsep ekonomi dipergunakan dalam konteks yang berbeda-beda.
Kadangkala modal dilihat dalam arti uang atau dalam arti keseluruhan nilai sumber - sumber
ekonomi non-manusiawi termasuk tanah. Definisi modal yang lain yaitu merupakan barang
atau uang, yang bersama-sama faktor produksi tanah dan tenaga kerja menghasilkan barangbarang baru. Dalam artian yang lebih luas, dan dalam tradisi pandangan ekonomi pada
umumnya, modal mengacu kepada asset yang dimiliki seseorang sebagai kekayaan yang
tidak segera dikonsumsi melainkan disimpan (saving) atau dipakai untuk menghasilkan
barang atau jasa baru (investasi). Dengan demikian, modal dapat berwujud barang dan uang.
Akan tetapi, tidak setiap jumlah uang dapat disebut modal. Sejumlah uang itu menjadi modal
apabila uang tersebut ditanam atau diinvestasikan untuk menjamin adanya suatu kembalian.
Dalam arti ini modal juga mengacu kepada investasi itu sendiri yang dapat berupa alat-alat
finansial seperti deposito, stok barang, ataupun surat saham yang mencerminkan hak atas
sarana produksi, atau dapat pula berupa sarana produksi fisik. Kembalian itu dapat berupa
pembayaran bunga, ataupun klaim atas suatu keuntungan.
Adam Smith dalam The Wealth of Nation menggunakan istilah capital dan circulating
capital. Pembedaan ini didasarkan atas kriteria sejauh mana suatu unsur modal itu
terkonsumsi dalam jangka waktu tertentu (misal satu tahun). Jika suatu unsur modal itu dalam
jangka waktu tertentu hanya terkonsumsi sebagian sehingga hanya sebagian (kecil) nilainya
menjadi susut, maka unsur itu disebut fixed capital dalam bentuk bangunan pabrik, mesinmesin, peralatan transportasi, kemudahan distribusi, dan barang-barang lainnya yang
dipergunakan untuk memproduksi barang/jasa baru. Tetapi jika unsur modal terkonsumsi
secara total, maka disebut circulating capital dalam

Universitas Sumatera Utara

bentuk barang jadi ataupun setengah jadi yang berada dalam proses untuk diolah menjadi
barang jadi.

2.1.3Pemasaran Produk
2.1.3.1 Defenisi Pemasaran Produk
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh para UKM
dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan perkembangan usahanya
dan mendapatkan laba.Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan tergantung pada
kemampuan dan keahlian di bidang pemasaran.Dalam pencapaian tujuan perlu adanya
strategi pemasaran yaitu suatu rencana yang dimiliki oleh suatu badan usaha sebagai
pedoman bagi kegiatan-kegiatan pemasaran guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
seperti menggunakan teknologi media untuk membuat iklan, memasarkan produk, melalukan
promosi usaha, serta menetapkan harga yang murah. Kemampuan strategi pemasaran suatu
usaha untuk menanggapi setiap perubahan kondisi pasar dan faktor biaya tergantung pada
analisis terhadap faktor-faktor pemasaran. Sejalan dengan berkembangnya ekonomi, maka
definisi pemasaran telah berubah - ubah tergantung kepada perkembangan historis dari pada
pemasaran itu sendiri.
Menurut Stanton (2000 : 7 ) pemasaran adalah ” Suatu sistem total dari kegiatan
bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada
konsumen saat ini maupun konsumen potensial. Menurut kotler (2002 : 5) pemasaran adalah
” Serangkaian daripada kegiatan yang ditujukan pada usaha memuaskan keinginan dan
kebutuhan melalui proses pertukaran”. Sedangkan menurut Nitisemito (2004 : 9) definisi dari
pemasaran adalah ” Suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperluas arus barang dan jasa
produsen kekonsumen paling efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan efektif”.

Universitas Sumatera Utara

Definisi yang dilakukan Philip kotler mengandung arti sebagai berikut :
a.

Adanya kegiatan manusia yang hanya bisa melakukan pertukaran.

b.

Untuk memperlancar serta penyempurnaan pertukaran.

c.

Apa yang dipertukarkan.

d.

Adanya pembelian dan penjualan.

Pengertian yang telah dikemukakan diatas sangat luas artinya karena pengertian tadi
mencakup segala aktifitas dalam rantai perniagaan. Dalam definisi yang telah diungkap oleh
para pakar pemasaran diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran merupakan suatu
proses sebelum menjual produk dan saat menjual produk ke konsumen.

