PERSEPSl MAHASISWA TERHADAP BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG -

rwi

P E R S E P S l MAHASISWA T E R H A D A P BADAN E K S E K U T I F
MAHASISWA DI F A K U L T A S E K O N O M I UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH P A L E M B A N G

SKRIPSI

OLEH
NAMA

: Fazlil AbdiUali Adlu

NIM

: 212007 216.M

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS EKONOMI
2010


^1l'^-l.'»;v)^l/\1J|vl\.-

S K R I P S I

PERSEPSI MAHASISWA T E R H A D A P BADAN E K S E K U T I F
MAHASISWA DI F A K U L T A S EKONOMI UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Memperoleh Gclar Saijana Ekonomi

OLEH
NAMA

: FaziU Abdillah Adlu

NIM

: 21 2007 2I6.M


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH P A L E M B A N G
F A K U L T A S EKONOMI
2010

i

PERNYATAN BEBAS P L A G I A T

Saya yang bertanda tangan di bawah i n i :
NAMA

: Fazlil Abdillah Adlu

NIM

: 21 2007 216.M

Menyatakan bahwa skripsi ini telah ditulis sendiri dengan sungguh sungguh dan tidak ada bagian yang menrupakan penjiplakan karya orang lain.
Apanila di kemudian hari terbukti bahwa pemyataan ini tidak benar, maka
saya


sanggup

menerima

sanksi

berupa

konsekuensinya.

ii

pembatalan

skripsi dan

segala

F A K U L T A S EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

JUDUL

: PERSEPSI MAHASISWA T E R H A D A P BADAN
EKSEKUTIF
MAHASISWA
DI F A K U L T A S
E K O N O M I UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
PALEMBANG

N «• •

: FuUI Abdillah Adlu

NIM


:2120d7 216.M

Fakultas

: Ekouomi

Jnrasan

: Maoajemca

Mata KuUah Pokok

: Pemasaran

2010

( Drs. R Rosyadi, MM )
Mengetahui
Dekan

^
Ub. KoorJCelasHekuler Malam

Motto


LeBifi (Bai^ Jadi (Pecundang "Yang Optimis (Dari (Pada Jadi
(Pemenang 'Yang (Pesimis
• (Biarfah k^bfiyang dial^ui dan pada Jadi pemenang tida^dia^i
samase^R
• good to great
• (Burung dan Cdcing fadi inspirasi pagi
( Jtyahanda dan iBunda Tercmta
( JidCu Tatman dan J^, Ja6idafi
(Rfiiman, Stp)
> Saudam - Saudara^ Tercinta
( AdmeGa Jayanti, Astri Mapald Aifedya
> SakaSat' SakaSatfiy.
>


AR^^ter Tercinta

PRAKATA

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya penulisan skripsi ini yang berjudul
Mahasiswa

terhadap

Badan

Eksekutif Mahasiswa

Persepsi

di Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Palembang dapat penulis selesaikan tepat waktu.
Organisasi mahasiswa terdiri dari Organisasi Intra Universitas dan

Organisasi

Ekstra

Universitas.

Ketentuan

organisasi

lingkungan Universitas Muhammadiyah Palembang

kemahasiswaan

berdasarkan

di

Keputusan


Rektor Universitas Nomor 215/F-2/KPTS/UMP/XI1/2000 Tentang Ketentuan
Organisasi Lembaga Kemahasiswaan di Lingkungan Universitas Muhammadiyah
Palembang. Salah satu organisasi atau lembaga kemahasiswaan pada tingkat
Fakultas adalah Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas ( BEMF ). Organisasi atau
lembaga eksekutif di Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang
adalah

Badan

Eksekutif

Mahasiswa

Fakultas

Ekonomi

Universitas

Muhammadiyah Palembang ( BEM FE-UMP ), laporan penelitian ini dibagi

menjadi 5 Bab berturut - turut, Bab Pendahuluan, Kajian Pustaka, Metode
Penelitian, Hasil Pemnbahasan dan Analisis serta Simpulan dan Saran.
Ucapan terima kasih, penulis sampaikan kepada kedua orang tuaku dan
saudara - saudaraku yang telah mendidik, membiayai, memberikan do'a dan
memeberikan semangat kepada penuHs. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Drs. H. Rosyadi. M M , yang telah membimbing, memberikan
pengarahan dan saran - saran dengan tutus dan ikhlas dalam menyelesaikan
skripsi ini. Selain itu juga terima kasih kepada pihak - pihak yang telah

mengizinkan, membantu penulis dalam penyelesaian studi di Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Palembang:
1. Bapak H. M . Idris, SE. M.Si. Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Palembang beserta staf dan karyawan / karyawati.
2. Bapak Drs. H. Rosyadi, M M . Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Palembang beserta staf dan karyawan / karyawati.
3. Bapak M. Taufiq Syamsuddin, SE, Ak, M.Si. Selaku Pembantu Dekan 1
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang
4. Bapak Drs. Basyarudin, SE, Ak, M.Si. Selaku Pembantu Dekan I I Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang
5. Bapak Abid Djazuli, SE, M.M. Selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Palembang
6. Ibu Belliwati

Kosim, SE. M M Selaku Ketua Koordinator Kelas Reguler

Malam Jurusan Manajamen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Palembang.
7. Pimpinan beserta staf bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Palembang.
8. Saudara-Saudaraku di Mapala Afedya
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Spesial ThankN:
>

H. Andi Abdul Rahman Tiro, dan H. Andi Ahmad Ismail,

>

Puang Esek, Puang Ratna. Puang Hena, Puang Amir, Puang Rosma, Puang
Eka dan Puang Taqrim

vi

>

Untuk SepupuhKU Andi Nur Kholilah Naura

>

Terima kasih kepada Ayah Anton, Emak dan kel yang telah memberikan
pengalaman berharga bagi penulis

>

Kanda Yunda Senior MAPALA ALFEDYA Bang Anas, Kak Soleh Kak
Anton, Mas Iwan, Aak, Pak Eka, Aba Yepi, Kak Andi Gondang, Kak Andi
Mas Boy, Kak Viktor, Kak Martin, Kak Joel, Pakwo Tofik, Kang Eber, Kak
Supri dan masih bayak lagi sehingga tak dapat penulis sebutkan satu persatu
terima kasih banyak atas pengalaman, doa n suport kepada penulis selama
menempuh pendidikan dan juga dalam menyelesaikan skripsi ini.

