BAB II PROFIL KABUPATEN TABANAN - DOCRPIJM 1536548764Bab 2 Profil KabKota (tbn) 2018
BAB II
PROFIL KABUPATEN
TABANAN
Bab ini menguraikan secara ringkas kondisi fisik. sosial dan ekonomi wilayah
Kabupaten/Kota
2.1 WIAYAH ADMINISTRASI
Kabupaten Tabanan. salah satu Kabupaten di Provinsi Bali. yang terletak di
bagian tengah Pulau Bali (pada arah timur barat) dan berada pada bagain
selatan pegunungan Pulau Bali. Secara geografis terletak diantara 08O14’30” –
08o30’07” LS dan 114o54’52” – 115o 12’57” BT.
Batas-batas wilayah Kabupaten Tabanan. meliputi :
˗ Sebelah Utara Kabupaten Buleleng;
˗ Sebelah Timur Kabupaten Badung;
˗ Sebelah Selatan Samudera Indonesia;
˗ Sebelah Barat Kabupaten Jembrana.
Luas wilayah Kabupaten Tabanan 839.33 Km2 (83.933 Ha) atau sekitar 14.89%
dari luas daratan Provinsi Bali. Secara administratif Kabupaten Tabanan terbagi
menjadi 10 (sepuluh) kecamatan dan terdiri atas 133 desa. Luas wilayah
Kabupaten Tabanan menurut kecamatan disajikan pada Tabel 2.1; dan Peta
Wilayah Administrasi Kabupaten Tabanan disajikan pada Gambar 2.1
Tabel 2.1 Luas Wilayah Kabupaten Tabanan Menurut Kecamatan
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
KECAMATAN
Selemadeg
Kerambitan
Tabanan
Kediri
Marga
Baturiti
Penebel
Pupuan
Selemadeg Barat
Selemadeg Timur
JUMLAH
JML DESA
10
15
12
15
16
12
18
14
11
10
133
LUAS WILAYAH (KM2)
52.05
42.39
51.40
53.60
44.79
99.17
141.98
179.02
120.15
54.78
839.33
Sumber : Kabupaten Tabanan Dalam Angka. 2017
II - 1
Gambar 2.1 Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Tabanan
II - 2
2.2 POTENSI WILAYAH KABUPATEN TABANAN
2.2.1 Potensi Ekonomi
Melihat pertumbuhan PDRB Kabupaten Tabanan menunjukkan bahwa
perkembangan struktur perekonomian Tabanan dari tahun ke tahun
menunjukkan kecenderungan pergeseran dari sektor primer (pertanian dan
penggalian) ke sektor tersier (perdagangan. hotel & restoran. dan jasa-jasa). dan
ke sektor sekunder (industri. listrik & air minum. dan bangunan). Pergeseran ini
dipacu oleh meningkatnya alih fungsi lahan pertanian dan berkembangnya sektor
perdagangan dan jasa yang berkaitan dengan kepariwisataan.
Tabel 2.2
PDRB Kabupaten Tabanan Menurut Lapangan Usaha 2012-2016 (persen)
A
B
Lapangan Usaha
(1)
Pertanian.Kehutanan.dan
Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
C
D
E
Industri Pengolahan
Pengadaan Listrik dan Gas
Pengadaan Air. Pengelolaan
Sampah.Limbah dan Daur Ulang
F
Konstruksi
Eceran. Reparasi
Sepeda Motor
G
H
I
J
K
L
M.N
Mobil
2012
(2)
2013
(3)
2014
(4)
2015
(5)
2016
(6)
23.70
23.45
22.52
23.04
23.03
1.41
5.65
0.08
0.18
1.42
5.65
0.07
0.17
1.37
5.67
0.08
0.16
1.26
5.97
0.09
0.16
1.22
5.90
0.10
0.16
10.64
10.48
9.77
9.62
9.56
8.24
1.60
8.17
1.65
8.23
1.68
8.60
1.57
8.68
1.62
19.08
6.00
3.56
5.52
0.93
20.29
5.61
3.77
5.49
0.92
22.07
5.40
3.79
5.47
0.92
21.66
5.29
3.78
5.21
0.95
21.52
5.39
3.76
4.98
0.98
dan
Transportasi dan Pergudangan
Penyediaan Akomodasi dan
Makan Minum
Informasi dan Komunikasi
Jasa Keuangan dan Asuransi
Real Estate
Jasa Perusahaan Administrasi
Pemerintahan.
O
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
8.03
7.22
7.19
6.99
7.07
P
Q
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Sosial
1.54
2.03
1.67
2.13
1.69
2.15
1.68
2.30
1.77
2.37
Jasa Lainnya
1.82
1.84
1.84
1.83
1.88
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
R.S.T.U
Produk Domestik Regional Bruto
Sumber: BPS, Tabanan Dalam Angka 2017
II - 3
Selama periode tahun 2012-2016 struktur perekonomian Tabanan tidak banyak
mengalami perubahan yang berarti. Tabel di atas. memperlihatkan 2 (dua)
kategori penyumbang PDRB terbesar di Tabanan yakni industri pertanian dan
industry pariwisata. Industri pariwisata Tabanan yang diwakili oleh akomodasi
dan makan minum selama tahun 2012-2016 sumbangannya mengalami
kecendrungan meningkat. Hal yang sebaliknya terjadi pada industri pertanian
yang justru mengalami kecendrungan menurun.
Pendapatan regional Kabupaten Tabanan masih didominasi oleh sektor tersier.
Sektor tersier memberikan sumbangan terhadap pendapatan regional Kabupaten
Tabanan sebesar 60.03 persen. kemudian disusul oleh sektor primer sebesar
24.25 persen. dan sektor sekunder sebesar 15.72 persen. Jika dilihat dari nilai
absolutnya. baik atas harga konstan maupun atas harga berlaku. pertumbuhan
ekonomi sektor primer masih berada dibawah pertumbuhan sektor sekunder dan
tersier. Hal ini mengakibatkan peran sektor primer dalam pembentukan PDRB
mulai mengalami pergeseran kesektor sekunder dan tersier.
2.2.2 Potensi Pendidikan
Ditinjau tingkat pendidikan penduduk dapat tercemin pada angka partisipasi
murni (APM) masuk sekolah. hasil pembangunan di bidang pendidikan di
Kabupaten Tabanan yang telah dilaksanakan selama ini tercermin dalam APM
sebagai berikut:
a. APM penduduk usia sekolah SD telah mencapai 97.61 %
b. APM penduduk usis sekolah SMP baru mencapai 91.99 %
c. APM penduduk usia sekolah SMA/K baru mencapai 81.54 %
d. APM penduduk usia Perguruan Tinggi mencapai 16.99 %
e. Presentase penduduk buta aksara mencapai 11.23 % dari total penduduk
f. Tingkat rata-rata pendidikan penduduk angkatan kerja yang tersedia (labor
skilled) untuk penduduk usia 10 tahun keatas terdiri dari :(1) Tidak tamat
sekolah dasar (SD) sebesar 25.01 % (2) Tamat SD sebesar 34.01 % (3)
Tamat SMP sebesar 14.98 % (4) Tamat SMA sebesar 21.82 % (5) Tamat
Diploma sebesar 2.61 % (6) Tamat Sarjana sebesar 1.57 %
Tingkat Pendidikan dilihat dari Angka Partisipasi Murni dapat dilihat pada table
berikut.
II - 4
Tabel 2.3
Angka Partisipasi Murni (APM) Menurut Jenjang Pendidikan di
Kabupaten Tabanan Tahun 2016
Laki-Laki
Perempuan
L+P
(Rata-rata)
100
95.21
97.61
2 SMP/MTs (%)
90.39
93.27
91.99
3 SMA/MA/SMK (%)
75.28
90.03
81.54
4 Perguruan Tinggi
18.77
15.10
16.99
NO Jenjang Pendidikan
1 SD/MI (%)
Sumber : BPS. Tabanan Dalam Angka 2017
Kondisi daerah terkait dengan pendidikan yang perlu mendapat perhatian
adalah mengenai ketersediaan sarana prasarana mengajar biasanya diukur dari
rasio antara jumlah murid dengan jumlah sekolah. rasio jumlah murid dan
sekolah.Rasio antara jumlah murid sekolah SD dibandingkan dengan fasilitas
sekolah pada tahun 2010 adalah 7.23 sekolah per 1000 murid. Artinya. rata-rata
satu sekolah SD menampung 121 murid kelas I-VI. Jadi rata-rata murid per satu
kelas adalah 20 murid.Rasio antara jumlah murid Sekolah Menengah Pertama
(SMP) di bandingkan dengan fasilitas sekolah tahun 2010 adalah 2 sekolah per
1000 murid. Artinya. satu sekolah SMP yang terdiri dari kelas I-III menampung
500 murid.Dengan asumsi setiap sekolah terdiri dari 12 kelas maka rata-rata per
kelas menampung 42 orang murid.Rasio jumlah murid SMA dibandingkan
dengan fasilitas sekolah pada tahun 2010 adalah 2 sekolah per 1000 murid.
Artinya. satu SMA yang terdiri dari kelas I-III menampung 500 murid. Dengan
asumsi. satu sekolah memiliki 12 kelas dengan perhitungan 4 kelas untuk
masing-masing tingkatan maka rata-rata per kelas menampung 42 orang murid.
2.2.3 Potensi Kesehatan
Sarana kesehatan yang tersedia di Kabupaten Tabanan merupakan salah satu
indikator terhadap kualitas dan tingkat pelayan publik di bidang kesehatan. Rasio
sarana kesehatan yang tersedia sampai tahun 2010 per 10.000 orang penduduk
adalah sebagai berikut :
a. Rumah sakit 0.09 per 10.000 orang penduduk artinya setiap satu rumah sakit
rata-rata melayani 100.000 orang penduduk.
b. Puskesmas 0.44 per 10.000 orang penduduk artinya setiap satu puskesmas
melayani 21.276 orang penduduk.
c. Puskesmas pembantu 1.88 per 10.000 orang penduduk artinya setiap satu
puskesmas pembantu melayani 5.319 orang penduduk.
II - 5
d. Puskesmas keliling 0.39 per 10.000 orang penduduk artinya setiap satu
puskesmas keliling melayani 21.739 orang penduduk.
Untuk melengkapi pelayanan kesehatan. Pemerintah Kabupaten Tabanan juga
menyediakan sarana kesehatan lainnya dengan memberdayakan masyarakat
setempat melalui pos-pos pelayanan terpadu (Posyandu). Posyandu yang dapat
yang dapat di bagi menjadi 4 katagori. yaitu : Posyandu Purnama. Posyandu
Madya. Posyandu Pratama. Posyandu Mandiri. Disamping itu. juga telah di
bangun Polindes. Pos UKK. Dana Sehat. tanaman obat keluarga (Toga).
Meningkatnya derajat kesahatan masyarakat selain ditunjukan oleh menurunnya
angka kesakitan dan kematian juga ditentukan oleh meningkatnya umur harapan
hidup waktu lahir.
2.2.4 Potensi Pengembangan Wilayah
Berdasarkan karakteristik wilayah. Pemerintah Kabupaten Tabanan
menetapkan Kawasan Strategis Kabupaten dengan mengacu Perda
Provinsi Bali Nomor 16 Tahun 2009 tentang RTRW Provinsi Bali 2009 –
2029.
Kawasan Strategis adalah wilayah yang penataan ruangnya
diprioritaskan karena akan memiliki pengaruh yang sangat penting
terhadap ekonomi. sosial. budaya. dan atau lingkungan. Kawasan Strategis
dimaksud adalah:
Kawasan Strategis Berdasarkan Kepentingan Pertumbahan Ekonomi
Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi mencakup:
1) Kawasan Perkotaan Tabanan;
2) Kawasan Perkotaan Bajera
3) Kawasan Agropolitan Baturiti;
4) Kawasan Agropolitan Pupuan;
5) Kawasan Agropolitan Penebel;
6) Kawasan Agrowisata Jatiluwih;
7) Kawasan Efektif Pariwisata Tanah Lot;
8) Kawasan Efektif Pariwisata Bedugul;
9) Kawasan Efektif Pariwisata Soka.
Kawasan Strategis Berdasarkan Kepentingan Sosial Budaya
Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya mencakup
sebaran Kawasan Pura Sad Kahyangan dan Pura Dang Kahyangan.
mencakup:
1) Kawasan radius kesucian Sad Kahyangan dan Pura Dang Kahyangan
terdiri atas:
a) Kawasan Pura Batukaru. di Desa Wongaya Betan. Kecamatan
Penebel;
II - 6
b) Kawasan Pura Tanah Lot dan Pura Pekendungan. di Desa Beraban.
Kecamatan Kediri;
c) Kawasan Pura Resi. di Desa Nyambu. Kecamatan Kediri;
d) Kawasan Pura Luhur Serijong. di Desa Antap Kecamatan
Selemadeg;
e) Kawasan Pura Gadingwani di Desa Lalanglinggah. Kecamatan
Selemadeg Barat.
2) Kawasan Desa Wisata. terdiri atas:
a) Kawasan Desa Wisata Pinge;
b) Kawasan Desa Wisata Jatiluwih.
Kawasan Strategis Berdasarkan Kepentingan Fungsi dan Daya Dukung
Lingkungan Hidup
Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup mencakup:
1) kawasan Hutan Lindung. Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Gunung
Batukau;
2) kawasan Hutan Lindung Yeh Leh Yeh Lebah;
3) Kawasan Hutan Lindung Yeh Ayah;
4) Kawasan Danau Beratan dan sekitarnya;
5) Kawasan Waduk Telaga Tunjung dan sekitarnya
Sistem perkotaan Kabupaten Tabanan meliputi:
a. bagian dari Pusat Kegiatan Nasional (PKN); dan
b. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK).
(1) Bagian dari PKN di wilayah kabupaten sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a terdiri atas:
a. Kawasan Perkotaan Tabanan merupakan bagian dari Kawasan
Perkotaan Sarbagita. yang dikembangkan sebagai pusat
kegiatan dari sistem KSN Perkotaan Sarbagita meliputi:
1. Kawasan Perkotaan Inti terdiri atas Kota Denpasar dan
Kawasan Perkotaan Kuta di Kabupaten Badung;
2. Kawasan Perkotaan di sekitarnya terdiri atas Kawasan
Perkotaan Mangupura dan Kawasan Perkotaan Jimbaran di
Kabupaten Badung. Kawasan Perkotaan Gianyar. Kawasan
Perkotaan Ubud dan Kawasan Perkotaan Sukawati di
Kabupaten Gianyar dan Kawasan Perkotaan Tabanan di
Kabupaten Tabanan; dan
3. Kawasan penyangga antar Kawasan Perkotaan Inti dan
Kawasan Perkotaan di sekitarnya.
b. Kawasan Perkotaan Tabanan sebagai kawasan perkotaan di
sekitarnya meliputi sebagian wilayah Kecamatan Tabanan dan
sebagian wilayah Kecamatan Kediri terdiri atas:
1. Wilayah Desa/kelurahan Dauh Peken. Delod Peken. Dajan
Peken. dan Denbantas di Kecamatan Tabanan; dan
II - 7
2. Wilayah Desa/kelurahan Kediri. Abiantuwung dan Banjar
Anyar di Kecamatan Kediri.
c. Kawasan penyangga antar Kawasan Perkotaan Inti dan
kawasan perkotaan di sekitarnya di wilayah Kecamatan
Tabanan dan Kecamatan Kediri yang berada di luar Kawasan
Perkotaan Tabanan didukung pusat-pusat lingkungan sebagai
pusat kawasan permukiman yang melayani kawasan
permukiman perdesaan di sekitarnya terdiri atas:
1. Pusat Lingkungan Tunjuk melayani Desa Tunjuk dan
Buahan;
2. Pusat Lingkungan Wanasari melayani Desa Wanasari.
Subamia dan Sesandan;
3. Pusat Lingkungan Bongan melayani Desa Bongan dan Desa
Gubug;
4. Pusat Lingkungan Sudimara melayani Desa Sudimara;
5. Pusat Lingkungan Beraban melayani Desa Beraban.
Belalang. Pangkung Tibah;
6. Pusat Lingkungan Pejaten melayani Desa Pejaten. Desa
Nyitdah. dan Bengkel;
7. Pusat Lingkungan Pandak Gede melayani Desa Pandak
Gede dan Pandak Bandung; dan
8. Pusat Lingkungan Kaba-Kaba melayani Desa Kaba-Kaba.
Buwit. Nyambu dan Cepaka.