2.1.3.2 Lingkungan Pemasaran
Dalam lingkungan pemasaran suatu usaha terdiri dari banyak pelaku dan kekuatan
diluar bagian pemasaran yang mempengaruhi kemampuan management pemasaran untuk
mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan pelanggan sasaran. Lingkungan
pemasaran menawarkan peluang dan ancaman yang datang baik dari dalam (intern) maupun
dari luar (ekstern). Dengan pencerminan lingkungan usaha baik intern maupun ekstern secara
sistematis, pemasaran mampu merevisi penyesuaian strategi pemasaran untuk menghadapi
persaingan dan peluang baru dipasar.
Menurut Assuri (2000 : 9), Strategi pemasaran didefinisikan sebagai berikut : ”
Rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran yang dijalankan untuk
menciptakan tujuan pemasaran suatu perusahaan”. Sedangkan menurut kotler (2004 : 8),
Strategi pemasaran adalah ” Logika pemasaran dan berdasarkan itu unit bisnis diharapkan
untuk mencapai sasaran pemasarannya, strategi pemasaran terdiri dari pengambilan

Universitas Sumatera Utara

keputusan tentang biaya pemasaran dari perusahaan, bauran pemikiran dan alokasi pemasaran
dalam hubungannya dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan”.
Adapun lingkungan pemasaran menurut Kotler (2004 : 109) terdiri dari:
1. Lingkungan Mikro
Yang terdiri dari kekuatan yang dekat dengan pengusaha yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk melayani pelanggan yaitu :
a. Perusahaan
Menurut Winardi (2000 : 6) manajemen pemasaran adalah “ Proses pengambilan
keputusan, perencanaan, pengawasan aspek-aspek pemasaran suatu perusahaan
sehubungan dengan konsep pemasaran di dalam sistem pemasaran”.
Manajemen

pemasaran

mempertimbangkan

dalam

merumuskan

kelompok-kelompok

lainnya

rencana
dalam

pemasaran
perusahaan

harus
tersebut,

misalnya manajemen puncak, keuangan, pembelian, produk dan akuntansi. Tingkatan
manajemen yang lebih tinggi menentukan sasaran dan kebijaksanaan perusahaan.
b. Pemasok
Pemasok adalah usaha bisnis dan perorangan yang dibutuhkan oleh UKM dan
pesaingnya untuk memproduksi barang dan jasa tertentu. Perkembangan pemasok
dapat mempengaruhi dampak yang lebih besar terhadap operasi usaha pemasaran.
c. Perantara Pemasaran
Perantara pemasaran adalah mereka yang membantu pengusaha UKM dalam
mempromosikan dan mendistribusikan barang pada pembelian akhir. Para perantara
ini meliputi perusahaan, distribusi fisik, agen dan jasa pemasaran dan perantara
keuangan.
d. Pelanggan

Universitas Sumatera Utara

UKM perlu meneliti pasar pelanggannya dengan teliti, UKM dapat beroperasi dalam
lima jenis para pelanggan yaitu : pasar konsumen, pasar industri, pasar reseller, pasar
pemerintah dan pasar internasional.
e. Pesaing
Setiap perusahaan skala kecil maupun besar menghadapi sejumlah besar pesaing.
Konsep pemasaran menyatakan bahwa agar dapat berhasil, UKM harus memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen secara lebih baik dari pada apa yang dilakukan
oleh pesaing.
f. Publik
Lingkungan pemasaran usaha juga meliputi berbagai macam publik. Publik adalah
setiap kelompok yang mempunyai minat nyata atau berpengaruh terhadap
kemampuan suatu organisasi untuk mencapai sasarannya.
2. Lingkungan Makro Perusahaan
Yang terdiri dari masyarakat yang lebih luas. Lingkungan Makro dipengaruhi oleh yaitu:
a. Lingkungan Demokrat
Demokrat adalah bidang studi tentang populasi manusia menurut besar, kepadatan,
lokasi, umur, jenis kelamin, pekerjaan, statistik lainnya.
b. Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekonomi adalah faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola
pembelanjaan konsumen.
c. Lingkungan Alam
Lingkungan alam meliputi sumber daya alamiah yang dibutuhkan sebagai masukan
oleh pemasaran atau yang dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran.
d. Lingkungan Teknologi

Universitas Sumatera Utara

Lingkungan Teknologi adalah terdiri dari kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi
teknologi baru, yang menciptakan produk baru dan peluang-peluang pasar yang baru
e. Lingkungan Politik
Keputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan dalam lingkungan
politik/ hukum. Lingkungan ini terdiri dari undang-undang, instansi, pemerintah dan
kelompok penekan yang mempengaruhi dan membatasi organisasi dan pribadi
masyarakat.
f. Lingkungan Kultur
Lingkungan kultura terdiri dari lembaga-lembaga dan kekuatan lain yang
mempengaruhi nilai dasar, persepsi dan prilaku masyarakat.
2.1.3.3 SasaranPemasaran
Menurut Swastha (2002 : 50), pasar adalah Tempat dimana pembeli dan penjual
bertemu dan berfungsi, barang dan jasa yang tersedia untuk dijual dan terjadi pemindahan
hak milik ”. Pasar terdiri atas banyak sekali pembelian dan para pembeli berbeda dalam satu
atau beberapa hal, boleh jadi mereka berbeda dalam keinginan, sumber daya, sikap pembeli
dan praktek pembelian mereka.
Swastha (2002 : 51) menyatakan sasaran pemasaran adalah sebagai berikut:

1. Segmentasi pasar
Ada 4 segmentasi pasar yaitu :
a. Segmentasi geografik, menghendaki pembagian pasar menjadi unit geografik seperti
bangsa, negara bagian, wilayah propinsi, kabupaten atau tetangga.

