Latihan soal terbimbing dalam pembelajaran fisika untuk meningkatkan pemahaman konsep fisika siswa pada pokok bahasan kalor - USD Repository

  

LATIHAN SOAL TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA PADA POKOK

BAHASAN KALOR

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh:

P. Edy Windarto

  

NIM: 021424002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

SKRIPSI

LATIHAN SOAL TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA

PADA POKOK BAHASAN KALOR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

SKRIPSI

LATIHAN SOAL TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA

PADA POKOK BAHASAN KALOR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 28 Juli 2007 Penulis,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

  Sudah semestinya pembelajaran fisika di sekolah perlu dirancang sedemikian rupa sehingga, pembelajaran yang berlangsung sungguh membantu perkembangan pemahaman konsep siswa yang dalam dan kuat sehingga siswa dapat menggunakannya untuk memecahkan masalah, menciptakan penjelasan, dan membuat prediksi. Model pembelajaran yang tepat tentu akan membuahkan hasil belajar siswa sesuai dengan yang diharapkan. Dalam rangka mencari model pembelajaran yang tepat maka, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Apakah latihan soal terbimbing dalam pembelajaran fisika dapat meningkatkan pemahaman konsep fisika siswa pada pokok bahasan kalor; (2) Adakah perbedaan peningkatan pemahaman konsep fisika siswa pada pokok bahasan kalor antara yang diajar dengan latihan soal terbimbing dan yang diajar dengan latihan soal tidak terbimbing.

  Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Sampel penelitian ini terdiri dari 60 siswa. Siswa tersebut terbagi dalam 2 kelas yaitu, 30 siswa kelas kontrol (kelas dengan latihan soal tidak terbimbing) dan 30 siswa kelas eksperimen (kelas dengan latihan soal terbimbing). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode tes. Metode analisis data dilakukan dengan perhitungan statistik (uji-T).

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pembelajaran dengan latihan soal terbimbing dapat meningkatkan pemahaman konsep fisika siswa. (2) Ada perbedaan yang sangat signifikan peningkatan pemahaman konsep siswa antara yang diajar latihan soal terbimbing dengan yang diajar latihan soal tidak terbimbing.

  Siswa dengan latihan soal terbimbing memperoleh peningkatan pemahaman konsep yang lebih baik dibandingkan siswa dengan latihan soal tidak terbimbing. Dengan demikian pembelajaran fisika dengan latihan soal terbimbing pada pokok bahasan kalor dapat meningkatkan pemahaman konsep fisika siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

  It was must of physics learning in school need to arranged, so it can really help understanding improvement of student’s concept to be more and strength, so the student can use it to solve problem, create explanation, and make prediction. Exact learning model will give good result of student’s study which is expected. In effort of finding the exact learning model, this research is aim to know (1) do exercise guided in physics learning can improve understanding of physics concept in basic subject of heat; (2) is there any different improvement of understanding physics concept of student in basic subject of heat between they are taught whit exercise guided and they are not.

  Subject of this research is student in class X of SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Sample of this research consist of 60 students. The student is divided in two class, they are 30 students in control class (the class with no exercise guided) and 30 students in experiment class (the class with exercise guided). Data collecting conducted by using method of test. Method of data analysis conducted by calculation of statistic (T-test).

  Result of this research indicate that: (1) learning by exercise guided can improve the understanding of student physics concept. (2) there is different improvement which is very significant of understanding student concept between which thought exercise guided with thought no exercise guided.

  Student with exercise guided get understanding improvement concept more than student with no exercise guided. Thereby the physics learning with exercise guided in the basic subject of heat can improve the understanding of student physics concept.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah atas segala karunia dan anugrah-Nya sekripsi yang berjudul “Latihan Soal Terbimbing Dalam Pembelajaran Fisika Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Siswa Pada Pokok Bahasan Kalor” dapat terselesaikan dengan baik.

  Tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari keterlibatan pihak lain. Untuk itu penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada:

  1. Bapak Drs. A. Atmadi, M.Si. selaku dosen pembimbing yang dengan sabar membimbing penulis hingga selesainya skripsi ini.

  2. Bapak Drs. Priyanto selaku kepala sekolah SMA BOPKRI 2 yang telah berkenan memberikan ijin penelitian.

  3. Bapak Drs. Wahyu Santosa selaku guru Fisika SMA BOPKRI 2 yang telah berkenan memberikan bantuan dan saran dalam penelitian ini.

  4. Bapak dan Ibu yang tercinta, atas dorongan semangat, doa yang tulus, dan biaya yang diberikan kepada penulis hingga dapat diselesaikannya penulisan skripsi ini.

  5. Mas Anton, Mas Chris, adik Novita, dan Sulis tersayang atas dorongan semangat, doa dan pengertian yang telah diberikan selama ini.

  6. Aka, Eko, Wisnu, dan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu segala saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dan akan dipertimbangkan dengan senang hati demi kesempurnaan skripsi ini.

