Laporan Akhir Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PUCipta Karya Kabupaten Jepara

  Laporan Akhir Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Jepara

  8.1 UMUM Program investasi Kabupaten Jepara yang merupakan rekapitulasi dari dokumen RPIJM yang

dan waktu. Selain iturencana program investasi harus dilengkapi dengan kesepakatan

pendanaanyang diwujudkan melalui persetujuan dan tanda tangan dari Bupati selaku kepala

daerah.Program investasi bidang Pu/Cipta Karya disusun berdasarkan prioritas menurut kebutuhan

Kabupaten Jepara untuk memenuhi sasaran dan rencana pembangunan Kabupaten Jepara.

  Dokumen rencana program investasi ini dilengkapi aspek legalitas yang diwujudkan dalam

kesediaan Bupati selaku penyelenggara pembangunan daerah untuk melaksanakan program

investasi yang diusulkan.

  8.2 RINGKASAN RENCANA PEMBANGUNAN KABUPATEN JEPARA Peraturan Daerah Kabupaten Jepara tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2004-2013

mengamanatkan agar pembangunan Kabupaten Jepara dapat ditata secara lebih komprehensif

menuju suatu pembangunan kota yang berkelanjutan (Sustainable Cities).

  Hal tersebut sesuai dengan Visi Kabupaten Jepara, yaitu “Terwujudnya citra Kabupaten Jepara

yang maju, sejahtera, damai, demokratis, mandiri yang didukung oleh sumber daya manusia yang

berkualitas, religius dan berakhlak mulia, serta potensi ekonomi strategis Daerah yang produktif,

kompetitif, kondusif dan berwawasan lingkungan dalam wadah Negara Kesatuan Republik

Indonesia”.

  Untuk mewujudkan visi Kabupaten Jepara ke depan dan dalam rangka merealisasikan otonomi daerah, telah dirumuskan misi sebagai berikut : a.

  

Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas yang menguasai ilmu pengetahuan dan

teknologi dilandasi iman dan taqwa; b.

  

Mengembangkan potensi ekonomi strategis untuk mendukung laju pertumbuhan pembangunan

ekonomi daerah yang berwawasan lingkungan; c.

  

Memberdayakan perekonomian rakyat dan mendorong partisipasi aktif masyarakat

dalam pembangunan;

  Laporan Akhir Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Jepara d.

  

Meningkatkan dan membina pemberdayaan daerah menuju kemandirian daerah (peningkatan

pendapatan daerah); e.

  

Meningkatkan clan menyediakan infrastruktur daerah (sarana prasarana kegiatan ekonomi dan

kegiatan sosial) yang efektif dan efisien; f.

  

Penataan dan optimalisasi kelembagaan daerah dan pengembangan jaringan kerjasama serta

lingkungan yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan daerah.

  

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jepara meliputi pengembangan struktur tata ruang kota,

pola pemanfaatan lahan, strategi pengembangan dan sistem prasarana dan sarana. Hal ini

dimaksudkan supaya dalam penyusunan RPIJM Kabupaten Jepara tetap berpayungkan pada

kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jepara, untuk menciptakan produk rencana

yang integral.

  Melihat potensi kondisi eksisting dan pentingnya keterkaitan pengembangan wilayah

Kabupaten Jepara dengan wilayah sekitarnya serta upaya antisipasi globalisasi dan otonomi

daerah, maka untuk mencapai tujuan umum penataan ruang wilayah kota di atas konsep

pengembangan sebagai berikut :

a) Mengarahkan wilayah Kabupaten jepara menjadi wilayah pengembangan kegiatan

perdagangan dan jasa, kegiatan industri, kegiatan pertanian, pariwisata, pendidikan dan pelestarian lingkungan.

  

b) Mengembangkan pusat pelayanan perkotaan dan pusat pelayanan per kelurahan yang mampu

mendorong kegiatan dalam rangka otonomi daerah dan peran dalam mendukung keterkaitan kelurahan-kota

  

c) Mengurangi konflik ruang antar kegiatan fungsional dengan selalu memperhatikan kelestarian

sumber daya.

