Persepsi Pengusaha UKM Muslim Terhadap Perbankan Syariah di Kota Sibolga

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Persepsi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) persepsi adalah tanggapan
(penerimaan) langsung dari sesuatu serapan. Kaitan persepsi yang dimaksudkan
dalam peengertian KBBI di atas dalam penelitian ini adalah bagaimana tanggapan
tingkat keberadaan perbankan syariah di tengah para pengusaha UKM Muslim di
Kota Sibolga.
Persepsi dapat juga diartikan sebagai proses kognetif yang dialami oleh
setiap orang dalam memahami setiap informasi tentang lingkungnnya, baik
dengan penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Dengan
kata lain, persepsi dapat dirumuskan sebagai perumus kompleks dan
menghasilkan suatu gambaran tentang kenyataan yang sangat berbeda dengan
kenyataan sebelumnya.
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan –
hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan
pesan.Peresepsi ialah memberikan makna pada stimulus inderawi (sensory
stimuli).Hubungan dengan sensasi sudah jelas.Sensasi adalah bagian dari
persepsi.Walaupun begitu menafsirkan makna informasi inderawi tidak hanya
melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi dan memori

(Desideranto 1976 dalam lailatus).
Untuk lebih memahami persepsi, berikut adalah beberapa defenisi lain dari
persepsi: Brian FellowsPersepsi adalah proses yang memungkinkan suatu

ii
Universitas Sumatera Utara

organisme menerima dan menganalisis informasi.Philip Goodarce dan Jennifer
FollersPersepsi adalah proses mental yang digunakan untuk mengenali
rangsangan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepi menurut Krech dan Crutch Field
(blogspot.com) yaitu :
1. Kebutuhan : Merupakan salah satu dorongan kejiwaan yang mendorong
manusia untuk melakukan suatu tindakan, misalnya rangsangan,
keinginan, tuntutan dan cita-cita.
2. Kesiapan mental : Kesanggupan penyesuaian atau penyesuaian sosial atau
keduanya sekaligus untuk menciptakan hubungan-hubungan sosial yang
berhasil.
3. Suasana emosional : Kondisi perasaan yang berkesinambungan, dicirikan
dengan selalu timbulnya perasaan-perasaan yang senang atau tidak senang

latar belakang atau tata nilai yang dianut oleh seseorang.
4. Latar belakang budaya merupakan disiplin tersendiri dalam psikologi
antara budaya.
Karena persepsi lebih bersifat psikologis daripada merupakan proses
penginderaan saja.
2.2 Usaha Kecil Menengah (UKM)
Berdasarkan keputusan RI Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah
satu bagian penting dalam lajunya perekonomian masyarakat.UKM ini juga ssngat
membantu negara atau pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja baru dan
lewat UKM juga banyak tercipta unit kerja baru yang menggunakan tenaga-tenaga

ii
Universitas Sumatera Utara

baru yang dapat mendukung pendapatan rumah tangga.Selain itu UKM juga
memiliki fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang
berkapasitas lebih besar.
Pengertian Usaha Kecil Menengah (UKM) adalah sebuah istilah yang
mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak
Rp.200.000.000. tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.Dan usaha

yang berdiri sendiri.Menurut keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian
Usaha Kecil adalah “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang
usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi
untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.
Kriteria usaha kecil menurut UU No.9 tahun 1995 adalah sebagai berikut :
1.Memiliki kekayaaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus
Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha/
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000 (Satu
Miliar Rupiah).
a. Milik Warga Negara Indonesia
b. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung
maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar.
c. Berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan
hukum atau badan hukum, termasuk koperasi.
Di Indonesia, ada Undang-Undang maupun peraturan lainnya yang
mengatur mengenai UKM sendiri, yaitu :

