Pengaruh persepsi konsumen atas atribut toko terhadap minat beli konsumen.

(1)

iv

Motto

" Sesuatu mungkin mendatangi mereka yang mau menunggu, namun hanya

didapatkan oleh mereka yang bersemangat mengejarnya "

(Abraham Lincoln)

Kebanggaankita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal,

tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh.

- Confusius-

Dari semuahal, pengetahuan adalah yang paling baik, karena

tidak kena tanggungjawab maupuntidak dapat dicuri, karena tidak

dapat dibeli, dan tidak dapat dihancurkan.

(Hitopadesa)

Skripsi ini dipersembahakan kepada :

Bunda Maria Pelindungku

Ayah danIbu tercinta yang memberikan cinta yang

tak terhingga

Mama Bia atas semua doanya dan kasih sayangnya

selama ini.


(2)

xiv

ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN ATAS ATRIBUT TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

Studi Kasus Pada toserba Jacinto Dili – Timor Leste

Carla Mariela de Sousa Brites Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi atas atribut toko (harga, lokasi, pelayanan dan kelengkapan barang) terhadap minat beli konsumen pada toserba Jacinto. Populasi penelitian ini adalah konsumen yang pernah berbelanja di toserba Jacinto tersebut sebanyak 3(tiga) kali, dengan sampel sebanyak 100 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada responden yang berada ditoserba Jacinto. Peneliti menganalisis data menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil analisis regresi berganda membuktikan persepsi konsumen atas atribut toko meliputi harga, lokasi, kelengkapan barang dan pelayanan baik secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa dari atribut toko tersebut yang paling dominan mempengaruhi minat beli komsumen adalah kelengkapan barang pada toserba Jacinto.

Kata kunci : persepsi konsumen, harga, lokasi, pelayanan, kelengkapan barang dan minat beli konsumen.


(3)

xv

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF CUSTUMERS’ PERCEPTION ON THE STORE

ATTRIBUTES TO THE CUSTUMERS’ PURCHASING INTEREST

A case study in Jacinto store Dili – Timor Leste Carla Mariela de Sousa Brites

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2012

This research was aimed to find out the influence of the custumers’ perception on the store attributes ( prices, location, service, completeness) to the custumers’ intention to buy at Jacinto store. The population research was a custumers’ of Jacinto store who had shopped three times. The sample sized 100 respondents. The research sample was taken accidental sampling technique. The data were colleted by distributing questionnaires to the custumers of Jacinto store. The data were analyzed using multiple regression analysis technique. The result of regression analysis proved that custumers’ perception on the store attributes normely price, location , completeness and good service had a significant influence on the custumers’ intention to buy either simultaneously and partially. The result of this research also showed that the completeness of Jacinto store was the most dominant factor influence the custumers’ intention to buy.

Key words : custumers’ perception , prices, location, service, completeness and custumers’ intention to buy.


(4)

i

PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN ATAS ATRIBUT TOKO

TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

Studi Kasus padaToserba Jacinto Dili – Timor Leste

SKRIPSI

Di ajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Carla Mariela De Sousa Brites Nim : 072214115

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKOMOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(5)

(6)

(7)

iv

Motto

" Sesuatu mungkin mendatangi mereka yang mau menunggu, namun hanya

didapatkan oleh mereka yang bersemangat mengejarnya "

(Abraham Lincoln)

Kebanggaankita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal,

tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh.

- Confusius-

Dari semuahal, pengetahuan adalah yang paling baik, karena

tidak kena tanggungjawab maupuntidak dapat dicuri, karena tidak

dapat dibeli, dan tidak dapat dihancurkan.

(Hitopadesa)

Skripsi ini dipersembahakan kepada :

Bunda Maria Pelindungku

Ayah danIbu tercinta yang memberikan cinta yang

tak terhingga

Mama Bia atas semua doanya dan kasih sayangnya

selama ini.


(8)

(9)

(10)

vii

Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia serta rahmatNya , sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Persepsi Konsumen atas Atribut Toko terhadap Minat Beli Konsumen. : Studi Kasus pada Toserba Jacinto. Skripsi ini ditulis untuk salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M. Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. Th. Sutadi , M.B.A., selaku dosen pembimbing I, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.

4. Bapak Drs. L. Bambang Hanoto, M. Si., selaku dosen pembimbing II, yang juga mangarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna

5. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. selaku anggota tim penguji yang telah memberikan masukan yang sangat berguna.

6. Ibu Dra.Diah Utari BR., M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing saya.

7. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma . 8. Kepada Ayah dan Ibuku tersayang yang selalu memberikan kasih sayang,

dukungan, kebahagian, serta kehidupan yang layak bagiku. Terima kasih untuk nasehatnya dan kepercayaan penuh yang diberikan untukku.


(11)

viii

9. Kepada MamaBia tercinta yang telah memberikan dukungan serta doa doanya yang dipanjatkan untukku dan bimbingannya.

10.Kepada saudara saudaraku terkasih terutama adekku Qnha yang menemani di Jogja serta sepupu, tante dan segenap anggota keluarga atas segala dukungannya. Serta terimakasih kepada Nelson atas semua motivasi, pengertian dan kesabaran dalam mendengarkan keluh kesahku serta selalu ada ketika dibutuhkan.

11.Kepada teman-teman asrama Syantikara yang telah mendukung serta membantu terutama My best friend Evi yang selalu menemaniku dalam mengerjakan skripsi sehingga skripsi ini bisa cepat selesai.

12.Kepada teman teman angkatan ‘07’ makasih atas segala bantuanya.

13.Kepada temanku Metha, Ivo, Lathy, Sonia, Elvis, Micalleto, Dude, Suzy, Ippi, dan special Rigoberto Silveira makasih buat dukungan, doa, dan motivasi yang diberikan, ILoopphhU All

14.Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak bisa di sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimilik ipenulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. semoga skripsi ini bermanfaatdandapat menjadi bahan masukan bagi rekan rekan dalam menyusun skripsi.


(12)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING … ………. ii

HALAMAN PENGESAHAN ……….…. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ……… iv

PERNYATAAN KEASLIHAN KARYA TULIS ………... v

HALAMAN PERNYAAN KEASLIHAN KARYA TULIS ……… vi

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ………..……… vii

HALAMAN KATA PENGANTAR ……… viii

HALAMAN DARTAR ISI ………. x

HALAMAN DAFTAR TABEL ……….. xi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ………. xii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ………. xiii

HALAMAN ABSTRAK ………. xiv

HALAMAN ABSTRACK………. xv

BAB I PENDAHULUAN……….………. 1

A. Latar Belakang Masalah……….. 1

B. Rumusan Masalah……… 5

C. Pembatasan Masalah……… 5

D. Tujuan Penelitian………. 5

E. Manfaat Penelitian……….. 6


(13)

x

BAB II KAJIAN PUSTAKA………. 9

A. LandasanTeori ……….. 9

B. Penelitian Sebelumnya ……….. 30

C. Rumusan Hipotesis ……… 37

BAB III METODE PENELITIAN………. 38

A. Jenis Penelitian……… 38

B. Subjek dan Objek Penelitian………. 38

C. Waktu dan Lokasi Penelitian……….. 38

D. Pengukuran Variabel ………. 39

E. Defenisi Operasional ……….. 40

F. Populasi dan Sampel ……….. 41

G. Teknik Pengambilan sampel………..………. 41

H. Teknik Analisis Data……… 42

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN………. . 54

A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ………..…… .… 54

B. Visi dan Misi Perusahaan ………. 56

C. Struktur Organisasi ……… 57

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN……… 59

A. Profil Responden ……….. 59

B. Deskripsi Jawaban Kueisoner Responden ……… 61

C. Pengujian Hipotesis.……….. 66

D. Hasil Uji Statistik dan Pembahasan .……… 77

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN…………. 80

DAFTAR PUSTAKA ……… 83


(14)

xi

DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman

III. 1. Hasil Uji Validitas Variabel Harga ……….…….… 39

III. 2. Hasil Uji Validitas Variabel Pelayanan ……….… 39

III. 3. Hasil Uji Validitas Variabel Lokasi ………..………. 40

III. 4. Hasil Uji Validitas Variabel Kelengkapan Barang ………... 41

III. 5. Hasil Uji Validitas Variabel Minat Beli ……….………...….. 41

III. 6. Hasil Uji Reabilitas ………..………..……. 43

V.1. Klasifikasi Responden berdasarkan Umur ………..………. 59

V.2. Klasifikasi Responden berdasarkan Jenis Kelamin……….…. 60

V.3. Klasifikasi Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir ……….…… 60

V.4. Hasil Deskripsi Kuesioner ……….…… 61

V.5. Hasil Analisis Regresi Berganda ………... 66

V.6. Hasil Pengujian Simultan ( Uji –F) ……… 67

V.7. Hasil Pengujian Parsial ( Uji – T) ……….. 68

V.8. Hasil Koefisien Determinasi ……….. 74


(15)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

III.1. Kerangka Konseptual ………... 36 III.2. Struktur Organisasi Perusahaan ……….. 58


(16)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Judul

Lampiran 1 Print out hasil olah data Kuesioner Penelitian..………. 86

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian ……….……… 91

Lampiran 3 Hasil Penyajian Kuesioner ……… 95

Lampiran 3 Tabel Hasil Jawaban kuesioner ………. 110

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian dari Toserba Jacinto ….……….. 121


(17)

xiv

ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN ATAS ATRIBUT TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

Studi Kasus Pada toserba Jacinto Dili – Timor Leste Carla Mariela de Sousa Brites

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi atas atribut toko (harga, lokasi, pelayanan dan kelengkapan barang) terhadap minat beli konsumen pada toserba Jacinto. Populasi penelitian ini adalah konsumen yang pernah berbelanja di toserba Jacinto tersebut sebanyak 3(tiga) kali, dengan sampel sebanyak 100 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada responden yang berada ditoserba Jacinto. Peneliti menganalisis data menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil analisis regresi berganda membuktikan persepsi konsumen atas atribut toko meliputi harga, lokasi, kelengkapan barang dan pelayanan baik secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa dari atribut toko tersebut yang paling dominan mempengaruhi minat beli komsumen adalah kelengkapan barang pada toserba Jacinto.