  Yogyakarta, 28 Juli 2007 Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  JUDUL ............................................................................................................ i PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................... ii PENGESAHAN .............................................................................................. iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... iv ABSTRAK ...................................................................................................... v

  ABSTRACT

  ...................................................................................................... vi KATA PENGANTAR .................................................................................... vii DAFTAR ISI ................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ......................................................................... 1 B. Perumusan Masalah .................................................................. 3 D. Tujuan Penelitian ..................................................................... 3 E. Manfaat Penelitian ................................................................... 4 BAB II DASAR TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Dasar Teori ............................................................................... 5

  1. Pembelajaran Fisika ............................................................ 5

  2. Konsep ................................................................................. 6

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4. Latihan Soal ......................................................................... 10

  5. Pemecahan Soal Fisika ........................................................ 15

  B. Kerangka Berpikir .................................................................... 17

  C. Pengajuan Hipoteis ................................................................... 19

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ......................................................................... 20 B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 20 C. Populasi dan Sampel ................................................................ 20 D. Identifikasi Variabel Penelitian ................................................ 20 E. Desain Penelitian ...................................................................... 22 F. Metode Pengumpulan Data ....................................................... 23 G. Instrumen Penelitian ................................................................. 23 H. Metode Analisi Data ................................................................. 24 BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Analisi Data .............................................................. 31

  1. Peningkatan Pemahaman Konsep ....................................... 31

  2. Perbedaan Pemahaman Konsep Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .......................................................................... 34

  B. Pembahasan ............................................................................... 35

  1. Peningkatan Pemahaman Konsep ....................................... 35

  2. Perbedaan Pemahaman Konsep Kelas Kontrol dan Kelas

  3. Pengaruh Latihan Soal terbimbing Pada Kelas Eksperimen dan Pengaruh Latihan Soal Tidak Terbimbing Pada Kelas Kontrol ................................................................................ 37

  BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................... 38 B. Keterbatasan Peneliti ................................................................. 38 C. Saran .......................................................................................... 39 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 40 LAMPIRAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 1 Skor Pretest dan Posttest Kelas Kontrol ...................................... 31 Tabel 2 Skor Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen................................. 32

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Desain Pembelajaran ............................... ........................... 41 Lampiran 2 Lembar Latihan Soal ............................... .................. ......... 51 Lampiran 3 Konsep yang akan diukur, Indikator, dan Soal ................... 70 Lampiran 4 Data Kasar Skor Pemahaman Siswa Kelas Kontrol untuk

  Pretest .................................................................................. 77 Lampiran 5 Data Kasar Skor Pemahaman Siswa Kelas Kontrol untuk

  Posttest ................................................................................ 78 Lampiran 6 Data Kasar skor Pemahaman Siswa Kelas Eksperimen untuk Pretest ........................................................................ 79 Lampiran 7 Data Kasar Skor Pemahaman Siswa Kelas Eksperimen untuk Posttest ...................................................................... 80 Lampiran 8 Data Skor Pemahaman Konsep Siswa ................................. 81 Lampiran 9 Analisi Uji-T untuk Pretest dan Posttest Kelas Kontrol ...... 82 Lampiran 10 Uji-T untuk Pretest dan Posttest Kelas Kontrol ................... 83 Lampiran 11 Analisi Uji-T untuk Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen .......................................................................... 84 Lampiran 12 Uji-T untuk Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen ............ 85 Lampiran 13 Analisis Hasil Pemahaman Konsep Siswa untuk Uji-T dari Soal Pretest ................................................................... 86 Lampiran 14 Uji-T untuk Soal Pretest ...................................................... 87 Lampiran 15 Analisis Hasil Pemahaman Konsep Siswa untuk Uji-T dari Soal Posttest ................................................................. 88 Lampiran 16 Uji-T untuk Soal Posttest ..................................................... 89 Lampiran 17 Distribusi t ........................................................................... 90

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan pembelajaran fisika memiliki hakikat menciptakan interaksi

  antara siswa dengan objek belajar. Dengan interaksi ini siswa memiliki peluang untuk membangun pengetahuannya berdasarkan realita yang menjadi objek belajar. Pendekatan apapun yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar fisika, sudah semestinya menempatkan siswa sebagai pusat perhatian. Berdasarkan filsafat konstruktivisme bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh siswa adalah bentukan dari siswa yang memiliki pengetahuan.

  Pada saat kegiatan belajar berlangsung, siswa harus aktif membangun pengetahuan diri sendiri. Aktif berarti siswa harus terlibat secara berkesinambungan dalam mencari, menelusuri masalah, dan membangun sendiri pengetahuannya melalui berbagai jenis kegiatan yang relevan dan menggunakan penalaran mereka untuk menyelesaikan masalah yang ditemui.

  Tujuan pembelajaran fisika di sekolah adalah memahami konsep- konsep fisika dan saling keterkaitannya dan mampu menggunakannya untuk memecahkan masalah. Di dalam proses pembelajaran fisika selalu diikuti pemecahan soal. Pemecahan soal merupakan aspek penting karena prosesnya membawa pada pemahaman fisika tersebut.

  Berkaitan dengan pembelajaran fisika, guru harus dapat menerapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menyenangkan. Selain itu metode tersebut hendaknya dapat benar-benar membuat siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran, merasa tertarik dan bersikap positif terhadap metode pembelajaran yang dilakukan. Salah satu cara untuk mengembangkan proses pembelajaran yang bermakna adalah dengan menggunakan metode latihan soal terbimbing dalam pembelajaran.

