Pengaruh Pendekatan Direct Instruction Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Simetri Lipat di kelas IV SDN II Junjung Sumbergempol Tulungagung Tahun Pelajaran 2011 2012 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah sarana yang sangat penting bagi kemajuan bangsa.
Maka dari itu pemerintah harus memperhatikannya dengan sungguh-sungguh.
Sesuai dengan perkembangan zaman pendidikan yang berkualitas tinngi.
Sebagian orang memahami arti pendidikan sebagai pengajaran karena pendidikan
pada umumnya selalu membutuhkan pengajaran. Pendidikan adalah upaya sadar
yang dilakukan agar peserta didik atau siswa dapat mencapai tujuan tertentu. 1
Menurut Achmad Munib, Pendidikan adalah:
…usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan orang-orang yang diserahi
tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat
dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan.2
Berdasarkan UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan
Nasional yaitu:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrmpilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.3


1
R. Soedjadi, Kiat Pendidikan Matematika
Di Indonesia , (Jakarta: Dirjen
Diknas, 2000), hal. 6
2
Daryanto, Media Pembelajaran, (Yogyakarta:Gava Media, 2010), hal. 1
3
Undang-undang Republik Indonesia Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Citra Umbara,
2006), hal. 1
1

2

Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. 4
Sejalan dengan itu tujuan pendidikan adalah perubahan perilaku yang diinginkan

terjadi setelah siswa belajar,5 dan juga tujuan pendidikan merupakan proses
pendidikan terarah pada peningkatan penguasaan pengetahuan, kemampuan,
keterampilan, pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka pembentukan
dan pengembangan diri peserta didik.6
Berdasarkan Undang-undang sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun
2003 Pasal 2 ayat 3 tentang tujuan Pendidikan yang berbunyi:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.7
Dilihat dari uraian di atas pendidikan sangat penting dalam kehidupan
manusia, karena itu pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Bahkan
4

Conny Semiawan, Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah
Dasar, (Jakarta: PT Indeks, 2002), hal. 120
5

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hal.
35
6
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hal. 4
7
Undang-undang Republik Indonesia ……, hal. 3

3

maju mundurnya suatu masyarakat atau bangsa ditetapkan oleh maju mundurnya
pendidikan. Dalam setiap proses pendidikan, peserta didik merupakan komponen
masukan mentah yang mempunyai kedudukan paling penting. Tidak mungkin
suatu proses pendidikan dapat berlangsung tanpa adanya kehadiran peserta didik,
maka sebagai pendidik guru adalah orang yang pertama yang memegang peranan
penting. Guru diharapkan dapat merancang dan mengelola proses pembelajaran
agar dapat mengajar dengan baik, terutama dalam bidang studi matematika.
Matematika merupakan dasar dari ilmu pengetahuan yang dapat disebut sebagai
ratu dan pelayan ilmu pengetahuan.8
Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berfikir. Oleh

karena itu matematika sangat diperlukan baik untuk sehari-hari maupun dalam
menghadapi kemajuan IPTEK sehingga matematika perlu dibekalkan kepada
setiap peserta didik sejak SD bahkan sejak TK.9 Matematika merupakan alat
yang memperjelas dan menyederhanakan suatu keadaan atau situasi menjadi
abstrak, idealisasi atau generalisasi dalam pemecahan masalah. Matematika juga
dapat meningkatkan kemampuan berfikir dengan jelas, logis, teratur, dan
sistematis. Hal itulah yang mengakibatkan pentingnya belajar matematika.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 Tahun 2006
dijelaskan bahwa tujuan pelajaran Matematika di sekolah adalah agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
8

Herman Hudoyo, Pengembangan Kurikulum Matematika, (Bandung: UPI Bandung, 2003),

hal. 25
9

Ibid,…hal. 45

4


1.

Memahami konsep matematika

2.

Menggunakan peralatan pada pola dan sifat

3.

Memecahkan masalah

4.

Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain.

5.


Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan.10
Sekarang ini banyak anak menganggap matematika sebagai bidang studi

yang paling sulit. Maka dari itu dalam mengajar matematika guru mengatur kelas
dengan sebaik-baiknya dan menciptakan kondisi yang kondusif sehingga siswa
dapat berpartisipasi aktif dalam proses belajar. Dengan berpartisipasi aktif, siswa
mengalami, menghayati, dan memperdalam pelajaran yang diikuti, sehingga
pelajaran tertanam secara mendalam dalam diri siswa. Salah satu hal yang
mempengaruhi terhadap hasil belajar dan pemahaman konsep dasar siswa adalah
pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan yang
digunakan dalam mengajar di kelas, terutama dalam pembelajaran matematika di
Sekolah Dasar, karena tidak semua model pembelajaran cocok untuk semua
pokok bahasan. Selain itu, pengajaran matematika di SD mempunyai tujuan
khusus, antara lain:
1.

Menumbuhkan dan menggambarkan ketrampilan berhitung sebagai alat
dalam kehidupan sehari-hari.

10


M. Maskur dan A.H. Fathani, Mathematical Intelligence: Cara Cerdas Melatih Otak dan
Menanggulangi Kesulitan belajar. (Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2007), hal. 52-53

5

2.

Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan dalam kegiatan
matematika.

3.

Mengembangkan pengetahuan dasar matematika sebagai bekal belajar lebih
lanjut di sekolah lanjutan.

4.

Membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif, dan disiplin.11
Dalam pembelajaran matematika di kelas selama ini adalah pembelajaran


secara konfensional atau ceramah dimana siswa hanya menerima apa yang
disampaikan oleh guru dan urutan penyajian bahan dimulai dari abstrak ke
konkret yang bertentangan dengan perkembangan kognitif siswa dan kurang
memanfaatkan lingkungan siswa sebagai sumber belajar. Mata pelajaran
Matematika dirasakan sebagai mata pelajaran yang kurang menarik bagi siswa
dan membosankan, karena cakupan dari materi ini sangat luas sekali. Mata
pelajaran matematika yang diajarkan di Sekolah Dasar merupakan suatu mata
pelajaran yang berisikan tentang konsep-konsep dasar matemtika.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembelajaran itu bisa berhasil
atau tidak, salah satunya faktor pendidik atau guru. Seorang guru yang baik harus
menjadi mediator dan fasilitator. Guru hendaknya memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang cukup tentang materi yang akan disampaikan. Untuk mengatasi
hal ini, diperlukan suatu pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dan
sesuai dengan tujuan pembelajaran matematika yaitu pembelajaran matematika
Direct Instruction.
11

Soedjadi, Kiat Pendidikan Matematika ……, hal. 44


6

Model pembelajaran Direct Instruction ini pertama kali dikembangkan
oleh John Donard dan Neal Miller serta Albert Berunda yang mempercayai
bahwa sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara selektif dan
mengingat tingkah laku orang lain. Pemikiran mendasar dari Direct Instruction
adalah bahwa siswa belajar dengan mengamati secara selektif, mengingat dan
meniru tingkah laku gurunya. Atas dasar pemikiran tersebut hal penting yang
harus diingat dalam menerapkan Direct Instruction adalah menghindari
menyampaikan pengetahuan yang terlalu kompleks.12 Siswa tidak boleh
dipandang sebagai subjek belajar, sehingga siswa diharapkan benar-benar
menguasai konsep. Dalam hal ini guru berperan sebagai penyampai informasi,
fasilitator, motifator, dan pengelola kelas yang dapat membuat suasana kelas jadi
menyenangkan.
Pengalaman belajar matematika yang lalu dari siswa akan mempengaruhi
proses belajar matematika selanjutnya.13 Dengan demikian pemahaman konsep di
SD akan berpengaruh terhadap penguasaan materi lebih lanjut. Sehingga
lemahnya pengetahuan konsep di SD akan berakibat lemahnya pemahaman pada
konsep lain dalam matematika di tingkat selanjutnya. Oleh karena itu, guru perlu
menanamkan konsep dasar matematika pada siswa dengan baik agar siswa dapat

menerapkan konsep-konsep itu untuk membantu menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.
12

