Pengaruh persepsi konsumen atas atribut toko terhadap minat beli konsumen - USD Repository

  

PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN ATAS ATRIBUT TOKO

TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

  Studi Kasus padaToserba Jacinto Dili

  • – Timor Leste

  

SKRIPSI

  Di ajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Manajemen Oleh :

  Carla Mariela De Sousa Brites Nim : 072214115

  

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKOMOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

Motto

" Sesuatu mungkin mendatangi mereka yang mau menunggu, namun hanya

didapatkan oleh mereka yang bersemangat mengejarnya "

  

(Abraham Lincoln)

Kebanggaankita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal,

tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh.

  • - Confusius-

  Dari semuahal, pengetahuan adalah yang paling baik, karena

tidak kena tanggungjawab maupuntidak dapat dicuri, karena tidak

dapat dibeli, dan tidak dapat dihancurkan.

  (Hitopadesa) Skripsi ini dipersembahakan kepada :

Bunda Maria Pelindungku

Ayah danIbu tercinta yang memberikan cinta yang tak terhingga Mama Bia atas semua doanya dan kasih sayangnya selama ini.

  

Kata Pengantar

  Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia serta rahmatNya , sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Persepsi

  Konsumen atas Atribut Toko terhadap Minat Beli Konsumen. : Studi Kasus pada Toserba Jacinto. Skripsi ini ditulis untuk salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M. Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

  3. Bapak Drs. Th. Sutadi , M.B.A., selaku dosen pembimbing I, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.

  4. Bapak Drs. L. Bambang Hanoto, M. Si., selaku dosen pembimbing II, yang juga mangarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna

  5. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. selaku anggota tim penguji yang telah memberikan masukan yang sangat berguna.

  6. Ibu Dra.Diah Utari BR., M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing saya.

  7. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma .

  8. Kepada Ayah dan Ibuku tersayang yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan, kebahagian, serta kehidupan yang layak bagiku. Terima kasih untuk nasehatnya dan kepercayaan penuh yang diberikan untukku.

  9. Kepada MamaBia tercinta yang telah memberikan dukungan serta doa doanya yang dipanjatkan untukku dan bimbingannya.

  10. Kepada saudara saudaraku terkasih terutama adekku Qnha yang menemani di Jogja serta sepupu, tante dan segenap anggota keluarga atas segala dukungannya. Serta terimakasih kepada Nelson atas semua motivasi, pengertian dan kesabaran dalam mendengarkan keluh kesahku serta selalu ada ketika dibutuhkan.

  11. Kepada teman-teman asrama Syantikara yang telah mendukung serta membantu terutama My best friend Evi yang selalu menemaniku dalam mengerjakan skripsi sehingga skripsi ini bisa cepat selesai.

12. Kepada teman teman angkatan ‘07’ makasih atas segala bantuanya.

  13. Kepada temanku Metha, Ivo, Lathy, Sonia, Elvis, Micalleto, Dude, Suzy, Ippi, dan special Rigoberto Silveira makasih buat dukungan, doa, dan motivasi yang diberikan, ILoopphhU All

  14. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak bisa di sebutkan satu persatu.

  Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimilik ipenulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. semoga skripsi ini bermanfaatdandapat menjadi bahan masukan bagi rekan rekan dalam menyusun skripsi.

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL i ……………………………………………………….

  HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING … …………………………. ii

  HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………….…. iii

  HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………… iv v

  PERNYATAAN KEASLIHAN KARYA TULIS ………………………... HALAMAN PERNYAAN KEASLIHAN KARYA TULIS vi

  ……………… vii LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ……………..………………… HALAMAN KATA PENGANTA

  R ……………………………………… viii HALAMAN DARTAR ISI x ………………………………………………. HALAMAN DAFTAR TABEL xi ………………………………………….. HA xii LAMAN DAFTAR GAMBAR ………………………………………. HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN

  ……………………………………. xiii HALAMAN ABSTRAK …………………………………………………. xiv

  HALAMAN ABSTRAC K…………………………………………………. xv

BAB I PENDAHULUAN

  ……………….………………………………. 1

  A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………….. 1

  B. Rumusan Masalah ……………………………………………………… 5

  C. Pembatasan Masalah …………………………………………………… 5

  D. Tujuan Penelitian ………………………………………………………. 5

  E. Manfaat Penelitian …………………………………………………….. 6

  F. Sistematika P enulisan ……………………………………………........ 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

  ……………………………………………. 9

  A. LandasanTeori ……………………………………………………….. 9

  B. Penelitian Sebelumnya ……………………………………………….. 30

  C. Rumusan Hipotesis …………………………………………………… 37

  BAB III METODE PENELITIAN

  ………………………………………. 38

  A. Jenis Peneli tian………………………………………………………… 38 B. Subjek dan Objek

  Penelitian…………………………………………. 38

  C. Waktu dan Lokasi Penelitian………………………………………….. 38

  D. Pengukuran Variabel …………………………………………………. 39

  E. Defenisi Operasional ………………………………………………….. 40

  F. Populasi dan Sampel ………………………………………………….. 41

  G. Teknik Pengambilan sampel ……………………………..……………. 41

  H. Teknik Analisis Data…………………………………………………… 42

  BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN

  ……………. . 54

  A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ……………………..…… .… 54

  B. Visi dan Misi Perusahaan ……………………………………………. 56

  C. Struktur Organisasi …………………………………………………… 57

  BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

  ……………………… 59

  A. Profil Responden …………………………………………………….. 59

  B. Deskripsi Jawaban Kueisoner Responde n …………………………… 61 C. Pengujian Hipotesis

  .………………………………………………….. 66

  D. Hasil Uji Statistik dan Pembahasan .………………………………… 77

  BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

  …………. 80 DAFTAR PUSTAKA

  …………………………………………………………… 83

  

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

  III. 1. Hasil Uji Validitas Variabel Harga …………………………….…….… 39

  III. 2. Hasil Uji Validitas Variabel

  39 Pelayanan …………………………….…

  III. 3. Hasil

  40 Uji Validitas Variabel Lokasi ……………………..…………….

  III. 4. Hasil Uji Validitas Variabel Kelengkapan Barang ………………………... 41

  III. 5. Hasil Uji Validitas Variabel Minat Beli ……….…………………...….. 41

  III. 6. Hasil Uji

  43 Reabilitas ………………..……………………………..…….

  V.1. Klasifikasi Responden berdasarkan Umur ……………………..………. 59

  V.2. Klasifikasi Responden berdasarkan Jenis Kelamin

  60 ……………….….

  V.3. Klasifikasi Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir

  60 ……….……

  V.4. Hasil Deskripsi Kuesioner ………………………………………….…… 61

  V.5. Hasil Analisis Regresi Berganda ………………………………………... 66

  V.6. Hasil Pengujian Simultan ( Uji

  • – F) ……………………………………… 67

  V.7. Hasil Pengujian Parsial ( Uji

  • – T) ……………………………………….. 68

  V.8. Hasil Koefisien Determinasi …………………………………………….. 74

  V.9. Hasil Kontribusi Variabel Bebas ………………………………………… 75

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

  III.1. Kerangka Konseptual …………………………………………………..... 36

  III.2. Struktur Organisasi Perusahaan …………………………………… ….. 58

  

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul

  Lampiran 1 Print out hasil olah data Kuesioner Penelitian..

  ……………………. 86 Lampiran 2 Kuesioner Penelitian

  ………………….………………………… 91 Lampiran 3 Hasil Penyajia n Kuesioner ……………………………………… 95 Lampiran 3 Tabel Hasil Jawab an kuesioner …………………………………. 110 Lampiran 3 Surat Izin Penelitian dari Toserba Jacinto

  ….…………………….. 121 Lampiran 4 Persetujuan Izin Pe nelitian di Toserba …………………………… 122

  

ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN ATAS ATRIBUT TOKO

TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

  Studi Kasus Pada toserba Jacinto Dili

  • – Timor Leste Carla Mariela de Sousa Brites Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2012

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi atas atribut toko (harga, lokasi, pelayanan dan kelengkapan barang) terhadap minat beli konsumen pada toserba Jacinto. Populasi penelitian ini adalah konsumen yang pernah berbelanja di toserba Jacinto tersebut sebanyak 3(tiga) kali, dengan sampel sebanyak 100 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling.

  Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada responden yang berada ditoserba Jacinto. Peneliti menganalisis data menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil analisis regresi berganda membuktikan persepsi konsumen atas atribut toko meliputi harga, lokasi, kelengkapan barang dan pelayanan baik secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa dari atribut toko tersebut yang paling dominan mempengaruhi minat beli komsumen adalah kelengkapan barang pada toserba Jacinto.

  Kata kunci : persepsi konsumen, harga, lokasi, pelayanan, kelengkapan barang dan minat beli konsumen.

  

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF CUSTUMERS’ PERCEPTION ON THE STORE

ATTRIBUTES TO THE CUSTUMERS’ PURCHASING INTEREST

  A case study in Jacinto store Dili

  • – Timor Leste Carla Mariela de Sousa Brites Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2012

  This research was aimed to find out the influence of the custumers’ perception on the store attributes ( prices, location, service, completeness) to th e custumers’ intention to buy at Jacinto store. The population research was a custumers’ of Jacinto store who had shopped three times. The sample sized 100 respondents. The research sample was taken accidental sampling technique. The data were colleted by distributing questionnaires to the custumers of Jacinto store. The data were analyzed using multiple regression analysis technique. The result of regression analysis proved that custumers’ perception on the store attributes normely price, location , completeness and good service had a significant influence on the custumers’ intention to buy either simultaneously and partially. The result of this research also showed that the completeness of Jacinto store was the most dominant factor influence the custumers’ intention to buy.

  Key words : custumers’ perception , prices, location, service, completeness and custumers’ intention to buy.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan

  oleh pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba. Sebuah perusahaan dikatakan berhasil menjalankan fungsinya apabila mampu menjual produknya pada konsumen dan memperoleh profit semaksimal mungkin.

  Dalam persaingan bisnis yang bebas ini, syarat agar suatu perusahaan dapat sukses dalam persaingan tersebut adalah berusaha mencapai tujuan untuk meningkatkan volume penjualan dan mempertahankan pelanggan. Agar tujuan tersebut tercapai, maka setiap perusahaan harus dapat menghasilkan dan menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan konsumen sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.

  Konsumen sebagai salah satu elemen, memegang peranan penting dimana dari waktu ke waktu mereka semakin kritis dalam menyikapi suatu produk. Toserba Jacinto juga sebagai salah satu perusahaan dagang menyadari bahwa berhasil tidaknya perusahaan dalam melakukan penjualan barang tergantung pada usahanya di dalam memahami dan menerima kenyataan atas pentingnya peranan perilaku konsumen yang beraneka ragam.

  Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Timor-Leste yang semakin maju dan berkembang khususnya di kota Dili, telah terjadi perubahan di berbagai sektor, termasuk dibidang industri dan produksi. Perkembangan bisnis eceran yang pesat ini tidak lepas dari faktor meningkatnya jumlah penduduk di Timor Leste dan juga meningkatkan jumlah pendapatan perkapita penduduk Timor-Leste yang menyebabkan taraf hidup masyarakat negara ini semakin meningkat. Hal ini membawa dampak kepada pola perilaku belanja seseorang, dimana semakin meningkatnya taraf hidup seseorang maka tuntutan akan tempat berbelanja yang nyaman dan dapat menyediakan segala kebutuhan konsumen dalam satu lokasi semakin dibutuhkan. Perkembangan yang terus menerus berlangsung dalam perdagangan eceran ini menunjukkan bahwa perdagangan eceran bersifat dinamis. Hal ini terjadi tidak lain karena perdagangan eceran ingin selalu berusaha memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (perdagangannya). Bentuk usaha eceran yang mengalami perkembangan cukup pesat adalah : supermarket (Toserba).

