BAB IV PROFIL KABUPATEN TABANAN - DOCRPIJM 1504702343Bab4 Profil KabKota

BAB IV
PROFIL KABUPATEN
TABANAN

Bab ini menguraikan secara ringkas kondisi fisik,sosial dan ekonomi wilayah
Kabupaten/Kota Katagori Strategis Nasional

3.1.

GAMBARAN GEOGRAFIS DAN ADIMNSTRATIF WILAYAH

Kabupaten Tabanan, salah satu Kabupaten di Provinsi Bali, yang terletak di bagian
tengah Pulau Bali (pada arah timur barat) dan berada pada bagain selatan pegunungan
Pulau Bali. Secara geografis terletak diantara 08O14’30” – 08o30’07” LS dan 114o54’52” –
115o 12’57” BT.
Batas-batas wilayah Kabupaten Tabanan, meliputi :
˗ Sebelah Utara Kabupaten Buleleng;
˗ Sebelah Timur Kabupaten Badung;
˗ Sebelah Selatan Samudera Indonesia;
˗ Sebelah Barat Kabupaten Jembrana, dan Kabupaten Buleleng.
Luas wilayah Kabupaten Tabanan 83.933 ha atau sekitar 14,89% dari luas daratan

Provinsi Bali. Secara administratif Kabupaten Tabanan terbagi menjadi 10 (sepuluh)
kecamatan dan terdiri atas 133 desa. Luas wilayah Kabupaten Tabanan menurut
kecamatan disajikan pada Tabel 4.1; dan Peta Wilayah Adminstrasi Kabupaten Tabanan
disajikan pada Gambar 4.1
Tabel 4.1 Luas Wilayah Kabupaten Tabanan Menurut Kecamatan
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

KECAMATAN
Selemadeg
Kerambitan

Tabanan
Kediri
Marga
Baturiti
Penebel
Pupuan
Selemadeg Barat
Selemadeg Timur
JUMLAH

JML DESA
10
15
12
15
16
12
18
14
11

10
133

LUAS WILAYAH (KM2)
52,05
42,39
51,40
53,60
44,79
99,17
141,98
179,02
120,15
54,78
839,33

Sumber : Kabupaten Tabanan Dalam Angka, 2012

IV - 1


Gambar 4.1 Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Tabanan

IV - 2

3.2.

GAMBARAN DEMOGRAFI

Jumlah penduduk Kabupaten Tabanan tahun 2010 sebanyak 431.162 jiwa mencakup
214.264 laki-laki dan 216.898 perempuan. Persebaran penduduk terkonsentrasi cukup
besar di Kecamatan Kediri (17,40 %), Tabanan (14,73 %), Baturiti (11,85 %), dan
Penebel (11,62 %). Sedangkan di kecamatan yang lain jumlah penduduknya dibawah 10
%. Persebaran penduduk di Kecamatan Selemadeg Barat dengan jumlah penduduk
yang paling sedikit yakni hanya 5,16% dari total jumlah penduduk Kabupaten Tabanan.
Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Tabanan dari 410.162 jiwa pada tahun 2006
menjadi 431.162 jiwa pada tahun 2010. Tingkat pertumbuhannya antara 0,99 % sampai
dengan 2,21 % per tahun atau rata-rata 1,26 % per tahun. Secara rinci jumlah, distribusi,
dan pertumbuhan penduduk di Kabupaten Tabanan disajikan pada Tabel 4.2
Tabel 4.2 Jumlah, distribusi, dan pertumbuhan penduduk Kabupaten Tabanan
Tahun 2006-2010

Kecamatan

Laki

Perempuan

1. Selemadeg
10.741
11.066
2. Kerambitan
19.408
20.023
3. Tabanan
31.485
32.041
4. Kediri
38.002
37.003
5. Marga
21.296

22.170
6. Baturiti
25.761
25.328
7. Penebel
24.270
25.849
8. Pupuan
20.251
20.170
9. Selemd. Barat
11.051
11.192
10. Selemd. Timur
11.999
12.056
Laju Pertumbuhan Penduduk
2010
214.264
216.898

2009
209.434
212.409
2008
206.712
210.031
2007
205.343
208.877
2006
203.394
206.768
Rata-rata pertumbuhan per tahun (%)
Sumber : BPS Kabupaten Tabanan (diolah)