Kardi dan Nur, “Pembelajaran Langsung” dalam http://rudyunesa.blogspot.com/2011/05/model-pengajaran-langsung-direct.html, diakses 3 Mei 2012.
13
Herman Hudojo,……… hal. 5

7

Dalam penelitian ini peneliti akan memfokuskan pada materi Simetri
Lipat pada Bangun Datar. Karena bangun datar di Sekolah Dasar merupakan
ilmu dasar dari ilmu hitung bangun untuk di sekolah tingkat selanjurtnya. Maka,
pemahaman konsep-konsep dasar di Sekolah Dasar adalah pondasi untuk
pemahaman selanjutnya.
Setelah mengetahui bagaimana Direct Instruction serta pentingnya
pemahaman konsep dasar dan hasil belajar bangun datar bagi siswa SD, maka
peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian di SDN 2 Junjung Sumbergempol
Tulungagung. Peneliti memilih SDN 2 Junjung Sumbergempol Tulungagung
sebagai tempat penelitian karena beberapa alasan, antara lain: guru di SD

tersebut belum menggunakan pembelajaran matematika Direct Instruction ketika
mengajar di kelas tapi masih menggunakan pembelajaran konvensional, siswa
masih banyak yang belum paham konsep dari bangun datar, belum pernah
diadakan penelitian di sekolah tersebut dengan tema yang sama.
Maka, untuk mengetahui apakah Direct Instruction berpengaruh terhadap
nilai hasil belajar siswa peneliti mengambil judul “Pengaruh Pendekatan Direct
Instruction terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Simetri Lipat di
kelas IV SDN 2 Junjung Sumbergempol Tulungagung Tahun Pelajaran
2011/2012”.

B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah
1.

Identifikasi Masalah

8

2.

a. Pembahasan tentang model pembelajaran direct instruction
b. Pembahasan tentang pengertian hasil belajar matematika.
Pembatasan Masalah
Identifikasi masalah penelitian sebagaimana di atas, selanjutnya
penulis membatasinya agar tidak terjadi pelebaran pembahasan. Adapun
pembatasan masalah dimaksud adalah:
a. Pembelajaran Direct Instruction
b. Pengaruh Pendekatan Direct Instruction terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Pokok Bahasan Simetri Lipat di kelas IV SDN 2 Junjung
Sumbergempol Tulungagung Tahun Pelajaran 2011/2012”.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
a. Adakah pengaruh dari pendekatan Direct Instruction terhadap hasil belajar
siswa pada pokok bahasan Simetri Lipat di kelas IV SDN 2 Junjung
Sumbergempol Tulungagung Tahun Pelajaran 2011/2012?
b. Seberapa besar pengaruh dari pendekatan Direct Instruction terhadap hasil
belajar siswa pada pokok bahasan Simetri Lipat di kelas IV SDN 2 Junjung
Sumbergempol Tulungagung Tahun Pelajaran 2011/2012?

D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang:

9

1) Untuk mengetahui adanya pengaruh pendekatan Direct Instruction terhadap
hasil belajar siswa pada pokok bahasan Simetri Lipat di kelas IV SDN 2
Junjung Sumbergempol Tulungagung Tahun Pelajaran 2011/2012.
2) Untuk mengetahui besarnya pengaruh pendekatan Direct Instruction terhadap
hasil belajar siswa pada pokok bahasan Simetri Lipat di kelas IV SDN 2
Junjung Sumbergempol Tulungagung Tahun Pelajaran 2011/2012.

E. Penegasan Istilah
Penegasan konseptual
a.

Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang/ benda) yang
ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.14

b.

