Studi Kasus : SMK Negeri 1 Jogonalan Klaten SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

  

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA

TERHADAP MINAT SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

Studi Kasus : SMK Negeri 1 Jogonalan Klaten

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

Lia Puspasari

  

021334102

PROGRAM PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA

TERHADAP MINAT SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

Studi Kasus : SMK Negeri 1 Jogonalan Klaten

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

Lia Puspasari

  

021334102

PROGRAM PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  PERSEMBAHAN “ Let God Lead Y our W ay “ B iarkan Tuhan yang M enuntun J alanmu Skripsi ini ku persembahkan kepada : Tuhan Yesus dan Bunda Maria, My Savior

  Papa di surga Mama tersayang Adikku Ferry Suamiku tercinta Stive

  M OTTO

“I know the Lord

will make a way for

me “

  

ku tahu Tuhan pasti buka jalan untukku”

  

“ if there is a will there is a

way ”

  

ABSTRAK

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA

TERHADAP MINAT SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

Studi Kasus : SMK Negeri 1 Jogonalan Klaten

Lia Puspasari

  

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh tingkat pendidikan

orang tua terhadap minat siswa SMK untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (2)

pengaruh jenis pekerjaan orang tua terhadap minat siswa SMK untuk melanjutkan studi

ke perguruan tinggi; (3) pengaruh tingkat pendapatan orang tua terhadap minat siswa

SMK untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

  Penelitian ini merupakan studi kasus pada siswa SMK N 1 Jogonalan Klaten.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK N 1 Jogonalan. Jumlah

populasi penelitian ini adalah 590 siswa. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XII

SMK N 1 Jogonalan. Jumlah sampel penelitian ini adalah 187 siswa. Metode

pengumpulan data adalah kuesioner. Teknik pengambilan sampel yang digunakan

adalah purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis Chi

Kuadrat.

  Hasil penelitian menunjukkan: (1) tidak ada pengaruh tingkat pendidikan orang

tua terhadap minat siswa SMK untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi (hasil

  2

  2  

perhitungan tingkat pendidikan ayah: = 0,540 < = 5,99 dan pada tingkat

hitung tabel

  2

  2

pendidikan ibu: = 0,077 < = 5,99); (2) tidak ada pengaruh jenis pekerjaan

hitung tabel

orang tua terhadap minat siswa SMK untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi (hasil

  

2

  2  

perhitungan pada jenis pekerjaan ayah: = 0,014 < = 3,84 dan pada jenis

hitung tabel

  2

  2  

pekerjaan ibu = 0,003 < dari = 3,84); (3) tidak ada pengaruh tingkat

hitung tabel

pendapatan orang tua terhadap minat siswa SMK untuk melanjutkan studi ke perguruan

  2

  2

tinggi (hasil perhitungan pada tingkat pendapatan ayah = 0,110 < = 3,84

hitung tabel

  2

  2 dan pada tingkat pendapatan ibu = 0,004 < dari = 3,84) hitung tabel

  

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PARENTS’ ECONOMIC SOCIAL STATUS TOWARDS

THE INTEREST OF VOCATIONAL HIGH SCHOOL STUDENTS TO

CONTINUE THEIR STUDY TO UNIVERSITY

  

A Case Study: 1 State Vocational High School Jogonalan Klaten

Lia Puspasari

Sanata Dharma University

Yogyakarta

  

2009

This research aims to find out: (1) the influence of parents’ educational level

towards the interest of Vocational School students to continue their study to university;

(2) the influence of parents’ kinds of job towards the interest of Vocational School

students to continue their study to university; (3) the influence of parents’ income

towards the interest of Vocational School students to continue their study to university.

  This research is a case study on the students of 1 State Vocational high School

Jogonalan Klaten. The population in this research is all students of of 1 State Vocational

High School Jogonalan Klaten. The total population of this research is 590 students. The

samples of this research are 187 students of XII grade. The method of the collecting data

is questionnaire. The technique of taking samples is Chi Square.

