BAB II PROFIL KABUPATEN CIREBON - DOCRPIJM 2223af49de BAB IIBAB 2 PROFIL KABUPATEN CIREBON

BAB II PROFIL KABUPATEN CIREBON

2.1 Wilayah Administrasi

  13

  13

  9 Karangsembung 15,14 1,53

  8

  10 Karangwareng 23,12 2,33

  9

  11 Lemahabang 21,49 2,17

  13

  12 Susukan Lebak 18,74 1,89

  10

  13 Sedong 31,02 3,13

  14

  14 Astanajapura 25,47 2,57

  11

  15 Pangenan 30,54 3,08

  9

  16 Mundu 25,58 2,58

  12

  17 Beber 23,25 2,35

  10

  8 Gebang 31,68 3,20

  Kabupaten Cirebon merupakan bagian dari wilayah bagian Provinsi Jawa Barat yang secara definitif menjadi Daerah Tingkat II berdasarkan Undang-Undang No. 14Tahun 1950 tentang Pembentukan Kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Secara geografis Kabupaten Cirebon terletak pada koordinat 108°20 - 108°50 Bujur Timur dan 6°30 - 7°00 Lintang Selatan, dengan batas-batas wilayahnya sebagai berikut:  Sebelah Utara :berbatasan dengan Indramayu, Kotamadya Cirebon dan Laut Jawa.

   Sebelah Selatan :berbatasan dengan Kabupaten Kuningan.

  1 Waled 28,46 2,87

   Sebelah Timur :berbatasan dengan Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah.

   Sebelah Barat :berbatasan dengan Kabupaten Majalengka.

  Secara administratif, Kabupaten Cirebon mempunyai luas 990,36 km

  2

  atau 28,11 % dari luas wilayah Provinsi Jawa Barat, yang terbagi dalam 40 kecamatan dan 412 desa dan 12 kelurahan. Kecamatan terluas adalah Kecamatan Gempol dengan luas 60,38 Km

  2

  atau 6,10% dari luas Kabupaten Cirebon. Sedangkan yang memiliki wilayah terkecil adalah Kecamatan Pabuaran dengan luas 8,95 Km atau 0,90% dari luas Kabupaten Cirebon. Selengkapnya wilayah Kabupaten Cirebon dapat dilihat pada Tabel 2.1 dan Gambar 2.1

Tabel 2.1 Wilayah Administrasi Kabupaten Cirebon

  No Kecamatan Luas Wilayah Jumlah Desa/Kelurahan Km2 %

  12

  13

  2 Pasaleman 32,11 3,24

  7

  3 Ciledug 13,25 1,34

  10

  4 Pabuaran 8,95 0,90

  7

  5 Losari 39,07 3,95

  9

  6 Pabedilan 24,08 2,43

  7 Babakan 21,93 2,21

  No Kecamatan Luas Wilayah Jumlah Desa/Kelurahan Km2 %

  9

  31 Suranenggala 17,76 1,79

  9

  32 Klangenan 24,11 2,43

  9

  33 Jamblang 20,31 2,05

  8

  34 Arjawinangun 17,79 1,80

  11

  35 Panguragan 30,73 3,10

  36 Ciwaringin 50,10 5,06

  30 Kapetakan 20,57 2,08

  8

  37 Gempol 60,38 6,10

  9

  38 Susukan 27,82 2,81

  12

  39 Gegesik 21,21 2,14

  14

  40 Kaliwedi 20,55 2,08

  9 Jumlah 990,36 100,00 424

  9

  15

  18 Greged 29,92 3,02

  23 Plumbon 15,55 1,57

  10

  19 Talun 25,65 2,59

  11

  20 Sumber 36,40 3,68

  14

  21 Dukupuntang 17,18 1,73

  13

  22 Palimanan 18,19 1,84

  12

  15

  29 Gunung Jati 22,98 2,32

  24 Depok 9,19 0,93

  12

  25 Weru 11,34 1,15

  9

  26 Plered 8,97 0,91

  10

  27 Tengah Tani 9,58 0,97

  8

  28 Kedawung 60,20 6,08

  8

  Sumber: Kabupaten Cirebon Dalam Angka 2014

  2-3 Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Cirebon

2.2 Potensi Wilayah Kabupaten Cirebon

  Berdasarkan letak geografisnya, Kabupaten Cirebon memiliki posisi yang strategis (geo-strategic) dengan mencermati hal-hal sebagai berikut: a)

  Kabupaten Cirebon menjadi pendukung dan penyanggah (hinterland) Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan bagian dari pengembangan Metropolitan Cirebon Raya; b)

  Kabupaten Cirebon berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah sehingga menjadi pintu gerbang masuk ke Provinsi Jawa Barat. Hal ini berpotensi untuk pengembangan Kabupaten Cirebon; c)

  Kabupaten Cirebon berada di pantai Utara Jawa yang membentang jalan arteri primer dan jalan kolektor primer sebagai penghubung antara Jakarta dengan kota-kota besar di wilayah Jawa dan kota-kota di sekitar Cirebon. Hal ini ditunjukkan dengan adanya ruas jalan bebas hambatan (jalan tol) Cikampek- Palimanan (Cipali), Palimanan-Kanci (Palikanci), dan Kanci-Pejagan. Jalan tol ini bagian dari jalan tol lintas Jawa; d)

  Kabupaten Cirebon berada di jalur utama kereta api yakni jalur kereta api Cirebon-Jakarta, jalur kereta api Cirebon-Bandung, jalur kereta api lintas Utara Jawa (Cirebon-Semarang-Surabaya), dan jalur kereta api lintas Selatan Jawa (Cirebon-Yogyakarta-Surabaya). Jalur kereta api di wilayah Kabupaten Cirebon menjadi bagian dari jalur ganda (double track) lintas Jawa; e)

  Kabupaten Cirebon menjadi lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang merupakan salah satu pemasok utama listrik jalur transmisi Sumatera-Jawa-Bali.