  Menindak lanjuti tujuan pembelajaran di atas, latihan soal merupakan suatu jalan atau langkah efektif untuk membantu siswa dalam memahami konsep fisika. Latihan soal memberikan kesempatan bagi siswa untuk menguji pemahamannya terhadap konsep, hukum-hukum dan teori yang telah dipelajari. Mengingat fisika bukan merupakan ilmu yang bersifat hafalan, tentu penting sekali peranan latihan soal sebagai wahana untuk menumbuh kembangkan ketajaman penalaran siswa memahami suatu konsep.

  Pemberian latihan soal merupakan metode yang baik bagi guru untuk menyatakan diri bahwa materi yang telah diajarkan dapat dipahami benar oleh siswa. Dengan pemberian latihan soal guru dapat mengetahui sejauh mana pemahaman siswa dalam menerima materi yang telah diajarkan. Diharapkan dengan latihan soal semakin dalam konsep diketahui dan dipahami dan sekaligus semakin tepat konsep dimengerti siswa, sehingga siswa semakin benar-benar menguasai fisika.

  Untuk menumbuhkan pemahaman konsep siswa dalam belajar fisika dengan harapan dapat mencapai tujuan dari pembelajaran fisika, maka siswa perlu dilibatkan secara aktif di dalam proses belajarnya. Untuk itu penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Pembelajaran Fisika Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Siswa Pada Pokok Bahasan Kalor”. Dengan menerapkan latihan soal terbimbing ini dalam pembelajaran fisika diharapkan akan diperoleh pemahaman konsep yang lebih baik.

B. Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka permasalahan yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah:

  1. Apakah latihan soal terbimbing dalam pembelajaran fisika dapat meningkatkan pemahaman konsep fisika siswa pada pokok bahasan kalor?

  2. Adakah perbedaan peningkatan pemahaman konsep fisika siswa pada pokok bahasan kalor antara yang diajar dengan latihan soal terbimbing dan yang diajar dengan latihan soal tidak terbimbing? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan masalah-masalah yang telah dirumuskan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

  1. Apakah latihan soal terbimbing dalam pembelajaran fisika dapat meningkatkan pemahaman konsep fisika siswa pada pokok bahasan kalor.

  2. Perbedaan peningkatan pemahaman konsep fisika siswa pada pokok bahasan kalor antara yang diajar dengan latihan soal terbimbing dan yang diajar dengan latihan soal tidak terbimbing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Manfaat Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah diuraikan di atas, diharapkan hasil dari penelitian ini dapat berguna:

  1. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar penelitian selanjutnya, misalnya usaha untuk mencari pemanfaatan latihan soal dalam pembelajaran.

  2. Bagi Siswa Siswa dapat menganalisis soal yang dihadapi, merencanakan jalan penyelesaian dan menyelesaikan soal secara terperinci, sehingga siswa dapat memecahkan soal-soal secara sistematis. Siswa tidak perlu mengulang-ulang sesuatu yang salah dalam memecahkan soal.

  3. Bagi Guru Guru dapat membuat model latihan soal terbimbing yang lebih baik berdasarkan langkah-langkah latihan soal terbimbing yang sudah diteliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II DASAR TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Dasar Teori 1. Pembelajaran Fisika Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang tidak akan lepas

  dari kegiatan belajar dan mengajar. Belajar mengacu kepada kegiatan siswa, dan mengajar mengacu kepada kegiatan guru. Belajar merupakan proses aktif dari siswa untuk mendapatkan pemahaman yang berarti, membangun sendiri pengetahuannya, serta membentuk pengalaman melalui interaksi dengan lingkungannya. Mengajar adalah menciptakan situasi, menyediakan kemudahan, membimbing dan pengarahan kepada siswa dalam belajar.

  Pembelajaran menekankan pada kegiatan siswa, berarti kegiatan dari proses pembelajaran didominasi oleh siswa. Guru membantu siswa untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai melalui pembelajaran sesuai dengan kemampuan yang siswa miliki. Dalam proses pembelajaran guru mendorong siswa untuk bertanggung jawab atas kegiatan belajarnya serta menunjukkan bahwa mereka mencapai pemahaman yang bermakna dari kegiatan belajar yang dilakukannya.

  Dalam pembelajaran fisika, proses menanamkan suatu konsep merupakan bagian penting. Fisika adalah suatu ilmu yang lebih banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dalam mempelajari fisika, oleh karena itu tahap awal dalam belajar fisika adalah memahami konsep secara benar. Tanpa mengabaikan aspek yang lain, memahami konsep dan bagaimana mengembangkannya sangatlah penting.

  Oleh karena pemahaman konsep sendiri memerlukan proses yang terus-menerus dan waktu yang lama bagi siswa, maka siswa harus dibantu untuk menjadi lebih paham sesuai dengan daya tangkapnya. Proses pembelajaran fisika yang benar haruslah mengembangkan perubahan konsep (Suparno, 2005: 94). Dalam proses pembelajaran dapat terjadi bahwa siswa bertambah mengerti dan konsep yang diketahui bertambah.