  The result shows that: (1) there is no influence of the parents’ educational level

towards the interest of vocational high school students to continue their study to

  2

  2

university (the result on fathers’ educational level: = 0,540 < = 5,99 and on

count table

  2

  2

mothers’ educational level: = 0,077 < = 5,99); (2) there is no influence of

count table

parents’ kinds of job towards the interest of vocational high school students to continue

  2

  2  

their study to university (the result on fathers’ kinds of job: = 0,014 < = 3,48

count table

  

2

  2

and the result on mothers’ kinds of job: = 0.003 < = 3,48); (3) there is no

count table

influence of parents’ income towards the interest of vocational high school students to

  2

continue their study to university (result based on fathers’ income: = 0,110

count

  2

  2

  2 < = 3,48 and result based on mothers’ income: = 0,004 < =3,84) table count table

KATA PENGANTAR

  Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi

ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Krguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan

arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tek

terhingga kepada:

  

a. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J. selaku Rektor Unuversitas Sanata

Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kapribadian kepada penulis.

  

b. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  

c. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial Universitas Sanata Dharma.

  

d. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Akuntansi Universitas Sanata Dharma dan Pembimbing I yang telah bersedia menyediakan waktu, memberikan saran dan kritik yang sangat berarti dalam membimbing penyelesaian skripsi ini.

  

e. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. dan Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd.,

M.SA. selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberi kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

  

f. Segenap staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi atas ilmu yang telah

diberikan melalui perkuliahan.

  

g. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu proses kelancaran dalam proses belajar selama ini. memberikan ijin, bantuan dan kelancaran kepada penulis untuk melakukan penelitian.

i. Seluruh keluargaku: Papaku tercinta, Tony Soegiharto yang ada disurga atas doanya.

  Mamaku tersayang, Christina Sukeksi atas segala doa, cinta, dan kesabaran dalam membimbingku (akhirnya aku lulus). Adikku Ferry Nugroho atas bantuannya dalam mencari uang dan atas penghiburannya. Suamiku Tercinta Stevanus Agung Wahyu Saputro atas segala pendampingannya dalam menjalankan PBM dan mengantarku disaat aku bimbingan dan seluruh keluarga besarku terima kasih atas segala doa, semangat dan bimbingannya sehingga aku bisa menyelesaikan skripsi ini.

j. Anak-anak Kost Ampel 23c : Mbak Yayuk, Mbak Yeni, Rikky, Yoan dan Dewi

terima kasih atas persahabatan kalian yang sangat berarti untukku.

k. Sahabat-sahabat terbaikku: Veronika Rushartanti selalu mengajariku disaat aku

mulai kesusahan untuk mengolah data (rumahmu jauh baget bu…rajin bimbingan biar kita bisa wisuda bareng), Thomas Dwi Akto selalu menanyakan kabar teman- teman yang masih kuliah, Yuliana Mita K sudah mau menungguiku ujian dan memberikan semangat dan masukan. T. Yuandita, dan Siska (akhirnya kita lulus juga). Putri, Candra, Heri, Dewi, Emi dan Valen tetap semangat ya kalian pasti bisa….

l. Yanita Minarmi atas diskusinya yang sangat membantuku, maaf selalu bikin repot

dan selalu mengganggumu.

m. Teman-teman PAK’A, PAK’B dan PAK”C Pendidikan Akuntansi;02 atas

kebersamaan selama proses perkuliahan yang menyenangkan di Unuversitas Sanata

  Dharma. n. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu per satu.

  Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

  Yogyakarta, 20 April 2009

  

DAFTAR ISI

Halaman JUDUL ………………………………………………………………………… i

  HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………….. ii HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………. iii PERSEMBAHAN……………………………………………………………… iv MOTTO………………………………………………………………………… v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………….. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI…………………… vii ABSTRAK………………………………………………………………………. viii ABSTRACT……………………………………………………………………... ix KATA PENGANTAR…………………………………………………………… x DAFTAR TABEL……………………………………………………………...... xv

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………...... xvii

  BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

B. Batasan Masalah......................................................................................... 4

C. Rumusan Masalah ...................................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4

E. Manfaat Penelitian...................................................................................... 5

BAB II Tinjauan Pustaka A. Minat.......................................................................................................... 6

