Bab V Kerangka Strategi Pembiayaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya | V-1 - DOCRPIJM 1500275381Bab V KERANGKA PENDANAAN

Bab V Kerangka Strategi Pembiayaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

5.1. Potensi Pendanaan APBD

  Di dalam pelaksanaan kebijakan pengelolaan Keuangan Daerah, Pemerintah Daerah tetap berpedoman pada Undang-Undang nomor 17 tahun 2003 dan Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara serta Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah serta ditindaklanjuti dengan Petunjuk Pelaksanaannya melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, dimana Pemerintah Daerah dalam pengelolaan keuangan dituntut untuk lebih efisien, efektif, transparan dan akuntabel.

  Profil APBD Kabupaten Bogor menggambarkan struktur APBD Kabupaten Bogor selama 5 (lima) tahun terakhir yaitu tahun 2010 dan 2014 yang diperoleh dari Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja. Komponen yang dianalisis berdasarkan Permendagri No. 13 Tahun 2006 adalah sebagai berikut: a.

  Belanja Daerah yang meliputi: Belanja Langsung dan Belanja Tak Langsung; b.

  Pendapatan daerah yang meliputi: Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Pendapatan Lain yang Sah; c.

  Pembiayaan Daerah meliputi: Pembiayaan Penerimaan dan Pembiayaan Pengeluaran. APBD dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir yang diukur melalui struktur penerimaan daerah menunjukkan bahwa penerimaan pendapatan daerah Pemerintah Kabupaten Bogor dari tahun ke tahun cenderung menunjukkan

Tabel 5.1 Perkembangan PAD Kabupaten Bogor Tahun 2010-2014

  2010 2011 2012 2013 2014 BELANJA DAERAH (Rp juta) % (Rp juta) % (Rp juta) % (Rp juta) % (Rp juta) %

  Pendapatan Asli 399,263.96

  15.90 696,981.81 20.12 1,068,548.45 26.89 1,261,034.56 1,712,937.38

  Daerah

  Pajak Daerah 197,020.36

  7.84 456,752.50 13.19 741,235.21 18.65 882,963.47 1,131,443.65

  Restribusi Daerah 119,564.62

  4.76 108,755.93 3.14 127,812.58 145,818.51 199,527.36

  Hasil Pengelolaan 22,914.53

  0.91 23,404.71 0.68 32,132.65 13,224.86 15,109.08

  Kekayaan Daerah yg Dipisahkan Lain-Lain PAD 59,764.45

  2.38 108,068.67 3.12 167,368.02 4.12 219,007.73 366,857.29 Dana Perimbangan 1,611,993.76 64.19 1,781,177.92 51.43 2,048,587.76

  51.54 2,310,876,.7 2,498,370.94

  1 Dana Bagi Hasil 353,208.82

  14.06 295,335.40 8.53 217,945.85 5.48 206,556.33 243,427.33

  Pajak dan Bukan Pajak Dana Alokasi 1,115,703.64

  44.42 1,326,116.91 38.92 1,672,614.14 42.08 1,887,770.11 2,055,944.99

  Umum Dana Alokasi 143,081.30

  5.70 159,725.60 4.61 158,027.77 3.98 216,694.72 189,997.54

  Khusus

  Lain-Lain 500,217.25

  19.92 985,445.80 28.45 857,269.14 21.57 283,951.11 169,884.22

  Pendapatan Daerah Yang Sah

  2010 2011 2012 2013 2014 BELANJA DAERAH (Rp juta) % (Rp juta) % (Rp juta) % (Rp juta) % (Rp juta) % Pendapatan Hibah 2,999.97

  0.12 17,499.97 0.51 4,099.85 0.10 2,273.37 5,703.61

  Dana Darurat DBH Pajak dari 153,002.24

  6.09 232,695.75 6.72 282,681.44

  7.11 Pemda Lain

  Dana Penyesuaian 7,936.20

  0.32 318,014.64

  9.18

  dan Otonomi Khusus Bantuan 248,276.19

  9.89 235,958.68 6.81 304,839.50 7.67 281,677.73 164,180.62

  Keuangan Provinsi/Pemda Lain Pendapatan 88,002.66

  3.50 181,258.75 5.23 265,648.34

  6.68 Lainnya Total Pendapatan 2,511,474.97 100 3,463,615.52 100 3,974,405.35 100 4,572,332.37 5,378,094.14

  Sumber : LRA APBD Kabupaten Bogor, 2014

  Untuk mengetahui lebih jelas perkembangan pendapatan daerah dalam APBD Kabupaten Bogor maka dapat dilihat pada Gambar 5.1 berikut ini.

