Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Campuran Palm Fatty Acid Destillate (Pfad) Dan Crude Palm Oil (CPO) Chapter III V

BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
-

Beaker glass

Pyrex

-

Erlenmeyer

Pyrex

-

Buret


Pyrex

-

Pipet tetes

-

Oven

Memmert

-

Labu takar

Pyrex

-


Neraca analitik

Kern

-

Spatula

-

Magnetic stirrer

-

Pipet volume

Pyrex

3.2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam penilitian ini adalah :

-

Larutan KOH 0,0998 N

-

Larutan IPA (Iso Propil Alkohol) Netral

-

Indikator Phenolptalein (PP) 1%

-

CPO Dumai

-

CPO Belawan


Universitas Sumatera Utara

-

CPO Surabaya

-

PFAD Dumai

-

PFAD Belawan

-

PFAD Surabaya

3.3. Prosedur Percobaan
3.3.1 Prosedur Penyediaan Sampel

Sampel yang diperlukan untuk analisa kadar Asam Lemak Bebas adalah CPO dan PFAD.
CPO dan PFAD yang digunakan berasal dari tiga daerah yang berbeda yaitu :
- CPO dan PFAD yang berasal dari daerah dumai
- CPO dan PFAD yang berasal dari daerah belawan
- CPO dan PFAD yang berasal dari daerah surabaya
Sebelum dilakukan analisa, maka sampel CPO dan PFAD dicairkan terlebih dahulu di
dalam oven pada suhu 60-800C sampai mencair. Setelah itu dilakukan penelitian analisa kadar
Asam Lemak Bebas sesuai dengan prosedur analisa untuk masing – masing sampel. Dimana
setiap sampel yang diteliti sebanyak 3 kali perlakuan dan setelah melakukan analisa sampel
maka kita dapat menghitung kadar Asam Lemak Bebas yang terdapat dalam sampel.

3.3.2. Prosedur Pembuatan Reagen
3.3.2.1.

Prosedur Pembuatan Larutan KOH 0,0998 N dalam Labu Takar 500 ml

-

Ditimbang beaker glass


-

Dinolkan timbangan

-

Dimasukkan kristal KOH sebanyak 2,79 g

Universitas Sumatera Utara

-

Dilarutkan dengan aquadest

-

Dihomogenkan dengan stirer

-


Dipindahkan kedalam labu takar 500 ml

-

Ditambahkan aquadest kedalam labu takar hingga garis batas

-

Dihomogenkan kembali
Perhitungan :
Untuk 1 Liter KOH 0,0998 N :
KOH 0,0998 N

= 0,0998 M

= 0,0998 mol / L
g KOH

= Mr x Mol


= 56,11 x 0,0998
= 5,599 g/L

Untuk 500 ml KOH 0,0998 N :
KOH 0,0998 N

= 5,599 g/L

= 5,599 g/1000ml
g KOH

=

500
x 5,599 g/500ml
1000

= 2,79 g/500ml

3.3.2.2.

-

Prosedur Standarisasi KOH 0,0998 N
Dipipet 5 ml larutan H 2 C 2 O 4. 2H 2 O0,1 N kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer
100 ml

-

Ditambahkan 3 tetes indikator PP 1 %

Universitas Sumatera Utara

-

Dititrasi dengan larutan KOH 0,0998 N sampai terjadi perubahan warna dari bening
menjadi merah lembayung pada titik akhir titrasi

-

Dicatat volume KOH 0,0998 N yang terpakai

Perhitungan mencari konsentrasi KOH
V1 x N1 = V2 x N2
Dimana :
V 1 = Volume KOH (ml)
N 1 = Normalitas KOH
V 2 = Volume H 2 C 2 O 4. 2H 2 O (ml)
N 2 = Normalitas H 2 C 2 O 4. 2H 2 O

3.3.2.3.

ProsedurPembuatan Indikator Phenolptalein (PP) 1 %

-

Ditimbang beaker glass kosong

-

Dinolkan timbangan


-

Ditimbang ± 1 g serbuk phenolptalein

-

Dilarutkan dengan alkohol

-

Dimasukkan dalam labu takar 100 ml

-

Diencerkan dengan larutan alkohol sampai garis batas

3.3.2.4.

