PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS KEPEGAWAIAN, DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU

  

PERSEPSI GURU TERHADAP

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS

KEPEGAWAIAN, DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU

  

Studi Kasus Pada Guru-Guru di Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

  

Oleh:

MARKUS EKO APRIYANTO

NIM: 021334028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

  

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

SKRIPSI

PERSEPSI GURU TERHADAP

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS

KEPEGAWAIAN, DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU

  

Studi Kasus Pada Guru-Guru di Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta

Oleh:

  

Markus Eko Apriyanto

NIM: 021334028

Telah disetujui oleh:

  Dosen Pembimbing L. Saptono, S. Pd., M. Si. Tanggal 22 Oktober 2007

  

SKRIPSI

PERSEPSI GURU TERHADAP

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS

KEPEGAWAIAN, DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU

  

Studi Kasus Pada Guru-Guru di Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Markus Eko Apriyanto

NIM: 021334028

  

Telah Dipertahankan Di Depan Panitia Penguji

Pada Tanggal 8 November 2007

Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat

Susunan Panitia Penguji

  Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. ...............................

  

Sekretaris : L. Saptono, S.Pd., M.Si. ...............................

Anggota : L. Saptono, S.Pd., M.Si. ...............................

Anggota : Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. ...............................

Anggota : Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd. ...............................

  Yogyakarta, 8 November 2007 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 8 November 2007 Penulis, Markus Eko Apriyanto

  

ABSTRAK

PERSEPSI GURU TERHADAP

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS KEPEGAWAIAN,

DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU

  

Studi Kasus Pada Guru-Guru di Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta

Markus Eko Apriyanto

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

  

2007

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) perbedaan persepsi

guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat

pendidikan; (2) perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan

pendidikan ditinjau dari status kepegawaian; (3) perbedaan persepsi guru terhadap

kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru.

  Penelitian dilaksanakan di sekolah-sekolah milik Yayasan Pangudi Luhur

Yogyakarta pada bulan Agustus 2007. Populasi penelitian adalah guru-guru SD,

SMP dan SMA di Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta. Penelitian ini merupakan

penelitian populasi dengan jumlah populasi sebanyak 160 guru. Metode

pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada perbedaan persepsi guru

terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan

  2

  2 tabel hitung

  

(  = 3,84 <  = 29,5664); (2) ada perbedaan persepsi guru terhadap

  2 tabel

kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status kepegawaian (  =

  2 hitung

  

5,99 <  = 37,6057); (3) ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum

  2 tabel

tingkat satuan pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru (  = 7,81

  2 hitung <  = 8,6997).

  

ABSTRACT

TEACHER’S PERCEPTION TOWARD KURIKULUM TINGKAT SATUAN

  PENDIDIKAN

VIEWED FROM THE EDUCATIONAL LEVEL,

  

EMPLOYMENT STATUS, AND THE TIME TAKEN IN TEACHING

PROFESSION

A Case Study: Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta

Markus Eko Apriyanto

  

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2007

The purposes of this research were to know about the differences of

teacher’s perception toward Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan viewed from:

1) the educational level; 2) employment status; 3) the time taken in teaching

proffesion.

  This research was conducted at Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta’s

schools in August 2007. The population of this research taken from elementary,

secondary, and high school’s teachers at Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta.The

populations of this research were 160 teachers.The method of collecting data is

questionnaire.

  The result of this research shows that: (1) there is different teacher’s

perception toward Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan viewed from

  2

  

2

educational level (  table = 3,84 <  count = 29,5664); (2) there is different

teacher’s perception toward Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan viewed from

  2

  2 table count

the employment status(  = 5,99 <  = 37,6057); (3) there is different

teacher’s perception toward Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan viewed from

  

2

  2 table count the time taken in teaching proffesion (  = 7,81 <  = 8,6997).

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Allah Maha Kasih karena skripsi ini telah selesai tepat

pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi.

Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan berbagai

masukan, kritik, dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan

terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  

2. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  

3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

  

4. Bapak Ibu Guru di sekolah-sekolah milik Yayasan Pangudi Luhur

Yogyakarta yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi responden dalam penelitian ini.

  

5. Bapakku Yohanes Ponidi dan Ibuku Martina Samiyem yang telah

memberikan kesempatan untuk kuliah dan selalu memberikan dorongan agar

  

6. Pakdhe Sarema, adikku Fetty, dan Simbah yang telah banyak sekali

membantu dan mendukung untuk terus maju.