  Sehingga dengan adanya perubahan konsep seorang siswa benar-benar berkembang dalam memahami konsep-konsep fisika.

2. Konsep

  Dalam proses belajar mengajar sering kali di awali dengan konsep- konsep sebelum sampai pada tahap penerapan. Konsep harus difahami lebih dahulu secara benar, karena pemahaman konsep yang tidak benar akan mengakibatkan kesulitan dan kesalahan dalam menerapkannya (Kartika Budi, 1991: 38).

  Konsep dalam kehidupan sehari-hari memiliki dua arti yang berbeda. Satu arti konsep adalah “rancangan”. Arti yang lain adalah “pengertian”. Konsep adalah sesuatu yang terbentuk di dalam pikiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mengenai benda-benda, gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa, kondisi- kondisi, dan ciri-ciri (Euwe (ed), 1991: 8).

  Konsep dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu konsep fisis, konsep logika matematis, dan konsep filosofis (Kartika Budi, 1991: 39).

  Konsep fisis adalah konsep yang mengacu pada objek, sifat yang menyatu pada objek, proses yang terjadi pada objek, dan relasi antara konsep yang satu dengan konsep yang lain. Konsep logika matematis adalah konsep yang mengacu pada struktur operasi yang dilakukan terhadap objek.

  Misalnya; perkalian, penjumlahan, pengurangan. Konsep filosofis adalah konsep yang berkaitan dengan sifat manusia. Misalnya; senang, jujur, kagum.

  Dalam pembelajaran fisika yang kita hadapi adalah konsep-konsep fisis, sedangkan konsep-konsep logika-matematis merupakan alat. Untuk itu perlu disadari agar kegiatan belajar mengajar tidak bergeser menjadi kegiatan belajar mengajar matematik, maka konsep-konsep fisis dalam pembelajaran fisika perlu ditekankan.

  Siswa yang belajar fisika mencoba menafsirkan dan menangkap makna dari konsep-konsep fisika yang dipelajari. Tafsiran tersebut dapat berbeda-beda untuk setiap siswa. Satu konsep dapat memiliki beberapa definisi. Tafsiran seseorang akan suatu konsep dinamakan konsepsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Pemahaman Konsep

  Salah satu hal penting dalam proses belajar mengajar di sekolah bagi siswa adalah kemampuan untuk memahami yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dapat terjadi bahwa siswa bertambah mengerti dan konsep yang diketahui bertambah. Guru sebagai mediator dan fasilitator harus membimbing dan menekankan pada pemahaman tersebut.

  Pemahaman dan pengembangan konsep merupakan bagian yang sangat penting dalam mencapai tujuan belajar fisika. Dalam proses belajar mengajar diperlukan usaha agar siswa memahami konsep. Langkah awal pemahaman suatu konsep adalah memahami definisi konsep tersebut secara benar sesuai hakikat dan peruntukannya (Kartika Budi, 1991: 38). Hal ini sangat penting, karena suatu konsep akan fungsional dapat dipakai untuk memecahkan berbagai macam masalah, bila konsep tersebut telah didefinisikan dengan jelas dan benar.

  Untuk dapat memutuskan apakah siswa memahami suatu konsep diperlukan kriteria atau indikator-indikator yang dapat menunjukkan pemahaman tersebut. Menurut Kartika Budi (1992: 114), kriteria atau indikatror-indikator tersebut antara lain; 1) dapat menyatakan pengertian konsep dalam bentuk definisi menggunakan kalimat sendiri, 2) dapat menjelaskan makna dari konsep bersangkutan kepada orang lain, 3) dapat menganalisis hubungan antara konsep dalam suatu hukum, 4) dapat menerapkan konsep untuk menganalisis dan menjelaskan gejala-gejala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  praktis, dan memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi pada suatu sistem bila kondisi tertentu dipenuhi, 5) dapat mempelajari konsep lain yang berkaitan dengan cepat, 6) dapat membedakan konsep yang satu dengan konsep lain yang saling berkaitan.

  Hasil belajar yang dicapai siswa dapat diketahui berdasarkan kriteria atau indikator di atas. Bloom (dalam Arikunto, 2005: 117) mengklasifikasikan hasil belajar yang secara garis besar dibagi menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor.

  Pemahaman termasuk dalam ranah kognitif karena berkaitan dengan hasil belajar intelegensi. Hasil belajar pemahaman lebih tinggi satu tingkat dari hasil belajar pengetahuan hafalan. Pemahaman memerlukan kemampuan menangkap makna atau arti dari suatu konsep (Sudjana, 1989: 50). Untuk itu maka diperlukan hubungan antara konsep dengan makna yang ada dalam konsep tersebut.

  Menurut Sudjana (1989: 51) pemahaman dapat dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu; pemahaman tingkat rendah, pemahaman tingkat dua, dan pemahaman tingkat tiga atau tingkat tinggi. Dengan semakin bertambahnya konsep yang diketahui dan dipahami dan sekaligus semakin tepat konsep fisika dimengerti siswa, maka siswa semakin benar-benar menguasai fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Latihan Soal

a. Pengertian latihan

  Salah satu fungsi mengajar yang paling penting ialah membantu siswa melatih dan memantapkan pelajaran (Nasution, 1989: 112). Latihan sebagai upaya untuk memantapkan penguasaan materi pelajaran oleh siswa. Latihan soal memberikan kesempatan bagi siswa untuk menguji pemahamannya terhadap konsep-konsep yang telah dipelajari. Selama tahap latihan guru bertanggung jawab untuk memantapkan apa yang telah diajarkan.