Universitas Sumatera Utara

b. Segmentasi demografis, suatu proses yang membagi pasar menjadi kelompok kelompok berdasarkan variabel demografik seperti umur, jenis kelamin, pendapatan,
pekerjaan, pendidikan, agama, ras dan kebangsaan.
c. Segmentasi psikolografik , disini pembelian dibagi menjadi beberapa kelompok
menurut kelas sosial, gaya hidup dan karakteristik kepribadian.
d. Segmentasi prilaku, pembelian dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan
pengetahuan, sikap, kegunaan, tanggapan mereka terhadap suatu produk.
2. Memilih pasar yang dituju (target marketing)
Untuk memilih pasar yang dituju, UMKM dapat menempuh beberapa strategi yaitu :
a. Pemasaran yang serba sama (Undifferentiated Marketing), dimana perusahaan
mencoba untuk mengembangkan produk tunggal yang dapat memenuhi keinginan
semua atau banyak orang.
b.

Pemasaran yang berbeda (Differented Market), dimana perusahaan mencoba untuk
mengidentifikasi kelompok-kelompok pembeli tertentu dan membagi pasar kedalam
dua kelompok atau lebih.

c. Pemasaran terpusat (Concentrated Marketing), dimana perusahaan memusatkan usaha
pemasarannya pada satu atau beberapa kelompok pembelian.
3. Bauran Pemasaran ( Marketing Mix)
Swastha ( 2002 : 60 ) menyatakan Marketing mix adalah suatu istilah yang
menggambarkan seluruh unsur pemasaran dan faktor produksi yang dikerahkan guna
mencapai sasaran usaha misalnya laba, harta, penjualan, bagian pasar yang akan direbut
dan sebagainya. Jika sasaran pasarnya sudah ditentukan melalui riset pemasaran, maka
UKM harus membuat suatu rencana yang baik untuk memasuki segmen pasar yang
dipilih. Keputusan dalam strategi pemasaran menurut Swastha (2002 : 62) dapat
dikelompokkan kedalam empat strategi:

Universitas Sumatera Utara

1. Strategi Produk
Barang atau produk suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat
diraba, termasuk bungkus, warna, harga yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan
keinginan atau kebutuhannya.
Dalam pengolahan produk termasuk pula perencanaan dan pengembangan produk dan
jasa yang baik untuk dipasarkan oleh UKM perlu adanya suatu pedoman untuk mengubah
suatu produk yang ada, menambah produk baru atau mengambil tindakan yang lain yang
dapat mempengaruhi kebijaksanaan dalam menentukan produk, selain itu keputusan juga
perlu diambil menyangkut masalah pemberian merk, pembungkusan, warna dan bentuk
produk.
a. Merek
Adalah nama atau istilah, tanda simbol atau rancangan yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasi barang atau jasa dan untuk membedakan dari produk pesaing.
b. Kemasan
Adalah kegiatan umum dalam perencanaan barang yang melibatkan penentuan desain
dan pembuatan bungkus atau kemasan suatu barang. Pembungkusan sering
dihubungkan dengan kebijaksanaan dengan kebijaksanaan dalam label dan merek,
karena label sering digunakan pada kemasan. Ada alasan mengapa kemasan
diperlukan yaitu kemasan dapat mengidentifikasi produk menjadi efektif dan dengan
sendirinya mencegah pertukaran dengan produk pesaing. Ada beberapa bentuk dan
ciri kemasan yang sedimikian menariknya sehingga pelanggan bersedia membayar
lebih mahal untuk memperoleh kemasan yang istimewa tersebut.
c. Jaminan
Jaminan mempunyai tujuan umum adalah untuk memberikan keyakinan pada pembeli
bahwa pabrik akan memberikan ganti rugi bila produknya tidak berfungsi atau rusak