Jumlah

%

21.807

39.431
63.526
75.005
43.466
51.089
50.119
40.421
22.243
24.055

5,06
9,15
14,73
17,40
10,08
11,85
11,62
9,37
5,16
5,58


431.162
421.843
416.743
414.220
410.162

2,21
1,22
0,61
0,99
1,26

Berdasarkan data Program Perlindungan Sosial (PPLS), jumlah dan persebaran rumah
tangga miskin di Kabupaten Tabanan disajikan pada Tabel 4.3. Pada tahun 2011 jumlah
rumah tangga miskin di Kabupaten Tabanan sebanyak 23.162 RTM, dengan persebaran
konsentrasi tertinggi berda di Kecamatan Pupuan 3.622 RTM, kmudian disusul di
Kecamatan Baturiti 3.483 RTM, di Kecamatan Kediri 3.442 RTM dan terkecil berada di
Kecamatan Selemadeg Barat dengan 1.353 RTM.
Berdasarkan persentase RTM per kecamatan bahwa persentase tertinggi berada di

Kecamatan Selemadeg 37,53 %, kemudian disusul di Kecamatan Semadeg Timur 35,03
%, di Kecamatan Pupuan 34,31 %, di Kecamatan Baturiti 30,44 % dan di Kecamatan
lainnya antara 11,58 % s/d < 30,44 %.
IV - 3

Tabel 4.3 Jumlah RTM di Kabupaten Tabanan Tahun 2011
No

Kecamatan

JML RTM

JML RT

% RTM

1

Selemadeg


1.975

5.262

37,53

2

Kerambitan

1.643

9.168

17,92

3

Tabanan

2.115

18.268

11,58

4

Kediri

3.442

19.775

17,41

5

Marga

1.977

8.939

22,12

6

Baturiti

3.483

11.442

30,44

7

Penebel

1.741

12.603

13,81

8

Pupuan

3.622

10.558

34,31

9

Selemadeg Barat

1.353

5.011

27,00

10

Selemadeg Timur

1.811

5.170

35,03

Jumlah

23.162

106.196

21,81

Sumber data PPLS Provinsi Bali 2011

3.3.

GAMBARAN TOPOGRAFI

Kabupaten Tabanan terletak pada ketinggian 0 – 2.276 m diatas permukaan laut (dpl),
dimana lahan tertinggi berada di puncak Gunung Batukaru. Topografi wilayah Kabupaten
Tabanan memiliki tiga karakteristik yang berbeda. Bagian selatan berbatasan dengan
Samudra Indonesia merupakan dataran rendah dengan topografi yang relatif datar, di
bagian tengah bergelombang, dan di bagian utara merupakan daerah perbukitan dan
pegunungan dimana terdapat beberapa gunung yaitu Gn. Batukaru (2.276 m), Gn.
Sangiang (2.097 m), Gn. Pohen (2.055 m), dan Gn. Adeng (1.811 m). Sebaran lahan
menurut ketinggiannya disajikan pada Gambar 4.2.
Ditinjau dari ketinggian lahannya, sebanyak 44,81 % atau 378,58 km2 lahan Kabupaten
Tabanan didominasi oleh lahan bergelombang sampai berbukit yang berada pada
ketinggian 100-500 m dpl. Lahan dengan ketinggian ini tersebar di hampir seluruh
kecamatan. Lahan dataran rendah dekat pantai dengan ketinggian 0 – 25 m dpl luasnya
16,39 km2 atau 1,95 % tersebar pada kecamatan berpantai yaitu Kecamatan Selemadeg
Barat, Selemadeg, Selemadeg Timur, Kerambitan, Tabanan dan Kediri. Lahan dataran
rendah dengan ketinggian 25-100 m dpl luasnya 107,90 km2 atau 12,86 % juga
tersebar di Kecamatan berpantai. Lahan dengan ketinggian 500 – 1000 dpl yang
merupakan wilayah perbukitan luasnya 265,29 km2 atau 31,61 % tersebar di Kecamatan
Selemadeg, Pupuan, Penebel, Baturiti, Selemadeg Barat dan Selemadeg Timur. Lahan
dengan ketinggian diatas 1000 m dpl dengan luas 76,17 km2 atau 9,08 % tersebar di
Kecamatan Pupuan, Selemadeg, Penebel dan Baturiti.
Ditinjau dari kemiringan lahan, sebagian besar lahan Kabupaten Tabanan berada pada
kemiringan lereng 15-40% yaitu luasnya 365,67 km2 (43,57%), tersebar luas terutama di
wilayah bagian barat. Lahan dengan kemiringan lereng 2-15% dengan luas wilayah
249,61 km2 (29,74%) tersebar luas terutama di bagian timur. Lahan dengan kemiringan
di atas 40% seluas 136,53 km2 (16,27%) terdapat di daerah pegunungan bagian utara
dan sebagian di barat. Sedangkan lahan dengan kemiringan 0-2% seluas 10,43 km2
(10.43%) mendominasi daerah pantai. Peta kelerengan disajikan pada Gambar 4.3,
sedangkan kondisi morfologi disajikan pada Gambar 4.4
IV - 4

