Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Ketepeng (Senna alata (L.) Roxb.) Dengan Metode DPPH

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pengobatan tradisional dengan tanaman obat merupakan pengobatan yang
efektif, efesien, aman, dan ekonomis (Wijayakusuma, 2000). Pemanfaatan
tumbuhan untuk pengobatan dan pemeliharaan kesehatan sejalan dengan upaya
back to nature yang kini sangat digemari. Pada saat ini, tumbuhan liar juga telah
banyak digunakan sebagai sumber obat seperti ketepeng yang banyak digunakan
untuk pengobatan di berbagai negara (Chatterjee, dkk., 2013).
Daun ketepeng (Senna alata (L.) Roxb.) telah digunakan sebagai obat
untuk mengatasi herpes, cacingan, sembelit, sariawan, kudis dan penyakit kulit
lainnya sedangkan kulit batang ketepeng digunakan untuk mengatasi sembelit
(Djauhariya dan Hernani, 2004). Menurut Sarkar (2014), daun ketepeng
mengandung senyawa metabolit sekunder seperti saponin, tanin, antrakinon,
flavonoid dan steroid. Selain itu daun ketepeng juga mengandung kardenolida,
vitamin A, vitamin C dan karotenoid (Chatterjee, dkk., 2013). Flavonoid, tanin,
antrakinon, vitamin C dan karotenoid adalah senyawa-senyawa yang telah terbukti
memiliki aktivitas antioksidan (Phansawan dan Supak, 2007).
Antioksidan diperlukan oleh tubuh untuk mencegah berbagai penyakit
degeneratif seperti katarak, iskemia, atritis, gastritis, aterosklerosis, kanker,

jantung dan disfungsi otak yang dapat disebabkan oleh radikal bebas (Phansawan
dan Supak, 2007). Senyawa radikal ini bersifat sangat tidak stabil dan dapat
berasal dari luar tubuh maupun dari dalam tubuh, seperti metabolisme dari sel

1
Universitas Sumatera Utara

normal, proses peradangan, bahan kimia pencemar lingkungan, pestisida, obatobatan, serta makanan olahan yang mengandung beberapa bahan pengawet
(Arista, 2013).
Berdasarkan sumbernya, antioksidan dapat digolongkan menjadi 2 jenis
yaitu antioksidan alami dan antioksidan sintetis (Julyasih, dkk., 2009).
Antioksidan alami antara lain flavonoid, asam fenolat, kumarin, tokoferol, vitamin
E, dan betakaroten (Prakash, dkk., 2001). Antioksidan sintesis antara lain
Butylated Hydroxytoluen (BHT), Butylated Hydroxyanisole (BHA) dan propil
galat (Panichayupakaranant dan Songsri, 2004). Namun adanya kekhawatiran
terhadap efek samping antioksidan sintetik menjadikan antioksidan alami menjadi
alternatif yang terpilih (Julyasih, dkk., 2009).
Metode pengujian aktivitas antioksidan secara in vitro yang umum
digunakan adalah metode ABTS (2,2’azino bis(3-ethylbenzthiazoline-6 sulfonic
acid)), metode reduksi FRAP (ferric reducing antioxidant power), metode

pemerangkapan radikal bebas DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl), metode
CUPRAC (cupric ion reducing antioxidant activity) dan metode bleaching βkaroten-asam linoleat (Ambarsari, dkk., 2013).
Penelitian ini menggunakan metode pemerangkapan radikal bebas DPPH
untuk pengujian antioksidan karena metode ini dikenal lebih cepat, praktis, akurat dan
murah. Metode ini umum digunakan untuk mengukur kemampuan senyawa yang
berperan sebagai peredam radikal bebas. Metode pemerangkapan radikal bebas DPPH
juga dapat digunakan untuk sampel berwujud padat dan cair serta tidak spesifik
terhadap komponen antioksidan tertentu (Prakash, 2001).

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan uji
karakterisasi simplisia, analisis kandungan daun ketepeng dengan kromatografi
2
Universitas Sumatera Utara

lapis tipis dan kromatografi kertas serta meneliti aktivitas antioksidan ekstrak
etanol, fraksi n-heksana, fraksi etilasetat dan fraksi air daun ketepeng dengan
metode pemerangkapan DPPH.

1.2 Perumusan Masalah
a. Bagaimana karakteristik simplisia daun ketepeng?

b. Golongan senyawa kimia apa yang terkandung dalam simplisia dan
ekstrak etanol daun ketepeng?
c. Ekstrak atau fraksi manakah yang memiliki aktivitas antioksidan yang
paling kuat?

1.3 Hipotesis
a. Karakteristik simplisia daun ketepeng memenuhi persyaratan yang tertera
dalam Materia Medika Indonesia.
b. Simplisia dan ekstrak etanol daun ketepeng mengandung senyawa
alkaloid, flavonoid, antrakinon, triterpenoid/steroid, glikosida, saponin dan
tanin.
c. Ekstrak etanol memiliki aktivitas antioksidan terkuat dibandingkan dengan
fraksi n–heksana, fraksi etilasetat dan fraksi air daun ketepeng.

1.4 Tujuan Penelitian
a. Mengetahui karakteristik simplisia dari daun ketepeng.
b. Mengetahui golongan senyawa kimia yang terkandung dalam simplisia
dan ekstrak etanol daun ketepeng.

3

Universitas Sumatera Utara

c. Mengetahui aktivitas antioksidan terkuat dari ekstrak etanol, fraksi
n–heksana, fraksi etilasetat dan fraksi air daun ketepeng.
1.5 Manfaat Penelitian
Diharapkan dari penelitian ini dapat diperoleh informasi tentang
karakteristik simplisia, golongan senyawa kimia dari simplisia dan ekstrak etanol
daun ketepeng dan aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol, fraksi n–heksana,
fraksi etilasetat dan fraksi air daun ketepeng.

4
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Karakterisasi simplisia, skrining fitokimia dan uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit buah duku (Lansium domesticum Correa) dengan metode DPPH

7 76 83

Karakterisasi Skrining Fitokimia Simplisia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Kari (Murraya koenigii L)Dengan Metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl)

16 53 77

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol dan Fraksi n-Heksana serta Etilasetat Daun Ketepeng (Senna alata (L.)Roxb.)

1 11 77

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Ketepeng (Senna alata (L.) Roxb.) Dengan Metode DPPH

8 28 109

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Ketepeng (Senna alata (L.) Roxb.) Dengan Metode DPPH

4 7 16

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Ketepeng (Senna alata (L.) Roxb.) Dengan Metode DPPH

0 0 2

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Ketepeng (Senna alata (L.) Roxb.) Dengan Metode DPPH

5 17 20

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Ketepeng (Senna alata (L.) Roxb.) Dengan Metode DPPH

0 2 4

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Ketepeng (Senna alata (L.) Roxb.) Dengan Metode DPPH

0 0 38

KARAKTERISASI SIMPLISIA DAN SKRINING FITOKIMIA SERTA UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN CINCAU PERDU (Premna oblongifolia Meer.) DENGAN METODE DPPH SKRIPSI

0 0 14