Prosedur Pembuatan Larutan IPA ( Iso Propil Alkohol) Netral

-

Dimasukkan ± 250 ml IPA kedalam Erlenmeyer 250 ml

-

Ditambahkan 3 tetes indikator PP 1 %

-

Ditambahkan 3 tetes larutan KOH

Universitas Sumatera Utara

-

Diaduk hingga terbentuk warna merah muda

3.3.3. Prosedur Analisa
3.3.3.1.

Prosedur Penentuan Asam Lemak Bebas Pada CPO

-

Ditimbang berat Erlenmeyer kosong, kemudian dinolkan

-

Dimasukkan sampel sebanyak 2 g

-

Ditambahkan 35 ml IPA netral

-

Ditambahkan 3 tetes indikator PP 1 %

-

Dititrasi dengan larutan standar KOH 0,0998 N sampai terjadi perubahan warna dari
orange menjadi merah lembayung

-

Dilakukan perlakuan yang sama sebanyak 3 kali

-

Dicatat volume larutan KOH 0,0998 N yang terpakai

3.3.3.2.

Prosedur Penentuan Asam Lemak Bebas Pada PFAD

-

Ditimbang berat Erlenmeyer kosong, kemudian dinolkan

-

Dimasukkan sampel sebanyak 0,1 g

-

Ditambahkan 35 ml IPA netral

-

Ditambahkan 3 tetes indikator PP 1 %

-

Dititrasi dengan larutan standar KOH 0,0998 N sampai terjadi perubahan warna dari
bening menjadi merah lembayung

-

Dilakukan perlakuan yang sama sebanyak 3 kali

-

Dicatat volume larutan KOH 0,0998 N yang terpakai

Universitas Sumatera Utara

3.3.3.3.

Prosedur Penentuan Asam Lemak Bebas dari Campuran PFAD dan CPO (1:4)

-

Ditimbang beaker glass 100 ml yang kosong, kemudian dinolkan

-

Dimasukkan 40 g CPO ke dalam Beaker glass 100 ml, dicatat beratnya, kemudian
dinolkan

-

Ditambahkan 10 g PFAD, dicatat beratnya

-

Dihomogenkan menggunakan magnetic stirer

-

Ditimbang sampel yang sudah homogen kedalam Erlenmeyer sebanyak 1g

-

Ditambahkan 35 ml IPA netral

-

Ditambahkan 3 tetes indikator PP 1%

-

Dititrasi dengan larutan standart KOH 0,0998 N sampai terjadi perubahan warna dari
warna orange menjadi merah lembayung

-

Di lakukan perlakuan yang sama sebanyak 3 kali

-

Di catat volume larutan KOH 0,0998 N yang terpakai

Perhitungan Asam Lemak Bebas (FFA)

%FFA =

Keterangan :
BM Palmitat = 256
BM Laurat= 200
BM Oleat = 282
BM Stearat = 284

Universitas Sumatera Utara

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Data dan Hasil Percobaan
Data dan hasil penentuan kadar asam lemak bebas dari campuran PFAD dan CPO (1:4)
pada tanggal 17 Februari s/d 20 Februari 2016 yang diperoleh sebagai berikut :

Tabel 4.1. Hasil data pengamatan asam lemak bebas yang berasal dari Dumai
Kode Sampel

Berat
Sampel (g)

KOH (N)

Volume
KOH (ml)

FFA(% sbg
As. Palmitat)

A1-1

2,0250

0,0998

3,14

3,962

A1-2

2,0011

0,0998

3,18

4,060

A1-3

2,0096

0,0998

3,18

4,043

B1-1

0,1189

0,0998

3,98

85,521

B1-2

0,1099

0,0998

3,94

91,594

B1-3

0,1110

0,0998

3,92

90,210

C1-1

1,0585

0,0998

8,32

20,082

C1-2

1, 0012

0,0998

8,40

21,435

C1-3

1,0003

0,0998

8,42

21,506

Rata – Rata
FFA (%)

4,02

89,11

21,01

Keterangan :
A1 = CPO Dumai
B1 = PFAD Dumai
C1 = PFAD Dumai + CPO Dumai

Universitas Sumatera Utara

Perhitungan :

Keterangan :
BM Palmitat = 256
BM Laurat

= 200

BM Oleat

= 282

BM Stearat

= 284

A1-1
X 100%

x 100%
3,962%
Untuk kode sampel A1-2 sampai C1-3 dihitung seperti cara diatas.
Hasil selengkapnya pada tabel 4.1.