Pedekatan adalah suatu jalan, cara, atau kebijaksanaan oleh guru untuk
mencapai tujuan pengajaran apabila kita melihatnya dari sudut bagaimana
proses pengajaran atau materi pengajaran itu dikelola.15

c.

Direct Instruction adalah model pembelajaran yang menekankan pada
penguasaan konsep dan/atau perubahan perilaku dengan mengutamakan
pendekatan deduktif.16

14
15

Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1984)
Asep jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2008),

hal 23
16

Kardi dan Nur, Pembelajaran Langsung,
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/01/27/model-pembelajaran-langsung/, diakses 25 April
2012

10

d.

Hasil Belajar adalah Perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti
proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan.17

e.

Simetri adalah kedua belah bagiannya sama atau setangkup.18

Penegasan operasional
Pengaruh penedekatan direct instruction dalam meningkatkan pemahaman
konsep matematika siswa kelas IV SDN 2 Junjung Sumbergempol Tulungagung
ialah pengaruh yang ditimbulkan dari adanya pendekatan direct instruction
secara integrasi dimana pada saat pembelajaran siswa diinstruksikan untuk
memahami konsep matematika dengan teknik kreatif menggunakan gambar dan
alat peraga. Sehingga diharapkan agar pemahaman konsep matematika siswa
kelas IV SDN 2 Junjung Sumbergempol Tulungagung meningkat. Pemahaman
konsep matematika dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep yang
diperoleh dari proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan direct
instruction pada materi simetri lipat dengan asumsi bahwa semakin tinggi hasil
post-test yang diperoleh siswa maka semakin tinggi pemahaman konsep
matematikanya.
F.

Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis

17

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar,….. hal. 35
Soenarjo, Matematika Untuk SD dan MI, (jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional, 2008), Hal. 244
18

11

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif
untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, khususnya yang berkaitan
dengan upaya memahami siswa dalam pelajaran matematika.
2. Secara Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
a. Bagi guru
Diharapkan dapat digunakan untuk mengoptimalkan proses belajar
mengajar Matematika di kelas sehingga dapat mencapai prestasi dan
tujuan yang diharapkan. Selain itu juga dapat digunakan acuan agar para
guru lebih mendalam dalam menjelaskan konsep-konsep dasar dari
matematika karena itu akan berpengaruh terhadap pemahaman materi
selanjutnya.
b. Bagi Siswa
Untuk informasi agar siswa lebih menyadari tentang potensi yang dimiliki
dan pentingnya menguasai dan memahami konsep dasar matematika
sehingga akan mendukung dalam upaya meningkatkan hasil belajar
Matematika.
c. Bagi sekolah
Sebagai masukan untuk menentukan haluan dan kebijakan dalam
membantu meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik.
d. Bagi pembaca

12

Dapat digunakan bahan acuan untuk mengadakan penelitian serupa yang
lebih lanjut.

G. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu penelitian yang harus diuji
kebenarannya dengan jalan riset.19
Sesuai dengan judul penelitian ini, maka penulis mengajukan hipotesis
sebagai berikut:
1.

Hipotesis Alternatif (Ha)
Hipotesis alternatif yaitu hipotesis yang menyatakan ada hubungan
antara independent variable (X) dan dependent variable (Y).20
Ha: Ada pengaruh pendekatan Direct Instruction terhadp hasil belajar
siswa pada pokok bahasan Simetri Lipat di kelas IV SDN 2 Junjung
Sumbergempol Tulungagung Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Hipotesis Nol (Ho)
Hipotesis nol yaitu hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan
antara independent variable (X) dan dependent variable (Y).21

19

Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, (Bandung: Mandar Maju, 1996), hal.48
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta: SUKSES Offset,2009), hal.88
21
Ibid., hal.88
20

13

Ho: Tidak ada pengaruh pengaruh pendekatan Direct Instruction terhadp
hasil belajar siswa pada pokok bahasan Simetri Lipat di kelas IV SDN 2
Junjung Sumbergempol Tulungagung Tahun Pelajaran 2011/2012.