  

d) Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan sosial ekonomi alternatif yang berkelanjutan, hemat energi,

hemat ruang dan berpotensi daur ulang.

  

e) Mengembangkan potensi pusat-pusat strategis sebagai pendukung perkembangan aktivitas kota

f) Mengembangkan pusat pertumbuhan yang dapat memacu perkembangan wilayah sekitarnya.

  Efek penyebaran pusat-pusat pertumbuhan membantu memecahkan masalah yang ada di luar pusat pertumbuhan yang belum berkembang.

  

g) Pengembangan industrialisasi per kelurahan sebagai usaha pengembangan proses produksi

yang berbasis pada kekuatan pertanian (agro industri),

  Laporan Akhir Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Jepara

  Konsep diatas dapat digunakan sebagai dasar untuk mendukung upaya penyebaran,

perkembangan dan pertumbuhan sebaran lokasi strategis dan lingkungan terbangun yang merata di

Kabupaten jepara tanpa meninggalkan karakteristik wilayah masing-masing sebagai wilayah

dengan karakteristik perkotaan maupun wilayah dengan karakteristik per kelurahanan, serta wilayah

dengan fungsi lindung atau wilayah dengan fungsi budidaya.

  Adapun Kebijakan pengembangan sektor pekerjaan umum bidang keciptakaryaan diarahkan kepada :

▪ Pengembangan prasarana dan sarana dasar perumahan dan permukiman di kawasan

permukiman kumuh.

  

▪ Pengembangan prasarana dan sarana dasar perumahan dan permukiman di pulau-pulau kecil

di Kecamatan karimunjawa.

▪ Tersedianya kebijakan operasionalisasi penataan ruang yarrg memiliki kepastian hukum melalui

proses penataan ruang yang berkualitas dan akuntabel.

▪ Terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuai dengan kearifan lokal untuk mengurangi

kesenjangan wilayah di daerah terisolir dan tertinggal melalui pengembangan kawasan.

▪ Terfasilitasinya prasarana dan sarana perumahan dan permukiman yg layak huni dan terjangkau

dan dukungan Rusunawa; dan meningkatnya kualitas permukiman di perdesaan, serta terentaskannya kemiskinan.

▪ Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat melalui penyediaan PS air minum, pengelolaan

sanitasi, serta pengembangan drainase dan pengelolaan sistem persampahan, serta meningkatnya kualitas lingkungan permukiman kawasan kumuh dan nelayan

8.3 SKENARIO PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PU/CIPTA KARYA

  Pembangunan infrastruktur adalah bagian integral dari pembangunan kota merupakan salah

satu penggerak pertumbuhan ekonomi daerah. Kondisi infrastruktur seperti jaringan jalan, jaringan

transportasi, jaringan drainase, persampahan, sumber daya air dan pelayanan air bersih, jaringan air

limbah serta sarana prasarana lainnya masih belum mengimbangi perkembangan dinamika

masyarakat terutama diwilayah pengembangan. Berkurangnya kualitas infrastruktur dan tertundanya

pembangunan infrastruktur akan memperlambat perekonomian daerah.

  Kebijakan pembangunan sarana prasarana dilakukan dengan pendekatan pembangunan

berbasis kewilayahan atau komunitas. Partisipasi masyarakat menjadi penentu keberhasilan

pembangunan sarana dan prasarana. Program pengembangan perumahan dan permukiman baik di

kawasan perkotaan maupun pedesaan; penataan bangunan dan lingkungan; penyehatan lingkungan

  Laporan Akhir Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Jepara

permukiman dibidang persampahan, air limbah, air bersih, dan drainase akan menjadi kunci penting

lima tahun mendatang.