Gambar 5.1 Grafik Perkembangan Proporsi Pendapatan Daerah

  Kabupaten Bogor Tahun 2010-2014

  

sumber : LRA APBD Kabupaten Bogor, 2014

  Sumber pendapatan dari pos pendapatan asli daerah telah menunjukkan trend peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini tetap diimbangi dengan proposi pendapatan dari dana perimbangan yang terus meningkat juga sedangkan pendapatan lain-lain yang sah cenderung menurun disebabkan karena telah berkurangnya pendapatan dari sumber DBH (Dana Bagi Hasil) Pajak dan Retribusi dari Provinsi dan Pemda lain serta tidak adanya lagi pendapatan dari dana penyesuaian dan otonomi khusus.

Tabel 5.2 Perkembangan Belanja Daerah dalam 5 Tahun Terakhir Kabupaten Bogor

  2010 2011 2012 2013 2014 BELANJA DAERAH Rp Rp (juta) % Rp (juta) % Rp (juta) % Rp (juta) % (juta)

  Belanja Tidak Langsung 1,391,768.80 52.94 1,660,958.25 51.30 1,779,883.68

  48.45 Belanja Non Pegawai 340,042.67 12.93 417,384.21

  12.89

  9.05 Belanja Subsidi - - - -

  • Belanja Hibah

  178,267.92 90,667.75

  • Belanja Bantuan Sosial

  10,015.00 - - - 11,942.39

  • Bantuan Pemda Lain -

  254,294.74 234,081.03 - -

  • Belanja Tidak Terduga
  • 3,378.92 12,440,86 Belanja Langsung 1,237,171.42

  47.06 1,576,768.44 48.70 1,894,117.66

  51.55 Belanja Pegawai 136,775.18 5.20 187,974.18 5.81 196,517.64 5.35 1,809,052.82 2,133.247.20

   Belanja Barang dan Jasa 488,009.89 18.56 685,153.53 21.16 662,13,.58 18.02 960,194.53 1,090,165.86 Belanja Modal 612,386.35 23.29 703,670.73 21.73 1,035,467.43 28.18 1,316,761.71 1,232,249.68 Total Belanja 2,628,940.22 100 3,237,756.70 100 3,674,001.34 100 4,614,270.73 4.899.883.28

  Sumber : DPA Dinas Keciptakaryaan Kab.Bogor, 2014 Adapun pos-pos belanja selanjutnya diolah dalam bentuk grafik proporsi untuk melihat proporsi sumber pengeluaran selama 5 (lima) tahun terakhir berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah (Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2000). Selengkapnya grafik belanja daerah selama tahun 2010 sampai tahun 2014 ditunjukan seperti pada Gambar 5.2 berikut:

Gambar 5.2 Grafik Perkembangan Proporsi Belanja Daerah Kabupaten Bogor

  Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di atas dapat diketahui bahwa: 1.

   Pendapatan Daerah

  Pendapatan Daerah dari tahun 2010

  • –2014 terus mengalami peningkatan. Tahun 2010 total pendapatan sebesar Rp 2.511.474,97 juta tahun 2014 meningkat menjadi Rp 5.378.094.14 juta atau rata-rata naik sebesar 27,97 %/tahun. Komponen tertinggi berasal dari dana perimbangan rata-rata sebesar 61,68 %
diperoleh tahun 2010 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 7.936,20 juta dan Rp 318.014,64 juta.