(2) PPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:
a. Kawasan Perkotaan Lalanglinggah. mencakup wilayah Desa
Lalanglinggah;
b. Kawasan Perkotaan Bajera. mencakup wilayah Desa Bajera;
c. Kawasan Perkotaan Megati. mencakup wilayah Desa Megati;
d. Kawasan Perkotaan Sembunggede. mencakup wilayah Desa
Sembunggede dan Desa Meliling;
e. Kawasan Perkotaan Marga. mencakup wilayah Desa Marga.
Desa Marga Dajan Puri dan Marga Dauh Puri;
f. Kawasan Perkotaan Baturiti. mencakup wilayah Desa Baturiti;
g. Kawasan Perkotaan Penebel. mencakup wilayah Desa Penebel;
h. Kawasan Perkotaan Pupuan. mencakup wilayah Desa Pupuan
dan Bantiran;
i. Kawasan Perkotaan Candikuning. mencakup wilayah Desa
Candikuning; dan
j. Kawasan Perkotaan Kerambitan. mencakup wilayah Desa
Kerambitan
Kawasan Perdesaan
Kawasan Perdesaan Kabupaten Tabanan telah ditetapkan dalam Keputusan
Bupati Nomor 180/268/02Hk&HAM Tahun 2016 tentang Lokasi Pembangunan
Kawasan Perdesaan Shiny Tabanan yang alami. Berbudaya dan Berkedaulatan
Pangan di Kabupaten Tabanan yang juga merupakan Kawasan Perdesaan
II - 8
Priotitas Nasional (KPPN) yang meliputi 23 desa di 5 (lima) kecamatan di
Kabupaten Tabanan yaitu seperti pada tabel berikut.
Tabel 2.4. Kawasan Perdesaan Shiny Tabanan
(Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional di Kabupaten Tabanan)
NO
1
2
3
4
5
KECAMATAN
KERAMBITAN
SELEMADEG TIMUR
SELEMADEG
SELEMADEG BARAT
PUPUAN
DESA
1
SEMBUNG GEDE
2
KESIUT
3
TIMPAG
4
GUNUNG SALAK
5
GADUNGAN
6
DALANG
7
WANAGIRI
8
PUPUAN SAWAH
9
WANAGIRI KAUH
10
MUNDEH
11
MUNDEH KANGIN
12
LUMBUNG
13
LUMBUNG KAUH
14
ANGKAH
15
BELIMBING
16
SANDA
17
BATUNGSEL
18
KEBON PADANGAN
19
MUNDUK TEMU
20
PADANGAN
21
JELIJIH PUNGGANG
22
BELATUNGAN
23
KARYASARI
Sumber : Masterplan KPPN Kabupaten Tabanan, 2016
Selain itu. telah ditetapkan pula Keputusan Bupati Tabanan Nomor
180/373/02/HK&HAM/2016 tentang Lokasi Pembangunan Kawasan Perdesaan
di Kabupaten Tabanan yang terdiri dari 9 (Sembilan) desa di 2 (dua) kecamatan
meliputi:
II - 9
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Desa Jatiluwih. Kecamatan Penebel;
Desa Mengesta. Kecamatan Penebel;
Desa Wongaya Gede. Kecamatan Penebel;
Desa Babahan. Kecamatan Penebel;
Desa Senganan. Kecamatan Penebel;
Desa Baru. Kecamatan Marga;
Desa Tua. Kecamatan Marga;
Desa Payangan. Kecamatan Marga;
Desa Petiga. Kecamatan Marga.
2.2.5 Potensi Kecamatan
Sebagaimana telah disampaikan diawal. Potensi Kabupaten
Tabanan adalah sektor pertanian. ini dapat dilihat dari seluruh Kecamatan
di Kabupaten Tabanan merupakan wilayah pertanian. Namun demikian
masing-masing Kecamatan memiliki potensi unggulan.
a. Kecamatan Pupuan
Karena geografis Kecamatan Pupuan berada di daerah
pegunungan Curah Hujan sangat tinggi sebesar 3.475 Mm.. potensi
perkebunan dan pertanian sangat strategis untuk di kembangkan sebagai
bahan ekspor seperti Kopi dan Kakao. Dari 14 desa yang ada di
Kecamatan Pupuan. terdapat dua desa yang
tidak memiliki areal
pertanian sawah. yaitu Desa Munduk Temu dan Belatungan. Hal ini
karena topografi kedua desa tersebut berada di lereng dengan ketinggian
di atas 700 m dari permukaan laut.
Dilihat dari luas wilayah masing-masing desa di Kecamatan
Pupuan. Desa Munduk Temu merupakan desa terluas (22.55 km2) diikuti
Desa Belimbing (22.49 km2) dan Desa Pujungan (22.12 km2) yang luas
wilayahnya masih diatas 20 km2. Desa yang memiliki luas wilayah terkecil
adalah Desa Sai. hanya seluas 2.78 km2.
Sektor pertanian sangat cocok sekali dikembangkan. mengingat
banyak sekali sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan areal
pertanian. Di Kecamatan Pupuan terdapat 21 subak yang tersebar di 12
desa. 2 desa tidak memiliki subak yaitu desa Belatungan dan Munduk
Temu karena faktor yang telah disebutkan sebelumnya. Keseluruhan luas
Panen padi sawah yang ada di Kecamatan Pupuan yaitu seluas 1.922 Ha
dengan produksi 7.745.66 ton. Desa dengan luas sawah terbanyak yaitu
Desa Belimbing. Disamping itu beberapa desa juga menanam komiditi
II - 10
jagung dan kacang tanah yang di tanam pada musim kemarau panjang.
seperti di Desa Padangan dan Pujungan. Ubi kayu juga banyak
dikembangkan. biasanya di tanam di areal persawahan dan perkebunan.
Namun hanya sebagian kecil yang dijual selebihnya di konsumsi dan pakai
untuk bahan industri makanan (kue basah).
b. Kecamatan Penebel
Keadaan geografis Kecamatan Penebel sebagian besar berada di
ketinggian antara 500 s/d 1.000 meter dari permukaan laut sehingga
memiliki hawa sejuk dan cenderung intensitas curah hujannya cukup
tinggi. Luas Kecamatan Penebel sebesar 141.98 km2 (16.92 persen) dari
luas Kabupaten Tabanan. Bagian utara Kecamatan Penebel berbatasan
langsung dengan Kabupaten Buleleng dan di sebelah timur berbatasan
dengan Kecamatan Baturiti. Sedangkan sebelah selatan berbatasan
dengan Kecamatan Tabanan. dan bagian baratnya dengan Kecamatan
Pupuan.
Pertanian padi sawah merupakan salah satu sub sektor pertanian
yang mendapat porsi perhatian lebih. Hal ini mengingat produksinya
merupakan produk yang sangat diandalkan. Pada tahun 2014. produksi
padi di Kecamatan Penebel sebesar 515.600 kwintal dan kemungkinan
akan terus meningkat melihat bibit dan pupuk semakin mudah diperoleh
petani. Dalam tiga tahun terakhir produksi padi mengalami fluktuasi.
produksi padi tahun 2014 sedikit mengalami kenaikan dibanding tahun
2013. Hal ini disebabkan faktor cuaca dan perbaikan saluran irigasi.
Sistem tanam padi palawija di Kecamatan Penebel belum berjalan baik.
Petani masih terbiasa menanam tanaman padi sepanjang tahun sehingga
produksi palawija tidak banyak.
c. Kecamatan Marga
Dengan melihat luas desa yang ada di Kecamatan Marga. terdapat
desa yang memiliki luas wilayah paling luas yaitu Desa Cau Belayu (4.31
km2) atau 9.62 persen dari luas Kecamatan Marga. Sedangkan wilayah
desa paling kecil luasnya yaitu Desa Batannyuh (1.35 km2) atau 3.01
persen dari luas kecamatan. Dari keadaan iklim. Kecamatan Marga
memiliki iklim yang merata di setiap desa dengan intensitas curah hujan
yang rendah. Namun pada tahun 2014. terjadi pergeseran intensitas curah
hujan tertinggi tahunan. Intensitas curah hujan tertinggi yang biasanya
dimulai dari bulan November sampai bulan Februari. berubah menjadi
bulan Oktober hingga Desember 2014. Akibat anomali cuaca ini
II - 11
berdampak langsung pada perubahan pola tanam padi sawah. Meskipun
demikian tidak semua desa mengalami perubahan pola tanam.
Luas lahan di kecamatan Marga yang dominan merupakan lahan
pertanian. Hal ini menyebabkan sektor pertanian memegang peran yang
begitu penting. Sebagian besar penduduk masih menggantungkan
hidupnya dari sektor pertanian terutama pertanian tanaman pangan.
Selain pertanian tanaman pangan. dalam hal ini padi. terdapat juga hasil
perkebunan dan peternakan yang menjadi alternatif mata pencaharian
penduduk Kecamatan Marga. Luas tanam perkebunan tegalan antara
18.81 Ha sampai 460.50 Ha. Terdiri dari kopi. cengkeh dan kelapa.
Sedangkan luas tanam sawah 3.867 Ha dengan hasil produksi sebesar
22.877 ton pada tahun 2014. Disamping itu populasi ternak juga dapat
dikembangkan sehingga banyak penduduk memelihara ternak sebagai
alternatif mengisi waktu luang selama menunggu panen. adapun ternak
yang dipelihara sperti sapi potong. babi. ayam ras pedaging dan ayam
kampung. Selain sapi potong. ternak babi juga menjadi pilihan penduduk
karena ketersediaan pakan yang cukup serta harganya relatif bagus.
Sementara jumlah populasi ayam buras jumlahnya tergolong banyak
karena konsumsi setiap rumah tangga akan daging ayam cukup tinggi
terutama untuk kegiatan keagamaan. Sementara untuk perkebunan. yang
banyak diusahakan penduduk antara lain tanaman kelapa. kopi. cengkeh
dan vanili. Namun tanaman kelapa lebih banyak diusahakan karena
memiliki manfaat lebih untuk keperluan upacara keagamaan.
d. Kecamatan Kediri
Kecamatan Kediri memiliki 15 desa dengan luas 53.60 km2 yang
merupakan hamparan berupa dataran dan sangat berpotensi pada sektor
pertanian untuk terus berkembang. Di semua desa memiliki hamparan
persawahan. tanah kebun. dan tentunya tanah pemukiman untuk tempat
tinggal penduduk. Tiap desa memiliki luas yang berbeda dan juga potensi
unggulan yang berbeda. Dilihat dari luasnya. Desa Beraban memiliki
wilayah yang paling luas dengan luas 6.92 km2 atau 12.91 % dari luas
kecamatan. Sementara desa dengan wilayah paling kecil adalah Desa
Pandak Bandung dengan luas 1.50 km2 atau 2.80 % dari luas kecamatan.
Dilihat dari potensi ekonomi. sektor pertanian merupakan penggerak
utama perekonomian Kecamatan Kediri yaitu berupa pertanian padi
sawah. Semua desa memiliki lahan persawahan walaupun dengan luas
lahan yang berbeda. Hal ini yang menyebabkan sebagian besar
penduduknya masih bergantung pada sektor pertanian padi sawah. Selain
pertanian padi sawah. potensi lain yang menjanjikan adalah industri dan
II - 12
perdagangan. Desa Pejaten dan Desa Nyitdah menjadi sentra industri
yaitu industri genteng dan keramik yang paling dominan. yang
perdagangan hasilnya diekspor hingga ke mancanegara.
e. Kecamatan Kerambitan
Kecamatan Kerambitan memiliki 15 desa dengan luas 42.39 km2
dan merupakan hamparan dataran yang membentang sehingga sangat
berpotensi bagi pertanian untuk terus berkembang. Di semua desa ada
hamparan persawahan. tanah kebun. dan tentunya tanah pemukiman
untuk tempat tinggal penduduk. Tiap desa memiliki luas yang berbeda dan
juga potensi unggulan yang berbeda. Dilihat dari luasnya. Desa Sembung
Gede memiliki wilayah yang paling luas yaitu 6.83km2 atau 16.11 persen
dari luas kecamatan. Sementara desa dengan wilayah paling kecil adalah
Desa Tista dengan luas 0.52 km2 atau 1.23 persen dari luas kecamatan.
Dilihat dari potensinya. pertanian padi sawah merupakan penggerak
utama perekonomian Kecamatan Kerambitan. Selain pertanian padi
sawah. potensi lain yang menjanjikan adalah perdagangan. dan juga hasil
penggalian berupa batu padas yang digunakan untuk kontruksi rumah dan
untuk memperindah tempat upacara.
f. Kecamatan Selemadeg Timur
Dilihat dari luas wilayah di Kecamatan Selemadeg Timur. Desa
Gunung Salak memiliki luas wilayah paling luas diantara 10 desa yang
ada. yaitu 10.14 km2 (18.51%) dari luas Kecamatan Selemadeg Timur.
Sedangkan Desa Beraban memiliki luas wilayah paling kecil sebesar 1.99
km2 (3.63 %) dari luas kecamatan. Dari 10 desa ada 2 desa yang berada
di punggung bukit yaitu Desa Gunung Salak dan Desa Dalang dengan
ketinggian antara 500-1000m dari permukaan laut. Mayoritas penduduk
Kecamatan Selemadeg Timur bekerja sebagai petani
padi dan
perkebunan. Karena berada di pegunungan yang tanahnya subur. setiap
tahunnya bisa menanam padi 2 sampai dengan 3 kali. Selain itu
Kecamatan Selemadeg Timur juga penghasil buah seperti manggis.
pisang. durian. salak dan sebagainya. Dari hasil perkebunan Kecamatan
Selemadeg Timur menghasilkan kopi. kakao. cengkeh dan sebagainya.
Sedangkan hasil kehutanan dapat menghasilkan kayu jati. mahoni. bambu
dan lainnya. Di bagian selatan kecamatan terdapat pantai tepatnya di
Desa Tegal Mengkeb dan Desa Beraban yang sudah ditata sebagai obyek
wisata komersial.
g. Kecamatan Selemadeg
Kecamatan Selemadeg memiliki 10 desa dengan luas 52.05 km2.
Dilihat dari data penggunaan lahannya terdiri dari tanah sawah 1.883 Ha.
perkebunan 1580 Ha. tegal 757 Ha.dan lain-lain 985 ha. Tiap desa
II - 13
memiliki luas yang berbeda dan juga potensi unggulan yang berbeda.
Dilihat dari luasnya. Desa Wanagiri memiliki wilayah yang paling luas
dengan luas 14.28 km2 atau 27.44 persen dari luas kecamatan.
Sementara desa dengan wilayah paling kecil adalah Desa Bajera dengan
luas 1.91 km2 atau 3.67 persen dari luas kecamatan. Dilihat dari potensi
wilayah. mata pencaharian penduduk yang utama adalah bergerak di
sektor pertanian berupa pertanian padi sawah. Selain pertanian padi
sawah. potensi yang lain adalah perkebunan. antara lain kelapa. kakao.
cengkeh. dan kopi terutama di daerah dataran tinggi. Curah hujan yang
tinggi di tahun 2014 membuat produksi pertanian mengalami peningkatan.
h. Kecamatan Selemadeg Barat
Dari 11 Desa yang ada di Kecamatan Selemadeg Barat. Desa
Lumbung memiliki area terluas yaitu 27.28 km2 atau 22.70 persen dari luas
Kecamatan Selemadeg Barat. Sedangkan Desa Antosari memiliki area
lahan terkecil yaitu 4.29 km2 atau 3.57 persen dari luas kecamatan.
