TUGAS AKHIR - PUSAT PENANGANAN MUATAN PETI KEMAS TERPADU DI GRESIK

  

TUGAS AKHIR

PUSAT PENANGANAN MUATAN

PETI KEMAS TERPADU DI GRESIK

  Untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ( Strata – 1 )

  Diajukan oleh :

DANI DARUSMAN

  0651010036

  

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

2011

  TUGAS AKHIR PUSAT PENANGANAN MUATAN PETI KEMAS TERPADU DI GRESIK Dipersiapkan dan disusun oleh : DANI DARUSMAN NPM : 0651010036 Telah dipertahankan didepan tim penguji Pada tanggal : 15 Oktober 2010

  Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana (S-1) Tanggal :

  Dekan Ir. Naniek Ratni JAR, M, Kes. NIP. 19590729 198603 2 00 1 Pembimbing Utama Ir. Eva Elviana, MT NPT. 3 6604 94 0032 1 Pembimbing Pendamping Lily Syahrial, ST, MT NIP. 1955 0908 199103 1001 Penguji Ir. Sri Suryani Yaprapti Winasih, MT NIP. 19670722 199303 2 001 Ir. Niniek Angraeni, MT. NIP. 19580124 198703 2 00 1 Ir. Ami Afianti, MT NPT. 3 6911 97 0158 1

  

PUSAT PENANGANAN MUATAN PETI KEMAS TERPADU di

GRESIK

  Dani Darusman 0651010036

  

ABSTRAKSI

  Pusat Penanganan Muatan Peti Kemas Terpadu di Gresik adalah sebuah wadah yang mengelola dan memberikan layanan jasa distribusi Peti Kemas yang berada pada kebupaten Gresik, Dengan kata lain suatu suatu kawasan di daratan yang melayani pengelolaan peti kemas,dan dilengkapi dengan fasilitas bongkar muat, lapangan penumpukan dan gudang serta prasarana dan sarana angkutan barang dengan cara pengemasan khusus dan berfungsi sebagai pelabuhan umum, serta tempat untuk menyelenggarakan pelayanan jasa kepelabuhanan, pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi lainnya, ditata secara terpadu guna mewujudkan penyediaan jasa kepelabuhan sesuai dengan tingkat kebutuhan.

  Metode pembahasan yang digunakan berupa pengumpulan data yang mendukung diperlukannya sebuah Pusan Penanganan Muatan Peti Kemas Terpadu di Gresik ini, yang kemudian dianalisa disertai contoh studi kasus dan literatur sejenis, sehingga pencapaian akhir dapat memberi gambaran yang jelas mengenai obyek yang akan dirancang.

  Gagasan awal rancangan dari berdasarkan Pertumbuhan lajur ditribusi Peti Kemas tiap tahun semakin meningkat tajam, Tidak semua pelabuhan di wilayah Pebuhan dimanfaatkan untuk kegiatan kapal-kapal peti kemas. Itu disebabkan kondisi beberapa pelabuhan tidak memungkinkan dapat melakukan handling petikemas, Karena arus petikemas harus didukung dari hinterland sekitarnya, kendati fasilitas pelabuhan sudah disiapkan.

  Pengertian operasi Pusat Penanganan Muatan Peti Kemas Terpadu meliputi manajemen kedatangan/keberangkatan kapal, bongkar/muat (B/M) barang baik untuk aktivitas tujuan manapun bagi kegiatan transit.

  Konsep dasar rancangan dari Pusat Penanganan Muatan Peti Kemas Terpadu di Gresik didapat dari sebuah tema rancang yang ingin dihadirkan, yaitu yang berdasarkan analogi didalam proses pertumbuhan (Biomorfik) Kata Kunci : Penanganan Muatan, Peti Kemas, Terpadu.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan petunjuk- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan Tugas akhir ini. Dimana laporan ini merupakan salah satu bagian untuk menyelesaikan studi perguruan tinggi S1 jururan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perancangan di UPN Veteran Jawa Timur.