2. Belanja Daerah

  Belanja Daerah dari tahun 2010

  • – 2014 terus meningkat dari sebesar Rp

  2.628.939,00 juta tahun 2010, tahun 2014 meningkat menjadi sebesar Rp 4.899.884,00 juta atau rata-rata naik sebesar 27,22 %/tahun.

  Komponen Belanja Langsung tahun 2010

  • – 2014 terus meningkat lebih tinggi dibanding kenaikan Belanja Tidak Langsung, Belanja Langsung Tahun 2010 sebesar Rp 1.237.171 juta tahun 2014 meningkat menjadi Rp 3.560.104 juta atau rata-rata meningkat sebesar 38,17 %. Komponen terbesar Balanja Langsung adalah untuk Belanja Barang Modal rata-rata sebesar 23,49 %/tahun dan Belanja Barang Dan Jasa sebesar 17,75 %/tahun. Untuk Belanja Tidak Langsung tahun 2010 sebesar Rp 1.391.768 juta tahun 2014 meningkat menjadi Rp 1.339.780 juta atau rata-rata meningkat sebesar 19, 09 %/tahun. Komponen terbesar adalah untuk Belanja Pegawai rata-rata sebesar 40,17 % dari Total Belanja Daerah. Komposisi Belanja Tidak Langsung sebesar 52,73 % sedangkan Belanja Lansung sebesar 47,27 % dari Total Belanja Daerah. Total Pendapatan Daerah tahun 2010 dan 2013 lebih rendah dibanding Total Belanja Daerah sehingga defisit tahun 2010 sebesar Rp 117.465,25 juta dan tahun 2013 sebesar Rp 429.383,64 juta. Dana APBD yang dialokasikan ke Pemerintah Kabupaten Bogor dalam 5 tahun terakhir (2010-2014) untuk pembangunan bidang Cipta Karya mengalami peningkatan. Total alokasi dana APBD untuk bidang Cipta karya tahun 2010 sebesar Rp 28.941.538.000, Tahun 2014 meningkat menjadi Rp 74.322.197.000 atau rata-rata meningkat sebesar 105%. Dari Total alokasi dana APBD tertinggi pada sektor Pengembangan Sistem

Tabel 5.3 Realisasi APBD pada kegiatan Cipta Karya di Kabupaten Bogor

  REALISASI Proposi Proposi Proposi Proposi Proposi

  SEKTOR 2010 APBD 2011 APBD 2012 APBD 2013 APBD 2014 APBD (%) (%) (%) (%) (%)

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9

  10

  11 Pengembangan 3.023.000.000 0,11% 2.500.000.000 0,08% 4.905.000.000 0,13% 3.841.375.000 0,08% 5.410.000.000 0,11% Kawasan Permukiman

Penataan 2.621.718.000 0,10% 3.572.489.000 0,11% 5.211.329.000 0,14% 4.178.263.000 0,09% 3.596.364.000 0,07%

Bangunan dan Lingkungan

Pengembangan 9.024.348.000 0,34% 0,36% 0,55% 0,66% 0,50%

SPAM 11.808.194.000 20.053.739.000 30.415.030.000 24.703.960.000

Pengembangan 0,54% 0,64% 0,61% 0,71% 0,83%

PLP 14.272.472.000 20.855.096.000 22.260.567.000 32.603.891.000 40.611.873.000

Total Belanja 1,10% 1,20% 1,43% 1,54% 1,52%

APBD Bidang 28.941.538.000 38.735.779.000 52.430.635.000 71.038.559.000 74.322.197.000 Cipta Karya Total Belanja APBD 2.628.940.220.000 3.237.756.700.000 3.674.001.340.000 4.614.270.730.317 4.899.883.275.105

Tabel 5.4 Perkembangan DDUB di Kabupaten Bogor

  2010 2011 2012 2013 2014 Sektor Alokasi Alokasi Alokasi Alokasi Alokasi DDUB DDUB DDUB DDUB DDUB

  APBN APBN APBN APBN APBN Pengembangan Air 8.196.320 500.000 3.037.809 1.762.100 17.708.897 140.000 11.068.556 5.180.000 3.694.090 369.413 Minum