Kata kunci : persepsi konsumen, harga, lokasi, pelayanan, kelengkapan barang dan minat beli konsumen.


(18)

xv

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF CUSTUMERS’ PERCEPTION ON THE STORE

ATTRIBUTES TO THE CUSTUMERS’ PURCHASING INTEREST

A case study in Jacinto store Dili – Timor Leste Carla Mariela de Sousa Brites

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2012

This research was aimed to find out the influence of the custumers’ perception on the store attributes ( prices, location, service, completeness) to the custumers’ intention to buy at Jacinto store. The population research was a custumers’ of Jacinto store who had shopped three times. The sample sized 100 respondents. The research sample was taken accidental sampling technique. The data were colleted by distributing questionnaires to the custumers of Jacinto store. The data were analyzed using multiple regression analysis technique. The result of regression analysis proved that

custumers’ perception on the store attributes normely price, location , completeness

and good service had a significant influence on the custumers’ intention to buy either

simultaneously and partially. The result of this research also showed that the

completeness of Jacinto store was the most dominant factor influence the custumers’

intention to buy.

Key words : custumers’ perception , prices, location, service, completeness and custumers’ intention to buy.


(19)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba. Sebuah perusahaan dikatakan berhasil menjalankan fungsinya apabila mampu menjual produknya pada konsumen dan memperoleh profit semaksimal mungkin.

Dalam persaingan bisnis yang bebas ini, syarat agar suatu perusahaan dapat sukses dalam persaingan tersebut adalah berusaha mencapai tujuan untuk meningkatkan volume penjualan dan mempertahankan pelanggan. Agar tujuan tersebut tercapai, maka setiap perusahaan harus dapat menghasilkan dan menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan konsumen sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.

Konsumen sebagai salah satu elemen, memegang peranan penting dimana dari waktu ke waktu mereka semakin kritis dalam menyikapi suatu produk. Toserba Jacinto juga sebagai salah satu perusahaan dagang menyadari bahwa berhasil tidaknya perusahaan dalam melakukan penjualan barang tergantung pada usahanya di dalam memahami dan menerima kenyataan atas pentingnya peranan perilaku konsumen yang beraneka ragam.


(20)

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Timor-Leste yang semakin maju dan berkembang khususnya di kota Dili, telah terjadi perubahan di berbagai sektor, termasuk dibidang industri dan produksi. Perkembangan bisnis eceran yang pesat ini tidak lepas dari faktor meningkatnya jumlah penduduk di Timor Leste dan juga meningkatkan jumlah pendapatan perkapita penduduk Timor-Leste yang menyebabkan taraf hidup masyarakat negara ini semakin meningkat. Hal ini membawa dampak kepada pola perilaku belanja seseorang, dimana semakin meningkatnya taraf hidup seseorang maka tuntutan akan tempat berbelanja yang nyaman dan dapat menyediakan segala kebutuhan konsumen dalam satu lokasi semakin dibutuhkan. Perkembangan yang terus menerus berlangsung dalam perdagangan eceran ini menunjukkan bahwa perdagangan eceran bersifat dinamis. Hal ini terjadi tidak lain karena perdagangan eceran ingin selalu berusaha memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (perdagangannya). Bentuk usaha eceran yang mengalami perkembangan cukup pesat adalah : supermarket (Toserba).

Dewasa ini perkembangan Toserba di tanah air, tampak cukup pesat. Toserba sebagai ujung tombak pemasaran akan terus bertambah, dan yang sudah ada terus dikembangkan hingga menjadi superstore yaitu Toserba yang menyediakan kebutuhan masyarakat yang selengkap-lengkapnya. Namun disadari usaha Toserba tidak seperti usaha - usaha lainnya yang didalam


(21)

usahanya meningkatkan penjualan juga diliputi oleh persaingan. Dalam situasi persaingan setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh suatu Toserba dengan maksud untuk menandingi atau mengambil kesempatan yang ada. Timbulnya keadaan seperti itu menandakan bahwa manajer atau pengusaha semakin menyadari pentingnya mempertahankan dan memperluas pasar untuk kesinambungannya.

Toko Jacinto ini adalah sebuah Toserba menyediakan berbagai jenis perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan oleh para konsumennya. Letak toko ini sangat strategis karena berada di jalan raya umum kota Dili yang dilalui setiap orang. Sehingga sering padat oleh kunjungan para konsumen yang ingin berbelanja.

Akan tetapi Torserba memiliki kelemahan yaitu tidak tersedianya tempat atau lapangan parkir yang memadai atau luas, sehingga setiap konsumen yang membawa kendaraan untuk berbelanja di Toserba akan susah sekali memarkirkan kendaraannya. Sehingga mereka sedikit enggan untuk berbelanja disana. Semua kendaraan yang mengunjungi Toserba diparkir di tepi jalan sehingga menganggu kendaraan lainnya yang ingin memakai jalan raya.

Toko ini menjual produk produk dari berbagai harga. Mulai dari harga $0.20 cent (Rp.2000) sampai dengan kurang lebih $50,00 (Rp.500.000)


(22)

Toserba menjual berbagai jenis peralatan rumah tangga , makanan , minuman serta perlengkapan lainnya. Kelengkapan barang yang ditawarkan toko tersebut kadang – kadang mengalami kekurangan stock barang pada hari - hari tertentu seperti misalnya: natal, tahun baru serta paskah sehingga menyebabkan konsumen akan mencari bahan bahan lainnya ke Toserba lainnya. Kualitas barang barang tersebut juga banyak yang mengalami cacat karena kurangnya control dari para para karyawan.

Terhadap pelayanan yang diberikan oleh Toserba kepada konsumen kurang memuaskan. Konsumen pada saat berbelanja mengambil barang yang dibutuhkannya sendiri. Tetapi kadang ada barang yang harus diambilkan atau dicarikan oleh karyawan sehingga konsumen harus menunggu , sedangkan pada waktu Toserba sedang dalam keadaan ramai serta padat kadang konsumen harus menunggu lama ketika para karyawannya mencarikan barang yang di butuhkan. Para karyawan tersebut kurang ramah dalam melayani konsumen. Oleh sebab itu ada beberapa konsumen yang merasa kurang nyaman dalam hal pelayanan karyawan Toserba tersebut sehingga tidak tertarik untuk berbelanja di Toserba tersebut.

Dengan adanya permasalahan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan memilih judul penelitian : Pengaruh Persepsi Konsumen Atas Atribut


(23)

B. Perumusan Masalah

1. Apakah persepsi konsumen atas harga, lokasi toko, kelengkapan barang dan pelayanan berpengaruh terhadap minat beli pada Toserba Jacinto? 2. Atribut mana yang paling dominan dalam mempengaruhi minat beli

konsumen pada Toserba Jacinto?

C. Batasan Masalah

Agar penelitian tidak terlalu meluas dalam pembahasannya maka penulis memberikan batasan sebagai berikut :

Penelitian dilakukan di Toserba Jacinto di jln. Rua Jacinto Candido – Dili, Timor-Leste. Ada 2 cabang lain yang tersebar di 2 tempat. Tetapi saya memilih Toserba Jacinto yang berada pada alamat di atas karena :

1. Toserba Jacinto ini adalah Toserba yang terbesar dan banyak pengunjung yang mengunjungi Toserba

2. Keterbatasan waktu dan biaya dalam penelitian tersebut.

D. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini tujuan yang hendak dicapai oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh harga, lokasi toko, kelengkapan barang dan pelayanan terhadap minat beli konsumen pada Toserba.