Sebagai salah satu untuk menentukan tingkat kesesuaian lahan, maka lahan dengan
kemiringan di bawah 40 % pada umumnya dapat diusahakan asalkan persyaratan lain
untuk penentuan kesesuaian lahan terpenuhi. Sedangkan lahan dengan kemiringan
diatas 40 % perlu mendapatkan perhatian bila akan disajikan usaha budidaya.

Gambar 4.2 Peta Topografi Wilayah Kabupaten Tabanan

IV - 5

Gambar 4.3 Peta Kemiringan Lereng Wilayah Kabupaten Tabanan

IV - 6

Gambar 4.4 P eta Mofologi Wilayah Kabupaten Tabanan

3.4.

GAMBARAN GEOHIDROLOGI

Kabupaten Tabanan mempunyai karakteristik hidrologi yang beragam sehingga secara
relatif memiliki sumber daya air yang kaya dibandingkan wilayah lainnya di Bali.
Karakteristik hidrologi tersebut meliputi sungai, danau, mata air tanah.
A. SUNGAI
Di wilayah Kabupaten Tabanan terdapat beberapa sungai yang memiliki aliran
sepanjang tahun. Beberapa sungai tersebut memiliki daerah pengaliran sungai yang
cukup luas dan membentuk suatu daerah aliran sungai (DAS), yaitu :
IV - 7

1. Daerah aliran sungai Tukad Yeh Empas luasnya 100,82 km2. Daerah aliran sungai
ini sepenuhnya berada di Kabupaten Tabanan dan bermuara di perbatasan Desa
Sudimara dan Pangkung Tibah.
2. Daerah aliran Tukad Yeh Ho luasnya 135,76 km2. Semua daerah aliran sungai ini
terletak di Kabupaten Tabanan. Muara sungai ini berada di perbatasan Kecamatan
Selemadeg Timur dan Kerambitan.
3. Daerah aliran sungai Tukad Balian luasnya 152,9 km2. Semua daerah aliran sungai
terletak di Kabupaten Tabanan. Muara sungai ini berada di Surabrata, Desa
Lalanglinggah Kecamatan Selemadeg Barat.
115°00 '

115°10 '

115°20 '

D . Be r ata n

$
G. Pohen
(2055 m)

8°20'

$
G. Adeng
(1811 m)

$

8°20'

$
G. Sangiyang
(2097 m)

KEC . B AT U R IT I

G. Batukaru
(2276 m)
KEC . P U PU A N

12
11
10
9

8
7

W

IR
ED
.K
EC
K

6

N

5
4

E

I

S

5

0

5

1. Tukad Yeh Sungi
2. Tukad Tantangan
3. Tukad Ketikan
4. Tukad Yeh Empas
5. Tukad Celukapuh
6. Tukad Yeh Abe
7. Tukad Yeh Lating
8. Tukad Yeh Ho
9. Tukad Yeh Matan
10. Tukad Yeh Otan
11. Tukad Payan
12. Tukad Puleh
13. Tukad Klecung
14. Tukad Pedungan
15. Tukad Balian
16. Tukad Silah
17. Tukad Bakung
18. Tukad Meceti
19. Tukad Pesudangan

8°30'

KEC. MA
RGA

14
13

. TA
BANA
N

15

K EC

17
16

8°30'

18

KEC
. KE
RA
MB
ITA
N

KEC . S ELE M AD E G B AR A T

19

KEC.
SELEM
ADEG
KEC
. SE
LEM
AD
EG
TIM
UR

KEC . P EN E BE L

3

Kilometer

2
1
115°00 '

115°10 '

115°20 '