>

Dulur- dulurku di MAPALA ALFEDYA (Angkatan JM) Kando Acong,
( Angkatan GB) Pakwo Bolang, Datuk, Lorbu, Cipto, Bugil, Muhek, Sartung
dan Ting boo, ( Angkatan BS) Bantut, Bengek, Toel, Koneng, Rapek, Alfi,
Kupik Nora, Lek poor, Petrok, ( Anggkatan RP) Bahadur, Merancus, Didi
Margondang, Eko Martaun Ubay ana ,(Angkatan AD) Lemeth, Kanguro,
kecepool, Celetup , Ulo Beroot, Bipang, Kelicuk, Wak Men, (Angkatan RC)
Wahyu, Rio, Budi, Bagus, Beni, Bugis. Teruskan Perjuangan
A L F E D Y A (31-12-1986)

MAPALA

J A V A - J A Y A L A H BERSAMA KAMI

>

Marwansyah, Desmon, Fuad, Angga, Rangga dan Prapto

>

Sobat- sobatku Pentagon (Keday Pojok) Korlap : Pakcik, Banpor : Bik Cik,
Tranport : Kak Amir. Perlengkapan : Kak Yantok, Anggota : Awing law,
Udin Cengker, Babon , Obes, Tedi, Kecap, lean, Arya, Umbud, Justine ,Dedi,
Indra, Eko, Kiki, Lena, Lupus, Jamil, Kemlay, Julianty dll terima kasih atas
doanya serta dukungan selama menempuh pendidikan di UMP.

vii

>

Teman - teman di posko KKN X X X I Serta Warga Desa Harisan Jaya Kec.
Cempako Kab. OK.U Timar

>

Kando Daeng yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

>

Om Dadang, Ibu Danak. Wak Ida Bowok, Fauzan, Ali. Didit, dan Wiwik

>

Pak Sajari, Pak leap, Kak Taufik, Kak Naryok, Kak Amir, Kiyay, Yuk Neng
dan seluruh Staff BAK

>

Serta semua pihak yang tak bisa di sebutkan satu persatu

Semoga Allah SWT membalas budi baik kalian. Akhirul Kalam dengan
segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga amal dan ibadah
yang dilakukan mendapat balasan dari-Nya. Amin.

Palemba ng,

Maret 2010

Fazlil Abdillah Adlu

viii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

i

HALAMAN PERNYATAAN BEBAS P L A G I A T

ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

in

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO

iv

HALAMAN PRAKATA

v

HALAMAN DAFTAR I S !

«

HALAMAN DAFTAR T A B E L

xi

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN

BAB

BAB

I

II

xiii

PENDAHULUAN
A. LatEir Belakang Masalah

1

B. Rumusan Masalah

5

C. Tujuan Penelitian

5

D. Manfaat Penelitian

5

KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Sebelumnya

6

B. Landasan Teori

8

1. Pengertian Persepsi

8

2. Proses Persepsi

9

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

13

4. Pengertian Perilaku Konsumen

14

ix

BAB

111

BAB IV

BAB V

5. Perilaku Konsumen Sebagai Suatu Proses Keputusan

15

6. Badan Eksekutif Mahasiswa

30

METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

32

B. Tempat Penelitian

32

C. Operasionalisasi Variabel

32

D. Populasi dan Sampel

34

E. Data yang Diperlukan

34

F. Teknik Pengumpulan Data

35

G. Analisis Data dan Teknik Analisis

35

HASIL P E N E L I T I A N DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian

37

B. Pembahasan

48

SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan

59

B. Saran

59

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN

X

DAFTAR T A B E L

Tabel

Judul

Halaman

Tabel IV. 1

Karateristik Berdasarkan Jenis Kelamin

46

Tabel IV.2

Karateristik Berdasarkan Tahun Masuk

46

Tabel IV.3

Karateristik Berdasarkan Keanggotaan

47

Tabel IV.4

Indikator Macam-Macam Kegiatan

48

Tabel IV.5

Indikator Menambah Pengetahuan dan Wawasan

49

Tabel 1V.6

Pengembangan Minat dan Bakat

50

Tabel IV.7

Keteladanan Pengurus

51

Tabel IV.8

Tempat Menampung Aspirasi

52

Tabel 1V.9

Tempat Bersosialisasi

53

Tabel IV. 10

Rekapitulasi Hasil Analisis

55

xi

ABSTRAK

Fazlil Abdillah Adlu / 21 2007 216.M / 2010 / persepsi mahasiswa terhadap
Lembaga Kemahasiswaan Badan Eksekutif Mahasiswa di Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Palembang. / Manajemen Pemasaran.
Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah Bagaimana persepsi
mahasiswa terhadap Lembaga Kemahasiswaan Badan Eksekutif Mahasiswa di
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui dan persepsi mahasiswa terhadap Lembaga
Kemahasiswaan Badan Eksekutif Mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Palembang.
Jenis penelitian ini adalah penelitian jenis survey dengan tempat penelitian ini
adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang.
Populasi pada pada penelitian mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Palembang terdaftar Tahun 2009 dengan jumlah sampel sebanya
100 responden. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) Data Primer
berupa jawaban responden terhadap kuisioner yang di edarkan tentang persepsi
mahasiswa. 2) Data Sekunder berupa data sejarah singkat FE UMP, Jumlah
mahasiswa. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah Kuisioner dan
Dokumentasi, sedangkan analisis yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif
dengan menggunakan cross tabb atau tabulasi silang.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan secara umum persepsi mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang terhadap Badan
Eksekutif Mahasiswa ( BEM ) FE UMP sangat baik atau positf, hal ini ditunjukan
dari hasil kuesioner dengan menggunakan 6 indikator. yaitu: Macam-macam
kegiatan/program kerja, Menambah pengetahuan dan wawasan, Pengembangan
minat dan bakat, Keteladanan pengurus, Tempat menampung aspirasi dan Tempat
bersosialisasi. Mayoritas responden memberi pandangan (persepsi) positf terhadap
Badan Eksekutif Mahasiswa ( BEM ) Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammdiyah, yaitu tercermin dari rata-rata responden yang berpersepsi baik
(positiO sebesar 66,50 % dan berpersepsi buruk (negatif) sebesar 33,50 %.

Kata Kunci: Persepsi Mahasiswa

xii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner
Lampiran 2. Kartu Aktivitas Bimbingan Skripsi
Lampiran 3. Lembar Persetujuan Perbaikan Skripsi
Lampiran 4. Sertifikat Lulus Membaca Al-Qu^ran
Lampiran 5. Sertifikat T O E F L
Lampiran 6. Surat Keterangan Riset

xiii

BABl
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan akhir - akhir ini semakin pesat, salah
satu akibat dari perkembangan ini adalah adanya pergeseran perilaku dunia.
Disadari atau tidak manusia dituntut untuk bisa menyesuaikan diri dengan
perkembangan

tersebut.

Hal ini menyebabkan

semakin

bertambahnya

kebutuhan yang harus dipenuhi oleh masyarakat sesuai dengan kondisi sosial
budaya.
Salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam upaya pengembangan
ilmu pengetahuan tersebut adalah kebutuhan akan pendidikan. Menurut
Undang - Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Pasal 13, 14, 26
dan 27 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa jalur
pendidikan terdiri atas pendidikan formal dan pendidikan informal yang dapat
saling melengkapi dan memperkaya. Jenjang pendidikan formal terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah

dan pendidikan tinggi. Jenis

pendidikan non formal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan,
kelompok belajar, pusat kegiatan masyarakat, majelis taklim serta satuan
pendidikan yang sejenis. Sedangkan pendidikan informal merupakan kegiatan
yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar
secara mandiri.