B. Status Sosial Ekonomi................................................................................ 7

C. Pendidikan Orang Tua ................................................................................ 9

  

E. Pendapatan Orang Tua…………………………………………………….. 12

  E. Teknik Pengumpulan Data

  1. Analisis Statistik Deskriptif ................................................................. 28

  H. Teknik Analisis Data

  2. Pengujian Reliabilitas ......................................................................... 26

  1. Pengujian Validitas............................................................................. 24

  G. Pengujian Instrumen Penelitian

  

F. Operasionalisasi Variabel .......................................................................... 22

  3. Wawancara…………………………………………………………... 22

  2. Dokumentasi…………………………………………………………. 22

  1. Kuesioner…………………………………………………………….. 21

  3. Teknik Penarikan Sampel……………………………………………. 21

  

F. Kerangka teoritik………………………………………………………….. 15

  2. Sampel………………………………………………………………... 21

  1. Populasi………………………………………………………………. 21

  D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

  2. Obyek Penelitian……………………………………………………... 20

  1. Subyek Penelitian…………………………………………………….. 20

  C. Subyek dan Obyek Penelitian

  2. Waktu Penelitian………………………………………………………. 20

  1. Tempat Penelitian……………………………………………………… 20

  BAB III Metodologi Penelitian A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 20 B. Tempat dan Waktu Penelitian

  

G. Hipotesis…………………………………………………………………… 18

   2. Pengujian Hipotesis

  b. Pengujian Hipotesis ........................................................................ 28

  BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah Berdirinya SMK N I Jogonalan .................................................... 31

B. Ganbaran Umum SMK N I Jogonalan....................................................... 32

C. Visi dan Misi SMK N I Jogonalan ............................................................ 35

D. Tujuan SMK N I Jogonalan ...................................................................... 35

E. Organisasi Kesiswaan .............................................................................. 36

F. Kegiatan Ekstrakulikuler Sekolah............................................................. 36

G. Struktur Organisasi SMK N I Jogonalan ................................................... 39

H. Pembuatan Tugas dan Tanggung jawab .................................................... 39

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data

  1. Deskripsi Minat Siswa.......................................................................44

  2. Deskripsi Tingkat Pendidikan Orang Tua ..........................................45

  3. Deskripsi Jenis Pekerjaan Orang Tua.................................................46

  4. Deskripsi Tingkat Pendidikan Orang Tua ..........................................47

  

B. Analisis Data ...........................................................................................48

  

C. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................................57

  BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan .............................................................................................62

B. Saran .......................................................................................................62

C. Keterbatasan ............................................................................................64

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL Halaman

Tabel 3.1 Operasional Variable Minat Siswa SMK untuk Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi………………………………………………… 24Tabel 3.2 Skor Pertanyaan Minat Siswa SMK untuk Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi…………………………………………………… 24Tabel 3.3 Rangkuman Uji Validitas Variabel Minat Siswa SMK untuk Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi…………………………….. 25Tabel 5.1 Deskripsi Minat Siswa SMK Untuk Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi.................................................................................................. 44Tabel 5.2 Deskripsi Tingkat Pendidikan Ayah…………………………………. 45Tabel 5.3 Deskripsi Tingkat Pendidikan Ibu……………………………………. 45Tabel 5.4 Deskripsi Jenis Pekerjaan Ayah………………………………………. 46Tabel 5.5 Deskripsi Jenis Pekerjaan Ibu………………………………………… 47Tabel 5.6 Deskripsi Tingkat Pendapatan Ayah…………………………………. 47Tabel 5.7 Deskripsi Tingkat Pendapatan Ibu…………………………………… 48Tabel 5.8 Data Tingkat Pendidikan Ayah dan Minat Siswa SMK untuk Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi……………………………… 49Tabel 5.9 Tabel Kontigensi……………………………………………………… 49Tabel 5.10 Data Tingkat Pendidikan Ibu da Minat Siswa untuk Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi…………………………………………………… 50Tabel 5.11 Tabel Kontigensi………………………………………………………. 50Tabel 5.12 Data Jenis Pekerjaan Ayah dan Minat Siswa untuk Melanjutkan Studi ke PerguruanTinggi……………………………………………………. 51Tabel 5.13 Tabel kontigensi……………………………………………………….. 51Tabel 5.14 Data Jenis Pekerjaan Ibu dan Minat Siswa untuk Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi……………………………………………………… 53Tabel 5.15 Tabel Kontigensi……………………………………………………… 53Tabel 5.16 Data Tingkat Pendapatan Ayah dan Minat Siswa untuk Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi…………………………………………… 54Tabel 5.17 Tabel Kontigensi……………………………………………………… 54Tabel 5.18 Data Tingkat Pendapatan Ibu dan Minat Siswa untuk Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi…………………………………………… 56Tabel 5.19 Tabel Kontigensi……………………………………………………… 56