  

7. Diajeng Theresia Ari Purbandini, dengan kesabaran dan kasih sayangnya

yang luar biasa menjadikan penulis selalu terdorong untuk segera dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  

8. Teman satu bendera: Cicilia Wulan Cahyaningsih, S.Pd. dan Anton Nugroho.

  

9. The band of brothers and sisters: Adjie ‘Big Bro’, Sila, Moko, Felly, Adi

Pals, Ayu, Yuli, Ebbie, Etha, Tia, Tyas ‘Nguk2’, Ayay, Betty Sobatdarikecil, Anna, Wati, Ruri ‘Hungry’, Ninuk, Emi, Teddy, Edi, Dina, Fania, Boim, Bowo, April, Dewa, Didik, semua teman-teman Pendidikan Akuntansi 2002 (Kelas A, B, C), dan teman Band (The Next).

  

10. Bapak, Ibu, dan rekan-rekan di Dekanat FKIP : Pak Sarkim, Pak Adimassana,

Bu Retno Priyani, Mbak Agnes, Mas Antok, Mas Agus, Beni dan Gaby yang telah menghadirkan aura untuk tetap siaga, serta semua pihak yang tidak memungkinkan untuk disebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan dukungan, kritik, dan saran yang sungguh berarti bagi keberhasilan dalam penulisan skripsi ini.

  

Semoga Allah Bapa senantiasa menyertai kita dan memberikan segala yang

terbaik untuk kita.

  Yogyakarta, November 2007 Penulis

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ……………………………………….................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………….......... iii

MOTTO ...................................................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... v

ABSTRAK ................................................................................................. vi

ABSTRACT ............................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ............................................................................... viii

DAFTAR ISI ………………………………………………………......... ix

DAFTAR TABEL ………………………………………………………. xiii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………. xv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ..............................................

  1 B. Batasan Masalah ..........................................................

  5 C. Rumusan Masalah .......................................................

  6 D. Tujuan Penelitian ……………………………………. 6 E. Manfaat Penelitian …………………………………...

  7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................

  8 A. Pengertian Persepsi ......................................................

  8 B. Guru .............................................................................

  11

  D. Tingkat Pendidikan ....................................................

  45 1. Uji Validitas .......................................................

  68 B. Visi dan Misi Yayasan Pangudi Luhur ……………...

  68 A. Sejarah Singkat Yayasan Pangudi Luhur …………...

  51 BAB IV GAMBARAN UMUM ………………………………….

  50 I. Pengujian Hipotesis …………………………………

  49 2. Uji Homogenitas ................................................

  49 1. Uji Normalitas ....................................................

  48 H. Uji Prasyarat Analisis ……………………………….

  45 2. Uji Reliabilitas ....................................................

  45 G. Uji Kuesioner ……………………………………….

  27 E. Status Kepegawaian ....................................................

  44 F. Teknik Pengumpulan Data ………………………….

  40 E. Populasi ………………..…………………………...

  39 D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya .....................

  39 C. Waktu dan Tempat Penelitian .....................................

  39 B. Subjek dan Objek Penelitian .......................................

  39 A. Jenis Penelitian ............................................................

  33 BAB III METODE PENELITIAN .................................................

  32 G. Kerangka Berfikir .......................................................

  31 F. Lama Menjalani Profesi Guru ....................................

  70

  Cabang Yogyakarta ………………………………....

  72 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN …………….

  73 A. Deskripsi Data ………………………………………

  73 1. Deskripsi Responden Penelitian ...........................

  74 a. Tingkat pendidikan guru ..................................

  74 b. Status kepegawaian ..........................................

  75 c. Lama menjalani profesi guru ............................

  75

  2. Persepsi Guru Ditinjau Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ...................................

  76 B. Analisis Data ………………………………………..

  80 1. Uji Prasyarat Analisis …….……………………..

  80 a. Uji Normalitas ..................................................

  80 b. Uji Homogenitas ..............................................

  83 2. Uji Hipotesis …………………………………….

  88

  a. Hipotesis Pertama (Perbedaan Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Tingkat Pendidikan) ...................

  88

  b. Hipotesis Kedua (Perbedaan Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Status Kepegawaian) ..................

  90

  c. Hipotesis Ketiga (Perbedaan Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

  C. Pembahasan Hasil Penelitian ………………………..

  96

  1. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Tingkat Pendidikan .......