1

Perguruan tinggi meruptikan suatu bagian dari pendidikan yang
mempersiapkan manusia untuk memasuki suatu lapangan kerja dibidang
apapun juga. Faktor konsumen bersifat fleksibel karena setiap saat dan setiap
waktu dapat berubah

dengan

mudah

apabila faktor -

faktor yang

mempengaruhinya juga berubah. Upaya dalam menghadapi kebutuhan dan
keinginan konsumen yang selalu berubah - ubah ini, setiap lembaga dituntut
untuk terus dapat mengawasi

dan dapat melakukan komunikasi dengan

konsumeimya, sehingga lembaga dapat terus mengetahui apa yang menjadi
kebutuhan konsumennya dan dapat meningkatkan kualitasnya sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen. Faktor - faktor tersebut antara lain faktor
budaya, sosial, psikologis dan faktor pribadi yang termasuk di dalamnya
faktor ekonomi yang merupakan faktor yang paling menentukan dalam
pengambilan keputusan konsumen.
Pengembangan kemahasiswaan adalah suatu usaha pendidikan yang
dilakukan

dengan

penuh

kesadaran,

berencana

teratur,

terarah

dan

bertanggung jawab untuk pengembangan sikap, kepribadian, pengetahuan dan
keterampilan
mencapai

mahasiswa

tujuan

dalam

pendidikan

mendukung

nasional.

kegiatan

Pengembangan

kurikuler

untuk

kemahasiswaan

merupakan bagian integral dari sistem pendidikan tinggi nasional dan
merupakan tanggung jawan dari seluruh civitas akademika. Mahasiswa dibina
dan diberikan kesempatan yang seluas - luasnya untuk mengembangkan diri
yang meilputi tiga segi yang saling berkaitan, yaitu mahasiswa perlu
pembinaan kehidupan beragama dan penerapan nilai - nilainya, mahasiswa

sebagai

individu perlu pengembangan

fisik, minat, bakat, kegemaran,

pengetahuan, kemampuan bemalar dan keterampilan, pembinaan sikap dan
kepribadian serta mahasiswa sebagai mahluk perlu pembinaan yang mencakup
segi sosial, budaya, ekonomi, ideologi dan ketahanan

nasional serta

kepemimpinan.
Organisasi

atau

lembaga

kemahasiswaan

di

Universitas

Muhammadiyah Palembang adalah wahana dan sarana pengembangan diri
mahasiswa kearah Ilmu Pengetahuan ( IPTEK ) dan
( IMTAQ ) serta

Iman dan Taqwa

integrasi kepribadian. Organisasi kemahasiswaan di

Universitas Muhammadiyah Paiembang mempakan wahana dan sarana
pengembangan diri mahasiswa kepada perluasan wawasan dan peningkatan
kecendikiawanan serta integritas kepribadian. Organisasi mahasiswa terdiri
dari

Organisasi

Ketentuan

Intra Universitas dan Organisasi

organisasi

kemahasiswaan

Muhammadiyah Palembang
Nomor
Lembaga

berdasarkan

di

lingkungan

Universitas

Keputusan Rektor Universitas

215/F-2/KPTS/UMP/XII/2000 Tentang
Kemahasiswaan

Ekstra Universitas.

Ketentuan

Organisasi

di Lingkungan Universitas Muhammadiyah

Palembang. Salah satu organisasi atau lembaga kemahasiswaan pada tingkat
Fakultas adalah Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas ( BEMF ). Organisasi
atau lembaga eksekutif di Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Palembang adalah Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Palembang ( BEM FE-UMP ).

Sesuai dengan tuj uan didirikannya Badan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang ( BEM FE-UMP )
diharapkan dapat menjadi wadah dan sarana bagi para mahasiswa untuk
mengaktualisasikan diri, juga Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Palembang ( BEM FE-UMP ) selaku lembaga
eksekutif diharapkan mampu mengaspirasikan keinginan - keinginan para
mahasiswa khususnya di Fakultas Ekonomi.
Ironisnya Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Paiembang ( BEM FE-UMP ) seolah - olah memonopoli
kegiatan - kegiatan di Fakultas dan cenderung menganggap bahwa para
mahasiswa yang bergabung di Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Palembang ( BEM FE-UMP ) merupakan
kelompok Elite mahasiswa yang ada di Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Palembang. Melihat kenyataan tersebut jelas telah teijadinya
kesenjangan sosial antara mahasiswa yang bergabung dan mahasiswa yang
tidak bergabung dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Palembang
Melihat kenyataan

( BEM FE-UMP ).

ini penulis merasa tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul **Persepsi Mahasiswa terhadap Badan Eksekutif
Mahasiswa
Palembang**.

di

Fakultas

Ekonomi

Universitas

Muhammadiyah

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan

uraian dari latar belakang masalah di atas, maka

perumusan masalah penelitian ini adalah

Bagaimana persepsi mahasiswa

terhadap Badan Eksekutif Mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Palembang ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dari adanya penelitian ini adalah untuk
mengetahui persepsi mahasiswa terhadap Badan Eksekutif Mahasiswa di
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Penelitian ini bermanfaat
keilmuan dan wacana

bagi penulis untuk menambah

keingintahuan akan

wawasan

sesuatu masalah,

serta

bagaimana membatasinya.
2. Bagi Badan Eksekutif Mahasiswa ( BEM ) FE UMP
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai rekomendasi bagi Badan
Eksekutif Mahasiswa ( BEM ) FE UMP untuk melakukan perbaikan perbaikan.
3. Bagi Almamater
Dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dan bacaan
bagi mahasiswa-mahasiswi untuk dijadikan sebagai bahan acuan dan
perbandingan bagi penelitian selanjutnya yang melakukan penelitian
serupa.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Sebelumnya
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rika Sonata Diliyani
(2005) dengan judul :

"Analisis Persepsi Siswa SMU terhadap Fakultas

Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang (Studi Kasus Pada SMU
Muhammadiyah 1, SMU BW 1 (Bina Warga), SMU Negeri 2 dan SMU
Negeri 3 Palembang)". Perumusan masalahnya adalah bagaimana persepsi
Siswa

SMU terhadap Fakultas

Ekonomi Universitas Muhammadiyah

Palembang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui persepsi Siswa SMU
terhadap Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang.
Tempat penelitian adalah siswa kelas 111 yang bersekolah pada SMU
Muhammadiyah 1, SMU BW 1 (Bina Warga), SMU 2 dan SMU 3 Palembang.
Varibaet yang digunakan adalah persepsi dengan

indikator yang digunakan

adalah kualitas dosen, proses belajar mengajar, lingkungan belajar, dan
kelengkapan fasilitas.

Data yang digunakan adalah data primer berupa

jawaban responden atas kuisioner, serta data sekunder berupa jumlah siswa.
Populasi pada penelitian ini adalah sebanyak 1778 orang, teknik penarikan
sampel yang digunakan adalah cluster Random Sampling'jum\ah sampel yang
diambil sebanyak 100 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah metode pertanyaan dan dokumentasi.

6

7

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya
didapat kesimpulan bahwa persepsi siswa SMU Palembang sebagai berikut:
1. Kualitas Dosen FE UMP cukup baik dimana 51 % responden menyatakan
setuju dengan kualitas Dosen FE UMP.
2.

Proses belajar mengajar di FE UMP cukup baik dimana 59 % responden
menyatakan setuju bahwa proses belajar mengajar di FE UMP.