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1. Kuesioner Penelitian…………………………………………….. 68 Lampiran 2. Validitas dan Reliabilitas………………………………………… 74 Lampiran 3. Data Induk Penelitian……………………………………………. 78 Lampiran 4. Penilaian Variabel Berdasarkan PAP……………………………. 89 Lampiran 5. Statistik Deskriptif………………………………………………… 94 Lampiran 6. Surah Ijin Penelitian………………………………………………. 97

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi atau era keterbukaan, sumber daya manusia

  sangat berperan di dalamnya. Kualitas sumber daya manusia merupakan kunci keberhasilan setiap pembangunan suatu negara. Dalam keadaan yang tidak menentu di bidang ekonomi, politik, sosial, dan moral, bangsa Indonesia sangat membutuhkan sumber daya manusia yang mempunyai pengetahuan dan

keterampilan yang siap menghadapi dunia kerja dalam era globalisasi mendatang.

  Dalam era globalisasi sekarang ini kemajuan teknologi dan industri membutuhkan sumber daya manusia yang terampil dan berpendidikan. Seseorang perlu mengenyam pendidikan agar dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman. Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pendidikan menduduki peranan penting sehingga perlu mendapatkan prioritas tinggi dalam pembangunan nasional. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia itu, pendidikan mempunyai tugas memberikan bekal kepada seseorang agar potensinya berkembang secara sehat, optimal, sehingga sifat dasar manusia yang eksploratif dan kreatif bisa berkembang dalam wadah pendidikan. Melalui pendidikan diharapkan secara efektif dikembangkan bakat dan kemampuan seseorang. Tetapi selama ini pemerintah lebih menekankan pendidikan yang bersifat pengetahuan daripada yang

  Dewasa ini pendidikan telah tumbuh meluas dan menjadi kebutuhan

masyarakat terutama anak-anak usia sekolah. Masyarakat memahami pentingnya

pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang tentu saja akan

meningkatkan kehidupan sosial ekonomi. Pendidikan sering juga dipandang sebagai

persiapan untuk kehidupan yang lebih baik di kemudian hari. Karena itu banyak

orang tua yang tidak ragu-ragu memberikan pengorbanan yang besar untuk

pendidikan anak-anaknya. Anak yang telah menamatkan sekolah diharapkan

sanggup melakukan pekerjaan sebagai mata pencaharian atau setidaknya mempunyai

dasar yang cukup untuk mancari nafkah. Semakin tinggi pendidikan, semakin besar

harapan untuk memperoleh pekerjaan yang baik.

  Ketika seorang siswa lulus SMK, mereka dihadapkan kepada berbagai

macam persoalan antara lain, apakah saya mau melanjutkan belajar, apakah saya

akan bekerja (Walgito, 1982:21). Jelaslah kiranya bahwa pendidikan sekolah sejak

jenjang SMTA sangat erat kaitannya dengan persiapan mereka memasuki dunia

kerja atau melanjutkan studi pada jenjang yang lebih tinggi.