  Pengembangan PLP 8.900.000 1.000.000 1.950.000 5.100 1.651.580 165.157 Pengembangan

  2.350.000 600.000 6.166.720 650.000 Permukiman Penataan Bangunan 1.650.000 25.000 25.982.500 1.367.500 19.807.500 1.043.000 dan Lingkungan Total Belanja APBD

  19.446.320 2.100.000 10.854.529 2.437.100 43.691.397 1.507.500 32.826.056 6.228.100 5.345.670 534.570 Sumber : DPA Keciptakaryaan Kab Bogor, 2014 Berdasar dari data DDUB yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa Pemerintah Kabupaten Bogor cukup komitmen terhadap pelaksanaan pembangunan infrastruktur permukiman. Tantangan ke depannya adalah upaya serah terima aset menjadi aset daerah sehingga akan mudah alokasi APBD untuk memelihara dan mengoperasikan output pembangunan tersebut.

5.2. Potensi Pendanaan APBN

  Dana APBN Cipta Karya yang dialokasikan ke Pemerintah Kabupaten Bogor dalam 5 tahun terakhir (tahun 2011 sampai dengan tahun 2015) melalui Satuan Kerja Non Vertikal (SNTV) sesuai Permen PU No. 14 tahun 2011. Total alokasi dana APBN untuk bidang Cipta Karya tahun dari tahun 2011 sampai tahun 2015 terus meningkat dari Rp 6.310.258.000 menjadi Rp 18.824.181.000 sedangkan tahun 2013 menurun drastis menjadi Rp 4.631.934.000 dan untuk tahun 2014 meningkat lagi menjadi Rp 7.57.200.000 atau rata-rata kenaikan sebesar 39% / tahun. Penurunan tahun 2013 diakibatkan penurunan alokasi sektor Pengembangan Pengembangan Kawasan Pemukiman dari Rp 3.290.067.000 tahun 2012 turun menjadi Rp 916.374.000 tahun 2013 , sedangkan untuk sektor PBL tahun 2013 tidak ada alokasi dana APBN. Dari Total alokasi dana APBN tersebut alokasi tertinggi pada sektor Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dan terendah adalah sektor Pengembangan Penataan Bangunan dan Lingkungan. Perkembangan alokasi Dana APBN Bidang Cipta Karya selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 5.5 berikut :

Tabel 5.5 Matriks Potensi Pendanaan Bersumber APBN Kabupaten Bogor Tahun

  2011-2015

  Alokasi APBN (dalam Ribu Rupiah) Sektor 2011 2012 2013 2014 2015

Pengembangan Sistem 2.011.058 10.225.656 3.154.050 17.885.181 Untuk lebih jelasnya melihat proporsi pendanaan Bidang Cipta Karya di Kabupaten Bogor yang bersumber dari dana APBN maka dapat dilihat pada Grafik berikut ini.

Gambar 5.3 Proporsi Pendanaan APBN Bidang Cipta Karya Kabupaten Bogor

  Di samping APBN yang disalurkan Ditjen Cipta Karya kepada SNVT di daerah, untuk mendukung pendanaan pembangunan infrastruktur permukiman juga dilakukan melalui penganggaran Dana Alokasi Khusus (DAK). DAK merupakan dana APBN yang dialokasikan ke daerah tertentu dengan tujuan mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah sesuai prioritas nasional. Prioritas nasional yang terkait dengan sektor Cipta Karya adalah pembangunan air minum dan sanitasi. DAK Air Minum digunakan untuk memberikan akses pelayanan sistem penyediaan air minum kepada masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan

  Dari tabel tersebut di atas bahwa perkembangan DAK untuk kedua sektor tersebut (Air Minum dan Sanitasi) mengalami peningkatan. Tahun 2014 sebesar Rp 5.345.670.000 tahun 2015 meningkat menjadi Rp 8.475.240.000 atau meningkat 159%. Tahun 2015 tidak ada alokasi DAK untuk sektor sanitasi.