  Adapun maksud penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi persyaratan Tugas Akhir pada program studi arsitektur. Proposal usulan judul ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara garis besar mengenai lingkup proyek yang akan dikerjakan, baik keseluruhanya maupun kedalamannya. Adapun judul yang penyusun usulkan adalah :

  ”PUSAT PENANGANAN MUATAN PETI KEMAS TERPADU di GRESIK”

  Saya menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna ataupun banyak kekurangan,. Untuk itu, saya selalu membuka diri untuk menerima dan menghargai kritikan dan saran demi kesempurnaan proposal ini. Proposal ini diharapkan dapat bermanfaat dan membantu rekan mahasiswa lain, khususnya dalam bidang arsitektur.

  Bersama ini saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung agar proposal ini terselesaikan, namun kesempurnaan adalah milik Tuhan maka jika terdapat kekurangan ataupun kesalahan penyusun mengharapkan saran kritik sehingga dapat membantu penyelesaian yang lebih baik. Dan semoga laporan ini dapat berguna bagi semua pihak, khususnya mahasiswa teknik arsitektur.

  Surabaya, 30 September 2010 Penulis

UCAPAN TERIMA KASIH 1.

  Segala puji bagi ALLAH SWT tuhan pencipta alam semesta, yang telah memberikan segala-galanya terhadap saya (karunia, kesehatan, kemampuan, serta segala nikmat, kemudahan,dan banyak sekali anugerah yang telah Di berikan hingga tak bisa dituliskan dalam kata-kata).

  2. Nabi Muhammad SAW, rasulku yang selalu memberi inspirasi dalam berkarya.

  3. Ibuku (Siti Unsiyah) dan ayahku (Basuki Rachmad, SH) yang telah merawatku sejauh ini, memberi segala kasih sayang luar biasa, membiayai dengan penuh ikhlas, memberi motivasi penuh cinta, serta doa yang tidak berhenti dalam menggapai kesuksesanku.

  4. Dr. Ir. Edy Mulyadi, SU. Selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Pembangunan Nasional (UPN), Jawa Timur.

  5. Ir. Syaifuddin Zuhri, MT. selaku Ketua Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Pembangunan Nasional (UPN), Jawa Timur.

  6. Ir. Sri Suryani Y W, MT. selaku Ketua Lab Studio Tugas Akhir.

  7. Ir. Eva Elviana, MT. Selaku Dosen Pembimbing Utama, terima kasih banyak atas curahan ilmu, kesabaran, serta bimbingannya.

  8. Ir. Lili Syahrial, MT Selaku Dosen Pembimbing Pendamping, terima kasih banyak atas bimbingannya.

  9. Ir.Muchlisiniyati Safeyah, MT, Selaku Dosen Wali, terima kasih banyak atas bimbingannya dan dampingannya sebagai dosen wali.

  10. Ir. Sri Suryani Y W, MT, Ir. Ami Afianti, MT dan Ir. Niniek Anggriani,MTP Selaku Dosen Penguji. Terima Kasih atas Semua kritik dan sarannya.

  11. Seluruh dosen Jurusan Teknik Arsitektur, terima kasih atas segala ilmu yang telah diberikan kepada saya.

  12. Special to Bpk. Ir. M Salatoen.P, MT, Bpk. Ir. Baskoro,MT, Bpk. Ir.

  Erwin Djuni W, MT.

  13. Bpk. Wartaji , Ibu Dyan Agustin , Bpk Heru, Bpk. Pranoto, dan seluruh para dosen yang telah membimbing saya.

  14. Sahabat Sejatiku, para ARSITEK HARAPAN BANGSA, MISBAHUL ANAM, DHENIAR HERVAN SAKTI, M. ARDIANSYAH, BAYU WIRA, MAS DIAN PRASETYO, TRI WAHYU LAKSONO, NALINDRA PRIMA, LUSY LARASATI, FEBRIAN HARIONO, HANAFI MUSLIM, SUFI, terima kasih atas bantuan kalian, terima kasih atas ilmu yang kalian bagi terhadapku, terima kasih atas kesabaran yang kalian ajarkan kepadaku, terima kasih atas dukungannya, terima kasih atas kesempatan yang kalian berikan, terima kasih atas segalanya (I LOVE U ALL).