  Pada umumnya orang tua yang mampu atau berasal dari golongan yang

lebih tinggi tingkat ekonominya akan lebih suka anaknya melanjutkan studinya ke

perguruan tinggi dibandingkan dengan mereka yang berasal dari keluarga yang

tingkat ekonomi rendah. Keluarga dengan tingkat ekonomi yang lebih rendah

didesak untuk mencari pekerjaan guna mempertahankan nasibnya. Banyaknya

pilihan pendidikan itu menyebabkan siswa lebih selektif untuk memilih pendidikan

  

dengan demikian untuk memperoleh pendidikan tersebut diperlukan biaya yang

tidak sedikit jumlahnya. Biaya pendidikan yang tinggi kadang menjadi kendala bagi

mereka yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Banyak dari mereka

terpaksa putus sekolah atau tidak dapat melanjutkan studi ke jenjang pendidikan

yang lebih tinggi karena keterbatasan biaya.

  Dari uraian tersebut di atas dapat diketahui bahwa untuk menempuh

pendidikan yang lebih tinggi banyak faktor yang harus dipertimbangkan oleh siswa.

  

Dari sekian banyak faktor tersebut dapat dipilih beberapa faktor yang diduga

dominan berpengaruh terhadap pembentukan minat siswa untuk melanjutkan studi

ke perguruan tinggi. Faktor tersebut adalah status sosial ekonomi orang tua.

Pertimbangannya bahwa status sosial ekonomi orang tua merupakan faktor dominan

yang mempengaruhi seorang anak dalam menentukan pilihan pendidikan ke jenjang

yang lebih tinggi. Penelitian ini dimaksudkan untuk menyelidiki apakah faktor

tersebut mempengaruhi minat siswa sekolah menengah kejuruan dalam melanjutkan

studi ke perguruan tinggi. Penelitian ini selanjutnya mengambil judul

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP

MINAT SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN UNTUK

MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI “. Penelitian ini

merupakan studi kasus pada siswa SMK Negeri 1 Jogonalan Klaten.

  B. Batasan Masalah Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui minat siswa melanjutkan studi.

  Faktor-faktor yang diduga menentukan tinggi atau rendahnya minat siswa dalam penelitian ini adalah status sosial ekonomi orang tua. Status ekonomi orang tua mencakup tingkat pendidikan orang tua, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua.

  C. Rumusan Masalah

  1. Apakah tingkat pendidikan orang tua berpengaruh terhadap minat siswa sekolah menengah kejuruan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi?

  2. Apakah jenis pekerjaan orang tua berpengaruh terhadap minat siswa sekolah menengah kejuruan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi?

  3. Apakah tingkat pendapatan orang tua berpengaruh terhadap minat siswa sekolah menengah kejuruan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi? D. Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap minat siswa

sekolah menengah kejuruan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

  2. Untuk mengetahui pengaruh jenis pekerjaan orang tua terhadap minat siswa sekolah kejuruan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

  3. Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendapatan orang tua terhadap minat siswa

E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai masukan bagi pihak sekolah untuk mengarahkan siswa melanjutkan studi yang berikutnya sesuai yang diinginkannya dengan memperhatikan faktor-faktor yang ada pada diri siswa terutama lewat program bimbingan dan penyuluhan.

  2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi pertimbangan untuk penelitian berikutnya.

  3. Bagi Penulis Pelaksanaan penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk menambah pengetahuan, menerapkan teori yang didapat selama perkuliahan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan suatu pilihan

  seseorang. Selain itu minat merupakan salah satu faktor psikologis yang sangat penting untuk suatu keberhasilan seseorang. Seseorang yang mengerjakan suatu pekerjaan dengan disertai minat, pada umumnya akan memperoleh hasil yang lebih baik daripada mereka tidak berminat.

  Minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu (Winkel, 1983:30). Menurut Winkel (1983:31), perasaan senang akan menimbulkan minat yang diperkuat lagi dengan sikap positip. Yang mana diantara hal-hal itu timbul lebih dahulu, sukar ditentukan secara pasti. Mungkin pada umumnya berlaku urutan psikologis sebagai berikut: perasaan senang - sikap positip

  • – minat. Munculnya minat tidak secara tiba-tiba melainkan terbentuk dan berkembang melalui proses pendidikan sosialisasi dan proses interaksi di sekolah, masyarakat, dan di dalam keluarga.

  Hal yang perlu diperhatikan dalam minat seseorang (Sumardi, 1983:54) adalah:

  1. Minat pembawaan Minat ini muncul dengan tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain baik yang ada. Misalnya, apabila seseorang mempunyai bakat di bidang pendidikan maka ia berminat masuk FKIP.