5.3. Alternatif Sumber Pendanaan

  Sebagaimana arahan Dirjen Cipta Karya dalam Rencana Strategis Dirjen Cipta Karya Tahun 2015-2019 dijelaskan bahwa proporsi pendanaan kegiatan bidang Cipta Karya ditunjukan seperti pada Gambar 5.4 berikut:

  Masyarakat PHLN 13% 7%

  Kab Kota 15% Sektor Swasta

  20% Pemerintah Daerah 25%

  Pemerintah Pusat Provinsi 35%

  10%

Gambar 5.4 Proporsi Pendanaan Kegiatan Bidang Cipta Karya

  Memperhatikan Gambar 5.4 di atas, maka disimpulkan proporsi pendanaan terbesar ada pada pemerintah pusat dengan proporsi mencapai 35%, tertinggi kedua adalah sektor swasta dengan proporsi pendanaan mencapai 20%. Sedangkan Proporsi pendanaan Pemerintah Daerah mencapai 25%, yang bersumber dari APBD Kota/Kabupaten sebesar 15% dan APBD Provinsi sebesar 10%.

5.4. Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya

  5.4.1 Peningkatan DDUB Oleh Kabupaten/Kota Dan Provinsi

  Selain dana APBD untuk pembangunan bidang Cipta Karya, Pemerintah Kabupaten Bogor juga mengalokasikan Dana Daerah untuk Urusan Bersama (DDUB) sebagai bentuk komitmen penyelenggaran pembangunan yang bersifat konkuren.

  Strategi peningkatan DDUB, meliputi:

   Meningkatkan PAD terutama pajak daerah potensial dan retribusi daertah potensial; Meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran sehingga persentase SilPA

   kecil; Mengusulkan DDUB kepada Pemerintah Provinsi.

   5.4.2 Peningkatan Penerimaan Daerah Dan Efisiensi Pengunaan Anggaran

  Strategi peningkatan penerimaan daerah dan efisiensi penggunaan anggaran, meliputi:

   Meningkatkan penerimaan Pajak daerah potensial dan retribusi derah potensial

   Meningkatkan efisiensi penggunaan dana anggaran berbasis kinerja

  5.4.3 Peningkatan Kinerja Keuangan Perusahaan Daerah

  Perusahaan daerah yang dibentuk pemerintah daerah memiliki dua fungsi, yaitu untuk menyediakan pelayanan umum bagi kesejahteraan sosial (social oriented) sekaligus untuk menghasilkan laba bagi perusahaan maupun sebagai sumber pendapatan pemerintah daerah (profit oriented). Ada beberapa perusahaan daerah yang bergerak dalam bidang pelayanan bidang Cipta Karya, seperti di sektor air minum, air limbah dan persampahan.

  Pemerintah Kabupaten Bogor mempunyai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang berpotensi cost-recovery atau Corporate Social Responsibility (CSR) untuk kegiatan non-cost recovery. Dasar hukum pembiayaan dengan skema KPS adalah Perpres No.67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur serta Permen PPN No. 3 Tahun 2012 Tentang Panduan Umum Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur. Sedangkan landasan hukum untuk pelaksanaan CSR tercantum dalam UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) dan Undang Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Dalam rangka menunjang pembangunan Cipta Karya di daerah, Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor telah melakukan KPS dalam beberapa sektor seperti tersbut pada Tabel 5.7 berikut:

  PROGRAM SPAM KPS TAHUN 2015 – 2017 APBN APBD I APBD II PDAM SWASTA PINJAMAN APBN APBD I APBD II PDAM SWASTA PINJAMAN APBN APBD I APBD II PDAM SWASTA PINJAMAN I Ciomas & Dramaga (Sistem Ciburial) 1) KPS Penekanan Kehilangan Air Ciburial dan Cikahuripan (Performance Based Contract/ PBC)

  • - Penyusunan Pra Studi Kelayakan KPS NRW melalui Performance Base Contract (PBC) 1 ls 300,000 300,000 300,000 - Penyusunan Dokumen Pelelangan Penurunan NRW KPS Performance Base Contract (PBC) 1 ls 100,000 100,000 100,000 - Pelelangan Penurunan NRW KPS