(24)

2. Untuk mengetahui atribut toko mana yang paling dominan dalam mempengaruhi minat beli konsumen pada Toserba Jacinto.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka manfaat penelitian yang dapat diambil, adalah :

1. Bagi Toserba

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai suatu informasi dan bahan pertimbangan bagi Toserba Jacinto dalam usaha mengantisipasi kepuasan konsumen yang dipengaruhi oleh perilaku konsumen dalam usaha peningkatan volume penjualan.

2. Bagi Penulis

Dapat menerapkan teori-teori yang telah diperoleh selama di bangku kuliah untuk diterapkan pada kondisi yang nyata dalam suatu lingkungan. 3. Bagi Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan bahan pertimbangan, pengetahuan, pelajaran dan bahan bacaan dalam perkuliahan.

F. Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan dimaksudkan agar memudahkan penulis dalam membahas dan mempelajari skripsi , sistematika memberikan gambaran


(25)

secara garis besar mengenai keseluruhan penulisan dari bagian demi secara sistematis.

Adapun sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori

Bab ini terdiri dari : pengertian pemasaran, pengertian manjemen pemasaran, konsep pemasaran, proses pemasaran, perilaku konsumen, bauran pemasaran, minat beli konsumen, atribut, hipotesis, kerangka konseptual dan penelitian penelitian sebelumnya.

BAB III. Metode Penelitian

Dalam bab ini akan berisikan tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, populasi dan sampel penelitian, tehnik pengambilan sampel penelitian, sumber data, tehnik pengambilan data, tehnik pengukuran data, tehnik pengujian instrumen, dan tehnik analisis data.


(26)

BAB IV Gambaran Umum Perusahaan

Bab ini berisikan sejarah dan perkembangan perusahaan, lokasi perusahaan dan struktur organisasi perusahaan.

BAB V Analisis Data dan Pembahasan

Dalam bab ini diuraikan diuraikan tentang deskripsi data, analisis data, dan pembahasan.

BAB VI Kesimpulan, Saran, dan Keterbatasan

Dalam bab ini penulis mencoba untuk menyimpulkan hasil-hasil penelitian berdasarkan hasil-hasil pengolahan data memberikan saran sebagai hasil pemikiran penulis, kemudian memaparkan keterbatasan dalam penulisan ini.


(27)

BAB II Kajian Pustaka A. Landasan Teori

1. Pengertian Pemasaran

Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan yang penting bagi perusahaan karena sangat menentukan perkembagan perusahaan. Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang dirancang untuk merencanakan, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa agar dapat memuasakan kebutuhan pembeli saat ini. Salah satu karakteristik terpenting dari pemasaran adalah tertuju pada pelanggan atau keinginan pelanggan terhadap barang yang di butuhkan.

Menurut Philip Kotler (2006) pengertian pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggang dan mengelola hubungan pelanggang dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemilik sahamnya.

Menurut Boyd Walker, Larenche ( 2004 ) pemasaran adalah proses sosial yang melibatkan kegiatan - kegiatan yang penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran.

Menurut John C. Moven dan Michael Minor (2002) pengertian

pemasaran adalah kegiatan manusia yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.


(28)

Dari tiga definisi pemasaran di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu rangkaian sistem yang saling berhubungan satu sama lain untuk merencanakan, mempromosikan, serta mendistribusikan barang dan jasa kepada konsumen (masyarakat) untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta dapat memuaskan konsumen.

2. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta pengaturan gagasan barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran sasaran individu dan organisasi.

Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2008) manajemen pemasaran adalah: seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih pertahanan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan unggul. Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2000) manajemen pemasaran adalah analisis perencanaan, implementasi dan pengendalian dari program - program yang di rancang untuk menciptakan membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli dan sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.

Menurut Boyd Walker , Larenche (2000) manajemen pemasaran adalah : proses menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan program- program yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga , promosi, dan distribusi dari produk dan jasa dan


(29)

gagasan yang di rancang untuk menciptakan dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.

Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah Suatu proses yang melibatkan analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang mencakup barang jasa dan gagasan gagasan yang tergantung pada pertukaran yang terjadi serta tujuan untuk menghasilkan kepuasan dari kedua belah pihak yang terlibat.

3. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang di tetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif di bandingkan dengan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.

Konsep pemasaran menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong ( 2000 ) adalah falsafah manajemen pemasaran mengatakan bahwa untuk mencapai tujuan organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran ( target market ) dan memuaskan pelanggan secara lebih efektif dan efesien daripada yang dilakukan oleh para pesaing.

Menurut Basu Swasta dan T Hani Handoko ( 1997 ) konsep pemasaran adalah suatu falsafah bisnis yang menyatakan bahwa


(30)

pemuasaan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Menurut Theodore Levitt dan Harvard menjelaskan perbedaan antar konsep penjualan dan konsep pemasaran adalah : penjualan berfokus pada kebutuhan penjual; pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli. Menurut Kotler dan Keller (2009) penjualan didasari oleh kebutuhan penjual untuk mengubah produknya menjadi uang, pemasaran didasari oleh gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan melalui produk dan hal-hal yang berhubungan dengan menciptakan, menghantarkan dan akhirnya mengkonsumsi

4. Proses Pemasaran

Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong ( 2000 ) proses pemasaran adalah proses menganalisis peluang pasar , menyediakan pasar, menyelesaikan pasar sasaran, mengembangkan bauran pemasaran dan mengatur usaha pemasaran.

5. Perilaku konsumen

Perilaku konsumen adalah bidang studi yang menginvestasikan proses pertukaran melalui individu dan kelompok mana yang memperoleh , mengkomsusmsi, dan mendisposisikan barang jasa dan ide serta pengalaman.

Perilaku konsumen merupakan proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi produk , jasa, maupun ide yang diharapkan bisa


(31)

memenuhi kebutuhannya. Tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi konsumen untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan disaat mereka membutuhkan. Sebelum kegiatan pemasaran dilakukan, manajer pemasaran harus memahami perilaku konsumen termasuk segala sesuatu yang mempengaruhinya. Dengan mempelajari perilaku konsumen manajer akan mengetahui kegiatan pemasaran yang tepat kemudian dapat mengadakan segmentasi pasar.

Menurut John C. Moven dan Michael Minor (2002) perilaku konsumen adalah bidang studi yang menginvestasikan proses pertukaran melalui individu dan kelompok mana yang memperoleh, mengkonsumsi, dan mendisposisi barang, jasa, ide, serta pengalamanan.

Menurut James F. Angel (2002) perilaku konsumen adalah kegiatan kegiatan dari individu yang secara langsung terlibat didalam mendapatkan dan menggunakan barang - barang dan jasa ekonomis termasuk di dalam proses pengambilan keputusan.

Berdasarkan beberapa definisi yang telah disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Kotler (2003) terdiri dari :


(32)

a. Faktor Kebudayaan.

Faktor kebudayaan berpengaruh luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Faktor faktor kebudayaan tersebut terdiri dari:

1. Budaya

Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Anak-anak mendapatkan kumpulan nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarganya serta lembaga-lembaga penting lain.

2. Sub-budaya

Masing-masing budaya terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi khusus bagi anggota-anggotanya. Sub-budaya terdiri dari kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis.

3. Kelas sosial

Pada dasarnya masyarakat memiliki strata sosial. Stratifikasi tersebut kadang-kadang berbentuk sistem kasta dimana anggota kasta yang berbeda dibesarkan dengan peran tertentu dan tidak dapat mengubah keanggotaan kasta mereka atau stratifikasi lebih sering ditemukan dalam bentuk kelas sosial.


(33)

b. Faktor Sosial

Selain faktor budaya, perilaku seorang konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga serta status sosial.

1. Kelompok acuan

Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang dinamakan kelompok keanggotaan.

Beberapa kelompok keanggotaan adalah kelompok primer, seperti keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja, yang berinteraksi dengan seseorang serta terus menerus dan informal. Orang juga menjadi anggota kelompok sekunder, seperti kelompok keagamaan, profesional, dan asosiasi perdagangan, yang cenderung lebih formal dan membutuhkan interaksi yang tidak begitu rutin. 2. Keluarga

Keluarga (family) adalah kelompok yang terdiri dari dua atau lebih orang yang berhubungan melalui darah, perkawinan, atau adopsi dan tinggal bersama. Keluarga inti (nuclear family) adalah kelompok langsung yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang tinggal bersama. Keluarga besar (extended family) mencakupi


(34)

keluarga inti, ditambah kerabat lain, seperti kakek dan nenek, paman dan bibi, sepupu, dan kerabat karena perkawinan. Keluarga dimana seseorang dilahirkan disebut keluarga orientasi (family of

orientation), sementara keluarga yang ditegakkan melalui

perkawinan adalah keluarga prokreasi (family of procreation). Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan ia telah menjadi obyek penelitian yang luas. Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Kita dapat membedakan antara dua keluarga dalam kehidupan pembeli. Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang. Dari orang tua, seseorang mendapatkan orientasi atas agama, politik, dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Bahkan jika pembeli tidak lagi berinteraksi secara mendalam dengan keluarganya, pengaruh keluarga terhadap perilaku pembeli dapat tetap signifikan. Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian sehari-hari adalah keluarga prokreasi yaitu, pasangan (suami atau istri) dan anak-anak.