ii
Universitas Sumatera Utara


1. Menurut Bank Indonesia (SK. Direktur BI No. 31/24/Kep/DER Tanggal
5 Mei 1988), usaha mikro adalah usah yang dijalankan oleh rakyat
miskin atau mendekati miskin dimana usaha yang dimiliki oleh
keluarga tersebut bersumber dari sumber daya lokal dan dengan
menggunakan teknologi yang sederhana dimana lapangan usahanya
mudah untuk exit dan entry. Asset usaha mikro maksimal Rp.50 juta
dan omsetnya maksimal Rp.300 juta, Menurut Keputusan Menteri
Keuangan No. 40\KMK. 06\2003 tanggal 29 januari 2003 UMKM,
usaha mikro yaitu usaha produktif milik keluarga atau perorangan WNI
yang memiliki hasil penjualan paling banynak yaitu Rp.100 juta
pertahun dan usaha mikro dapat mengajukan kredit kepada bank paling
banyak Rp.50 juta.
2. Menurut Keputusan Presiden RI No.99 tahun 1995, usaha kecil adalah
kegiatan ekonomi rakyat yang bersekala kecil dengan bidang usaha
yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu
dilindungi untuk mencegah persaingan yang tidak sehat. Usaha kecil
memiliki kriteria asset: Maksimal > Rp. 50 juta- > Rp. 500 juta, kiteria
Omzet: maksimal > Rp. 300 juta- > Rp. 2,5 miliar
Sedangkan INPRES No.10 Tahun 1999 mendefiniskan usaha menengah

adalah unit kegiatan yang memiliki keksayaan bersih lebih dari 200 juta rupiah
sampai maksimal 10 milyar (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha)
untuk criteria usaha menengah adalah:

ii
Universitas Sumatera Utara

1. Untuk sektor industri, memiliki total asset paling banyak 5 milyar
rupiah
2. Untuk sektor non industri, memiliki kekayaan bersih paling banyak 600
juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, memilikin
hasil penjualan tahunan paling banyak 3 milyar rupiah
Partomo Soedjoedono (2002:38) Menyebutkan kriteria umum UKM dilihat
dari ciri-cirinya pada dasarnya bias dianggap sama, yaitu sebagai berikut:(1)
Struktur organisasi yang sangat sederhana, (2) Tanpa staf yang berlebihan, (3)
Pembagian kerja yang “kendur”, (4) Memiliki hirarki manajerial yang pendek, (5)
Aktivitas sedikit yang formal dan sedikit menggunakan proses perencanaan, (6)
kurang membedakan asset pribadi dan asset perusahaan.
Menurut Gaedeke dan Tootelian (dalam Partomo dan Soedjoedono 2002),
UKM memiliki 4 karateristik, yaitu: (1) kepemilikan, (2) operasinya terbatasi

pada lingkungan atau kumpulan pemodal, (3) wilayah operasinya terbatas pada
lingkungan sekitarnya, meskipun pemasaran dapat melampaui wilayah lokalnya,
dan (4) ukuran dari perusahaan dalam industri bersangkutan lebih kecil
dibandingkan dengan perusahaan lainnya dalam bidang usaha yang sama.
2.3

Perbankan Syariah
Menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008, Bank Syariah adalah Bank

yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dan menurut
jenisnya terdiri atas bank Umum Syariah dan Bank Perkreditan Syariah. Dalam
menjalankan kegiatannya sehari-hari, Bank Syariah dan Bank Perkreditan Rakyat
Syariah haruslah berpegang teguh terhadap prinsip syariah islam. Karena hal

ii
Universitas Sumatera Utara

tersebut merupakan hal yang membedakan antara Bank konvensional dan Bank
syariah.
Penentuan harga bank dengan berdasarkan prisip ini terhadap produknya

sangat berbeda dengan bank konvensional. Bank syariah menerapkan aturan
perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dengan pihak laian baik dalam
hal penyimpanan dana, pembiayaan usaha maupun kegiatan perbankan lainnya.
Penentuan harga atau perolehan keuntungan bagi bank yang berdasarkan Prinsip
syariah adalah dengan cara :
1. Pembiayan berdasarkan prinsip bagi hasil (Mudharabah).
2. Pembiayaan prinsip berdasarkan pernyetaan modaI (Musharakah).
3. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (Ijarah).
4. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (Murhabahah).
5. Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank
oleh pihak lain (Ijarah waiqtina).
Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara
bank dan pihak lain untuk penyimpan dana atau pembiayaan kegiatan usaha atau
kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan prinsip syariah (Rahmat Hidayat,
2014 : 13). Perbankan syariah merupakan suatu lembaga intermerdiasi yang
menyediakan jasa keuangan bagi masyarakat dimana seluruh aktivitasnya
dijalankan berdasarkan etika dan prinsip-prinsip Islam sehingga bebas dari unsusr
bunga (riba), bebas dari kegiatan spekulatif non produktif seperti perjudian
(masyir), bebas dari kegiatan yang meragukan (gharar), bebas dari perkara yang