8.4 RINGKASAN PROGRAM PRIORITAS INFRASTRUKTUR

  

Program prioritas infrastruktur yang perlu ditangani di Kabupaten Jepara adalah sebagai

berikut : a. Air Minum kebocoran Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM);

   peningkatan dan perluasan prasarana air bersih untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk serta menunjang perkembangan ekonomi kota dan kawasan pertumbuhan melalui sistem perpipaan dan nonperpipaan;  peningkatan pemanfaatan kapasitas produksi yang sudah terpasang melalui perluasan jaringan distribusi, sambungan rumah, hidran umum, terminal air, peningkatan kapasitas produksi sistem terpasang, dan pengembangan sistem distribusi baru sehingga dapat menambah jumlahpelangan; dan  peningkatan efisiensi pengelolaan dan pengusahaan PDAM.

b. Air Limbah

   Pembangunan pengelolaan air limbah setempat dan pembangunan instalasi pengolah lumpur tinja (IPLT) di kawasan berkepadatan tinggi, kawasan kumuh, daerah rawan penyakit dan daerah yang mengalami penurunan kualitas sumber daya air;  Pembangunan sistem perpipaan air limbah sederhana khusus bagi kawasan kumuh dan padat;  Pembangunan sistem pengelolaan air limbah terpusat yang meliputi pembangunan sistem jaringan pengumpul air limbah dan bangunan pengolah air limbah;  Pengembangan dan pemantapan kelembagaan pengelolaan air limbah serta kemitraan dengan dunia usaha dan masyarakat;  Pembangunan sarana pengelolaan air limbah perdesaan melalui percontohan dan pemasyarakatan pembuatan sarana sanitasi sederhana seperti jamban keluarga, jamban jamak, sarana pembuangan air limbah (SPAL) dan sarana mandi, cuci, dan kakus (MCK);  Pelaksanaan penyuluhan guna meningkatkan pemahaman pentingnya kebersihan

  Laporan Akhir Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Jepara lingkungan dan pemeliharaan sarana yang telah dibangun

  c. Drainase  pelaksanaan rehabilitasi saluran yang telah ada dan pembangunan saluran baru di kawasan permukiman yang rawan genangan;  penanganan drainase di kawasan perkotaan;  peningkatan kemampuan pemerintah daerah serta prakarsa dan swadaya masyarakat

  d. Persampahan  peningkatan penanganan persampahan di daerah permukiman yang berada di sepanjang badan air guna mendukung pelaksanaan Prokasih;  pengelolaan pembuangan akhir sampah melalui pembuangan terbuka terkendali

  (controlled landfill) dan gali urug terkendali (sanitary landfill) di kota-kota yang mempunyai lahan pembuangan yang cukup luas;

   pengembangan metode daur ulang dan pembakaran (incinerator) di kota-kota yang tidak mempunyai lahan buangan yang luas;  peningkatan pengelolaan persampahan di permukiman dan diharapkan dapat melayani lebih lebih banyak penduduk.

  e. Pengembangan Permukiman  Pengembangan Permukiman di Perkotaan - Pembangunan Rusunawa - Pembangunan PSD perumahan dan permukiman  Pengembangan Permukiman di Perdesaan - Pengembangan Permukiman Perdesaan akan memprioritaskan pengembangan permukiman dengan bantuan Rumah Sehat Huni (RSH) melalui bantuan rehabilitasi rumah bagi masyarakat miskin serta Peningkatan Infrastruktur Desa Tertinggal.

  f. Penataan Bangunan dan Lingkungan  penyusunan rencana, pelaksanaan, dan pengendalian pelaksanaan tata bangunan dan lingkungan (RTBL) di Kabupaten Jepara serta penyusunan pedoman rencana

  Laporan Akhir Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Jepara teknik bangunan (RTB) yang merupakan arahan tiga dimensi bangunan dan lingkungan sebagai wujud struktural pemanfaatan ruang kota mengacu pada kondisi fisik, sosial, dan budaya guna membentuk jati diri kota;

   Pendataan Bangunan Gedung untuk keperluan tertib pembangunan dan pemanfaatan  pengendalian tertib dan keselamatan bangunan melalui penyusunan peraturan daerah penataan bangunan di tingkat kabupaten , pedoman teknis dan prosedur pembangunan, serta standar bangunan dan lingkungan;  peningkatan pengelolaan pembangunan dan pemanfaatan gedung negara, melalui peningkatan pengelolaan teknis, pengendalian pelaksanaan yang lebih efisien dan efektif, pembinaan teknis aparat dan mitra pembangunan, inventarisasi gedung-gedung negara, dan pemeliharaan kualitas bangunan  peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh, nelayan dan tradisional  penanggulangan kemiskinan di perkotaan melalui bantuan langsung untuk rehabilitasi rumah penduduk berpenghasilan rendah  penataan dan revitaslisasi penataan bangunan gedung/bersejarah dan lingkungannya