Universitas Sumatera Utara

sebagaimana mestinya. Peraturan umum mengatakan bahwa produsen harus
dibelakang, yakni memberikan jaminan, menjelaskan produk-produk yang dipasarkan
atau yang ditawarkan.
2. Strategi Harga
Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Penentuan harga ini merupakan salah satu
keputusan yang penting bagi manajemen. Harga yang ditetapkan harus menutup semua
ongkos atau bahkan lebih dari itu untuk mendapatkan laba. Tetapi jika harga yang ditetapkan
lebih tinggi akan mengakibatkan kurang menguntungkan, dalam hal ini mungkin pembeli
akan berkurang sehingga semua biaya tidak dapat ditutupi dan akhirnya UmKM dapat
menderita kerugian.
Salah satu prinsip dalam menentukan harga adalah menitikberatkan pada kemampuan
pembeli untuk harga yang telah ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutupi
ongkos dan menghasilkan laba. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat harga adalah
sebagai berikut (Swastha, 2002 : 68):
a. Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku di pasar
b. Penawaran dan Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada tingkat harga
tertentu sedangkan penawaran merupakan kebalikan dari permintaan yaitu jumlah
yang ditawarkan oleh penjual pada suatu tingkat harga tertentu.
c. Elastisitas Permintaan
Salah satu faktor yang mempengaruhi harga ialah sifat permintaan pasar, sebenarnya
sifat permintaan pasar tidak hanya mempengaruhi harga tetapi juga mempengaruhi
volume yang dapat dijual.

Universitas Sumatera Utara

d. Persaing
Harga jual beberapa barang sering dipengaruhi oleh keadaan pesaing yang ada.
e. Biaya
Biaya merupakan suatu penentuan harga sebab suatu tingkat harga yang tidak dapat
menutupi seluruh biaya yang ada akan dapat mengakibatkan kerugian pada suatu
usaha.
f. Tujuan Manager
Penetapan suatu barang sering dikaitkan dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai
pimpinan usaha.
g. Pengawasan Pemerintah
Pengawasan pemerintah dapat diwujudkan dalam penetapan bentuk harga yang
maksimum dan minimum, diskriminasi harga, serta praktek lain yang mendorong atau
mencegah terjadinya usaha-usaha yang bersifat monopoli.
3. Strategi Distribusi
Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh suatu
produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai kekonsumen atau
pemakai industri. UKM perlu melaksanakan fungsi distribusi, hal ini sangat penting bagi
pembangunan perekonomian masyarakat karena bertugas menyampaikan barang dan jasa
yang diperlukan oleh konsumen. Setelah selesai dibuat dan siap untuk dipasarkan, tahap
berikutnya dalam proses pemasaran adalah menentukan metode atau rute yang akan dipakai
untuk menyalurkan barang tersebut kepasar.
Ada tiga saluran distribusi yang digunakan untuk menyalurkan produk yang ada yaitu
:

Universitas Sumatera Utara

1. saluran satu disebut saluran distribusi nasional. UKM hanya melayani penjualan
dalam jumlah yang besar kepada pedagang besar saja.
2. Saluran dua, UKM sering menggunakan perantara untuk menyalurkan barang kepada
pelanggan besar yang kemudian menjual pada toko-toko kecil.
3. Saluran tiga, UKM memilih sebagai penyalurnya. Saluran penjualan terutama
ditujukan pada pengecer besar.
4. Strategi Promosi
Promosi adalah Arus informasi satu arah yang dibuat dalam mengarahkan seseorang
atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran (Swastha,
2002 : 349). Promosi merupakan salah satu variabel bauran pemasaran yang digunakan oleh
perusahaan besar maupun kecil untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya. Promosi
juga sering dikatakan sebagai proses berlanjutnya karena dapat menimbulkan rangkaian
kegiatan selanjutnya dari suatu usaha.
Beberapa kegiatan yang ada dalam promosi ini umumnya terbagi empat hal yaitu :
a. Periklanan
Salah satu bagian promosi yang banyak dilakukan oleh perusahaan atau perseorangan.
Dalam periklanan ini, pihak yang memasang iklan harus mengeluarkan sejumlah dana
atas pemasangan iklan media.
b. Personal Selling
Adalah interaksi antara individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk
menciptakan, memperbaiki, menguasai dan mempertahankan hubungan pertukaran
yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Personal selling berbeda dengan
periklanan karena menggunakan orang atau individu dalam pelaksanaannya. Individu
yang melaksanakan kegiatan personal selling disebut tenaga penjual.
c. Promosi penjualan.

Universitas Sumatera Utara

Promosi ini merupakan istilah yang berbeda dengan istilah promosi meskipun samasama menggunakan kata promosi. Promosi penjualan hanya merupakan salah satu
kegiatan promosi yang mana dalam penjualan ini dilakukan menggunakan alat-alat
seperti peragaan, pameran, hadiah, dan lain sebagai.
d. Publikasi
Hampir sama dengan periklanan, publikasi ini merupakan salah satu kegiatan promosi
yang dilakukan melalui suatu media, namun informasi yang tercantum tidak berupa
iklan tetapi berita. Hal ini dapat dijumpai pada surat kabar, majalah, dan lain-lain.
Biasanya UKM tidak mengeluarkan sejumlah biaya yang besar dan tidak dapat
mengawasi pengungkapan berita.