H. Sistematika Skripsi
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan menyeluruh dalam
pembahasan ini maka penulis akan menggunakan sistematika sebagai berikut:
a. Bagian awal
Bagian awal dalam skripsi terdiri dari halaman judul, halaman
persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman
persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar
dan daftar lampiran.
b. Bagian inti
Bab I Pendahuluan, terdiri dari: (a) latar belakang masalah, (b)
identifikasi dan pmbatasan masalah, (c) rumusan masalah, (d) tujuan
penelitian, (e) penegasan istilah, (f) manfaat penelitian, (g) hipotesis, (h)
sistematika skripsi.
Bab II Landasan Teori, terdiri dari (a) hakekat matematika, (b) proses
belajar mengajar matematika, (c) direct instruction dalam pembelajaran
matematika, (e) hasil belajar, (f) materi Simetri Lipat, (g) kerangka pemikiran,
(h) hipotesis.

14

Bab III Metode Penelitian, terdiri dari (a) jenis penelitian, (b) populasi,
sampling dan sampel penelitian, (c) sumber data, (e) variabel, data,
pengukuran (g) metode dan instrumen pengumpulan data, (h) prosedur
penelitian, (i) analisis data.
Bab IV Laporan Hasil Penelitian, terdiri dari (a) deskripsi hasil
penelitian, (b) penyajian data dan analisis data, (c) analisis data hasil
penelitian, (d) rekapitulasi hasil penelitian, (e) pembahasan hasil penelitian.
Bab V Penutup, terdiri dari (a) kesimpulan, (b) saran.
c. Bagian akhir
Bagian Akhir, terdiri dari daftar pustaka, lampiran, riwayat hidup
peneliti, surat keaslian, surat bimbingan skripsi, kartu bimbingan skripsi, dan
surat ketaranagan peneliti.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendekatan Direct Instruction Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Simetri Lipat di kelas IV SDN II Junjung Sumbergempol Tulungagung Tahun Pelajaran 2011 2012 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 2

Pengaruh Pendekatan Direct Instruction Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Simetri Lipat di kelas IV SDN II Junjung Sumbergempol Tulungagung Tahun Pelajaran 2011 2012 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 2

Pengaruh Pendekatan Direct Instruction Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Simetri Lipat di kelas IV SDN II Junjung Sumbergempol Tulungagung Tahun Pelajaran 2011 2012 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung ANI DAFTAR PUSTAKA

0 0 4

Pengaruh Pendekatan Direct Instruction Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Simetri Lipat di kelas IV SDN II Junjung Sumbergempol Tulungagung Tahun Pelajaran 2011 2012 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 2

Pengaruh Pendekatan Direct Instruction Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Simetri Lipat di kelas IV SDN II Junjung Sumbergempol Tulungagung Tahun Pelajaran 2011 2012 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 16

Pengaruh Pendekatan Direct Instruction Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Simetri Lipat di kelas IV SDN II Junjung Sumbergempol Tulungagung Tahun Pelajaran 2011 2012 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 17

Pengaruh Pendekatan Direct Instruction Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Simetri Lipat di kelas IV SDN II Junjung Sumbergempol Tulungagung Tahun Pelajaran 2011 2012 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 42

Pengaruh Pendekatan Direct Instruction Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Simetri Lipat di kelas IV SDN II Junjung Sumbergempol Tulungagung Tahun Pelajaran 2011 2012 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 1

Pengaruh Strata Akademik Guru Dan Kompetensi Profesionalisme Terhadap Prestasi Belajar Matematika Peserta Didik Di SDN II Junjung Sumbergempol Tahun Pelajaran 2011 2012 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 75

Pengaruh Pendekatan Edutainment Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Simetri Pada Bangun Datar Siswa Kelas IV SDI Al Munawwar Pondok Pesantren Panggung Tulungagung Tahun Ajaran 2011 2012 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 4