8.5 PENGATURAN DAN MEKANISME PELAKSANAAN

  Pelaksanaan Rencana Program Investasi Jangka Menengah ini agar lebih efektif dan optimal

jika pembiayaannya dapat dilakukan secara bersama-sama antara Pemerintah Pusat, Propinsi dan

Kabupaten. Hal tersebut disebabkan oleh terbatasnya kemapuan keuangan Pemerintah Kabupaten

Jepara.

  Kesepakatan pembiayaan antara Pemerintah Pusat, Propinsi dan Kabupaten dibuat berdasarkan pada jenis kegiatan pembangunan infrastruktur yang akan dibiayai.

Setiap pembiayaan yang dilakukan oleh pemerintah pusat akan didampingi oleh pembiayaan oleh

pemerintah kabupaten Jepara.

  RPIJM merupakan suatu rencana yang akan menunjukkan pembiayaan kebutuhan program pembangunan prasarana kota, beserta dananya dalam suatu metode perencanaan. Ada dua hal pokok yang perlu diperhatikan dalam pembiayaan prasarana kota, yaitu: 1.

   Penerimaan Daerah Kendati pada saat ini penerimaan daerah belum merupakan sumber keuangan yang berarti bagi pembelanjaan pembangunan prasarana kota, namun mengingat ad.anya kebijaksanaan Pemerintah Pusat untuk mendorong Pemerintah Daerah agar meningkatkan peran sertanya

  Laporan Akhir Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Jepara dalam penyediaan dananya, maka sumber dari Penerimaan Daerah ini perlu mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh, Pemerintah Daerah diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti untuk pembelanjaan pembangunan prasarana kota, baik dengan alokasi dana secara langsung maupun melalui pinjaman. Sehubungan dengan itu dalam aspek keuangan, penerimaan pajak daerah, retribusi daerah, penerimaan lain-lain, pajak bumi dan bangunan dan kemungkinan untuk menarik pinjaman mendapat perhatian yang utama.

  

Belanja Pembangunan Prasarana Kota Pada Masa yang Lalu dan Tahun yang

Sedang Berjalan Prasarana kota sebagaimana diketahui merupakan salah satu sektor yang pengelolaannya menjadi tanggungjawab Pemerintah daerah, disamping sektor pembangunan lainnya, yang semuanya itu membutuhkan pembiayaan. Tetapi karenaa sumber-sumber keuangan yang ada jumlah sangat terbatas, maka Pemerintah Daerah perlu mengalokasikan sumber keuangan tersebut keberbagai sektor seefektif mungkin. Untuk keperluan alokasi tersebut maka data belanja pembangunan prasarana kota mass yang lalu sangat diperlukan untuk menentukan besarnya alokasi dana untuk mass yang akan datang. Namun perlu diketahui bahwa penentuan alokasi dana ini merupakan masalah kebijakan. Sehingga Pemerintah Daerah dapat menentukan alokasi tersebut secara bebas tergantung kebutuhan. Untuk prasana wilayah kota di Kabupaten. Rencana pembiayaan PSD di Kabupaten Jepara terutama didasarkan atas hasil analisis kebutuhan investasi prasarana wilayah dan perkiraan (proyeksi) ketersediaan dana bagi pembangunan prasarana tersebut. Dan Perencanaan Pembangunan Prasarana tersebut didasarkan pada prioritas kebutuhan masyarakat. Pilihan tersebut harus dilakukan terutama karena keterbatasan dana pembangunan. Seperti telah diketahui bahwa sumber pembiayaan prasarana kota meliputi APBN, APBD Propinsi, dan APBD Kabupaten. Masing-masing sumber dana tersebut mempunyai kekhususan alokasi penggunaannya. Secara garis besar, pedoman pembiayaan masing-masing komponen PSD adalah sebagai berikut : a.