3. Lingkungan belajar di FE UMP sangat baik dimana 68 % responden
menyatakan setuju lingkungan belajar di FE UMP.
4.

Fasilitas FE UMP sangat lengkap dimana 79 % responden menyatakan
setuju dengan kelengkapan fasilitas di FE UMP.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan Intan Kencana Oktaviani

(2001) dengan judul :

"Analisis Persepsi Konsumen terhadap Rokok

Sampoema Mild ( Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Extention
Universitas Sriwijaya )
konsumen ( Mahasiswa

Perumusan masalahnya adalah bagaimana persepsi
Fakultas Ekonomi Extention UNSRl ) terhadap

Rokok Sampoema Mild.
Data yang digunakan adalah data primer berupa data mengenai hasil
jawaban responden mengenai persepsi dan data sekunder yang bempa data
Jumlah Mahasiswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
kuisioner dan dokumentasi. Metode analisis yang digunakan adalah metode
kuantitatif deskriptif. Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini adalah
persepsi konsumen terhadap Rokok Sampoema Mild dengan indikator yang

8

digunakan adalah Harga, Kandungan Nikoton dan Tar dan kemudahan dalam
membeli Rokok Sampoema Mild.
Berdasarkan hasil analisis
kesimpulan

secara

keseluruhan

yang telah dilakukan dapat ditarik
persepsi

konsumen

terhadap

Rokok

Sampoema Mild adalah baik, hal tersebut dapat dilihat dari persentase
pendapat konsumen yang menjawab sangat baik dan baik untuk indikator
harga 69,4 %, untuk indikator kandungan tar dan nikotin persentase konsumen
yang berpendapat sangat baik dan baik sebesar 52,8 %,

untuk indikator

kemudahan dalam membeli Rokok Sampoema Mild persentase pendapat
konsumen yang menjawab sangat baik dan baik sebesar 56,8 % sedangkan
untuk indikator manfaat persentase pendapat konsumen yang menjawab
sangat baik dan baik sebesar 78 %.

B. Landasan Teori
1. Pengertian Persepsi
Menurut Kotler (2002 : 241) menyatakan bahwa persepsi adalah
proses

bagaimana

seseorang

menyeleksi,

mengatur

dan

menginterprestasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan
gambaran keseluruhan yang bermakna.
Sedangkan menurut Stanton (2001 : 48) dalam kaitannya dengan
pemasaran

persepsi

didefinisikan

sebagai

makna

yang pertalikan

berdasarkan pengalaman masa lalu, rangsangan yang diterima, kebutuhan
konsumsi yang semakin meningkat, dengan demikian dapat dikatakan
bahawa persepsi adalah sutu proses yang merupakan aktivitas mengindra.

9

menyeleksi, mengorganisasi dan menginterprestasi

serta memberikan

penilaian terhadap objek tertentu.
Sejumlah rangsangan yang dihadapkan pada individu, tidak
mungkin semuanya diproses karena manusia mempunyai keterbatasan.
Jadi meskipun orang dihadapkan pada ratusan iklan dalam sehari, adalah
tidak mungkin untuk mengikuti semua rangsangan ini. Individu akan
meyeleksi informasi dengan memilih rangsangan yang menarik baginya.
Adanya selektifitas dalam persepsi ini mengandung arti bahwa pemasaran
harus bekeija keras untuk menyampaikan pesan yang tepat, dan dengan
menggunkan banyak penonjolan serta berulang kali mengirimkan pesan
mereka pada pasar.

2. Proses Persepsi
Proses persepsi menurut Kotler dkk (2002 : 198) meliputi :
a.

Perhatian Selektif
Orang berkontak dengan sejumlah besar stimulasi setiap hari, misal :
rata-rata orang berhubungan dengan lebih 1500 iklan setiap hari.
Seseorang tidak mungkin dapat mengingat semua stimulasi ini,
sebagian besar stimuli ini akan keluar. Tantangan yang nyata adalah
menjelaskan stimuli mana yang akan diperhatikan orang.
1) Orang - orang mungkin akan memperhatikan stimulasi yang
berhubungan dengan kebutuhan saat ini.

10

2) Orang - orang mungkin akan memperhatikan stimulasi yang telah
mereka antisipasi.
3) Orang - orang mungkin akan lebih memperhatikan rangsangan dan
divisi yang besar dalam kaitannya dengan ukuran normal stimulasi.
b. Distorsi Selektif
Setiap orang mencocokan informasi yang diterima dengan pandangan
yang sudah ada. Distorsi selektif menjelaskan kecendrungan orang
untuk mengubah informasi kearah makna pribadinya dan cenderung
menginteiprestasikaimya informasi sedemikian rupa sehingga bisa
mendukung pendapat mereka dan bukan sebaliknya mennetang
pendapat mereka.
c. Ingatan Selektif
Orang cendrung lupa sebagian

yang mereka pelajari mereka

cenderung akan mempertahankan informasi yang mendukung sikap
dan keyakinan mereka karena adanya ingatan selektif.
Stanton (2001 : 52) menyatakan bahwa persepsi diri adalah proses
menerima, menyelesaikan, mengorganisasikan, menggantikan, menguji
dan memberi reaksi pada rangsangan panca indera data. Dalam persepsi
tersebut tercakup berbagai segi atau proses untuk mengetahui artinya
dalam usaha untuk memilih persepsi.
Adapun proses persepsi menurut Stanton (2001 : 53) adalah
sebagai berikut:

11

1) Proses menerima rangsangan
Proses pertama dalam persepsi adalah menerima rangsangan atau data
berbagai sumber, kebanyakan data diterima melalui panca indera yaitu
dengan melihat sesuatu, mendengar, mencium dan merasakannya.
2) Proses menyelesaikan rangsangan
Setelah diterima rangsangan atau data diseleksi.
3) Proses pengorganisasian.
Data yang diterima selanjutnya diorganisasikan dalam suatu bentuk.
Ada tiga dimensi utama dalam pengorganisasian rangsangan :
a)

Pengelompokan
Berbagai rangsangan yang diterima dikelompokan suatu bentuk,
beberapa faktor yang digunakan untuk pengelompokan rangsangan
itu antara lain mempunyai kesamaan, kedekatan, tudeng ( suatu
kecenderungan untuk melengkapi hal - hal yang dianggap belum
lengkap ).

b)

Bentuk timbul dan latar
Merupakan salah satu proses persepsi yang paling menarik dan
paling pokok dalam melihat rangsangan atau gejala. Ada
kecenderungan untuk memusatkan perhatian dalam gejala - gejala
tersebut, tentu yang timbul menonjolkan sedangkan rangsangan
atau gejala lainnya berada dilator belakangnya.