3. Status sosial

Seseorang berpartisipasi ke dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya seperti keluarga, klub dan organisasi. Kedudukan orang itu dimasing-masing kelompok dapat ditentukan berdasarkan peran


(35)

dan status. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status. Dengan status yang dimilikinya dimasyarakat, dapat dipastikan ia akan mempengaruhi pola atau sikap orang lain dalam hal berperilaku terutama adalah hal perilaku pembelian.

c. Faktor Pribadi

Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan dan lingkungan ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri.

1. Usia dan Tahap Siklus Hidup.

Orang membeli suatu barang dan jasa yang berubah-ubah selama hidupnya. Mereka makan makanan bayi pada waktu tahun-tahun awal kehidupannya, memerlukan makanan paling banyak pada waktu meningkat besar dan menjadi dewasa, dan memerlukan diet khusus pada waktu menginjak usia lanjut. Selera orang pun dalam pakaian, perabot dan rekreasi berhubungan dengan usianya.

2. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi

Pola konsumsi seseorang juga dipengaruhi oleh pekerjaannya. Seorang pekerja kasar akan membeli pakaian kerja, sepatu kerja, kotak makanan, dan rekreasi permainan bowling. Seorang presiden


(36)

perusahaan akan membeli pakaian wool yang mahal, bepergian dengan pesawat terbang, menjadi anggota perkumpulan, dan membeli kapal layar yang besar.

3. Gaya Hidup

Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat (opini) yang bersangkutan. Gaya hidup melukiskan “keseluruhan pribadi” yang berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya hidup mencerminkan sesuatu yang lebih dari kelas sosial di satu pihak dan kepribadian di pihak lain.

4. Kepribadian dan Konsep Diri

Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda yang akan mempengaruhi perilaku membeli. Kepribadian adalah ciri-ciri psikologis yang membedakan seseorang, yang menyebabkan terjadinya jawaban yang secara relatif tetap dan bertahan lama terhadap lingkungannya. Sedangkan konsep diri atau citra diri dibagi dua yaitu konsep diri ideal (bagaimana dia ingin memandang dirinya sendiri) dan konsep diri menurut orang lain (bagaimana pendapatnya tentang orang lain memandang dia).


(37)

d. Faktor Psikologis.

Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologi utama yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan pendirian.

1. Motivasi

Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Akan tetapi secara definitif dapat dikatakan bahwa motivasi adalah suatu dorongan kebutuhan dan keinginan individu diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan.

2. Persepsi

Persepsi dalam arti umum adalah pandangan seseorang terhadap sesuatu yang akan membuat respon bagaimana dan denga apa mereka akan bertindak. Seseorang termotivasi siap untuk bertindak. Bagaimana seseorang yang termotivasi bertindak akan dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu. Persepsi adalah proses yang digunakan oleh seorang individu untuk memilih, mengorganisasi, dan mengintepretasi masukan-masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi tidak hanya tergantung pada rangsangan fisik tetapi juga


(38)

pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan.

Menurut Hani Handoko (1995) Persepsi adalah suatu proses yang menyeluruh dengan mana seseorang mengseleksi, mengorganisasikan dan mengartikan segala sesuatu di lingkungannya.

Menurut Kotler (2000) Persepsi adalah proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti baginya. Individu dalam hubungannya dengan dunia luar selalu melakukan pengamatan untuk dapat mengartikan rangsangan yang diterima dan alat indera dipergunakan sebagai penghubungan antara individu dengan dunia luar. Agar proses pengamatan itu terjadi, maka diperlukan objek yang diamati alat indera yang cukup baik dan perhatian merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam mengadakan pengamatan.

Dari definisi persepsi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi merupakan suatu proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi dan pengalaman-pengalaman yang ada dan kemudian menafsirkannya untuk menciptakan keseluruhan gambaran yang berarti.

3. Pembelajaran

Belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan-perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil dari akibat adanya pengalaman. Perubahan-perubahan perilaku tersebut bersifat tetap (permanen)


(39)

dan bersifat lebih fleksibel. Hasil belajar ini akan memberikan tanggapan tertentu yang cocok dengan rangsangan-rangsangan dan yang mempunyai tujuan tertentu.

Menurut Asseal (1992) dan Engel Blackwell belajar adalah Suatu proses penyebab perubahan dalam perilaku yang terjadi sebagai hasil dari pengamatan masa lalu. Atau proses penyebab perubahan dalam pengetahuan., sikap dan perilaku.

4. Keyakinan dan Sikap.

Melalui bertindak dan belajar, orang mendapat keyakinan dan sikap. Keduanya kemudian mempengaruhi pembelian mereka. Keyakinan adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang suatu hal. Keyakinan mungkin berdasarkan pengetahuan, pendapat, atau kepercayaan. Kesemuanya itu mungkin atau tidak mungkin mengandung faktor emosional. Sikap adalah evaluasi, perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu obyek atau gagasan.

Menurut Husein Umar (2002) sikap adalah evaluasi perasaan dan kecenderungan seseorang yang relative konsisten terhadap suatu objek atau gagasan. sikap akan menempatkkan seseorang dalam suatu pikiran untuk menyukai atau tidak menyukai sesuatu, bergerak mendekati atau menjahuinya. informasi yang dimasukan orang lain kedalam pikiran seseorang akan mengubah sikap seseorang tahu menggerakannya untuk melakukan suatu tindakan (respon).


(40)

6. Defenisi Bauran pemasaran

Marketing Mix merupakan salah satu unsur penting dalam

pemasaran, baik dalam penentuan sasaran maupun dalam penentuan strategi. Strategi ini juga sangat menentukan keberhasilan dari perusahaan dalam rangka menyampaikan produknya kepada konsumen. Ketepatan dan kejelian dalam menentukan dan mengembangkan marketing mix ini akan mampu mempengaruhi respon atau tanggapan dari para konsumen, karena pada dasarnya para konsumen sebelum mengambil keputusannya untuk menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk atau jasa tertentu selalu dengan turut mempertimbangkan komponen-komponen dari

marketing mix.

Menurut Philip Kotler 2000 bauran pemasaran ( marketing mix) adalah perangkat alat pemasaran taktis yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasaraanya dipasar sasaran.

Marketing mix terdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan

untuk mempengaruhi permintaan produknya.

Ada 4 kelompok variabel bauran pemasaran yang dikenal sebagai 4P yaitu ( Phlip Kotler, 1997 ) :

a. Product / Produk

Adalah segala sesuatu yang di tawarkan pada pasar untuk di perhatikan, di peroleh dan di gunakan atau di komsumsi sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keiginan konsumen.


(41)

b. Price atau Harga

Merupakan jumlah uang yang harus dibayarkan konsumen untuk mendapatkan suatu produk. Harga diukur dengan nilai yang di rasakan oleh produk yang di tawarkan jika tidak konsumen akan membeli produk lain dengan kualitas yang sama dari penjual saingannya. Harga adalah satu satunya alat bauran pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai pasar sasarannya.

c. Place atau Tempat

Tempat termasuk aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran. Keputusan mengenai tempat sangatlah penting agar konsumen dapat memperoleh produk yang dibutuhkan tepat pada saat dibutuhkan.

d. Promotion atau Promosi

Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari produk atau jasa dan meyakinkan konsumen sasaran tentang produk yang mereka hasilkan.

7. Minat beli Konsumen

Menurut Asseal 2001 minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu barang atau mengambil tindakan yang


(42)

berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian.

8. Atribut

Adalah karakteristik atau fitur yang mungkin dimiliki atau tidak dimiliki oleh objek. Ada dua kelas atribut yang telah di kemukankan sebelumnya yaitu :

a. Atribut Intrinsik : segala sesuatu yang berhubungan sifat aktual produk.

b. Atribut Ekstrinsik : segala sesuatu yang diperoleh dari aspek eksternal produk seperti nama mrek, kemasan dan label.

Menurut Tjiptono Fandy ( 1995) atribut adalah

Unsur - unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen sehingga dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan dalam pembelian.

Menurut Philip kotler (2002) atribut produk adalah setiap tawaran yang dapat memuaskan kebutuhan dan keiginan manusia maupun organisasi.