   Pengembangan Permukiman Dana investasi infrastruktur bidang Pengembangan Permukiman di Kabupaten Jepara melalui APBD Kabupaten, APBD Propinsi dan APBN.

  Laporan Akhir Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Jepara b.

   Air Bersih Dana investasi komponen Air Bersih di Kabupaten Jepara melalui PDAM yang bersumber dari APBD Kabupaten, APBD Propinsi dan APBN.

  c.

   Drainase Untuk Drainase ini sumber dana yang bisa digunakan adalah dana dari APBD Kabupaten, APBD Propinsi dan APBN.

  d.

   Sanitasi e. Persampahan

  Biaya investasi persampahan dapat ditanggung oleh APBD Kabupaten, APBD Propinsi dan APBN.

f. Air Limbah

  Untuk Air Limbah ini sumber dana yang bisa digunakan adalah dana dari APBD Kabupaten, APBD Propinsi dan APBN.

8.6 SKENARIO PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PU/CIPTA KARYA

  Pembangunan infrastruktur adalah bagian integral dari pembangunan kota merupakan salah

satu penggerak pertumbuhan ekonomi daerah. Kondisi infrastruktur seperti jaringan jalan, jaringan

transportasi, jaringan drainase, persampahan, sumber daya air dan pelayanan air bersih, jaringan air

limbah serta sarana prasarana lainnya masih belum mengimbangi perkembangan dinamika

masyarakat terutama diwilayah pengembangan. Berkurangnya kualitas infrastruktur dan tertundanya

pembangunan infrastruktur akan memperlambat perekonomian daerah.

  Kebijakan pembangunan sarana prasarana dilakukan dengan pendekatan pembangunan

berbasis kewilayahan atau komunitas. Partisipasi masyarakat menjadi penentu keberhasilan

pembangunan sarana dan prasarana. Program pengembangan perumahan dan permukiman baik di

kawasan perkotaan maupun pedesaan; penataan bangunan dan lingkungan; penyehatan lingkungan

permukiman dibidang persampahan, air limbah, air bersih, dan drainase akan menjadi kunci penting

lima tahun mendatang.

  Laporan Akhir Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Jepara

8.7 RINGKASAN DAN RENCANA KERJA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR

  

No Isu/Permasalahan Tujuan/Sasaran Pendekatan/ Kebijakan Program Ruang Lingkup Kegiatan Output/Outcome Performance Asumsi dan

Per Kawasan Strategi Indicator Resiko Pembangunan

  1. Pengembangan Peraturan tentang Pengembangan Peningkatan Penataan kawasan  Kurangnya

   Pengembangan  Bantuan Rumah Susun  Penataan Prasarana dan kawasan pengembangan kawasan Kawasan Sederhana Sewa Prasarana dan Sarana yang disesuaikan Lingkungan Sarana perumahan dan perumahan dan Perumahan dan Permukiman Perumahan dan dengan rencana perumahan dan  Bantuan Rumah Khusus pembangunan permukiman untuk permukiman Permukiman yang Perkotaan melalui Permukiman tata ruang wilayah permukiman

  Nelayan dan PSD perumahan dan peningkatan telah disesuaikan program yang tidak

  Perumahan dan Permukiman kesejahteraan dengan RTRW RUSUNAWA sesuai rencana

  Permukiman permukiman masyarakat Kabupaten Jepara (Rumah Susun tata ruang

  Sederhana Sewa) wilayah

   Bantuan Relokasi Pasca  Belum tersedianya Bencana Alam lahan perumahan

   Pengembangan  Peran serta dan permukiman

  Kawasan masyarakat

   Bantuan Rumah untuk RUSUNAWA, Permukiman

  Sederhana Sehat dan RSH Perkotaan melalui

   Penyusunan DED program RSH (Rumah Sederhana  Penyediaan Lahan Sehat)  Operasional dan

   Pengembangan Pemeliharaan Kawasan Kumuh  Pembangunan Prasarana dan Sarana Perumahan dan Permukiman