  96

  2. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Status Kepegawaian ......

  99

  3. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Lama Menjalani Profesi Guru ........................................................................ 102

  

BAB VI PENUTUP ……………………………………………… 105

A. Kesimpulan …………………………………………. 105 B. Keterbatasan Penelitian …………………………….. 105 C. Saran ………………………………………………... 106

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 110

LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Struktur Kurikulum SD/ MI ………………….……………..

  22 Tabel 2.2 Struktur Kurikulum SMP/ MTs ……………………………..

  22 Tabel 2.3 Struktur Kurikulum SMA/ MA Kelas X………...…………..

  23 Tabel 2.4 Struktur Kurikulum SMA/ MA Kelas XI dan XII IPA ……..

  24 Tabel 2.5 Struktur Kurikulum SMA/ MA Kelas XI dan XII IPS ……..

  24 Tabel 2.6 Struktur Kurikulum SMA/ MA Kelas XI dan XII Bahasa…..

  25 Tabel 3.1 Operaionalisasi Variabel Persepsi Terhadap KTSP …….…..

  40 Tabel 3.2 Skoring Berdasarkan Skala Likert …………………...….…..

  43 Tabel 3.3 Hasil Pengukuran Validitas ……………………...…………..

  47 Tabel 3.4 Uji Bartlett …………………………………………………...

  50 Tabel 3.5 Daftar Kontingensi B x K Untuk Hasil Pengamatan Terdiri Atas Dua Faktor ……....….. 52

Tabel 3.6 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan (Frekuensi Sesungguhnya) ……….. 54Tabel 3.7 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan …………………………………….. 55Tabel 3.8 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi …………………………………………… 58Tabel 3.9 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Status Kepegawaian (Frekuensi Sesungguhnya) …...…..

  59 Tabel 3.10 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Status Kepegawaian ……………...…………………….. 60

Tabel 3.11 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi …………………………………………… 62Tabel 3.12 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru

  Dari Lama Menjalani Profesi Guru ………………………….. 65

Tabel 3.14 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi …………………………………………… 67Tabel 4.1 Daftar Sekolah-Sekolah Yayasan Pangudi Luhur Cabang Yogyakarta …………………………………………………... 71Tabel 5.1 Sebaran Responden Penelitian ………………………………. 73Tabel 5.2 Deskripsi Responden Menurut Tingkat Pendidikan …………. 74Tabel 5.3 Deskripsi Responden Menurut Status Kepegawaian …...……. 75Tabel 5.4 Deskripsi Responden Menurut Lama Menjalani Profesi Guru . 76Tabel 5.5 Persepsi Guru Terhdap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 77Tabel 5.6 Persepsi Guru Terhdap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan ……………………………. 77Tabel 5.7 Persepsi Guru Terhdap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Status Kepegawaian ……………………………. 78Tabel 5.8 Persepsi Guru Terhdap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru …………………. 79Tabel 5.9 Hasil Pengujian Normalitas (Variabel Tingkat Pendidikan) ……………..………………... 81Tabel 5.10 Hasil Pengujian Normalitas (Variabel Status Kepegawaian) ……………….……………... 81Tabel 5.11 Hasil Pengujian Normalitas (Variabel Lama Menjalani Profesi Guru) ……………..……... 81Tabel 5.12 Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett (Variabel Tingkat Pendidikan) ………………...……………... 83Tabel 5.13 Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett (Variabel Status Kepegawaian) ……………….……………... 84Tabel 5.14 Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett (Variabel Lama Menjalani Profesi Guru) ………….………...

  86 Tabel 5.15Data Penelitian Tentang Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan …………………...……….. 88

  Dari Tingkat Pendidikan …………………………………….. 89

Tabel 5.17 Data Penelitian Tentang Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Status Kepegawaian ……………………......….. 91Tabel 5.18 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Status Kepegawaian ……………...…………………….. 91Tabel 5.19 Data Penelitian Tentang Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru …………….…..