  15. Seluruh Teman-Teman Angkatan 2006, terima kasih banyak atas jasa kalian yang telah membantuku dalam mencapai semua ini.

  16. Para Alumnus Arsitektur UPN yang sangat membanggakan.

  17. Tempatku bekerja, CV. Dira Engineering Consultant, Pak Didiek, Mas Andik, Mas Sugeng, dan temen-temen seperjuangan, terima kasih atas dukungan, ilmu, dan kesabaran kalian dalam membimbingku.

  18. FUTURE ARC magazine – INDONESIA DESIGN thank’s telah mempercayaiku untuk menjadi distributor kalian.

  19. Bapak Ir.Samuel.A.Budiono,M.arch, yang telah memberi saya kesempatan bekerja dan menggali ilmu.

  20. Terima kasih kepada PT.Terminal Peti Kemas Surabaya, yang telah memberi saya kesempatan untuk magang dan survei, sehingga saya mampu menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.

DAFTAR ISI

  BAB

  1 PENDAHULUAN

  1

  1.1

  1 Latar Belakang 1.2 dan Tujuan

  4 Maksud 1.3 dan Asumsi

  5 Batasan

  1.4 Perancangan

  6 Tahapan 1.5 laporan

  8 Sistematika

  BAB 2 TINJAUAN OBYEK RANCANGAN

  10

  2.1 Tinjauan Umum

  10

  2.1.1 Pengertian Judul Proyek

  10

  2.1.2 Studi Literatur

  11

  2.1.3 Studi Kasus

  12

  2.1.4 Hasil Studi Kasus

  13

  2.2 Tinjauan Khusus

  31

  2.2.1 Lingkup Pelayanan

  31

  2.2.2 Aktifitas dan Kebutuhan Ruang

  32

  2.2.3 Perhitungan Luas Ruang

  35 BAB 3 TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN

  41

  3.1 Latar Belakang Pemilihan Lokasi

  41

  3.2 Penetapan Lokasi

  43

  3.3 Kondisi Fisik Lokasi 45

  3.3.1 Eksisting Site

  45

  3.3.2 Aksesibilitas

  46

  3.3.3 Potensi Lingkungan

  47

  3.3.4 Infrastruktur Kota

  48

  3.3.5 Peraturan Bangunan Setempat

  50 BAB

  4 ANALISA PERANCANGAN 52

  4.1 Analisa Ruang

  52

  4.1.1 Organisasi Ruang

  53

  4.1.2 Hubungan Ruang dan Sirkulasi

  54

  4.1.3 Diagram Abstrak

  54 4.