  2. Keterbatasan Pembangunan Penyusunan KTP2D terdiri Pengembangan  Penyusunan  Mengetahui Berkembangny kondisi alamiah wilayah KTP2D (Desa dari desa cepat Kawasan Master Palan prakiraan a desa kecamatan, pedesaan secara Potensial) berkembang dan Permukiman Kawasan DPP kebutuhan terbelakang/ sehingga mandiri desa tertinggal Pedesaan sarana dan tertinggal

   Pembangunan pertumbuhan prasarana

  Prasarana dan pembangunannya kawasan

  Sarana Kawasan

  VIII-9

  Laporan Akhir Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Jepara

  VIII-10 No Isu/Permasalahan Per Kawasan Tujuan/Sasaran Pendekatan/ Strategi Pembangunan Kebijakan Program Ruang Lingkup Kegiatan Output/Outcome Performance Indicator Asumsi dan Resiko

  menjadi sangat lambat DPP sehingga dapat mendorong pengembangan potensi desa

   Merumuskan kebijaksanaan pembangunan pedesaan 4.  Kurangnya ruang terbuka hijau di Kabupaten Jepara  Tidak sesuainya jarak antar bangunan dan sempadan bangunan yang telah dengan standart- standart yang telah ditetapkan

  Penataan bangunan lingkungan

   Pembinaan Teknis Penataan Bangunan dan Lingkungan  Penataan Lingkungan permukiman  Bantuan Teknis Penataan Bangunan dan Lingkungan  Meningkatka n pembinaan penataan bangunan gedung

   Meningkatka n kualitas lingkungan Kabupaten Jepara  Mengembang kan kawasan yang memiliki peran dan potensi strategis bagi pengembang an Kabupaten Jepara  Pembinaan Teknis Penataan Bangunan dan Lingkungan  Penataan Lingkungan permukiman  Bantuan Teknis Penataan Bangunan dan Lingkungan  Diseminasi Peraturan/ Per- UU-an (RTBL)

   Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)  Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK)  Pendataan Bangunan Gedung  PNPM Perkotaan  PLBK  Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH)  Peningkatan sarana dan prasarana di lingkungan perumahan

   Perda RTBL  Perda Bangunan gedung  Tertatanya lingkungan sesuai tata ruang  Peran serta masyarakat dalam penataan bangunan dan lingkungan

  Penataan bangunan yang disesuaikan dengan tata ruang wilayah

   Penyimpanga n peraturan daerah  Penataan Lingkungan dan Gedung yang tidak sesuai tata ruang  Peran serta masyarakat kurang

  Comment [k1]: Tambahan Program

  Laporan Akhir Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Jepara

   Peningkatan sarana dan prasarana persampahan sehingga terjadinya peningkatan teknik operasionalan pengelolaan sampah  Kesadaran masyarakat akan pengolahan sampah meningkat

   Sosialisasi  Kondisi saluran drainase semakin baik dan dapat berfungsi secara optimal  Berkurangny a daerah- daerah yang berpotensi terjadi genangan

   Peningkatan kapasitas saluran tersier  Sosialisasi Pengembangan  Program pembangunan dan rehabilitasi drainase

   Peningkatan kapasitas saluran drainase primer , sekunder, Sistem perencanaan sistem drainase yang terpadu

  Terciptanya sistem perencanaan sistem drainase yang terpadu di Kabupaten

  6. Sebagian daerah di Kabupaten Jepara mendapat pelayanan drainase kurang baik sehingga

  Kurangnya kesadaran masyarakat

   Jumlah timbulan sampah terkurangi  Cakupan pelayanan meningkat  Adanya peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah

   Pengadaan sarana pengangkutan  Peningkatan fasilitas, sarana dan prasarana dasar TPA  Pengolahan sampah pada sumbernya  Sosialisasi pengolahan sampah berbasis komposting  Sosialisasi pengolahan sampah berbasis daur ulang

  VIII-11 No Isu/Permasalahan Per Kawasan Tujuan/Sasaran Pendekatan/ Strategi Pembangunan Kebijakan Program Ruang Lingkup Kegiatan Output/Outcome Performance Indicator Asumsi dan Resiko

  2. Non Fisik  Peningkatan sarana pengumpul seperti becak dan gerobak sampah  Peningkatan sarana penampung seperti bak TPS, kontainer, dan transfer depo.

