Bab V - DOCRPIJM e3c1477e90 BAB VUPDATE BAB V PRIORITAS KABUPATEN KOTA BIDANG CIPTA KARYA
Bab V
Prioritas Kabupaten Gresik
dalam Bidang Keciptakaryaan
Penyelenggaraan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya salah
satunya mengacu pada Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. Dengan mengacu kepada
peraturan perundangan tersebut, maka prioritas penanganan infrastruktur Bidang
Cipta Karya diarahkan pada kabupaten/kota yang berfungsi strategis secara
nasional. Pada pelaksanaannya, alokasi APBN Bidang Cipta Karya terdapat 5
(lima) klaster penanganan Bidang Cipta Karya sebagai berikut:
a. Klaster A, merupakan kabupaten/kota prioritas strategis nasional yang
termasuk dalam Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat-Pusat Kegiatan Strategis
Nasional (PKSN) di dalam KSN dan kabupaten/kota di dalam kawasan
metropolitan, serta kawasan strategis lainnya (KEK, MP3EI) yang telah memiliki
Perda RTRW dan Perda Bangunan Gedung.
b. Klaster B, merupakan kabupaten/kota prioritas strategis nasional yang
termasuk dalam Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat-Pusat Kegiatan Strategis
Nasional (PKSN) di dalam KSN dan kabupaten/kota di dalam kawasan
metropolitan, serta kawasan strategis lainnya (KEK, MP3EI) yang telah memiliki
Perda RTRW.
c. Klaster C, terdiri dari kabupaten/kota yang menjadi prioritas pemenuhan
Standar Pelayanan Minimal (SPM), berdasarkan karakteristik antara lain
daerah yang rawan bencana alam, memiliki cakupan air minum/sanitasi
rendah, permukiman kumuh, dan daerah kritis atau miskin.
d. Klaster D ditujukan dalam rangka pengembangan kegiatan pemberdayaan
masyarakat Bidang Cipta Karya yang bertujuan penanggulangan kemiskinan
di perkotaan dan perdesaan.
e. Klaster E ditujukan untuk kabupaten/kota yang memiliki program inovasi baru
Bidang Cipta Karya yang diusulkan secara kompetitif dan selektif.
V-1
5.1.
KABUPATEN GRESIK PRIORITAS STRATEGIS NASIONAL KLASTER A
Kabupaten Prioritas Strategis Nasional pada Klaster A merupakan
kabupaten yang merupakan Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat-Pusat
Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) di dalam KSN dan kabupaten di dalam
kawasan metropolitan, serta kawasan strategis lainnya (KEK, MP3EI) yang telah
memiliki Perda RTRW dan Perda Bangunan Gedung. Berdasarkan perhitungan
yang telah dilakukan dengan menggunakan kriteria-kriteria di atas, sampai
dengan akhir tahun 2013 diidentifikasi sebanyak 94 (sembilan puluh empat)
kabupaten/kota di Indonesia yang termasuk pada Kabupaten/Kota Prioritas
Strategis Nasional Klaster A, yang dipaparkan pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1. Daftar Kabupaten/Kota Prioritas Strategis Nasional Klaster B
NO
KAB/KOTA
PKN (PP
26/2008)
PKSN (PP
26/2008)
KSN (PP
26/2008)
KEK (PP
2/2011)
KPI-MP3EI
(Perpres
32/2013)
PERDA
RTRW
PERDA
BANGUNAN
GEDUNG
1
KOTA BANDA
ACEH
√
√
√
2
ACEH BARAT
√
√
√
3
AGAM
√
√
√
4
BATANG HARI
√
√
√
5
KOTA
PALEMBANG
√
√
√
6
OGAN
KOMERING ILIR
√
√
√
7
REJANG LEBONG
√
√
√
8
TANGGAMUS
√
√
√
9
LAMPUNG TIMUR
√
√
10
BINTAN
√
√
11
KEPULAUAN
SERIBU
√
√
√
√
√
12
JAKARTA
SELATAN
√
√
√
√
√
13
JAKARTA TIMUR
√
√
√
√
√
14
JAKARTA BARAT
√
√
√
√
√
15
JAKARTA UTARA
√
√
√
√
√
16
JAKARTA PUSAT
√
√
√
√
√
17
KAB BOGOR
√
√
√
√
√
18
KOTA BANDUNG
√
√
√
√
19
KOTA BOGOR
√
√
√
√
20
KAB BANDUNG
√
√
√
√
21
KOTA CIREBON
√
√
22
KOTA
TASIKMALAYA
√
√
23
KOTA SUKABUMI
√
√
√
24
CILACAP
√
√
√
√
25
KOTA SEMARANG
√
√
√
√
√
26
KENDAL
√
√
√
√
27
KOTA SURAKARTA
√
28
PURWOREJO
√
29
30
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
BOYOLALI
√
√
√
MAGELANG
√
√
√
V-2
31
KLATEN
√
√
32
SUKOHARJO
√
√
√
√
33
PATI
√
√
√
34
KARANGANYAR
√
√
√
35
YOGYAKARTA
√
√
√
36
SLEMAN
√
√
37
KULON PROGO
√
√
√
38
GRESIK
√
√
√
√
39
KOTA MALANG
√
√
√
√
40
LAMONGAN
√
√
√
√
√
41
BANGKALAN
√
√
√
√
42
JOMBANG
√
√
√
43
KOTA BLITAR
√
√
√
44
PANDEGLANG
√
√
√
45
KOTA SERANG
√
√
√
46
LOMBOK TENGAH
√
√
√
√
47
LOMBOK TIMUR
√
√
√
48
SUMBAWA BARAT
√
√
√
49
KOTA KUPANG
√
√
√
50
MANGGARAI
BARAT
√
√
51
ALOR
√
√
52
BELU
√
√
53
SUMBA TIMUR
√
√
√
54
KOTA PONTIANAK
√
√
√
√
55
KOTA BARU
√
√
√
√
56
KOTA
BANJARMASIN
√
√
57
BANJAR
√
√
√
58
BARITO KUALA
√
√
√
59
HULU SUNGAI
UTARA
√
√
√
60
KOTA TARAKAN
√
61
GORONTALO
√
62
POSO
63
TOJO UNA-UNA
64
KOTA PALU
65
PARIGI
MOUTONG
66
67
68
MAROS
69
TANA TORAJA
70
TORAJA UTARA
71
TAKALAR
72
WAJO
73
KOTA KENDARI
74
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
TOLITOLI
√
√
√
BARRU
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
KOLAKA
√
√
√
√
75
MALUKU TENGAH
√
√
√
76
KOTA TERNATE
√
√
√
77
MIMIKA
√
√
√
√
78
NABIRE
√
√
√
79
KAB SORONG
√
√
80
MEDAN*
√
√
√
√
81
KOTA PADANG*
√
√
√
√
82
PEKANBARU*
√
√
√
√
√
√
√
√
√
V-3
√
83
KOTA BENGKULU*
84
BANDAR
LAMPUNG*
85
KOTA PANGKAL
PINANG*
86
KOTA DENPASAR*
√
87
KOTA MATARAM*
√
88
BULUNGAN*
89
MAMUJU*
√
√
90
AMBON*
√
√
91
PACITAN**
√
92
SUMENEP**
√
93
BONDOWOSO**
94
KOTA Pasuruan **
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Catatan :
* Mewakili ibukota provinsi
** kategori khusus
5.2.
KABUPATEN GRESIK PRIORITAS STRATEGIS NASIONAL KLASTER B
Kabupaten/Kota Prioritas Strategis Nasional pada Klaster B adalah
kabupaten/kota yang merupakan Pusat Kegiatan Nasional (PKN)Pusat-Pusat
Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) di dalam KSN dankabupaten/kota di dalam
kawasan metropolitan, serta kawasan strategislainnya (KEK, MP3EI) yang memiliki
Perda RTRW. Sampai denganTahun 2013, diidentifikasi sebanyak 82 (delapan
puluh dua)kabupaten/kota yang masuk dalam klaster B yang dipaparkan
padaTabel 5.2.
Tabel 5.2. Daftar Kabupaten/Kota Prioritas Strategis Nasional Klaster B
NO
KAB/KOTA
PKN (PP
26/2008)
PKSN (PP
26/2008)
KSN (PP
26/2008)
KEK (PP
2/2011)
KPI-MP3EI
(Perpres
32/2013)
PERDA
RTRW
√
√
√
√
√
1
SABANG
2
ACEH TENGGARA
3
SIMALUNGUN
4
BINJAI
5
SOLOK SELATAN
√
√
6
PASAMAN BARAT
√
√
7
KERINCI
√
8
LUBUKLINGAU
√
9
EMPAT LAWANG
√
√
10
MUARA ENIM
√
√
11
NATUNA
12
KARIMUN
√
13
KAB BEKASI
√
√
√
14
KOTA BEKASI
√
√
√
15
KAB SUKABUMI
√
√
√
16
CIANJUR
√
17
CIREBON
√
√
18
MAJALENGKA
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
V-4
19
KARAWANG
√
√
20
CIMAHI
√
√
21
SALATIGA
22
KAB SEMARANG
23
GROBOGAN
24
DEMAK
25
BREBES
26
SIDOARJO
27
KAB PASURUAN
28
KOTA
MOJOKERTO
29
30
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
KAB MALANG
√
√
KOTA KEDIRI
√
√
31
KOTA BATU
√
√
32
MOJOKERTO
√
√
33
CILEGON
√
√
34
KOTA
TANGERANG
√
√
√
35
TANGERANG
√
√
36
TANGERANG
SELATAN
√
√
37
KAB SERANG
√
√
38
LEBAK
√
√
39
GIANYAR
√
√
√
40
TABANAN
√
√
√
41
BIMA
√
√
42
LOMBOK UTARA
√
√
43
KOTA BIMA
√
44
DOMPU
√
45
TIMOR TENGAH
UTARA
46
47
48
SUKAMARA
49
KOTA
BALIKPAPAN
50
MALINAU
51
BITUNG
52
BOLANG
MONGONDOW
UTARA
53
POHUWATU
√
√
54
BOALEMO
√
√
55
BANGGAI
√
√
√
56
DONGGALA
√
√
√
57
BUOL
√
√
√
58
SIGI
√
√
59
MOROWALI
√
√
60
KOTA PARE-PARE
√
√
√
61
LUWU
√
√
√
62
GOWA
√
√
√
63
MALUKU
TENGGARA
√
√
64
KEPULAUAN ARU
√
√
√
65
MALUKU
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
NGADA
√
√
KABUPATEN
KUPANG
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
V-5
TENGGARA
BARAT
5.3.
√
√
66
MALUKU BARAT
DAYA
67
KOTA TUAL
√
68
HALMAHERA
TENGAH
√
69
PULAU MOROTAI
70
HALMAHERA
SELATAN
√
71
HALMAHERA
UTARA
72
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
HALMAHERA
TIMUR
√
√
√
73
HALMAHERA
BARAT
√
√
√
74
MERAUKE
√
√
√
75
JAYAPURA
√
√
76
BIAK NUMFOR
√
√
77
YAHUKIMO
√
√
78
PEGUNUNGAN
BINTANG
√
√
79
BOVEN DIGOEL
√
√
80
LANNY JAYA
√
81
TELUK BINTUNI
√
82
RAJA AMPAT
√
√
√
√
KABUPATEN GRESIK KLASTER C
STANDART PELAYANAN MINIMAL
DALAM
√
√
√
√
RANGKA
PEMENUHAN
Klaster C merupakan kabupaten/kota yang menjadi prioritas penanganan
dalam rangka pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Cipta
Karya, yaitu kabupaten/kota di luar Klaster A dan Klaster B. Pemilihan prioritas
kabupaten/kota dalam pemenuhan SPM ditentukan berdasarkan karakteristik
masing-masing daerah, antara lain daerah yang rawan bencana alam, memiliki
cakupan air minum/sanitasi rendah, permukiman kumuh, dan daerah kritis atau
miskin. Selain memenuhi karakteristik tersebut, daerah juga harus memiliki
komitmen yang tinggi terhadap pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya
dan memiliki program yang responsif.
5.4.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KLASTER D)
Klaster D khusus dialokasikan bagi program-program pemberdayaan
masyarakat Bidang Cipta Karya, baik di perkotaan maupun perdesaan. Program
pemberdayaan masyarakat ini diperuntukkan dalam rangka pengentasan
kemiskinan, sesuai dengan amanat pembangunan nasional.
V-6
5.5.
KABUPATEN GRESIK KLASTER E BAGI DAERAH DENGAN PROGRAM DAN
INOVASI YANG KREATIF
Klaster E diperuntukkan untuk kabupaten/kota yang memiliki program
yang kreatif dan inovasi baru bagi pembangunan infrastruktur Bidang Cipta
Karya dan tercantum pada Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur
Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya. Pada Klaster E ini juga difasilitasi
daerah yang berprestasi dan memiliki inovasi baru.
V-7
Prioritas Kabupaten Gresik
dalam Bidang Keciptakaryaan
Penyelenggaraan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya salah
satunya mengacu pada Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. Dengan mengacu kepada
peraturan perundangan tersebut, maka prioritas penanganan infrastruktur Bidang
Cipta Karya diarahkan pada kabupaten/kota yang berfungsi strategis secara
nasional. Pada pelaksanaannya, alokasi APBN Bidang Cipta Karya terdapat 5
(lima) klaster penanganan Bidang Cipta Karya sebagai berikut:
a. Klaster A, merupakan kabupaten/kota prioritas strategis nasional yang
termasuk dalam Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat-Pusat Kegiatan Strategis
Nasional (PKSN) di dalam KSN dan kabupaten/kota di dalam kawasan
metropolitan, serta kawasan strategis lainnya (KEK, MP3EI) yang telah memiliki
Perda RTRW dan Perda Bangunan Gedung.
b. Klaster B, merupakan kabupaten/kota prioritas strategis nasional yang
termasuk dalam Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat-Pusat Kegiatan Strategis
Nasional (PKSN) di dalam KSN dan kabupaten/kota di dalam kawasan
metropolitan, serta kawasan strategis lainnya (KEK, MP3EI) yang telah memiliki
Perda RTRW.
c. Klaster C, terdiri dari kabupaten/kota yang menjadi prioritas pemenuhan
Standar Pelayanan Minimal (SPM), berdasarkan karakteristik antara lain
daerah yang rawan bencana alam, memiliki cakupan air minum/sanitasi
rendah, permukiman kumuh, dan daerah kritis atau miskin.
d. Klaster D ditujukan dalam rangka pengembangan kegiatan pemberdayaan
masyarakat Bidang Cipta Karya yang bertujuan penanggulangan kemiskinan
di perkotaan dan perdesaan.
e. Klaster E ditujukan untuk kabupaten/kota yang memiliki program inovasi baru
Bidang Cipta Karya yang diusulkan secara kompetitif dan selektif.
V-1
5.1.
KABUPATEN GRESIK PRIORITAS STRATEGIS NASIONAL KLASTER A
Kabupaten Prioritas Strategis Nasional pada Klaster A merupakan
kabupaten yang merupakan Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat-Pusat
Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) di dalam KSN dan kabupaten di dalam
kawasan metropolitan, serta kawasan strategis lainnya (KEK, MP3EI) yang telah
memiliki Perda RTRW dan Perda Bangunan Gedung. Berdasarkan perhitungan
yang telah dilakukan dengan menggunakan kriteria-kriteria di atas, sampai
dengan akhir tahun 2013 diidentifikasi sebanyak 94 (sembilan puluh empat)
kabupaten/kota di Indonesia yang termasuk pada Kabupaten/Kota Prioritas
Strategis Nasional Klaster A, yang dipaparkan pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1. Daftar Kabupaten/Kota Prioritas Strategis Nasional Klaster B
NO
KAB/KOTA
PKN (PP
26/2008)
PKSN (PP
26/2008)
KSN (PP
26/2008)
KEK (PP
2/2011)
KPI-MP3EI
(Perpres
32/2013)
PERDA
RTRW
PERDA
BANGUNAN
GEDUNG
1
KOTA BANDA
ACEH
√
√
√
2
ACEH BARAT
√
√
√
3
AGAM
√
√
√
4
BATANG HARI
√
√
√
5
KOTA
PALEMBANG
√
√
√
6
OGAN
KOMERING ILIR
√
√
√
7
REJANG LEBONG
√
√
√
8
TANGGAMUS
√
√
√
9
LAMPUNG TIMUR
√
√
10
BINTAN
√
√
11
KEPULAUAN
SERIBU
√
√
√
√
√
12
JAKARTA
SELATAN
√
√
√
√
√
13
JAKARTA TIMUR
√
√
√
√
√
14
JAKARTA BARAT
√
√
√
√
√
15
JAKARTA UTARA
√
√
√
√
√
16
JAKARTA PUSAT
√
√
√
√
√
17
KAB BOGOR
√
√
√
√
√
18
KOTA BANDUNG
√
√
√
√
19
KOTA BOGOR
√
√
√
√
20
KAB BANDUNG
√
√
√
√
21
KOTA CIREBON
√
√
22
KOTA
TASIKMALAYA
√
√
23
KOTA SUKABUMI
√
√
√
24
CILACAP
√
√
√
√
25
KOTA SEMARANG
√
√
√
√
√
26
KENDAL
√
√
√
√
27
KOTA SURAKARTA
√
28
PURWOREJO
√
29
30
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
BOYOLALI
√
√
√
MAGELANG
√
√
√
V-2
31
KLATEN
√
√
32
SUKOHARJO
√
√
√
√
33
PATI
√
√
√
34
KARANGANYAR
√
√
√
35
YOGYAKARTA
√
√
√
36
SLEMAN
√
√
37
KULON PROGO
√
√
√
38
GRESIK
√
√
√
√
39
KOTA MALANG
√
√
√
√
40
LAMONGAN
√
√
√
√
√
41
BANGKALAN
√
√
√
√
42
JOMBANG
√
√
√
43
KOTA BLITAR
√
√
√
44
PANDEGLANG
√
√
√
45
KOTA SERANG
√
√
√
46
LOMBOK TENGAH
√
√
√
√
47
LOMBOK TIMUR
√
√
√
48
SUMBAWA BARAT
√
√
√
49
KOTA KUPANG
√
√
√
50
MANGGARAI
BARAT
√
√
51
ALOR
√
√
52
BELU
√
√
53
SUMBA TIMUR
√
√
√
54
KOTA PONTIANAK
√
√
√
√
55
KOTA BARU
√
√
√
√
56
KOTA
BANJARMASIN
√
√
57
BANJAR
√
√
√
58
BARITO KUALA
√
√
√
59
HULU SUNGAI
UTARA
√
√
√
60
KOTA TARAKAN
√
61
GORONTALO
√
62
POSO
63
TOJO UNA-UNA
64
KOTA PALU
65
PARIGI
MOUTONG
66
67
68
MAROS
69
TANA TORAJA
70
TORAJA UTARA
71
TAKALAR
72
WAJO
73
KOTA KENDARI
74
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
TOLITOLI
√
√
√
BARRU
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
KOLAKA
√
√
√
√
75
MALUKU TENGAH
√
√
√
76
KOTA TERNATE
√
√
√
77
MIMIKA
√
√
√
√
78
NABIRE
√
√
√
79
KAB SORONG
√
√
80
MEDAN*
√
√
√
√
81
KOTA PADANG*
√
√
√
√
82
PEKANBARU*
√
√
√
√
√
√
√
√
√
V-3
√
83
KOTA BENGKULU*
84
BANDAR
LAMPUNG*
85
KOTA PANGKAL
PINANG*
86
KOTA DENPASAR*
√
87
KOTA MATARAM*
√
88
BULUNGAN*
89
MAMUJU*
√
√
90
AMBON*
√
√
91
PACITAN**
√
92
SUMENEP**
√
93
BONDOWOSO**
94
KOTA Pasuruan **
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Catatan :
* Mewakili ibukota provinsi
** kategori khusus
5.2.
KABUPATEN GRESIK PRIORITAS STRATEGIS NASIONAL KLASTER B
Kabupaten/Kota Prioritas Strategis Nasional pada Klaster B adalah
kabupaten/kota yang merupakan Pusat Kegiatan Nasional (PKN)Pusat-Pusat
Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) di dalam KSN dankabupaten/kota di dalam
kawasan metropolitan, serta kawasan strategislainnya (KEK, MP3EI) yang memiliki
Perda RTRW. Sampai denganTahun 2013, diidentifikasi sebanyak 82 (delapan
puluh dua)kabupaten/kota yang masuk dalam klaster B yang dipaparkan
padaTabel 5.2.