12

c)

Kematapan persepsi
Ada

suatu kecenderungan

untuk menstabi Ikan persepsi dna

perubahan konteks tidak mempengaruhinya. Kemantapan persepsi
membantu menempatkan persepsi - persepsi itu dalam urusan
tertentu, dan menciptakan kembali urutan ini tiap kali diterima
beberapa rangsangan atau data.
Proses Penafsiran
Setelah di atur, si penerima lalu menafsirkan data itu dengan berbagai
cara, Ada beberapa faktor yang membantu penafsiran data ini, antara
lain:
a)

Pengaruh persepsi
Kepercayaan - kepercayaan yang dianut sebelumnya tentang
persepsi mempengaruhi persepsi - persepsi perseorangan, si
penerima rangsangan ini dinamakan persepsi.

b)

Membuat Stereo Tipe
Adalah prasangka tentang segolongan orang untuk mempengaruhi
persepsi dan penafsiran data yang diterima.

c)

Efek halo
Serupa dengan stereo tipe, jika dalam membuat stereo tipe orang
membuat pendapat atau sikap terhadap suatu kategori orang atau
objek.

13

d) Pembelaan persepsi
Digunakan oleh sipembuat persepsi untuk menghadapi pesan dan
data yang bertentangan.
e)

Faktor - faktor komplek
Beberapa dimensi konteks mempengaruhi penafsiran rangsangan
data perseptual

f) Proses pengecekan
Setelah data diterima dan ditafsirkan, si penerima mengambil sikap
atau keputusan beberapa

tindakan untuk mengecek

apakah

penaftirannya benar atau salah.
g) Proses reaksi
Konsep akhir dari proses perceptual adalah tindakan berhubungan
dengan apa yang diserap, hal ini biasanya dilakukan jika seseorang
berbuat sesuatu sesuai dengan penafsirannya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Faktor - faktor yang mempengaruhi pengembangan persepsi
menurut Stanton (2001 : 66) adalah :
a. Psikologis
Persepsi seseorang mengenai segala sesuatu di dalam dunia ini sangan
dipengaruhi oleh keadaan psikologis.
b. Famili
Pengaruh yang sangat besar terhadap anak -anak adalah familinya,
orang tua yang telah mengembangkan suatu cara yang khusus didalam

14

memenuhi dan melihat kenyataan di dunia ini, banyak persepsi dan
sikap mereka diturunkan kepada anak - anaknya.
c.

Kebudayaan
Kebudayaan dan lingkungan masyarakat tertentu juga merupakan salah
satu faktor yang kuat didalam mempengaruhi nilai dan cara seseorang
memandang dan memahami keadan dunia ini.

Pengertian Perilaku Konsumen
Menurut Kotler (2002 : 132), menyatakan dalam memahami
perilaku konsumen bukan merupakan hal yang sederhana. Konsumen
mungkin tidak memahami motivasi mereka yang lebih dalam. Mereka
mungkin menanggapi pengaruh yang mengubah pikiran mereka pada
menit-menit terakhir. Bagaimanapun juga, pemasar harus mempelajari
keinginan, persepsi, preferensi, dan perilaku beli konsumen.
Perilaku konsumen adalah

tindakan-tindakan yang dilakukan

oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses
pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang atau
jasa ekonomis dapat dipengaruhi lingkungannya. ( Kotler, 2002 : 234)
Ada tiga hal penting yang perlu ditekankan terhadap perilaku
konsumen ini berdasarkan definisi tersebut:
a. Perilaku konsumen adalah dinamis. Ini berati bahwa seseorang
konsumen, grup konsumen, serta masyarakat luas selalu berubah dan
bergerak sepanjang waktu. Dalam hal studi perilaku konsumen, salah
satu impliksinya adalah bahwa generalisasi perilaku konsumen biasanya

15

terbatas untuk satu jangka waktu tertentu, produk, dan individu atau
grup tertentu.
b. Perilaku konsumen adalah keterlibatan interaksi antara pengaruh dan
kognisi, perilaku, dan kejadian sekitar. Ini berarti bahwa untuk
memahami konsumen, mengembangkan strategi pemasaran yang tepat
dan kita harus memahami apa yang mereka pikirkan (kognisi) dan
mereka merasakan (pengaruh), apa yang mereka lakukan (perilaku) dan
apa serta dimana kejadian sekitar yang mempengaruhi serta dipengaruhi
oleh apa yang dipikirkan, dirasa, dan dilakukan konsumen
c. Perilaku konsumen adalah pertukaran dengan konsumen melalui
formulasi dan penerapan strategi pemasaran
Perilaku konsumen jasa tidak berbeda dengan perilaku
konsumen barang, karena pembelian atau penggunaan barang dan jasa
hanya merupakan suatu sarana memenuhi kebutuhan. Suatu kebutuhan
dapat diaktifkan baik secara internal maupun secara ekstemal.

Perilaku Konsumen Sebagai Sebuah Proses Keputusan
Perilaku konsumen merupakan suatu bagian dari perilaku manusia
yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dalam membuat keputusan,
konsumen secara individual, dipengaruhi oleh kekuatan dari dalam dirinya
sendiri, seperti pengalaman masa lalu, dorongan, dan tujuan , serta
pengharapan untuk masa yang akan datang.

16

Pengambilan

keputusan

merupakan

sebuah

proses

yang

menyatukan memori, pemikiran, pemrosesan informasi, dan penilaianpenilaian evaluatif.
Menurut Husein Umar (2000 : 244) proses pengambilan keputusan
konsumen terdiri dari lima langkah, yaitu sebagai berikut:
a. Mengetahui adanya problem tertentu.
Untuk mengidentifikasi suatu problem dapat memerlukan
waktu yang lama atau sebaliknya. Prosesnya dapat kompleks, dapat
juga sederhana. Problem dapat juga langsung disadari ketika suatu
kebutuhan yang memerlukan pemuasan muncul.
b. Mencari altematif pemecahan masalah dan informasi.
Setelah

mengetahui

problem

yang

ada,

maka

langkah

selanjutnya adalah mencari altematif pemecahan masalah. Pencarian
informasi dilakukan imtuk mengurangi rasa ketidakpastian serta
mendapatkan bahan pertimbangan untuk mengevaluasi altematif yang
ada. Altematif pemecahan masalah dan informasi dapat diperoleh dari
iklan media massa ataupun saran dan rekomendasi seseorang.
c. Mengevaluasi altematif yang ada.
Setelah diperoleh beberapa altematif yang dapat menjadi jalan
keluar bagi masalah, maka tahap selanjutnya yang harus dilalui adalah
mengevaluasi altematif-allematif tersebut. Konsumen akan menilai
keuntungan dan kemgian altematif-altematif tersebut.

17

d. Keputusan pembelian.
Setelah mengevaluasi altematif yang ada, maka cepat atau
lambat keputusan pembelian akan diambil oleh konsumen untuk
mengatasi masalahnya.
e. Perilaku konsumen puma beli.
Menggunakan altematif yang dipilih dan mengevaluasinya
sekali lagi berdasarkan keuntungan yang didapat.
Selanjutnya Menuml Kotler (2002 : 204), menyatakan bahwa
dalam menetukan pembelian terhadap suatu produk seseorang mengalami
beberapa tahapan atau suatu proses. Proses tersebut merupakan sebuah
pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri dari lima tahap, yaitu
sebagai berikut:
a. Menganalisa kebutuhan dan keinginan
Proses pembelian dimulai dengan proses pengenalan masalah
atau menganalisa kebutuhan dan keinginan. Analisa ini dilakukan
untuk mengetahui adanya keinginan dan kebutuhan yang belum dan
keinginan. Analisa ini dilakukan untuk mengetahui adanya keinginan
dan kebutuhan yang belum terpenuhi atau terpuaskan. Beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi di dalam menganalisa kebutuhan dan
keinginan, antara lain perubahan karakteristik, pembahan pendapatan.