  1. Fisik

   Pemenuhan kebutuhan prasarana dan sarana persampahan  Sosialisasi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat dengan menerapkan teknologi tepat guna

   Adanya peningkatan untuk Tempat pengolahan sampah baik di TPS maupun di TPA  Pemenuhan kebutuhan prasarana dan sarana persampahan  Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah

   Adanya peningkatan dari sarana angkutan sampah.

   Meningkatny a pelayanan sampah baik areal pelayanan maupun volume sampah yang terangkut.

  5. Cakupan pelayanan sampah di kabupaten Jepara masih relatif kecil. Hal ini disebabkan karena kurangnya sarana dan prasarana persampahan sehingga tidak optimalnya teknik operasional persampahan.

  Kurangnya kesadaran masyarakat dalam perawatan dan pemeliharaan

  Laporan Akhir Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Jepara

  Tercukupinya kebutuhan air bersih pada daerah-daerah rawan air

  Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya PS Sanitasi dari karakteristik sosial budaya

  Peningkatan kesadaran masyarakat dalam mengolah air limbah dan pentingnya penggunaan PS

   Meningkatnya prasarana dan sarana air limbah  Meningkatnya kesadaran masyarakat

   Penyediaan PS Penyehatan Lingkungan

   Penyediaan PS PS Sanitasi AMPL (3R)

   Layanan Sistem On Site  Layanan Sistem Off Site  Penyediaan PS Sanitasi (Sanimas)

  Penyediaan sarana dan prasarana air llimbah

   Masih rendahnya rumah tangga khususnya rumah tangga miskin yang menggunakan PS Air Limbah  Meningkatka n peran serta masyarakat dalam pengolahan air limbah  Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana air limbah  Pelibatan masyarakat

  Keterbatasan jumlah dan mutu mata air 8.

  Peningkatan kebutuhan air bersih di daerah rawan kekeringan air

   Perpipaan air bersih  Penyediaan sumur dalam  pengembangan dan optimasi SPAM  PAMSIMAS

  VIII-12 No Isu/Permasalahan Per Kawasan Tujuan/Sasaran Pendekatan/ Strategi Pembangunan Kebijakan Program Ruang Lingkup Kegiatan Output/Outcome Performance Indicator Asumsi dan Resiko

   Penyediaan PSD Air Minum IKK

   Penyediaan Sarana dan Prasarana Air Minum  Penyediaan PSD Air Minum di beberapa kecamatan

  Penyediaan sarana dan prasarana air minum

   Adanya peningkatan akses air minum perpipaan  Menurunkan tingkat kehilangan air

   Pemenuhan kebutuhan air bersih baik di perkotaan maupun di pedesaan  Peningkatan pelayanan air bersih perpipaan di perkotaan

   Sebagian desa mengalami bencana kekeringan air bersih  Kurangnya sarana dan prasarana air bersih di beberapa pedesaan sehingga masyarakat kurang mendapatkan pelayanan air bersih

   Terbentukn ya MDG  Berkurangny a timgkat kehilangan air saluran drainase 7.

   Studi Pengembangan Sistem Bio Pori di Kawasan Perumahan Permukiman Pengembangan Drainase Berwawasan Lingkungan di Permukiman  Studi Pengembangan Sistem Bio Pori di Kawasan Perumahan Permukiman  Berkurangnya luas genangan  Adanya MDG

  Drainase Berwawasan Lingkungan di Permukiman

  Jepara dan tersier  Rehabilitasi drainase

  berpotensi terjadi genangan salah satunya disebabkan karena tingginya sedimentasi

  Comment [k2]: Tambahan program

  Laporan Akhir Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Jepara

  VIII-13 No Isu/Permasalahan Per Kawasan Tujuan/Sasaran Pendekatan/ Strategi Pembangunan Kebijakan Program Ruang Lingkup Kegiatan Output/Outcome Performance Indicator Asumsi dan Resiko

  dalam pengolahan air limbah

   USRI  SLBM (Sanitasi

  Lingkungan Berbasis Masyarakat) dalam penggunaan PS Air Limbah

  Sanitasi masyarakat