  2 Analisa Site

  55

  4.2.1 Analisa Aksesibilitas

  56

  4.2.2 Analisa Iklim

  57

  4.2.3 Analisa Lingkungan Sekitar

  58

  4.2.4 Analisa Zoning 59

  4.3 Analisa Bentuk dan Tampilan

  60

  4.3.1 Analisa Bentuk

  61

  4.3.2 Analisa Tampilan

  62 BAB

  5 KONSEP PERANCANGAN

  63

  5.1 Konsep Ruang Luar

  64

  5.1.1 Pola Tatanan Masa

  64

  5.1.2 Pola Sirkulasi

  65

  5.2 Konsep Bangunan

  66

  5.2.1 Bentuk

  66

  5.2.2 Tampilan Bangunan

  67

  5.2.3 Struktur

  68

  5.2.4. Mekanikal Elektrikal

  69

  5.3 Konsep Interior

  70

  5.3.1 Ruang Dalam

  70

  5.3.2 Suasana

  71

  5.3.3 Susunan pola ruang

  71 BAB 6 APLIKASI PERANCANGAN

  73

  6.1 Aplikasi Ruang Luar

  73

  6.1.1 Aplikasi Pola Tatanan Masa

  70

  6.1.2 Aplikasi Pola Sirkulasi

  71

  6.2 Aplikasi Bangunan

  76

  6.3 Aplikasi Interior

  79 PENUTUP................................................................................................. 74 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................75 LAMPIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Perkembangan lalu lintas barang yang didistribusikan melalui angkutan laut selama dua tahun terakhir mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2006 sebesar kurang lebih 145 juta ton untuk angkutan dalam negeri, walaupun beberapa tahun sebelumnya cenderung menurun. Untuk muatan luar negeri pada angkutan periode yang sama sebesar kurang lebih 443 juta ton, demikian juga perkembangan volume petikemas sekitar 30% lalu-lintas barang untuk perdagangan luar negeri merupakan barang petikemas (Kompas, Minggu 13 Februari 2007). Hal di atas menunjukkan pula kegiatan penanganan di pelabuhan cukup besar atau cukup sibuk sesuai dengan fungsi utama pelabuhan sebagai gerbang utama perekonomian.

  Pertumbuhan lajur ditribusi Peti Kemas tiap tahun semakin meningkat tajam, Tidak semua pelabuhan di wilayah Pebuhan dimanfaatkan untuk kegiatan kapal-kapal peti kemas. Itu disebabkan kondisi beberapa pelabuhan tidak memungkinkan dapat melakukan handling petikemas, Karena arus petikemas harus didukung dari hinterland sekitarnya, kendati fasilitas pelabuhan sudah disiapkan.

  Jumlah Peti Kemas ditentukan dalam bentuk satuan yang disebut dengan ”Teus”. Arus petikemas di Pelabuhan di Tanjung Perak (Konvensional) mencapai tercapai 206.045 Teus, dan PT.BJTI ( Berlian Jasa Terminal Indonesia ) mencapai 826.048 teus ini mengalami pertumbuhan delapan persen sedangkan PT.TPS ( Terminal Petikemas Surabaya ) mencapai 1.181.384 Teus dan Di TPKS ( Terminal Peti Kemas Semarang ) sebanyak 388.429 Teus.

  Tidak semua pelabuhan di wilayah Pebuhan dimanfaatkan untuk kegiatan kapal-kapal petikemas. Itu disebabkan kondisi beberapa pelabuhan tidak memungkinkan dapat melakukan handling petikemas, Karena arus petikemas harus didukung dari hinterland sekitarnya

  1

Tabel 1.1 Lalu Lintas Barang Melalui Pelabuhan

  JUMLAH DISTRIBUSI PETI KEMAS Presentase

  Uraian (Teus)* Kenaikan Pertumbuhan 2006 2007 2008 2009 rata-rata rata-rata

  Jumlah 7.357.325 7.589.963 8.173.264 8.264.737 kenaikan 0 232.638 583.301 91.473 302.470 2.56 %

  • Satuan Peti Kemas (Sumber: PT. Pelabuhan Indonesia (Persero), 2010)

  Potensi sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai 17.508 pulau dengan luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya yang jauh lebih besar lagi yaitu 3.257.483 km². Perairan laut Indonesia belum dimanfaatkan sebagai infrastruktur transportasi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai 17.508 pulau dengan luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya yang jauh lebih besar lagi yaitu 3.257.483 km². Perairan laut Indonesia belum dimanfaatkan sebagai infrastruktur transportasi secara maksimal, masih banyak angkutan barang jarak jauh termasuk angkutan barang antar pulau yang menggunakan angkutan jalan raya, padahal ditinjau dari sisi ilmu transportasi biaya angkut menggunakan laut merupakan pilihan yang paling murah bila mengangkut barang dalam jumlah dan jarak tertentu dibanding melalui kereta api ataupun jalan raya, dan ini menjadi lebih baik lagi bila menggunakan peti kemas.