  93 Tabel 5.20 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru ………………………….. 94

DAFTAR LAMPIRAN

  

Lampiran I Kuesioner Penelitian ………………………………...... 113

Lampiran II Data Validitas dan Reliabilitas ……………………….. 121

Lampiran III Uji Validitas dan Reliabilitas …………………………. 125

Lampiram IV Data Induk Penelitian ………………………………… 129

Lampiran V Distribusi Frekuensi (Mean, Median, Modus) ……….. 139

Lampiran VI Kategori Kecenderungan Variabel …………………… 143

Lampiran VII Uji Normalitas dan Homogenitas ……………………... 145

Lampiran VIII Tabel r dan 

  2 …………………………………………. 165

Lampiran IX Surat Ijin Penelitian ……………………………………. 168

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sektor pembangunan yang paling strategis dalam

  upaya mewujudkan tujuan suatu bangsa. Sebagai sektor pembangunan yang strategis, praktik pendidikan di negara kita masih jauh dari harapan. Kondisi ini tercerminkan dari human development index Indonesia yang masih sangat rendah. Pada tahun 2001 Indonesia menduduki peringkat 102 dari 104 negara, tahun 2002 peringkat 104 dari 106 negara dan tahun 2003 peringkat 150 dari 153 negara yang diteliti (Suyanto, http://www.kompas.com, 3 Agustus 2006).

  Ada banyak variabel yang bisa dijadikan sebagai dasar untuk memperbaiki kualitas pendidikan. Salah satu diantaranya adalah kurikulum.

  Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Melalui kurikulum inilah pemerintah berperan dalam penentuan dan pembuatan arah pendidikan nasional. Dalam era pemerintahan orde baru, Kurikulum 1984 disusun dengan berpedoman pada Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Kurikulum ini dirasakan mampu meningkatkan kualitas pendidikan ke arah yang lebih baik. Kurikulum 1984 ini selanjutnya disempurnakan dalam Kurikulum 1994. Sejalan dengan kemajuan jaman dan pengetahuan,

  

di tahun 1998, maka Kurikulum 1994 dirasakan perlu dilakukan perbaikan-

perbaikan. Oleh karena itu, pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan yang

berhubungan dengan kurikulum dan pendidikan.

  Pada Kurikulum 1994 ditekankan pentingnya daya serap pengetahuan

siswa akan informasi dan perkembangannya, sehingga siswa kurang

dipersiapkan untuk menghadapi dunia kerja. Siswa diharapkan memiliki

pengetahuan teoritis yang memadai, meskipun aspek kecakapan praktisnya

cenderung kurang. Dampaknya siswa tidak memiliki bekal yang cukup untuk

mengaplikasikan pengetahuan di dunia yang sesungguhnya. Kurikulum

Berbasis Kompetensi (KBK) adalah kurikulum pengganti Kurikulum 1994.

Inti perbedaan Kurikulum 1994 dengan KBK adalah Kurikulum 1994

menitikberatkan pada transfer pengetahuan dari guru ke murid, sedangkan

KBK menekankan pada keaktifan murid dalam membangun kompetensinya

sendiri melalui belajar secara aktif. Dengan kata lain, KBK dimaksudkan

untuk memberikan ruang bagi para murid untuk menemukan pengetahuan

dengan caranya sendiri.

  Penggantian Kurikulum 1994 dengan KBK ternyata tidak membawa

perubahan yang berarti dalam praktik pendidikan nasional. Penggantian

kurikulum tampak agak dipaksakan demi mengikuti tren perkembangan dunia

pendidikan internasional. Dampaknya adalah kekurangsiapan pelaku-pelaku

pendidikan di Indonesia. Misalnya akselerasi guru dalam menerapkan pola

pengajaran KBK menjadi masalah, dimana guru menginginkan para murid

  

membangun pengetahuannya sendiri, tetapi tidak diimbangi dengan adanya

motivasi dari guru tersebut.

  Dengan melihat ketidaksuksesan penerapan KBK, pemerintah seakan

mendapatkan dorongan untuk membangun kebijakan tentang kurikulum yang

lebih baik. Pada awal tahun 2006 akhirnya pemerintah mengeluarkan

kurikulum terbaru yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau disingkat

KTSP. Dalam KTSP ini tercermin keinginan pemerintah untuk lebih

memajukan kualitas pendidikan nasional dengan memberikan porsi lebih

banyak pada lembaga pendidikan dalam menentukan arah pelaksanaan belajar

mengajarnya.

  Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum yang

disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP

terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan

kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan dan silabus

(Sarkim, 2006:1). Bila pada kurikulum-kurikulum sebelumnya negara yang

mengatur semuanya, maka pada KTSP ini sebagian tanggung jawab dalam

penyusunan kurikulum ada di tangan guru dan sekolah, walaupun tetap

berpatokan pada batasan-batasan yang dikeluarkan pemerintah.