Tabel 4.2. Hasil data pengamatan asam lemak bebas yang berasal dari Belawan
Kode Sampel Berat
Sampel (g)

KOH (N)

Volume
KOH (ml)

FFA(% sbg
As. Palmitat)

A2-1

2,0091

0,0998

3,78

4,807

A2-2

2,0270

0,0998

3,82

4,815

A2-3

2,0193

0,0998

3,80

4,808

B2-1

0,1326

0,0998

4,44

85,548

Rata – Rata
FFA (%)

4,81

85,50

Universitas Sumatera Utara

B2-2

0,1237

0,0998

4,14

85,507

B2-3

0,1208

0,0998

4,04

85,445

C2-1

1,0325

0,0998

8,50

21,033

C2-2

1, 0416

0,0998

8,58

21,045

C2-3

1,0358

0,0998

8,52

21,015

21,03

Keterangan :
A2 = CPO Belawan
B2 = PFAD Belawan
C2 = PFAD Belawan + CPO Belawan

Perhitungan :

Keterangan :
BM Palmitat = 256
BM Laurat

= 200

BM Oleat

= 282

BM Stearat

= 284

A2-1
X 100%

x 100%

Universitas Sumatera Utara

4,807%
Untuk kode sampel A2-2 sampai C2-3 dihitung seperti cara diatas.
Hasil selengkapnya pada tabel 4.2.

Tabel 4.3. Hasil data pengamatan asam lemak bebas yang berasal dari Surabaya
Kode Sampel

Berat
Sampel (g)

KOH (N)

Volume
KOH (ml)

FFA(% sbg
As. Palmitat)

A3-1

2,0512

0,0998

3,54

4,409

A3-2

2,0391

0,0998

3,52

4,410

A3-3

2,0207

0,0998

3,48

4,400

B3-1

0,1039

0,0998

3,58

88,031

B3-2

0,1045

0,0998

3,60

88,015

B3-3

0,1155

0,0998

3,98

88,038

C3-1

1,0137

0,0998

8,40

21,171

C3-2

1, 0320

0,0998

8,54

21,142

C3-3

1,0427

0,0998

8,62

21,121

Rata – Rata
FFA (%)

4,41

88,03

21,14

Keterangan :
A3 = CPO Surabaya
B3 = PFAD Surabaya
C3 = PFAD Surabaya + CPO Surabaya
Perhitungan :

Universitas Sumatera Utara

Keterangan :
BM Palmitat = 256
BM Laurat

= 200

BM Oleat

= 282

BM Stearat

= 284

A3-1
X 100%

x 100%
4,409%
Untuk kode sampel A3-2 sampai C3-3 dihitung seperti cara diatas.
Hasil selengkapnya pada tabel 4.3.

4.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisa yang diperoleh bahwa kadar asam lemak bebas dari CPO dan
PFAD masih dalam standar mutu menurut Palm Oil Refiners Association of Malaysia(PORAM).
Sampel PFAD (Palm Fatty Acid Destillate) dan CPO (Crude Palm Oil) dicampur dengan
perbandingan 1:4, dengan cara menimbang ±10 g PFAD dan ±40 g CPO, kemudian diaduk
hingga homogen sambil dipanaskan, hal inilah yang dapat menyebabkan terjadinya reaksi

Universitas Sumatera Utara

hidrolisis pada minyak. Pada proses tersebut terjadi penguraian kimiawi yang dibantu oleh air
dan berlangsung pada kondisi tertentu. Hasil reaksi hidrolisis minyak sawit adalah gliserol dan
ALB.
Reaksi ini akan dipercepat dengan adanya faktor – faktor panas, air, keasaman dan enzim.
Semakin lama reaksi berlangsung, maka akan semakin banyak kadar asam lemak bebas yang
terbentuk.
O
||
CH 2 ― O ― C ― R
CH 2 ― OH

O
||

Panas, air

O
||

CH ― O ― C ― R

CH ― OH +R ― C ― OH

OKeasaman, enzim
||

CH 2 ― OH

CH 2 ― O ― C ― R
Minyak sawit

Gliserol

ALB

Universitas Sumatera Utara

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Dari hasil analisa yang dilakukan pada sampel CPO, PFAD dan campuran PFAD dengan
CPO (1:4) diperoleh kadar asam lemak bebas yang berasal dari daerah berbeda yaitu CPO Dumai
4,02%, PFAD Dumai 89,11%, PFAD Dumai + CPO Dumai 21,01%, CPO Belawan 4,81%,
PFAD Belawan 85,50%, PFAD Belawan + CPO Belawan 21,03%, CPO Surabaya 4,41%, PFAD
Surabaya 88,03% dan PFAD Surabaya + CPO Surabaya 21,14%.Dari data analisa kadar asam
lemak bebas di atas memenuhi standar mutu menurutPalm Oil Refiners Association of Malaysia
(PORAM).

5.2. Saran
Diharapkan penelitian selanjutnya untuk menentukan kadar asam lemak bebas dari CPO,
RBD Palm Olein dan campuran CPO dengan RBD Palm Olein.

Universitas Sumatera Utara