2.1.4 Dukungan Dari Pemerintah Daerah
Pemerintah membuat kebijakan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi yang
terkait langsung dengan UKM yaitu telah dicanangkannya tiga butir kebijakan pokok di
bidang ekonomi. Pertama, adalah peningkatan layanan jasa keuangan khususnya untuk
pelaku UKM yang meliputi perbaikan layanan jasa perbankan, pasar modal, multifinance,
asuransi.
Kebijakan pokok kedua adalah peningkatan infrastruktur layanan jasa keuangan,
berupa akses pasar, layanan penagihan dan pembayaran, kemudahan investasi dan menabung,
serta dukungan umum atas pelaksanaan transaksi perdagangan. Peningkatan layanan jasa dan
infrastruktur pendukungnya tidak akan berarti banyak tanpa upaya pembenahan menyeluruh
untuk meningkatkan kemampuan entrepreneurship bagi pelaku UKM. Kebijakan pokok
ketiga adalah meningkatkan kemampuan dan penguasaan aspek-aspek teknis dan manajemen

Universitas Sumatera Utara

usaha, pengembangan produk dan penjualan, administrasi keuangan, dan kewirausahaan
secara menyeluruh.
Kebijakan pemerintah dalam pengembangan sektor UKM tersebut bertujuan untuk
meningkatkan potensi dan partisipasi aktif UKM di dalam proses pembangunan nasional,
khususnya dalam kegiatan ekonomi dalam rangka mewujudkan pemerataan pembangunan
melalui perluasan kerja dan peningkatan pendapatan. Menurut Rosid (2004: 1), ”Sasaran dan
pembinaan usaha kecil adalah meningkatnya jumlah usaha kecil dan terwujudnya usaha yang
makin tangguh dan mandiri, sehingga pelaku ekonomi tersebut dapat berperan dalam
perekonomian nasional, meningkatnya daya saing pengusaha nasional di pasar dunia, serta
seimbangnya persebaran investasi antar sektor dan antar golongan”.
Pemerintah melalui berbagai elemen seperti Departemen Koperasi, Departemen
Perindustrian dan Perdagangan, Bappenas, BUMN juga institusi keuangan baik bank maupun
nonbank, melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan UKM agar dapat menjadi tangguh
dan mandiri serta dapat berkembang untuk mewujudkan perekonomian nasional yang kukuh.
Dukungan diwujudkan melalui kebijakan maupun pengadaan fasilitas dan stimulus lain.
Selain itu, banyak dukungan atau bantuan yang diperlukan berkaitan dengan upaya tersebut,
misalnya memberikan bantuan tempat usaha, bantuan berupa pengadaan alat produksi,
pengadaan barang fisik lainnya juga diperlukan adanya sebuah metode, mekanisme dan
prosedur yang memadai, tepat guna, dan aplikatif serta mengarah pada kesesuaian
pelaksanaan usaha dan upaya pengembangan dengan kemampuan masyarakat sebagai elemen
pelaku usaha dalam suatu sistem perekonomian yang berbasis masyarakat, yaitu dalam
bentuk UKM.
Keluarnya Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 tentang Kebijakan Percepatan
Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, pada
tanggal 8 Juni 2007, setidaknya menunjukkan adanya kehendak dari Pemerintah yang berada

Universitas Sumatera Utara

dibawah pimpinan Soesilo Bambang Yudhoyono ini melakukan upaya percepatan
pengembangan sektor riil dan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah, yang pada
akhirnya diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu UKM
diharapkan akan membantu penyerapan tenaga kerja yang cukup besar sekaligus berperan
pula dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan.
Beberapa aspek dukungan dan peran pemerintah pada pengembangan UKM
diharapkan dapat lebih kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya UKM yang dapat member
ruang kemitraan usaha yang saling menguntungkan antara pengusaha besar dan pengusaha
kecil, serta dapat menggabungkan keunggulan lokal (lingkungan internal) dan peluang pasar
global.
Strategi pemasaran, struktur organisasi, dan modal serta kondisi persaingan di dalam
negeri merupakan salah satu faktor yang akan mempengaruhi keunggulan kompetitif UKM.
Persaingan yang berat di dalam negeri biasanya justru akan lebih mendorong UKM untuk
melakukan pengembangan produk dan teknologi, peningkatan produktivitas, efisien dan
efektifitas serta peningkatan kualitas produk dan pelayanan. Dalam hal ini pemerintah harus
mampu menciptakan iklim persaingan yang sehat di pasar Indonesia.
Di samping pengembangan komoditi yang dapat menjadi andalan, serta penghapusan
high cost economy, pemerintah juga harus berperan dalam peningkatan kualitas sumber daya
manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas diharapkan dapat menciptakan keunggulan
komparatif. Disini lapangan kerja juga harus siap untuk menampung sumber daya manusia
yang terlatih (skilled). Produk yang dihasilkan nantinya diharapkan adalah produk yang padat
teknologi sehingga dapat terus bersaing.
Namun sayang dukungan dari pemerintah daerah belum terlalu serius terhadap UKM
di medan. Terbukti dengan masih banyaknya keluhan dari UKM terhadap pemerintah.