Menurut James F. Engel (1995) atribut-atribut yang mempengaruhi konsumen dalam memilih berbelanja di Toserba adalah:


(43)

a. Harga

Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan pendapatan sedangkan unsur-unsur lain menunjukkan biaya, sehingga dalam menentukan tingkat harga suatu produk perlu adanya perhitungan yang tepat. Penetapan harga yang tepat akan mendorong produk laku di pasaran sehingga menguntungkan produsen

Menurut Kotler & Armstrong (2008), harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Penentuan harga harus sesuai dengan produk yang akan dijual. Jika harga yang ditawarkan diminati konsumen dan konsumen membeli produk tersebut, berarti penetapan harga sudah baik. Jika harga yang ditawarkan tidak diminati, berarti penetapan harga kurang tepat. Karena pentingnya harga bagi pemasaran produk, maka strategi penetapan harus dipahami dengan tepat. Harga suatu produk sering menjadi konsumen sebagai indikator kualitas dan merupakan kriteria utama dalam menentukan nilai. Penetapan harga harus didasarkan pada pemahaman kebutuhan dan keinginan konsumen. Pentingnya harga bagi pembeli tergantung pada sifat pembeli, ada yang mau membayar lebih untuk pelayanan yang


(44)

diberikan, ada juga yang menyukai harga rendah dan bersedia datang ke suatu Toserba yang memasang harga yang rendah walaupun dengan pelayanan yang minim. Supaya konsumen datang berbelanja di Toserba nya, seorang pengecer harus tanggap terhadap tingkat harga yang diinginkan konsumennya.

b. Lokasi

Adalah tempat dimana perusahaan melakukan kegiatan sehari- hari. Dalam memilih tempat belanja yang diseleksi oleh konsumen adalah waktu perjalanan dan kestrategisan tempat dan kemudahan untuk mencapai tempat berbelanja tersebut. Selain itu kemudahan dalam memarkir kendaraan, kelancaran arus lalu lintas turut menjadi bahan pertimbangan konsumen. Adanya tempat belanja lain pada lokasi yang sama dapat menjadi kendala bagi pengecer dalam menarik konsumennya. Lokasi merupakan salah satu faktor dimana pengecer menempatkan basis pemasarannya untuk memasukkan suatu produk. Oleh karena itu lokasi pengecer yang dapat dengan mudah mengakses pada konsumen adalah yang berada pada daerah pemukiman.

Dalam mendirikan perusahaan lokasi menjadi salah satu faktor penting, sebab salah memilih lokasi perusahaan akan mengakibatkan keurgian bagi perusahaan. Seperti misalnya harus mengadakan penempatan kembali lokasi perusaaan (Relocation)


(45)

dan kesulitan apabila akan melakukan Ekspansi (perluasan perusaan). Bagi toserba lokasi yang strategis akan sangat mempengaruhi konsumen untuk berbelanja di tokonya.

Pada umumnya konsumen sebelum melakukan pembelian akan mempertimbangkan letak tempat penjualan. Hal ini disebabkan karena faktor yang ada pada diri konsumen seperti keengganan untuk menempuh jarak yang jauh yang akan menimbulkan kelelahan dan membuang waktu. Ini merupakan kejadian yang kerap kali terjadi. Oleh sebab itu penting bagi perusahaan untuk menetukan dan memilih letak yang strategis untuk lokasi Toserba.

c. Kelengkapan barang

Ketika konsumen berbelanja , mereka menginginkan berbelaja ditempat yang sudah menyedikan berbagai jenis barang yang ingin dibeli. Oleh karena itu kelengkapan barang menjadi salah satu penting dalam meningkatkan minat beli pada konsumen. Kedalaman, luas, dan kualitas keragaman barang sering merupakan determinan dalam memilih Toserba ini berlaku juga pada toko pusat-pusat perbelanjaan. Pada masa kini banyak toko yang meningkat dengan pesat dalam kemampuan bersaing.

d. Pelayanan

Dalam melakukan pelayanan kepada pembeli, maka proses interaktif antar pembeli dan pengecer akan berperan sehingga


(46)

penjualan suatu produk yang bersangkutan beranjak dari proses pelayanan. Pelayanan adalah kegiatan yang bermanfaat, yang ditawarkan suatu pihak pada pihak lain, tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan atas sesuatu. Fasilitas Toserba yang strategis kemudahan pengembalian barang, kredit dan pelayanan barang menyeluruh ternyata merupakan pertimbangan yang mempengaruhi konsumen dalam memilih Toserba. Selain itu kelengkapan fasilitas yang diberikan seperti adanya ATM, juga dianggap sebagai pelayanan yang dapat meningkatkan arus pengunjung untuk memilih Toserba.

9. Jenis-jenis Pengecer

Menurut Kotler (1997) beberapa jenis bentuk retailer, yaitu :

a. Toko Khusus ( Speciality Store ) adalah pengecer yang menjual kategori barang-barang tertentu dengan pilihan merk yang banyak tetapi dalam jumlah yang terbatas. Contoh toko buku.

b. Toko Serba Ada ( Departement Store ) adalah pengecer yang mempunyai beberapa lini produk dimana setiap lini produk dioperasikan sebagai sebuah departemen yang terpisah dengan menggolongkan barang-barang yang dijual


(47)

untuk pria, wanita, anak-anak, alat rumah tangga, barang elektronik dan sebagainya.

c. Pasar Swalayan ( Supermarket ) adalah pengecer yang beroperasi secara besar, memiliki biaya yang rendah, volume penjualan tinggi, bersifat swalayan yang dirancang untuk melayani kebutuhan-kebutuhan total konsumen akan produk perlengkapan rumah tangga.

d. Toko kebutuhan Sehari-hari ( Convenience Store ) adalah pengecer yang relatif kecil dan berada pada wilayah-wilayah pemukiman, waktu buka panjang, dan buka tujuh hari atau seminggu serta memiliki lini produk yang terbatas untuk kebtuhan sehari-hari yang memiliki perputaran tinggi.

e. Toko Diskon (Discount Store) adalah pengecer yang menjual barang-barang standar dengan harga yang lebih rendah karena menerima margin yang lebih rendah dan volume yang lebih tinggi.

f. Pengecer Pemberi Potongan Harga ( Off Price Retaile ) adalah pengecer yang membeli dengan harga yang lebih rendah dari pada harga grosir yang umum dan membebani konsumen dengan harga eceran yang lebih rendah. Ada tiga


(48)

jenis utama pengecer pemberi potongan harga, yaitu toko pabrik, toko independen, dan toko gudang.

10. Review penelitian penelitian sebelumnya

Penelitian penelitian terdahulu yang dapat di jadikan dasar dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut

a. Judul penelitian pertama : Pengaruh atribut toko terhadap minat

beli konsumen pada swalayan Sami Makmur Palur Karanganyar

Tujuan penelitian :

1. Untuk mengetahui pengaruh kelengkapan barang, pelayanan, harga, lokasi toko dan kualitas barang terhadap minat beli konsumen.

2. Variabel atribut yang paling dominan dalam mempengaruhi minat beli konsumen pada swalayan sami makmur palur karanganyar. Populasi yang mencakup adalah para pengunjung swalayan Sami Makmur Palur Karanganyar dalam kategori dewasa yang sudah pernah melakukan pembelian produk di swalayan sami makmur palur karanganyar periode februari – april 2004. Sampel yang di gunakan oleh peneliti ini dengan menggunakan cara angket dan sampel yang di ambil sebanyak 100 orang. Data yang dibutuhkan berasal dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara:


(49)

- Angket yang diberikan kepada responden

- Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan dan penelitian secara langsung terhadap obyek yang diteliti guna melengkapi data yang diperlukan

- Wawancara, yaitu mengadakan wawancara dengan pimpinan, staf, maupun karyawan-karyawati untuk mendapatkan informasi yang lebih luas dan dalam.

Hasil penelitian dan pembahan menggunakan : 1. Uji intrumen penelitian (valid )

2. Uji validitas asumsi klasik (normalitas, heteroskedastisitas dan multikolinearitas)

3. Uji hipotesa ( persamaan regresi, uji statistik (uji ketepatan model, uji F, dan uji t terhadap koefisien regresi.

Pembahasannya :

Pada pembahasan yang berkaitan dengan hasil regresi ini adalah variabel kelengkapan barang, variabel pelayanan, variabel harga, variabel lokasi toko, dan variabel kualitas barang. Hal ini dapat terjadi berdasarkan penelitian, bahwa di Swalayan Sami Makmur Palur Karanganyar ada variabel-variabel yang mampu mempengaruhi minat beli konsumen dan ada variabel yang tidak mampu mempengaruhi minat beli konsumen.


(50)

REKOMENDASI

Berdasarkan analisis data dan pembahasan serta hasil pengamatan langsung di Swalayan Sami Makmur Karanganyar, maka penulis mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak manajemen guna kemajuan dan perkembangan swalayan, sebagai berikut

1. Ditinjau dari jumlah pembeli terlihat bahwa perempuan lebih dominan melakukan pembelian dibanding laki-laki, sehingga segmen laki-laki perlu digarap lebih serius lagi, misalnya: ragam produk laki-laki ditingkatkan jenis dan jumlahnya.