Wilayah Kecamatan Selemadeg Barat sebagian daerahnya berada di
lereng pegunungan sehingga ada wilayah yang hanya bisa ditanami
pertanian perkebunan seperti perkebunan kelapa. kopi. cengkeh. kakao
dan lain-lain. Luas wilayah Kecamatan Selemadeg Barat sekitar 120.15
km2. Dari luas tersebut. digunakan sebagai lahan pertanian sekitar 1.356.0
Ha. Wilayah yang memiliki lahan pertanian padi sawah paling luas berada
di Desa Lalang Linggah yaitu sekitar 270.0 Ha dan produktivitasnya pun
cukup tinggi. Desa Lalang Linggah berada di daerah pesisir dan
berbatasan langsung dengan laut.
i. Kecamatan Tabanan
Kecamatan Tabanan memiliki 12 desa dengan luas 51.40 km2 dan
merupakan hamparan dataran. Di semua desa memiliki hamparan
persawahan. tanah kebun. dan tentunya tanah untuk pemukiman. Tiap
desa memiliki luas dan potensi yang berbeda. Dilihat dari luasnya. Desa
Sudimara wilayahnya paling luas yaitu 5.83 km2 atau 11.34 % dari luas
kecamatan. Sementara desa dengan wilayah paling kecil adalah Desa
Subamia dengan luas 2.58 km2 atau 4.63 % dari luas kecamatan. Potensi
pertanian masih merupakan penggerak utama perekonomian Kecamatan
Tabanan terutama pertanian padi sawah. Hanya satu desa yang tidak
memiliki lahan persawahan yaitu Desa Delod Peken yang merupakan
desa pusat pemerintahan Kabupaten Tabanan. Dari 12 desa. ada 9 desa
yang sebagian besar penduduknya bergantung pada sektor pertanian
padi sawah dan 3 desa lainnya merupakan desa kota yang sebagian
besar penduduknya bergantung pada sektor perdagangan. industri dan
jasa.
II - 14
j. Kecamatan Baturiti
Tidak jauh berbeda dengan kecamatan lainnya di wilayah
Kabupaten Tabanan. tanaman pangan merupakan produk utama di
Kecamatan Baturiti seperti produksi padi serta didukung tanaman
hortikultura seperti sayur-sayuran. Produksi padi selama tahun 2014
cenderung mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan anomali perubahan
cuaca yang cepat. Akibat cuaca yang kurang mendukung tersebut
mempengaruhi produksi padi pada tahun 2014 menjadi hanya sebesar
14.600.7 ton. Anomali cuaca yang buruk menyebabkan produktivitas
tanaman pangan hanya bisa mencapai 56.7 Kw/Ha di tahun 2014. Hal
inilah yang berdampak langsung terhadap penurunan produksi padi.
Akibat secara langsungnya menyebabkan para petani di Kecamatan
Baturiti enggan menjual hasil pertanian dan lebih memilih menyimpan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dilihat dari hasil produksinya.
terdapat 2 desa yang produksinya paling tinggi yaitu Desa Luwus
sebanyak 2.796.2 ton dan disusul oleh Desa Perean sebanyak 2.281.6
ton. Serta terdapat satu desa yang sama sekali tidak memproduksi
tanaman padi yaitu Desa Candikuning. Disamping pertanian tanaman
padi. di Kecamatan Baturiti juga menghasilkan tanaman perkebunan.
Terdapat tiga macam produksi perkebunan yang utama di Kecamatan
Baturiti yaitu kelapa. kopi dan kakao.
Dari potensi di masing-masing kecamatan. dimana melihat
kondisinya yang bervariasi. masih memerlukkan dukungan sarana dan
prasarana untuk menggali potensi-potensi yang ada di tiap kecamatan
sehingga pada akhirnya dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan
masyarakat.
2.2.6 Potensi Desa
Berdasarkan topografi wilayahnya. sebagian besar desa di
Kabupaten Tabanan merupakan dataran. Dari 133 desa di Kabupaten
Tabanan. 100 desa merupakan daerah dataran dan sisanya 33 desa
berupa lereng/puncak sebagaimana tercantum di grafik dibawah. Tidak
semua kecamatan di Kabupaten Tabanan memiliki wilayah yang berupa
puncak/lereng. Ke-58 desa yang terletak di Kecamatan Kerambitan.
Tabanan. Kediri dan Marga. seluruhnya merupakan wilayah dataran. Desa
yang memiliki wilayah puncak/lereng di Kabupaten Tabanan. hanya
tersebar di Kecamatan Selemadeg. Selemadeg Timur. Selemadeg Barat.
Selemadeg Barat. Baturiti. Penebel. dan Pupuan. Seluruh wilayah desa di
Kecamatan Pupuan berupa lereng/puncak.
II - 15
Salah satu hasil pendataan Potensi Desa 2014 yang sangat
strategis adalah tentang keberadaan produk unggulan di masing-masing
desa. Keberadaan produk unggulan di masing-masing desa selain mampu
menjadi ciri khas atau trade mark suatu daerah. juga diharapkan mampu
dikembangkan untuk menjadi sumber penghasilan masyarakat. Belum
semua desa di Kabupaten Tabanan memiliki produk unggulan
berdasarkan hasil Podes 2014. Hanya 19 desa yang telah memiliki produk
unggulan sebagai ciri khas wilayahnya. Jenis produk unggulan yang
tersebar di 6 kecamatan tersebut cukup beragam mulai dari hasil
pertanian. makanan/jajanan khas sampai hasil industri.
Tabel 2.5
Produk Unggulan Desa di Kecamatan
No. Kecamatan
Jenis Produk Unggulan
1 Kerambitan Batu Padas. Kue Bendu
2 Kediri
Bata Merah. Genteng Press. Kue Kelepon
Batu Padas. Bedeg. Biting. Stil Bali. Tanaman
3 Marga
Hias. Kacang
4 Baturiti
Biting. Jajan Bali
5
Penebel
Beras Merah. Beras Ketan Hitam. Telur Ayam Ras
6
Pupuan
Gula Aren
Dalam rangka menggali potensi-potensi tersebut. diperlukan
infrastruktur penunjang untuk skala desa terutama akses jalan dan sarana
pendukung lainnya yang pada nantinya dapat juga dikembangkan menuju
wisata alam dan kuliner serta agrotourism.
2.2.7 Potensi Agropolitan
Kabupaten Tabanan merupakan salah satu lokasi kawasan pusat
pertumbuhan dalam RPJMN 2015-2019 yang telah disepakati sebagai
Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) tahun 2016. Hal ini tidak
terlepas dari potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Tabanan yang
bertumpu pada sektor pertanian. Sektor pertanian menjadi sangat
dominan melihat kondisi geografis dan potensi yang dimiliki oleh
Kabupaten Tabanan. Adapun Kecamatan yang masuk dalam KPPN yaitu
Kecamatan Kerambitan. Selemadeg Timur. Selemadeg. Selemadeg barat
dan Pupuan.
Sebagaimana diketahui bahwa agropolitan merupakan kawasan
yang tumbuh dan berkembang karena berjalannya sistem dan usaha
agribisnis yang mampu melayani dan mendorong kegiatan pembangunan
II - 16
pertanian di wilayah sekitarnya. Melihat uraian sebelumnya dari potensi
masing-masing kecamatan. hampir seluruh kecamatan di Kabupaten
Tabanan memiliki potensi yang dapat dikembangkan menjadi kawasan
agropolitan.
Di samping padi yang menjadi produk unggulan pertanian di
kesepuluh kecamatan di Kabupaten Tabanan. terdapat pula beberapa
produk unggulan lainnya yang memiliki potensi yang sangat besar untuk
dikembangkan dan menjadi ciri khas pada masing-masing kecamatan.
Seperti misalnya produksi sayur-sayuran di Kecamatan Baturiti. coklat dan
tanaman hias di Kecamatan Marga. padi merah di Kecamatan Penebel.
kopi. kelapa. coklat dan buah-buahan di Kecamatan Selemadeg Timur.
Selemadeg. Selemadeg Barat dan Pupuan.
Berdasarkan RTRW Kabupaten Tabanan 2012-2032. adapun kawasan
agropolitan Kabupaten Tabanan yang juga merupakan Kawasan Strategis
Kabupaten Berdasarkan Kepentingan Pertumbahan Ekonomi yaitu :
1) Kawasan Agropolitan Baturiti;
2) Kawasan Agropolitan Pupuan;
3) Kawasan Agropolitan Penebel;
4) Kawasan Agropolitan Jatiluwih.
Dari potensi dari kawasan-kawasan tersebut. kiranya masih banyak
memerlukan dukungan infrastruktur untuk menunjang keberhasilan
kawasan agropolitan yang akan dibangun. Dari pusat-pusat pelayanan
kawasan agropolitan ini perlu dilengkapi dengan sarana dan prasarana
penunjang kegiatan agribisnis dan agroindustri pasar khusus agro (hasil
pertanian) dan terminal agribisnis. jalan serta pasar.
2.2.8 Potensi Minapolitan
Pengembangan kawasan berkonsep minapolitan di Kabupaten
Tabanan tengah dilakukan dengan memfokuskan perhatian pada aspek
wilayah. Di sebuah wilayah bisa dikembangkan sebuah usaha perikanan
budidaya dari hulu hingga hilir karena konsep minapolitan itu menyatu.
baik menyangkut wilayah maupun teknologinya. Pendekatan dalam
konsep minapolitan menganut prinsip integrasi. efisiensi. kualitas. dan
akselerasi. yang mana pengembangan kawasan minapolitan berada di
daerah. maka KKP mensyaratkan enam hal pokok antara lain. adanya
rencana strategis (rentra) dan alokasi APBD dan tata ruang.
Di Kabupaten Tabanan pengembangan minapolitan menekankan
pada produk ikan unggulan yang ada. yang
diarahkan kepada
pengembangan ikan air tawar. terutama jenis karper dan lele dengan
II - 17
target produksi 600 ton setiap tahun. Selain itu terdapat komoditas
unggulan seperti udang galah. patin. nila.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan dalam
mendukung program prioritas peningkatan ketahanan pangan sebagai
agropolitan. di tahun 2012 juga telah menyusun Rencana Pembangunan
Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Perikanan dan Detail Engenering
Design (DED) Minapolitan. Kawasan inti minapolitan ini adalah Kecamatan
Penebel dan Tabanan dengan delapan kecamatan lain sebagai kawasan
penyangga. Produk unggulan yang telah dikembangkan adalah produk
perikanan budidaya yaitu ikan nila untuk jenis nila gift. nila nirwana. nila
gesit dan yang terbaru nila best. Selain ikan nila juga ikan lele (jenis lele
dumbo dan lele sangkuriang). ikan mas (jenis majalaya). ikan gurami (jenis
soan). udang galah. kodok lembu. dan ikan hias (jenis koi. koky bali.
komet. barbir. dan plati).
Sentra dari kegiatan percontohan kawasan minapolitan berbasis
perikanan budidaya di Kabupaten Tabanan adalah Kecamatan Penebel
dan Kecamatan Tabanan. Sedangkan delapan kecamatan lainnya hanya
sebagai penyangga atau pendukung. Untuk mendukung infrastruktur dari
program tersebut. Pemerintah Kabupaten Tabanan telah mengoperasikan
pasar ikan dan rumah kemasan yang lokasinya berada di Terminal
Tuakilang Kecamatan Tabanan.
Di samping infrastruktur utama minapolitan. diperlukan juga
infrastruktur penunjang lainnya yang perlu dikembangkan untuk
melengkapi kawasan agropolitan dan pendukungnya sehingga mampu
memberikan kontribusi untuk peningkatan ekonomi masyarakat.
2.2.9 Potensi Pariwisata
Kabupaten Tabanan secara geografis memiliki pantai. danau serta gunung
yang memiliki keindahan alam dan telah dikembangkan secara baik
menjadi kawasan pariwisata. Potensi pariwisata Tabanan antara lain
berupa keunikan bentang alam dengan kekhasan ekosistem termasuk
flora dan fauna. kebudayaan yang dijiwai oleh agama Hindu.
keanekaragaman upacara keagamaan dan budaya. serta didukung oleh
kreatifitas seni dan keramahtamahan masyarakat. lingkungan tata
pertanian dan lingkungan buatan yang unik. serta peninggalan sejarah
yang bernilai luhur. Keunikan tersebut diramu dengan hasil perpaduan
harmonis antara gunung. perbukitan. daratan. lintasan sungai. lintasan air
pegunungan. serta lansekap pantai dengan bentangan laut yang
II - 18
menjadikan Kabupaten Tabanan memiliki kekayaan obyek dan daya tarik
wisata. baik wisata alam. sejarah. maupun wisata budaya.
Gambaran umum kepariwisataan di Kabupaten Tabanan dapat dilihat
pada; kawasan peruntukan pariwisata yang terdapat di Kabupaten
Tabanan. jumlah wisatawan yang berkunjung ke masing-masing kawasan
pariwisata di Kabupaten Tabanan. Akomodasi wisata yang tersedia serta
peranan sektor pariwisata dalam PDRB Kabupaten Tabanan.
Kawasan Peruntukan Pariwisata Kabupaten Tabanan
Kawasan peruntukan pariwisata yang terdapat di Kabupaten Tabanan
antara lain adalah berupa :
a. kawasan pariwisata;
b. kawasan Daya Tarik Wisata Khusus (KDTWK); dan
c. daya tarik wisata (DTW).
Kawasan Pariwisata sebagaimana merupakan kawasan strategis provinsi
meliputi Kawasan Pariwisata Soka seluas kurang lebih 1.065 (seribu
enam piluh lima) hektar terdiri atas:
1. Desa Lalanglinggah Kecamatan Selemadeg Barat;
2. Desa Antap dan Desa Brembeng di Kecamatan Selemadeg;
3. Desa Beraban dan Desa Tegalmengkeb di Kecamatan
Selemadeg Timur; dan
4. Desa Kelating dan Desa Tibubiu di Kecamatan Kerambitan.
Kawasan Daya Tarik Wisata Khusus (KDTWK) di Kabupaten Tabanan
terdiri atas:
1. Bagian dari KDTWK Bedugul-Pancasari di wilayah Kabupaten
Tabanan seluas kurang lebih 412 (empat ratus dua belas)
hektar meliputi Desa Candikuning dan Desa Batunya
Kecamatan Baturiti; dan
2. KDTWK Tanah Lot seluas kurang lebih 252 (dua ratus lima
puluh dua) hektar meliputi:
a) Desa Beraban. Desa Belalang. Desa Pangkung Tibah. Desa
Pandak Gede. dan Desa Bengkel di Kecamatan Kediri; dan
b) Desa Sudimara di Kecamatan Tabanan.
Daya Tarik Wisata (DTW) merupakan pusat-pusat kegiatan yang memiliki
potensi sebagai daya tarik wisata terdiri atas:
a. wisata pantai meliputi Pantai Nyanyi. Pantai Tanah Lot. Pantai
Kedungu semuanya berlokasi di Kecamatan Kediri; Pantai
Yeh Gangga di Kecamatan Tabanan; Pantai Kelating. Pantai
II - 19
Pasut terletak di Kecamatan Kerambitan; Pantai Beraban.