Universitas Sumatera Utara

2.1.4.1 Peran Pemerintah melalui Beberapa Program Pemberdayaan UMKM
Perkembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia tidakterlepas dari
dukungan perbankan dalam penyaluran kredit kepada UKM. Setiap tahun kredit kepada
UKM mengalami pertumbuhan dan secara umumpertumbuhannya lebih tinggi dibanding
total kredit perbankan. Kredit UMKM adalahkredit kepada debitur usaha mikro, kecil dan
menengah yang memenuhi definisi dankriteria usaha mikro, kecil dan menengah
sebagaimana diatur dalam UU No. 20 Tahun 2008 Tentang UKM. Berdasarkan UU tersebut,
UKM adalah usaha produktif yangmemenuhi kriteria usaha dengan batasan tertentu kekayaan
bersih dan hasil penjualantahunan.
Keberhasilan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia juga tidakterlepas dari
dukungan dan peran pemerintah dalam mendorong penyaluran kredit kepada UKM. Berbagai
skim Kredit/pembiayaan UKM diluncurkan olehpemerintah dikaitkan dengan tugas dan
program pembangunan ekonomi pada sektor-sektorusaha tertentu, misalnya ketahanan
pangan, perternakan dan perkebunan. Peranpemerintah dalam skim-skim kredit UKM ini
adalah pada sisi penyediaan dana APBNuntuk subsidi bunga skim kredit dimaksud,
sementara dana kredit/pembiayaanseluruhnya (100%) berasal dari bank-bank yang ditunjuk
pemerintah sebagai bankpelaksana. Selain itu pemerintah berperan dalam penyiapan UKM
agar dapat dibiayaidengan skim dimaksud, menetapkan kebijakan dan prioritas usaha yang
akan menerimakredit, melakukan pembinaan dan pendampingan selama masa kredit, dan
memfasilitas ihubungan antara UKM dengan pihak lain.
Pada dewasa ini skim kredit yang sangat familiar di masyarakat adalah KreditUsaha
Rakyat (KUR), yang khusus diperuntukkan bagi UKM dengan kategori usahalayak, namun
tidak mempunyai agunan yang cukup dalam rangka persyaratanperbankan. KUR adalah
Kredit atau pembiayaan kepada UKM dan Koperasi yang tidaksedang menerima Kredit atau
Pembiayaan dari Perbankan dan/atau yang tidak sedangmenerima Kredit Program dari

Universitas Sumatera Utara

Pemerintah pada saat permohonan Kredit/Pembiayaandiajukan. Tujuan akhir diluncurkan
Program KUR adalah meningkatkan perekonomian,pengentasan kemiskinan dan penyerapan
tenaga kerja.KUR merupakan kredit yang diberikan oleh bank kepada UMKM dalam
bentukpemberian modal kerja dan investasi untuk usaha produktif yang feasible namun
belumbankable. Tujuannya adalah tercapainya percepatan pengembangan sektor riil
(terutamasektor pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan serta industri).Bank Indonesia
(BI) mencatat penyaluran kredit Usaha Kecil Menengah (UKM) masih sangat rendah di
bawah 10% sejak Januari hingga Mei 2011.Bank sentral terus mengarahkan bank untuk
menggenjot kredit sektor produktif tersebutuntuk mencegah ekonomi "overheating" alias
kepanasan. Pendekatan yang digunakankepada UMKM bergeser dari development role
menjadi promotional role. Pendekatan yangmemberikan subsidi kredit dan bunga murah
sudah bergeser kepada pendekatan yanglebih menitikberatkan pada kegiatan pelatihan kepada
petugas bank, penelitian danpenyediaan informasi. Sabirin (2001) menjelaskan bahwa untuk
memberdayakan masyarakat golonganekonomi lemah atau sektor usaha kecil adalah dengan
menyediakan sumber pembiayaanusaha yang terjangkau. Salah satu strategi pembiayaan bagi
golongan ini adalah usahakredit mikro. Lembaga keuangan mikro merupakan institusi yang
menyediakan jasa-jasakeuangan penduduk yang berpendapatan rendah dan termasuk dalam
kelompok miskin.Lembaga keuangan mikro ini bersifat spesifik karena mempertemukan
permintaan danapenduduk miskin atas ketersediaan dana. Bagi lembaga keuangan formal
perbankan,penduduk miskin akan tidak dapat terlayani karena Kesuksesan pemberdayaan
UKMakan terwujud bila semua stakeholder berperan secara bersama-sama sesuai
peranmasing-masing. Baik regulator termasuk Pemerintah Daerah, para pelaku UKM
dandunia

perbankan

makakeberhasilan

dan

yang

dapat

kemajuan

bekerja
UKM

sesauai
akan

dengan

cepat

tugas

terlaksana.