ii
Universitas Sumatera Utara

tidak sah (bathil), dan hanya membiayai usaha-usaha yang halal (Irsyad,
2010:110).
Berdasarkan rumusan diatas, dapat diketahui bahwa Bank syariah sebagai
badan usaha yang menjalankan aktivitas yang dilakukan berdasarkan hukum
islam, yakni bank yang menggunakan dan menjalankan sistem perbankan syariah
yang bersumeber dari al-Qur`an dan Hadist, yang menjunjung tinggi aqidah dan
kepastian halal dan di ridhoi Allah SWT.
2.4 Pengusaha Muslim
Pengusaha adalah orang yang melakukan aktivitas wirausaha yang
dicirikan dengan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara
produksi baru, menyusun manajemen operasi untuk pengadaan produk baru,
memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya (id.wikipedia.org).
Serorang pengusaha memiliki beberapa sifat khusus yang membedakannya dari
orang lain. Meskipun para pengusaha memiliki berbagai sifat, sebagian besar
memenuhi profil berikut yaitu, toleransi resiko, kreativitas dan inisiatif
(book.google.co.id:Jeff Madura, 2007).
Pengusaha muslim adalah seorang islam yang bekerja dengan jalan

perniagaan atau bisnis guna mencukupi kebutuhan hidupnya. “hai orang-orang
beriman,

sukakah

kamu

aku

tunjukkan

suatu

perniagan

yang

dapat

menyelamatkanmu dari api neraka. Engkau beriman kepada Allah dan Rasulnya

dan berjihad dijalan Allah dengan harta dan jiwamu itu yang lebih baik bagimu
jika kamu mengetahuinya.”(Terjemahan QS. al-Saf. 10-11).Allah menegaskan
pada ayat tersebut bahwa perdagangan yang menguntungkan adalah yang

ii
Universitas Sumatera Utara

dilaksanakan atas keimanan kepada Allah

dan harta tersebut digunakan untuk

berjihad.
Dalam menjalankan kegiatan bisnis, seorang pengusaha muslim dituntut
untuk berperilaku tunduk dan patuh kepada ajaran Allah dan Rasul-Nya. Semua
sifat yang negatif dalam berbisnis seperti memalsukan barang, berbohong, sistem
riba dan lain sebagainya wajib dijauhi (Asumsi, 2013:8). Pengusaha muslim
hendaknya menghindari riba, mengetahui hukum jual beli agar terhindar dari jual
beli yang dilarang dalam Islam, dan mengikuti karakter Rasulallah Saw. dalam
berbisnis (Buchari, 2004:256).
Berikut sifat yang dimiliki rasulallah dalam berbisnis seperti yang

diungkapkan oleh Syafii Antonio yaitu: benar (sidiq) yang berarti integritas, nilainilai dalam bisnisnya berupa jujur, ikhlas, terjamin dan keseimbangan emosionsal.
Amanah yang nilai dasar dalam berbisnis yaitu adanya kepercayaan, tanggung
jawab, transparan, dan tepat waktu.Fathonah nilai dalam bisnis yaitu memiliki
visi, pemimpin yang cerdas, belajar berkelanjutan.Tabligh nilai bisnisnya yaitu
supel, penjual yang cerdas, koordinasi.Berani (syaja’ah) nilai bisnisnya mau dan
mampu mengambil keputusan yang tepat dan cepat tanggap (Ibid).
2.5