  Berhasil atau tidaknya KTSP ini akan bertumpu pada guru dan sekolah.

Hal ini mengingat mereka adalah perencana dan pelaksana KTSP. Meskipun

sudah mendapatkan otoritas dalam menyusun kurikulumnya sendiri,

keberhasilan kurikulum yang telah disusun oleh guru dan sekolah ditentukan

  

guru. Di satu sisi guru dan sekolah ingin memberikan bekal pendidikan yang

optimal bagi para muridnya, tetapi disisi lain mereka harus memenuhi target

pemerintah melalui UAN-nya.

  KTSP yang memberikan keleluasaan bagi guru dan sekolah dalam

menyusun kurikulumnya sendiri dikhawatirkan akan menemui banyak

kendala. Tingkat pendidikan guru salah satunya. Dalam suatu sekolah, ada

kemungkinan besar terdapat guru dengan tingkat pendidikan yang berbeda-

beda (D II, D III, S1, maupun S2). Tingkat pendidikan yang beragam

kemungkinan berdampak pada persepsi antar guru yang berbeda-beda

mengenai KTSP. Karenanya, semakin tinggi tingkat pendidikan guru diduga

mereka semakin memiliki persepsi yang positif terhadap KTSP.

  Status kepegawaian seorang guru diduga kuat juga akan menentukan

totalitas seorang guru dalam menyusun kurikulum untuk sekolah. Seorang

guru tetap yayasan kemungkinan akan memiliki persepsi atau pandangan yang

berbeda tentang KTSP bila dibandingkan dengan guru honorer maupun guru

negeri yang diperbantukan. Hal ini dikarenakan adanya rasa memiliki dan

tanggung jawab terhadap perkembangan sekolah. Seorang guru honorer akan

memiliki persepsi kurang positif mengingat guru tersebut hanya dibayar untuk

bekerja, tanpa ada kepastian masa depan di yayasan tersebut. Sedangkan guru

negeri yang diperbantukan diduga akan kurang optimal dalam menyusun dan

melaksanakan KTSP mengingat statusnya yang dimiliki dan digaji oleh

negara.

  Lama seorang guru menjalani profesinya dimungkinkan juga akan berpengaruh terhadap cara pandang atau persepsi guru terhadap KTSP.

  Persepsi tersebut terbentuk karena adanya pengalaman yang berbeda mengenai penggunaan kurikulum. Seorang guru yang baru dua tahun mengajar diduga akan memiliki persepsi kurang positif terhadap KTSP mengingat belum adanya pengalaman mereka dibidang kurikulum apabila dibandingkan dengan guru yang sudah dua puluh lima tahun mengajar. Atau mungkin juga sebaliknya. Dengan kata lain lama seorang guru menjalani profesi guru akan membedakan perilaku keguruan guru tersebut dengan guru lainnya.

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Ditinjau dari Tingkat Pendidikan, Status Kepegawaian dan Lama Menjalani Profesi Guru”. Penelitian ini merupakan studi kasus pada sekolah-sekolah yang berada dalam naungan Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta.

B. Batasan Masalah

  Banyak variabel yang berhubungan dengan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Penelitian ini akan memfokuskan pada variabel tingkat pendidikan guru, status kepegawaian guru, dan lama guru tersebut menjalani profesi guru. Sedangkan faktor-faktor dalam KTSP pendidikan, struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, kalender pendidikan, silabus, serta Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

  C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut:

  1. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan guru?

  2. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari status kepegawaian guru?

  3. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru? D. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti dengan diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan guru.

  2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari status kepegawaian guru.

  3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru.

E. Manfaat Penelitian

  Penelitian diharapkan bermanfaat, bagi pihak-pihak berikut:

  1. Bagi Pemerintah Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan dan evaluasi mengenai kebijakan pemerintah akan kurikulum KTSP serta sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan langkah-langkah yang

harus diambil dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan nasional.

  2. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pemicu guru untuk menyusun kurikulum sekolah sesuai yang diinginkan pemerintah dan dapat menjadi masukan dalam menyikapi kebijakan-kebijakan pemerintah berkaitan dengan kurikulum.