  Dewasa ini perkembangan Toserba di tanah air, tampak cukup pesat. Toserba sebagai ujung tombak pemasaran akan terus bertambah, dan yang sudah ada terus dikembangkan hingga menjadi superstore yaitu Toserba yang menyediakan kebutuhan masyarakat yang selengkap-lengkapnya. Namun disadari usaha Toserba tidak seperti usaha - usaha lainnya yang didalam usahanya meningkatkan penjualan juga diliputi oleh persaingan. Dalam situasi persaingan setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh suatu Toserba dengan maksud untuk menandingi atau mengambil kesempatan yang ada. Timbulnya keadaan seperti itu menandakan bahwa manajer atau pengusaha semakin menyadari pentingnya mempertahankan dan memperluas pasar untuk kesinambungannya.

  Toko Jacinto ini adalah sebuah Toserba menyediakan berbagai jenis perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan oleh para konsumennya. Letak toko ini sangat strategis karena berada di jalan raya umum kota Dili yang dilalui setiap orang. Sehingga sering padat oleh kunjungan para konsumen yang ingin berbelanja.

  Akan tetapi Torserba memiliki kelemahan yaitu tidak tersedianya tempat atau lapangan parkir yang memadai atau luas, sehingga setiap konsumen yang membawa kendaraan untuk berbelanja di Toserba akan susah sekali memarkirkan kendaraannya. Sehingga mereka sedikit enggan untuk berbelanja disana. Semua kendaraan yang mengunjungi Toserba diparkir di tepi jalan sehingga menganggu kendaraan lainnya yang ingin memakai jalan raya.

  Toko ini menjual produk produk dari berbagai harga. Mulai dari harga $0.20 cent (Rp.2000) sampai dengan kurang lebih $50,00 (Rp.500.000) Toserba menjual berbagai jenis peralatan rumah tangga , makanan , minuman serta perlengkapan lainnya. Kelengkapan barang yang ditawarkan toko tersebut kadang

  • – kadang mengalami kekurangan stock barang pada hari - hari tertentu seperti misalnya: natal, tahun baru serta paskah sehingga menyebabkan konsumen akan mencari bahan bahan lainnya ke Toserba lainnya. Kualitas barang barang tersebut juga banyak yang mengalami cacat karena kurangnya control dari para para karyawan.

  Terhadap pelayanan yang diberikan oleh Toserba kepada konsumen kurang memuaskan. Konsumen pada saat berbelanja mengambil barang yang dibutuhkannya sendiri. Tetapi kadang ada barang yang harus diambilkan atau dicarikan oleh karyawan sehingga konsumen harus menunggu , sedangkan pada waktu Toserba sedang dalam keadaan ramai serta padat kadang konsumen harus menunggu lama ketika para karyawannya mencarikan barang yang di butuhkan. Para karyawan tersebut kurang ramah dalam melayani konsumen. Oleh sebab itu ada beberapa konsumen yang merasa kurang nyaman dalam hal pelayanan karyawan Toserba tersebut sehingga tidak tertarik untuk berbelanja di Toserba tersebut.

  Dengan adanya permasalahan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan memilih judul penelitian : Pengaruh Persepsi Konsumen Atas Atribut

  Toko Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Toserba Jacinto.

  B. Perumusan Masalah

  1. Apakah persepsi konsumen atas harga, lokasi toko, kelengkapan barang dan pelayanan berpengaruh terhadap minat beli pada Toserba Jacinto?