dan

fungsinya,

Sehingga

pada

akhirnyapeningkatan penerimaan pajak dari sisi penggalian wajib pajak baru maupun

Universitas Sumatera Utara

nilaipajaknya akan terus meningkat.Pemerintah sebagai regulator, pada dasarnya telah
banyak mengeluarkanprogram atau skim yang telah disediakan untuk memberdayakan UKM.
Program inihendaknya terus dioptimalisasikan. Program-program tersebuta antara lain.
1. Kredit Usaha Rakyat (KUR), sebagaimana telah di bahas di atas.
2. Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE),
KKPE adalah kredit investasi atau modal kerja yang diberikan dalam rangkamendukung
program ketahanan pangan, dan diberikan melalui kelompok tani atau
koperasi.
3. Program Usaha Agrobisnis Pertanian (PUAP)
PUAP merupakan fasilitasi bantuan modal usaha untuk petani anggota, baik petanipemilik,
petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani yangdikoordinasikan oleh gabungan
kelompok tani (Gapoktan).
4. Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS)
5. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM)
Demikian juga program-program yang dikeluarkan oleh Badan Usaha MilikNegara (BUMN)
dalam bentuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).Program ini berangkat dari
kepedulian dari BUMN untuk memberdayakan UKMmelalui bagian laba sebesar 2,5 persen
yang digunakan untuk pemberdayaan UKM.
Disisi lain Kementrian Koperasi dan UKM dan Kementrian lainnya langsung
melakukan pembinaan terhadap UKM di seluruh wilayah tanah air. TermasukDirektorat
Jenderal Pajak Kementerian Keuangan langsung melakukan pembinaan danpemberian
fasilitas pajak kepada UKM.
Diharapkan juga pemberdayaan UKM akan dilakukan oleh pihak swastamelalui
Corporate Social Responsibility (CSR) yang mereka miliki, antara lain melaluibapak angkat,
plasma, pembinaan manajemen dan berbagai kegiatan untuk pemasaran produk UKM. CSR

Universitas Sumatera Utara

diharapkan juga digulirkan oleh industri perbankan Indonesia gunamemberikan kemudahan
dan akses kredit kepada para pelaku UKM.Saat ini Bank Indonesia juga telah melakukan
pembinan dan berbagai aktivitas untuk pemberdayaan UKM dalam bentuk program
Konsultan Keuangan Mitra Bank(KKMB). Program ini dimaksudkan antara lain sebagai
pendampingan manajerial baikdibidang keuangan, pemasaran, kapasitas pengelolaan serta
administrasi UKM. Halsenada juga dilakukan oleh beberapa Pemerintah Daerah berupa
program ekonomikerakyatan pemda serta keunggulan komparatif daerah. Salah satu hal
terpenting lagiadalah program sosialisasi berbagai program agar program-program
pemberdayaan UKM dapat dengan mudah diakses.Mengacu pada sasaran dan arah kebijakan
pemberdayaan UKM sebagaimanauraian di atas, maka diperlukan strategi pada tatanan
makro, dan mikro melaluiimplementasi program-program pemberdayaan UKM seperti
sebagai berikut :
a. Penciptaan

iklim

usaha

UKM.

Tujuan

program

ini

adalah

untuk

memfasilitasiterselenggaranya lingkungan usaha yang efisien secara ekonomi,sehat
dalampersaingan, dan nondiskriminatif bagi kelangsungan dan peningkatan kinerja
usahakecil menengah.
b. Pengembangan

sistem

untukmempemudah,

pendukung

memperlancar,

usaha
dan

bagi

UKM.

memperluas

Program
akses

ini
UKM

bertujuan
kepada

sumberdayaproduktif agar mampu memanfaatkan kesempatan yang terbuka dan
potensisumberdaya

lokal

serta

menyesuaikan

skala

usahanya

sesuai

dengan

tuntutanefisiensi.
c. Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM.Program ini ditujukan
untuk mengembangkan jiwa dan semanga kewirausahaan danmeningkatkan daya saing
UKM,

sehingga

pengetahuan

serta

sikap

wirausahasemakin

berkembang

dan

produktivitas meningkat;

Universitas Sumatera Utara

d. Pemberdayaan Usaha Skala Kecil. Program ini ditujukan untuk meningkatkanpendapatan
masyarakat yang bergerak dalam kegiatan usaha ekonomi di sektorinformal yang berskala
usaha mikro, terutama yang masih berstatus keluarga miskindalam rangka memperoleh
pendapatan yang tetap, melalui upaya peningkatankapasitas usaha, sehingga menjadi unit
usaha yang lebih mandiri
e. Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi. Program ini bertujuan untukmeningkatkan
kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi agar koperasi mamputumbuh dan
berkembang secara sehat.