Pantai Kelecung di Kecamatan Selemadeg Timur; Pantai
Bebali. Pantai Bulungdaya. Pantai Soka. dan Pantai Bonian di
Kecamatan Selemadeg; Pantai Batulumbang. Pantai
Suwangaluh. Pantai lalanglinggah. dan Pantai Selabih terletak
di Kecamatan Selemadeg Barat;
b. wisata alam meliputi Danau Beratan. Lembah Pacung. Yeh
Panes dan Hutan Bambu Angseri di Kecamatan Baturiti; Alas
Kedaton di Kecamatan Marga; Kawasan Jatiluwih. Yeh Panas
Penatahan. Yeh Panas Belulang di Kecamatan Penebel;
Kawasan Hutan Mekori. Air Terjun Pupuan di Kecamatan
Pupuan; dan Waduk Telaga Tunjung di Kecamatan
Kerambitan;
c. wisata petualangan meliputi treeking Jatiluwih. . treeking
Gunung Batukau. ATV ride. wisata bersepeda di Kecamatan
Penebel. tracking di Kecamata Baturiti dan sebagainya;
d. desa wisata meliputi :
c) Desa Wisata Pinge Kecamatan Marga;
d) Desa Wisata Belimbing Kecamatan Pupuan;
e) Desa Wisata Jatiluwih Kecamatan Penebel;
f) Desa Wisata Nyambu Kecamatan Kediri;
g) Desa Wisata Kukuh Kecamatan Marga;
h) Desa Wisata Beraban Kecamatan Kediri;
i) Desa Wisata Sesandan/Sekartaji Tabanan;
j) Desa Wisata Angseri Kecamatan Baturiti;
k) Desa Wisata Wanasari Kecamatan Tabanan;
l) Desa Wisata Yeh Gangga Kecamatan Tabanan;
m) Desa Wisata Abian Tuwung Kecamatan Kediri;
n) Desa Wisata Candi Kuning Kecamatan Baturiti;
o) Desa Wisata Mengesta Kecamatan Penebel;
p) Desa Wisata Biaung Kecamatan Penebel;
q) Desa Wisata Tibubiu Kecamatan Kerambitan;
r) Desa Wisata Kelating Kecamatan Kerambitan;
s) Desa Wisata Kerambitan Kecamatan Kerambitan;
t) Desa Wisata Gadungan Kecamatan Selemadeg Timur;
u) Desa Wisata Dalang Kecamatan Selemadeg timur;
v) Desa Wisata Antap/Soka Kecamatan Selemadeg;
w) Desa Wisata Wanagiri Kecamatan Selemadeg;
x) Desa
Wisata Lalang linggah/Surabrata Kecamatan
Selemadeg
y) Desa Wisata Pujungan Kecamatan Pupuan;
z) Desa Wisata Galiukir/Kebon Padangan Kecamatan Pupuan;
II - 20
aa) Desa Wisata Mekarsari Kecamatan Baturiti;
bb) Desa Wisata Mayungan/Antapan Kecamatan Baturiti;
cc) Desa Wisata Penatahan Kecamatan Penebel;
dd) Desa Wisata Munduk Temu Kecamatan Pupuan;
ee) Desa Wisata Brembeng Kecamatan Selemadeg;
ff) Desa Wisata Cau Tua Kecamatan Marga;
gg) Desa Wisata Tegal linggah Kecamatan Penebel;
hh) Desa Wisata Rejasa Kecamatan Penebel;
ii) Desa Wisata Pesagi Kecamatan Penebel;
jj) Desa Wisata Sangketan Kecamatan Penebel;
kk) Desa Wisata Wangaya Gede Kecamatan Penebel;
ll) Desa Wisata Tengkudak Kecamatan Penebel;
mm) Desa Wisata Senganan Kecamatan Penebel; dan
nn) Desa Wisata Babahan Kecamatan Penebel.
e. wisata bahari meliputi selancar air (surfing) di Pantai Soka di
Kecamatan Selemadeg. Pantai lalanglinggah di Kecamatan
Selemadeg Barat. Pantai Pasut dan Pantai Kelating di
Kecamatan Kerambitan;
f. agrowisata meliputi Agrowisata Strawberry dan sayur di
Candikuning Kecamatan Baturiti. perkebunan kopi di Pupuan
Kecamatan Pupuan. agroindustri kakao di Desa Gadungan
Kecamatan Selemadeg Timur. Agrowisata tanaman hias di
Marga Kecamatan Marga. Agrowisata beras organik dan
agrowisata beras merah di Desa Jatiluwih Kecamatan
Penebel;
g. wisata budaya meliputi Kawasan Pura Ulundanu Beratan di
Kecamatan Baturiti. Kawasan Luar Pura Batukau. Pura
Pucaksari di Kecamatan Penebel. Kawasan Pura Tanah Lot.
Kawasan Pura Pekendungan di Kecamatan Kediri. Sarinbuana
di Kecamatan Selemadeg. Puri Anyar. Puri Gede Kerambitan
di Kecamatan Kerambitan;
h. wisata pendidikan dan penelitian meliputi Kebun Raya Bedugul
di Kecamatan Baturiti. Museum Mandala Mathika Subak di
Kecamatan Kediri . Taman Makam Pahlawan Margarana di
Kecamatan Marga. dan Taman Kupu-kupu Wanasari di
Kecamatan Tabanan;
i. wisata belanja meliputi Kawasan Tanah Lot. Kawasan Pasar
Kediri di Kecamatan Kediri. Pasar Tradisional Tabanan di
Kecamatan Tabanan. Kawasan Pasar Candkuning. Pasar
Agro Baturiti. Kawasan Joger di Kecamatan Baturiti;
j. wisata olahraga meliputi Lapangan Golf Nirwana Bakrie Resort
di Kecamatan Kediri;
II - 21
k. wisata sejarah meliputi Taman Makam Pahlawan Margarana
Kecamatan Marga. Taman Makam Pahlawan Pancakatirta di
Kecamatan Tabanan dan Kawasan Monumen Pahlawan
Munduk Malang di Kecamatan Selemadeg Timur; dan
l. wisata kesenian meliputi Sanggar Tari Wratnala di Kecamatan
Kediri. Puri Gede Kerambitan di Kecamatan Kerambitan. dan
Gedung Kesenian I Ketut Maria di Kecamatan Tabanan.
Dari Daya Tarik Wisata (DTW) tersebut beberapa ada yang sudah
berkembang. namun ada juga yang sedang berkembang dan belum
berkembang. sehingga diperlukan infrastruktur pendukung untuk
pengembangan kawasan-kawasan dimaksud. Sistem jaringan jalan di
Kabupaten Tabanan terutama di jaringan jalan yang menuju atau yang
menghubungkan antar kawasan wisata/daya tarik wisata belum secara
optimal mampu melayani aksesibilitas kawasan. Terdapat jaringan jalan
yang dalam kondisi rusak dan tidak mendapatkan penanganan dalam
jangka waktu yang cukup lama. Kondisi ini tentu saja dapat menjadi
hambatan dalam pengembangan serta pelaksanaan aktivitas
kepariwisataan di Kabupaten Tabanan.
Di samping akses jalan. yang tidak kalah pentingnya yaitu
penataan kawasan wisata. dimana hal ini menyangkut seluruh aspek
seperti fasilitas sanitasi meliputi persampahan. limbah dan penataan
drainase. penataan pertamanan. penandaan dan juga fasilitas umum
lainnya seperti tempat parkir. tempat berkumpul atau tempat pertemuan.
tempat peristirahatan. sarana keselamatan. jalur tracking. serta sarana
penunjang lainnya.
2.3 DEMOGRAFI DAN URBANISASI
2.3.1 Jumlah penduduk dan KK keseluruhan
Menurut hasil registrasi Penduduk yang dilakukan oleh Badan Pusat
Statistik (BPS) akhir Tahun 2015. jumlah penduduk Kabupaten Tabanan
mencapai 448.033 jiwa. Jumlah tersebut meningkat sekitar 6 ribu jiwa jika
dibandingkan dengan pencatatan registrasi tahun sebelumnya. Penduduk
tersebut tersebar di sepuluh kecamatan yang ada di Kabupaten Tabanan. Dari 10
kecamatan tersebut. Kecamatan Kediri merupakan kecamatan dengan jumlah
penduduk yang paling banyak yaitu sebanyak 78.313 jiwa atau sekitar 17.48
persen dari total penduduk Kabupaten Tabanan. Kecamatan dengan persentase
penduduk tertinggi kedua. berada di Kecamatan Tabanan dengan jumlah
penduduk sebesar 70.509 jiwa. Dibandingkan dengan tahun 2012. persentase
penduduk di Kecamatan Tabanan mengalami peningkatan sebesar 0.61 persen.
Sementara Selemadeg merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk paling
sedikit di Kabupaten Tabanan hanya 21.920 jiwa atau hanya sekitar 4.96 persen
dari total penduduk Kabupaten Tabanan.
II - 22
Dari sisi kepadatan penduduk. Kecamatan Kediri memiliki dengan kepadatan
tertinggi yaitu 1.461 jiwa per km2 kemudian diikuti Kecamatan Tabanan dengan
tingkat kepadatan mencapai 1.371 jiwa per km2 sementara rata-rata tingkat
kepadatan penduduk Kabupaten Tabanan hanya mencapai 534 jiwa per km2.
Kondisi ini sangat dipengaruhi oleh faktor geostrategis. selain sebagai sebagai
pusat perekonomian kedua kecamatan tersebut bersinggungan langsung dengan
pusat Kabupaten Badung yang kita ketahui merupakan pusat ekonomi Bali.
Secara rinci jumlah. distribusi. dan pertumbuhan penduduk dan KK keseluruhan
di Kabupaten Tabanan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.6 Jumlah. distribusi. dan pertumbuhan penduduk
dan KK Keseluruhan di Kabupaten Tabanan Tahun 2016
Kecamatan
Persentase
per
kecamatan
(%)
(5)
Laki-laki
Man
Perempu
an
Woman
Jumlah
Total
(1)
(2)
(3)
(4)
Selemadeg
9.570
10.030
19.600
4.47
Selemadeg
Timur
10.510
11.020
21.530
4.91
JUMLAH
KK
(6)
-
-
Selemadeg
Barat
9.610
9.730
19.340
4.41
Kerambitan
19.160
19.690
38.850
8.86
-
Tabanan
36.840
37.030
73.870
16.85
-
Kediri
46.250
45.560
91.810
20.94
-
Marga
20.540
21.130
41.670
9.50
-
Baturiti
24.020
24.060
48.080
10.96
-
Penebel
21.750
22.960
44.710
10.20
-
Pupuan
Kab.
Tabanan
19.450
19.590
39.040
8.90
-
217.700
220.800
438.500
100
Sumber: BPS. Tabanan Dalam Angka. 2017
*) Proyeksi Penduduk Hasil Sensus Penduduk 2010
II - 23
2.3.2. Jumlah penduduk miskin dan persebaran penduduk
Berdasarkan Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT), adapun penduduk miskin di
Kabupaten Tabanan pada tahun 2016 mencapai 32.251 KK yang tersebar di 10
(sepuluh) kecamatan di Kabupaten Tabanan. Adapun jumlah penduduk miskin tertinggi
terdapat di Kecamatan Pupuan sebesar 5.174 KK yaitu sebesar 16,04 % dari total
penduduk miskin di Kabupaten Tabanan. Sedangkan persentase terrendah yaitu di
Kecamatan Selemadeg Barat sebanyak 2.152 KK yang mencapai 6,67%. Adapun jumlah
penduduk miskin dan persebarannya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.7 Jumlah Penduduk Miskin dan Persebaran Per Kecamatan Tahun 2016
Nomor
Kecamatan
KK Miskin
Berdasarkan PBDT
Persentase
(%)
1
Selemadeg
2.929
9,08
2
Selemadeg Timur
2.407
7,46
3
4
Selemadeg Barat
Kerambitan
2.152
2.418
6,67
7,50
5
Tabanan
2.901
8,99
6
Kediri
4.497
13,94
7
Marga
2.494
7,73
8
Baturiti
4.692
14,54
9
Penebel
2.587
8,02
10
Pupuan
Kabupaten Tabanan
5.174
32.251
16,04
100
Sumber: BPS, Tabanan Dalam Angka, 2017
2.3.3. Proyeksi pertumbuhan penduduk lima tahun ke depan
Tahun 2014. jumlah penduduk yang tercatat dalam registrasi mencapai 448.033
orang. Jumlah tersebut meningkat sekitar 6 ribu jiwa jika dibandingkan dengan
pencatatan registrasi tahun sebelumnya. Penduduk tersebut tersebar di sepuluh
kecamatan yang ada di Kabupaten Tabanan. Dari 10 kecamatan tersebut.
Kecamatan Kediri merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk yang paling
banyak yaitu sebanyak 78.313 jiwa atau sekitar 17.48 persen dari total penduduk
Kabupaten Tabanan. Kecamatan dengan persentase penduduk tertinggi kedua.
berada di Kecamatan Tabanan dengan jumlah penduduk sebesar 70.509 jiwa.
Dibandingkan dengan tahun 2012. persentase penduduk di Kecamatan Tabanan
mengalami peningkatan sebesar 0.61 persen.
Jika dilihat dari klasifikasi wilayah kawasan perkotaan dan perdesaan. maka jumlah
penduduk kawasan perkotaan Tahun 2014 sebesar 178.182 jiwa dan jumlah
penduduk kawasan perdesaan adalah 269.851 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk di
Kabupaten Tabanan sebesar 0.20% pada akhir Tahun 2013. Proyeksi penduduk
sampai dengan tahun 2022 sebesar 498.388 jiwa yang terdiri dari 196.206 jiwa
penduduk perkotaan dan 300.190 jiwa penduduk wilayah perdesaan. Jumlah
II - 24
penduduk Kabupaten Tabanan serta proyeksinya per kecamatan dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 2.8
Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun
Jumlah Penduduk (jiwa)
No.
Kecamatan
Wilayah Perkotaan
2014
2017
Wilayah Perdesaan
2020
2022
2014
2017
2020
Total
2022
2014
2017
2020
2022
1
Selemadeg
5,592
5,902
6,144
6,222
16,327
17,228
17,936
18,162
21,919
23,130
24,080
24,384
2
Kerambitan
19,693
20,779
21,633
21,906
20,324
21,445
22,326
22,608
40,017
42,224
43,959
44,514
3
Tabanan
44,688
47,153
49,091
49,711
25,821
27,245
28,365
28,723
70,509
74,398
77,456
78,433
4
Kediri
60,423
63,756
66,376
67,214
17,890
18,877
19,653
19,901
78,313
82,633
86,029
87,115
5
Marga
18,294
19,303
20,096
20,350
25,875
27,302
28,424
28,783
44,169
46,605
48,520
49,132
6
Baturiti
17,738
18,717
19,486
19,732
35,580
37,543
39,086
39,579
53,318
56,260
58,572
59,311
7
Penebel
6,402
6,755
7,033
7,122
44,278
46,721
48,641
49,255
50,680
53,476
55,674
56,377
8
Pupuan
325
3,429
3,570
3,615
39,443
41,619
43,329
43,876
39,768
45,048
46,899
47,491
9
Selemadeg Barat
2,102
2,218
2,309
2,338
20,098
21,207
22,078
22,357
22,200
23,425
24,387
24,695
10
Selemadeg Timu
-
-
-
-
24,215
25,551
26,601
26,937
24,215
25,551
26,601
26,937
175,257
188,012
195,738
198,208
269,851
284,738
296,439
300,180
445,108
472,750
492,177
498,388
Jumlah
Sumber : Kabupaten Tabanan Dalam Angka. Tahun 2014 dan Kecamatan Dalam Angka. Tahun 2014 dan proyeksi
2.3.4 Jumlah penduduk perkotaan dan proyeksi urbanisasi
Jumlah penduduk perkotaan dan proyeksinya adalah sebagaimana tercantum dalam
tabel berikut.
Tabel 2.9
Jumlah Penduduk Perkotaan dan proyeksinya untuk 5 tahun
Jumlah Penduduk (jiwa)
No.
Kecamatan
Wilayah Perkotaan
2014
2017
2020
2022
1
Selemadeg
5,592
5,902
6,144
6,222
2
Kerambitan
19,693
20,779
21,633
21,906
3
Tabanan
44,688
47,153
49,091
49,711
4
Kediri
60,423
63,756
66,376
67,214
5
Marga
18,294
19,303
20,096
20,350
6
Baturiti
17,738
18,717
19,486
19,732
7
Penebel
6,402
6,755
7,033
7,122
8
Pupuan
325
3,429
3,570
3,615
2,102
2,218
2,309
2,338
-
-
-
-
175,257
188,012
195,738
198,208
9
10
Selemadeg
Barat
Selemadeg
Timur
Jumlah
Sumber : Kabupaten Tabanan Dalam Angka. Tahun 2014 dan Kecamatan Dalam Angka.