  Sebagai bagian dari koneksi integral pengembangan wilayah regional Jawa Barat dan Nasional, Kabupaten Cirebon memiliki potensi pengembangan wilayah cukup prospektif. Potensi ini dituangkan dalam kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Cirebon yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 17 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Cirebon Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 17 Tahun 2011 Seri E.7). Arah pengembangan wilayah Kabupaten Cirebon sebagai berikut: a.

  Pengembangan kawasan agropolitan dan minapolitan terpadu.

  b.

  Pengembangan kawasan industri, agroindustri, industri kecil dan mikro sesuai dengan potensi alam dan sumber daya manusia.

  c.

  Pengembangan wisata agro dan wisata religi dengan memanfaatkan potensi alam dan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan budaya.

  d.

  Pengembangan pusat pelayanan bersinergis didukung prasarana wilayah dan kawasan budidaya sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan.

  e.

  Pengembangan dan pelestarian kawasan berfungsi lindung sesuai dengan fungsi dan potensi sumberdaya alam.

  f.

  Pendistribusian penduduk sesuai dengan pengembangan sistem perkotaan.

  g.

  Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.

  Selama periode Tahun 2009

  Selanjutnya, pengembangan wilayah disusun berdasarkan rencana struktur ruang wilayah yaitu rencana sistem pusat kegiatan dan rencana sistem jaringan prasarana wilayah. Rencana pusat kegiatan terdiri dari sistem perkotaan dan sistem perdesaan. Kabupaten Cirebon memiliki beberapa Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dan Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp). PKL adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala Kabupaten atau beberapa kecamatan. Sementara, PKLp adalah pusat pelayanan kawasan yang akan dipromosikan menjadi PKL.

2.3 Demografi dan Urbanisasi

2.3.1 Jumlah Penduduk dan KK Keseluruhan

  • – 2013 jumlah penduduk mengalami peningkatan. Pada Tahun2009 jumlah penduduk sebanyak 2.226.392 jiwa mengalami meningkat pada Tahun 2014 menjadi 2.293.397 jiwa. Jumlah penduduk paling banyak pada Tahun 2013 terdapat di Kecamatan Kedawung mencapai 90.008 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terendah berada di Kecamatan Pasaleman dengan jumlah 28.610 jiwa. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.2.

  1 Waled 56.849 56.321 57.348 57.585 58.158

  13 Sedong 40.363 42.446 42.946 43.115 43.760

Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Cirebon

  21 Dukupuntang 60.877 62.328 65.747 66.624 62.683

  20 Sumber 81.398 83.659 87.856 89.139 86.313

  19 Talun 62.219 63.575 68.344 69.690 66.900

  18 Greged 52.895 55.502 55.445 55.973 57.859

  17 Beber 40.558 40.941 39.612 39.768 41.498

  16 Mundu 68.904 71.316 79.938 81.503 73.499

  15 Pangenan 47.456 44.306 46.690 47.272 44.897

  14 Astanajapura 77.260 77.765 82.144 83.048 79.468

  12 Susukan Lebak 41.883 39.516 40.221 40.381 40.804

  2 Pasaleman 28.292 27.638 27.092 27.181 28.217

  11 Lemahabang 53.773 54.845 55.047 55.308 54.979

  Tahun 2009 – 2013 (jiwa) No Kecamatan Jumlah Penduduk (jiwa) 2009 2010 2011 2012 2013

  9 Karangsembung 40.004 36.709 37.422 37.690 37.786

  8 Gebang 64.444 63.198 62.638 62.830 64.357

  7 Babakan 72.075 71.617 67.592 67.720 76.699

  6 Pabedilan 68.952 59.823 56.004 56.144 61.926

  5 Losari 59.107 62.741 58.725 58.926 63.266

  4 Pabuaran 37.900 35.415 36.596 36.781 37.280

  3 Ciledug 46.233 45.002 45.844 46.038 45.577

  10 Karangwareng 31.525 29.706 28.886 29.009 31.044

  No Kecamatan Jumlah Penduduk (jiwa) 2009 2010 2011 2012 2013

  1 Waled 28,46 1.998 1.979 2.015 2.023 2.043

  2

  ,sedangkanKecamatan dengan kepadatan besar adalah Kecamatan Depok mencapai 7.262 jiwa/km

  2

  . Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Kepadatan Penduduk Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Cirebon

  Tahun 2009 – 2013 (jiwa/km

  2 ) No Kecamatan Luas Wilayah Kepadatan Penduduk (jiwa/km2) Km2 2009 2010 2011 2012 2013

  2 Pasaleman 32,11 881 861 844 846 879

  2

  3 Ciledug 13,25 3.489 3.396 3.460 3.475 3.440

  4 Pabuaran 8,95 4.235 3.957 4.089 4.110 4.165

  5 Losari 39,07 1.513 1.606 1.503 1.508 1.619

  6 Pabedilan 24,08 2.863 2.484 2.326 2.332 2.572

  7 Babakan 21,93 3.287 3.266 3.082 3.088 3.497

  8 Gebang 31,68 2.034 1.995 1.977 1.983 2.031

  9 Karangsembung 15,14 2.642 2.425 2.472 2.489 2.496

  10 Karangwareng 23,12 1.364 1.285 1.249 1.255 1.343

  , kecamatan dengan kepadatan kecil adalah Kecamatan Gempol mencapai 795 jiwa/km

  Kepadatan penduduk pada Tahun 2014 di Kabupaten Cirebon mencapai 2.369 jiwa/km

  22 Palimanan 59.473 66.514 60.397 60.517 62.873

  31 Suranenggala 51.932 45.411 45.018 45.145 47.197

  23 Plumbon 74.919 73.637 79.734 80.375 78.303

  24 Depok 59.177 65.035 61.885 62.214 65.533

  25 Weru 62.353 64.244 69.902 70.715 67.413

  26 Plered 52.657 54.610 55.580 56.298 56.196

  27 Tengah Tani 41.264 41.039 43.902 44.322 42.969

  28 Kedawung 58.888 64.702 67.546 68.716 66.916

  29 Gunung Jati 72.206 83.964 84.692 85.283 85.210

  30 Kapetakan 59.362 58.121 55.973 56.301 59.362

  32 Klangenan 56.498 57.209 55.623 55.971 52.319

  Jumlah 2.226.392 2.232.892 2.246.811 2.263.978 2.293.397 Sumber:KabupatenCirebonDalamAngka,Tahun2010-2014