2. Ditinjau dari aspek usia, bahwa konsumen remaja (15–25 tahun) hanya 26% saja. Hal ini sebenarnya dapat ditingkatkan mengingat daerah Palur dan sekitarnya adalah daerah yang cukup banyak segmen remajanya, mengingat banyaknya sekolah (perguruan tinggi, akademi, lembaga pendidikan) yang berdiri di daerah itu. Oleh karena itu manajemen perlu menjaring segmen remaja ini dengan lebih serius, misalnya: mengadakan program-program promosi yang sifatnya melibatkan segmen remaja, seperti mengadakan lomba-lomba, kontes hiburan, dan sebagainya.

3. Ditinjau dari tingkat pendapatan bahwa sebagian besar konsumen adalah golongan ekonomi menengah, oleh karena itu perlu adanya upaya serius untuk menjaring segmen menengah ke atas. Cara


(51)

yang ditempuh bisa dengan menata ulang lay-out swalayan sehingga terkesan mewah dan tidak terkesan murahan.

4. Pada aspek ragam barang yang lengkap sebanyak 65% responden Swalayan Sami Makmur tidak menyetujui atau memberikan tanggapan negatif, oleh karena itu pihak manajemen perlu lebih meningkatkan jenis dan ragam produk yang dijual sehingga dapat memenuhi keinginan serta kebutuhan konsumen yang beraneka ragam terutama di wilayah Palur dan sekitarnya.

5. Hasil penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa masing-masing variabel independen meliputi: variabel kelengkapan barang, harga, lokasi toko, dan kualitas barang dapat mempengaruhi variabel dependent, yakni minat beli konsumen di Swalayan Sami Makmur Palur Karanganyar yang untuk kemudian hari perlu ditingkatkan secara komprehensif, baik dalam hal kelengkapan barang, harga, lokasi toko, dan kualitas barang. Sedangkan variabel pelayanan, dari hasil penelitian ternyata tidak mampu mempengaruhi dan tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap minat beli konsumen, sehingga perlu dilakukan serangkaian strategi yang matang dan tepat dalam membangkitkan minat beli konsumen dari aspek pelayanan, misalnya: (1) memperbaiki penampilan (performance) karyawan/ karyawati; (2) meningkatkan pengetahuan (science) karyawan/karyawati terhadap


(52)

produk yang dijualnya; (3) meningkatkan kemampuan komunikasi (communication) karyawan/ karyawati terhadap konsumen.

6. Variabel lokasi toko terbukti dari hasil penelitian mempunyai pengaruh yang paling dominan dalam mempengaruhi minat beli konsumen untuk di kemudian hari perlu mendapat perhatian yang lebih serius dan perlu dilakukan usaha peningkatan yang lebih intensif dan berkesinambungan dalam memaksimalkan daya tarik lokasi toko, misalnya: adanya petugas khusus (satpam) yang bertanggungjawab terhadap keamanan dan kenyamanan lalu lintas parkir di depan Swalayan Sami Makmur Palur Karanganyar, sehingga pengunjung toko tidak merasa was-was selama berbelanja.

b. Iwan Kusno Adi (2004)

Judul penelitiannya adalah Analisis Sikap Konsumen Terhadap

Atribut Produk HP Samsung. Study kasusnya di kecamatan

Laweyang, Surakarta dengan obyek penelitiannya adalah karakteristik dari para konsumen, kepuasan para konsumen dan atribut produk yang menjadi prioritasnya. Dengan populasi konsumen yang membeli produk Hp Samsung dan teknik pengambilan sampelnya adalah teknik Accindental Sampling dengan 100 responden serta teknik analisisnya Multiattribute


(53)

(ideal ) dan keyakian (belief) menunjukan sikap yang sangat positif dari konsumen yang sedang atau pernah menggunakan ponsel Samsung

c. Yustinus D. Suprianto

Judul penelitianya Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut

Atribut Apotek. Study kasusnya pada apotek Master di sleman

Yogyakarta dengan objek penelitiannya adalah para pengunjung apotek Master.Dengan populasi konsumen yang membeli di Apotek dengan teknik pengambilan sampel menggunakan

Accindental Sampling dengan 100 responden serta teknik

analisisnya Multiattribute Attitude Model sehingga memperoleh kesimpulan bahwa konsumen mempuyai sikap positif terhadap apotek Master.


(54)

11. Model atau Kerangka Konseptual

Untuk kemudahan dalam memahami penelitian ini maka penulis kemukan kerangka konseptual sebagai berikut :

Keterangan :

Secara simultan Secara parsial

Minat Beli Konsumen

Y Persepsi

Konsumen Terhadap Harga

Persepsi Konsumen Terhadap Pelayanan

X2

Persepsi Konsumen Terhadap Lokasi

X3

Persepsi Konsumen Terhadap Kelengkapan


(55)

12. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Hipotesis ini akan diuji kebenarannya dengan analisis yang sesuai dengan permasalahan. Dari pengujian tersebut akan diperoleh jawaban yang sebenarnya dengan didasari data dan fakta.Berdasarakan kajian teori teori di atas maka penulis dapat menyimpulkan hasil penelitian sementara yaitu

H0 : Persepsi konsumen atas atribut toko tidak berpengaruh terhadap

minat beli konsumen.

Ha : Persepsi konsumen atas atribut toko berpengaruh terhadap minat


(56)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yaitu penelitian yang terperinci mengenai objek tertentu, termasuk lingkungan dan kondisi masa lalu dengan cukup mendalam dan menyeluruh ( Umar , 1997). Penelitian dilakukan pada konsumen Toserba Jacinto yang pernah atau sering berbelanja di Toserba tersebut, sehingga kesimpulan penelitian yang di peroleh hanya berlaku pada daerah penelitian.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Toserba Jacinto. Jln Rua Jacinto Candido - Dili Timor Leste.

C. Waktu Penelitian

Penelitian di lakukan pada bulan Juni 2012

D. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah para pengunjung dari Toserba Jacinto yang sudah pernah melakukan pembelian produk di Toserba tersebut dengan syarat para konsumen tersebut sudah berbelanja di Toserba tersebut minimal tiga kali. Sehingga data yang akan didapat oleh peneliti bisa valid.


(57)

E. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah data yang di peroleh dari konsumen di Toserba Jacinto mengenai pengaruh presepsi konsumen atas atribut toko terhadap minat beli konsumen yang meliputi harga, lokasi, kualitas barang, pelayanan dan kelengkapan barang.

F. Variable Penelitian

Yang merupakan variabel Dependent atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat beli konsumen. Sedangkan Variabel Independent atau varibel bebas adalah harga, lokasi, kelengkapan barang dan pelayanan.

G. Pengukuran Variabel

Minat beli konsumen digali dengan menggunakan kuesioner yang berisi item item pertanyaan yang berkaitan dengan minat beli dan keputusan pembelian terhadap atribut toko yang di tawarkan oleh Toserba Jacinto. Adapun pengukurannya menggunakan skala Likert dengan ketentuan :

Sikap Bobot

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2


(58)

H. Defenisi operasional

Untuk mengukur sejauh mana pengaruh atribut toko terhadap minat beli konsumen maka perlu dijelaskan terlebih dahulu defenisi operasional dari atribut toko.

1. Toserba adalah : pengecer yang mempunyai beberapa lini produk dimana setiap lini produk dioperasikan sebagai sebuah departemen yang terpisah dengan menggolongkan barang-barang yang dijual untuk pria, wanita, anak-anak, alat rumah tangga, barang elektronik dan sebagainya.

2. Harga : merupakan sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk tertentu. Dalam penelitian ini ukuran harga yang ditawarkan oleh toserba adalah harga harus sesuai dengan kualitas barang yang di jual sehingga konsumen mendapatkan kepuasan. Barang barang yang ditawarkan mempunyai harga yang murah sehingga mampu dijangkau oleh semua konsumen. Pada waktu tertentu toserba juga memberikan potongan harga pada setiap produnya.

3. Lokasi : adalah tempat dimana perusahaan melakukan kegiatan sehari- hari. Dalam memilih tempat belanja yang diseleksi oleh konsumen adalah waktu perjalanan dan kestrategisan tempat dan kemudahan untuk mencapai tempat berbelanja tersebut serta toserba juga menyediakan tempat parkir bagi semua pelanggannya

4. Kelengkapan barang : ketika konsumen berbelanja , mereka menginginkan berbelanja ditempat yang sudah menyedikan berbagai jenis barang yang


(59)

ingin dibeli untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu kelengkapan barang menjadi salah satu penting dalam meningkatkan minat beli pada konsumen.

5. Pelayanan : kegiatan yang bermanfaat, yang ditawarkan suatu pihak pada pihak lain, tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan atas sesuatu. Seperti karywan yang selalu siap membantu konsumennya, karyawan selalu ramah dan berpenampilan menarik.

6. Minat beli konsumen : kecenderungan konsumen untuk membeli suatu barang atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian.

I. Populasi

Populasi adalah pada penelitian ini adalah semua konsumen atau pembeli yang pernah melakukan pembelian selama minimal tiga kali di Toserba Jacinto.

