Pengaruh Pendidikan Gizi tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan dengan Media Booklet terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswi SMK Negeri 1 Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK)
Masalah gizi beban ganda yaitu masalah gizi kurang dan gizi lebih di

Indonesia masih merupakan masalah serius yang harus diselesaikan untuk
menciptakan generasi berkualitas. Seribu hari pertama kehidupan merupakan salah
satu gerakan untuk memutus masalah gizi baik dari penyakit menular maupun tidak
menular yang terjadi pada kelompok rawan gizi seperti ibu hamil dan bayi yang
dimulai dari usia pertama kali dalam kandungan sampai berusia dua tahun (Hadiat,
2015).
Masalah gizi yang terjadi pada anak merupakan dampak dari kesalahan dalam
memilih bahan makanan untuk dikonsumsi serta ketidakseimbangan antara asupan
makanan yang dikonsumsi dengan keluaran zat gizi atau dapat dikatakan asupan
melibihi keluaran atau sebaliknya yang dapat menimbulkan dampak yang buruk
berupa penyakit kronis, berat badan tidak ideal, alergi, karies dll (Arisman, 2009).
Oleh karena itu diperlukan gerakan seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK) untuk
mengantisipasi terjadinya masalah gizi ini. Dampak buruk yang ditimbulkan jika

terjadi masalah gizi pada masa 1000 hari pertama kehidupan seperti malnutrisi, akan
sulit untuk diperbaiki dan biasanya akan bersifat permanen dan berjangka panjang
(Achadi, 2014).

13
Universitas Sumatera Utara

14

Seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK) merupakan gerakan yang sejalan
dengan upaya penanganan masalah gizi secara global yang diprakarsai oleh PBB dan
disebut dengan Scalling Up Nutrition (SUN). Kegiatan 1000 HPK ini dibagi menjadi
dua intervensi yaitu intervensi spesifik yang menjadi titik kritis dalam membentuk
SDM berkualitas lebih fokus kepada ibu hamil, bayi kelompok umur 0-6 bulan dan 723 bulan atau sejak anak masih dalam kandungan sampai berusia 2 tahun dan
intervensi sensitif yang sasarannya berada diluar sektor kesehatan yang dapat
mendukung kesehatan seperti penyediaan air bersih dan sanitasi, keluarga berencana,
jaminan kesehatan masyarakat, jaminin persalinan dasar, ketahanan pangan dan gizi,
fortifikasi pangan, pendidikan gizi masyarakat, intervensi untuk remaja putri dan
pengentasan kemiskinan (Direktorat Bina Gizi (2014) dalam Kementerian Sosial RI,
(2015)).

Seribu hari pertama kehidupan sendiri terdiri dari 270 hari selama kehamilan
dan 730 hari kehidupan perrtama sejak bayi lahir yang disebut juga dengan golden
period karena pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan
cepat dan apabila tidak dimanfaatkan akan terjadi kerusakan yang bersifat permanen
(Achadi, 2014)
2.1.1

Periode Kehamilan (280 Hari)
Awal kehamilan merupakan titik awal perhatian terhadap anak. Hal yang

harus dipastikan dalam 1000 hari pert ama kehidupan yaitu anak harus mendapatkan
asupan gizi yang optimal agar penurunan status gizi anak dapat dicegah sejak awal
(Priyatna, 2014).

Universitas Sumatera Utara

15

Masa kehamilan yang dapat juga disebut sebagai masa pertumbuhan janin
yang sangat cepat dalam kandungan ibu. Pada kehamilan 8 minggu pertama terbentuk

cikal bakal yang akan menjadi jantung, otak, hati, ginjal, tulang dan yang lainnya
sedangkan pada usia 9 minggu hingga masa kelahiran terjadi pertumbuhan dan
perkembangan lebih lanjut dari organ tubuh hingga siap untuk hidup diluar
kandungan ibu (Achadi, 2014). Bayi dalam kandungan sangat bergantung pada
kesehatan dan nutrisi ibunya yang baik saat periode kehamilan. Kekurangan gizi yang
dialami ibu hamil akan berdampak buruk bagi dirinya dan janin yang dikandungnya
(Chomaria, 2011).
Wanita hamil merupakan salah satu dari kelompok rawan gizi. Tidak hanya
gizi ibu yang harus diperhatikan namun gizi bayi dalam kandungan juga harus
diperhatikan oleh karena itu dianjurkan untuk menambah 300 kkal perhari dari total
kalori yang dikonsumsi oleh ibu sebelum hamil (Arisman,2009). Bila ibu mengalami
kekurangan gizi pada saat hamil, masalah yang dapat terjadi pada janin adalah
prematur, lahir mati, kematian prenatal (kematian pada bayi kurang dari 7 hari), dan
pada ibu dapat terjadi anemia gizi, penurunan daya tahan tubuh, kesulitan dalam
persalinan, dll. Dampak kekurangan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan tidak
hanya terkait dengan pertumbuhan fisik namun juga berpengaruh terhadap
perkembangan mental dan kecerdasan yang terlihat dari ukuran fisik yang tidak
optimal dan kualitas kerja yang tidak mampu bersaing pada usia dewasa (Nurhati,
2009).