Gambar 4.5 Peta Sungai di Wilayah Kabupaten Tabanan
Sungai-sungai besar lainnya yang bermuara di wilayah Kabupaten Tabanan yaitu Tukad
Yeh Sungi (panjang 40,5 km) bermuara di Desa Beraban (Kecamatan Kediri), Tukad
Yeh Abe (panjang 9,3 km) bermuara di perbatasan Kabupaten Tabanan dan
Tabanan.Tukad Yeh Matan (panjang 13,5 km) bermuara di perbatasan Desa Berembeng
dan Tegalmengkeb, dan Tukad Yeh Otan (panjang 24,0 km) bermuara di Desa Antap.
Dari sekian sungai yang ada di Kabupaten Tabanan baru tiga sungai yang telah
diinventarisasi memiliki potensi untuk dikembangkan melalui program penyadapan
sungai yaitu Tukad Balian, Tukad Yeh Empas dan Tukad Sungi. Tukad Balian
mempunyai debit aliran andal sebesar 380 lt/detik, Tukad Yeh Empas 200 lt/detik dan
Tukad Sungi 430 lt/detik sehingga total hasil penyadapan air sungai dari tiga sungai
tersebut adalah 1.010 lt/detik atau 31,85 juta m3/tahun (Rencana Induk Penyediaan Air
Bersih Bali, 2000).

IV - 8

Berdasarkan data curah hujan bulanan yang tercatat melalui alat pengukur curah hujan
yaitu penakar hujan dan pencatat hujan di seluruh stasiun yang ada di Kabupaten
Tabanan (Balai Meteorologi dan Geofisika Wilayah III) dilakukan simulasi dan diperoleh
curah hujan dalam bentuk Isohyet bulanan selama tahun 2004. Berdasarkan catchment
area (CA) masing-masing sub SWS, maka dapat dihitung potensi air permukaan di
Kabupaten. Total ketersediaan air permukaan yang masuk ke dalam sistem sungai di
Kabupaten Tabanan mencapai 2.400.501 juta m3/tahun.
B. DANAU DAN WADUK
Kabupaten Tabanan memiliki sebuah danau dari empat danau yang ada di Provinsi Bali,
yaitu Danau Beratan. Danau Beratan terletak di kawasan Bedugul pada ketinggian
sekitar 200 m dpl, memiliki luas permukaan air 3,85 km2 dan luas daerah tangkapan air
13,4 km2. Danau ini memiliki kedalaman rata-rata 12,8 m dan kedalaman maksimum 20
m, serta volume airnya 49,22 juta m3.
Kabupaten Tabanan memiliki sebuah waduk yang baru saja dibangun pada tahun 2008
yaitu Waduk Telaga Tunjung. Waduk Telaga Tunjung terletak di Kecamatan Kerambitan
Kabupaten Tabanan dengan luas daerah tangkapan waduk 81,50 km2, volume
tampungan efektif 1.159.640 m3, dan luas genangan waduk 16,50 km2. Waduk ini
dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan air irigasi di Kecamatan Kerambitan dan
sekitarnya serta sebagai sumber air bersih.
C. MATA AIR DAN SUMUR GALI
Berdasarkan data dari laporan Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Bali (2000),
sumber mata air yang terdapat di Kabupaten Tabanan adalah 118 buah dan yang telah
dimanfaatkan airnya oleh masyarakat berjumlah 82 titik mata air, dengan debit 3,26
m3/dt atau 102,81 juta m3/tahun. Sedangkan jumlah sumur gali sebanyak 22 buah
dengan debit 14,3 lt/detik atau 450.965 m3/tahun.
D. POTENSI AIR TANAH
Potensi air tanah sangat tergantung dari formasi bantuan dan struktur geologi yang ada
di bawah permukaan tanah. Formasi batuan dan struktur geologi akan mempengaruhi
aquifer yang ada di bawah permukaan tanah. Sebagian besar wilayah Kabupaten
Tabanan struktur hidrologinya tergolong memiliki akuifer tidak produktif yaitu debit
kurang dari 2 lt/detik sehingga tidak memungkinkan dikembangkan sebagai sumber air
bersih. Demikian pula kondisi di wilayah pesisir potensi air tanah secara kualitas tidak
sesuai untuk kebutuhan air bersih. Daerah yang hidrologinya sebagai akuifer produktif
tinggi dengan debit lebih dari 10 lt/detik, penyebarannya di Kecamatan Selemadeg
Timur, Kerambitan, Tabanan, dan Kediri, seperti terlihat pada Gambar 4.6

IV - 9

115°00 '

115°10 '

115°20 '

8°20'

8°20'

D . Be r ata n

KEC . B AT U R I T I

KEC . P U PU A N

E

8°30'

KEC. MA
RGA
. TA
BAN
AN

Keterangan:
Kualitas tidak memadai untuk air bersih
Kapasitas