  33 Jamblang 40.663 41.489 38.318 38.484 41.636

  34 Arjawinangun 65.795 68.707 68.292 68.749 70.170

  35 Panguragan 50.029 48.655 46.414 46.499 51.356

  36 Ciwaringin 39.818 38.138 41.529 41.653 40.711

  37 Gempol 47.918 46.647 47.209 47.674 47.704

  38 Susukan 71.706 70.329 67.780 67.968 75.640

  39 Gegesik 85.266 79.111 75.755 76.118 81.328

  40 Kaliwedi 43.501 40.961 39.125 39.251 43.591

  11 Lemahabang 21,49 2.502 2.552 2.562 2.574 2.558

  No Kecamatan Luas Wilayah Kepadatan Penduduk (jiwa/km2) Km2 2009 2010 2011 2012 2013

  28 Kedawung 60,20 978 1.075 1.122 1.141 1.112

  Didalam wilayah Kota umumnya terdapat wilayah-wilayah atau kantung-kantung kemiskinan, tak terkecuali di Kabuapaten Cirebon. Berdasarkan data BPS padaTahun 2013, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Cirebon sebanyak 196.141KK. Penduduk miskin Kabupaten Cirebon tersebar di wilayah Perkotaan dan Pedesaan. Untuk selengkapnya bisa dilihat pada Tabel 2.4.

  Jumlah 990,36 2.248 2.255 2.269 2.286 2.316 Sumber:KabupatenCirebonDalamAngka,Tahun2010-2014

  40 Kaliwedi 20,55 2.117 1.993 1.904 1.910 2.121

  39 Gegesik 21,21 4.020 3.730 3.572 3.589 3.834

  38 Susukan 27,82 2.577 2.528 2.436 2.443 2.719

  37 Gempol 60,38 794 773 782 790 790

  36 Ciwaringin 50,10 795 761 829 831 813

  35 Panguragan 30,73 1.628 1.583 1.510 1.513 1.671

  34 Arjawinangun 17,79 3.698 3.862 3.839 3.864 3.944

  33 Jamblang 20,31 2.002 2.043 1.887 1.895 2.050

  32 Klangenan 24,11 2.343 2.373 2.307 2.321 2.170

  31 Suranenggala 17,76 2.924 2.557 2.535 2.542 2.657

  30 Kapetakan 20,57 2.886 2.826 2.721 2.737 2.886

  29 Gunung Jati 22,98 3.142 3.654 3.685 3.711 3.708

  27 Tengah Tani 9,58 4.307 4.284 4.583 4.627 4.485

  12 Susukan Lebak 18,74 2.235 2.109 2.146 2.155 2.177

  26 Plered 8,97 5.870 6.088 6.196 6.276 6.265

  25 Weru 11,34 5.499 5.665 6.164 6.236 5.945

  24 Depok 9,19 6.439 7.077 6.734 6.770 7.131

  23 Plumbon 15,55 4.818 4.735 5.128 5.169 5.036

  22 Palimanan 18,19 3.270 3.657 3.320 3.327 3.456

  21 Dukupuntang 17,18 3.543 3.628 3.827 3.878 3.649

  20 Sumber 36,40 2.236 2.298 2.414 2.449 2.371

  19 Talun 25,65 2.426 2.479 2.664 2.717 2.608

  18 Greged 29,92 1.768 1.855 1.853 1.871 1.934

  17 Beber 23,25 1.744 1.761 1.704 1.710 1.785

  16 Mundu 25,58 2.694 2.788 3.125 3.186 2.873

  15 Pangenan 30,54 1.554 1.451 1.529 1.548 1.470

  14 Astanajapura 25,47 3.033 3.053 3.225 3.261 3.120

  13 Sedong 31,02 1.301 1.368 1.384 1.390 1.411

2.3.2 Jumlah Penduduk Miskin dan Persebaran Penduduk

Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Cirebon Tahun 2013 (jiwa) No Kecamatan Jumlah Keluarga Miskin (KK)

  31 Suranenggala 5.309

  24 Depok 5.399

  25 Weru 3.690

  26 Plered 2.735

  27 Tengah Tani 9.174

  28 Kedawung 11.013

  29 Gunung Jati 4.535

  30 Kapetakan 9.506

  32 Klangenan 3.369

  22 Palimanan 4.649

  33 Jamblang 3.376

  34 Arjawinangun 4.056

  35 Panguragan 2.777

  36 Ciwaringin 5.336

  37 Gempol 3.371

  38 Susukan 4.909

  39 Gegesik 4.984

  40 Kaliwedi 5.399

  23 Plumbon 6.304

  21 Dukupuntang 4.440

  1 Waled 6.092

  10 Karangwareng 6.860

  2 Pasaleman 3.748

  3 Ciledug 7.439

  4 Pabuaran 6.488

  5 Losari 7.267

  6 Pabedilan 3.970

  7 Babakan 4.709

  8 Gebang 2.538

  9 Karangsembung 1.563

  11 Lemahabang 5.045

  20 Sumber 1.455

  12 Susukan Lebak 6.445

  13 Sedong 2.769

  14 Astanajapura 4.617

  15 Pangenan 4.016

  16 Mundu 5.828

  17 Beber 4.059

  18 Greged 3.764

  19 Talun 3.138

  Jumlah 196.141 Sumber: Kabupaten Cirebon Dalam Angka, Tahun 2014

2.3.3 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Lima Tahun Ke Depan Pada tahun 2013, Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kabupaten Cirebon sebesar 1,29%.