  3. Bagi Universitas Dapat memberi tambahan literatur mengenai penelitian yang berkaitan dengan dunia keguruan terutama dalam hal kurikulum, serta menambah jumlah referensi penelitian yang ada di perpustakaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Persepsi Persepsi pada dasarnya adalah suatu proses penelaahan dan pemahaman

  seseorang akan suatu informasi tentang lingkungannya, baik melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Jadi, persepsi merupakan langkah berikutnya dari suatu proses penginderaan (Thoha, 2000:146). Dengan kata lain, persepsi dapat menambah dan mengurangi kejadian yang sesungguhnya diinderakan oleh seseorang.

  Menurut Edgar F. Huse dan James L. Bowditch dalam Thoha (2000:145), cara kebiasaan yang dapat dipergunakan untuk mengenal penginderaan adalah:

  1. Aspek penginderaan yang memiliki kesamaan antara satu orang dengan yang lain disebut kenyataan. Misalkan ada suatu kejadian yang disaksikan oleh orang banyak, maka itu disebut sebagai kenyataan dari kejadian itu. Akan tetapi setiap orang dimungkinkan akan memiliki persepsi yang berbeda akan penyebab kejadian itu.

  2. Penginderaan tersusun dalam cara yang unik bagi kita. Setiap orang memiliki kekhasan masing-masing, entah dari segi biologis, masa lalu, pengalaman, nilai-nilai dan sebagainya.

  Dalam persepsi, yang menjadi intinya adalah bahwa persepsi merupakan

  

benar terhadap suatu situasi. Persepsi memiliki subproses sebagai berikut

(Thoha, 2000:146):

  1. Stimulus Pada tahap ini, individu memperoleh rangsangan dari suatu sumber.

  

Rangsangan ini mungkin ditangkap oleh penginderaan individu tersebut.

  2. Registrasi Pada tahap ini, seseorang akan terpengaruh atas apa yang diinderakannya.

  Pada tahap registrasi, seseorang akan menerima informasi yang diinderakannya, kemudian mendata dan mendaftar semua informasi tersebut.

  3. Interpretasi Interpretasi merupakan penyebab utama dari perbedaan persepsi antar individu. Interpretasi dipengaruhi oleh cara pendalaman (learning), motivasi, dan kepribadian seseorang. Interpretasi merupakan subproses dari persepsi yang sangat penting.

  4. Umpan balik (feedback) Pembentukan persepsi seseorang yang diakibatkan dari adanya suatu

ekspresi atau kejadian atas apa yang telah dilakukan individu tersebut.

  Ada banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang.

Menurut Pareek (1984) dalam Desy Arisandy (http://www.journal-

psyche.com), ada empat faktor utama yang menyebabkan terjadinya perbedaan persepsi yaitu: Terjadinya persepsi pertama kali diawali oleh adanya perhatian. Tidak semua stimulus yang ada di sekitar kita dapat kita tangkap semuanya secara bersamaan. Perhatian kita hanya tertuju pada satu atau dua objek yang menarik bagi kita.

  2. Kebutuhan Setiap orang mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi, baik itu kebutuhan menetap maupun kebutuhan yang sesaat.

  3. Kesediaan Adalah harapan seseorang terhadap suatu stimulus yang muncul, agar memberikan reaksi terhadap stimulus yang diterima lebih efisien sehingga akan lebih baik apabila orang tersebut telah siap terlebih dulu.

  4. Sistem nilai Sistem nilai yang berlaku dalam diri seseorang atau masyarakat akan berpengaruh terhadap persepsi seseorang.

  Menurut Thoha (1983:147) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengembangan persepsi seseorang adalah:

  1. Psikologi Keadaan psikologi setiap individu akan mempengaruhi persepsi individu tersebut.

  2. Famili Pengaruh yang paling besar terhadap sesorang adalah keluarganya, mengingat keluarga adalah lingkungan pertama yang membentuk karakter

  3. Kebudayaan Kebudayaan yang berlaku di tempat seorang individu tinggal akan membentuk dan mempengaruhi sikap, nilai, dan cara seseorang memandang dan memahami keadaan di dunia ini.

B. Guru

  1. Pengertian Guru Guru merupakan suatu profesi yang artinya suatu jabatan/ pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih (Uzer Usman, 1990:4). Dengan berdasar teori McCleland, Suyanto (http://www.kompas.com, 8 Agustus 2006) menuliskan bahwa saat guru tampil di depan kelas, ia akan menjadi sosok yang menarik sehingga ia bisa menebarkan virus nAch (Needs for Achievement) atau motivasi berprestasi.