2.1.5 Daya Saing
2.1.5.1 Defenisi Daya Saing
Daya saing dapat di defenisikan sebagai kemampuan untuk mempertahankan pangsa
pasar.Dayasaing mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan produktivitas
UKM danmemperluas akses pasar. Hal ini akan bermuara kepada peningkatan omset
penjualan danprofitabillitas usaha. Era globalisasi saat ini persaingan usaha semakin ketat dan
kompetitif, hampir sebagian besar perusahaan skala besar maupun kecil berupaya untuk
melakukan inovasi atau terobosan baru agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan
usaha. Sementara itu, pada usaha kecil dan menengah (UKM) yang merupakan sektor
ekonomi rakyat harus melakukan langkah-langkah strategis yang efektif dan efisien sehingga
hal ini menjadi terobosan yang baru dalam merebut pangsa pasar dan mampu bersaing
dengan perusahaan berskala menengah dan skala besar.
Dengan analogi pengertian daya saing nasional dalam Handriyani (2011), maka daya
saing usaha kecil adalah tingkat sampai sejauh mana suatu perusahaan dapat memenuhi
permintaan pasar, baik domestik maupun internasional, dalam memproduksi barang dan jasa,
dengan tetap mempertahankan atau meningkatkan pendapatan perusahaan dan karyawan.

Universitas Sumatera Utara

Salah satu kunci meningkatkan daya saing tersebut adalah mendorong laju inovasi
sebuah perusahaan agar bisa bersaing, baik ditingkat lokal, nasional, dan lingkungan global.
Analisis persaingan UKM perlu dilakukan secara cermat dan akurat agar dapat memberikan
informasi yang dibutukan untuk pengambilan keputusan yang sifatnya strategis di masa
mendatang. Dengan demikian, UKM dapat dengan cepat mengambil tindakan atau keputusan
bila terjadi perubahan yang sifatnya kurang menguntungkan bagi kelangsungan usaha baik
jangka pendek maupun jangka panjang.
Menurut Sumarwan, dkk (2013:201), ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam
melakukan analisis pesaing utama, yaitu:
1. Strategis
Dalam hal ini, sekelompok perusahaan yang melakukan strategi yang sama
didalam suatu pasar tertentu dinamakan satu kelompok strategik.
2. Objectives
Secara umum dapat diasumsikan bahwa para pesaing tertarik dengan beberapa
tujuan bauran seperti, current profitability,market share growth, cash flow,
tecnological leadership, or service leadership. Selain itu, perusahaan juga harus
memonitor rencana ekspansi para pesaing sehingga dapat diambil tindakan antisipasi
kedepannya.
3. Strengths and Weakness
Dalam hal ini, guna mengevaluasi kelemahan dan kekuatan pesaing antara lain
dapat dilakukan dengan mengadakan survei konsumen atau pelanggan tentang
pendapat mereka mengenai beberapa atribut perusahaan pesaing, seperti kepedulian
konsumen, kualitas produk, ketersediaan produk, staf penjualan dan sebagainya.
Dengan demikian, persaingan yang terjadi diantara UKM baik bidang usaha sejenis
maupun berbeda menimbulkan dampak positif maupun negatif terhadap kegiatan operasional.

Universitas Sumatera Utara

Dampak yang ditimbulkan ini tentunya berkaitan langsung dengan kegiatan utama baik
jangka pendek maupun jangak panjang. Berikut ini ada dua dampak yang ditimbulkan dari
persaingan usaha (Sumarwan, dkk , 2013:203), yaitu:
1. Dampak positif, dari persaingan pasar antara lain:
a. Terjadinya peningkatan kualitas produk.
b. Lebih terjaminnya ketersediaan produk.
c. Meningkatan kualitas sumber daya manusia.
d. Terjadinya kewajaran harga karena efisiensi.
e. Meningkatkan kualitas korporasi yang terseleksi secara alami.
f. Meningkatkan teknologi.
2. Dampak negatif dari persaingan pasar antara lain:
a. Kemungkinan terjadinya pelanggaran etika bisnis
b. Kesulitan tumbuhnya bisnis pemula
c. Daya serap tenaga kerja yang terbatas karena jumlah perusahaan masih sedikit
d. Terjadinya perang harga yang merugikan bagi semua pesaing
e. Dapat menghasilkan bisnis monopoli d