Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Campuran Palm Fatty Acid Destillate (Pfad) Dan Crude Palm Oil (CPO)

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Kelapa sawit merupakan tumbuhan yang dimanfaatkan dalam bidang industri sebagai

penghasil minyak masak, minyak sawit industri maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunan
kelapa sawit merupakan salah satu agribisnis yang cukup besar dan mempunyai pasar yang
sangat baik di dunia karena hasil produksinya merupakan kebutuhan sehari – hari
masyarakat. Perkebunan kelapa sawit Indonesia merupakan perkebunan nomor dua besar di
Asia setelah Malaysia, namun proyeksi ke depan memperkirakan bahwa pada tahun 2009
Indonesia akan menempati posisi pertama.
Kelapa sawit dipanen dalam bentuk tanda buah segar. Tanda buah segar digiling
menghasilkan biji sawit, CPO (Crude Palm Oil), dan residu / ampas. Setelah pemisahan –
pemisahan produk tersebut diolah lebih lanjut. CPO dapat difraksinasi dan dimurnikan.
Fraksinasi memecah CPO menjadi dua bagian : olein (bagian cair) dan stearin (bagian yang
padat). Buah sawit memiliki daging dan biji sawit (kernel), dimana daging sawit dapat diolah
menjadi CPO sedangkan biji sawit diolah menjadi PKO (Palm Kernel Oil). Pemisahan CPO
dan PKO dapat menghasilkan oleokimia dasar yang terdiri dari asam lemak dan gliserol.

Secara keseluruhan proses penyulingan minyak sawit tersebut dapat menghasilkan 73%
olein, 21% stearin, 5% PFAD (Palm Fatty Acid Destillate), dan 0,5% buangan. PFAD adalah
hasil sisa dari hasil pembuatan minyak goreng yang jumlahnya sangat bagus. CPO Non
Edible Oil adalah pencampuran antara PFAD dan CPO (1:4) yang dapat diaplikasikan

Universitas Sumatera Utara

sebagai bahan untuk menghasilkan produk yang dikonsumsi untuk binatang – binatang
peliharaan.
Hasil yang terpenting dari tanaman kelapa sawit adalah minyak sawit yang diperoleh
dari ekstraksi daging buah (pericarp). Hasil lain yang tidak kalah penting adalah minyak inti
sawit atau kernel yang juga diperoleh dengan cara ekstraksi. Tahapan dari pengolahan buah
kelapa sawit adalah sebagai berikut :
1. Perebusan (sterilisasi)
2. Perontokan buah
3. Pelumatan buah
4. Pengempaan (ekstraksi minyak sawit)
5. Pemurnian (klarifikasi minyak)
6. Pemisahan biji dengan serabut
7. Pengeringan dan pemisahan inti sawit dari cangkang


1.2.

Permasalahan

Berapa kadar asam lemak bebas dari CPO, PFAD dan campuran PFAD dan CPO (1:4) yang
berasal dari Dumai, Belawan dan Surabaya.

1.3.

Tujuan

Untuk mengetahui kadar asam lemak bebas dari CPO, PFAD dan campuran PFAD dan CPO
(1:4) yang berasal dari Dumai, Belawan dan Surabaya.

Universitas Sumatera Utara

1.4.

Manfaat


Dengan mengetahui kadar asam lemak bebas dari CPO, PFAD dan campuran PFAD dan
CPO (1:4) yang berasal dari Dumai, Belawan dan Surabaya.

Universitas Sumatera Utara