  2. Minat yang muncul karena pengaruh luar Minat seseorang bisa saja berubah karena adanya pengaruh-pengaruh seperti lingkungan dan kebutuhan. Misalnya, siswa yang teman-temannya banyak masuk fakultas hukum, maka ia terpaksa masuk fakultas hukum pula walaupun minatnya bukan ke fakultas hukum.

  Purwanto (1984:59) mengatakan bahwa minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan (motif-motif) yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar. Motif menggunakan dan menyelidiki dunia luar (manipulate and exploring motives). Dari manipulasi dan explorasi yang dilakukan terhadap dunia luar itu, lama kelamaan timbul minat terhadap sesuatu. Apa yang

menarik minat seseorang mendorongnya untuk berbuat lebih giat dan lebih baik.

  Berdasarkan pendapat di atas, maka minat melanjutkan ke perguruan tinggi dapat diartikan sebagai kecenderungan yang mengarahkan siswa untuk melanjutkan sekolah setelah lulus SMK, yang ditandai dengan adanya perasaan senang terhadap perguruan tinggi, perasaan tertarik, dan perasaan bahwa perguruan tinggi yang bersangkutan sesuai dengan kebutuhan perkembangan dunia kerja.

B. Status Sosial Ekonomi

  Status adalah posisi dalam kelompok. Status sosial ekonomi merupakan kombinasi dari status sosial dan status ekonomi yang dimiliki seseorang (orang tua) dalam suatu kelompok masyarakat. Menurut Susanto (1983:79), status adalah

  

dari hak dan kewajiban dalam tindakan manusia. Sedangkan menurut Ralph Linton

(Susanto, 1983:79) ada 2 jenis status :

1. ascribed status (= status yang diperoleh berdasarkan wewenang atau yang

dinyatakan)

2. achieved status (= status yang diperoleh berdasarkan pengakuan orang lain atau

keberhasilan)

  Menurut Winkel (1983:37), status sosial adalah tinggi atau rendahnya

prestise yang dimiliki seseorang berdasarkan posisi yang dipegangnya dalam suatu

sistem sosial. Cakupan status sosial ekonomi keluarga antara lain meliputi tingkat

pendidikan orang tua, pekerjaan dan penghasilan orang tua, fasilitas khusus, dan

barang-barang berharga yang ada di rumah (Mahmud, 1989:99). Remaja-remaja

yang berasal dari latar belakang sosial ekonomi yang tidak menguntungkan

menghadapi problem-problem finansial sehingga tidak mempunyai kesempatan

untuk melanjutkan sekolah. Dengan demikian membatasi keinginannya untuk lebih

maju. Menurut hasil penelitian Alwin dan Thornton (Purwanto, 1984:99), murid-

murid yang berasal dari keluarga yang berstatus sosial ekonomi tinggi menunjukkan

prestasi belajar lebih tinggi dan dapat bersekolah lebih lama ketimbang murid-murid

yang berasal dari keluarga dengan latar belakang sosial ekonomi yang rendah.

  Jadi pengertian status sosial keluarga dapat dikaitkan dengan tingkat

pendidikan orang tua, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan

fasilitas yang tersedia bagi kebutuhan hidup.

C. Pendidikan Orang Tua

  Pengertian “pendidikan” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:204), proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Jadi, pendidikan berarti tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah dan madrasah) yang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap (Syah, 1955:11). Pendidikan dapat berlangsung secara informal dan nonformal disamping secara formal seperti sekolah, madrasah dan institut-institut lainnya.

  Menurut Poerbakawatja dan Harahap (Syah, 1955:11), pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya. Orang dewasa itu adalah orang tua si anak atau orang yang atas dasar tugas dan kedudukannya mempunyai kewajiban untuk mendidik. Pendidikan pada hakekatnya adalah suatu proses, yaitu proses pendewasaan anak didik. Proses ini dilakukan oleh pendidik dengan sadar, sengaja, dan penuh tanggung jawab. Fungsi pendidikan adalah menyediakan apa saja yang diperlukan untuk mengembangkan anak didik.