Fungsi dan Peran Bank
Sistem keuangan merupakan suatu sarana penting dalam peradaban

masyarakat modern. Tugas utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat
dan menyalurkan dana tersebut kepada peminjam, kemudian digunakan untuk
ditanamkan pada sektor produksi atau investasi, di samping digunakan untuk
aktifitas ekonomi dapat tumbuh dan berkembang serta meningkatkan standar

ii
Universitas Sumatera Utara

kehidupan. Oleh karena itu, sistem keuangan memiliki peranan yang sangat
mendasar dalam perekonomian dan kehidupan masyarakat (Thamrin, 2012:1)
Aktifitas perekonomian akan berjalan baik jika di antara para pelaku
ekonomi tersebut terbentuk hubungan kerjasama yang terpadu. Misalnya, para
pengusaha UKM akan dapat mengembangkan perusahaannya dengan mendirikan
perusahaan baru atau membuka cabang baru jika pengusaha tersebut berhasil
memperoleh dana yang memungkinkan untuk di investasikan. Dana investasi
seperti ini sudah pasti berasal dari tabungan masyarakat sebagai unit surplus
(lenders). Dana ini akan dipinjam dan dipakai oleh pengusaha UKM dan
kelompok masyarakat lain sebagai unit defisit (Borrowers) dalam jangka waktu
tertentu.
Kondisi dan hubungan seperti ini hanya mungkin terjadi melalui kerja
sama dan dengan suatu pengorganisasian yang baik dan dalam hal ini dilakukan
oleh bank. Bank dimaksudkan sebagai lembaga professional yang dapat bertindak
menghimpun dana masyarakat. Kegiatan menghimpun dana merupakan kegiatan
membeli dana dari masyarakat. Kegiatan ini dikenal juga dengan istilah
(funding). Kegiatan membeli dana dapat dilakukan dengan cara menawarkan
berbagai jenis simpanan. Jenis simpanan yang ditawarkan bank misalnya,
simpanan giro (demand deposit), simpanan tabungan (saving deposit),dana
simpana deposito (time deposit) (Kasmir,2002:30)
Bank juga bertindak dalam hal penyaluran dana(landing) yang merupakan
kegiatan menjual dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat. Penyaluran dana
yang dilakukan oleh bank melalui pemberian pinjaman yang lebih dikenal dengan

ii
Universitas Sumatera Utara

istilah kredit. Jenis kredit yang ditawarkan bank antara lain: kredit investasi,
kredit modal kerja, kredit perdagangan, kredit produktif, kredit konsumtif, dan
kredit profesi (Ibid). Fungsi dan peranan institusi bank yang sudah dijelaskan
tersebut dikenal dengan istilah finansial intermediary.
Aktivitas bank sebagai financial intermediary yang melibatkan kepentingan
masyarakat luas ini tentunya didasarkan kepada kepercayaan dan keyakinan
masyarakat. Dalam hal ini bank berfungsi sebagai Agent of Trustditengah
masyarakat. Masyarakat hanya akan menyimpan uang atau dananya jika mereka
percaya dan yakin bahwa uang atau dana yang akan mereka simpan tidak akan
disalahgunakan oleh pihak bank. Demikian pula sebaliknya, pihak bank hanya
akan menyalurkan dan meminjamkan dana kepada masyrakat jika mereka percaya
bahwa dana tersebut akan digunakan oleh peminjam untuk hal-hal yang baik.
Pihak bank juga harus percaya bahwa dana tersebut layak dan sesuai diberikan
dimana peminjam akan dapat mengembalikannya sesuai dengan tempo perjanjian.
Pihak peminjam akan memperoleh keuntungan dengan penggunaan dana tersebut
sementara pihak bank pula akan memperoleh pendapatan bunga atau spread.
Surplus dana yang dihimpun perbankan akan disalurkan kepada pengusaha
dan masyarakat lainnya sehingga dana itu diinvestasikan ditengah masyarakat.
Investasi ini akan menghasilkan berbagai barang dan jasa yang diperlukan
disamping membuka peluang pekerjaan yang mendatangkan penghasilan.
Pertambahan barang dan jasa pada akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi dan pendapatan nasional. Dalam hal ini eksistensi perbankan dilihat
sebagai Agent of Development yang cukup signifikan membantu keberhasilan