Tabel 2.5 Perkembangan Penduduk Kabupaten Cirebon Tahun 2009

  Kecamatan yang berpenduduk terbanyak adalah Kecamatan Sumber sebanyak 86.313 jiwa dan kecamatan yang berpenduduk paling sedikit adalah Kecamatan Pasaleman sebanyak 28.217 jiwa.

  • – 2013

  

Komponen 2009 2010 2011 2012 2013

  • – 2019

  13 Sedong 43.760 44.325 44.896 45.475 46.062 46.656

  26 Plered 56.196 56.921 57.655 58.399 59.152 59.915

  25 Weru 67.413 68.283 69.163 70.056 70.959 71.875

  24 Depok 65.533 66.378 67.235 68.102 68.980 69.870

  23 Plumbon 78.303 79.313 80.336 81.373 82.422 83.486

  22 Palimanan 62.873 63.684 64.506 65.338 66.181 67.034

  21 Dukupuntang 62.683 63.492 64.311 65.140 65.981 66.832

  20 Sumber 86.313 87.426 88.554 89.697 90.854 92.026

  19 Talun 66.900 67.763 68.637 69.523 70.419 71.328

  18 Greged 57.859 58.605 59.361 60.127 60.903 61.688

  17 Beber 41.498 42.033 42.576 43.125 43.681 44.245

  16 Mundu 73.499 74.447 75.408 76.380 77.366 78.364

  15 Pangenan 44.897 45.476 46.063 46.657 47.259 47.869

  14 Astanajapura 79.468 80.493 81.531 82.583 83.649 84.728

  12 Susukan Lebak 40.804 41.330 41.864 42.404 42.951 43.505

  Penduduk (jiwa) 2.201.000 2.232.892 2.251.460 2.263.978 2.293.397 LPP (%) 0,85 1,44 0,83 0,55 1,29

  11 Lemahabang 54.979 55.688 56.407 57.134 57.871 58.618

  9 Karangsembung 37.786 38.273 38.767 39.267 39.774 40.287

  8 Gebang 64.357 65.187 66.028 66.880 67.743 68.617

  7 Babakan 76.699 77.688 78.691 79.706 80.734 81.775

  6 Pabedilan 61.926 62.725 63.534 64.354 65.184 66.025

  5 Losari 63.266 64.082 64.909 65.746 66.594 67.453

  4 Pabuaran 37.280 37.761 38.248 38.741 39.241 39.747

  3 Ciledug 45.577 46.165 46.760 47.364 47.975 48.594

  2 Pasaleman 28.217 28.581 28.950 29.323 29.701 30.085

  1 Waled 58.158 58.908 59.668 60.438 61.218 62.007

  No Kecamatan Jumlah Penduduk (jiwa) Proyeksi Penduduk (jiwa) 2013 2017 2018 2019 2020 2021

Tabel 2.6 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Cirebon

  Sumber : RPJMD Kabupaten Cirebon 20014

  10 Karangwareng 31.044 31.444 31.850 32.261 32.677 33.099

  No Kecamatan Jumlah Penduduk (jiwa) Proyeksi Penduduk (jiwa) 2013 2017 2018 2019 2020 2021

  36 Ciwaringin 40.711 41.236 41.768 42.307 42.853 43.405

  Penetapan kawasan perkotaan dan Perdesaan berdasarkan Perda Kabupaten Cirebon Nomor 17 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cirebon Tahun 2011-2031, antara lain wilayah perkotaan sejumlah 15 Kecamatan dan Wilayah Perdesaan sejumlah 25 Kecamatan. Berdasarkan hasil proyeksi jumlah penduduk perkotaan sampai dengan Tahun 2021 diperkirakan akan sebanyak 1.047.817 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sekitar 261.954 kk.

  Untuk kepadatan penduduk, Kabupaten Cirebon cukup tinggi yaitu rata-rata 140 jiwa/Ha. Untuk kepadatan paling tingggi terdapat di Kecamatan Weru yaitu sebanyak 347 jiwa/Ha, dan paling rendah di Kecamatan Pasaleman yaitu sebanyak 44 jiwa/ha. Sementara untuk proyeksi kepadatan penduduk lima tahun mendatang dikategorikan sangat tinggi dimana tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun yiatu 1,1 persen. Sehingga total total proyeksi penduduk kota Cirebon pada tahun 2021 sebanyak 2.445.187jiwa.

  Jumlah 2.293.397 2.322.982 2.352.948 2.383.301 2.414.046 2.445.187 Sumber : Analisis Tahun 2014

  40 Kaliwedi 43.591 44.153 44.723 45.300 45.884 46.476

  39 Gegesik 81.328 82.377 83.440 84.516 85.606 86.711

  38 Susukan 75.640 76.616 77.604 78.605 79.619 80.646

  37 Gempol 47.704 48.319 48.943 49.574 50.214 50.861

  35 Panguragan 51.356 52.018 52.690 53.369 54.058 54.755

  27 Tengah Tani 42.969 43.523 44.085 44.653 45.229 45.813

  34 Arjawinangun 70.170 71.075 71.992 72.921 73.861 74.814

  33 Jamblang 41.636 42.173 42.717 43.268 43.826 44.392

  32 Klangenan 52.319 52.994 53.678 54.370 55.071 55.782

  31 Suranenggala 47.197 47.806 48.423 49.047 49.680 50.321

  30 Kapetakan 59.362 60.128 60.903 61.689 62.485 63.291

  29 Gunung Jati 85.210 86.309 87.423 88.550 89.693 90.850

  28 Kedawung 66.916 67.779 68.654 69.539 70.436 71.345

2.3.4 Jumlah Penduduk Perkotaan dan Proyeksi Urbanisasi

Tabel 2.7 Jumlah Proyeksi Penduduk dan Kepala Keluarga Perkotaan

  11 Kedawung 66.916 67.779 68.654 69.539 70.436 71.345 16.945 17.163 17.385 17.609 17.836

  Sektor pertanian masih yang paling besar kontribusinya dalam perekonomian Kabupaten Cirebon dengan memberikan sumbangan sebesar 6.549.665,63 juta rupiah, (PDRB Atas Dasar Harga Berlaku) atau 28,72% dari seluruh total PDRB Kabupaten Cirebon, ini membuktikan bahwa sektor

  Lebih rendahnya pertumbuhan ekonomi Tahun 2012 dibanding Tahun 2011 ini terutama disebabkan oleh rendahnya pertumbuhan di sektor pertanian yaitu sebesar 1,03 persen sementara di tahun sebelumnya mencapai 2,21 persen atau berkurang sebesar 1,18 poin.

  Nilai PDRB Kabupaten Cirebon Atas Dasar Harga Berlaku pada Tahun 2012 sebesar 22.806.014,80 juta rupiah, Tahun 2011 sebesar 20.982.831,60 juta rupiah, yang berarti mengalami kenaikan sebesar 8,69%. Kenaikan ini relative lebih rendah dibanding kenaikan periode sebelumnya (2010-2011), yaitu sebesar 9,45%. PDRB Atas Dasar Harga Konstan yang dipergunakan sebagai barometer pertumbuhan ekonomi secara riil, pada Tahun 2012 PDRB Kabupaten Cirebon Atas Dasar Harga Konstan mencapai 8.949.929,14 juta rupiah atau meningkat sebesar 4,81 % dari Tahun 2011 sebesar 8.539.326,09 juta rupiah. Bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di tahun sebelumnya yang mencapai 5,03 persen, menunjukkan bahwa pada Tahun 2012 ini secara riil pertumbuhan ekonomi mengalami sedikit perlambatan yaitu berkurang 0.22 poin.

  Jumlah 982.772 995.450 1.008.291 1.021.298 1.034.473 1.047.817 248.862 252.073 255.325 258.618 261.954 Sumber : Analisis Tahun 2014

  15 Gegesik 81.328 82.377 83.440 84.516 85.606 86.711 20.594 20.860 21.129 21.402 21.678

  14 Arjawinangun 70.170 71.075 71.992 72.921 73.861 74.814 17.769 17.998 18.230 18.465 18.704

  13 Klangenan 52.319 52.994 53.678 54.370 55.071 55.782 13.248 13.419 13.592 13.768 13.945

  12 Kapetakan 59.362 60.128 60.903 61.689 62.485 63.291 15.032 15.226 15.422 15.621 15.823

  10 Weru 67.413 68.283 69.163 70.056 70.959 71.875 17.071 17.291 17.514 17.740 17.969

  No Kecamatan Jumlah Penduduk (jiwa) Proyeksi Penduduk (jiwa) Proyeksi Kepala Keluarga Wilayah Perkotaan (KK) 2013 2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021

  9 Plumbon 78.303 79.313 80.336 81.373 82.422 83.486 19.828 20.084 20.343 20.606 20.871

  8 Palimanan 62.873 63.684 64.506 65.338 66.181 67.034 15.921 16.126 16.334 16.545 16.759

  7 Sumber 86.313 87.426 88.554 89.697 90.854 92.026 21.857 22.139 22.424 22.713 23.006

  6 Astanajapura 79.468 80.493 81.531 82.583 83.649 84.728 20.123 20.383 20.646 20.912 21.182

  5 Lemahabang 54.979 55.688 56.407 57.134 57.871 58.618 13.922 14.102 14.284 14.468 14.654

  4 Karangsembung 37.786 38.273 38.767 39.267 39.774 40.287 9.568 9.692 9.817 9.943 10.072

  3 Babakan 76.699 77.688 78.691 79.706 80.734 81.775 19.422 19.673 19.926 20.183 20.444

  2 Losari 63.266 64.082 64.909 65.746 66.594 67.453 16.021 16.227 16.437 16.649 16.863

  1 Ciledug 45.577 46.165 46.760 47.364 47.975 48.594 11.541 11.690 11.841 11.994 12.148

2.4 Isu Strategis Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

2.4.1 Data Perkembangan PDRB dan Potensi Ekonomi

  Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) ditunjukkan oleh tingkat produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh aktivitas ekonomi di daerah tersebut. Dinamika ketercapaian LPE pada kurun 2009 sampai 2013 dapat dilihat padaTabel 2.10 dibawah ini.

  Total PDRB 17.118.740,47 19.170.306,50 20.982.831,62 22.806.014,77 23.953.157,31 Sumber : Bappeda dan BPS Kabupaten Cirebon, Tahun 2009

  

9 Jasa-Jasa 955.120,98 1.064.684,35 1.125.006,31 1.212.739,35 1.301.294,20

Total PDRB 7.746.385,43 8.130.325,08 8.539.326,09 8.949.929,16 9.403.632,71 Sumber : Bappeda dan BPS Kabupaten Cirebon, Tahun 2009

  

8 Keuangan, Sewa Bangunan 333.637,58 356.997,47 383.341,13 407.799,90 424.374,41

  

7 Pengangkutan dan Komunikasi 448.884,19 482.727,89 515.862,55 547.761,98 577.135,77

  

6 Perdagangan, Hotel & Restoran 1.764.925,32 1.873.433,73 1.973.428,28 2.090.345,59 2.204.416,38

  

5 Bangunan/Kontruksi 562.035,75 605.021,72 653.169,35 686.552,83 713.259,74

  

4 Listrik, Gas dan Air Bersih 166.375,59 175.847,57 188.039,33 198.951,27 211.084,27

  

3 Industri Pengolahan 1.140.269,98 1.097.542,23 1.170.698,91 1.248.901,60 1.316.342,28

  