  Mark Levinson dalam bukunya The Box,2003 mengatakan: the

container made shipping cheap, and by doing so changed the shape of world

economy (penggunaan peti kemas mengakibatkan pengangkutan murah yang

  mengakibatkan perubahan ekonomi dunia). Pandangan ini juga harus dimanfaatkan di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan angkutan barang dalam peti kemas dalam negeri.

  2

Gambar 1.1 Kecepatan dan besaran gerak sarana transportasi

  (Sumber: Ben C. Gerwick,Jr. Contruction of offshore Structures,Jhon wiley&Sons, 2006)

  Keunggulan peti kemas dalam sistem transportasi adalah intermodalitasnya yang sangat baik, karena bisa diangkut melalui jalan, kereta api maupun laut, karena memiliki dimensi yang baku, berat maksimal yang baku pula sehingga overloading seperti yang sering terjadi dijalan raya bisa dihindari, tidak memerlukan gudang karena bisa ditumpuk (sampai 7 lapis peti kemas) di lapangan terbuka, waktu bongkar muat yang singkat. sehingga angkutan barang dengan peti kemas dapat diangkut dengan berbagai moda dalam rangkaian pelayanan dari pintu ke pintu.

  Ini pulalah yang mengakibatkan tren angkutan peti kemas domestik sudah menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun, Tingginya pertumbuhan ini diakibatkan waktu yang lebih cepat serta biaya yang lebih rendah.Seiring dengan perkembangan potensi hinterland dan tuntutan operasional serta perkembangan teknologi angkutan laut yang cenderung melakukan perdagangan dunia dengan menggunakan kontainer serta adanya kebijakan regional/nasional perlu dilakukan Pengembangan Pelabuhan Gresik. Kunci pengembangan Pelabuhan Gresik adalah dengan

  3 meningkatkan kapasitas alur pelayaran utamanya untuk pelayanan kapal-kapal yang melakukan kegiatan di terminal peti kemas, terminal curah cair dan curah kering, sehingga kedepan Pelabuhan Gresik sebagai Pelabuhan Utama dipersiapkan untuk menjadi hub port. Hal ini tentunya setelah melalui kajian potensi rencana strategi pertumbuhan kota/kawasan dengan lokasi yang strategis didukung kawasan andalan yaitu Surabaya, Mojokerto, Bangkalan, Lamongan, dan Sidoarjo, dengan kawasan, Kawasan Industri Surabaya dan Kawasan Industri Gresik.

1.2. Maksud dan Tujuan Perancangan

  Pengangkutan barang di laut merupakan bidang kegiatan yang cukup penting dalam dunia perdagangan di Indonesia. Salah satu masalah utama dalam pengangkutan adalah pekerjaan pengepakan barang. Agar pengangkutan barang di laut dapat berjalan dengan lancar maka diperlukan peti kemas. Peti kemas memberikan beberapa banyak kegunaan antara lain mencegah kerusakan dan kehilangan barang; memperlancar traffic barang keluar dari dalam pelabuhan atau sebaliknya; serta sebagai gudang berjalan sehingga peti kemas dapat ditempatkan dimana saja, yaitu di tempat-tempat yang tidak ada fasilitas lapangan timbun terbuka.

  Maksud dan tujuan perancangan ini adalah bagaimanakah pelaksanaan pengangkutan barang menggunakan peti kemas yang dilakukan oleh Perusahaan Pengangkutan, yang meliputi pokok bahasan yaitu prosedur perjanjian pengangkutan, hak dan kewajiban pengirim maupun pengangkut, proses pelaksanaan, dan tanggung jawab pengangkut dalam pengangkutan barang menggunakan peti kemas. Adapun tujuan perancangan Pusat Penanganan Muatan Peti Kemas Terpadu di Gresik ini adalah : 1.