ii
Universitas Sumatera Utara

pembangunan

ekonomi dan mewujudkan kesejahteraan sosial termasuk

dikalangan pengusaha UKM.
Eksistensi dan aktivitas perbankan semakin mendapat sambutan dikalangan
masyarakat.Berbagai produk dan jasa perbankan semakin banyak dan berkembang
sehingga membantu dan memperlancar aktivitas kehidupan.Sebagian besar
produk dan jasa-jasa perbankan ini dapat dinikmati semua lapisan masyarakat
seperti jasa transfer, simpan pinjam, Safe Deposit Box, L/C, Inkaso dan lainlain.Dalam hal ini, perbankan dianggap berfungsi sebagai Agent of Service.
2.6

Islam dan Perbankan
Islam adalah kata bahasa Arab yang terambil dari kata salima yang berarti

selamat, damai, tunduk, pasrah, dan berserah diri.Tegasnya, agama di sisi Allah
ialah penyerahan diri yang sesungguhnya kepada Allah.Jadi walaupun seseorang
mengaku beragama Islam.Kalau dia tidak menyerah yang sesungguhnya kepada
Allah, belumlah dia Islam, sebab dia belum menyerah/tunduk (Hamka, 1985:5
dalam Karim, 2006:1).
Ajaran Islam itu tidak hanya terbatas pada masalah hubungan pribadi antara
seorang individu dengan penciptanya (hablub minallah), namun juga mencakup
pula masalah hubungan antar sesama manusia (hablun minannas), bahkan juga
hubungan antara manusia dengan makhluk lainnya termasuk dengan alam dan
lingkungan. Jadi, Islam adalah suatu cara hidup, way of life, yang membimbing
seluruh aspek kehidupan manusia (Ibid).
Agama Islam memiliki tiga aspek utama, yakni aspek aqidah, aspek
syariah dan aspek akhlak.Aqidah disebut juga iman, sedangkan syariah adalah

ii
Universitas Sumatera Utara

Islam, dan akhlak disebut juga ihsan.Aqidah menunjukan kebenaran Islam,
syariah menunjukan keadilan Islam, dan akhlak menunjukan keindaha Islam.Dari
penjabaran tersebut bisa disimpulkan bahwa Islam adalah seuatu pandangan/cara
hidup yang mengatur semua sisi kehidupan manusia, maka tidak ada satu pun
aspek kehidupan manusia yang terlepas dari ajaran Islam, termasuk aspek
ekonomi (Ibid).
Perbankan adalah suatu lembaga yang melaksanakan 3 fungsi utama yaitu
menerima

simpanan

uang,

meminjamkan

uang,

dan

jasa

pengiriman

uang.Didalam sejarah perekonomian kaum muslimin.Fungsi-fungsi bank telah
dikenal sejak jaman Rasulullah SAW, fungsi-fungsi tersebut adalah menerima
titipan harta, meminjamkan uang untuk keperluan konsumsi dan keperlua bisnis
serta melalukan pengiriman. Fungsi-fungsi utama perbankan modern, yaitu
menerima deposit, menyakurkan dana, dan melakukan transfer dana telah menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat Islam, bahkan sejak zaman
Rasulullah SAW. (blog. islami).
Rasulullah SAW yang dikenal julukan al Amin, dipercaya oleh masyarakat
Mekah menerima simpana harta, sehingga pada saat terakhir sebelum rasul hijrah
kemadinah, beliau meminta Sayydinah Alira untuk mengembalikan semua titipan
itu kepada yang memilikinya dalam konsep ini, yang dititipi tidak dapat
memanfaatkan harta titipan tersebut.
Seorang sahabat Rasulullah, Zubair bin al Awwam, memilih tidak
menerima titipan harta. Beliau lebih suka menerimanya dalam bentuk pinjaman.
Tindakan Zubair ini menimbulkan implikasi yang berbeda: pertama, dengan