2 Pertambangan dan Penggalian 30.169,51 32.019,35 33.655,92 35.089,66 36.917,84

  

1 Pertanian 2.344.966,53 2.442.050,77 2.496.124,31 2.521.786,98 2.618.807,82

  Tahun 2009 – 2013 (Dalam Juta Rupiah) No Lapangan Usaha/Sektor 2009 2010 2011 2012 2013**

Tabel 2.9 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten CirebonAtas Dasar Harga Konstan

  9 Jasa-Jasa 2.400.418,66 2.857.839,52 3.206.944,60 3.619.999,09 3.802.085,04

  pertanian di Kabupaten Cirebon masih sangat dominan. Potensi perekonomian dari subsector Perdagangan Besar dan Eceran bagi Kabupaten Cirebon memang cukup baik, mengingat wilayah ini relatife strategis yang berada di jalur kegiatan perekonomian, baik dari dan ke ibukota Negara (Jakarta) maupun wilayah pulau Jawa bagian Barat sampai ke Timur, serta terlintas oleh jalan raya pantai utara (pantura). Untuk lebih jelasnya mengenai PDRB Kabupaten Cirebon ADHK dan PDRB ADHB dapat dilihat pada Tabel 2.8 dan

  8 Keuangan, Sewa Bangunan dan 693.314,22 767.254,85 856.520,01 950.484,00 998.293,35

  7 Pengangkutan dan Komunikasi 1.200.021,54 1.318.197,32 1.457.149,19 1.595.622,05 1.675.881,84

  6 Perdagangan, Hotel & Restoran 3.559.237,12 3.975.083,45 4.385.110,48 4.832.056,04 5.075.108,46

  5 Bangunan/Kontruksi 1.086.993,25 1.235.019,03 1.410.972,19 1.545.947,35 1.623.708,50

  4 Listrik, Gas dan Air Bersih 375.639,19 415.398,49 454.648,74 501.391,55 526.611,54

  3 Industri Pengolahan 2.408.510,78 2.555.301,90 2.829.318,42 3.129.826,96 3.287.257,26

  2 Pertambangan dan Penggalian 63.854,28 68.874,15 74.632,03 81.022,11 85.097,52

  1 Pertanian 5.330.751,43 5.977.337,79 6.307.535,96 6.549.665,62 6.925.911,60

  Tahun 2009 – 2013 (Dalam Juta Rupiah) No Lapangan Usaha/Sektor 2009 2010 2011 2012 2013**

Tabel 2.8 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten CirebonAtas Dasar Harga Berlaku

  Tabel 2.9.

  • – 2013

    Keterangan : **= Angka sementara
  • – 2013

    Keterangan : ***= Angka sementara BPS 2013

  

Kabupaten Cirebon Atas Dasar Harga Konstan

Tahun 2009-2013

No. Tahun PDRB Atas Dasar Harga Konstan Laju Pertumbuhan Ekonomi (%)

Tabel 2.10 PDRB dan Laju Pertumbuhan PDRB

  1. 2009 7,746,385.43 5,04 2. 2010 8,130,325.07 4,96 3. 2011 8,536,841.32 5,03 4. 2012 8.949.929,16 4,81 5. 2013** 9.403.632,71 5,07

  Sumber : Bappeda dan BPS Kabupaten Cirebon, Tahun 2009

  • – 2013 Keterangan : **= Angka sementara BPS 2013

2.4.2 Data Pendapatan Perkapita dan Proporsi Penduduk Miskin

Tabel 2.11 Angka Kemiskinan Nasional, Jawa Barat, dan Kabupaten Cirebon

  13.30

  13.55 19.07 -1.20 -0.94 -2.06 2008

  15.40

  12.74 20.25 -1.20 -0.81

  1.18 2009

  14.20

  11.58 18.22 -1.20 -1.16 -2.03 2010

  11.27 16.12 -0.90 -0.31 -2.10 2011

  2.54 2007

  12.49

  10.65 15.56 -0.81 -0.62 -0.56 2012

  11.66

  9.89 14.94 -0.83 -0.76 -0.62 Rata-Rata

  14.91

  12.15 17.83 -0.65 -0.35 -0.47

  Sumber : BPS tahun 2002-2012

  16.60

  1.43

  

Tahun 2002-2012

Tahun Angka Kemiskinan (%) Kinerja penurunan Angka kemiskinan Nasional Jabar Kab. Cirebon Nasional Jabar Kab. Cirebon

  16.70

  2002

  18.20

  13.40

  19.64 2003

  17.40

  12.90 17.29 -0.80 -0.50 -2.35 2004

  12.10 16.59 -0.70 -0.80 -0.70 2005

  1.80

  16.00

  13.06 18.59 -0.70

  0.96

  2.00 2006

  17.80

  Kemiskinan menjadi salah satu indikator kemakmuran. Pada kurun 2002-2012, tingkat kemiskinan Kabupaten Cirebon masih berada diatas rata-rata Nasional dan Jawa Barat. Angka kemiskinan di Kabupaten Cirebon (17,83%),Jawa Barat (12,15%), dan Nasional (14,91%). Penurunan angka kemiskinan menjadi program utama Pemerintah Kabupaten Cirebon. Dengan berbagai program yang telah diluncurkan, kinerja penurunan angka kemiskinan Kabupaten Cirebon lebih besar dibandingkan Jawa Barat. Capaian kinerja pembangunan menurunkan angka kemiskinkan di Kabupaten Cirebon rata-rata 0,47% per tahun.

  21.13

  14.49

  25,00 20,00 15,00

  %

  10,00 5,00 0,00

  20

  20

  20

  20

  20

  20

  20

  20

  20

  20

  20

  02

  03

  04

  05

  06

  07

  08

  09

  10

  11

  12 NASIONAL 18,2 17,4 16,7 16,0 17,8 16,6 15,4 14,2 13,3 12,5 11,7 JABAR 13,4 12,9 12,1 13,1 14,5 13,6 12,7 11,6 11,3 10,7 9,89 KAB. CIREBON 19,6 17,3 16,6 18,6 21,1 19,1 20,3 18,2 16,1 15,6 14,9

  Sumber : BPS

Gambar 2.2 Grafik Angka Kemiskinan Tahun 2002-2012

  Berdasarkan hasil pemetaan angka kemiskinan tingkat kecamatan, ada 18 kecamatan dengan tingkat kemiskinan yang perlu mendapat penanganan prioritas pertama. Ada 2 kecamatan yang harus mendapat prioritas kedua. Ada 4 kecamatan yang harus mendapat prioritas ketiga dan 26 kecamatan yang harus mendapat prioritas keempat.

  Sumber : TNP2K, 2012

Gambar 2.3 Grafik Tingkat Kemiskinan Dan Prioritas Penanganan Kemiskinan

2.4.3 Data Kondisi Lingkungan Stategis

  2.4.3.1 Data Topografis

  Wilayah Kabupaten Cirebon dibagian Utara memiliki ketinggian antara 0-25 meter diatas permukaan air laut (dpl) dengan luas 64.636 Ha. Sedangkan dibagian Selatan mempunyai ketinggian antara 25-200 meter dpl dengan luas wilayah 82.871,6 Ha.

  Sedangkan berdasarkan kemiringannya wilayah Kabupaten Cirebon dikelompokkan menjadi enam kelompok, yaitu : 1)

  Daerah datar. Daerah ini memiliki kemiringan tanah antara 0% - 3% dengan luas 77.670 Ha atau 78,43% dari luas wilayah kabupaten;

  2) Daerah landai I. Daerah ini memiliki kemiringan antara 3% - 8% dengan luas 5.500 Ha atau 5,55% dari luas wilayah kabupaten;

  3) Daerah Landai II. Daerah ini memiliki kemiringan antara 8% - 15%dengan luas 4.000 Ha atau 4,04% dari luas wilayah kabupaten.

  4) Daerah Miring I. Daerah ini memiliki kemiringan antara 15% - 25% dengan luas 5.800 Ha atau 5,86% dari luas wilayah kabupaten.

  5) Daerah Miring II. Daerah ini memiliki kemiringan antara 25% - 40% dengan luas 4.200 Ha atau 4,24 % dari luas wilayah kabupaten.

  6) Daerah Terjal. Daerah ini memiliki kemiringan diatas 40% dengan luas 1.866 Ha atau 1,88% dari luas wilayah kabupaten.

  2.4.3.2 Data Geologis

  Kabupaten Cirebon memiliki struktur dan jenis tanah beraneka ragam. Berdasarkan hasil identifikasi, struktur geologis tanah di wilayah Kabupaten Cirebon adalah hasil gunung api muda yang tak terurai (Qyu) seluas ±33.740 Ha (34,10%), breksi kompleks Kromong (Qvk) seluas ±1.110 Ha (1,12 %), batu gamping kompleks Kromong (MI) seluas ±202,60 Ha (52,9%), formasi Kaliwungu (Pk) seluas ±8.964,20 Ha (9,06%), formasi Cijulang (Tpel) seluas ±825 Ha (0,83%), formasi Kalibiuk (Tpb) seluas ±1.345 Ha (1,36%), dan hasil gunung api tua yang tak terurai (Qvu) seluas ±560 Ha (0,63%). Kondisi struktur geologis tersebut dipengaruhi oleh keberadaan Gunung Ciremai. Jika ditinjau dari kondisi jenis tanah, wilayah Kabupaten Cirebon didominasi oleh jenis tanah aluvial (aluvial/Qa) seluas ±52.224 ha (52,76%), baik aluvial kelabu, aluvial kelabu tua, maupun asosiasi aluvial kelabu tua dan asosiasi regosol kelabu, regosol coklat keterabuan. Jenis- jenis tanah tersebut umumnya sesuai untuk pertanian semusim terutama padi, palawija, dan perikanan. Jenis tanah lainnya adalah litosol, grumosol, mediteran, latasol, podsolik, regosol, dan gleihumus.

2.4.3.3 Data Hidrologis

  Tinjauan kondisi hidrologis meliputi air permukaan dan air tanah. Sumber daya air meliputi sungai,

  3

  situ dan mata air. Jumlah air permukaan sebanyak ± 1.418,83 juta meter kubik (m ). Sementara, air tanah di wilayah Kabupaten Cirebon dibedakan menjadi air tanah dangkal dan air tanah dalam. Sebaran air tanah diklasifikasikan dalam empat wilayah, yaitu air tanah asin, air tanah dangkal, air tanah sedang, dan air tanah langka.

  Sementara, pemanfaatan sumber daya air meliputi untuk memenuhi kebutuhan domestik sebanyak

  3

  3

  3

  ± 6,5 juta m , industri sebanyak ± 5,184 juta m , irigasi sebanyak ± 1.046 juta m , budi daya perikanan

  3

  sebanyak ± 81,3 juta m . Selain itu, sumber daya air juga dapat menimbulkan berbagai kerusakan/bencana yaitu longsor, erosi, sedimentasi, dan kerusakanin frastruktur perairan.

1) Sungai

  Kabupaten Cirebon memiliki satu Wilayah Sungai (WS) yaitu Cimanuk-Cisanggarung, dengan 15 (lima belas) Daerah Aliran Sungai (DAS) meliputi DAS Cisanggarung, DAS Ciberes, DAS Bangkaderes, DAS Situnggak, DAS Kanci, DAS Kedungpane, DAS Cipager/Pekik, DAS Jamblang/Bondet, DAS Winong, DAS Ciwaringin, DAS Kumpulkwista, DAS Pamengkang, DAS Kalijaga, DAS Suba, dan DAS Cimanis. Kabupaten Cirebon juga memiliki 14 (empat belas) Daerah Pengaliran Sungai (DPS) seluas ±1.312 km² dengan cadangan air sebanyak ±1.400 juta m3 .