Tahun 2014 dan proyeksi
II - 25
Beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk suatu daerah antara lain
kelahiran. kematian. perpindahan keluar. dan perpindahan kedalam. Selama tahun 2014
di Kabupaten Tabanan telah terjadi kelahiran sebanyak 8.273 jiwa. kematian 2.059 jiwa.
jumlah penduduk yang datang sebanyak 22.282 jiwa dan jumlah penduduk yang pindah
sebanyak 26.612 jiwa. Dan pada tahun 2014. di Kabupaten Tabanan tidak ada keluarga
yang mengi
PROFIL KABUPATEN
TABANAN
Bab ini menguraikan secara ringkas kondisi fisik. sosial dan ekonomi wilayah
Kabupaten/Kota
2.1 WIAYAH ADMINISTRASI
Kabupaten Tabanan. salah satu Kabupaten di Provinsi Bali. yang terletak di
bagian tengah Pulau Bali (pada arah timur barat) dan berada pada bagain
selatan pegunungan Pulau Bali. Secara geografis terletak diantara 08O14’30” –
08o30’07” LS dan 114o54’52” – 115o 12’57” BT.
Batas-batas wilayah Kabupaten Tabanan. meliputi :
˗ Sebelah Utara Kabupaten Buleleng;
˗ Sebelah Timur Kabupaten Badung;
˗ Sebelah Selatan Samudera Indonesia;
˗ Sebelah Barat Kabupaten Jembrana.
Luas wilayah Kabupaten Tabanan 839.33 Km2 (83.933 Ha) atau sekitar 14.89%
dari luas daratan Provinsi Bali. Secara administratif Kabupaten Tabanan terbagi
menjadi 10 (sepuluh) kecamatan dan terdiri atas 133 desa. Luas wilayah
Kabupaten Tabanan menurut kecamatan disajikan pada Tabel 2.1; dan Peta
Wilayah Administrasi Kabupaten Tabanan disajikan pada Gambar 2.1
Tabel 2.1 Luas Wilayah Kabupaten Tabanan Menurut Kecamatan
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
KECAMATAN
Selemadeg
Kerambitan
Tabanan
Kediri
Marga
Baturiti
Penebel
Pupuan
Selemadeg Barat
Selemadeg Timur
JUMLAH
JML DESA
10
15
12
15
16
12
18
14
11
10
133
LUAS WILAYAH (KM2)
52.05
42.39
51.40
53.60
44.79
99.17
141.98
179.02
120.15
54.78
839.33
Sumber : Kabupaten Tabanan Dalam Angka. 2017
II - 1
Gambar 2.1 Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Tabanan
II - 2
2.2 POTENSI WILAYAH KABUPATEN TABANAN
2.2.1 Potensi Ekonomi
Melihat pertumbuhan PDRB Kabupaten Tabanan menunjukkan bahwa
perkembangan struktur perekonomian Tabanan dari tahun ke tahun
menunjukkan kecenderungan pergeseran dari sektor primer (pertanian dan
penggalian) ke sektor tersier (perdagangan. hotel & restoran. dan jasa-jasa). dan
ke sektor sekunder (industri. listrik & air minum. dan bangunan). Pergeseran ini
dipacu oleh meningkatnya alih fungsi lahan pertanian dan berkembangnya sektor
perdagangan dan jasa yang berkaitan dengan kepariwisataan.
Tabel 2.2
PDRB Kabupaten Tabanan Menurut Lapangan Usaha 2012-2016 (persen)
A
B
Lapangan Usaha
(1)
Pertanian.Kehutanan.dan
Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
C
D
E
Industri Pengolahan
Pengadaan Listrik dan Gas
Pengadaan Air. Pengelolaan
Sampah.Limbah dan Daur Ulang
F
Konstruksi
Eceran. Reparasi
Sepeda Motor
G
H
I
J
K
L
M.N
Mobil
2012
(2)
2013
(3)
2014
(4)
2015
(5)
2016
(6)
23.70
23.45
22.52
23.04
23.03
1.41
5.65
0.08
0.18
1.42
5.65
0.07
0.17
1.37
5.67
0.08
0.16
1.26
5.97
0.09
0.16
1.22
5.90
0.10
0.16
10.64
10.48
9.77
9.62
9.56
8.24
1.60
8.17
1.65
8.23
1.68
8.60
1.57
8.68
1.62
19.08
6.00
3.56
5.52
0.93
20.29
5.61
3.77
5.49
0.92
22.07
5.40
3.79
5.47
0.92
21.66
5.29
3.78
5.21
0.95
21.52
5.39
3.76
4.98
0.98
dan
Transportasi dan Pergudangan
Penyediaan Akomodasi dan
Makan Minum
Informasi dan Komunikasi
Jasa Keuangan dan Asuransi
Real Estate
Jasa Perusahaan Administrasi
Pemerintahan.
O
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
8.03
7.22
7.19
6.99
7.07
P
Q
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Sosial
1.54
2.03
1.67
2.13
1.69
2.15
1.68
2.30
1.77
2.37
Jasa Lainnya
1.82
1.84
1.84
1.83
1.88
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
R.S.T.U
Produk Domestik Regional Bruto
Sumber: BPS, Tabanan Dalam Angka 2017
II - 3
Selama periode tahun 2012-2016 struktur perekonomian Tabanan tidak banyak
mengalami perubahan yang berarti. Tabel di atas. memperlihatkan 2 (dua)
kategori penyumbang PDRB terbesar di Tabanan yakni industri pertanian dan
industry pariwisata. Industri pariwisata Tabanan yang diwakili oleh akomodasi
dan makan minum selama tahun 2012-2016 sumbangannya mengalami
kecendrungan meningkat. Hal yang sebaliknya terjadi pada industri pertanian
yang justru mengalami kecendrungan menurun.
Pendapatan regional Kabupaten Tabanan masih didominasi oleh sektor tersier.
Sektor tersier memberikan sumbangan terhadap pendapatan regional Kabupaten
Tabanan sebesar 60.03 persen. kemudian disusul oleh sektor primer sebesar
24.25 persen. dan sektor sekunder sebesar 15.72 persen. Jika dilihat dari nilai
absolutnya. baik atas harga konstan maupun atas harga berlaku. pertumbuhan
ekonomi sektor primer masih berada dibawah pertumbuhan sektor sekunder dan
tersier. Hal ini mengakibatkan peran sektor primer dalam pembentukan PDRB
mulai mengalami pergeseran kesektor sekunder dan tersier.
2.2.2 Potensi Pendidikan
Ditinjau tingkat pendidikan penduduk dapat tercemin pada angka partisipasi
murni (APM) masuk sekolah. hasil pembangunan di bidang pendidikan di
Kabupaten Tabanan yang telah dilaksanakan selama ini tercermin dalam APM
sebagai berikut:
a. APM penduduk usia sekolah SD telah mencapai 97.61 %
b. APM penduduk usis sekolah SMP baru mencapai 91.99 %
c. APM penduduk usia sekolah SMA/K baru mencapai 81.54 %
d. APM penduduk usia Perguruan Tinggi mencapai 16.99 %
e. Presentase penduduk buta aksara mencapai 11.23 % dari total penduduk
f. Tingkat rata-rata pendidikan penduduk angkatan kerja yang tersedia (labor
skilled) untuk penduduk usia 10 tahun keatas terdiri dari :(1) Tidak tamat
sekolah dasar (SD) sebesar 25.01 % (2) Tamat SD sebesar 34.01 % (3)
Tamat SMP sebesar 14.98 % (4) Tamat SMA sebesar 21.82 % (5) Tamat
Diploma sebesar 2.61 % (6) Tamat Sarjana sebesar 1.57 %
Tingkat Pendidikan dilihat dari Angka Partisipasi Murni dapat dilihat pada table
berikut.
II - 4
Tabel 2.3
Angka Partisipasi Murni (APM) Menurut Jenjang Pendidikan di
Kabupaten Tabanan Tahun 2016
Laki-Laki
Perempuan
L+P
(Rata-rata)
100
95.21
97.61
2 SMP/MTs (%)
90.39
93.27
91.99
3 SMA/MA/SMK (%)
75.28
90.03
81.54
4 Perguruan Tinggi
18.77
15.10
16.99
NO Jenjang Pendidikan
1 SD/MI (%)
Sumber : BPS. Tabanan Dalam Angka 2017
Kondisi daerah terkait dengan pendidikan yang perlu mendapat perhatian
adalah mengenai ketersediaan sarana prasarana mengajar biasanya diukur dari
rasio antara jumlah murid dengan jumlah sekolah. rasio jumlah murid dan
sekolah.Rasio antara jumlah murid sekolah SD dibandingkan dengan fasilitas
sekolah pada tahun 2010 adalah 7.23 sekolah per 1000 murid. Artinya. rata-rata
satu sekolah SD menampung 121 murid kelas I-VI. Jadi rata-rata murid per satu
kelas adalah 20 murid.Rasio antara jumlah murid Sekolah Menengah Pertama
(SMP) di bandingkan dengan fasilitas sekolah tahun 2010 adalah 2 sekolah per
1000 murid. Artinya. satu sekolah SMP yang terdiri dari kelas I-III menampung
500 murid.Dengan asumsi setiap sekolah terdiri dari 12 kelas maka rata-rata per
kelas menampung 42 orang murid.Rasio jumlah murid SMA dibandingkan
dengan fasilitas sekolah pada tahun 2010 adalah 2 sekolah per 1000 murid.
Artinya. satu SMA yang terdiri dari kelas I-III menampung 500 murid. Dengan
asumsi. satu sekolah memiliki 12 kelas dengan perhitungan 4 kelas untuk
masing-masing tingkatan maka rata-rata per kelas menampung 42 orang murid.
2.2.3 Potensi Kesehatan
Sarana kesehatan yang tersedia di Kabupaten Tabanan merupakan salah satu
indikator terhadap kualitas dan tingkat pelayan publik di bidang kesehatan. Rasio
sarana kesehatan yang tersedia sampai tahun 2010 per 10.000 orang penduduk
adalah sebagai berikut :
a. Rumah sakit 0.09 per 10.000 orang penduduk artinya setiap satu rumah sakit
rata-rata melayani 100.000 orang penduduk.
b. Puskesmas 0.44 per 10.000 orang penduduk artinya setiap satu puskesmas
melayani 21.276 orang penduduk.
c. Puskesmas pembantu 1.88 per 10.000 orang penduduk artinya setiap satu
puskesmas pembantu melayani 5.319 orang penduduk.
II - 5
d. Puskesmas keliling 0.39 per 10.000 orang penduduk artinya setiap satu
puskesmas keliling melayani 21.739 orang penduduk.
Untuk melengkapi pelayanan kesehatan. Pemerintah Kabupaten Tabanan juga
menyediakan sarana kesehatan lainnya dengan memberdayakan masyarakat
setempat melalui pos-pos pelayanan terpadu (Posyandu). Posyandu yang dapat
yang dapat di bagi menjadi 4 katagori. yaitu : Posyandu Purnama. Posyandu
Madya. Posyandu Pratama. Posyandu Mandiri. Disamping itu. juga telah di
bangun Polindes. Pos UKK. Dana Sehat. tanaman obat keluarga (Toga).
Meningkatnya derajat kesahatan masyarakat selain ditunjukan oleh menurunnya
angka kesakitan dan kematian juga ditentukan oleh meningkatnya umur harapan
hidup waktu lahir.
2.2.4 Potensi Pengembangan Wilayah
Berdasarkan karakteristik wilayah. Pemerintah Kabupaten Tabanan
menetapkan Kawasan Strategis Kabupaten dengan mengacu Perda
Provinsi Bali Nomor 16 Tahun 2009 tentang RTRW Provinsi Bali 2009 –
2029.
Kawasan Strategis adalah wilayah yang penataan ruangnya
diprioritaskan karena akan memiliki pengaruh yang sangat penting
terhadap ekonomi. sosial. budaya. dan atau lingkungan. Kawasan Strategis
dimaksud adalah:
Kawasan Strategis Berdasarkan Kepentingan Pertumbahan Ekonomi
Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi mencakup:
1) Kawasan Perkotaan Tabanan;
2) Kawasan Perkotaan Bajera
3) Kawasan Agropolitan Baturiti;
4) Kawasan Agropolitan Pupuan;
5) Kawasan Agropolitan Penebel;
6) Kawasan Agrowisata Jatiluwih;
7) Kawasan Efektif Pariwisata Tanah Lot;
8) Kawasan Efektif Pariwisata Bedugul;
9) Kawasan Efektif Pariwisata Soka.
Kawasan Strategis Berdasarkan Kepentingan Sosial Budaya
Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya mencakup
sebaran Kawasan Pura Sad Kahyangan dan Pura Dang Kahyangan.
mencakup:
1) Kawasan radius kesucian Sad Kahyangan dan Pura Dang Kahyangan
terdiri atas:
a) Kawasan Pura Batukaru. di Desa Wongaya Betan. Kecamatan
Penebel;
II - 6
b) Kawasan Pura Tanah Lot dan Pura Pekendungan. di Desa Beraban.
Kecamatan Kediri;
c) Kawasan Pura Resi. di Desa Nyambu. Kecamatan Kediri;
d) Kawasan Pura Luhur Serijong. di Desa Antap Kecamatan
Selemadeg;
e) Kawasan Pura Gadingwani di Desa Lalanglinggah. Kecamatan
Selemadeg Barat.
2) Kawasan Desa Wisata. terdiri atas:
a) Kawasan Desa Wisata Pinge;
b) Kawasan Desa Wisata Jatiluwih.
Kawasan Strategis Berdasarkan Kepentingan Fungsi dan Daya Dukung
Lingkungan Hidup
Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup mencakup:
1) kawasan Hutan Lindung. Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Gunung
Batukau;
2) kawasan Hutan Lindung Yeh Leh Yeh Lebah;
3) Kawasan Hutan Lindung Yeh Ayah;
4) Kawasan Danau Beratan dan sekitarnya;
5) Kawasan Waduk Telaga Tunjung dan sekitarnya
Sistem perkotaan Kabupaten Tabanan meliputi:
a. bagian dari Pusat Kegiatan Nasional (PKN); dan
b. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK).
(1) Bagian dari PKN di wilayah kabupaten sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a terdiri atas:
a. Kawasan Perkotaan Tabanan merupakan bagian dari Kawasan
Perkotaan Sarbagita. yang dikembangkan sebagai pusat
kegiatan dari sistem KSN Perkotaan Sarbagita meliputi:
1. Kawasan Perkotaan Inti terdiri atas Kota Denpasar dan
Kawasan Perkotaan Kuta di Kabupaten Badung;
2. Kawasan Perkotaan di sekitarnya terdiri atas Kawasan
Perkotaan Mangupura dan Kawasan Perkotaan Jimbaran di
Kabupaten Badung. Kawasan Perkotaan Gianyar. Kawasan
Perkotaan Ubud dan Kawasan Perkotaan Sukawati di
Kabupaten Gianyar dan Kawasan Perkotaan Tabanan di
Kabupaten Tabanan; dan
3. Kawasan penyangga antar Kawasan Perkotaan Inti dan
Kawasan Perkotaan di sekitarnya.
b. Kawasan Perkotaan Tabanan sebagai kawasan perkotaan di
sekitarnya meliputi sebagian wilayah Kecamatan Tabanan dan
sebagian wilayah Kecamatan Kediri terdiri atas:
1. Wilayah Desa/kelurahan Dauh Peken. Delod Peken. Dajan
Peken. dan Denbantas di Kecamatan Tabanan; dan
II - 7
2. Wilayah Desa/kelurahan Kediri. Abiantuwung dan Banjar
Anyar di Kecamatan Kediri.
c. Kawasan penyangga antar Kawasan Perkotaan Inti dan
kawasan perkotaan di sekitarnya di wilayah Kecamatan
Tabanan dan Kecamatan Kediri yang berada di luar Kawasan
Perkotaan Tabanan didukung pusat-pusat lingkungan sebagai
pusat kawasan permukiman yang melayani kawasan
permukiman perdesaan di sekitarnya terdiri atas:
1. Pusat Lingkungan Tunjuk melayani Desa Tunjuk dan
Buahan;
2. Pusat Lingkungan Wanasari melayani Desa Wanasari.
Subamia dan Sesandan;
3. Pusat Lingkungan Bongan melayani Desa Bongan dan Desa
Gubug;
4. Pusat Lingkungan Sudimara melayani Desa Sudimara;
5. Pusat Lingkungan Beraban melayani Desa Beraban.
Belalang. Pangkung Tibah;
6. Pusat Lingkungan Pejaten melayani Desa Pejaten. Desa
Nyitdah. dan Bengkel;
7. Pusat Lingkungan Pandak Gede melayani Desa Pandak
Gede dan Pandak Bandung; dan
8. Pusat Lingkungan Kaba-Kaba melayani Desa Kaba-Kaba.
Buwit. Nyambu dan Cepaka.