Tabel 5.7 Perkembangan KPS Bidang Cipta Karya Kabupaten Bogor Tahun 2015-2017

  Performance Base Contract (PBC) 1 ls 250,000 250,000 250,000 - - 2) KPS BOT Cisadane 650 l/detik - - - Penyusunan Dokumen Pelelangan KPS BOT 1 ls 100,000 100,000 100,000 - Pelelangan KPS BOT Cisadane 650 l/detik 1 ls 250,000 250,000 250,000 - Proses Kontrak KPS BOT Cisadane 650 l/detik 1 ls 300,000 300,000 300,000 - DED & Supervisi 1 ls 8,566,560 8,566,560 8,566,560 3) KPS BOT Cisarua - Penyusunan Pra Studi Kelayakan 1 ls 300,000 300,000 300,000 - penyiapan dokuken pelelangan 1 ls 100,000 100,000 100,000 - Pembebasan lahan & perizinan 1 ls 3,000,000 3,000,000 3,000,000 - Pelelangan KPS BOT Cisarua 1 ls 250,000 250,000 250,000

  • Cigombong, Caringin, Ciawi dan Cijeruk 4) KPS BOT Cigombong 150 l/detik (Sumber: Cibogo, Bohlam & Catobato) - - penyiapan dokuken pelelangan 1 ls 100,000 100,000 100,000 - Pembebasan lahan & perizinan 1 ls 3,000,000 3,000,000 3,000,000 - Pelelangan KPS BOT Cigombong 1 ls 250,000 250,000 250,000
  • Proses Kontrak 1 ls 300,000 300,000
  • 300,000 - DED &amp; Supervisi 1 ls 2,025,000 2,025,000 2,025,000 - Sentul City 6) KPS BOT Ciherang 180 l/detik (Sentul) - - penyiapan dokuken pelelangan 1 ls 100,000 100,000 100,000 - Pembebasan lahan &amp; perizinan 1 ls 2,500,000 2,500,000 2,500,000 - Proses Kontrak 1 ls 25,000 25,000 25,000<
  • DED &amp; Supervisi 1 ls 2,000,000 2,000,000
  • 2,000,000 5) KPS PJT II 300 l/detik (Air Curah) - Penyusunan Pra Studi Kelayakan 1 ls 350,000 350,000 350,000 - Proses Kontrak 1 ls 250,000 250,000 250,000 - Pembebasan lahan &amp; perizinan 1 ls 5,000,000 5,000,000 5,000,000 - DED 1 ls 1,500,000 1,500,000 1,500,000<
  • SUB TOTAL 1 30,916,560 - - - - - - - - - 4,850,000 2,500,000 - - - - 12,975,000 10,591,560 - 2017 TAHUN PELAKSANAAN NO CABANG PELAYANAN/ KECAMATAN PROGRAM &amp; KEGIATAN
  • VOLUME SATUAN HARGA SATUAN (Rpx000) INVESTASI (Rpx000) 2015 2016 Strategi peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pembiayaan pembangunan bidang Cipta Karya meliputi : Melakukan kerjasama dengan masyarakat di dalam pemeliharaan prasarana

       dan sarana pembangunan infrastruktur yang dibangun; Melakukan kerjasama dengan pihak swasta dalam pengelolaan prasarana dan

       sarana infrastruktur bidang Cipka Karya. Dalam menggali sumber pendanaan dari sektor swasta, Pemerintah Daerah perlu menyusun daftar proyek potensial yang dapat dikerjakan dengan skema kerjasama pemerintah dan swasta di bidang Cipta Karya untuk ditawarkan ke pihak swasta. Daftar proyek potensial tersebut disusun berdasarkan identifikasi usulan program dan kegiatan setiap sektor serta tingkat kelayakan ekonomi dan finansial dari program tersebut. Rencana kerjasama pemerintah dan swasta bidang Cipta karya di Kabupaten Bogor terangkum dalam tabel di bawah ini.