  Membantu masyarakat memberikan pelayanan dan kebutuhan angkutan Peti Kemas serta memberi kemudahan dalam proses distribusi barang 2. Memberikan tempat bagi para exportir dan importir untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.

  4

3. Memberikan kawasan lahan Peti Kemas baru sebagai penunjang kapasitas penanganan muatan Peti Kemas yang lebih baik.

1.3 Batasan dan Asumsi

  Untuk menghindari pembahasan yang ada agar tidak melebar sehingga dapat merambat pada masalah-masalah yang tidak perlu di bahas maka perlu adanya batasan-batasan yang melingkupi permasalahan yang ada. Dalam ruang lingkup pembahasan pada Pusat Penanganan Muatan Peti Kemas Terpadu ini, dimana lokasi site sudah dilakukan studi kelayakan untuk bangunan terisi karena telah sesuai dengan rencana pengembangan PT.Pelindo

  III (Persero) Cab.Tanjung Perak serta proyek ini untuk melayani kebutuhan sampai 20 tahun kedepan yang meliputi :

  1.3.1. Lingkup Pelayanan

  Lingkup pelayanan untuk Pusat Penanganan Muatan Peti Kemas Terpadu ini hanya untuk melayani Peti Kemas Angkutan Domestik dan Internasional yang selama ini semakin meningkat baik dari jumlah kapal yang tersedia maupun frekuensi kedatangan dan keberangkatan kapal yang semakin sering. Pelayanan berlaku bagi seluruh pengguna jalur distribusi laut yang akan dikelompokan lagi berdasarkan fasilitas sesuai kebutuhan.

  1.3.2. Daya Tampung / Kapasitas

  Dalam menentukan kapasitas Pusat Penanganan Muatan Peti Kemas Terpadu, faktor pertimbangan yang penting adalah :

  1. Jumlah rata-rata peti kemas perhari

  2. Jumlah rata-rata kunjungan kapal perhari

  3. Jumlah rata-rata Petikemas yang diangkut dalam 1 kapal

  5

Tabel 1.2 Kajian Fungsi dan kegiatan Perencanaan Pelabuhan

  (Sumber: Soedjono Kramadibrata,2002)

1.3.3. Realisasi Kunjungan Kapal Peti Kemas (container ship)

  Jumlah Peti Kemas maksimal pada jangka waktu 1 tahun terdapat 2.000.000 teus, maka dapat di prediksi dengan perhitungan sbb:

  Jumlah distribusi pertahun = 2.000.000 teus = 5.500 teus/ hari 360 hari 360 hari Jadi ditentukan kapasitas Terminal Petikemas harus dapat menampung minimal 5.500 teus/ hari (Berdasarkan studi kasus Terminal Peti

  Kemas Surabaya). Diasumsikan terdapat 60% distribusi Internasional (3300 teus) dan 40% distribusi Domestik (2200 teus). Dengan rasio penumpang naik dan turun 1 : 1.

  6

1.4 Tahapan Perancangan

  Proyek tugas akhir ini yang berjudul Pusat Penanganan Muatan Peti Kemas Terpadu ini memiliki lingkup perancangan. Adapun lingkup perancangan dari proyek ini tercantum dibawah tabel 1.3 berikut:

  Langkah-langkah pendekatan yang dipergunakan untuk mengerti permasalahan dalam perencanaan Pusat Penanganan Muatan Peti Kemas Terpadu ini adalah sebagai berikut :

  1. Studi Obyek Pembanding Pendekatan dengan cara menganalisi secara langsung terhadap obyek yang berhubungan langsung, sama / sebanding dengan judul pokok bahasan. Studi ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi sebenarnya yang berhubungan dengan program ruang, bentuk, aktivitas, serta sistem struktur yang diterapkan guna mendapatkan parameter kelayakan dari obyek yang dianalisis.