(2) PPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:
a. Kawasan Perkotaan Lalanglinggah. mencakup wilayah Desa
Lalanglinggah;
b. Kawasan Perkotaan Bajera. mencakup wilayah Desa Bajera;
c. Kawasan Perkotaan Megati. mencakup wilayah Desa Megati;
d. Kawasan Perkotaan Sembunggede. mencakup wilayah Desa
Sembunggede dan Desa Meliling;
e. Kawasan Perkotaan Marga. mencakup wilayah Desa Marga.
Desa Marga Dajan Puri dan Marga Dauh Puri;
f. Kawasan Perkotaan Baturiti. mencakup wilayah Desa Baturiti;
g. Kawasan Perkotaan Penebel. mencakup wilayah Desa Penebel;
h. Kawasan Perkotaan Pupuan. mencakup wilayah Desa Pupuan
dan Bantiran;
i. Kawasan Perkotaan Candikuning. mencakup wilayah Desa
Candikuning; dan
j. Kawasan Perkotaan Kerambitan. mencakup wilayah Desa
Kerambitan
Kawasan Perdesaan
Kawasan Perdesaan Kabupaten Tabanan telah ditetapkan dalam Keputusan
Bupati Nomor 180/268/02Hk&HAM Tahun 2016 tentang Lokasi Pembangunan
Kawasan Perdesaan Shiny Tabanan yang alami. Berbudaya dan Berkedaulatan
Pangan di Kabupaten Tabanan yang juga merupakan Kawasan Perdesaan
II - 8
Priotitas Nasional (KPPN) yang meliputi 23 desa di 5 (lima) kecamatan di
Kabupaten Tabanan yaitu seperti pada tabel berikut.
Tabel 2.4. Kawasan Perdesaan Shiny Tabanan
(Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional di Kabupaten Tabanan)
NO
1
2
3
4
5
KECAMATAN
KERAMBITAN
SELEMADEG TIMUR
SELEMADEG
SELEMADEG BARAT
PUPUAN
DESA
1
SEMBUNG GEDE
2
KESIUT
3
TIMPAG
4
GUNUNG SALAK
5
GADUNGAN
6
DALANG
7
WANAGIRI
8
PUPUAN SAWAH
9
WANAGIRI KAUH
10
MUNDEH
11
MUNDEH KANGIN
12
LUMBUNG
13
LUMBUNG KAUH
14
ANGKAH
15
BELIMBING
16
SANDA
17
BATUNGSEL
18
KEBON PADANGAN
19
MUNDUK TEMU
20
PADANGAN
21
JELIJIH PUNGGANG
22
BELATUNGAN
23
KARYASARI
Sumber : Masterplan KPPN Kabupaten Tabanan, 2016
Selain itu. telah ditetapkan pula Keputusan Bupati Tabanan Nomor
180/373/02/HK&HAM/2016 tentang Lokasi Pembangunan Kawasan Perdesaan
di Kabupaten Tabanan yang terdiri dari 9 (Sembilan) desa di 2 (dua) kecamatan
meliputi:
II - 9
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Desa Jatiluwih. Kecamatan Penebel;
Desa Mengesta. Kecamatan Penebel;
Desa Wongaya Gede. Kecamatan Penebel;
Desa Babahan. Kecamatan Penebel;
Desa Senganan. Kecamatan Penebel;
Desa Baru. Kecamatan Marga;
Desa Tua. Kecamatan Marga;
Desa Payangan. Kecamatan Marga;
Desa Petiga. Kecamatan Marga.
2.2.5 Potensi Kecamatan
Sebagaimana telah disampaikan diawal. Potensi Kabupaten
Tabanan adalah sektor pertanian. ini dapat dilihat dari seluruh Kecamatan
di Kabupaten Tabanan merupakan wilayah pertanian. Namun demikian
masing-masing Kecamatan memiliki potensi unggulan.
a. Kecamatan Pupuan
Karena geografis Kecamatan Pupuan berada di daerah
pegunungan Curah Hujan sangat tinggi sebesar 3.475 Mm.. potensi
perkebunan dan pertanian sangat strategis untuk di kembangkan sebagai
bahan ekspor seperti Kopi dan Kakao. Dari 14 desa yang ada di
Kecamatan Pupuan. terdapat dua desa yang
tidak memiliki areal
pertanian sawah. yaitu Desa Munduk Temu dan Belatungan. Hal ini
karena topografi kedua desa tersebut berada di lereng dengan ketinggian
di atas 700 m dari permukaan laut.
Dilihat dari luas wilayah masing-masing desa di Kecamatan
Pupuan. Desa Munduk Temu merupakan desa terluas (22.55 km2) diikuti
Desa Belimbing (22.49 km2) dan Desa Pujungan (22.12 km2) yang luas
wilayahnya masih diatas 20 km2. Desa yang memiliki luas wilayah terkecil
adalah Desa Sai. hanya seluas 2.78 km2.
Sektor pertanian sangat cocok sekali dikembangkan. mengingat
banyak sekali sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan areal
pertanian. Di Kecamatan Pupuan terdapat 21 subak yang tersebar di 12
desa. 2 desa tidak memiliki subak yaitu desa Belatungan dan Munduk
Temu karena faktor yang telah disebutkan sebelumnya. Keseluruhan luas
Panen padi sawah yang ada di Kecamatan Pupuan yaitu seluas 1.922 Ha
dengan produksi 7.745.66 ton. Desa dengan luas sawah terbanyak yaitu
Desa Belimbing. Disamping itu beberapa desa juga menanam komiditi
II - 10
jagung dan kacang tanah yang di tanam pada musim kemarau panjang.
seperti di Desa Padangan dan Pujungan. Ubi kayu juga banyak
dikembangkan. biasanya di tanam di areal persawahan dan perkebunan.
Namun hanya sebagian kecil yang dijual selebihnya di konsumsi dan pakai
untuk bahan industri makanan (kue basah).
b. Kecamatan Penebel
Keadaan geografis Kecamatan Penebel sebagian besar berada di
ketinggian antara 500 s/d 1.000 meter dari permukaan laut sehingga
memiliki hawa sejuk dan cenderung intensitas curah hujannya cukup
tinggi. Luas Kecamatan Penebel sebesar 141.98 km2 (16.92 persen) dari
luas Kabupaten Tabanan. Bagian utara Kecamatan Penebel berbatasan
langsung dengan Kabupaten Buleleng dan di sebelah timur berbatasan
dengan Kecamatan Baturiti. Sedangkan sebelah selatan berbatasan
dengan Kecamatan Tabanan. dan bagian baratnya dengan Kecamatan
Pupuan.
Pertanian padi sawah merupakan salah satu sub sektor pertanian
yang mendapat porsi perhatian lebih. Hal ini mengingat produksinya
merupakan produk yang sangat diandalkan. Pada tahun 2014. produksi
padi di Kecamatan Penebel sebesar 515.600 kwintal dan kemungkinan
akan terus meningkat melihat bibit dan pupuk semakin mudah diperoleh
petani. Dalam tiga tahun terakhir produksi padi mengalami fluktuasi.
produksi padi tahun 2014 sedikit mengalami kenaikan dibanding tahun
2013. Hal ini disebabkan faktor cuaca dan perbaikan saluran irigasi.
Sistem tanam padi palawija di Kecamatan Penebel belum berjalan baik.
Petani masih terbiasa menanam tanaman padi sepanjang tahun sehingga
produksi palawija tidak banyak.
c. Kecamatan Marga
Dengan melihat luas desa yang ada di Kecamatan Marga. terdapat
desa yang memiliki luas wilayah paling luas yaitu Desa Cau Belayu (4.31
km2) atau 9.62 persen dari luas Kecamatan Marga. Sedangkan wilayah
desa paling kecil luasnya yaitu Desa Batannyuh (1.35 km2) atau 3.01
persen dari luas kecamatan. Dari keadaan iklim. Kecamatan Marga
memiliki iklim yang merata di setiap desa dengan intensitas curah hujan
yang rendah. Namun pada tahun 2014. terjadi pergeseran intensitas curah
hujan tertinggi tahunan. Intensitas curah hujan tertinggi yang biasanya
dimulai dari bulan November sampai bulan Februari. berubah menjadi
bulan Oktober hingga Desember 2014. Akibat anomali cuaca ini
II - 11
berdampak langsung pada perubahan pola tanam padi sawah. Meskipun
demikian tidak semua desa mengalami perubahan pola tanam.
Luas lahan di kecamatan Marga yang dominan merupakan lahan
pertanian. Hal ini menyebabkan sektor pertanian memegang peran yang
begitu penting. Sebagian besar penduduk masih menggantungkan
hidupnya dari sektor pertanian terutama pertanian tanaman pangan.
Selain pertanian tanaman pangan. dalam hal ini padi. terdapat juga hasil
perkebunan dan peternakan yang menjadi alternatif mata pencaharian
penduduk Kecamatan Marga. Luas tanam perkebunan tegalan antara
18.81 Ha sampai 460.50 Ha. Terdiri dari kopi. cengkeh dan kelapa.
Sedangkan luas tanam sawah 3.867 Ha dengan hasil produksi sebesar
22.877 ton pada tahun 2014. Disamping itu populasi ternak juga dapat
dikembangkan sehingga banyak penduduk memelihara ternak sebagai
alternatif mengisi waktu luang selama menunggu panen. adapun ternak
yang dipelihara sperti sapi potong. babi. ayam ras pedaging dan ayam
kampung. Selain sapi potong. ternak babi juga menjadi pilihan penduduk
karena ketersediaan pakan yang cukup serta harganya relatif bagus.
Sementara jumlah populasi ayam buras jumlahnya tergolong banyak
karena konsumsi setiap rumah tangga akan daging ayam cukup tinggi
terutama untuk kegiatan keagamaan. Sementara untuk perkebunan. yang
banyak diusahakan penduduk antara lain tanaman kelapa. kopi. cengkeh
dan vanili. Namun tanaman kelapa lebih banyak diusahakan karena
memiliki manfaat lebih untuk keperluan upacara keagamaan.
d. Kecamatan Kediri
Kecamatan Kediri memiliki 15 desa dengan luas 53.60 km2 yang
merupakan hamparan berupa dataran dan sangat berpotensi pada sektor
pertanian untuk terus berkembang. Di semua desa memiliki hamparan
persawahan. tanah kebun. dan tentunya tanah pemukiman untuk tempat
tinggal penduduk. Tiap desa memiliki luas yang berbeda dan juga potensi
unggulan yang berbeda. Dilihat dari luasnya. Desa Beraban memiliki
wilayah yang paling luas dengan luas 6.92 km2 atau 12.91 % dari luas
kecamatan. Sementara desa dengan wilayah paling kecil adalah Desa
Pandak Bandung dengan luas 1.50 km2 atau 2.80 % dari luas kecamatan.
Dilihat dari potensi ekonomi. sektor pertanian merupakan penggerak
utama perekonomian Kecamatan Kediri yaitu berupa pertanian padi
sawah. Semua desa memiliki lahan persawahan walaupun dengan luas
lahan yang berbeda. Hal ini yang menyebabkan sebagian besar
penduduknya masih bergantung pada sektor pertanian padi sawah. Selain
pertanian padi sawah. potensi lain yang menjanjikan adalah industri dan
II - 12
perdagangan. Desa Pejaten dan Desa Nyitdah menjadi sentra industri
yaitu industri genteng dan keramik yang paling dominan. yang
perdagangan hasilnya diekspor hingga ke mancanegara.
e. Kecamatan Kerambitan
Kecamatan Kerambitan memiliki 15 desa dengan luas 42.39 km2
dan merupakan hamparan dataran yang membentang sehingga sangat
berpotensi bagi pertanian untuk terus berkembang. Di semua desa ada
hamparan persawahan. tanah kebun. dan tentunya tanah pemukiman
untuk tempat tinggal penduduk. Tiap desa memiliki luas yang berbeda dan
juga potensi unggulan yang berbeda. Dilihat dari luasnya. Desa Sembung
Gede memiliki wilayah yang paling luas yaitu 6.83km2 atau 16.11 persen
dari luas kecamatan. Sementara desa dengan wilayah paling kecil adalah
Desa Tista dengan luas 0.52 km2 atau 1.23 persen dari luas kecamatan.
Dilihat dari potensinya. pertanian padi sawah merupakan penggerak
utama perekonomian Kecamatan Kerambitan. Selain pertanian padi
sawah. potensi lain yang menjanjikan adalah perdagangan. dan juga hasil
penggalian berupa batu padas yang digunakan untuk kontruksi rumah dan
untuk memperindah tempat upacara.
f. Kecamatan Selemadeg Timur
Dilihat dari luas wilayah di Kecamatan Selemadeg Timur. Desa
Gunung Salak memiliki luas wilayah paling luas diantara 10 desa yang
ada. yaitu 10.14 km2 (18.51%) dari luas Kecamatan Selemadeg Timur.
Sedangkan Desa Beraban memiliki luas wilayah paling kecil sebesar 1.99
km2 (3.63 %) dari luas kecamatan. Dari 10 desa ada 2 desa yang berada
di punggung bukit yaitu Desa Gunung Salak dan Desa Dalang dengan
ketinggian antara 500-1000m dari permukaan laut. Mayoritas penduduk
Kecamatan Selemadeg Timur bekerja sebagai petani
padi dan
perkebunan. Karena berada di pegunungan yang tanahnya subur. setiap
tahunnya bisa menanam padi 2 sampai dengan 3 kali. Selain itu
Kecamatan Selemadeg Timur juga penghasil buah seperti manggis.
pisang. durian. salak dan sebagainya. Dari hasil perkebunan Kecamatan
Selemadeg Timur menghasilkan kopi. kakao. cengkeh dan sebagainya.
Sedangkan hasil kehutanan dapat menghasilkan kayu jati. mahoni. bambu
dan lainnya. Di bagian selatan kecamatan terdapat pantai tepatnya di
Desa Tegal Mengkeb dan Desa Beraban yang sudah ditata sebagai obyek
wisata komersial.
g. Kecamatan Selemadeg
Kecamatan Selemadeg memiliki 10 desa dengan luas 52.05 km2.
Dilihat dari data penggunaan lahannya terdiri dari tanah sawah 1.883 Ha.
perkebunan 1580 Ha. tegal 757 Ha.dan lain-lain 985 ha. Tiap desa
II - 13
memiliki luas yang berbeda dan juga potensi unggulan yang berbeda.
Dilihat dari luasnya. Desa Wanagiri memiliki wilayah yang paling luas
dengan luas 14.28 km2 atau 27.44 persen dari luas kecamatan.
Sementara desa dengan wilayah paling kecil adalah Desa Bajera dengan
luas 1.91 km2 atau 3.67 persen dari luas kecamatan. Dilihat dari potensi
wilayah. mata pencaharian penduduk yang utama adalah bergerak di
sektor pertanian berupa pertanian padi sawah. Selain pertanian padi
sawah. potensi yang lain adalah perkebunan. antara lain kelapa. kakao.
cengkeh. dan kopi terutama di daerah dataran tinggi. Curah hujan yang
tinggi di tahun 2014 membuat produksi pertanian mengalami peningkatan.
h. Kecamatan Selemadeg Barat
Dari 11 Desa yang ada di Kecamatan Selemadeg Barat. Desa
Lumbung memiliki area terluas yaitu 27.28 km2 atau 22.70 persen dari luas
Kecamatan Selemadeg Barat. Sedangkan Desa Antosari memiliki area
lahan terkecil yaitu 4.29 km2 atau 3.57 persen dari luas kecamatan.
