Studi deskriptif konsep diri fisik : studi pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma - USD Repository
STUDI DI DESKRIPTIF KONSEP DIRI FISI
ISIK Studi Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Stu
Universitas Sanata Dharma
SKRIPSI
Dia Diajukan Untuk Menenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
Fransisca Oliviani
NIM : 069114038
PROGRAM S STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI SIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UN NIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
STUDI DI DESKRIPTIF KONSEP DIRI FISI
ISIK Studi Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Stu
Universitas Sanata Dharma
SKRIPSI
Dia Diajukan Untuk Menenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
Fransisca Oliviani
NIM : 069114038
PROGRAM S STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI SIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UN NIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
Apa yang kau takutkan pada semua ini Percayalah lelah ini hanya sebentar saja Jangan menyerah walaupun tak mudah meraihnya Tetap tersenyumlah biar semakin mudah Karena kesedihanmu ternyata hanya sementara (Ipang – Teruslah Bermimpi)
Temukan apa arti dibalik cerita Hati ini terasa berbunga-bunga Membuat seakan aku melayang Membuat suasana menjadi nyata
Begitu indahnya DIA.. Seperti apa yang slalu kunantikan, aku inginkan DIA.. Melihatku apa adanya.. Seakan ku sempurna DIA.. Tunjukkan dengan tulus cinta-NYA
(Maliq & D’Essentials DIA)
- – I'm 21 for a moment - I feel better than ever (Windi)
Karya ini kupersembahkan untuk :
Tuhan atas kekuatan doa-Nya,
Keluarga,
Teman-temanku
Dan semua pihak atas segala kebaikannya
Terima kasih banyak
Pernyataan Keaslian Karya
Saya menyatakan yang sesungguhnya bahwa karya yang saya muat ini tidak
memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan daftar
pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.Yogyakarta, 20 Juni 2010 Fransisca Oliviani
STUDI DESKRIPTIF KONSEP DIRI FISIK
Studi Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
Fransisca Oliviani
ABSTRAK
Penelitian deskriptif kuantitatif ini bertujuan menggambarkan konsep diri fisik mahasiswa dan posisi aspek-aspek konsep diri fisik dalam keseluruhan konsep diri fisik mahasiswa. Subjek penelitian ialah 66 perempuan dan 38 laki-laki mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan kategori usia dewasa awal (20-40 tahun). Alat ukur penelitian adalah
short version of Physical Self-Description Questionnare (PSDQ-S) yang diadaptasi. Hasil analisis
data menyimpulkan bahwa secara umum mahasiswa memiliki konsep diri fisik positif. Penilaian diri, perasaan fisik, serta penampilan merupakan aspek yang paling dominan, sedangkan kemampuan berolahraga, ketahanan, dan aktivitas fisik adalah aspek yang paling kurang dominan. Gambaran konsep diri fisik mahasiswa adalah konsep diri fisik yang statis. Hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa mahasiswa laki-laki lebih berbahagia daripada perempuan dalam hal fisik.
Kata kunci : konsep diri fisik, mahasiswa, dewasa awal
DESCRIPTIVE STUDY OF PHYSICAL SELF-CONCEPT
Study among Students of Psychology Faculty in Sanata Dharma University
Fransisca Oliviani
ABSTRACT
This quantitative descriptive study aimed to describe the physical self-concept of studentsand the position of those aspects of physical self-concepts in the overall student's physical self-
concept. The subjects were 66 female and 38 male students of the Faculty of Psychology at Sanata
Dharma University in Yogyakarta. They were in early adult age category (20-40 year old).
Research instrument was adapted short version of Physical Self-Description Questionnare
(PSDQ-S). The data analysis concludes that in general the students have a positive physical self-
concept. Self-assessment, physical feelings, and appearance are the most dominant aspects, while
exercise capacity, endurance, and physical activity are the least dominant aspects. The student's
physical self concept is static. The results also show that male students are happier than female.Keywords: physical self-concept, students, early adult
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama : Fransisca OlivianiNo Mahasiswa: 069114038
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
STUDI DESKRIPTIF KONSEP DIRI FISIK
Studi Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 20 Juni 2010 Yang menyatakan, ( Fransisca Oliviani )KATA PENGANTAR
Pujian dan rasa syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yesus Kristus atas
penyertaan yang diberikan selama pengerjaan skripsi. Penulis menyadari banyak
orang telah menjadi insripasi sehingga pengalaman pengerjaan skripsi menjadi
pengalaman yang luar biasa. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima
kasih pada beberapa orang tersebut, yakni :
1. Romo Dr. A. Priyono Marwan, SJ. selaku Dosen Pembimbing Skripsi atas
pengertian, waktu, energi, pembelajaran, dan tentunya doa selama pengerjaan skripsi.
2. Ibu Dr. Ch. Siwi Handayani. S. Psi., M. Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Minta Istono S. Psi., M. Si. selaku Wakaprodi yang banyak
memberikan semangat bagi angkatan 2006 dalam pengerjaan skripsi.
4. Bapak Prof. Dr. Augustinus Supratiknya selaku Dosen Pembimbing
Akademik semester I-V dan Bapak Drs. H. Wahyudi, M. Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik semester VI-VIII atas pendampingannya selama ini.
5. Ibu Dra. Lusia Pratidarmanastiti, M. S. atas kepercayaan dan bimbingan
ketika penulis menjadi Asisten Mata Kuliah Tes Kognitif.
6. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi atas pendidikan dan bimbingan selama
penulis menjalankan masa studi.
7. Karyawan Fakultas Psikologi (Mas Muji, Mas Doni, Mbak Nanik, Mas
Gandung, dan Pak Gi) dan Pengurus Perpustakaan Universitas SanataDharma. Terima kasih atas bantuan selama masa kuliah dan selama pengerjaan skripsi.
8. Teman-teman BEMF 2007/2008 yang menyadarkan penulis bahwa
pengalaman berorganisasi adalah pengalaman yang menyenangkan.
9. Semua teman di berbagai kepanitian Fakultas Psikologi dan teman-teman
Asisten Tes Kognitif 2008/2009 Kelas Bu Lusi atas kekompakannya.
10. Atit dan keluarga atas segala semangat yang membuat pengerjaan ini lebih
mudah.
11. Nita, Ninit, Wayan, Sekar, Coro, Adit, Caca, dan teman-teman lainnya.
Keberadaan kalian membuat masa-masa kuliah menjadi indah.
12. Teman-teman bimbingan Romo Dr. A. Priyono Marwan, SJ. : Hermin,
Penny, Wayan, Maria, Endy, dan Jenny yang sudah memberikan dukungan selama ini.
13. Khususnya pada kedua orangtua, Mbak Wanda, dan Mas Henry. Terima kasih
atas kebebasan, kesabaran, dan dukungan baik secara langsung maupun di dalam doa.Penulis menyadari keterbatasan dalam penelitian. Oleh karenanya, penulis
terbuka akan kritik, saran, dan informasi tambahan guna membuat penelitian ini
lebih baik.Yogyakarta, Juni 2010 Fransisca Oliviani
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………..... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN …………………………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………... iii
HALAMAN MOTTO ……………………………………………………… iv
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………… v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………………………… vi
ABSTRAK …………………………………………………………………. vii
ABSTRACT ………………………………………………………………... viii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH …………….. ix
KATA PENGANTAR ……………………………………………………... x
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. xii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. xvi
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………. xviii
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….. xix
BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………….1 A. Latar Belakang Masalah …………………………………………
1 B. Rumusan Masalah ……………………………………………….
5 C. Tujuan Penelitian ………………………………………………...
5 D. Manfaat Penelitian ……………………………………………….
5 1. Manfaat Praktis ……………………………………………….
5
2. Manfaat Teoritis ………………………………………………
6
BAB II. LANDASAN TEORI ……………………………………………...
7 A. Konsep Diri ……………………………………………………...
7 1. Pengertian Konsep Diri ……………………………………….
7
2. Aspek-Aspek Konsep Diri ……………………………………
8 3. Perkembangan Penelitian Konsep Diri ……………………….
11 B. Konsep Diri Fisik ………………………………………………..
12
1. Pengertian Konsep Diri Fisik …………………………………
12 2. Aspek-Aspek Konsep Diri Fisik ……………………………...
13
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri Fisik ………
15
4. Konsep Diri Fisik Positif dan Konsep Diri Fisik Negatif ……
16 5. Penelitian Konsep Diri Fisik ………………………………….
17 C. Mahasiswa ……………………………………………………….
18 1. Pengertian Mahasiswa ………………………………………..
18
2. Ciri-ciri Mahasiswa sebagai Individu Dewasa Awal …………
18 D. Konsep Diri Fisik Mahasiswa Sebagai Manusia Usia Dewasa Awal ……………………………………………………………..
19 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ………………………………….
22 A. Jenis Penelitian ……………………………………………….
22 B. Identifikasi Variabel Penelitian ………………………………
22 C. Definisi Operasional ………………………………………….
23 D. Subjek Penelitian ……………………………………………..
23 E. Metode Pengumpulan Data …………………………………..
24 F. Alat Pengumpulan Data ………………………………………
24
G. Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data …………..
26 1. Validitas …………………………………………………...
26 2. Reliabilitas ………………………………………………...
28 H. Analisis Data …………………………………………………
30 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………….
33 A. Penelitian ……………………………………………………….
33 1. Persiapan Penelitian ………………………………………...
33 2. Pelaksanaan Penelitian ………………………………….......
33 B. Hasil Penelitian ………………………………………………...
34
1. Uji Normalitas ………………………………………………
34 2. Deskripsi Data Penelitian …………………………………...
35
a) Deskripsi Data Konsep Diri Fisik Mahasiswa Secara
35 Umum ……………………………………………………
b) Deskripsi Data Rerata Empiris dan Rerata Teoritis Masing-Masing Aspek Konsep Diri Fisik Mahasiswa …..
37
c) Deskripsi Data Posisi Aspek-aspek Konsep Diri Fisik Dalam Keseluruhan Konsep Diri Fisik Mahasiswa ……...
38 3. Analisis Tambahan ………………………………………….
39
a) Deskripsi Data Konsep Diri Fisik Berdasarkan Jenis Kelamin Secara Umum …………………………………..
39
b) Deskripsi Data Posisi Aspek-aspek Konsep Diri Fisik Berdasarkan Jenis Kelamin ……………………………...
40 C. Pembahasan …………………………………………………….
43
BAB V. PENUTUP ………………………………………………………...
46 A. Kesimpulan …………………………………………………….
46 B. Keterbatasan Penelitian ………………………………………..
47 C. Saran ……………………………………………………………
47 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………
48 LAMPIRAN ………………………………………………………………..
53
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Pembagian Item Skala PSDQ-S …………………………...............25 Tabel 2 Pembagian Item Skala PSDQ-S Setelah Proses Validasi ………….
28 Tabel 3 Koefisien Reliabilitas Skala PSDQ-S …..........................................
30 Tabel 4 Norma Kategori Jenjang Sebelum Penghitungan Rerata Teoritis……………………………………………………………..
30 Tabel 5 Norma Kategori Jenjang Setelah Penghitungan Rerata Teoritis .....
32 Tabel 6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Skala PSDQ-S …………..
35 Tabel 7 Data Statistik Deskriptif Konsep Diri Fisik Mahasiswa Secara Umum ……………………………………………………………...
35 Tabel 8 Uji t Rerata Empiris dan Rerata Teoritis dari Skala PSDQ-S ……..
36 Tabel 9 Deskripsi Data Rerata Empiris dan Rerata Teoritis Masing-masing Aspek Konsep Diri Fisik Mahasiswa ……………………………..
37 Tabel 10 Deskripsi Data Posisi Aspek-aspek Konsep Diri Fisik Dalam Keseluruhan Konsep Diri Fisik Mahasiswa ………………………
38 Tabel 11 Uji t Konsep Diri Fisik Mahasiswa Berdasarkan Jenis Kelamin Secara Umum ……………………………………………………...
39 Tabel 12 Deskripsi Data Posisi Aspek-aspek Konsep Diri Fisik Mahasiswa Laki-Laki ………………………………………………………….
40 Tabel 13 Deskripsi Data Posisi Aspek-aspek Konsep Diri Fisik Mahasiswa Perempuan ………………………………………………………...
41
Tabel 14 Uji t Posisi Aspek-aspek Konsep Diri Fisik Mahasiswa Laki-laki dan Perempuan ……………………………………………………
42
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Pembagian Dimensi Konsep Diri (Shavelson, Hubner dan Stanton 1976a) …………………………………………………9
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Skala Asli PSDQ-S ………………………………………….54 Lampiran 2 Skala PSDQ-S ……………………………………………….
56 Lampiran 3 Data Penelitian Sebelum Proses Validasi …………………...
59 Lampiran 4 Uji Validitas Skala PSDQ-S …………………………….......
67 Lampiran 5 Data Penelitian Sesudah Proses Validasi …………………...
69 Lampiran 6 Uji Reliabilitas Skala PSDQ-S ……………………………...
77 Lampiran 7 Uji Normalitas Data Skala PSDQ-S …………………………
77 Lampiran 8 Data Statistik Deskriptif Konsep Diri Fisik Mahasiswa Secara Umum ………………………………………………..
78 Lampiran 9 Uji t Rerata Empiris dan Rerata Teoritis Konsep Diri Fisik Mahasiswa Secara Umum …………………………………...
78 Lampiran 10 Uji t Rerata Empiris dan Rerata Teoritis Masing-masing Aspek Konsep Diri Fisik Mahasiswa ………………………..
79 Lampiran 11 Uji t Konsep Diri Fisik Mahasiswa Berdasarkan Jenis Kelamin Secara Umum ……………………………………...
82 Lampiran 12 Penghitungan Rerata Aspek-aspek Konsep Diri Fisik Mahasiswa Berdasarkan Jenis Kelamin ……………………..
82 Lampiran 13 Uji t Aspek-aspek Konsep Diri Fisik Mahasiswa Laki-laki dan Perempuan ……………………………………………...
83
BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan menyajikan empat bagian, yaitu latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. A. Latar Belakang Tubuh manusia adalah dimensi manusia yang tampak di publik. Tubuh juga dinyatakan sebagai media eksistensi seseorang (Zang dan Li,
2009). Tubuh mampu mengkomunikasikan dan mengekspresikan bagiamana diri seseorang.
Belakangan ini, tubuh manusia banyak diperhatikan manusia. Manusia berusaha untuk menampilkan tubuhnya sebaik mungkin. Fenomena tersebut tampak pada laki-laki maupun perempuan. Mereka melakukan berbagai kegiatan sebagai bentuk perhatian terhadap keseluruhan tubuhnya.
Pada laki-laki, bentuk perhatian pada tubuh tampak dari perawatan- perawatan yang mulai mereka lakukan. Kusni (2003) menemukan bahwa akhir-akhir ini para laki-laki melakukan perawatan pada keseluruhan tubuhnya. Mereka mulai memperhatikan kesehatan dan merawat kulitnya secara teratur. Mereka pergi ke salon untuk menggunting rambut, mengikuti tren rambut terbaru, atau pun melakukan creambath.
Tiggeman, Martins, dan Churchett (2008) menambahkan bahwa laki- laki menunjukkan peningkatan dalam menginvestasikan waktu dan uang untuk memperhatikan tubuh. Salah satu bentuk peningkatan investasi tampak
2
dari meningkatnya prosentase jumlah laki-laki yang melakukan operasi
pembedahan tubuh. American Society of Plastic Surgeon (2006) menemukan
bahwa terdapat lebih dari satu juta laki-laki yang menjalani operasi
pembedahan perut dan pinggang pada tahun 2005. Kondisi itu mengalami
peningkatan sebanyak 44% dibanding tahun 2000.Di kalangan perempuan, kegitan-kegitan perawatan tubuh juga
semakin banyak dilakukan. Astuti (2009) menyatakan bahwa kegandrungan
akan aerobik, kebugaran, operasi plastik, perawatan wajah, dan fitness mulai
menjadi suatu kebiasaan bagi perempuan. Pada penelitian sebelumnya,
Weinshenker (2002) juga menemukan bahwa perempuan berusaha untuk
mengurangi asupan makanan yang kemudian disebut dengan “diet” untuk
memiliki tubuh yang tinggi dan tidak berlemak. Dalam suatu survey yang
dilakukan oleh Majalah Pesona (2009) mengenai How You Spend Your Time
and Money , ditemukan pula bahwa sebanyak 68,97% responden perempuan
memilih menghabiskan uangnya untuk membeli susu pelangsing tubuh
(WRP) daripada jenis-jenis susu lainnya.Fenomena-fenomena di atas memperlihatkan bahwa manusia
melakukan beranekaragam cara untuk memperhatikan tubuh secara
menyeluruh. Dari serangkaian kegiatan tersebut, peneliti kemudian ingin
mengetahui bagaimana sebenarnya pandangan manusia akan fisiknya
sehingga mereka memberikan perhatian yang besar kepada tubuhnya.Pandangan manusia mengenai fisik sendiri disebut sebagai konsep diri
fisik (Schmalz dan Davison, 2006). Marsh, Richards, Johnson, Roche dan
3 Tremayne (1994) membagi konsep diri fisik dalam sebelas aspek, yakni
kekuatan, kesehatan, koordinasi, kemampuan berolahraga, perasaan fisik,
penampilan, lemak tubuh, aktivitas fisik, fleksibilitas, ketahanan, dan
penilaian diri.Penelitian mengenai konsep diri fisik ini penting untuk dikaji lebih
lanjut. Hal ini dikarenakan pengetahuan mengenai konsep diri fisik dapat
membantu manusia dalam memahami mengenai bagaimana pandangan
mereka akan tubuhnya. Terkait dengan aspek-aspek konsep diri fisik,
penelitian ini mampu memberikan gambaran mengenai apa yang lebih
mereka perhatikan mengenai tubuh tubuh. Terlebih lagi, sejauh peneliti
ketahui, penelitian konsep diri fisik di Indonesia belum pernah dilakukan.
Penelitian yang bertemakan konsep diri pun ditemukan lebih berfokus pada
konsep diri akademis sehingga penelitian mengenai konsep diri fisik sering
diabaikan (Richards dan Marsh, 2010).Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan subjek usia
dewasa awal. Pengambilan subjek dewasa awal didasarkan pada temuan
bahwa usia dewasa adalah periode usia yang penting untuk mempelajari
konsep diri fisik (O’Dea dan Abraham, 1999). Pada usia ini, seseorang akan
semakin peduli akan bentuk dan penampilannya. Hurlock (1997)
menambahkan bahwa dimilikinya penampilan fisik yang menarik menjadi hal
yang penting pada individu dewasa awal. Tampilan fisik yang menarik
mampu membantu mereka untuk menyesuaikan diri atas lingkungan baru
4
yang ditemui. Penampilan fisik yang menarik membuat individu dewasa awal
dapat diterima dan dihargai oleh lingkungan sosial.Pemilihan subjek dewasa awal juga didasarkan pada karateristik fisik
yang mereka miliki. Pada usia dewasa awal, fungsi sensoris dan motoris
individu berada dalam puncak perkembangan (Papalia, Old dan Feldman
2008). Semua fungsi tubuh dinyatakan telah berkembang dengan sempurna
sehingga perkembangan fisik dewasa awal dirasa lebih stabil. Di samping itu,
terdapat temuan yang menyatakan bahwa penelitian konsep diri fisik pada
kategori usia dewasa awal masih jarang dilakukan (Brake, 2007). Pada
penelitian-penelitian sebelumnya, kebanyakan peneliti memiliki
kecenderungan untuk melakukan penelitian mengenai kestabilan maupun
perubahan konsep diri fisik di masa remaja (Dusek dan Flatterly, 1981;
Wylie, 1979).Subjek dewasa awal yang dipilih adalah mahasiswa Fakultas
Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Subjek berasal dari
kampus dan fakultas yang sama dengan anggapan bahwa subjek memiliki
lingkungan yang sama. Dengan lingkungan yang sama, diharapkan hasil
penelitian menjadi benar-benar akurat mengingat lingkungan merupakan
salah satu faktor yang mampu mempengaruhi perkembangan konsep diri
seseorang (Frandsen, 1961).Berdasarkan uraian di atas, maka disimpulkan bahwa peneliti
memiliki ketertarikan untuk melakukan penelitian mengenai konsep diri fisik
pada mahasiswa usia dewasa awal. Peneliti juga ingin mengetahui bagaimana
5 posisi aspek-aspek konsep diri fisik dalam keseluruhan konsep diri fisik mahasiswa. Pengetahuan mengenai posisi aspek konsep diri fisik dirasa membantu dalam mengetahui mengenai aspek apa yang diperhatikan oleh mahasiswa dewasa awal. Dengan adanya pengetahuan tersebut, dinamika konsep diri fisik pada mahasiswa usia dewasa awal akan lebih mudah dipahami.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana konsep diri fisik mahasiswa?
2. Bagaimana posisi aspek-aspek konsep diri fisik dalam keseluruhan konsep diri fisik mahasiswa? C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep diri fisik mahasiswa dan posisi aspek-aspek konsep diri fisik dalam keseluruhan konsep diri fisik. mahasiswa.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis Penelitian ini menyediakan bahan informasi dan pengetahuan mengenai konsep diri fisik dan posisi aspek-aspek konsep diri fisik dalam
6 keseluruhan konsep diri fisik mahasiswa. Informasi dan pengetahuan tersebut bermanfaat untuk melengkapi khasanah penelitian mengenai konsep diri fisik yang cenderung diabaikan (Richards dan Marsh, 2010).
2. Manfaat Teoritis
a) Penyajian data-data dalam penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan di bidang psikologi perkembangan, khususnya mengenai konsep diri fisik.
b) Penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi untuk penelitian konsep diri fisik selanjutnya.
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan landasan teori dalam tiga hal, yakni konsep diri, konsep diri fisik, dan mahasiswa. A. Konsep Diri Pada bagian ini kosep diri dijelaskan dalam tiga sub-bagian, yakni
pengertian konsep diri, aspek-aspek konsep diri, dan perkembangan penelitian konsep diri.
1. Pengertian Konsep Diri
Shavelson, Hubner dan Stanton (1976a) mengutarakan bahwa konsep diri merupakan persepsi individu tentang dirinya sendiri.
Lawrence (1996) menggambarkan konsep diri sebagai kesadaran individu tentang identitasnya.
Fox (2000a) mendefinisikan konsep diri sebagai penggambaran seseorang ketika melihat dirinya sendiri. Brake (2007) berpendapat bahwa konsep diri merupakan persepsi serta sikap seseorang mengenai keseluruhan dirinya. Fernandez (2008) menambahkan bahwa konsep diri adalah keseluruhan persepsi yang dimiliki individu mengenai dirinya sendiri.
Papalia, Old dan Feldman (2008) menyatakan bahwa konsep diri adalah keseluruhan gambaran individu akan dirinya sendiri, kemampuan
8 maupun sifat yang dimilikinya. Medisauskaite (2009) menggambarkan konsep diri sebagai persepsi individu mengenai dirinya sendiri. Richards dan Marsh (2010) mendefinisikan konsep diri sebagai persepsi subjektif individu mengenai bagaimana serta seperti apa dirinya.
Berdasarkan pengertian konsep diri yang sudah dikemukakan oleh beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa konsep diri merupakan kesadaran, gambaran, dan persepsi subjektif individu mengenai dirinya sendiri.
2. Aspek-Aspek Konsep Diri
Pada penelitian terdahulu, konsep diri dilihat sebagai gagasan yang tidak dimensional yang menggambarkan keseluruhan pandangan seseorang mengenai dirinya sendiri (Coopersmith, 1967; Marsh dan Winnie, 1978). Shavelson, Hubner dan Stanton (1976a) kemudian merubah gagasan tersebut serta menyatakan bahwa konsep diri bersifat multidimensional hirarkis dengan pembagian sebagai berikut :
9 Gambar 1 Pembagian Dimensi Konsep Diri (Shavelson, Hubner dan Stanton 1976a)
Keseluruhan konsep diri Konsep
Konsep Konsep diri diri fisik diri sosial akademis
Konsep diri Konsep
Konsep diri terkait Konsep Konsep diri terkait hubungan diri diri
Matema- hubungan dengan
IPA Sejarah tika dengan teman keluarga
Gambar di atas merupakan gambar pembagian dimensi konsep
diri dari Shavelson, Hubner dan Stanton (1976a). Konsep diri dinyatakan
bersifat multidimensional hirarkis karena di dalam konsep diri terkandung
dimensi-dimensi konsep diri, seperti konsep diri akademis, konsep diri
sosial, dan konsep diri fisik. Meskipun terbagi dalam berbagai dimensi,
konsep diri dinyatakan sebagai pusat dimensi. Gabungan bebagai dimensi
konsep diri itulah yang akan membentuk konsep diri seseorang. Adapun
penjelasan mengenai dimensi-dimensi konsep diri adalah :10
a. Konsep diri akademis Konsep diri akademis merupakan gambaran individu mengenai daya ingat dan kemampuan olah data. Lebih lanjut, konsep diri akademis terbagi dalam bagian-bagian lain yang lebih spesifik.
Misalnya konsep mengenai kemampuan dalam berbagai macam pelajaran, seperti Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Sejarah.
b. Konsep diri sosial Konsep diri sosial dinyatakan sebagai pandangan individu mengenai kemampuannya dalam berhubungan dengan dunia luar diri serta perasaan mampu dan berharga dalam lingkup interaksi sosial dengan orang lain secara umum. Dunia luar diri individu sendiri mencakup dua hal, yakni keluarga dan teman.
c. Konsep diri fisik Konsep diri fisik adalah persepsi seseorang mengenai hal fisik.
Pengakuan mengenai adanya dimensi dalam konsep diri juga
dilakukan oleh Byrne (1984, 1990, 1996). Konsep diri dikatakan
memiliki beberapa aspek, yaitu konsep diri akademis, sosial, maupun
fisik. Campbell (1984) mengungkapkan konsep diri multidimensional
yang terdiri atas konsep diri akademis, konsep diri sosial, konsep diri
emosional, serta konsep diri fisik.Berdasakan paparan sebelumnya, maka disimpulkan bahwa
konsep diri adalah gagasan yang multidimensional yang di dalamnya
11 terdapat aspek-aspek konsep diri yang lebih spesifik, seperti konsep diri akademis, sosial, emosional, dan fisik.
3. Perkembangan Penelitian Konsep Diri
Marsh (1993, 1994) mengutarakan bahwa penelitian konsep diri mulai memperlihatkan perubahan. Konsep diri mulai dilihat sebagai gagasan yang multidimensional, yang memberikan penekanan bahwa tiap-tiap individu berbeda pada segi-segi spesifik dalam hidup mereka, seperti segi fisik, sosial, maupun pekerjaan (Harter, 1985; Marsh dan Shavelson, 1985). Peart, Marsh dan Richards (2010) mengakui pula dimensi yang beranekaragam dalam konsep diri, yakni fisik, sosial, dan akademis.
Pengakuan konsep diri yang multidimensional khususnya mengenai konsep diri fisik, membuat penelitian konsep diri fisik menjadi semakin efektif. Pengakuan tersebut mendatangkan kesempatan untuk meneliti konsep diri fisik sebagai sesuatu yang nyata dan benar-benar ada (Fox, 1997). Meskipun demikian, kebanyakan peneliti memiliki kecenderungan untuk berfokus pada konsep diri akademis dan kurang memberikan perhatian pada aspek konsep diri lainnya, yakni konsep diri fisik (Richards dan Marsh, 2010). Sejarah penelitian konsep diri selama ini bahkan mengabaikan mengenai konsep diri fisik.
Pengabaian mengenai penelitian konsep diri fisik sebenarnya tidak bisa terlepas dari sedikitnya jumlah penelitian mengenai aspek-
12 aspek konsep diri (Richards dan Marsh, 2010). Richards dan Marsh (2010) menemukan bahwa dari sedikit peneliti yang meneliti mengenai aspek konsep diri, kebanyakan peneliti merupakan peneliti pendidikan sehingga mereka melakukan penelitian mengenai aspek konsep diri yang sesuai dengan bidangnya.
B. Konsep Diri Fisik
Pada bagian ini kosep diri fisik dijelaskan dalam lima sub-bagian, yakni pengertian konsep diri fisik, aspek-aspek konsep diri fisik, faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri fisik, konsep diri fisik positif dan konsep diri fisik negatif, serta penelitian konsep diri fisik.
1. Pengertian Konsep Diri Fisik
Shavelson, Hubner dan Stanton (1976b) mendefinisikan konsep diri fisik sebagai persepsi seseorang mengenai dirinya sendiri terkait dengan aspek fisik. Schmalz dan Davison (2006) menggambarkan konsep diri fisik sebagai keseluruhan pandangan yang berfokus pada segi fisik.
Fox (2000b) berpendapat bahwa konsep diri fisik merupakan kualitas penerimaan maupun kemampuan fisik seseorang. Fialova (2001, 2007) mengatakan bahwa konsep diri fisik memberi penekanan pada sikap individu mengenai tubuh, pergerakan tubuh, serta evaluasi mengenai tubuh. Konsep diri fisik adalah pikiran serta perasaan seseorang mengenai fisik, aktivitas fisik, serta penampilannya (Brake,
13 2007). Zang dan Li (2009) berpendapat bahwa konsep diri fisik adalah pandangan seseorang mengenai keseluruhan fisik, baik dalam penampilan, kemampuan motorik, maupun kesehatan.
Berdasarkan pengertian konsep diri fisik dari yang sudah dituliskan di atas, maka disimpulkan bahwa konsep diri fisik merupakan pandangan, sikap, evaluasi, serta perasaan subjektif seseorang mengenai keseluruhan fisik.
2. Aspek-Aspek Konsep Diri Fisik
Richards (1988) mengatakan bahwa konsep diri fisik memiliki tujuh aspek, yaitu : a) Strength : persepsi mengenai kekuatan fisik serta otot
b) Health : persepsi mengenai keseluruhan fisik, sehat ataupun sakit
c) Coordination : persepsi mengenai koordinasi serta kemampuan fisik
d) Appearance : persepsi mengenai keindahan atau kemenarikan tubuh
e) Build : persepsi mengenai bentuk serta proporsi tubuh
f) Action : keaktifan dalam olahraga serta aktivitas fisik
g) Satisfaction : keseluruhan perasaan mengenai diri fisik Fox dan Corbin (1989) menyatakan bahwa konsep diri fisik memiliki lima aspek, yakni :
a) Kemampuan melakukan olahraga (sport competence) : persepsi mengenai kemampuan olahraga, kemampuan untuk belajar mengenai olahraga, serta kepercayaan diri dalam lingkungan olahraga
14
b) Keindahan atau kemenarikan tubuh (body appearance) : perasaan
bahwa fisik yang dimiliki indah atau menarik, kemampuan untukmenjaga keindahan tubuh, dan kepercayaan diri dalam penampilan
c) Kondisi fisik (condition) : persepsi mengenai kondisi fisik, stamina,
fitnes, kemampuan untuk melakukan latihan, serta kepercayaan diri dalam melakukan fitnes serta latihan
d) Kekuatan fisik (strength) : perasaan bahwa mengenai kekuatan,
pengembangan otot, maupun kepercayaan diri dalam situasi yang membutuhkan kekuatan
e) Harga diri fisik (physcial self worth) : keseluruhan perasaan
(bahagia, puas, penghargaan, penghormatan, serta kepercayaan diri mengenai fisik) Marsh, Richards, Johnson, Roche dan Tremayne (1994) menyatakan bahwa konsep diri fisik memiliki sebelas aspek, yaitu :a) Kekuatan : persepsi mengenai kekuatan fisik dan otot
b) Kesehatan : persepsi mengenai kesehatan
c) Koordinasi : persepsi mengenai tingkat koordinasi tubuh
d) Kemampuan berolahraga : persepsi diri dan orang lain mengenai
keahlian dalam melakukan olahragae) Perasaan fisik : keseluruhan perasaan, kepuasan, dan penghargaan
mengenai diri fisik15
f) Penampilan : persepsi diri dan orang lain tentang keindahan atau kemenarikan tubuh