  Latihan dalam hubungan belajar mengajar adalah suatu tindakan/perbuatan pengulangan untuk lebih memantapkan hasil belajar (Hamalih, 2003: 95). Latihan adalah suatu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh, dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu keterampilan agar menjadi bersifat permanen (Jusuf, 1982: 60).

  Tiap materi bahasan umumnya diakhiri dengan latihan soal. Latihan soal terdiri atas soal-soal pemecahan masalah, untuk mengevaluasi sejauh mana kompetensi siswa terhadap pemahaman konsep, hukum-hukum, dan teori-teori dalam pemecahan masalah. Selain itu, soal-soal latihan diharapkan dapat melatih keterampilan siswa untuk meningkatkan dalam pemecahan masalah.

  Latihan soal adalah tahap dimana siswa berlatih menerapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dipelajari untuk memecahkan masalah. Dalam pembelajaran fisika masalah tersebut berupa soal-soal. Masalah yang ideal adalah masalah yang berkaitan dengan kehidupan siswa sehari-hari, namun tidak selalu mudah menghadirkan masalah seperti itu dalam kelas.

  Memahami suatu konsep fisika dan mengembangkan keterampilan memecahkan soal ditingkatkan dengan penggunaan contoh-contoh, latihan sehubungan dengan teks, kumpulan soal-soal berjenjang yang banyak dan terpadu. Mengacu pada prinsip belajar bermakna (belajar bermakna adalah belajar yang di samping dapat mengingat dan menyatakan kembali definisi dari suatu konsep, prinsip, dan hukum, juga harus dapat menempatkan pengetahuan yang baru diperoleh secara tepat dalam jaringan pengetahuan yang telah dimiliki, dan mengetahui hubungannya dengan sebanyak-banyaknya pengetahuan yang telah dimiliki), yaitu belajar yang mengutamakan pengertian atau pemahaman konsep maka, dalam mempelajari fisika perlu ditekankan kepada tiga hal penting, yaitu 1) pengenalan fakta dan penanaman konsep, 2) contoh soal dan penyelesaiannya yang disajikan secara bervariasi sebagai contoh dalam penerapan konsep, 3) soal-soal latihan yang disajikan dimulai dari yang mudah sampai dengan soal pemecahan masalah.

  Dari beberapa pendapat dan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan latihan soal terbimbing adalah proses menerapkan konsep,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dari guru supaya siswa dapat memahami konsep, prinsip, dan hukum. Atau latihan soal terbimbing adalah proses membantu siswa dalam menjembatani permasalahan yang dihadapi siswa dalam mengaplikasikan berbagai konsep, prinsip, dan hukum fisika untuk memecahkan masalah.

b. Manfaat latihan soal dalam pembelajaran

  Latihan bermanfaat dalam proses pembelajaran. Manfaat latihan menggambarkan bahwa latihan dalam pembelajaran sangat esensial bagi tercapainya hasil belajar (Hamalih, 2003: 95), karena:

  1. Latihan dapat memantapkan hasil belajar, penguasaan aspek- aspek perubahan tingkah laku siswa seperti kebiasaan, keterampilan, sikap, dan pengertian.

  2. Latihan berfungsi mengembangkan kemampuan berpikir untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi baik secara individu maupun secara kelompok.

  3. Latihan penting artinya untuk kehidupan sehari-hari bagi para siswa, misalnya trasfer belajar.

  4. Latihan membantu cara pembelajaran yang efektif, seperti mengingat dan meniru.

  5. Latihan dapat mendorong dan memperluas motivasi belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Upaya untuk mendayagunakan latihan soal dalam pembelajaran

  Ada beberapa bentuk latihan yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran menurut Hamalih (2003: 97):

  1. Repetition (ulangan) Ulangan yang dikategorikan sebagai latihan ialah apabila ulangan ini merupakan suatu usaha dalam rangka latihan dengan tujuan memperteguh atau memperkuat hasil belajar. Dengan demikian hasil belajar itu menjadi milik siswa dan bermanfaat bagi hidupnya.

  2. Latihan otomatis (drill) Adalah upaya memantapkan keterampilan-keterampilan otomatis atau asosiasi yang telah diperolah.

  3. Review atau Reteaching Adalah mengajarkan kembali atau mempelajari kembali bahan-bahan yang telah di ajarkan dengan maksud memperoleh pemahaman, memperluas atau memperjelas dan memperdalam hal- hal tersebut.

  4. Practice Suatu keterampilan dapat dikuasai siswa bila telah mengalami latihan. Latihan tidak memerlukan yang betul-betul sama, misalnya belajar mengetik, menyetir, dan sebagainya.