18

b. Pencarian informasi dan penilaian sumber-sumber
Mengenai

sumber

konsumen, perusahaan

informasi

yang

dipergunakan

oleh

perlu mengidentifikasikan sumber-sumber

tersebut dengan cermat dan menilai pentingnya informasi itu.
Menurut Kotler (2002 : 205), menyatakan bahwa sumbersumber informasi konsumen pada dasamya terbagi menjadi empat
kelompok yaitu :
1) Sumber pribadi, seperti: keluarga, tetangga, teman dan kenalan
2) Sumber niaga, seperti : periklanan, pameran, penjual dan petugas
penjualan.
3) Sumber umum, seperti: : media massa, organisasi konsumen
4) Sumber pengalaman, seperti : pemah

mengalami, menguji

mempergunakan produk
Sumber-sumber informasi ini memberikan pengaruh yang
relatif berbeda-beda sesuai jenis-jenis produk dan ciri-ciri pembeli.
Pada umumnya konsumen menerima sebagian besar informasi tentang
sebuah produk dari sumber-sumber yang bersifat niaga, yaitu sumbersumber yang dikuasai pemasaran, namun sebaiknya, penerimaan
informasi yang paling efektif cenderung datang dari sumber-sumber
pribadi. Setiap macam sumber informasi dapat dilaksanakan fungsi
yang berbeda dalam mempengaruhi keputusan membeli. Informasi
yang bersifat niaga biasanya bersifat sebagai pengukuhan.

19

Penilaian dan pemilihan terhadap altematif pembelian
Tahap ketiga dalam proses pembelian adalah menetapkan
tujuan pembelian dan menilai terhadap altematif-altematif pembelian
berdasarkan tujuan pembelian. Tujuan pembelian bagi konsumen akan
sangat tergantung pada jenis produk dan kebutuhannya, apabila tujuan
pembelian

telah

ditetapkan,

maka

para

konsumen

perlu

mengidentifikasikan altematif-altematif pembeliannya. Misalnya untuk
menigkatkan prestise, maka beberapa altematif pembelian yang
mungkin dilakukan adalah ; membeli modal stereo. Pengidentifikasian
altematif pembelian tersebut tidak dapat terpisahkan dari pengaruh
sumber-sumber yang dimiliki maupun resiko kelim dalam pembelian.
Melakukan penilaian terhadap altematif pembeliannya, maka
akan menyebabkan konsumen membentuk pilihan mereka diantara
beberapa aspek merk dalam perangkat pilihan. Konsumen akan
berperilaku untuk cenderung memilih merk yang disukainya.
Ada dua hal lain yang mempengaruhi keputusan pembelian,
yaitu : sikap orang lain dan faktor-faktor situasional yang tak terduga
sebelumnya. Makin kuat intensitas sikap negatif orang lain, dan makin
dekat orang lain tersebut dengan konsumen, maka makin besar
kemungkinan konsumen untuk mengurungkan maksudnya untuk
membeli produk tersebut, selain itu faktor-faktor situasinonal, seperti
pembahan pendapatan, keperluan lain yang lebih penting, akan juga
mempengaruhi keputusan membeli.

20

Keputusan untuk pembeli
Tahap imi merupakan proses dalam pembelian nyata. Jadi
setelah

tahap-tahap

mengambil

dimuka

keputusan

dilakukan,

apakah

maka konsumen harus

membeli/tidak. Konsumen akan

menjumpai serangkaian keputusan yang arus diambil menyangkut
jenis

produk,

merk,

penjual,

kuantitas,

waktu,

dan

cara

pembayarannya.
Menurut Kotler (2002 : 183), mengetahui tentang apa yang
berada dalam pikiran seorang pembeli pada waktu ia sebelum. sedang,
dan setelah membeli sesuatu. Kadang-kadang penjelasan tentang
perilaku pembeli tidak diketahui oleh pembeli itu sendiri. Perilaku
konsumen sebenamya dipengaruhi oleh beberapa faktor penentu, yaitu
sebagai berikut:
1) Faktor Budaya
Sebelum kita memebicarakan tentang faktor

budaya,

sebaiknya diketahui lebih dahulu apa itu kebudayaan yang
mempakan asal kata dari budaya. Kebudayaan adalah kompleks
simbol dan barang-barang bantuan manusia {artifacts)

yang

diciptakan oleh masyartakat tertentu dan diwariskan dari generasi
satu ke generasi yang lain sebagai faktor penentu {determinants)
dan pengantar {regulator) perilaku anggotanya.

21

Simbol tersebut dapat kentara, seperti : alat-alat produk,
perumahan, karya seni, dan sebagainya. Simbol tersebut dapat juga
bersifat tidak kentara, seperti : sikap, pendapat, kepercayaan, nilai,
bahasa dan agama. Faktor budaya memiliki pengaruh yang luas
dan mendalam terhadap perilaku dan peran budaya , sub budaya,
dan kelas sosial pembeli sangatlah penting. Faktor budaya
meliputi :
a) Budaya
Budaya adalah nilai -

nilai, persepsi, perilaku didalam

masyarakat dan sudah menyatu didalam kehisupan sehari hari. Kebudayaan merupakan faktor penentu keinginan dan
perilaku seseorang yang paling mendasar. Jika mahluk yang
paling rendah sebagian besar perilakunya diatur oleh naluri,
maka perilaku manusia sebagian besar dipelajari. Konsumen
yang hidup dalam dalam sebuah masyarakat mempelajari
seperangkat nilai dasar, persepsi, preferensi dan perilaku
melalui sebuh proses sosialisasi yang melibatkan keluarga dan
berbagai lembaga penting laiimya, sehingga konsumen akan
dihadapkan dengan nilai - nilai seperti berikut:
• Prestasi dan keberhasilan
• Aktifitas
• Efesiensi dan kepraktisan
• Kemajuan

22

• Kenyamanan material
• Individualisme,

kebebasan,

kenikmatan

ekstemal,

kemanusian
• Sikap serta jiwa muda
b) Sub Budaya
Sub budaya merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas
untuk perilaku anggotanya. Sub budaya dapat dibedakan
menjadi empat macam, yaitu :
(1)

Sub budaya bangsa seperti : Indonesia, Amerika, Cina
dan lain - lain.

(2)

Sub budaya agama seperti : Islam, Kristen, Hindu dan
Budha.

(3)

Sub budaya kelompok ras seperti : batak, sunda, sumatera
dan lain - lain.

(4)

Sub budaya daerah geografi seperti : keadaan alam,
musim, ikiim dan lain - lain.

c) Kelompok Sosial
Pada dasamya semua masyarakat memiliki kelas atau strata
sosial. Strata tersebut kadang - kadang berbentuk sistem kasta
dimana anggota sistem kasta yang berbeda dibesarkan dengan
peran tertentu dan tidak dapat mengubah keanggotaan kasta
mereka.