J. Sampel

Karena jumlah anggota populasi yang cukup besar, maka sampel yang diharapkan mewakili keseluruhan populasi diambil sebanyak 100 responden. Hal ini dilakukan berdasarkan pertimbanganm waktu, tenaga dan terbatasnya biaya. Sedangkan metode pengambilan sampel yang digunakan dalam


(60)

penelitian adalah metode Accidental Sampling , yakni data diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada responden yang berada di Toserba saat kuesioner dibagikan. Dengan ketentuan minimal tiga kali berbelanja ke Toserba Jacinto.

K. Tehnik Pengujian Intrumen

1. Pengujian Validitas

Merupakan suatu alat ukur yang mengukur sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya, dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment :

2 2 2 2 ) ( )( ) ( ( ) . ( ) ( y y N x x N y x N R xy xy Keterangan :

Rxy = Korelasi Product Moment N = Jumlah sampel

x = Nilai dari setiap faktor y = Nilai total item


(61)

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menguji tingkat kesahihan butir pertanyaan masing-masing variabel. Perhitungan tersebut tersebut dapat diketahui validitas masing-masing butir pertanyaan. Kriteria validitas adalah jika rxy r tabel pada

taraf signifikansi 5% dengan n = 100 adalah sebesar 0,195. Hasil uji validitas pada variabel harga dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1

Hasil Uji Validitas Variabel Harga

No butir r hitung r tabel Kesimpulan

Butir 1 0,460 0,195 Valid

Butir 2 0,580 0,195 Valid

Butir 3 0,534 0,195 Valid

Butir 4 0,524 0,195 Valid

Butir 5 0,453 0,195 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel harga, diketahui seluruh butir diperoleh nilai r hitung > r tabel, sehingga seluruhnya dinyatakan valid.

Hasil uji validitas pada variabel pelayanan dapat dilihat pada tabel berikut.


(62)

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas Variabel Pelayanan

No butir r hitung r tabel Kesimpulan

Butir 1 0,480 0,195 Valid

Butir 2 0,504 0, 195 Valid

Butir 3 0,534 0, 195 Valid

Butir 4 0,670 0, 195 Valid

Butir 5 0,395 0, 195 Valid

Butir 6 0,440 0, 195 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel pelayanan, diketahui seluruh butir diperoleh nilai r hitung > r tabel, sehingga seluruhnya dinyatakan valid.

Hasil uji validitas pada variabel lokasi dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Variabel Lokasi

No butir r hitung r tabel Kesimpulan

Butir 1 0,535 0, 195 Valid

Butir 2 0,538 0, 195 Valid

Butir 3 0,524 0, 195 Valid

Butir 4 0,413 0, 195 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel lokasi, diketahui seluruh butir diperoleh nilai r hitung > r tabel, sehingga seluruhnya dinyatakan valid.

Hasil uji validitas pada variabel kelengkapan barang dapat dilihat pada tabel berikut.


(63)

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Variabel Kelengkapan Barang

No butir r hitung r tabel Kesimpulan

Butir 1 0,638 0, 195 Valid

Butir 2 0,632 0, 195 Valid

Butir 3 0,683 0, 195 Valid

Butir 4 0,658 0, 195 Valid

Butir 5 0,551 0, 195 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel kelengkapan barang, diketahui seluruh butir diperoleh nilai r hitung > r tabel, sehingga seluruhnya dinyatakan valid.

Hasil uji validitas pada variabel minat beli dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Variabel Minat Beli

No butir r hitung r tabel Kesimpulan

Butir 1 0,579 0, 195 Valid

Butir 2 0,618 0, 195 Valid

Butir 3 0,558 0, 195 Valid

Butir 4 0,598 0, 195 Valid

Butir 5 0,634 0, 195 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel minat beli, diketahui seluruh butir diperoleh nilai r hitung > r tabel, sehingga seluruhnya dinyatakan valid.


(64)

2. Reliabilitas

Reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana hasil usaha pengukuran dapat dipercaya dan di andalkan. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap sekelompok subyek yang sama memperoleh hasil yang sama pula. Selama aspek dalam diri subyek yang diukur belum berubah.

Untuk memperoleh koefisien terandalan tersebut digunakan rumus

Alpha Cronbach

Rumus Cronbach Alpha :

r =

dimana :

r = koefisien reabilitas instrumen (croncbach alpha) = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = total varians butir

= total varians

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas suatu pertanyaan menunjukkan bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Hasil uji reliabilitas variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:


(65)

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Koefisien

Alpha Cronbach

Keterangan

Harga 0,736 Reliabel

Pelayanan 0,759 Reliabel

Lokasi 0,714 Reliabel

Kelengkapan barang 0,833 Reliabel

Minat beli 0,809 Reliabel

Berdasarkan hasil uji reliabilitas diketahui, seluruh variabel mempunyai nilai koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6, instrumen penelitian dinyatakan reliabel dan layak digunakan untuk pengambilan data penelitian.

L. Teknik Analisis Data

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi pada penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh persepsi konsumen atas atribut toko terhadap minat beli konsumen pada toserba Jacinto. Dalam penelitian ini analisis regresi yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Rumus analisis regresi linier berganda adalah sebagai berikut (Atmaja, 2000:341)


(66)

Keterangan

Y = Minat beli

a = Konstanta

b1-4 = Koefisien regresi

X1 = Harga

X2 = Lokasi toko

X3 = Kelengkapan Barang

X4 = Pelayanan

e = Standar error

= 0,05

2. Uji Secara Simultan (Uji F)

Uji F-statistik digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari seluruh variabel independen secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen. Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan nilai F kritis (F tabel) dengan F hitung yang terdapat pada tabel analysis of

variance.

a. Menentukan Ho dan Ha


(67)

Harga, lokasi toko, kelengkapan barang dan pelayanan yang dipersepsikan secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen pada Toserba Jacinto.

Rumus :

F =

Dimana :

K = Banyak variabel bebas n = Banyak variabel sampel

R = Koefisien korelasi linier berganda Untuk menentukan nilai F tabel, tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5% dengan derajat kebebasan (degree of

freedom) df = n-k dan k-1 dimana n adalah jumlah observasi,

kriteria uji yang digunakan adalah Jika F hitung > F tabel, maka ditolak, dan apabila F hitung ≤ Ftabel, maka diterima.

: b1; b2; b3; b4; = 0, artinya harga, lokasi, kelengkapan barang dan pelayanan bersama-sama tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen.


(68)

Harga, lokasi toko, kelengkapan barang dan pelayanan yang dipersepsikan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen pada Toserba jacinto.

Ha : minimal salah satu ≠ 0 artinya harga, lokaso, kelengkapan barang dan secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat beli konsumen.

b. Penerimaan dan Ha

diterima bila probabilitas (p) > 0,05

Ha diterima bila probabilitas (p) 0,05

3. Uji Secara Parsial (Uji T)

Untuk menguji pengaruh persepsi konsumen atas atribut toko ( harga, lokasi toko, kelengkapan barang dan pelayanan) secara parsial terhadap minat beli konsumen pada Toserba Jacinto digunakan uji T. Langkah-langkah uji T (Atmaja, 2000)

a. Menentukan Ho dan Ha

Ho : β1 atau β2 atau β3 atau β4 = 0

Harga, lokasi toko, kelengkapan barang dan pelayanan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Toserba Jacinto.


(69)

Uji t atau Uji Parsial

Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independennya.

Rumus :

=

Dimana :

= t hitung koefisien ke j

= koefisien regresi dari variabel ke j = standard error dari

Untuk menentukan nilai t-statistik tabel, ditentukan dengan tingkat signifikansi 5% dengan derajat kebebasan df = n-k-1, dimana n adalah jumlah observasi dan k adalah jumlah variabel. Jika t hitung > t tabel (n-k-1), maka ditolak Jika t hitung < t tabel (n-k-1), maka diterima.

: b1; b2; b3; b4; = 0, artinya harga, lokasi, kelengkapan barang dan pelayanan secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen.

 Ha : b1; b2; b3; b4; ≠ 0

Harga, lokasi toko, kelengkapan barang dan pelayanan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen pada Toserba Jacinto.


(70)

Ha : b1; b2; b3; b4; ≠ 0 artinya harga,lokasi, kelengkapan barang dan pelayanan secara parsial berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen.

b. Penerimaan Ho dan Ha

Ho diterima bila probabilitas (p) > 0,05 Ha diterima bila probabilitas (p) 0,05

4. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) dari hasil regresi berganda menunjukkan seberapa besar variabel dependen bisa dijelaskan oleh variabel-variabel bebasnya (Santoso 2004:167).

Dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda maka masing- masing variabel independen harga, lokasi, kelengkapan barang dan pelayanan secara parsial dan secara simultan mempengaruhi variabel dependen yaitu minat beli konsumen yang dinyatakan dengan R2 untuk menyatakan koefisien determinasi atau seberapa besar pengaruh terhadap harga, lokasi, kelengkapan barang dan pelayanan. Sedangkan r2 untuk menyatakan koefisien determinasi parsial variabel independen terhadap variabel dependen. Besarnya koefisien determinasi adalah 0 sampai dengan 1. Semakin mendekati nol, maka semakin kecil pula pengaruh semua variabel independen


(71)

terhadap nilai variabel dependen (dengan kata lain semakin kecil kemampuan model dalam menjelaskan perubahan nilai variabel dependen). Sedangkan jika koefisien determinasi mendekati 1 maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variasi variabel independent terhadap variabel terikat.


(72)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

1. Sejarah Umum Toserba Jacinto

Peneliti mengadakan penelitian ini perusahaan toserba Jacinto yaitu pada wilayah yang terletak di Rua Jacinto Candido Dili Timor-Leste, dengan fasilitas umum yang kurang, serta tempat parkir yang tidak memadai di depan toserba maka banyak kendaraan yang tidak dapat memarkirkan kendaraan sehingga kendaraan-kendaraan tersebut harus parkir di trotoar dan samping jalan mengakibatkan jalanan menjadi macet. Toserba ini berada di daerah yang strategis sebab di daerah ini dilewati oleh angkuatan umum dari semua jurusan karena terletak tepat di perempatan jalan yang merupakan pertemuan angkutan umum dari jalur luar kota yang ingin masuk ke kota dili.

Peneliti mengadakan penelitian ini pada tangal 11 – Juni - 2012 yang mana peneliti membawa surat pengantar dari Universitas Sanata Dharma dan menyerahkan kepada manajer toserba Jacinto. Setelah manajer menelaah dan memahami isi surat pengantar tersebut akhirnya bersedia menerima peneliti untuk mengadakan penelitian di toserba Jacinto.


(1)

Kebersihan Toserba Jacinto Sangatlah Penting Bagi Konsumen

Kategori

Frekuensi

Persentase

Sangat Setuju

22

22,0 %

Setuju

35

35,0 %

Netral

26

26,0 %

Tidak Setuju

16

16,0 %

Sangat Tidak Setuju

1

1,0 %

Total

100

100,0 %

Sumber: data primer 2012

Tabel 5.14

Penilaian Responden Terhadap Item Pertanyaan:

Karyawan Selalu Memberikan Salam Setiap Kali Berjumpa dengan Konsumen

Kategori

Frekuensi

Persentase

Sangat Setuju

8

8,0 %

Setuju

9

9,0 %

Netral

29

29,0 %

Tidak Setuju

27

27,0 %

Sangat Tidak Setuju

27

27,0 %

Total

100

100,0 %

Sumber: data primer 2012

3.

Variabel Lokasi

Tabel 5.15

Penilaian Responden Terhadap Item Pertanyaan: Tersedianya Lapangan Parkir Bagi Konsumen

Kategori

Frekuensi

Persentase

Sangat Setuju

8

8,0 %

Setuju

9

9,0 %

Netral

21

21,0 %

Tidak Setuju

33

33,0 %

Sangat Tidak Setuju

29

29,0 %

Total

100

100,0 %


(2)

Tabel 5.16

Penilaian Responden Terhadap Item Pertanyaan:

Mudah Mendapatkan Tampat parkir Untuk Kendaraan Konsumen

Kategori

Frekuensi

Persentase

Sangat Setuju

9

9,0 %

Setuju

12

12,0 %

Netral

26

26,0 %

Tidak Setuju

35

35,0 %

Sangat Tidak Setuju

18

18,0 %

Total

100

100,0 %

Sumber data primer 2012

Tabel 5.17

Penilaian Responden Terhadap Item Pertanyaan: Lokasi Toserba Jacinto Sangat Strategis

Kategori

Frekuensi

Persentase

Sangat Setuju

26

26,0 %

Setuju

37

37,0 %

Netral

26

26,0 %

Tidak Setuju

9

9,0 %

Sangat Tidak Setuju

2

2,0 %

Total

100

100,0 %

Sumber: data primer 2012

Tabel 5.18

Penilaian Responden Terhadap Item Pertanyaan:

Toserba Jacinto Berada Ditempat Yang Dilalui Oleh Kendaraan Umum

Sumber data primer 2012

Kategori

Frekuensi

Persentase

Sangat Setuju

35

35,0 %

Setuju

38

38,0 %

Netral

20

20,0 %

Tidak Setuju

5

5,0 %

Sangat Tidak Setuju

2

2,0 %


(3)

Tabel 5.19

Penilaian Responden Terhadap Item Pertanyaan:

Toserba Jacinto Menawarkan Kelengkapan Barang Bagi Konsumen

Kategori

Frekuensi

Persentase

Sangat Setuju

13

13,0 %

Setuju

32

32,0 %

Netral

25

25,0 %

Tidak Setuju

17

17,0 %

Sangat Tidak Setuju

3

3,0 %

Total

100

100,0 %

Sumber data primer 2012

Tabel 5.20

Penilaian Responden Terhadap Item Pertanyaan:

Toserba Jacinto Menyediakan kebutuhan Yang Diperlukan Oleh Konsumen

Sumber: data primer 2012

Tabel 5.21

Penilaian Responden Terhadap Item Pertanyaan:

Konsumen Dengan Mudah Mendapatkan Barang di Toserba Jacinto

Sumber: data primer 2012

Kategori

Frekuensi

Persentase

Sangat Setuju

12

12,0 %

Setuju

45

45,0 %

Netral

26

26,0 %

Tidak Setuju

13

13,0 %

Sangat Tidak Setuju

4

4,0 %

Total

100

100,0 %

Kategori

Frekuensi

Persentase

Sangat Setuju

14

14,0 %

Setuju

28

28,0 %

Netral

39

39,0 %

Tidak Setuju

14

14,0 %

Sangat Tidak Setuju

5

5,0 %


(4)

Tabel 5.22

Penilaian Responden Terhadap Item Pertanyaan: Konsumen Mudah Mendapatkan Barang Yang Dicarinya

Kategori

Frekuensi

Persentase

Sangat Setuju

12

12,0 %

Setuju

31

31,0 %

Netral

38

38,0 %

Tidak Setuju

16

16,0 %

Sangat Tidak Setuju

3

3,0 %

Total

100

100,0 %

Sumber: data primer 2012

Tabel 5.23

Penilaian Responden Terhadap Item Pertanyaan:

Toserba Jacinto Menyediakan Keragaman Produk Bagi Konsumen

Kategori

Frekuensi

Persentase

Sangat Setuju

13

13,0 %

Setuju

25

25,0 %

Netral

45

45,0 %

Tidak Setuju

16

16,0 %

Sangat Tidak Setuju

1

1,0 %

Total

100

100,0 %

Sumber data primer 2012

5.

Variabel Minat Beli

Tabel 5.24

Penilaian Responden Terhadap Item Pertanyaan:

Apabila Melakukan Pembelian Kebutuhan, Saya Selalu ke Toserba Jacinto

Kategori

Frekuensi

Persentase

Sangat Setuju

12

12,0 %

Setuju

29

29,0%

Netral

36

36,0%

Tidak Setuju

19

19,0 %

Sangat Tidak Setuju

4

4,0 %

Total

100

100,0 %


(5)

Saya Seringkali Mengajak Keluarga Maupun Teman teman Untuk Berbelanja di Toserba Jacinto

Sumber data primer 2012

Tabel 5.26

Penilaian Responden Terhadap Item Pertanyaan:

Saya Berminat Membeli di Toserba Jacinto Setelah Merasakan Adanya Kebutuhan dan Keinginan

Kategori

Frekuensi

Persentase

Sangat Setuju

11

11,0 %

Setuju

51

51,0 %

Netral

28

28,0 %

Tidak Setuju

7

7,0 %

Sangat Tidak Setuju

3

3,0 %

Total

100

100

Sumber data primer 2012

Tabel 5.27

Penilaian Responden Terhadap Item Pertanyaan:

Saya Selalu Merekomendasikan Teman Teman Saya Untuk Membeli Kebutuhannya di Toserba Jacinto

Kategori

Frekuensi

Persentase

Sangat Setuju

15

15,0 %

Setuju

26

26,0 %

Netral

41

41,0 %

Tidak Setuju

16

16,0 %

Sangat Tidak Setuju

2

2,0 %

Total

100

100,0 %

Sumber: data primer 2012

Kategori

Frekuensi

Persentase

Sangat Setuju

12

12,0 %

Setuju

33

33,0 %

Netral

29

29,0 %

Tidak Setuju

24

24,0 %

Sangat Tidak Setuju

2

2,0 %


(6)

Tabel 5.28

Penilaian Responden Terhadap Item Pertanyaan:

Toserba Jacinto Selalu Menjadi Pilihan Utama Ketika Saya Ingin Berbelanja

Sumber: data primer 2012

Kategori

Frekuensi

Persentase

Sangat Setuju

17

17,0 %

Setuju

28

28,0 %

Netral

33

33,0 %

Tidak Setuju

17

17,0 %

Sangat Tidak Setuju

5

5,0 %