Wilayah Kecamatan Selemadeg Barat sebagian daerahnya berada di
lereng pegunungan sehingga ada wilayah yang hanya bisa ditanami
pertanian perkebunan seperti perkebunan kelapa. kopi. cengkeh. kakao
dan lain-lain. Luas wilayah Kecamatan Selemadeg Barat sekitar 120.15
km2. Dari luas tersebut. digunakan sebagai lahan pertanian sekitar 1.356.0
Ha. Wilayah yang memiliki lahan pertanian padi sawah paling luas berada
di Desa Lalang Linggah yaitu sekitar 270.0 Ha dan produktivitasnya pun
cukup tinggi. Desa Lalang Linggah berada di daerah pesisir dan
berbatasan langsung dengan laut.
i. Kecamatan Tabanan
Kecamatan Tabanan memiliki 12 desa dengan luas 51.40 km2 dan
merupakan hamparan dataran. Di semua desa memiliki hamparan
persawahan. tanah kebun. dan tentunya tanah untuk pemukiman. Tiap
desa memiliki luas dan potensi yang berbeda. Dilihat dari luasnya. Desa
Sudimara wilayahnya paling luas yaitu 5.83 km2 atau 11.34 % dari luas
kecamatan. Sementara desa dengan wilayah paling kecil adalah Desa
Subamia dengan luas 2.58 km2 atau 4.63 % dari luas kecamatan. Potensi
pertanian masih merupakan penggerak utama perekonomian Kecamatan
Tabanan terutama pertanian padi sawah. Hanya satu desa yang tidak
memiliki lahan persawahan yaitu Desa Delod Peken yang merupakan
desa pusat pemerintahan Kabupaten Tabanan. Dari 12 desa. ada 9 desa
yang sebagian besar penduduknya bergantung pada sektor pertanian
padi sawah dan 3 desa lainnya merupakan desa kota yang sebagian
besar penduduknya bergantung pada sektor perdagangan. industri dan
jasa.
II - 14
j. Kecamatan Baturiti
Tidak jauh berbeda dengan kecamatan lainnya di wilayah
Kabupaten Tabanan. tanaman pangan merupakan produk utama di
Kecamatan Baturiti seperti produksi padi serta didukung tanaman
hortikultura seperti sayur-sayuran. Produksi padi selama tahun 2014
cenderung mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan anomali perubahan
cuaca yang cepat. Akibat cuaca yang kurang mendukung tersebut
mempengaruhi produksi padi pada tahun 2014 menjadi hanya sebesar
14.600.7 ton. Anomali cuaca yang buruk menyebabkan produktivitas
tanaman pangan hanya bisa mencapai 56.7 Kw/Ha di tahun 2014. Hal
inilah yang berdampak langsung terhadap penurunan produksi padi.
Akibat secara langsungnya menyebabkan para petani di Kecamatan
Baturiti enggan menjual hasil pertanian dan lebih memilih menyimpan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dilihat dari hasil produksinya.
terdapat 2 desa yang produksinya paling tinggi yaitu Desa Luwus
sebanyak 2.796.2 ton dan disusul oleh Desa Perean sebanyak 2.281.6
ton. Serta terdapat satu desa yang sama sekali tidak memproduksi
tanaman padi yaitu Desa Candikuning. Disamping pertanian tanaman
padi. di Kecamatan Baturiti juga menghasilkan tanaman perkebunan.
Terdapat tiga macam produksi perkebunan yang utama di Kecamatan
Baturiti yaitu kelapa. kopi dan kakao.
Dari potensi di masing-masing kecamatan. dimana melihat
kondisinya yang bervariasi. masih memerlukkan dukungan sarana dan
prasarana untuk menggali potensi-potensi yang ada di tiap kecamatan
sehingga pada akhirnya dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan
masyarakat.
2.2.6 Potensi Desa
Berdasarkan topografi wilayahnya. sebagian besar desa di
Kabupaten Tabanan merupakan dataran. Dari 133 desa di Kabupaten
Tabanan. 100 desa merupakan daerah dataran dan sisanya 33 desa
berupa lereng/puncak sebagaimana tercantum di grafik dibawah. Tidak
semua kecamatan di Kabupaten Tabanan memiliki wilayah yang berupa
puncak/lereng. Ke-58 desa yang terletak di Kecamatan Kerambitan.
Tabanan. Kediri dan Marga. seluruhnya merupakan wilayah dataran. Desa
yang memiliki wilayah puncak/lereng di Kabupaten Tabanan. hanya
tersebar di Kecamatan Selemadeg. Selemadeg Timur. Selemadeg Barat.
Selemadeg Barat. Baturiti. Penebel. dan Pupuan. Seluruh wilayah desa di
Kecamatan Pupuan berupa lereng/puncak.
II - 15
Salah satu hasil pendataan Potensi Desa 2014 yang sangat
strategis adalah tentang keberadaan produk unggulan di masing-masing
desa. Keberadaan produk unggulan di masing-masing desa selain mampu
menjadi ciri khas atau trade mark suatu daerah. juga diharapkan mampu
dikembangkan untuk menjadi sumber penghasilan masyarakat. Belum
semua desa di Kabupaten Tabanan memiliki produk unggulan
berdasarkan hasil Podes 2014. Hanya 19 desa yang telah memiliki produk
unggulan sebagai ciri khas wilayahnya. Jenis produk unggulan yang
tersebar di 6 kecamatan tersebut cukup beragam mulai dari hasil
pertanian. makanan/jajanan khas sampai hasil industri.
Tabel 2.5
Produk Unggulan Desa di Kecamatan
No. Kecamatan
Jenis Produk Unggulan
1 Kerambitan Batu Padas. Kue Bendu
2 Kediri
Bata Merah. Genteng Press. Kue Kelepon
Batu Padas. Bedeg. Biting. Stil Bali. Tanaman
3 Marga
Hias. Kacang
4 Baturiti
Biting. Jajan Bali
5
Penebel
Beras Merah. Beras Ketan Hitam. Telur Ayam Ras
6
Pupuan
Gula Aren
Dalam rangka menggali potensi-potensi tersebut. diperlukan
infrastruktur penunjang untuk skala desa terutama akses jalan dan sarana
pendukung lainnya yang pada nantinya dapat juga dikembangkan menuju
wisata alam dan kuliner serta agrotourism.
2.2.7 Potensi Agropolitan
Kabupaten Tabanan merupakan salah satu lokasi kawasan pusat
pertumbuhan dalam RPJMN 2015-2019 yang telah disepakati sebagai
Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) tahun 2016. Hal ini tidak
terlepas dari potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Tabanan yang
bertumpu pada sektor pertanian. Sektor pertanian menjadi sangat
dominan melihat kondisi geografis dan potensi yang dimiliki oleh
Kabupaten Tabanan. Adapun Kecamatan yang masuk dalam KPPN yaitu
Kecamatan Kerambitan. Selemadeg Timur. Selemadeg. Selemadeg barat
dan Pupuan.
Sebagaimana diketahui bahwa agropolitan merupakan kawasan
yang tumbuh dan berkembang karena berjalannya sistem dan usaha
agribisnis yang mampu melayani dan mendorong kegiatan pembangunan
II - 16
pertanian di wilayah sekitarnya. Melihat uraian sebelumnya dari potensi
masing-masing kecamatan. hampir seluruh kecamatan di Kabupaten
Tabanan memiliki potensi yang dapat dikembangkan menjadi kawasan
agropolitan.
Di samping padi yang menjadi produk unggulan pertanian di
kesepuluh kecamatan di Kabupaten Tabanan. terdapat pula beberapa
produk unggulan lainnya yang memiliki potensi yang sangat besar untuk
dikembangkan dan menjadi ciri khas pada masing-masing kecamatan.
Seperti misalnya produksi sayur-sayuran di Kecamatan Baturiti. coklat dan
tanaman hias di Kecamatan Marga. padi merah di Kecamatan Penebel.
kopi. kelapa. coklat dan buah-buahan di Kecamatan Selemadeg Timur.
Selemadeg. Selemadeg Barat dan Pupuan.
Berdasarkan RTRW Kabupaten Tabanan 2012-2032. adapun kawasan
agropolitan Kabupaten Tabanan yang juga merupakan Kawasan Strategis
Kabupaten Berdasarkan Kepentingan Pertumbahan Ekonomi yaitu :
1) Kawasan Agropolitan Baturiti;
2) Kawasan Agropolitan Pupuan;
3) Kawasan Agropolitan Penebel;
4) Kawasan Agropolitan Jatiluwih.
Dari potensi dari kawasan-kawasan tersebut. kiranya masih banyak
memerlukan dukungan infrastruktur untuk menunjang keberhasilan
kawasan agropolitan yang akan dibangun. Dari pusat-pusat pelayanan
kawasan agropolitan ini perlu dilengkapi dengan sarana dan prasarana
penunjang kegiatan agribisnis dan agroindustri pasar khusus agro (hasil
pertanian) dan terminal agribisnis. jalan serta pasar.
2.2.8 Potensi Minapolitan
Pengembangan kawasan berkonsep minapolitan di Kabupaten
Tabanan tengah dilakukan dengan memfokuskan perhatian pada aspek
wilayah. Di sebuah wilayah bisa dikembangkan sebuah usaha perikanan
budidaya dari hulu hingga hilir karena konsep minapolitan itu menyatu.
baik menyangkut wilayah maupun teknologinya. Pendekatan dalam
konsep minapolitan menganut prinsip integrasi. efisiensi. kualitas. dan
akselerasi. yang mana pengembangan kawasan minapolitan berada di
daerah. maka KKP mensyaratkan enam hal pokok antara lain. adanya
rencana strategis (rentra) dan alokasi APBD dan tata ruang.
Di Kabupaten Tabanan pengembangan minapolitan menekankan
pada produk ikan unggulan yang ada. yang
diarahkan kepada
pengembangan ikan air tawar. terutama jenis karper dan lele dengan
II - 17
target produksi 600 ton setiap tahun. Selain itu terdapat komoditas
unggulan seperti udang galah. patin. nila.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan dalam
mendukung program prioritas peningkatan ketahanan pangan sebagai
agropolitan. di tahun 2012 juga telah menyusun Rencana Pembangunan
Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Perikanan dan Detail Engenering
Design (DED) Minapolitan. Kawasan inti minapolitan ini adalah Kecamatan
Penebel dan Tabanan dengan delapan kecamatan lain sebagai kawasan
penyangga. Produk unggulan yang telah dikembangkan adalah produk
perikanan budidaya yaitu ikan nila untuk jenis nila gift. nila nirwana. nila
gesit dan yang terbaru nila best. Selain ikan nila juga ikan lele (jenis lele
dumbo dan lele sangkuriang). ikan mas (jenis majalaya). ikan gurami (jenis
soan). udang galah. kodok lembu. dan ikan hias (jenis koi. koky bali.
komet. barbir. dan plati).
Sentra dari kegiatan percontohan kawasan minapolitan berbasis
perikanan budidaya di Kabupaten Tabanan adalah Kecamatan Penebel
dan Kecamatan Tabanan. Sedangkan delapan kecamatan lainnya hanya
sebagai penyangga atau pendukung. Untuk mendukung infrastruktur dari
program tersebut. Pemerintah Kabupaten Tabanan telah mengoperasikan
pasar ikan dan rumah kemasan yang lokasinya berada di Terminal
Tuakilang Kecamatan Tabanan.
Di samping infrastruktur utama minapolitan. diperlukan juga
infrastruktur penunjang lainnya yang perlu dikembangkan untuk
melengkapi kawasan agropolitan dan pendukungnya sehingga mampu
memberikan kontribusi untuk peningkatan ekonomi masyarakat.
2.2.9 Potensi Pariwisata
Kabupaten Tabanan secara geografis memiliki pantai. danau serta gunung
yang memiliki keindahan alam dan telah dikembangkan secara baik
menjadi kawasan pariwisata. Potensi pariwisata Tabanan antara lain
berupa keunikan bentang alam dengan kekhasan ekosistem termasuk
flora dan fauna. kebudayaan yang dijiwai oleh agama Hindu.
keanekaragaman upacara keagamaan dan budaya. serta didukung oleh
kreatifitas seni dan keramahtamahan masyarakat. lingkungan tata
pertanian dan lingkungan buatan yang unik. serta peninggalan sejarah
yang bernilai luhur. Keunikan tersebut diramu dengan hasil perpaduan
harmonis antara gunung. perbukitan. daratan. lintasan sungai. lintasan air
pegunungan. serta lansekap pantai dengan bentangan laut yang
II - 18
menjadikan Kabupaten Tabanan memiliki kekayaan obyek dan daya tarik
wisata. baik wisata alam. sejarah. maupun wisata budaya.
Gambaran umum kepariwisataan di Kabupaten Tabanan dapat dilihat
pada; kawasan peruntukan pariwisata yang terdapat di Kabupaten
Tabanan. jumlah wisatawan yang berkunjung ke masing-masing kawasan
pariwisata di Kabupaten Tabanan. Akomodasi wisata yang tersedia serta
peranan sektor pariwisata dalam PDRB Kabupaten Tabanan.
Kawasan Peruntukan Pariwisata Kabupaten Tabanan
Kawasan peruntukan pariwisata yang terdapat di Kabupaten Tabanan
antara lain adalah berupa :
a. kawasan pariwisata;
b. kawasan Daya Tarik Wisata Khusus (KDTWK); dan
c. daya tarik wisata (DTW).
Kawasan Pariwisata sebagaimana merupakan kawasan strategis provinsi
meliputi Kawasan Pariwisata Soka seluas kurang lebih 1.065 (seribu
enam piluh lima) hektar terdiri atas:
1. Desa Lalanglinggah Kecamatan Selemadeg Barat;
2. Desa Antap dan Desa Brembeng di Kecamatan Selemadeg;
3. Desa Beraban dan Desa Tegalmengkeb di Kecamatan
Selemadeg Timur; dan
4. Desa Kelating dan Desa Tibubiu di Kecamatan Kerambitan.
Kawasan Daya Tarik Wisata Khusus (KDTWK) di Kabupaten Tabanan
terdiri atas:
1. Bagian dari KDTWK Bedugul-Pancasari di wilayah Kabupaten
Tabanan seluas kurang lebih 412 (empat ratus dua belas)
hektar meliputi Desa Candikuning dan Desa Batunya
Kecamatan Baturiti; dan
2. KDTWK Tanah Lot seluas kurang lebih 252 (dua ratus lima
puluh dua) hektar meliputi:
a) Desa Beraban. Desa Belalang. Desa Pangkung Tibah. Desa
Pandak Gede. dan Desa Bengkel di Kecamatan Kediri; dan
b) Desa Sudimara di Kecamatan Tabanan.
Daya Tarik Wisata (DTW) merupakan pusat-pusat kegiatan yang memiliki
potensi sebagai daya tarik wisata terdiri atas:
a. wisata pantai meliputi Pantai Nyanyi. Pantai Tanah Lot. Pantai
Kedungu semuanya berlokasi di Kecamatan Kediri; Pantai
Yeh Gangga di Kecamatan Tabanan; Pantai Kelating. Pantai
II - 19
Pasut terletak di Kecamatan Kerambitan; Pantai Beraban.