  2. Atribut mana yang paling dominan dalam mempengaruhi minat beli konsumen pada Toserba Jacinto?

  C. Batasan Masalah

  Agar penelitian tidak terlalu meluas dalam pembahasannya maka penulis memberikan batasan sebagai berikut : Penelitian dilakukan di Toserba Jacinto di jln. Rua Jacinto Candido

  • – Dili, Timor-Leste. Ada 2 cabang lain yang tersebar di 2 tempat. Tetapi saya memilih Toserba Jacinto yang berada pada alamat di atas karena :

  1. Toserba Jacinto ini adalah Toserba yang terbesar dan banyak pengunjung yang mengunjungi Toserba

  2. Keterbatasan waktu dan biaya dalam penelitian tersebut.

  D. Tujuan Penelitian

  Dalam penelitian ini tujuan yang hendak dicapai oleh penulis adalah sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui pengaruh harga, lokasi toko, kelengkapan barang dan pelayanan terhadap minat beli konsumen pada Toserba.

  2. Untuk mengetahui atribut toko mana yang paling dominan dalam mempengaruhi minat beli konsumen pada Toserba Jacinto.

  E. Manfaat Penelitian

  Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka manfaat penelitian yang dapat diambil, adalah :

  1. Bagi Toserba Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai suatu informasi dan bahan pertimbangan bagi Toserba Jacinto dalam usaha mengantisipasi kepuasan konsumen yang dipengaruhi oleh perilaku konsumen dalam usaha peningkatan volume penjualan.

  2. Bagi Penulis Dapat menerapkan teori-teori yang telah diperoleh selama di bangku kuliah untuk diterapkan pada kondisi yang nyata dalam suatu lingkungan.

  3. Bagi Akademik Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan bahan pertimbangan, pengetahuan, pelajaran dan bahan bacaan dalam perkuliahan.

  F. Sistematika Penulisan Skripsi

  Sistematika penulisan dimaksudkan agar memudahkan penulis dalam membahas dan mempelajari skripsi , sistematika memberikan gambaran secara garis besar mengenai keseluruhan penulisan dari bagian demi secara sistematis.

  Adapun sistematika penulisan sebagai berikut :

  BAB I Pendahuluan Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah,

  rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

  Landasan Teori

  BAB II Bab ini terdiri dari : pengertian pemasaran, pengertian

  manjemen pemasaran, konsep pemasaran, proses pemasaran, perilaku konsumen, bauran pemasaran, minat beli konsumen, atribut, hipotesis, kerangka konseptual dan penelitian penelitian sebelumnya.

  BAB III. Metode Penelitian Dalam bab ini akan berisikan tentang jenis penelitian, lokasi

  dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, populasi dan sampel penelitian, tehnik pengambilan sampel penelitian, sumber data, tehnik pengambilan data, tehnik pengukuran data, tehnik pengujian instrumen, dan tehnik analisis data.

  Gambaran Umum Perusahaan

BAB IV Bab ini berisikan sejarah dan perkembangan perusahaan, lokasi perusahaan dan struktur organisasi perusahaan. Analisis Data dan Pembahasan BAB V Dalam bab ini diuraikan diuraikan tentang deskripsi data, analisis data, dan pembahasan. Kesimpulan, Saran, dan Keterbatasan BAB VI Dalam bab ini penulis mencoba untuk menyimpulkan hasil-

  hasil penelitian berdasarkan hasil pengolahan data memberikan saran sebagai hasil pemikiran penulis, kemudian memaparkan keterbatasan dalam penulisan ini.

BAB II Kajian Pustaka A. Landasan Teori

1. Pengertian Pemasaran

  Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan yang penting bagi perusahaan karena sangat menentukan perkembagan perusahaan.

  Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang dirancang untuk merencanakan, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa agar dapat memuasakan kebutuhan pembeli saat ini. Salah satu karakteristik terpenting dari pemasaran adalah tertuju pada pelanggan atau keinginan pelanggan terhadap barang yang di butuhkan.

  Menurut Philip Kotler (2006) pengertian pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggang dan mengelola hubungan pelanggang dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemilik sahamnya. Menurut Boyd Walker, Larenche ( 2004 ) pemasaran adalah proses sosial yang melibatkan kegiatan - kegiatan yang penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran. Menurut John C. Moven dan Michael Minor (2002) pengertian pemasaran adalah kegiatan manusia yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

  Dari tiga definisi pemasaran di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu rangkaian sistem yang saling berhubungan satu sama lain untuk merencanakan, mempromosikan, serta mendistribusikan barang dan jasa kepada konsumen (masyarakat) untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta dapat memuaskan konsumen.