ii
Universitas Sumatera Utara

menganbil

uang itu

sebagai

pinjaman,

beliau

mempunyai

hak

untuk

memanfaatkannya, kedua, karena bentuknya pinjaman maka ia berkawajiban
mengembalikannya utuh. Sahabat lain, Ibnu Abbas tercatan melakukan
pengiriman uang ke Kufah. Juga tercatat Abdullah bin zubair di Mekah juga
melakukan pengiriman uang ke adiknya Misab bin Zubair yang tinggal di Iraq.
Penggunaan cek juga telah dikenal luas sejalan dengan meningkatnya
perdagangan antara negeri Syam dengan Yaman, yang paling tidak berlangsung
dua kali setahun. Bahkan di zaman Umar bin Khattab, beliau menggunakan cek
untuk membayar tunjangan kepada mereka yang berhak dengan cek ini kemudian
mereka mengambil gandum di Baitul Mal yang ketika itu dinpor dari Mesir.
Pemberian modal untuk modal kerja berbasi bagi hasil seperti mudharabah,
musyarakah, muzaraah, musaqah, telah dikenal sejak awal diantara kaum
muhajirin dan kaum Anshaar (Ibid).jelas lah bahwa ada induvidu-individu yang
telah melaksanakan perbankan di jaman Rasulallah SAW, meskipun individu
tidak melaksanakan seluruh fungsi perbankan. Ada yang melaksanakan fungsi
menerima titipan harta, ada sahabat yang melaksanak fungsi pinjam-meminjam
uang, ada yang melaksanakan fungsi pengiriman uang, dan ada pulang yang
memberikan modal kerja

2.7

Teori-Teori dan Model Pengusaha
Kajian dan penelitian yang berkaitan dengan pengusaha atau wirausaha

telah banyak dilaksanakan para ahli ilmu sosial.Dalam hal ini, Richard Cantillon

ii
Universitas Sumatera Utara

dan J.B Say dianggap sebagai pelopor pertama sebab mereka telah memulai
penelitian dan pembahasan tentang pengusaha atau wirausaha sejak awal abad 18.
Langkah kedua pelopor ini kemudian diikuti oleh ahli-ahli sosiologi dimana buku
“ Protestant Etic dan Spirit of Capitalism” yang ditulis oleh Max Weber (1905)
sering dianggap sebagai sumbangan perbesar ahli sosiologi. Dalam buku ini
dikatakan bahwa ajaran-ajaran tertentu dari protestanisme menjadi sebab utama
munculnya kondisi dan keadaan yang membangun semangat kapitalisme (Mohd
Fauzi Hj. Yacoob, 1981). Selain ahli-ahli psikologi juga memberikan sumbangan
kajian dan pemikiran yang besar walaupun mereka dianggap sebagai pendatang
baru David McCelland misalnya, telah dianggap sebagai penyokong utama bidang
kewirausahaan karena berhasil membuat satu penelitian yakni “Need for
Achievement and Entrepreneurship” pada tahun 1965 (MEDEC, 1992).
Menurut Timmons (1999:38) proses kewirausaan memperlihatkan bahwa
kekuatan pengendali yang mendasari pendirian usaha baru yang sukses.dimulai
dari peluang kemudian tim dan sumber daya. Kebanyakan peluang asli lebih
besar dari pada kemampuan tim atau sember daya yang tersedia untuk permulaan
suatu usaha. Peran dari wira usaha dan timnya adalah mempergunakan semua
elemen kunci itu dalam lingkungan yang dinamis dan bergerak.Intinya peran
wirausaha adalah mengatur dan mendefinisikan kembali perihal resiko dan
imbalan.
Jadi perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh factor internal dan
eksternal.Factor-faktor itu adalah hak kepemilikan, kemampuan/kompotensi, dan
insentif, sedangkan factor eksternalnya meliputi lingkungan.Jadi kemampuan

ii
Universitas Sumatera Utara

berwirausaha

merupakan

fungsi

dari

perilaku

kewirausahaan

dalam

memkombinasikan kreativitas, kerja keras, dan keberania menghadapi resiko
untuk memperoleh peluang (Ibid).
Hasil penelitian para ahli diatas melahirkan berbagai teori, modek dan
konsep kewirausahaan. Misalnya Alfred Marsall (1946) menyebutkan proses dan
perkembangan ara pengusaha itu dimulai dari usaha dagang kecil-kecilan sampai
berubah menjadi syarikat perniagaan besar dan sukses. Proses ini dikatakan
Marsall proses evolusionari.
Teori Marsall agak berbeda dengan teori dan model yang dikemukakan
oleh alhi ekonomi Joseph A. Schumpeter. Dalam buku klasik tahun 1938 dan
1939