Pantai Kelecung di Kecamatan Selemadeg Timur; Pantai
Bebali. Pantai Bulungdaya. Pantai Soka. dan Pantai Bonian di
Kecamatan Selemadeg; Pantai Batulumbang. Pantai
Suwangaluh. Pantai lalanglinggah. dan Pantai Selabih terletak
di Kecamatan Selemadeg Barat;
b. wisata alam meliputi Danau Beratan. Lembah Pacung. Yeh
Panes dan Hutan Bambu Angseri di Kecamatan Baturiti; Alas
Kedaton di Kecamatan Marga; Kawasan Jatiluwih. Yeh Panas
Penatahan. Yeh Panas Belulang di Kecamatan Penebel;
Kawasan Hutan Mekori. Air Terjun Pupuan di Kecamatan
Pupuan; dan Waduk Telaga Tunjung di Kecamatan
Kerambitan;
c. wisata petualangan meliputi treeking Jatiluwih. . treeking
Gunung Batukau. ATV ride. wisata bersepeda di Kecamatan
Penebel. tracking di Kecamata Baturiti dan sebagainya;
d. desa wisata meliputi :
c) Desa Wisata Pinge Kecamatan Marga;
d) Desa Wisata Belimbing Kecamatan Pupuan;
e) Desa Wisata Jatiluwih Kecamatan Penebel;
f) Desa Wisata Nyambu Kecamatan Kediri;
g) Desa Wisata Kukuh Kecamatan Marga;
h) Desa Wisata Beraban Kecamatan Kediri;
i) Desa Wisata Sesandan/Sekartaji Tabanan;
j) Desa Wisata Angseri Kecamatan Baturiti;
k) Desa Wisata Wanasari Kecamatan Tabanan;
l) Desa Wisata Yeh Gangga Kecamatan Tabanan;
m) Desa Wisata Abian Tuwung Kecamatan Kediri;
n) Desa Wisata Candi Kuning Kecamatan Baturiti;
o) Desa Wisata Mengesta Kecamatan Penebel;
p) Desa Wisata Biaung Kecamatan Penebel;
q) Desa Wisata Tibubiu Kecamatan Kerambitan;
r) Desa Wisata Kelating Kecamatan Kerambitan;
s) Desa Wisata Kerambitan Kecamatan Kerambitan;
t) Desa Wisata Gadungan Kecamatan Selemadeg Timur;
u) Desa Wisata Dalang Kecamatan Selemadeg timur;
v) Desa Wisata Antap/Soka Kecamatan Selemadeg;
w) Desa Wisata Wanagiri Kecamatan Selemadeg;
x) Desa
Wisata Lalang linggah/Surabrata Kecamatan
Selemadeg
y) Desa Wisata Pujungan Kecamatan Pupuan;
z) Desa Wisata Galiukir/Kebon Padangan Kecamatan Pupuan;
II - 20
aa) Desa Wisata Mekarsari Kecamatan Baturiti;
bb) Desa Wisata Mayungan/Antapan Kecamatan Baturiti;
cc) Desa Wisata Penatahan Kecamatan Penebel;
dd) Desa Wisata Munduk Temu Kecamatan Pupuan;
ee) Desa Wisata Brembeng Kecamatan Selemadeg;
ff) Desa Wisata Cau Tua Kecamatan Marga;
gg) Desa Wisata Tegal linggah Kecamatan Penebel;
hh) Desa Wisata Rejasa Kecamatan Penebel;
ii) Desa Wisata Pesagi Kecamatan Penebel;
jj) Desa Wisata Sangketan Kecamatan Penebel;
kk) Desa Wisata Wangaya Gede Kecamatan Penebel;
ll) Desa Wisata Tengkudak Kecamatan Penebel;
mm) Desa Wisata Senganan Kecamatan Penebel; dan
nn) Desa Wisata Babahan Kecamatan Penebel.
e. wisata bahari meliputi selancar air (surfing) di Pantai Soka di
Kecamatan Selemadeg. Pantai lalanglinggah di Kecamatan
Selemadeg Barat. Pantai Pasut dan Pantai Kelating di
Kecamatan Kerambitan;
f. agrowisata meliputi Agrowisata Strawberry dan sayur di
Candikuning Kecamatan Baturiti. perkebunan kopi di Pupuan
Kecamatan Pupuan. agroindustri kakao di Desa Gadungan
Kecamatan Selemadeg Timur. Agrowisata tanaman hias di
Marga Kecamatan Marga. Agrowisata beras organik dan
agrowisata beras merah di Desa Jatiluwih Kecamatan
Penebel;
g. wisata budaya meliputi Kawasan Pura Ulundanu Beratan di
Kecamatan Baturiti. Kawasan Luar Pura Batukau. Pura
Pucaksari di Kecamatan Penebel. Kawasan Pura Tanah Lot.
Kawasan Pura Pekendungan di Kecamatan Kediri. Sarinbuana
di Kecamatan Selemadeg. Puri Anyar. Puri Gede Kerambitan
di Kecamatan Kerambitan;
h. wisata pendidikan dan penelitian meliputi Kebun Raya Bedugul
di Kecamatan Baturiti. Museum Mandala Mathika Subak di
Kecamatan Kediri . Taman Makam Pahlawan Margarana di
Kecamatan Marga. dan Taman Kupu-kupu Wanasari di
Kecamatan Tabanan;
i. wisata belanja meliputi Kawasan Tanah Lot. Kawasan Pasar
Kediri di Kecamatan Kediri. Pasar Tradisional Tabanan di
Kecamatan Tabanan. Kawasan Pasar Candkuning. Pasar
Agro Baturiti. Kawasan Joger di Kecamatan Baturiti;
j. wisata olahraga meliputi Lapangan Golf Nirwana Bakrie Resort
di Kecamatan Kediri;
II - 21
k. wisata sejarah meliputi Taman Makam Pahlawan Margarana
Kecamatan Marga. Taman Makam Pahlawan Pancakatirta di
Kecamatan Tabanan dan Kawasan Monumen Pahlawan
Munduk Malang di Kecamatan Selemadeg Timur; dan
l. wisata kesenian meliputi Sanggar Tari Wratnala di Kecamatan
Kediri. Puri Gede Kerambitan di Kecamatan Kerambitan. dan
Gedung Kesenian I Ketut Maria di Kecamatan Tabanan.
Dari Daya Tarik Wisata (DTW) tersebut beberapa ada yang sudah
berkembang. namun ada juga yang sedang berkembang dan belum
berkembang. sehingga diperlukan infrastruktur pendukung untuk
pengembangan kawasan-kawasan dimaksud. Sistem jaringan jalan di
Kabupaten Tabanan terutama di jaringan jalan yang menuju atau yang
menghubungkan antar kawasan wisata/daya tarik wisata belum secara
optimal mampu melayani aksesibilitas kawasan. Terdapat jaringan jalan
yang dalam kondisi rusak dan tidak mendapatkan penanganan dalam
jangka waktu yang cukup lama. Kondisi ini tentu saja dapat menjadi
hambatan dalam pengembangan serta pelaksanaan aktivitas
kepariwisataan di Kabupaten Tabanan.
Di samping akses jalan. yang tidak kalah pentingnya yaitu
penataan kawasan wisata. dimana hal ini menyangkut seluruh aspek
seperti fasilitas sanitasi meliputi persampahan. limbah dan penataan
drainase. penataan pertamanan. penandaan dan juga fasilitas umum
lainnya seperti tempat parkir. tempat berkumpul atau tempat pertemuan.
tempat peristirahatan. sarana keselamatan. jalur tracking. serta sarana
penunjang lainnya.
2.3 DEMOGRAFI DAN URBANISASI
2.3.1 Jumlah penduduk dan KK keseluruhan
Menurut hasil registrasi Penduduk yang dilakukan oleh Badan Pusat
Statistik (BPS) akhir Tahun 2015. jumlah penduduk Kabupaten Tabanan
mencapai 448.033 jiwa. Jumlah tersebut meningkat sekitar 6 ribu jiwa jika
dibandingkan dengan pencatatan registrasi tahun sebelumnya. Penduduk
tersebut tersebar di sepuluh kecamatan yang ada di Kabupaten Tabanan. Dari 10
kecamatan tersebut. Kecamatan Kediri merupakan kecamatan dengan jumlah
penduduk yang paling banyak yaitu sebanyak 78.313 jiwa atau sekitar 17.48
persen dari total penduduk Kabupaten Tabanan. Kecamatan dengan persentase
penduduk tertinggi kedua. berada di Kecamatan Tabanan dengan jumlah
penduduk sebesar 70.509 jiwa. Dibandingkan dengan tahun 2012. persentase
penduduk di Kecamatan Tabanan mengalami peningkatan sebesar 0.61 persen.
Sementara Selemadeg merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk paling
sedikit di Kabupaten Tabanan hanya 21.920 jiwa atau hanya sekitar 4.96 persen
dari total penduduk Kabupaten Tabanan.
II - 22
Dari sisi kepadatan penduduk. Kecamatan Kediri memiliki dengan kepadatan
tertinggi yaitu 1.461 jiwa per km2 kemudian diikuti Kecamatan Tabanan dengan
tingkat kepadatan mencapai 1.371 jiwa per km2 sementara rata-rata tingkat
kepadatan penduduk Kabupaten Tabanan hanya mencapai 534 jiwa per km2.
Kondisi ini sangat dipengaruhi oleh faktor geostrategis. selain sebagai sebagai
pusat perekonomian kedua kecamatan tersebut bersinggungan langsung dengan
pusat Kabupaten Badung yang kita ketahui merupakan pusat ekonomi Bali.
Secara rinci jumlah. distribusi. dan pertumbuhan penduduk dan KK keseluruhan
di Kabupaten Tabanan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.6 Jumlah. distribusi. dan pertumbuhan penduduk
dan KK Keseluruhan di Kabupaten Tabanan Tahun 2016
Kecamatan
Persentase
per
kecamatan
(%)
(5)
Laki-laki
Man
Perempu
an
Woman
Jumlah
Total
(1)
(2)
(3)
(4)
Selemadeg
9.570
10.030
19.600
4.47
Selemadeg
Timur
10.510
11.020
21.530
4.91
JUMLAH
KK
(6)
-
-
Selemadeg
Barat
9.610
9.730
19.340
4.41
Kerambitan
19.160
19.690
38.850
8.86
-
Tabanan
36.840
37.030
73.870
16.85
-
Kediri
46.250
45.560
91.810
20.94
-
Marga
20.540
21.130
41.670
9.50
-
Baturiti
24.020
24.060
48.080
10.96
-
Penebel
21.750
22.960
44.710
10.20
-
Pupuan
Kab.
Tabanan
19.450
19.590
39.040
8.90
-
217.700
220.800
438.500
100
Sumber: BPS. Tabanan Dalam Angka. 2017
*) Proyeksi Penduduk Hasil Sensus Penduduk 2010
II - 23
2.3.2. Jumlah penduduk miskin dan persebaran penduduk
Berdasarkan Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT), adapun penduduk miskin di
Kabupaten Tabanan pada tahun 2016 mencapai 32.251 KK yang tersebar di 10
(sepuluh) kecamatan di Kabupaten Tabanan. Adapun jumlah penduduk miskin tertinggi
terdapat di Kecamatan Pupuan sebesar 5.174 KK yaitu sebesar 16,04 % dari total
penduduk miskin di Kabupaten Tabanan. Sedangkan persentase terrendah yaitu di
Kecamatan Selemadeg Barat sebanyak 2.152 KK yang mencapai 6,67%. Adapun jumlah
penduduk miskin dan persebarannya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.7 Jumlah Penduduk Miskin dan Persebaran Per Kecamatan Tahun 2016
Nomor
Kecamatan
KK Miskin
Berdasarkan PBDT
Persentase
(%)
1
Selemadeg
2.929
9,08
2
Selemadeg Timur
2.407
7,46
3
4
Selemadeg Barat
Kerambitan
2.152
2.418
6,67
7,50
5
Tabanan
2.901
8,99
6
Kediri
4.497
13,94
7
Marga
2.494
7,73
8
Baturiti
4.692
14,54
9
Penebel
2.587
8,02
10
Pupuan
Kabupaten Tabanan
5.174
32.251
16,04
100
Sumber: BPS, Tabanan Dalam Angka, 2017
2.3.3. Proyeksi pertumbuhan penduduk lima tahun ke depan
Tahun 2014. jumlah penduduk yang tercatat dalam registrasi mencapai 448.033
orang. Jumlah tersebut meningkat sekitar 6 ribu jiwa jika dibandingkan dengan
pencatatan registrasi tahun sebelumnya. Penduduk tersebut tersebar di sepuluh
kecamatan yang ada di Kabupaten Tabanan. Dari 10 kecamatan tersebut.
Kecamatan Kediri merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk yang paling
banyak yaitu sebanyak 78.313 jiwa atau sekitar 17.48 persen dari total penduduk
Kabupaten Tabanan. Kecamatan dengan persentase penduduk tertinggi kedua.
berada di Kecamatan Tabanan dengan jumlah penduduk sebesar 70.509 jiwa.
Dibandingkan dengan tahun 2012. persentase penduduk di Kecamatan Tabanan
mengalami peningkatan sebesar 0.61 persen.
Jika dilihat dari klasifikasi wilayah kawasan perkotaan dan perdesaan. maka jumlah
penduduk kawasan perkotaan Tahun 2014 sebesar 178.182 jiwa dan jumlah
penduduk kawasan perdesaan adalah 269.851 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk di
Kabupaten Tabanan sebesar 0.20% pada akhir Tahun 2013. Proyeksi penduduk
sampai dengan tahun 2022 sebesar 498.388 jiwa yang terdiri dari 196.206 jiwa
penduduk perkotaan dan 300.190 jiwa penduduk wilayah perdesaan. Jumlah
II - 24
penduduk Kabupaten Tabanan serta proyeksinya per kecamatan dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 2.8
Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun
Jumlah Penduduk (jiwa)
No.
Kecamatan
Wilayah Perkotaan
2014
2017
Wilayah Perdesaan
2020
2022
2014
2017
2020
Total
2022
2014
2017
2020
2022
1
Selemadeg
5,592
5,902
6,144
6,222
16,327
17,228
17,936
18,162
21,919
23,130
24,080
24,384
2
Kerambitan
19,693
20,779
21,633
21,906
20,324
21,445
22,326
22,608
40,017
42,224
43,959
44,514
3
Tabanan
44,688
47,153
49,091
49,711
25,821
27,245
28,365
28,723
70,509
74,398
77,456
78,433
4
Kediri
60,423
63,756
66,376
67,214
17,890
18,877
19,653
19,901
78,313
82,633
86,029
87,115
5
Marga
18,294
19,303
20,096
20,350
25,875
27,302
28,424
28,783
44,169
46,605
48,520
49,132
6
Baturiti
17,738
18,717
19,486
19,732
35,580
37,543
39,086
39,579
53,318
56,260
58,572
59,311
7
Penebel
6,402
6,755
7,033
7,122
44,278
46,721
48,641
49,255
50,680
53,476
55,674
56,377
8
Pupuan
325
3,429
3,570
3,615
39,443
41,619
43,329
43,876
39,768
45,048
46,899
47,491
9
Selemadeg Barat
2,102
2,218
2,309
2,338
20,098
21,207
22,078
22,357
22,200
23,425
24,387
24,695
10
Selemadeg Timu
-
-
-
-
24,215
25,551
26,601
26,937
24,215
25,551
26,601
26,937
175,257
188,012
195,738
198,208
269,851
284,738
296,439
300,180
445,108
472,750
492,177
498,388
Jumlah
Sumber : Kabupaten Tabanan Dalam Angka. Tahun 2014 dan Kecamatan Dalam Angka. Tahun 2014 dan proyeksi
2.3.4 Jumlah penduduk perkotaan dan proyeksi urbanisasi
Jumlah penduduk perkotaan dan proyeksinya adalah sebagaimana tercantum dalam
tabel berikut.
Tabel 2.9
Jumlah Penduduk Perkotaan dan proyeksinya untuk 5 tahun
Jumlah Penduduk (jiwa)
No.
Kecamatan
Wilayah Perkotaan
2014
2017
2020
2022
1
Selemadeg
5,592
5,902
6,144
6,222
2
Kerambitan
19,693
20,779
21,633
21,906
3
Tabanan
44,688
47,153
49,091
49,711
4
Kediri
60,423
63,756
66,376
67,214
5
Marga
18,294
19,303
20,096
20,350
6
Baturiti
17,738
18,717
19,486
19,732
7
Penebel
6,402
6,755
7,033
7,122
8
Pupuan
325
3,429
3,570
3,615
2,102
2,218
2,309
2,338
-
-
-
-
175,257
188,012
195,738
198,208
9
10
Selemadeg
Barat
Selemadeg
Timur
Jumlah
Sumber : Kabupaten Tabanan Dalam Angka. Tahun 2014 dan Kecamatan Dalam Angka.
Tahun 2014 dan proyeksi
II - 25
Beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk suatu daerah antara lain
kelahiran. kematian. perpindahan keluar. dan perpindahan kedalam. Selama tahun 2014
di Kabupaten Tabanan telah terjadi kelahiran sebanyak 8.273 jiwa. kematian 2.059 jiwa.
jumlah penduduk yang datang sebanyak 22.282 jiwa dan jumlah penduduk yang pindah
sebanyak 26.612 jiwa. Dan pada tahun 2014. di Kabupaten Tabanan tidak ada keluarga
yang mengi