2. Manajemen Pemasaran

  Manajemen pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta pengaturan gagasan barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran sasaran individu dan organisasi.

  Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2008) manajemen pemasaran adalah: seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih pertahanan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan unggul.

  Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2000) manajemen pemasaran adalah analisis perencanaan, implementasi dan pengendalian dari program - program yang di rancang untuk menciptakan membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli dan sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.

  Menurut Boyd Walker , Larenche (2000) manajemen pemasaran adalah : proses menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan program- program yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga , promosi, dan distribusi dari produk dan jasa dan gagasan yang di rancang untuk menciptakan dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.

  Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah Suatu proses yang melibatkan analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang mencakup barang jasa dan gagasan gagasan yang tergantung pada pertukaran yang terjadi serta tujuan untuk menghasilkan kepuasan dari kedua belah pihak yang terlibat.

3. Konsep Pemasaran

  Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang di tetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif di bandingkan dengan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.

  Konsep pemasaran menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong ( 2000 ) adalah falsafah manajemen pemasaran mengatakan bahwa untuk mencapai tujuan organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran ( target market ) dan memuaskan pelanggan secara lebih efektif dan efesien daripada yang dilakukan oleh para pesaing.

  Menurut Basu Swasta dan T Hani Handoko ( 1997 ) konsep pemasaran adalah suatu falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasaan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Menurut Theodore Levitt dan Harvard menjelaskan perbedaan antar konsep penjualan dan konsep pemasaran adalah : penjualan berfokus pada kebutuhan penjual; pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli. Menurut Kotler dan Keller (2009) penjualan didasari oleh kebutuhan penjual untuk mengubah produknya menjadi uang, pemasaran didasari oleh gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan melalui produk dan hal-hal yang berhubungan dengan menciptakan, menghantarkan dan akhirnya mengkonsumsi 4.

   Proses Pemasaran

  Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong ( 2000 ) proses pemasaran adalah proses menganalisis peluang pasar , menyediakan pasar, menyelesaikan pasar sasaran, mengembangkan bauran pemasaran dan mengatur usaha pemasaran.

5. Perilaku konsumen

  Perilaku konsumen adalah bidang studi yang menginvestasikan proses pertukaran melalui individu dan kelompok mana yang memperoleh , mengkomsusmsi, dan mendisposisikan barang jasa dan ide serta pengalaman.

  Perilaku konsumen merupakan proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi produk , jasa, maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya. Tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi konsumen untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan disaat mereka membutuhkan. Sebelum kegiatan pemasaran dilakukan, manajer pemasaran harus memahami perilaku konsumen termasuk segala sesuatu yang mempengaruhinya. Dengan mempelajari perilaku konsumen manajer akan mengetahui kegiatan pemasaran yang tepat kemudian dapat mengadakan segmentasi pasar.

  Menurut John C. Moven dan Michael Minor (2002) perilaku konsumen adalah bidang studi yang menginvestasikan proses pertukaran melalui individu dan kelompok mana yang memperoleh, mengkonsumsi, dan mendisposisi barang, jasa, ide, serta pengalamanan. Menurut James F. Angel (2002) perilaku konsumen adalah kegiatan kegiatan dari individu yang secara langsung terlibat didalam mendapatkan dan menggunakan barang - barang dan jasa ekonomis termasuk di dalam proses pengambilan keputusan.

  Berdasarkan beberapa definisi yang telah disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Kotler (2003) terdiri dari :

a. Faktor Kebudayaan.

  Faktor kebudayaan berpengaruh luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Faktor faktor kebudayaan tersebut terdiri dari:

  1. Budaya Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Anak-anak mendapatkan kumpulan nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarganya serta lembaga-lembaga penting lain.

  2. Sub-budaya Masing-masing budaya terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi khusus bagi anggota-anggotanya. Sub-budaya terdiri dari kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis.