23

Menurut Kotler ( 2002 : 155 ) kelas adalah sebuah kelompok
yang relatif homogen dan permanen, yang tersusun secara
hirarkis dan memiliki anggota dengan nilai - nilai, minat, dan
perilaku serupa.
Kelas sosial memiliki beberapa ciri, yaitu :
(1)

Orang

dalam

kelas

sosial

yang

sama

cenderung

bertingkah lebih seragam dari pada orang - orang dari
dua kelas yang berbeda.
(2)

Orang - orang merasa menempati superior sehubimgan
dengan kelas sosial mereka.

(3)

Kelas seseorang ditandai oleh sekumpulan variabel
seperti

pekerjaan,

penghasilan,

kesejahteraan,

pendidikan dan pandangan terhadap nilai dari pada suatu
variabel.
(4)

Individu dapat pindah dari satu kelas sosial ke kelas sosial
lain ke atas dan ke bawah sepanjang hidup mereka

2) Faktor Sosial
Perilaku seseorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor
sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status.
a) Kelompok acuan
Menurut Kotler (2002 : 187), menyatakan bahwa
banyak kelompok yang mempengaruhi perilaku seseorang
kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang

24

mempunyai pengaruh langsung (tatap muka) atau pengaruh
tidak langsung terhadap pendirian atau perilaku seseorang.
Kelompok

yang

memiliki

pengaruh

langsung

terhadap

seseorang sering dinamakan kelompok keanggotaan. Beberapa
kelompok keanggotaaan adalah kelompok primer, seperti
keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja, yang berinteraksi
dengan seseorang secara tems-menerus dan informal. Orang
juga menjadi anggota kelompok sekunder, seperti kelompok
kegamaan,

profesional, dan

asosiasi

perdagangan,

yang

cenderung lebih formal dan membutuhkan interaksi yang tidak
begitu mtin. Kelompok acuan menghadapkan seseorang pada
perilaku dan gaya hidup baru mereka juga mempengaruhi
perilaku dan konsep pribadi seseorang.
b) Keluarga
Anggota keluarga merupakan kelompok primer yang
paling berpengaruh. Orientasi keluarga terdiri dari orang tua,
sesorang bahkan jika seseorang sudah tidak brinteraksi lagi
dengan orang tuanya, pengaruh orang tua terhadap perilaku
seseorang tetap saja signifikan. Pengaruh yang paling langsung
terhadap
prokreasi,

perilaku

seseorang

sehari-hari adalah

keluarga

yakni pasangan dan anak-anaknya. Peran dan

pengaruh ini akan sangat bervariasi di negara-negara dan kelaskelas sosial yang berbeda.

25

c) Peran dan Status
Posisi partisipasi seseorang dalam setiap kelompok
dapat di defmisikan dalam istilah peran atau status. Setiap
peran memebawa suatu status. Oang-orang masih memilih
sesuatu (produk) yang mengkomunikasikan peran dan status
mereka dalam masyarakat, simbol status berbeda-beda menurut
kelas-kelas sosial dan juga lokasi geografis.

3) Faktor Pribadi
Menurut Kotler (2002 : 191), keputusan juga dipengaruhi
oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut adalah usia dan
tahap siklus hidup. pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta
kepribadian dan konsep diri.
a) Usia dan Tahap Siklus Hidup
Sclera orang mengenai pakaian, perabot, dan rekreasi
juga berhubungan dengan usia. Konsumsi juga dipengaruhi
oleh tahap-tahap dalam siklus hidup keluarga. Pemasar sering
memilih kelompok siklus hidup sebagai pasar sasaran mereka.
Penelitian baru-baru ini telah mengidentifikasikan tahap-tahap
dalam siklus hidup psikologis.
Sembilan tahap dalam daur hidup keluarga yaitu :
Tahap bujangan ; masih muda, masih sendirian dan tidak
tinggal di rumah. Pasangan yang baru saja menikah : masih
muda, tanpa anak. Keluarga utuh tahap ke I ; anak usia termuda

26

di bawah enam bulan. Keluarga utuh tahap ke I I ; anak usia
termuda di atas enam tahun. Keluarga utuh tahap ke I I I ;
Pasangan yang berusia dengan anak-anak yang sudah mampu
berdiri sendiri. Kaluarga tak utuh tahap ke I ; Pasangan berusia
tua, dan tidak ada anak-anak tinggal bersama mereka. Kelurga
tidak utuh tahap ke I I ; Pasangan orang tua, tanpa anak tinggal
di rumah, siap masuk tahap pensiun.
b) Pekerjaan
Pekerjaan
konsumsinya.

seseorang
Para

juga

mempengaruhi

pemasar

mengidentifikasikan kelompok pekerjaan

berusaha

pola
untuk

yang mempunyai

minat lebih dari rata-rata kebutuhan produk dan jasa mereka.
c) Keadaan Ekonomi
Pilihan

produk

sangat

dipengaruhi

oleh keadaan

ekonomi seseorang. Keadaan ekonomi meliputi ; pendapatan
yang dapat dibelanjakan (tingkat pendapatan, stabilitas, dan
pola waktu), tabungan dan kekayaan (termasuk persentasi yang
likuid), hutang dan kekuatan untuk menjamin, dan pendirian
terhadap belanja dan menabimg.
d) Gaya Hidup
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang yang
diungkapkan dalam kegaitan, minat, dan pendapatan seseorang.

27

Gaya hidup melukiskan "keseluruhan orang" tersebut yang
berinteraksi dengan lingkungannya.
e) Pekerjaan Kepribadian dan konsep Pribadi
Kepribadian
psikologis

yang

menyebabkan

didefinisikan
meliputi

berbeda

sebagai
dari

karakteristik

seseorang

yang

tanggapan yang relatif konsisten dan tetap

terhadap lingkungannya. Kepribadian biasanya

dijelaskan

dengan ciri-ciri bawaan seperti kepercayaan diri, dominasi,
otonomi, perbedaan, kondisi sosial, keadaan pembelaan diri,
dan kemampuan beradaptasi.
4) Faktor Psikologis
Menurut Kotler (2002 : 191), menyatakan bahwa pilihan
pembelian seseorang dipengaruhi lagi oleh empat faktor psikologis
utama yaitu : motivasi, persepsi, pengetahuan serta kepercayaan
dan pendirian.
a)

Motivasi
Motivasi adalah kebutuhan yang cukup mendorong seseorang
untuk bertindak. Dengan memuaskan

kebutuhan tersebut

ketegangan akan berkurang. Ada tiga teori motivasi yang
paling terkenal yaitu:
(1)

Teori Motivasi
kekuatan
manusia

Freud, yang mengasumsikan

psikologis

riil

yang

membentuk

bahwa
perilaku

sabagian besar tidak disadari. Karena itu

28

seseorang tidak dapat memahami motivasi dirinya secara
menyeluruh.
(2)

Teori Motivasi Moslow, yang menyusun kebutuhan
manusia

kedalam hirarki

yaitu

: kebutuhan

fisik,

kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan akan
penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri.
(3)

Teori Motivasi Herzberg, yang mengembangkan teori
motivasi yang membedakan dissatisfier ( faktor - faktor
ynag menyebabkan ketidak puasan ) dan

satisfier

( faktor - faktor yang menyebabkan kepuasan )
(b) Persepsi
Persepsi adalah proses bagaimana seorang individu memilih,
mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan - masukan
informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang memiliki
arti. Persepsi tidak hanya tergantung pada rangsangan fisik
tetapi juga pada rangsangan

yang berhubungan dengan

lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan.
(c) Belajar
Belajar

menggambarkan

perubahan

perilaku

seseorang

individu yang bersumber dari pengalaman. Sebagian besar
perilaku manusia adalah hasil belajar. Ahli teori pembelajaran
mengatakan

bahwa

pembelajaran

dihasilkan

melalui

29

perpaduan kerja dorongan, rangsangan, petunjuk, tanggapan
dan penguatan.
(d) Kepercayaan dan Sikap
Melalui perbuatan

dan belajar

kepercayaan

sikap.

dan

orang akan

Kepercayaan

memperoleh

dalah

pemikiran

deskriptif yang dianut seseorang tentang suatu hal. Sikap
adalah evaluasi, perasaan emosional, dan

kecenderungan

tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan
bertahan lama dari seseorang terhadap objek dan gagasaan.
Menumt Kotler ( 2002 : 205 ) Fungsi dari model keputusan
pembelian konsumen adalah:
1) Deskriptif
Merupakan suatu model yang menghubungkan pengalaman mengenai
langkah yang di ambil konsumen dalam menentukan suatu pembelian.
2) Prediksi
Merupakan model yang meramalkan kejadian dari aktivitas pada
waktu yang akan datang. Misalnya meramal merk produk yang paling
mudah diingat oleh konsumen.
3) Eksplanation
Merupakan model yang mempelajari sebab - sebab dari beberapa
aktivitas pembelian seperti mempelajari mengapa konsumen sering
membeli barang dengan merk yang sama.

30

4) Pengendalian
Merupakan model perilaku konsumen untuk mempengaruhi dan
mengendalikan aktivitas - aktivitas konsumen pada masa yang akan
datang.

Badan Eksekutif Mahasiswa
Badan

Eksekutif

Mahasiswa

adalah

salah

satu

organisasi/lembaga kemahasiswaan pada tingkat fakultas yang menjadi
wadah dan sarana bagi mahasiswa untuk mengaktualisasikan diri.
Menurut Pasal 1 Keputusan Rektor Universitas Nomor 215/F2/KPTS/UMP/XII/2000

Tentang

Ketentuan

Organisasi

Lembaga

Kemahasiswaan di Lingkungan Universitas Muhammadiyah Palembang.
a. Lembaga kemahasiswaan di Universitas Muhammadiyah Palembang
adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah
IPTEK dan IMTAQ serta integrasi kepribadian
b. Kegiatan ekstrakulikuler adalah

kegiatan

kemahasiswaan

yang

meliputi penalaran dan keilmuan, minat dan kegemaran, serta upaya
perbaikan kesejahteraan

mahasiswa

di UMP yang

berwawasan

Al-Islam serta pengabdian kepada masyarakat
c. Kedaulatan

tertinggi berada

di tangan

dilaksanakan oleh MPM melalui musyawarah

mahasiswa

UMP dan

31

Gambar I I . l
Bagan dan Struktur Organisasi di Lingkungan Universitas
Muhammadiyah Palembang

MUSYAWARAH

REKTOR

PC. IMM

DEKAN

PK IMM

MPM

BEM

D
E
P

D
p

D
E
P

D
E
P

BEM

lAFAK

BEMF
KAJUR

HMJ/
SEJENIS

Sumber: Pembantu Rektor ill UMP, 2010

BAB I I I
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Berdasarkan jenis penelitian menurut metode, jenis penelitian ini
adalah jenis penelitian survey. Penelitian survey yaitu penelitian dilakukan
pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari
sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian
relatif, distribusi dan hubungan - hubungan antar variabel sosial maupun
psikologis ( Sugiyono, 2003 : 7 ). Penelitian Jenis survey dilakukan dengan
menyebarkan angket atau kuisioner kepada responden yang telah ditetapkan
untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan yang ada yang kemudian
ditabulasi untuk dianalisis.

B. Tempat Penelitian
Tempat

penelitian

adalah

di

Fakultas

Ekonomi

Universitas

Muhammadiyah Paiembang yaitu terhadap mahasiswa yang terdaftar Tahun
2009.

C . Operasionalisasi Variabel
Agar tidak terjadi salah pengertian terhadap beberapa istilah, maka
perlu dijelaskan beberapa istilah tersebut kedalam operasionalisasi variabel.

32

33

1) Persepsi mahasiswa adalah pendapat atau pandangan mahasiswa Fakultas
Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Palembang

terhadap

Badan

Eksekutif Mahasiswa ( BEM ) FE UMP.
Indikatomya:


Persepsi dikatakan baik apabila > 60% responden menyatakan
persetujuan terhadap indikator



Persepsi dikatakan tidak baik apabila < 60% responden menyatakan
persetujuan terhadap indikator

2) Badan Eksekutif

Mahasiswa adalah

salah

satu

organisasi/lembaga

kemahasiswaan pada tingkat fakultas yaitu Fakultas Ekonomi Univesitas
Muhammadiyah Palembang yang menjadi wadah dan sarana bagi
mahasiswa untuk mengaktualisasikan diri.
Untuk mengukur bagaimana kondisi di lembaga tersebut maka digunakan
indikator sebagai berikut:


Macam - macam kegiatan ( Program Kerja )



Menambah pengetahuan dan wawasan



Pengembangan minat dan bakat



Keteladanan pengurus



Tempat menampung aspirasi



Tempat bersosialisasi

34

D. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa

Fakultas

Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang terdaftar Tahun 2009 yang
berjumlah 1.430 orang yang terdiri dari 200 mahasiswa angkatan 2005, 229
mahasiswa angkatan 2006, 315 mahasiswa angkatan 2007, 357 mahasiswa
angakatn 2008 dan 329 mahasiswa angkatan 2009 (sumber fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Palembang, 2009 ).
Dari jumlah populasi sebanyak 1.430 orang mahasiswa tersebut akan
diambil sample sebanyak 100 orang mahasiswa.
Teknik

pengambilan

sampel

menggimakan

metode

Puposive

Sampling, dimana dalam pengambilan sampel dengan alasan atau diyakini
mereka-mereka

sebagai

sampel

adalah

mahasiswa

Fakultas

Eknomi

Universitas Muhammadiyah Palembang.

E . Data yang diperlukan
1. Data Primer
Menurut Husein Umar ( 2005 : 42 ) Data yang diperoleh sendiri oleh
penulis yang didapat dari para responden melalui daftar pertanyaan atau
kuesioner. Data primer yang dimaksud dalam penelitian ini berupa
jawaban yang diberikan responden dari daftar pertanyaan tentang persepsi.
2. Data Sekunder
Menurut Husein Umar ( 2005 : 42 ). Data yang diperoleh dari lembaga
yang diteliti, dimana data tersebut telah diolah terlebih dahulu oleh
lembaga tersebut. Data sekunder yang dimaksud dalam penelitian ini