Universitas Sumatera Utara

16

Pertumbuhan dan perkembangan janin (280 hari) dalam rahim berlangsung sangat
cepat oleh karena itu nutrisi yang dibutuhkan bayi harus terpenuhi. Ibu hamil
memiliki kebutuhan gizi cenderung lebih besar daripada wanita yang tidak hamil.
Adapun syarat makanan sehat bagi ibu hamil yaitumampu menyediakan energi
(kalori) yang cukup dan menyediakan semua nutrisiyang dibutuhkan untuk kesehatan
ibu dan pertumbuhan janin, dapat menghidarkan pengaruh negatif bagi janin dan
mampu mendukung metabolisme tubuh ibu dalam memelihara berat badan, kadar
gula darah dan tekanan darah ibu (Hidayati, 2014).
Kehamilan biasanya disadari beberapa bulan setelah pembuahan yang artinya
pada awal kehamilan embrio yang dikandung oleh ibu masih dapat terpapar oleh
kebiasaan yang tidak baik oleh ibu seperti minum alkohol, merokok dll. Jadi ada
baiknya jika jauh sebelum kehamilan terjadi calon ibu mempersiapkan diri dengan
memperbaiki status gizi agar tidak terlalu kurus dan tidak terlalu gemuk serta
meninggalkan kebiasaan buruk yang biasa dilakukan sebelum hamil.
Hal yang sebaiknya dilakukan oleh ibu hamil yaitu memperbaiki pola makan
yang tidak teratur manjadi teratur dan tidak melewatkan sarapan pagi. Makan yang

tidak teratur dapat memperberat kerja insulin sehingga meningkatkan resiko obesitas.
Jika ibu mengalami obesitas dan sudah terlanjur hamil maka tidak diperbolehkan
mengurangi berat badan karena dikhawatirkan akan mempengaruhi perkembangan
janin, namun ibu dapat mengurangi konsumsi lemak/minyak yang berlebihan dan
melakukan olahraga ringan untuk membakar lemak tubuh. Ibu hamil yang gemuk
dapat memicu timbulnya masalah dalam proses dan pasca persalinan. Infeksi setelah

Universitas Sumatera Utara

17

bersalin akibat banyaknya pembuluh darah ibu yang tersumbat sering terjadi, selain
itu lemak yang berlipat pada lapisan kulit merupakan media kondusif bagi
pertumbuhan kuman hingga resiko infeksi semakin meningkat. Resiko lainnya yaitu
penyempitan pada plasenta, lemak dapat menghambat suplai oksigen kepada janin
sehingga dapat menyebabkan kerusakan otak dan ganggguan pada paru-paru janin.
Resiko lainnya yang dapat terjadi ialah obesitas pada bayi (Hidayati, 2014).
Selain mengatur jadwal makan, kualitas keamanan makanan, nutrisi yang
terkandung didalamnya juga harus diperhatikan. Sebaiknya pilih makanan segar dan
mengutamakan mengolah sendiri makanan yang dikonsumsi daripada membeli

jajanan dipasaran yang belum terjamin kebersihan dan kualitas bahannya. Selain itu
imbangi dengan mengkonsumsi buah dan sayur serta perhatikan asupan air agar tidak
terjadi dehidrasi.Perhatikan ibu agar sebelum dan selama hamilmemiliki status gizi
baik dan tidak mengalami kurang energi kronik (KEK). Wanita usia subur yang
berusia 19 tahun besar resikonya terkena KEK dan melahirkan bayi BBLR. Pada
penelitian Nurmadinisia (2012) diketahui sebesar 65% ibu hamil KEK di kota Depok
yang mendapatkan PMT berat badannya bertambah sesuai dengan usia kehamilan
yang dikandungnya.
Makan dengan porsi kecil tetapi sering dalam memenuhi kebutuhan gizi ibu
hamil jauh lebih baik mengingat ada masa mual muntah pada kehamilan. Makan
makanan beraneka ragam 1 porsi lebih banyak dari sebelum hamil terutama pangan
hewani (Kemenkes RI, 2011). Berikut yang harus dipenuhi oleh ibu hamil selama
kehamilan:

Universitas Sumatera Utara

18

a. Energi
Kebutuhan energi selama hamil cenderung berbeda dari sebelum hamil, oleh

karena itu WHO menganjurkan jumlah tambahan sebesar 150 kkal sehari pada
trimester satu, dan 350 kkal selama trimester dua dan tiga karena Kebutuhan akan
energi pada trimester I sedikit sekali meningkat setelah itu sepanjang trimester dua
dan tiga kebutuhan akan terus meningkat sampai akhir kehamilan. Energi tambahan
selama trimester dua diperlukan untuk pemekaran jarinan ibu yaitu penambahan
volume darah, pertumbuhan uterus dan payudara serta penumpukan lemak sedangkan
pada trimester tiga diperlukan untuk pertumbuhan janin dan plasenta (Arisman,
2009). Sumber energi utama dapat diperoleh dari makanan pokok seperti beras,
sereal, umbi-umbian tepung dan hasil olahannnya
b. Protein
Diperkirakan sebanyak 925 gr protein yang dibutuhkan ibu selama kehamilan.
Dalam satu hari asupan protein dapat mencapai 75-100 gr atau sekitar 12% dari
jumlah total kalori atau sekitar 1,3 gr/kg/hari pada gravida matur, 1,5 gr/kg/hari pada
usia ibu hamil15-18 tahun dan 1,7 gr/kg/hari pada usia ibu hamil dibawah 15 tahun.
Sumber protein sebaiknya 2/3 bagian merupakan dari pangan yang bernilai biologi
tinggi seperti daging yag tidak berlemak, susu, telur dll (Arisman, 2009).
c. Lemak
Lemak yang baik adalah lemak nabati yang berasal dari tumbuhan seperti
santan dan minyak. Lemak berfungsi untuk melarutkan viamin A,D, E, dan K.
Konsumsi lemak sebaiknya 10-25% dari kebutuhan energi (Hidayati, 2014).


Universitas Sumatera Utara

19

d. Asam Folat
Asam folat kebutuhannya meningkat dua kali lipat selama hamil. Kekurangan
asam folat akan mengakibatkan meningkatnya rasa lelah, ganguan tidur serta
meningkatkan kepekaan. Asam folat berfungsi memproduksi sel darah merah dan
mencegah anemia pada ibu hamil dan memegang peranan penting bagi
perkembangan embrio. Asam folat dapat membantu mencegah cacat pada otak dan
tulang belakang dan juga dapat meningkatkan resiko bayi lahir prematur, BBLR serta
gangguan pertumbuhan janin (Hidayati, 2014). Kebutuhan asam folat sebelum dan
selama kehamilan yaitu sekitar 0,4-0,8 mg/ hari yang bisa diperoleh dari makanan
yang berwarna hijau, jeruk, buncis, kacang-kacangan dan gandum. Dalam mengolah
sayuran harus diperhatikan cara memasak yang benar agar kandungan asam folat
tidak rusak karena asam folat tidak stabil pada suhu panas serta dalam menghindari
mengonsumsinya bersamaan denngan penganggu penyerapan asam folat seperti
alkohol, aspirin dll (Arisman, 2009).
e. Vitamin A

Pada ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi vitamin A secara seimbang,
tidak berlebih dan tidak kurang terutama diawal-awal kehamilan. Jika ibu hamil
mengonsumsi lebih dari 10.000 IU maka lebih beresiko 2,4 kali terjadinya kelainan
jantung, otak dan sumsum tulang belakang dibandingkan yang mengonsumsi 5.000
IU atau kurang (Hidayati, 2014). Jika konsumsi vitamin A kurang juga beresiko bayi
lahir prematur dan BBLR serta terjadi hambatan pertumbuhan dalam rahim
(Aritonang, 2010). Angka kecukupan vitamin A yang dianjurkan bagi ibu hamil

Universitas Sumatera Utara

20

adalah 800 RE/hari. Vitamin A memiliki peranan penting dalam fungsi tubuh
terutama penglihatan, imunitas serta perkembangan jaringan tubuh. Vitamin A dapat
diperoleh dari buah-buahan dan sayur yang berwarna hijau atau kuning,
mentega,susu, kuning telur dll (Fikawati, 2015).
f. Vitamin C
Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi 85 mg vitamin c perhari yang
berguna sebagai antioksi dan yang melindungi jaringan dari kerusakan serta berfungsi
untuk pembentukan kolagen dan penghantar sinyal di otak bayi dan dapat membantu