Tabel 5.2. Daftar Kabupaten/Kota Prioritas Strategis Nasional Klaster B
NO
KAB/KOTA
PKN (PP
26/2008)
PKSN (PP
26/2008)
KSN (PP
26/2008)
KEK (PP
2/2011)
KPI-MP3EI
(Perpres
32/2013)
PERDA
RTRW
√
√
√
√
√
1
SABANG
2
ACEH TENGGARA
3
SIMALUNGUN
4
BINJAI
5
SOLOK SELATAN
√
√
6
PASAMAN BARAT
√
√
7
KERINCI
√
8
LUBUKLINGAU
√
9
EMPAT LAWANG
√
√
10
MUARA ENIM
√
√
11
NATUNA
12
KARIMUN
√
13
KAB BEKASI
√
√
√
14
KOTA BEKASI
√
√
√
15
KAB SUKABUMI
√
√
√
16
CIANJUR
√
17
CIREBON
√
√
18
MAJALENGKA
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
V-4
19
KARAWANG
√
√
20
CIMAHI
√
√
21
SALATIGA
22
KAB SEMARANG
23
GROBOGAN
24
DEMAK
25
BREBES
26
SIDOARJO
27
KAB PASURUAN
28
KOTA
MOJOKERTO
29
30
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
KAB MALANG
√
√
KOTA KEDIRI
√
√
31
KOTA BATU
√
√
32
MOJOKERTO
√
√
33
CILEGON
√
√
34
KOTA
TANGERANG
√
√
√
35
TANGERANG
√
√
36
TANGERANG
SELATAN
√
√
37
KAB SERANG
√
√
38
LEBAK
√
√
39
GIANYAR
√
√
√
40
TABANAN
√
√
√
41
BIMA
√
√
42
LOMBOK UTARA
√
√
43
KOTA BIMA
√
44
DOMPU
√
45
TIMOR TENGAH
UTARA
46
47
48
SUKAMARA
49
KOTA
BALIKPAPAN
50
MALINAU
51
BITUNG
52
BOLANG
MONGONDOW
UTARA
53
POHUWATU
√
√
54
BOALEMO
√
√
55
BANGGAI
√
√
√
56
DONGGALA
√
√
√
57
BUOL
√
√
√
58
SIGI
√
√
59
MOROWALI
√
√
60
KOTA PARE-PARE
√
√
√
61
LUWU
√
√
√
62
GOWA
√
√
√
63
MALUKU
TENGGARA
√
√
64
KEPULAUAN ARU
√
√
√
65
MALUKU
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
NGADA
√
√
KABUPATEN
KUPANG
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
V-5
TENGGARA
BARAT
5.3.
√
√
66
MALUKU BARAT
DAYA
67
KOTA TUAL
√
68
HALMAHERA
TENGAH
√
69
PULAU MOROTAI
70
HALMAHERA
SELATAN
√
71
HALMAHERA
UTARA
72
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
HALMAHERA
TIMUR
√
√
√
73
HALMAHERA
BARAT
√
√
√
74
MERAUKE
√
√
√
75
JAYAPURA
√
√
76
BIAK NUMFOR
√
√
77
YAHUKIMO
√
√
78
PEGUNUNGAN
BINTANG
√
√
79
BOVEN DIGOEL
√
√
80
LANNY JAYA
√
81
TELUK BINTUNI
√
82
RAJA AMPAT
√
√
√
√
KABUPATEN GRESIK KLASTER C
STANDART PELAYANAN MINIMAL
DALAM
√
√
√
√
RANGKA
PEMENUHAN
Klaster C merupakan kabupaten/kota yang menjadi prioritas penanganan
dalam rangka pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Cipta
Karya, yaitu kabupaten/kota di luar Klaster A dan Klaster B. Pemilihan prioritas
kabupaten/kota dalam pemenuhan SPM ditentukan berdasarkan karakteristik
masing-masing daerah, antara lain daerah yang rawan bencana alam, memiliki
cakupan air minum/sanitasi rendah, permukiman kumuh, dan daerah kritis atau
miskin. Selain memenuhi karakteristik tersebut, daerah juga harus memiliki
komitmen yang tinggi terhadap pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya
dan memiliki program yang responsif.
5.4.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KLASTER D)
Klaster D khusus dialokasikan bagi program-program pemberdayaan
masyarakat Bidang Cipta Karya, baik di perkotaan maupun perdesaan. Program
pemberdayaan masyarakat ini diperuntukkan dalam rangka pengentasan
kemiskinan, sesuai dengan amanat pembangunan nasional.
V-6
5.5.
KABUPATEN GRESIK KLASTER E BAGI DAERAH DENGAN PROGRAM DAN
INOVASI YANG KREATIF
Klaster E diperuntukkan untuk kabupaten/kota yang memiliki program
yang kreatif dan inovasi baru bagi pembangunan infrastruktur Bidang Cipta
Karya dan tercantum pada Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur
Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya. Pada Klaster E ini juga difasilitasi
daerah yang berprestasi dan memiliki inovasi baru.
V-7