  2. Studi Literatur Secara prinsip proses pendekatannya sama, hanya saja dalam studi literatur ini, obyek yang dipakai sebagai studi melalui buku-buku, majalah, tabloid, internet, dan media lainnya yang berhubungan dengan Pusat Penanganan Muatan Peti Kemas Terpadu.

  3. Interview atau wawancara Cara untuk memperoleh data dengan cara mengadakan tanya jawab (wawancara) dengan responden, yang kali ini merupakan penghuni, pengelola, serta teknisi yang dianggap berkompeten. Ini dilakukan secara langsung berhadapan dengan para pengelola untuk mendukung dan melengkapi data yang berhubungan dengan laporan perancangan dan perencanaan.

  4. Studi Standarisasi Mempelajari masalah-masalah yang berhubungan dengan proyek yang direncanakan untuk melengkapi data masukan dalam proses perencanaan dan perancangan. Adapun yang dibahas adalah, mengenai standarisasi ruang dan bentuk dalam konteks Arsitektural.

  5. Penyusun Konsep Rancangan

  7

6. Gagasan Ide 7.

  Penembangan Rancangan Tahapan skematik yang akan dilalui dalam proses perancangan proyek ini adalah :

  Konsep Studi Pustaka Rancangan Gagasan /Ide Studi Kasus

  Kompilasi Interpretasi Soal Proyek data

  Makro

  Studi Standarisasi Wawancara

  Mikro Alternatif 2

  Gagasan Pengujian Transformasi/Gagasan Pra Desain Rancangan Ide bentuk 3D Feedback control

1.5 Sistematika Laporan

  Untuk mendapatkan pengertian dan pemahaman yang sama tentang Pusat Penanganan Muatan Peti Kemas Terpadu, maka penyajian laporan ini melalui sistemetika pembahasan dapat memberikan secara garis besar gambaran mengenai isi laporan ini sebagai berikut :

  BAB 1 : Pada bab 1 ini berisi pendahuluan, dimana isi dari pendahuluan ini

  menjabarkan mengenai latar belakang dari pemilihan judul proyek (Pusat Penanganan Muatan Peti Kemas Terpadu) tugas akhir, maksud dan tujuan, lingkup perancangan, metode perancangan, dan sistematika laporan.

BAB 2 : Merupakan pengenalan proyek, menjabarkan tentang tinjauan

  obyek rancangan yang meliputi tunjauan umum dan tinjauan khusus. Dimana tinjauan umum membahas pengertian judul (Pusat Penanganan Muatan Peti Kemas Terpadu), studi proyek sejenis, persyaratan pokok proyek, dan kepemilikan proyek. Sedangkan pada tinjauan khusus membahas mengenai

  8 batasan dan asumsi proyek, lingkup pelayanan, aktivitas dan kebutuhan ruang, perhitungan luas ruang, serta pengelompokan ruang.

  BAB 3 : Pada bab 3 ini merupakan tinjauan lokasi perancangan yang

  menjabarkan tentang Latar Belakang Pemilihan Lokasi, penetapan Lokasi, dan fisik lokasi yang berisi tentang aksesibilitas, potensi Bangunan Sekitar dan.infrastruktur kota

  BAB 4 : Berisi mengenai analisa perancangan, dimana didalamnya

  menjabarkan mengenai tema yang diinginkan dalam rancangan. Serta beberapa analisa yang mendukung proses perancangan.

  BAB 5 : Pada bab ini berisi mengenai konsep serta tema perancangan dari Pusat Penanganan Muatan Peti Kemas Terpadu di Gresik yang mendasari terciptanya sebuah desain rancangan. BAB 6: Bab ini menjelaskan tentang aplikasi rancangan dari Pusat Penanganan Muatan Peti Kemas Terpadu di Gresik dengan menggunakan

  persyaratan-persyaratan yang ada pada bab sebelumnya, untuk kemudian diterapkan pada penyelesaian gambar rancangan tugas akhir.

  9