penyerapan Fe. Vitamin c dapat diperoleh dari tomat, jeruk, stroberi dll (Hidayati,
2014).
g. Zat Besi
Zat besi berfungsi untuk memproduksi hemoglobin (Hb) yaitu protein di sel
darah merah yang memiliki peran sebagai pembawa oksigen ke jaringan tubuh.
Kebutuhan zat besi dua kali lipat selama hamil yaitu. Sekitar 1000 mg selama hamil
(Aritonang, 2010) yang dapat diperoleh dari daging merah, unggas dll. Kekurangan
zat besi dapat menyebabkan kekurangan Hb dalam darah yang diperlukan untuk
membawa oksigen kepada janin.Pada kenyataannya banyak ibu hamil yang
memperoleh zat besi dalam bentuk tablet tambah darah tidak mengetahui beberapa
aturan dalam mengonsumsinya seperti tidak boleh mengonsumsi tablet zat besi
dengan teh manis, susu dan suplemen kalsium, sebaiknya diminum dengan air putih
saja dan dikonsumsi pada malam hari disertai dengan konsumsi buah yang

Universitas Sumatera Utara

21

mengandung vitamin C agar membantu penyerapan zat besi. Tablet zat besi yang
telah berubah warna sebaiknya tidak dikonsumsi lagi (Hidayati, 2014).

h. Zink
Zink merupakan mikro mineral dan sumber zink yang paling dikenal ialah
ikan dan daging karena zink yang bersumber dari hewan lebih mudah diserap oleh
tubuh dari pada yang bersumber dari nabati. Pada beberapa studi kekurangan zink
dapat menyebabkan proses kelahiran yang lama dan sulit, perdarahan saat
melahirkan, bayi lahir prematur, cacat pada janin dan juga hipertensi. Kebutuhan zink
pada trimester pertama adalah 0,5 mg/hari dan pada terimester kedua dan tiga 1,5
mg/hari (Aritonang, 2010).
i. Kalsium
Menurut Aritonang (2010) Kebutuhan kalsium ibu hamil yang perlu ditambah
ialah sekitar 400 mg/hari untuk memenuhi kebutuhan janin dan juga ibu untuk
menguatkan tulang dan gigi. Hampir keseluruhan dari tambahan kalsium ini
ditransfer ke tulang bayi. Pada ibu hamil yang diberikan suplemen kalsium (Kalk)
maka sebaiknya tidak mengonsumsinya dengan tablet tambah darah karena dapat
mengurangi penyerapannya.
j. Yodium
Yodium dibutuhkan dalam jumlah sedikit dalam tubuh namun sangat
berpengaruh terhadap kecerdasan anak dan juga keterbelakangan mental serta
mengurangi kemungkinan kematian bayi. Kekurangan yodium dapat menyebabkan

Universitas Sumatera Utara

22

kerusakan otak permenen pada bayi. Pada ibu hamil dianjurkan untuk menambah
kadar yodium 25 µg/hari.
Pengukuran status gizi ibu hamil sering dilihat dari ukuran lingkar lengan atas
(LiLA). Ibu hamil diharapkan memiliki ukuran LiLA minimal 23,5 cm karena ibu
hamil yang memiliki LiLA < 23,5 cm beresiko menderita kekurangan energi kronik
(KEK) dan dikhawatirkan akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah
(BBLR) atau

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendidikan Gizi 1000 Hari Pertama Kehidupan terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SMA Negeri 1 Secanggang Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat 2014

28 168 135

STUDI DESKRIPTIF PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG GIZI 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN DI PUSKESMAS SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

0 0 8

Pengaruh Pendidikan Gizi tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan dengan Media Booklet terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswi SMK Negeri 1 Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil

0 1 17

Pengaruh Pendidikan Gizi tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan dengan Media Booklet terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswi SMK Negeri 1 Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil

0 0 2

Pengaruh Pendidikan Gizi tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan dengan Media Booklet terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswi SMK Negeri 1 Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil Chapter III VI

2 14 38

Pengaruh Pendidikan Gizi tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan dengan Media Booklet terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswi SMK Negeri 1 Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil

7 22 9

Pengaruh Pendidikan Gizi tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan dengan Media Booklet terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswi SMK Negeri 1 Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil

0 0 24

A. DATA SISWA - Pengaruh Pendidikan Gizi 1000 Hari Pertama Kehidupan terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SMA Negeri 1 Secanggang Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat 2014

0 0 30

Pengaruh Pendidikan Gizi 1000 Hari Pertama Kehidupan terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SMA Negeri 1 Secanggang Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat 2014

0 3 6

PENGARUH PENDIDIKAN GIZI 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAPSISWA SMA NEGERI 1 SECANGGANG KECAMATAN SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014 TESIS

0 0 16