menyebutkan

bahwa

pengusaha

adalah

seorang

innovator

yang

menyebabkan perubahan terhadap pembangunan ekonomi melalui penggabungan
faktor-faktor produksi. Inovasi pengusaha dapat terjadi dalam bentuk penciptaan
produk baru, penemuan bahan baku baru, penemuan teknologi baru dan
sebagainya (Khanka, 1990). Hasil inovasi ini menimbulkan perubahan besar dan
dinamis (revolionary change)
2.8

Penelitian Terdahulu
Adapun penelitian terdahulu yang menjadi dasar dalam penulisan penelitian

ini adalah sebagai berikut:
1. Jurnal penelitian yang ditulis oleh Dian Ariani dengan judul “Persepsi
Masyarakat Umum terhadap Bank Syariah di Kota Medan”. Adapun yang
menjadi subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat yang terdiri dari
mahasiswa, pegawai negeri sipil, pegawai swasta, wiraswasta, dan ibu rumah

ii
Universitas Sumatera Utara

tangga. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang
diperoleh dari responden melalui wawancara langsung dan quisioner. Sampel
sebanyak 25 orang atau dengan total sampel sebanyak 100 responden, dengan
menggunakan metode non probability sampling. dalam menentukan calon
responden sebagai sampel, pada sampel ini dgunakan convenience sampling.
Alat uji statistic yang digunakan untuk analisis penelitian ini adalah multiple
regression dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS).
Pengolahan data dalam penelitian ini dengan menggunakn software pengolahan
data Eviews version 4.1. sebelum diestimasi ke metode OLS maka peneliti akan
melakukan pengumpulan dat primer, yang diperoleh dengan quisioner yang
menggunakan skala likert kemudian diberi skor. Hasil pengolahan data primer
dengan menggunakan analisis regresi menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan dan positif antara variabel pendidikan, usia, dan pelayanan
dengan persepsi masyarakat umum terhadap bank syariah di Medan. Dari
ketiga variabel bebas terlihat bahwa variabel pelayanan merupakan variabel
utama yang memberikan kontribusi paling besar dalam hubungannya dengan
hasil persepsi masyarakat umum terhaadap bank syariah di Medan.
2. Lailatus Sembadra dalam jurnal karangannya dengan judul “Persepsi, Perilaku,
dan Preferensi Masyarakat Tulungagung Terhadap Bank Muamalat Indonesia
KCP Tulungagung”. Penelitian ini menggunakan penelitian statistic deskriftif
dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan adalah primer dan
skunder, diperoleh dari angket yang disebar pada responden dan data dari bank
muamalat Indonesia KCP Tulungagung. Metode analisis yang digunakan yaitu

ii
Universitas Sumatera Utara

uji normalitas data. Uji statistik frekuensi dan uji hipotesis. Hasil penelitian ini
adalah menunjukkan bahwa persepsi dan perilaku masyarakat Tulungagung
terhadap Bank Muamalat Indonesia KCP Tulungagung adalah baik sedangkan
frekunsi masyarakat Tulungagung terhadap Bank Muamalat Indonesia KCP
Tulungagung rendah.
2.9

Kerangka Konseptual
Adapun kerangka pemikiran peneliti yang menjadi dasar dalam penulisan

penelitian ini adalah sebagai berikut:
Pengusaha UKM Muslim

Perbankan
Konvensional

Perbankan Syariah

Persepsi

Positif

Negatif
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

Keterangan gambar :
Pengusaha UKM Muslim terlibat dengan perbankan syariah dan perbankan
konvensional (dibuat garis putus-putus karena judul penelitian ini tidak

ii
Universitas Sumatera Utara

menyangkut dengan perbankan konvensional), jadi bagaimana persepsi
pengusaha itu positif atau negatif kah terhadap perbankan syariah tersebut.

ii
Universitas Sumatera Utara