  3. Kelas sosial Pada dasarnya masyarakat memiliki strata sosial. Stratifikasi tersebut kadang-kadang berbentuk sistem kasta dimana anggota kasta yang berbeda dibesarkan dengan peran tertentu dan tidak dapat mengubah keanggotaan kasta mereka atau stratifikasi lebih sering ditemukan dalam bentuk kelas sosial.

b. Faktor Sosial

  Selain faktor budaya, perilaku seorang konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga serta status sosial.

  1. Kelompok acuan Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang dinamakan kelompok keanggotaan. Beberapa kelompok keanggotaan adalah kelompok primer, seperti keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja, yang berinteraksi dengan seseorang serta terus menerus dan informal. Orang juga menjadi anggota kelompok sekunder, seperti kelompok keagamaan, profesional, dan asosiasi perdagangan, yang cenderung lebih formal dan membutuhkan interaksi yang tidak begitu rutin.

  2. Keluarga Keluarga (family) adalah kelompok yang terdiri dari dua atau lebih orang yang berhubungan melalui darah, perkawinan, atau adopsi dan tinggal bersama. Keluarga inti (nuclear family) adalah kelompok langsung yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang keluarga inti, ditambah kerabat lain, seperti kakek dan nenek, paman dan bibi, sepupu, dan kerabat karena perkawinan. Keluarga dimana seseorang dilahirkan disebut keluarga orientasi (family of

  ), sementara keluarga yang ditegakkan melalui

  orientation perkawinan adalah keluarga prokreasi (family of procreation).

  Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan ia telah menjadi obyek penelitian yang luas. Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Kita dapat membedakan antara dua keluarga dalam kehidupan pembeli. Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang. Dari orang tua, seseorang mendapatkan orientasi atas agama, politik, dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Bahkan jika pembeli tidak lagi berinteraksi secara mendalam dengan keluarganya, pengaruh keluarga terhadap perilaku pembeli dapat tetap signifikan. Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian sehari-hari adalah keluarga prokreasi yaitu, pasangan (suami atau istri) dan anak-anak.

  3. Status sosial Seseorang berpartisipasi ke dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya seperti keluarga, klub dan organisasi. Kedudukan orang dan status. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status. Dengan status yang dimilikinya dimasyarakat, dapat dipastikan ia akan mempengaruhi pola atau sikap orang lain dalam hal berperilaku terutama adalah hal perilaku pembelian.

c. Faktor Pribadi Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi.

  Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan dan lingkungan ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri.

  1. Usia dan Tahap Siklus Hidup.

  Orang membeli suatu barang dan jasa yang berubah-ubah selama hidupnya. Mereka makan makanan bayi pada waktu tahun-tahun awal kehidupannya, memerlukan makanan paling banyak pada waktu meningkat besar dan menjadi dewasa, dan memerlukan diet khusus pada waktu menginjak usia lanjut. Selera orang pun dalam pakaian, perabot dan rekreasi berhubungan dengan usianya.

  2. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi Pola konsumsi seseorang juga dipengaruhi oleh pekerjaannya.

  Seorang pekerja kasar akan membeli pakaian kerja, sepatu kerja, perusahaan akan membeli pakaian wool yang mahal, bepergian dengan pesawat terbang, menjadi anggota perkumpulan, dan membeli kapal layar yang besar.

  3. Gaya Hidup Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat (opini) yang bersangkutan. Gaya hidup melukiskan “keseluruhan pribadi” yang berinteraksi dengan lingkungannya.

  Gaya hidup mencerminkan sesuatu yang lebih dari kelas sosial di satu pihak dan kepribadian di pihak lain.

  4. Kepribadian dan Konsep Diri Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda yang akan mempengaruhi perilaku membeli. Kepribadian adalah ciri-ciri psikologis yang membedakan seseorang, yang menyebabkan terjadinya jawaban yang secara relatif tetap dan bertahan lama terhadap lingkungannya. Sedangkan konsep diri atau citra diri dibagi dua yaitu konsep diri ideal (bagaimana dia ingin memandang dirinya sendiri) dan konsep diri menurut orang lain (bagaimana pendapatnya tentang orang lain memandang dia).

d. Faktor Psikologis.

  Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologi utama yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan pendirian.

  1. Motivasi Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Akan tetapi secara definitif dapat dikatakan bahwa motivasi adalah suatu dorongan kebutuhan dan keinginan individu diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan.

  2. Persepsi Persepsi dalam arti umum adalah pandangan seseorang terhadap sesuatu yang akan membuat respon bagaimana dan denga apa mereka akan bertindak. Seseorang termotivasi siap untuk bertindak. Bagaimana seseorang yang termotivasi bertindak akan dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu. Persepsi adalah proses yang digunakan oleh seorang individu untuk memilih, mengorganisasi, dan mengintepretasi masukan-masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.

  Persepsi tidak hanya tergantung pada rangsangan fisik tetapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan.

  Menurut Hani Handoko (1995) Persepsi adalah suatu proses yang menyeluruh dengan mana seseorang mengseleksi, mengorganisasikan dan mengartikan segala sesuatu di lingkungannya.

  Menurut Kotler (2000) Persepsi adalah proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti baginya. Individu dalam hubungannya dengan dunia luar selalu melakukan pengamatan untuk dapat mengartikan rangsangan yang diterima dan alat indera dipergunakan sebagai penghubungan antara individu dengan dunia luar. Agar proses pengamatan itu terjadi, maka diperlukan objek yang diamati alat indera yang cukup baik dan perhatian merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam mengadakan pengamatan.

  Dari definisi persepsi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi merupakan suatu proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi dan pengalaman-pengalaman yang ada dan kemudian menafsirkannya untuk menciptakan keseluruhan gambaran yang berarti.

  3. Pembelajaran Belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan-perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil dari akibat adanya pengalaman. dan bersifat lebih fleksibel. Hasil belajar ini akan memberikan tanggapan tertentu yang cocok dengan rangsangan-rangsangan dan yang mempunyai tujuan tertentu.

  Menurut Asseal (1992) dan Engel Blackwell belajar adalah Suatu proses penyebab perubahan dalam perilaku yang terjadi sebagai hasil dari pengamatan masa lalu. Atau proses penyebab perubahan dalam pengetahuan., sikap dan perilaku.

  4. Keyakinan dan Sikap.

  Melalui bertindak dan belajar, orang mendapat keyakinan dan sikap. Keduanya kemudian mempengaruhi pembelian mereka.

  Keyakinan adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang suatu hal. Keyakinan mungkin berdasarkan pengetahuan, pendapat, atau kepercayaan. Kesemuanya itu mungkin atau tidak mungkin mengandung faktor emosional. Sikap adalah evaluasi, perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu obyek atau gagasan.

  Menurut Husein Umar (2002) sikap adalah evaluasi perasaan dan kecenderungan seseorang yang relative konsisten terhadap suatu objek atau gagasan. sikap akan menempatkkan seseorang dalam suatu pikiran untuk menyukai atau tidak menyukai sesuatu, bergerak mendekati atau menjahuinya. informasi yang dimasukan orang lain kedalam pikiran seseorang akan mengubah sikap seseorang tahu menggerakannya untuk melakukan suatu tindakan (respon).

6. Defenisi Bauran pemasaran

  merupakan salah satu unsur penting dalam

  Marketing Mix

  pemasaran, baik dalam penentuan sasaran maupun dalam penentuan strategi. Strategi ini juga sangat menentukan keberhasilan dari perusahaan dalam rangka menyampaikan produknya kepada konsumen. Ketepatan dan kejelian dalam menentukan dan mengembangkan marketing mix ini akan mampu mempengaruhi respon atau tanggapan dari para konsumen, karena pada dasarnya para konsumen sebelum mengambil keputusannya untuk menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk atau jasa tertentu selalu dengan turut mempertimbangkan komponen-komponen dari

  marketing mix.