  Sedangkan yang dimaksud dengan tingkat pendidikan adalah pendidikan formal yang dicapai yaitu SD, SLTP, SLTA (SMU) dan Perguruan Tinggi. Tingkat pendidikan formal yang dicapai akan membawa pengaruh luas kepada kehidupan

  

berpengaruh pada jenjang pekerjaan formal, penghasilan, kekayaan, dan status sosial

dalam masyarakat. Seseorang yang berpendidikan tinggi akan cenderung memiliki

pengetahuan dan wawasan luas daripada orang yang tidak berpendidikan. Demikian

juga dari keluarga yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi pada umumnya lebih

mengerti akan pentingnya sekolah bagi anak-anaknya. Sebaliknya keluarga yang

orang tuanya tidak berpendidikan pada umumnya menganggap rendah arti

pendidikan bagi anak-anaknya, yang penting anakanya ikut membantu bekerja

membantu orang tua untuk mencukupi kebutuhan. Keluarga yang orang tuanya tidak

berpendidikan memiliki informasi dan pengertian tentang segala hal serba terbatas,

sehingga perkembangan anak-anaknya dihambat oleh keterbatasan itu. Mereka tidak

memandang pendidikan sebagai tujuan yang bernilai, tetapi hanya menganggap

sebagai jalan menuju keberhasilan kerja.

  Senada dengan itu, remaja-remaja yang orang tuanya berpendidikan tinggi

lebih mungkin melanjutkan pelajarannya ke perguruan tinggi daripada remaja-

remaja yang orang tuanya tidak pernah mengenyam pendidikan tinggi. Dan remaja-

remaja yang orang tuanya berijazah sekolah lanjutan tingkat atas lebih mungkin

melanjutkan studinya ke perguruan tinggi dibandingkan remaja-remaja yang orang

tuanya tidak seperti itu. Lamanya seorang bersekolah merupakan indikator

keberhasilan kerja. Artinya, setidaknya secara teoritis, lulusan perguruan tinggi akan

mendapat pekerjaan lebih baik dan penghasilan lebih tinggi dibandingkan dengan

lulusan sekolah lanjutan tingkat atas (Purwanto, 1984:87-89).

  Dapat diduga bahwa anak yang berasal dari orang tua yang berpendidikan tinggi cenderung mempunyai minat yang lebih besar untuk terus bersekolah karena dorongan orang tua dan bimbingan dari orang tua yang berpandangan bahwa sekolah itu penting bagi kehidupan daripada mereka yang orang tuanya tidak berpendidikan.

  Sedangkan tingkat pendidikan dalam peneletian ini artinya kurang lebih adalah jenjang pendidikan yang telah diselesaikan oleh orang tua yang dibuktikan dengan adanya ijazah yang paling akhir diperolehnya. misalnya : SD, SMP, SMU, Sarjana Muda, dan Sarjana.

D. Pekerjaan Orang Tua

  Yang dimaksud dengan jenis pekerjaan dalam penelitian adalah bidang pekerjaan yang ditekuni oleh orang tuanya setiap hari. Menurut Riwanto (1994:166- 167) jenis pekerjaan dapat dibagi kedalam 8 golongan yaitu sebagai berikut:

  1. Tenaga profesional : teknisi dan yang sejenisnya

  2. Tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan

  3. Tenaga tata usaha dan tenaga sejenisnya

  4. Tenaga usaha penjualan

  5. Tenaga usaha jasa

  6. Tenaga usaha pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan

  7. Tenaga produksi, operator alat angkut, pekerja kasar

  8. Lainnya Jenis pekerjaan atau profesi orang tua berkaitan erat dengan pola pengasuhan anak. Di mana tipe pekerjaan yang digeluti orang tua ikut mempengaruhi perkembangan anak-anaknya. Hal itu berarti kalau orang tuanya sebagai pendidik, maka pola pengasuhan anak tidak ubahnya seperti profesinya sebagai pendidik. Orang tua akan memberikan dorongan kuat supaya anak mempunyai minat yang tinggi untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.