  5. Review dan Practice

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Teknik ini merupakan keharusan belajar dalam kelas, practice merupakan aspek yang penting dari review, sedangkan review menggunakan practice sebagai jalan pemecahan masalah. Tujuan utama practice ialah memperbaiki belajar, sedangkan review untuk memperluas belajar. Perbedaannya ialah practice bersifat efektif dalam pengajaran keterampilan dan kebiasaan- kebiasaan, bahkan merupakan proses individualis. Review bersifat efektif untuk menumbuhkan pengertian, sikap, apresiasi dan terutama merupakan suatu proses pertimbangan kelompok.

d. Kelemahan atau kerugian latihan soal dalam pembelajaran

  1. Latihan-latihan yang selalu diberikan di bawah bimbingan guru, atas perintah-perintah guru, dapat mematikan atau melemahkan inisiatif maupun kreativitas pada siswa.

  2. Siswa menjadi tergantun pada guru, menunggu petunjuk atau perintah.

  3. Latihan yang diberikan dapat membentuk sesuatu kebiasaan yang kaku.

  4. Latihan yang terlampau sulit dapat menimbulkan perasaan benci dalam diri siswa, baik terhadap mata pelajaran maupun guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Pemecahan Soal Fisika

  Dalam pengajaran fisika selalu diikuti oleh pemecahan atau pengerjaan soal-soal. Mempelajari bagaimana melakukan pendekatan dan menyelesaikan soal merupakan bagian dasar dari belajar fisika, dan merupaka keahlian yang sangat berguna. Pemecahan soal juga penting karena prosesnya membawa pada pemahaman fisika tersebut. Dapat memecahkan atau menyelesaikan soal merupakan bagian yang sangat penting dalam belajar fisika, dan merupakan dasar yang kuat untuk memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip fisika. Manfaat dari pemecahan soal bergantung pada jenis soal dan tutunan sistem pemecahannya.

  Pemecahan soal merupakan salah satu bagian penting dalam pengajaran fisika sebab bukan saja merupakan penerapan konsep tetapi juga merupakan proses untuk memperoleh pengetahuan baru. Pemecahan soal dapat meningkatkan pemahaman konsep dan menumbuhkan kemampuan berpikir sitesis analisis yang diperlukan dalam memecahkan masalah.

  Soal fisika merupakan soal yang berkaitan dengan peristiwa. Dari suatu peristiwa maka akan muncul suatu masalah. Untuk dapat memecahkan masalah perlu diketahui data-data atau informasi-informasi yang tersedia. Berdasarkan masalah dan data yang tersedia maka dilakukan analisis untuk langkah-langkah dalam pemecahan masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  fisika diperlukan kemampuan dasar sebagai prasyarat utama, yakni kemampuan menginterpretasikan konsep-konsep dan prinsip-prinsip fisika secara tepat, kemapuan mendeskripsikan serta mengorganisasikan pengetahuan fisika secara efektif.

  Soal-soal fisika sangat beragam bentuknya dan tingkat kesulitannya. Ada soal yang hanya memerlukan satu langkah berpikir, mengingat rumus dan kemudian memasukkan data yang telah tersedia dan melakukan perhitungan. Ada soal yang menggunakan pola hubungan antara beberapa konsep atau soal variatif. Untuk dapat memecahkan soal semacam ini diperlukan langkah berpikir analisis dengan menerapkan beberapa konsep yang saling berkaitan. Banyak siswa dalam pemecahan soal fisika hanya sampai pada soal yang memerlukan satu langkah berpikir. Umumnya siswa jarang sekali diajak untuk berpikir dan memecahkan soal yang membutuhkan analisis atau soal yang merupakan perpaduan dari beberapa konsep.

  Pemecahan soal fisika yang kompleks/variatif memerlukan langkah-langkah: anlisis, rencana, penyelesaian, dan penilaian (Kartika Budi, 1997: 175). Analisis adalah tahap mengidentifikasi data-data dan permasalahannya. Rencana adalah analisis untuk menetapkan langkah- langkah penyelesaianan dan pemilihan konsep, hukum dan persamaan yang berlaku. Penyelesaian adalah tahap realisasi dari langklah-langkah yang telah direncanakan. Penilaian adalah tahap pemeriksaan apakah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dalam memecahkan soal fisika seringkali diperlukan perhitungan matematis sebagai konsekuensi dari penggunaan rumus-rumus fisika.

  Menurut Kartika Budi (dalam Sumaji, dkk, 1997: 176) soal fisika sebaiknya tidak terjebak pada kesulitan penyelesaian matematik dan kesulitan perhitungan angka-angka. Bila dalam pemecahan soal fisika kesulitan matematis masih diperhitungkan, maka makna fisikanya akan hilang. Sehingga muncul anggapan siswa bahwa fisika meruapakan matematik.

B. Kerangka Berpikir

  Untuk memperoleh pemahaman konsep yang memuaskan, perlu digali cara pembelajaran yang mampu mengatasi kendala-kendala pembelajaran ini.

  Pemilihan metode yang mampu membangkitkan kemauan dan kegairahan siswa untuk belajar merupakan solusi yang tepat. Berdasarkan uraian dan deskripsi teoritis di atas, penelitian ini akan menampilkan model pembelajaran dengan latihan soal terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konsep fisika siswa pada pokok bahasan kalor.

  1. Pengaruh pembelajaran dengan latihan soal terbimbing terhadap pemahaman konsep fisika siswa.

  Pemberian latihan soal merupakan salah satu pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan pelajaran yang telah didapat melalui latihan-latihan menyelesaikan soal-soal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kesalahan-kesalahannya. Selama berlatih siswa harus didampingi dan dibimbing. Pengaruh latihan soal terbimbing terhadap pemahaman konsep siswa mampu memberikan media kepada siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Melalui latihan soal terbimbing siswa berkesempatan untuk mengekspresikan pemahaman konsep yang telah ia miliki. Dalam latihan soal siswa dibantu menganalisi soal yang dihadapi, merencanakan jalan penyelesaian, dan menyelesaikan soal-soal itu secara terperinci. Hal-hal mana yang dirasa sulit oleh para siswa, untuk itu diajukan pertanyaan- pertanyaan penuntun sebelum siswa sampai pada penerapan rumus matematis untuk menyelesaikan soal. Bimbingan yang diberikan ini memungkinkan siswa memiliki kesempatan untuk berlatih secara lebih terarah. Maka dengan latihan soal terbimbing memungkinkan siswa memperoleh pemahaman konsep yang optimal.

  2. Pengaruh pembelajaran dengan latihan soal tidak terbimbing terhadap pemahaman konsep fisika siswa.

  Pada pembelajaran dengan latihan soal tidak terbimbing, banyak siswa kurang berkesempatan untuk mengekspresikan pemahaman konsep yang telah mereka miliki, sehingga memungkinkan siswa tidak memiliki kesempatan untuk berlatih lebih terarah. Hal-hal mana yang dirasa sulit oleh para siswa guru tidak dapat mengenali kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa. Sehingga siswa kurang menganalisi soal yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  soal-soal itu secara terperinci. Karena tidak adanya dampingan dan bimbingan dari guru, maka dalam memecahkan soal latihan siswa hanya terpaku pada langkah-langkah penyelesaian soal, yaitu diketahui, ditanya, dan jawab. Karena siswa hanya terpaku pada langkah-langkah seperti itu, maka siswa tidak memperoleh pemahaman konsep yang optimal.

C. Pengajuan Hipotesis

  Berdasarkan tujuan penelitian dan kerangka berpikir di atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: 1) latihan soal terbimbing dalam pembelajaran fisika dapat meningkatkan pemahaman konsep fisika siswa pada pokok bahasan kalor; 2) pembelajaran fisika dengan latihan soal terbimbing akan meningkatan pemahaman konsep siswa yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran fisika dengan latihan soal tidak terbimbing pada pokok bahasan kalor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Peneliti ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Kesimpulan yang akan diambil berdasarkan analisis data statistik. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari – Maret 2007 di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. C. Populasi dan Sampel Penelitian

  1. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini meliputi seluruh siswa kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

  2. Sampel Penelitian Dari semua siswa kelas X diambil dua kelas. Satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas pengontrol.

D. Identifikasi Variabel Penelitian

  1. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

  a. Variabel bebas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.

  Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pengajaran dengan latihan soal terbimbing.

  b. Variabel terikat Variabel terikat adalah variabel yang tergantung pada variabel bebas.

  Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep.

  c. Variabel kontrol Variabel kontrol berfungsi sebagai variabel yang dapat mengendalikan agar tidak terpengaruh dari faktor-faktor lain sehingga tidak mempengaruhi variabel terikat. Tujuan kontrol dalam penelitian adalah mengetahui situasi, agar efek variabel dapat diteliti. Penelitian ini menggunakan dua kelas. Karena tidak mungkin mempunyai dua kelas yang persis sama, peneliti berusaha membentuk dua kelas serupa mungkin dalam hal-hal yang berhubungan dengan variabel-variabel tersebut. Dalam penelitian ini kontrol dilakukan pada kedua kelas dengan mengendalikan pemahaman konsep awal. Melalui uji-T telah diperolah bahwa tidak ada perbedaan pemahaman konsep awal yang signifikan pada siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen (lihat lampiran 14 halaman 87).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Definisi Operasional

  a. Latihan soal terbimbing adalah suatu cara penyelesaian soal-soal yang sistematis oleh siswa dalam menerapkan konsep, prinsip, dan hukum dengan bantuan atau bimbingan guru.

  b. Pemahaman konsep adalah hasil yang diperolah siswa dari kemampuan memahami materi-materi pelajaran yang telah diberikan kepadanya dengan baik selama kurun waktu tertentu. Hasil tersebut dapat diketahui dari kemampuan siswa dalam mengerjakan atau menyelasaikan tugas atau soal-soal yang diberikan.

E. Desain Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang bermakna antara pemahaman konsep fisika siswa yang diajar latihan soal terbimbing dengan pemahaman konsep fisika siswa yang diajar latihan soal tidak terbimbing. Penelitian ini menggunakan dua kelas yang disebut sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas dengan latihan soal terbimbing, sedangkan kelas kontrol adalah kelas dengan latihan soal tidak terbimbing.

  Kedua kelompok terlebih dahulu diberi pretest sebelum materi diberikan. Pretest dilakukan pada kedua kelas (kelas eksperimen dan kelas kontrol) dengan maksud untuk mengukur pemahaman konsep awal siswa berbeda atau tidak. Jika pemahaman konsep awal siwa tidak berbeda secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pembelajaran dengan latihan soal terbimbing pada kelas eksperimen dan perlakuan pembelajaran dengan latihan soal terbimbing tidak terbimbing pada kelas kontrol.

  Setelah kedua kelas sampel dengan masing-masing perlakuan mengikuti kegiatan pembelajaran, langkah selanjutnya adalah pemberian posttest. Hasil dari posttest kemudian dibandingkan untuk menentukan apakah perlakuan pada kelas eksperimen menghasilkan pemahaman konsep yang lebih baik dibanding dengan kelas kontrol, untuk itu dilakukan uji-T untuk dua kelompok independen. Kemudian menetukan apakah pemahaman konsep siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen mengalami peningkatan, untuk itu skor pretest dan posttest masing-masing kelas dibandingkan dan dianalisis dengan uji-T untuk kelompok dependen..

F. Metode Pengumpulan Data

  Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes pemahaman konsep. Tes pemahaman konsep ini diberikan kepada siswa sebelum dan sesudah pembelajaran. Tes (pretest) yang diberikan sebelum pembelajaran digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep awal siswa. Sedangkan tes (posttest) yang diberikan setelah pembelajaran digunakan untuk mengetahui perubahan pemahaman konsep siswa setelah siswa menerima seluruh materi pembelajaran. Model tes pemahaman konsep yang digunakan adalah esai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  G. Instrumen Penelitian

  Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pemahaman konsep. Tes pemahaman konsep ini terdiri dari pretest dan posttest. Oleh karena itu disusun blue print yang sebelumnya ditentukan terlebih dahulu oleh peneliti setelah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru pengampu mata pelajaran fisika. Tes pemahaman konsep ini terdiri dari 20 soal esai, dengan alternatif jawaban apabila siswa menjawab benar diberi skor 1 dan apabila siswa menjawab salah diberi skor 0.

  Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrumen penelitian ini adalah:

  1. Menetapan ruang lingkup tes, meliputi pokok bahasan, sub pokok bahasan dan butir materi yang dipresentasikan untuk diuji.

  2. Menentukan kriteria siswa dalam memahami konsep, yaitu kemampuan siswa dalam: a) membedakan antara konsep yang satu dengan konsep yang lain, b) menerapkan konsep untuk menganalisi dalam memecahkan masalah, c) menginterpretasikan grafik.

  3. Menyusun kisi-kisi dan pembuatan soal Kisi-kisi dan butir soal dapat dilihat dalam lampiran 3 halaman 69.

  H. Metode Analisis Data

  Hasil penelitian ini akan berupa skor pemahaman konsep siswa yang kemudian akan dibandingkan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Metode yang digunakan untuk mengolah data tersebut adalah analisis statistik uji - T. Analisi meliputi:

  1. Menghitung Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

  Untuk menganalisi apakah pemahaman konsep siswa mengalami peningkatan, skor pretest dan posttest dianalisis dengan uji-T. Uji-T yang digunakan adalah uji-T untuk kelompok dependen. Untuk menghitung ada tidaknya peningkatan pemahaman konsep masing-masing kelas digunakan:

  − −

  ( xx ) 2 1 t =

  obser 2

  ( D ) 2

  D

  ∑ −

  N N ( N

  1 ) Keterangan: x = skor pretest

  1

  x = skor posttest

2 D = perbedaan antara skor tiap subyek

  N = jumlah pasang skor df = N - 1 t dicari/diperoleh dari tabel dengan level signifikan

  critis α 0,05.

  Jika t maka signifikan berarti terjadi peningkatan pemahaman

  obser > t crit konsep siswa.

  Jika t maka tidak signifikan berarti tidak terjadi peningkatan

Dokumen yang terkait

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal fisika pokok bahasan alat optik berdasarkan taksonomi Solo :|bpada siswa kelas II Cawu 3 SLTP 9 Jember tahun pelajaran 2001/2002

0 37 67

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal fisika pokok bahasan alat optik berdasarkan taksonomi Solo: Pada siswa kelas II Cawu 3 SLTP 9 Jember tahun pelajaran 2001/2002

0 5 67

Hubungan konsep diri dan hasil belajar fisika siswa melalui pembelajaran inkuiri pada konsep tekanan

2 11 339

Pengaruh model pembelajaran generatif terhadap hasil belajar fisika pada konsep kalor (quasi eksperiment di SMP Aulia Bogor)

0 7 147

Pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar fisika siswa pada pokok bahasan gerak: penelitian kuasi eksperimen di SMK Bakti Idhata Cilandak Jakarta Selatanso

0 71 166

Pengaruh metode pemebelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran dan gelombang

0 17 140

Penggunaan media pembelajaran zooming presentation untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas x pada konsep suhu dan kalor

0 8 6

Hubungan pemahaman konsep dengan keterampilan berpikir kritis melalui model pembelajaran treffinger pada mata kuliah fisika dasar

0 16 10

Pengaruh model inkuiri terbimbing (guided inquiry) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep listrik dinamis

1 11 68

Penggunaan metode guided discovery learning untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung: studi quasi eksperimen di SMP Paramarta

6 16 69