  Pembagian pengelolaan kewenangan Daerah Irigasi (DI) sesuai dengan keputusan menteri pekerjaan umum nomor 293/KPTS/M/2014 tentang penetapan status daerah irigasi. Sejak tahun 2014, status DI di wilayah Kabupaten Cirebon terbagi menjadi 3 (tiga) kewenangan pengelolaan sebagai berikut: a.

  Daerah Irigasi (DI) kewenangan pemerintah pusat seluas ± 32.422 Ha meliputi: 1. seluas± 20.571 Ha;

  DI Rentang 2. seluas±1.092 Ha;

  DI Ciwaringan 3. seluas ± 3.860 Ha;

  DI Seuseupan 4. seluas ±6.899 Ha. DI Cikeusik b. Daerah Irigasi (DI) kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat seluas ± 8.719 Ha meliputi:

  1. seluas ±1.286 Ha; DI Walahar

  2. seluas ± 2.159 Ha; DI Jamblang

  3. seluas ± 855 Ha; DI Cipager

  4. seluas ±1.365 Ha; DI Setupatok

  5. seluas ± 318 Ha; DI Paniis Lebak

  6. seluas ± 259 Ha; DI Cibacang

  7. seluas ± 134 Ha; DI Cipurut

  8. seluas ± 111 Ha; DI Jawa

  9. seluas ± 27 Ha; DI Mungkal Gajah

  10. seluas ± 662 Ha; dan DI Katiga

  11. DI Ambit seluas ± 1.543 Ha.

  24. DI Sigebang seluas ± 167 Ha;

  18. DI Ciliwotan seluas ± 64 Ha;

  19. DI Ciwedus seluas ± 159 Ha;

  20. DI Cibuluh seluas ± 248 Ha;

  21. DI Cirengas seluas ± 237 Ha;

  22. DI Ciawi seluas ± 378 Ha;

  23. DI Plester seluas ± 72 Ha;

  25. DI Cigobang seluas ± 173 Ha;

  16. DI Situan I seluas ± 150 Ha;

  26. DI Suba seluas ± 218 Ha;

  27. DI Cimanis seluas ± 261 Ha;

  28. DI Ketos seluas ± 363 Ha;

  29. DI Dalem seluas ± 96 Ha;

  30. DI Loakudang seluas ± 113 Ha;

  31. DI Cibinuang seluas ± 23 Ha;

  32. DI Sawah Banjar seluas ± 6 Ha;

  17. DI Situan II seluas ± 158 Ha;

  15. DI Soka Udik seluas ± 152 Ha;

  12. DI Cirongkob seluas ± 64 Ha.

  5. DI Keputon seluas ± 399 Ha;

  c.

  Daerah Irigasi (DI) kewenangan Pemerintah Kabupaten Cirebon seluas ± 5.860 Ha meliputi: 1.

  DI Jatisawit seluas ± 687 Ha;

  2. DI Soka seluas ± 258 Ha;

  3. DI Rajadana seluas ± 135 Ha;

  4. DI Ciparigi seluas ±438 Ha;

  6. DI W. Sedong seluas ± 168 Ha;

  14. DI Sigong seluas ± 99 Ha;

  7. DI Ciwado seluas ± 829 Ha;

  8. DI Agung seluas ± 711 Ha;

  9. DI Kecepet seluas ± 477 Ha;

  10. DI Panongan seluas ± 952 Ha;

  11. DI Cangkuang seluas ± 806 Ha;

  12. DI Telaga Remis seluas ± 90 Ha;

  13. DI Tonjong seluas ± 90 Ha;

  33. DI Pilang seluas ± 15 Ha;

  34. DI Kleret seluas ± 12 Ha;

  Embung Rajadana seluas 0,082 km

  3

  , dan Setu Sedong di Desa Karangwuni Kecamatan Sedong, seluas ±19,67 Ha dengan kapasitas tampung sebanyak ±1.850.000 m³. Selain memiliki situ, Kabupaten Cirebon terdapat 7 (tujuh) embung dengan kapasitas air sebanyak ±0,6 juta m

  3

  yang terdiri dari :

  1. Embung Geyongan seluas 0,045 km

  2

  dengan daya tampung sebanyak 0,135 juta m

  3 2.

  2

  2) Situ/Danau

  dengan daya tampung sebanyak 18,630 m

  3 .

  3. Embung Danamulya seluas 0,010 km

  2

  dengan daya tampung sebanyak 2.400 m

  3 4.

  Embung Sarwadadi seluas 50.000m2 dengan daya tampung sebanyak 60.000 m

  3 5.

  Embung Kalideres seluas 10.000 m2 dengan daya tampung sebanyak 20.000 m

  Kabupaten Cirebon memiliki dua situ yaitu Setu Patok di Desa Penpen Kecamatan Mundu, seluas ±175 Ha dengan kapasitas tampung sebanyak ±13.790.000 m

  57. DI Patapan seluas ± 41 Ha;

  35. DI Suminta seluas ± 19 Ha;

  45. DI Loa seluas ± 24 Ha;

  36. DI Gunungbreg seluas ± 8 Ha;

  37. DI Dukusuwung seluas ± 50 Ha;

  38. DI Cisamaya seluas ± 63 Ha;

  39. DI Kenanga seluas ± 51 Ha;

  40. DI Gedongan seluas ± 15 Ha;

  41. DI Cigolempang seluas ± 40 Ha;

  42. DI Citelang I seluas ± 9 Ha;

  43. DI Sendi seluas ± 23 Ha;

  44. DI Cigembor seluas ± 16 Ha;

  46. DI Tegal seluas ± 64 Ha;

  56. DI Cidahu seluas ± 5 Ha;

  47. DI Harikukun seluas ± 23 Ha;

  48. DI Jengkol seluas ± 27 Ha;