  Istilah guru berasal dari bahasa Sansekerta, yang artinya pengajar, pendidik, dan pengasuh dalam institusi pendidikan seperti sekolah atau ‘trusyen’ (Endang A. Suhesti, 2006:117). GBHN 1993 menyebutkan bahwa guru sebagai pendidik dan pengajar memiliki peran yang sangat strategis dalam mengantarkan keberhasilan peserta didik. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991:337), guru diartikan sebagai orang yang pekerjaannya atau mata pencahariannya mengajar. Menurut Samana

  

Kompetensi adalah suatu hal yang menggambarkan kualifikasi/

kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun yang kuantitatif.

  

Kompetensi keguruan meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi

sosial, dan kompetensi profesional. Kompetensi kepribadian-sosial

merupakan modal dasar bagi guru. Perincian kompetensi kepribadian-

sosial adalah sebagai berikut: a. Guru menghayati dan mengamalkan nilai hidup

  b. Guru hendaknya bertindak jujur dan bertanggungjawab

  

c. Guru mampu berperan sebagai pemimpin, baik di dalam lingkup

sekolah maupun di luar sekolah

d. Guru bersikap bersahabat dan terampil berkomunikasi dengan

siapapun demi tujuan yang baik

e. Guru mampu berperan serta aktif dalam pelestarian dan pengembangan

budaya masyarakatnya

f. Dalam persahabatan dengan siapapun, guru tidak kehilangan prinsip

serta nilai hidup yang diyakininya

g. Guru bersedia ikut berperan serta dalam berbagai kegiatan sosial, baik

dalam lingkup kesejawatannya maupun dalam kehidupan masyarakat pada umumnya

  h. Guru adalah pribadi yang bermental sehat dan stabil i. Guru tampil secara pantas dan rapi j. Guru mampu berbuat kreatif dengan penuh perhitungan

  

k. Dalam keseluruhan relasi sosial dan profesionalnya guru hendaknya

mampu bertindak tepat waktu dalam janji dan penyelesaian tugas- tugasnya

l. Guru hendaknya dapat menggunakan waktu luangnya (di luar tugas

keguruannya) secara bijaksana dan produktif Sedangkan kompetensi profesionalnya dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Guru dituntut menguasai bahan ajar

  b. Guru mampu mengelola program belajar mengajar

  c. Guru mampu mengelola kelas

  d. Guru mampu menggunakan media dan sumber pengajaran

  e. Guru menguasai landasan-landasan kependidikan

  f. Guru mampu mengelola interaksi belajar mengajar

  

g. Guru mampu menilai prestasi belajar siswa untuk kepentingan

pengajaran

h. Guru mengenal fungsi serta program pelayanan bimbingan dan

penyuluhan

i. Guru mengenal dan mampu ikut menyelenggarakan administrasi

sekolah

j. Guru memahami prinsip-prinsip penelitian pendidikan dan mampu

menafsirkan hasil-hasil pendidikan untuk kepentingan pengajaran

  Sedang menurut Muhibbin Syah (2000:256), guru adalah tenaga

pendidik yang tugas utamanya mengajar, dalam arti mengembangkan

  

mendidik. Agar memperoleh mutu dan standar yang sesuai dengan

tuntutan jaman, setiap bidang pekerjaan dan insan yang bekerja di

dalamnya haruslah profesional dan efektif.

  Menurut Suyanto (http://www.kompas.com, 8 Agustus 2006),

sejalan dengan pendapat Houle, ciri-ciri pekerjaan yang profesional, yaitu

meliputi:

  a. Harus memiliki landasan yang kuat

  b. Harus berdasarkan atas kompetensi individual

  c. Memiliki sistem seleksi dan sertifikasi

  d. Ada kerjasama dan kompetensi yang sehat antar sejawat

  e. Adanya kesadaran profesional yang tinggi

  f. Memiliki prinsip-prinsip etik

  g. Memiliki sistem sanksi profesi

  h. Adanya militansi individual i. Memiliki organisasi profesi Dengan merujuk pada hal di atas, guru yang profesional dalam

melaksanakan pembelajaran di kelas akan melaksanakannya secara efektif.