      Tabel 5. 8 Proyek Potensial yang Dapat dibiayai dengan KPS dalam 5 Tahun Kedepan

      Biaya Kelayakan

    Nama Kegiatan Deskripsi Kegiatan Kegiatan Finansial Ket

    (Rp)

      (IRR=….)

    Pengembangan Penambahan Kapasitas 290 82.081.950 Belum ada FS 2013

    Air Minum lt/det

      Penambahan Kapasitas 650 492.975.825 Belum ada FS 2014 lt/det dan SR 15.345 Penambahan Kapasitas 340 223.850.000 Belum ada FS 2015 lt/det dan SR 15.595 Penambahan SR 15.595 57.130.000 Belum ada FS 2016

      IPLT Kab Bogor

      5.4.5

    5.5. Rekapitulasi Kebutuhan Biaya Investasi

      Mengacu pada dokumen Bussines Plan PDAM Tirta Kahuripan, dikatehui bahwa potensi pendanaan kegiatan bidang air minum secara ringkas ditampilkan seperti pada Tabel 5.9 berikut.

    Tabel 5.9 Rekapitulasi Kebutuhan Biaya Investasi

      TAHUN PELAKSANAAN DAN SUMBER DANA TOTAL INVESTASI NO URAIAN KEGIATAN 2015 2016 2017 (Rp.000) APBN APBD I APBD II PDAM SWASTA PINJAMAN APBN APBD I APBD II PDAM SWASTA PINJAMAN APBN APBD I APBD II PDAM SWASTA PINJAMAN

      I PEMANTAPAN SISTEM

      1. Wilayah Bogor Barat 15.207.048 2.041.720 5.404.987 - - - - -

    • 2.014.094 1.662.500 1.490.847 -
    • 1.662.500 1.458.447
    • 7.640.546 9.736.654
    • 3.568.707 13.695.273 3.555.447 - 16.464.294 - 9.902.885

      2. Wilayah Bogor Tengah 65.631.246

      3. Wilayah Bogor Timur

      1.052.547 - 4.302.707

    • 11.594.107 1.512.004 1.403.396 1.661.727 1.661.727 -

    II PENGEMBANGAN SPAM

    • 1. Wilayah Bogor Barat
    • 4.859.545.801 33.251
    • 6.460.666
    • 5.474.437 2.867.850 4.370.000 5.441.667 4.000.000 7.195.000 - 5.441.667 - 4.785.043.000

    2. Wilayah Bogor Tengah

    • 141.960.942 - - 19.035.937 10.783.015 4.354.476 500.000 11.322.000 10.264.837
    • 29.534.676 11.361.000 1.995.000 18.172.026 15.836.974 8.801.000

      3. Wilayah Bogor Timur 137.424.489

    • 1.440.000 - - 3.469.060 5.819.810 9.885.750 13.039.338 81.254.907 - - -

      3.440.000 6.885.750 3.689.875 8.500.000 - -

    III PENGEMBANGAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN

      1. Sistem &amp; Teknologi

    • 3.194.539

      830.013 915.013 - -

    • 1.449.513 -

      Informasi

      2. Hubungan Langgan &amp;

    • 1.784.500 818.500 483.000 483.000

      Pemasaran

      3. Peningkatan Kapasitas

    • SDM
    • 1.005.000 - - - 905.000 -
    • 1.005.000 - -

      2.915.000

      4. Peraturan, Standar dan

    • - - - -

      325.000 -
    • 150.0
    • 225.000 - 700.000 -

      Prosedur

    IV KERJASAMA PEPERINTAH SWASTA (KPS)

      1. NRW (PBC) 650.000 400.000 250.000

      2. BOT - 30.266.560 -

    • 4.450.000 2.500.000 - - - - -

      12.725.000 10.591.560 - - - TOTAL

    • - - 5.270.874.232 52.287.452 8.502.386 4.803.831.240 36.412.277 13.042.136 500.000 45.107.940 42.860.134 2.500.000 120.692.467 18.801.000 1.995.000 48.663.096 47.247.149 10.591.560 17.301.000

      Sumber : Bussines Plan PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor