PERANAN LENIN DALAM REVOLUSI RUSIA TAHUN 1917
PERANAN LENIN DALAM REVOLUSI RUSIA TAHUN 1917 SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sejarah
Oleh: Kristien Kurniawati Basuki NIM : 031314012 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008
MOTTO “Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, Sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan” (AMSAL 13 : 4) “Apa yang terlalu sukar bagimu jangan kau cari, dan Apa yang melampaui kemampuanmu jangan kau selidiki” (SIRAKH 3 : 21) “Kuatkanlah tangan yang lemah lesu Dan teguhkanlah lutut yang goyah” (YESEYA 35 : 3)
PERSEMBAHAN
Karya kecil ini kupersembahkan teruntuk :
Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa mendampingi, melindungi dan
selalu memberikan segala hal yang terbaik dalam setiap langkah
hidupku
Bunda Maria yang sungguh baik hati
Kedua orang tuaku yang tercinta,
(Bpk.Laurensius Slamet Basuki dan Ibu Maria Magdalena Triyogani)
Mbak Ika dan Nanda
Nenekku tercinta ( † Kristina Rudailah)
Przedswit
ABSTRAK
PERANAN LENIN DALAM REVOLUSI RUSIA TAHUN 1917 Oleh : Kristien Kurniawati BasukiPenulisan skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis : (1) Lenin dan perannya dalam Revolusi Rusia tahun 1917, (2) latar belakang dan proses terjadinya Revolusi Rusia tahun 1917, (3) dampak Revolusi Rusia tahun 1917 bagi kekaisaran Rusia dan Eropa.
Dalam penulisan skripsi ini digunakan metode sejarah. Data yang digunakan berasal dari studi pustaka berupa buku-buku sejarah yang mendukung penulisan skripsi ini. Sumber-sumber yang telah diperoleh dianalisis, sehingga dapat digunakan untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang diajukan. Sedangkan metode penulisan yang digunakan adalah Deskriptif Analitis, yaitu suatu metode penulisan sejarah yang membutuhkan landasan teori atau kerangka konseptual.
Hasil penelitian ini adalah : (1) peranan Lenin adalah mewujudkan dan mendirikan negara komunis pertama di Rusia dan menjadi pemimpin Partai Bolshevik yang sangat berperan dalam Revolusi 1917; (2) latar belakang terjadinya Revolusi tahun 1917 adalah kekuasaan Tsar yang mutlak dan keterlibatan Rusia dalam perang. Akibatnya, rakyat Rusia semakin menderita karena adanya bias kelas yang sangat mencolok antara Tsar dan para bangsawan, dengan para petani kecil dan buruh. Selain itu, juga karena perekonomian semakin terpuruk. Terjadinya Revolusi Rusia tahun 1917 diawali pada bulan Februari, di mana kekuasaan Tsar Rusia berhasil ditumbangkan. Revolusi diteruskan pada bulan Oktober, di mana kekuasaan Bolshevik berhasil menumbangkan Pemerintahan Sementara di bawah Karensky; (3) dampak Revolusi Rusia tahun 1917 adalah jatuhnya otokrasi Tsar dan Pemerintahan Sementara di Rusia. Kekuasaan kemudian digantikan oleh pemerintahan Bolshevik, di mana terjadi adanya perubahan sistem politik, sosial, ekonomi dan budaya di Rusia. Sedangkan dampak Revolusi Rusia tahun 1917 terhadap Eropa adalah lahirnya solidaritas internasional kaum buruh dan lahirnya ideology komunis di Eropa.
ABSTRACT
LENIN’S ROLE IN RUSSIAN REVOLUTION IN 1917
By: Kristien Kurniawati Basuki
The purpose of this paper is to give a description and analysis of: (!) Lenin and his role in Russian Revolution in 1917, (2) the background and the process of Russian Revolution in 1917, (3) the impact of the Russian revolution in 1917 on the Russian Empire and Europe.
The method applied in this writing is a historical method. Data taken from library study of history books. The available data then were analyzed, in order to answer the problems proposed. The writing method of this study was a descriptive analytical method, it is a history writing method which needs a basic theory or a conceptual framework.
The results of this research are: (1) Lenin’s role was realizing and establishing of the first Communist Country in the world and becoming a leader of the Bolshevik Party Leader who had a very significant role in Russian Revoluion in 1917; (2) the background of the revolution in 1917 was the Tsar’s absolute authorithy and Russian involvement in war. As a result , the Russian people suffered more and more because of deep class between Tsar and the aristocracy poor people farmers and labours. Besides, the economy became worse and worse. The Russian Revolution in 1917 began in February, when the Russian Tsar’s authority was successfully overthrown. Then the revolution went and started in October, when the Bolshevik power overthrew the temporary government under Karensky; (3) the impact of the Russian Revolution in 1917 was the falling down of both Tsar’s autocracy and the temporary government in Russia. The power was then replaced by a Bolshevik governance where there were changes in political, social economic and cultural systems in Russia. Whereas its impact on Europe was the beginning of the international labour solidarity and communist ideology in Europe.
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PERANAN LENIN DALAM REVOLUSI RUSIA TAHUN 1917”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, karena ini pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan bantuan kepada penulis selama penulis menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma.
2. Ketua Program Pendidikan Sejarah Universitas Sanat Dharma yang telah memberikan nasehat dan izin kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan ini.
3.Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo. J. R, S. Th, selaku pembimbing yang dengan penuh kesabaran dan perhatian membimbing, serta memberi banyak saran, masukan dan pemikiran.
4.Bapak Drs. A. K. Wiharyanto, M. M dan bapak drs. Y. R. Subakti, M. Pd, selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan sarannya yang bermanfaat bagi penulis.
5.Seluruh dosen Program Pendidikan Sejarah dan pihak sekretariat Pendidikan Sejarah yang telah memberikan dukungan dalam penulisan ini khususnya, dan dukungan serta bimbingan dan bantuan selama penulis menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma.
6.Staf UPT Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan pelayanan kepada penulis dalam mendapatkan sumber sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7.Kedua orang tua penulis, Bapak Laurensius Slamet Basuki dan Ibu maria Magdalena Triyogani yang telah memberikan dorongan spiritual maupun material sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di Universitas Sanata Dharma, serta mbak Ika, mas Sigit, Nanda, Ratna dan keponakanku Bagas Surya Saputra tercinta terima kasih untuk dukungannya.
8.Semua teman-teman dan sahabat-sahabatku Hellen, Lussy, Siska, Icha, mbak Yay, Titin, Nova, Budi, Anton, Dina, Githa, Tata, Yudhita, Ika, mas Njoo, mas Edi atas curhat-curhatnya dan bantuannya.
9.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa segala sesuatu tiada yang sempurna. Demikian juga skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu segala kritik dan saran yang membangun penulis terima dengan terbuka. Penulis berharap semoga skripsi ini berguna bagi para pembaca pada umumnya dan bagi penyusun.
Yogyakarta, 18 Januari 2008
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN MOTTO .................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
ABSTRACT .................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB I : PENDAHULUAN .........................................................................1 A. Latar Belakang Masalah ...........................................................
1 B. Rumusan Masalah ....................................................................
9 C. Tujuan dan Manfaat Penulisan .................................................
10 D. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 11 E. Landasan Teori .........................................................................
16 F. Hipotesis ...................................................................................
36 G. Metodelogi Penelitian .............................................................. 37
H. Sistematis Penulisan ................................................................. 44
BAB II : LENIN DAN PERANNYA DALAM REVOLUSI RUSIA 1917 ..................................................................................
46 A. Situasi Rusia Menjelang Revolusi ...........................................
48 B. Riwayat Hidup Lenin ...............................................................
55 C. Awal Menjadi Revolusioner ....................................................
61 D. Pemikiran-pemikiran Lenin ..................................................... 69
E. Latar Belakang Lenin Terlibat Dalam Revolusi Rusia Tahun 1917 ..............................................................................
80
F. Peranan Lenin Dalam Revolusi Rusia Tahun 1917 .................
93 BAB III : LATAR BELAKANG DAN PROSES TERJADINYA
REVOLUSI RUSIA TAHUN 1917 ............................................. 106
A. Latar Belakang Terjadinya Revolusi Rusia Tahun 1917 ......... 108
1. Faktor Politik ...................................................................... 108
2. Faktor Sosial ...................................................................... 118
3. Faktor Ekonomi .................................................................. 129
B. Proses Terjadinya Revolusi Rusia Tahun 1917 ....................... 133
1. Revolusi Februari 1917 ...................................................... 137
2. Revolusi Oktober 1917 ...................................................... 143
3. Terbentuknya USSR .......................................................... 153
BAB IV : DAMPAK REVOLUSI RUSIA TAHUN 1917 .......................... 160
A. Dampak Revolusi Rusia Tahun 1917 Terhadap Kekaisaran Rusia ...................................................................... 1611. Sistem Politik ..................................................................... 161
2. Sistem Sosial ...................................................................... 168
3. Sistem Ekonomi ................................................................. 171
4. Sistem Budaya .................................................................... 176
B. Dampak Revolusi Rusia Tahun 1917 Terhadap Eropa ............ 182
1. Sistem Sosial ...................................................................... 183
2. Sistem Politik...................................................................... 186
BAB V : KESIMPULAN ............................................................................. 189
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 191LAMPIRAN .................................................................................................... 198
SUPLEMEN ................................................................................................... 209
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Vladimir Illyich Lenin .............................................................. 198 Lampiran 2 : Skema Pemikiran Lenin ........................................................... 199 Lampiran 3 : Partai-partai Politik Menjelang Revolusi ................................. 200 Lampiran 4 : Manifesto Perang Rusia terhadap Jepang yang Dikeluarkan Oleh Tsar Nikholas II ............................................................... 201 Lampiran 5 : Lapisan Masyarakat Rusia Abad XVIII ................................... 202 Lampiran 6 : Peta Kekaisaran Rusia Sebelum Tahun 1914 ........................... 203 Lampiran 7 : Lambang Uni Soviet ................................................................. 204 Lampiran 8 : Peta Rusia Setelah Perang Saudara Tahun 1920 ...................... 205 Lampiran 9 : Sruktur Lembaga Pemerintahan Uni Sovet .............................. 206 Lampiran 10 : Lambang RSFSR ...................................................................... 207 Lampiran 11 : Susunan Pemerintahan Pertama Soviet-Rusia (RSFSR) .......... 208
BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Sejarah bangsa Rusia diawali dari keberadaan masyarakat Slavia yang
terbentuk kurang lebih 2000 tahun yang lampau di kawasan sebelah selatan Baltik. Pada mulanya masyarakat Slavia merupakan masyarakat primitif dan belum memiliki sistem pemerintahan. Mereka umumnya masih hidup secara mengelompok dalam hubungan keluarga dan suku. Lambat laun seiring dengan perjalanan suku-suku Slavia ini menyebar dan menempati wilayah-wilayah luas di Eropa Selatan, Tengah dan Eropa Timur. Hal ini mengakibatkan munculnya kelompok-kelompok Slavia Selatan seperti Bolgar, Serbs, Khrovats, Slovens (mendiami daerah selatan Danube), Slavia Barat yang terdiri dari suku bangsa Polandia, Vislan, Maravia, Slovakia (bermukim antara laut Baltik dan Sungai Danube) dan Slavia Timur yang umumnya menempati pesisir sungai Dniepr dan daerah di sekitar Danau Ilmen. Bangsa Polandia merupakan bangsa terkuat di antara bangsa-bangsa Slavia. Sebagian besar mereka menempati wilayah di sekitar sungai Dniepr, di mana sebelum kehadiran mereka di wilayah tersebut, tanah ini telah dihuni bangsa non Slavia yang dikenal dengan nama Rusy (orang- orang Rus). Bangsa Rusy ini akhirnya di Slaviakan oleh bangsa Polandia, tanpa harus mengubah nama asli mereka. Dari nama inilah kemudian dikenal dengan
1 nama Rus, Russky dan kemudian Rossia (Rusia) .
1 A. Faruroji, 2005, Rusia Baru Menuju Demokrasi, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta,hlm.8.
Selama berabad-abad bangsa Rusia hidup dalam sebuah sistem pemerintahan feodal Rusia. Tahapan awal dikenal dengan periode kepangeranan (Knyazhestva) di mana masyarakat Rus dipimpin oleh seorang pangeran (Knyaz). Masa ini berlangsung hingga naiknya Ivan II, Ivanlah yang mengintroduksir istilah Tsar sebagai simbol kekuasaan seluruh tanah Rus dan membawahi kepangeranan-kepangeranan yang berada di bawah kekuasaannya. Istilah ”Tsar” sendiri diadopsi dari kata kaisar (caesar), yang merupakan penggabungan simbol kekuasaan kaisar (barat) dan Khan (timur). Periode terakhir adalah masa imperium yang dipimpin oleh seorang imperator. Periode ini diawali dan diperkenalkan pada masa pemerintahan Peter Agung, sebagai bagian dari program westernisasi dan emansipasi bangsa Rusia agar sederajat dengan barat. Selain itu dalam masyarakat Rusia pra Bolshevik terdapat dua dinasti yang memimpin bangsa Rusia , yakni : Dinasti Ryurik (memimpin sekitar 7 abad) dan Dinasti Rumanov yang memimpin sekitar tiga ratus tahun hingga runtuhnya Imperium
2 Rusia di awal abad XX .
Rusia merupakan negara di Eropa yang paling akhir menghapus institusi perbudakan. Di abad XVIII ketika perbudakan mengalami kemunduran di berbagai tempat, ia malah berkembang pesat di Rusia. Institusi perbudakan bertahan beberapa abad di Rusia disebabkan oleh berbagai faktor kondisi sosio kultural, alam dan letak geografis Rusia. Perluasan wilayah seiring dengan penaklukan menyebabkan jumlah pekerja atau petani lebih sedikit dari pada luas 2 tanah yang tersedia. Di samping itu, peperangan yang sering dihadapi Rusia membutuhkan banyak tenaga untuk dijadikan serdadu. Tak jarang serdadu- serdadu itu dikumpulkan dari para budak atau petani bebas yang diharuskan bertempur untuk negara. Sepeninggal Alexander II, maka pemerintahan dilanjutkan oleh putranya, Alexander III. Alexsander III menilai kebijakan
3 reformasi yang dilakukan ayahnya telah memperlemah Monarki Rusia .
Sebelum terjadinya revolusi pada tahun 1917, di Rusia juga terjadi revolusi pada tahun 1905. Revolusi ini merupakan revolusi pertama Rusia, yang dikenal dengan revolusi borjuis-demokrat. Revolusi diawali dengan peristiwa tragis yang terjadi di ibu kota St. Petersburg yang dikenal dengan ” Peristiwa Minggu Berdarah ”, di mana diperkirakan 1000 orang buruh dibunuh oleh tentara Tsar pada saat mereka mengadakan suatu tuntutan kepada maharaja, tuntutan itu ditanda tangani oleh 135.000 orang. Tuntutan itu dimulai dengan :
” Kami pekerja-pekerja kota St, Petersburg, bersama-sama dengan istri-istri, anak-anak dan orang-orang tua yang tak berdaya, mendekati yang Mulia, Raja kami, untuk mencari keadilan dan perlindungan. Kami hidup dalam kemelaratan, kami tertindas, kami diberati dengan pekerjaan di luar kekuatan kami. Kesabaran kami telah habis. Kami telah sampai kepada suatu keadaan yang mengerikan di mana kematian lebih kami senangi daripada terus menanggung kesakitan kami yang tak tertahankan
4
ini.......” Tetapi usaha itu masih sia-sia, revolusi itu memang cukup dayanya untuk memaksa Tsar memberikan konsessi. Konsessi itu termasuk dalam Manifes 7 Oktober 1905, Tsar mengizinkan diadakan parlemen (di Rusia disebut Duma Kerajaan). Tetapi revolusi itu belum cukup dayanya untuk mengisi konsessi itu, 3 artinya memberi makna pada konsessi itu. Dalam zaman Tsarisme perwakilan 4 A. Fahrurodji, op.cit.,hlm. 97.
5 rakyat Rusia tidak pernah benar-benar menjalankan kekuasaan legislatif .
Revolusi tidak hanya terjadi di dalam masyarakat yang maju perekonomiannya, tetapi terjadi juga pada masyarakat yang mengalami kemunduran ekonomi karena kelaparan-kelaparan, wabah-wabah, penyakit-penyakit, panen-panen yang jelek kadang-kadang melanda di seluruh negeri serta kebanyakan disertai oleh keributan-keributan di sana-sini. Hal ini dapat dibuktikan dalam revolusi di Rusia
6 pada tahun 1905 .
Revolusi kedua terjadi pada tahun 1917, tepatnya pada bulan Februari dan Oktober. Faktor pendorong terjadinya revolusi tahun 1917 meliputi faktor internasional, nasional dan kondisi politik dalam negara Rusia pada saat itu.
Faktor internasional yang menjadi pendorong terjadinya revolusi di Rusia adalah kekalahan Rusia dalam perang melawan Jepang dan tekanan berat dari Jerman dalan Perang Dunia I. Dalam perang tersebut Rusia mangalami kekalahan yang sangat memalukan, sehingga telah menurunkan mental bangsa Rusia dan semakin mempercepat gerakan revolusioner yang telah berkembang di Rusia. Akibat dari keterlibatan Rusia dalm Perang Dunia I adalah Rusia juga harus kehilangan Polandia, sebagian Baltik, Ukraina dan Belorusia, sehingga memunculkan krisis
7 mental dan krisis material bangsa Rusia pada saat itu.
Faktor nasional yang mendorong terjadinya revolusi Rusia tahun 1917 adalah kekuasaan Tsar yang absolut, yang tidak terbatasi oleh organ-organ 5 lainnya. Kebijakan-kebijakan yang ditentukan Tsar sangat merugikan rakyat.
Noer Toegiman, 1956, Peradapan Eropa Sebagai Penyimpangan dari Pola Umum, Ganaco, 6 Bandung, hlm. 156. 7 Crane Brinton, 1962, Anatomi Revolusi, Bhratara, Jakarta, hlm. 45. Akibatnya rakyat hidup menderita dan perekonomian negara semakin terpuruk. Karena inilah, Tsar semakin mendapat dorongan dari rakyat agar segera mengundurkan diri dari tahta kekuasaan. Tsar dianggap tidak dapt dipercaya
8 untuk memimpin pemerintahan.
Selain itu, faktor pendorong terjadinya revolusi Rusia tahun 1917 adalah kondisi politik Rusia yang kacau. Kekuasaan Tsar yang mengalami goncangan karena adanya aksi-aksi demonstrasi rakyat mengakibatkan kekuasaan Tsar semakin melemah dan akhirnya harus tumbang pada bulan Maret 1917. Ditambah lagi setelah jatuhnya otokrasi Tsar, kekuasaan berada dalam tarik-menarik dua kekuatan besar, yaitu Pemerintahan Sementara di satu sisi, dengan Soviet Petrograd di sisi lain. Hal ini mengakibatkan terjadinya kekuasaan ganda dalam masa transisi. Kondisi politik semakin panas ketika partai Bolshevik menduduki kursi mayoritas dalam Dewan Soviet Petrograd pada bulan September 1917, karena hal tersebut merupakan langkah awal dari partai Bolshevik menduduki
9 pemerintahan Rusia pada bulan-bulan selanjutnya.
Revolusi Februari 1917 ini dikenal dengan istilah Revolusi Borjuis- Demokrat 1917. Revolusi ini telah mengakhiri kekuasaan Monarkhi Rusia dan memutuskan kekuasaan garis keturunan Dinasti Rumanov. Tanggal 2 Maret 1917, Tsar Nikholas II mengundurkan diri dari tahta Imperium Rusia dan untuk mengisi kekosongan kekuasaan dibentuklah organ kekuasaan yang dikenal Pemerintahan Sementara (Vremennoye Pravitelstvo). Revolusi Februari 1917 disebabkan karena 8 adanya krisis baik yang terjadi di kalangan atas maupun masyarakat kelas 9 Ibid.,hlm. 116
10
bawah . Sedangkan Revolusi Oktober 1917 disebabkan karena adanya krisis baik yang terjadi di kalangan masyarakat kelas atas maupun masyarakat kelas bawah.
Sedangkan Revolusi Oktober 1917 merupakan kemenangan terbesar yang diraih oleh kelas pekerja sampai sekarang sering dilukiskan sebagai semacam kudeta Revolusi Oktober 1917 sering disebut sebagai Revolusi Bolshevik. Bolshevik (dari kata Rusia Bolshe : lebih besar) merupakan faksi terbesar dalam partai pekerja Sosial-Demokrat Rusia (RSDWP), yang kemudian memisahkan diri menjadi suatu partai tersendiri menjadi RSDWP (B). Huruf ”B” dalam kurung
11 berarti Bolshevik. Ini terjadi pada kongres II RSDWP bulan Agustus 1903 .
Partai Bolshevik sebagai partai revolusioner dan beraliran radikal mempunyai sandaran ideologi dan politik yaitu Marxisme dan ajaran-ajaran Lenin. Slogan Bolshevik : ” Perdamaian, Tanah, Kebebasan, dan Roti” mencerminkan aspirasi rakyat pekerja Rusia dan argumentasi kaum Bolshevik semakin mengambil hati rakyat, sehingga Partai Bolshevik menjadi organisasi utama dalam kelas buruh dan mendapat dukungan yang kuat daripada prajurit juga petani. Kemenangan yang diraih pada Revolusi Oktober 1917 tentunya tidak lepas
12 dari peranan Partai Bolshevik di dalamnya .
Tokoh yang sangat berperan dalam kemenangan yang diraih pada revolusi Oktober 1917 adalah Lenin atau Vladimir Ilyich Ulyanov. Lenin merupakan nama samaran yang digunakannya pada saat menulis artikel di Iskra. Lenin merupakan 10 seorang pemimpin politik yang paling bertanggung jawab terhadap berdirinya 11 Ibid., hlm. 124-125. 12 Ibid., hlm. 129.
Tess Lee Ack, Revolusi Oktober 1917, dalam http://www.arts.anu.edu.au/suarsos/februari.htm., komunisme di Rusia. Komunisme merupakan suatu gerakan Marxis yang dimengerti sebagai sistem sosial, politik, ideologi dan gaya hidup berdasarkan
13
nilai-nilai Marxisme . Jadi, komunisme dapat dikatakan sebagai gerakan dan kekuatan politik partai-partai komunis yang sejak Revolusi Oktober 1917 di bawah pimpinan Lenin menjadi kekuatan politis dan ideologis internasional. Istilah komunisme ini juga dapat dipakai untuk “ajaran komunisme” atau Marxisme-Leninisme yang merupakan ajaran atau ideologi resmi komunisme.
14 Marxisme merupakan salah satu komponen dalam ideologis komunisme .
Begitu cepatnya Lenin menyebarkan komunisme ke seluruh penjuru Dunia. Tanpa peranan Lenin komunisme rasanya mesti menunggu bertahun-tahun untuk mempunyai kesempatan untuk eksist di dunia internasional dan akan
15
menghadapi perlawanan yang lebih terorganisir . Lenin lahir pada tanggal 22 April tahun 1870 di Simbirsk (sejak 1924 Ulyanovsk) sebagai anak seorang bangsawan rendah. Kakaknya, selaku mahasiswa terlibat dalam lingkungan revolusioner dan ikut merencanakan suatu serangan bom terhadap Tsar. Sebelum serangan itu dapat dijalankan, ia ditangkap dan kemudian dihukum mati. Sesudah ia menyelesaikan studi hukum dan sebentar menjalankan praksis hukum, ia
16 memasuki gerakan revolusioner .
Pada tahun 1892 Lenin mulai masuk ke dalam pelbagai kelompok Marxis 13 dan menulis artikel-artikel tentang masalah-masalah Sosialisme. Karena agitasi 14 Miriam Budiardjo, 1982, Dasar-dasar Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta, hlm. 87.
Frans Magnis Suseno, 1999, Pemikiran Karl Marx, Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan
Revisionisme 15 , PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hlm. 5.
Morton Grosser, 2000, 100 Tokoh Besar yang Membentuk Sejarah Dunia, Intermedia dan
16 Ladang Pustaka, Jakarta, hlm. 212.
Frans Magnis Suseno, 1977, Ringkasan Sejarah Marxiame dan Komunisme, Diktat Sekolah politiknya, pada tahun 1896 Lenin dihukum pembuangan ke Siberia. Pada tahun 1900 Lenin kembali dari pembuangan dan menetap di Swiss. Bersama Plechanov, Martov dan Vera Sassulic, Lenin menerbitkan majalah Marxis-Revolusioner Iskra (”bunga api”) yang kemudian diselundupkan ke Rusia pada tahun 1902 terbit tulisan Lenin ” Berbuat Apa ? ” yang isinya menguraikan pahamnya tentang ”partai perintis”. Konsepsi partai itu mendapat tantangan luas dari Rosa Luxemburg. Perbedaan tentang partai mengakibatkan perpecahan partai Sosial Demokrat Rusia dalam kongresnya 1903 di Brussel dan London ke dalam dua Kubu : Kaum Bolshevik, mayoritas yang mendukung konsepsi Lenin dan Kaum
17 Menshevik minoritas yang dipimpin oleh Martov, yang menolaknya .
Dalam revolusi 1905, Lenin tidak cukup berperan karena pada saat revolusi tersebut terjadi Lenin dalam pengasingan di Swiss. Lenin baru kembali ke Rusia pada bulan November. Sekembalinya ke Rusia Lenin mendukung boikot atas pemilihan anggota Duma, yaitu Dewan perwakilan rakyat yang dibentuk Tsar sebagai akibat revolusi 1905 dan memberikan persetujuannya atas kudeta bersenjata di Moscow, yang kemudian gagal. Revolusi terjadi pada bulan Februari tahun 1917 telah berhasil menurunkan tahta Tsar Nikholas II.
Pada tanggal 2 Maret 1917 itulah kesempatan yang ditunggu-tunggu Lenin. Lenin pulang ke Rusia pada tanggal 3 April 1917, ia langsung menarik Partai Bolshevik dari koalisi nasional dan mengumumkan sebuah program radikal, mematangkan kondisi-kondisi untuk melakukan revolusi dengan semboyan 17 ”Perdamaian, Tanah, Kebebasan dan Roti” ia mencari dukungan massa menderita,
------------, 2003, Dalam Bayangan Lenin, Enam Pemikir Marxisme dari Lenin sampai Tan
18 pemerintah baru .
Sepak terjang Lenin dalam mewujudkan cita-citanya tampak jelas terlihat dalam revolusi di Rusia pada tahun 1917, Lenin merupakan seorang revolusioner yang tidak pernah putus asa dalam usahanya merealisasikan tujuan dan cita- citanya. Lenin merupakan penganut ajaran Karl Marx dan menterjemahkannya dalam bentuk tindakan politik praktis yang nyata. Sejak tahun 1917 telah terjadi ekspansi kekuatan komunis ke seluruh dunia. Kini, sekitar sepertiga penduduk dunia menganut faham komunis. Hanya berkat tekad dan tangan besi Lenin kaum Bolshevik berhasil memantapkan kekuasaannya di Rusia.
B Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka dapat diambil beberapa permasalahan yaitu:
1. Siapa dan apa peranan Lenin dalam Revolusi 1917 ? 18
2. Mengapa dan bagaimana revolusi komunis Rusia dilancarkan ?
3. Bagaimana dampak Revolusi Rusia tahun 1917 terhadap Kekaisaran Rusia dan Eropa ?
C Tujuan dan Manfaat Penulisan 1. Tujuan Penulisan
a. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa siapa dan apa peranan Lenin dalam Revolusi Rusia tahun 1917.
b. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa latar belakang dan proses terjadinya revolusi Rusia tahun 1917.
c. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa dampak Revolusi Rusia tahun 1917 terhadap Kekaisaran Rusia dan Eropa.
2. Manfaat Penulisan
a. Bagi Sanata Dharma Penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan yang berguna bagi pembaca yang berada di lingkungan Universitas Sanata Dharma maupun bagi pembaca yang berada di luar lingkungan Universitas Sanata Dharma.
b. Bagi Perkembangan Pengetahuan Sejarah Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah dan menambah perbendaharaan ilmu pengetahuan sejarah tentang peranan Lenin dalam revolusi Rusia tahun 1917.
c. Bagi Peneliti Untuk menambah pengetahuan tentang peranan Lenin dalam revolusi Rusia tahun 1917
D Tinjauan Pustaka
Dalam penulisan ini digunakan dua sumber primer dan sumber sekunder yang berupa buku ataupun artikel. Sumber primer dapat berupa kesaksian dari pelaku utama peristiwa sejarah itu sendiri dan bisa juga didapat dari saksi mata yang terlibat secara langsung ataupun menyaksikan secara langsung suatu peristiwa sejarah terjadi. Sumber primer dapat juga berupa dokumen-dokumen yang sifatnya resmi pada masa peristiwa sejarah itu terjadi. Sedangkan sumber sekunder merupakan kesaksian dari siapa pun yang bukan saksi utama atau sumber yang berasal dari tangan kedua bisa berupa hasil karya orang lain yang berasal dari kesaksian seorang saksi utama ataupun pelaku utama.
Adapun sumber-sumber primer yang digunakan oleh penulis adalah berupa sumber tertulis yang diperoleh melalui buku-buku atau artikel-artikel.
Sumber primer yang digunakan adalah sebanyak dua buku dan tiga artikel yang didapat dari internet.
Pertama adalah Lenin,Vladimir Illyich. 1932. State and Revolution. New York. International Publishers. Buku ini ditulis oleh Lenin antara bulan Agustus- September 1917 di mana telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Sulang Sahun dan diterbitkan oleh lembaga penerbitan Fuspad pada tahun 2000.
Buku ini terdiri dari enam bagian di mana dalam keenam bagian tersebut menguraikan dan membandingkan pemikiran-pemikiran tentang negara dan keterkaitannya dengan revolusi melalui pemikiran Lenin, Karl Marx dan Engels. Dalam pemikiran-pemikiran yang dijabarkan Lenin dalam buku ini akan terlihat dengan jelas bahwa Lenin bukan hanya sekedar ideologi, pemikir, melainkan juga seorang revolusioner, sekaligus praktikus, partisipan dan bahkan pemimpin utama revolusi itu sendiri. Dalam buku ini, Lenin mengemukakan tentang teori negara yang di dasarkan pada teori Marxis. Intinya, bahwa negara adalah alat dari sebuah kelas yang berkuasa. Buku ini juga memuat secara khusus soal ”melenyapkan negara” sebagai kritik terhadap teori Borjuis yang mengatakan negara adalah untuk mendamaikan kelas-kelas dan kritik kepada revisionis.
Kedua adalah Lenin, Vladimir Illyich. 1951. Selected Work In Two
Volumes . Moscow. Foreigh Languages Publishing House. Buku ini berisi tentang
karya-karya Lenin yang merupakan karya-karya pilihan. Buku ini merupakan asli edisi Rusia yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, dalam buku ini dijabarkan melalui karya-karya yang ditulis oleh Lenin secara garis besar tentang masa-masa dalam mempersiapkan dan merealisasikan Revolusi Oktober di Rusia.
Selected Works In Two Volumes diterbitkan oleh Foreign Languages Publishing House di Moscow pada tahun 1951.
Ketiga adalah artikel yang berjudul ”Marxisme dan Pemberontakan”. Artikel ini merupakan tulisan Lenin yang ditulis pada tanggal 13-14 September 1917 yang terdapat pada situs internet http : //www.marxsis.org/indonesia/ archive/lenin/1917. Dalam artikel ini diceritakan mengenai demonstrasi massa yang bertempat di Petrograd pada tanggal 3-4 Juli 1917, namun demonstrasi tersebut mengalami kegagalan dan kekuasaan di daerah pindah ke tangan Pemerintah Sementara yang kontra revolusioner. Artikel ini mengungkapkan tentang usaha-usaha Lenin dan kaum Bolshevik untuk mempersiapkan pemberontakan bersenjata guna menggulingkan pemerintah sementara. Artikel ini juga berisi tentang surat untuk Komite Sentral RSDWP (B) yang dikirim oleh Lenin.
Keempat adalah artikel yang berjudul ”Takdir Historis bagi Doktrin Karl Marx”. Artikel ini merupakan tulisan Lenin yang ditulis pada tahun 1913. Artikel ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Anonim pada bulan November tahun 1998. Artikel ini berisi tentang Manifesto Komunis yang ditulis oleh Karl Marx dan Engels pada tahun 1848. Artikel ini terdapat dalam situs internet, yaitu http : //www.ucc.ie/acad/appsoc/tmpstore/mia/library/indonesia/archive/lenin.
Kelima adalah artikel yang berjudul ”Tugas-tugas Kaum Proletariat dalam Revolusi sekarang ini”. Artikel ini merupakan tulisan Lenin yang ditulis pada tahun 1917, artikel ini terdapat dalam situs internet http : //www. ucc.ie/ acad/ appsoc /tmpstore/ mia/ library/ indonesia/ archive/ lenin/ 17 April. Berisi tentang tugas-tugas yang harus diemban oleh kaum proletariat dalam menegakkan revolusi di Rusia. Artikel ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Anonim pada bulan Juli tahun 1998.
Selain sumber primer di atas, penulis juga menggunakan sumber sekunder yang dapat mendukung dalam penelitian ini. Sumber sekunder yang pertama adalah Arif, Saiful dan Eko Prasetyo. 2004. Lenin Revolusi Oktober 1917. Yogyakarta. Resist Book. Buku ini ditulis oleh Saiful Arif dan Eko Prasetyo, sanggahan pemikiran Frans Magnis Suseno. Diterbitkan oleh lembaga penerbitan Resists Book pada tahun 2004. Buku ini menguraikan tentang perjalanan hidup Lenin hingga keterlibatannya dalam revolusi Rusia pada bulan Oktober tahun 1917. Diuraikan juga tentang gerakan politik berbasis ajaran Marxisme. Buku ini juga membahas tentang lika-liku pergerakan politik revolusioner Rusia hingga orang-orang terdekat yang paling berpengaruh pada diri Lenin, sehingga Lenin menjadi seorang pribadi yang sangat revolusioner.
Kedua adalah Ahmad Fahrurodji. 2005. Rusia Baru Menuju Demokrasi. Jakarta. Yayasan Obor Indonesia. Buku ini ditulis oleh Ahmad Fahrurodji melalui pengantar Ir. Rochmat Witoelar sebagai menteri Negara Lingkungan Hidup dan mantan Duta Besar Indonesia di Rusia, diterbitkan oleh lembaga penerbitan Yayasan Obor Indonesia pada tahun 2005. Buku ini memberikan gambaran umum perjalanan Sejarah Rusia, antara lain mengenai kelahiran dan kehancuran Kekaisaran Rusia, penyebaran dan penerapan ide-ide sosialisme dan komunisme pada abad XIX-XX. Selain itu, buku ini juga menguraikan tentang kebudayaan bangsa Rusia serta upaya penerapan demokrasi dan pasar bebas di era Pasca Soviet.
Ketiga adalah Magnis Suseno, Franz. 2003. Dalam Bayang-bayang Lenin
: Enam Pemikir Marxisme dari Lenin sampai Tan Malaka. Jakarta. Gramedia
Pustaka Utama. Buku ini ditulis oleh Franz Magnis Suseno dan diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2005. Dalam buku ini menguraikan tentang riwayat hidup Lenin dan pandangan Lenin mengenai negara dan kediktatoran Proletariat. Dipaparkan juga mengenai lima tokoh lain pemikir Marxis – Leninis Independent yang paling cemerlang, seperti Leon Trotsky, Georg Lukacs, Karl Korsch, Antonio Gramsei dan Tan Malaka.
Keempat adalah Haryadi, Edi. 2000. Lenin, Pikiran, Tindakan dan
Ucapan . Komunitas Studi untuk Perubahan. Buku ini ditulis oleh Edy Haryadi dan diterbitkan oleh komunitas study perubahan pada tahun 2000. Dalam buku ini lebih banyak mengungkapkan sejarah perjuangan Lenin dalam mewujudkan masyarakat komunis di Rusia dan riwayat hidup Lenin sebagai seorang pribadi yang sangat revolusioner.
Kelima adalah Curtis, John Shelton. 1957. The Russian Revolutions of
1917. New York. D. Van Nonstrand Company. Buku ini ditulis oleh John Shelton
dan diterbitkan oleh D. Van Nostrand Company pada tahun 1957 di New York.Buku ini menguraikan secara garis besar mengenai latar belakang, proses jalannya revolusi Rusia dan tokoh yang paling berperan dalam revolusi Rusia tersebut (Lenin).
Keenam adalah artikel yang berjudul “Revolusi dan Kontra Revolusi”. Artikel ini ditulis oleh Tony Cliff dan pernah diterbitkan di Internasional Socialism no 80 tahun 1998 di Inggris. Artikel ini terdapat dalam situs internet http : // www.geocities.com/ frontasional/ revolusi. Artikel ini menguraikan secara garis besar tentang jalannya Revolusi Februari dan Revolusi Oktober yang terjadi di Rusia tahun 1917.
Ketujuh adalah artikel yang berjudul ”Revolusi Februari 1917”. Artikel ini ditulis oleh Lian Jenvey dan terdapat dalam situs internet http://www. arts.anu.edu.au/suartos/ februari. Dalam artikel ini secara garis besar menguraikan tentang jalannya revolusi pada bulan Februari tahun 1917 di Rusia.
Kedelapan adalah artikel yang berjudul ”Revolusi Oktober 1917”. Artikel ini ditulis oleh Tess Lee Ack dan terdapat dalam situs internet http://www. arts.anu.edu.au/suartos/ februari. Dalam artikel ini secara garis besar menguraikan tentang jalannya revolusi pada bulan Oktober tahun 1917 di Rusia.
E Landasan Teori Skripsi ini berjudul Peranan Lenin dalam Revolusi Rusia tahun 1917.
Untuk dapat menjelaskan lebih mendalam tentang permasalahan dan ruang lingkup penelitian ini, maka dibutuhkan uraian dari beberapa konsep supaya bisa menjelaskan dan menguraikan permasalahan penelitian skripsi ini. Kerangka konsepnya adalah peranan, marxisme, sosialisme, revolusi dan pergerakan.
1. Batasan Istilah a. Peranan
Peran atau role merupakan cara tertentu yang dilakukan seseorang untuk
19
menjalankan peranan yang dipilihnya . Peran juga merupakan perilaku yang
20
diharapkan dalam kerangka posisi sosial tertentu . Peranan adalah kata yang berasal dari kata dasar ”peran” yang artinya pemain sandiwara, tukang lawak,
21
yang berakhiran –an . Dalam arti yang lain, peranan adalah fungsi seseorang atau sesuatu dalam dalam kehidupan, faktor manusia sangat penting dalam
22
pembangunan . Peranan juga diartikan bagian dari tugas yang diemban yang
23 19 harus dilakukan . 20 Save M. Dangun, 1997, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, LPKN, Jakarta, hlm. 870.
Adam Kuper dan Jessica Kuper, 2000, Ensiklopedi Ilmu-ilmu Sosial, PT. Raja Gratindo Persada,
21 Jakarta, hlm. 672.
W.J.S. Poerwadarminta, 1976, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, hlm.
22 506.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1983,
Kamus Bahasa Indonesia Jilid II 23 , Jakarta, hlm. 1579.Peter Salim dan Yenny Salim, 1983, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer Edisi Pertama,
Dalam psikologi sosial, peran berkaitan dengan kepribadian seseorang di dalam masyarakat, yaitu karakter yang dianggap sesuai dengan dirinya dalam kedudukannya sebagai anggota masyarakat. Istikah lain dari peran sosial seseorang dalam hidupnya adalah persona yang diambil langsung dari bahasa Yunani Persona, yang berarti topeng yang dipakai seseorang aktor di pentas. Persona timbul akibat kebutuhan bawaan untuk melengkapi diri dengan penyangga dalam suatu penyesuaian antara dunia bawah sadar, dunia yang
24 disadari dan dunia luar.
Sepanjang masyarakat menyadari bahwa diri mereka dan oreang lain menduduki posisi yang memiliki berbagai hak dan kewajiban, maka perilaku mereka tidak dapat dipahami tanpa mengacu pada berbagai ekspektasi mereka tentang bagaimana seharusnya mereka berperilaku dan perilaku apa yang harus dilakukan orang lain dalam berhadapan dengan mereka. Masyarakat sebagai satu unit, di mana setiap orang memiliki berbagai peran yang harus dimainkan, dan
25 dalam unit itu peran-peran yang utama sudah ditetapkan dengan jelas.
Maka yang dimaksudkan peranan dalam penulisan ini mengacu pada peranan atau tugas yang harus dilakukan oleh seorang Lenin dalam Revolusi Rusia tahun 1917. Adapun peranan Lenin dalam Revolusi Rusia tahun 1917 adalah sebagai pemimpin Partai Bolshevik dan pendiri negara sosiais (komunis) pertama di Rusia.
Dalam pengertian peranan di atas, maka peranan Lenin dalam Revolusi 24 Rusia tahun 1917 memang cukup besar, terutama dalam revolusi bulan Oktober 25 Frank J. Bruno, 1989, Kamus Istilah Kunci Psikologi, Kanisius, Yogyakarta, hlm. 79
tahun 1917 di Rusia. Revolusi Rusia tahun 1917 terjadi dalam dua fase. Fase yang pertama terjadi pada bulan Februari yang berhasil menjatuhkan otokrasi Tsar Rusia di bawah Tsar Nikolas II dan dibentuk sebuah Pemerintahan Sementara (Privinsional Government). Revolusi ini telah mengakhiri Sistem Monarki yang telah berlangsung berabad-abad di tanah Rusia. Dalam Revolusi Februari tersebut Lenin tidak cukup berperan karena pada saat revolusi berlangsung, Lenin masih tinggal di Swiss. Sedangkan fase yang kedua terjadi pada bulan Oktober yang dikenal dengan Revolusi Komunis.
Peranan Lenin dalam Revolusi Oktober 1917 cukup besar. Mendengar otokrasi Tsar Rusia di bawah Tsar Nikholas II telah jatuh, Lenin kemudian kembali ke Rusia dari Swiss melalui Jerman dan akhirnya tiba di Petrograd pada
16 April 1917. Pada saat itu, di Rusia terdapat dua badan yang memiliki kekuasaan, yaitu Pemerintahan Sementara yang terdiri dari Kadet, Menshevik dan Sosialis Revolusioner dan Dewan Soviet Petrograd yang merupakan Dewan Buruh, tentara juga petani. Walaupun Pemerintahan Sementara lebih memiliki legitimasi, tetapi secara riil kekuasaan dipegang oleh Soviet Petrograd. Lenin mengangggap Pemerintahan Sementara tersebut sungguh-sungguh imperialis dan tidak layak mendapatkan dukungan dari kaum sosialis. Pemerintahan tersebut dianggap tidak dapat memuaskan harapan-harapan para buruh, tentara dan petani kecil.
b. Marxisme
Ajaran Karl Marx pada dasarnya menitikberatkan pada empat ide, yaitu: (I) Sistem kapitalisme mengakibatkan sekelumit kecil orang kaya hidup dalam kemewahan yang berlimpah, sedangkan kaum pekerja atau buruh yang teramat banyak jumlahnya hidup dalam kesengsaraan. (II) Cara untuk merombak ketidakadilan adalah dengan melaksanakan suatu kelas sosialis, yaitu sistem di mana alat-alat produksi dikuasai oleh negara, bukannya pribadi swasta. (III) Pada hematnya, satu-satunya jalan yang paling baik untuk melaksanakan sistem sosialis ini adalah lewat revolusi kekerasan. (IV) Untuk mewujudkan satu sistem sosialis
26 harus dibentuk kediktatoran partai komunis dalam jangka waktu yang memadai .
Timbulnya faham komunis dilatarbelakangi oleh situasi sosial pada awal abad ke-19 di Eropa Barat, ketika kaum buruh hidup dalam keadaan sangat menyedihkan. Sistem kapitalisme yang mendominasi perkembangan sektor industri dan lebih mengutamakan kepentingan ekonomis, telah menimbulkan keadaan sosial yang sangat merugikan kaum buruh. Dengan demikian yang nampak dalam kapitalisme adalah sistem pemerasan seperti halnya feodalisme dan
27 perbudakan .
Teori Marxist di sini meliputi: penafsiran sejarah dari segi ekonomi, dinamika perubahan sosial, revolusi sebagai satu-satunya jalan keluar, humanisme dan konsep alienasi, juga kontradiksi ekonomi dalam sisten kapitalis. Analisis Marx tentang masyarakat dinyatakan dalam penafsiran ekonomi atas sejarah.
Produksi barang dan jasa yang menopang kehidupan manusia serta pertukaran barang dan jasa itu merupakan dasar dari segala proses dan lembaga sosial. Marx 26 melukiskan hubungan antara kondisi meterial dari kehidupan masyarakat dengan
Michael Hart, 1985, Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah, Pustaka Jaya,
27 Jakarta, hlm. 88.