Pengan Ibu Dalam Merawat Anak Penderita Kanker di Yayasan Onkologi Anak Medan (YOAM)
58
Lampiran 1
INFORMED CONSENT
LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN
Nama Peneliti
: Dhian Lydia Wira Purba
Nim
: 121101045
Instansi Peneliti
: Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara
Judul Penelitian
: Pengalaman Ibu dalam Merawat Anak Penderita Kanker
di Yayasan Onkologi Anak Medan
Peneliti adalah mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Saudara telah diminta untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Partisipasi
ini sepenuhnya bersifat sukarela. Saudara boleh memutuskan untuk berpartisipasi
atau mengajukan keberatan atas penelitian ini kapanpun saudara inginkan tanpa
ada konsekuensi dan dampak tertentu. Sebelum saudara memutuskan, saya akan
menjelaskan beberapa hal sebagai bahan pertimbangan untuk ikut serta dalam
penelitian ini, sebagai berikut:
1. Penelitian ini adalah salah satu kegiatan dalam menyelesaikan proses
belajar-mengajar di program studi Ilmu Keperawatan Universitas
Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengalaman
Ibu dalam merawat anak penderita kanker.
Universitas Sumatera Utara
59
2. Jika saudara bersedia ikut dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan
wawancara kepada saudara pada waktu dan tempat sesuai kesepakatan.
Jika saudara mengijinkan, peneliti akan menggunakan alat perekam suara
untuk merekam yang saudara katakan. Wawancara akan dilakukan
minimal satu kali selama kurang lebih 45 menit.
3. Penelitian ini tidak menimbulkan resiko. Apabila saudara merasa tidak
aman saat wawancara, saudara boleh tidak menjawab atau mengundurkan
diri dari penelitian ini.
4. Semua catatan yang berhubungan dengan penelitian akan dijamin
kerahasiaannya. Peneliti akan memberikan hasil penelitian ini kepada
saudara jika saudara menginginkannya. Hasil penelitian ini akan diberikan
kepada institusi tempat peneliti belajar dan pelayanan kesehatan setempat
dengan tetap menjaga kerahasiaan identitas.
5. Jika ada yang belum jelas, silahkan saudara tanyakan pada peneliti.
6. Jika saudara sudah memahami dan bersedia ikut berpartisipasi dalam
penelitian ini, silahkan saudara menandatangani lembar persetujuan yang
akan dilampirkan.
Peneliti,
Dhian Purba
Universitas Sumatera Utara
60
Lampiran 2
INFORMED CONSENT
LEMBAR PERSETUJUAN PARTISIPAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama
: …………………………………………………………….
Umur
: …………………………………………………………….
Setelah membaca dan mendengarkan penjelasan penelitian ini dan setelah
mendapatkan jadwal dan pertanyaan terkait penelitian ini, maka saya memahami
tujuan penelitian ini dan pertanyaan terkait penelitian ini, maka saya memahami
tujuan penelitian ini yang nantinya akan bermanfaat bagi bagi Ibu lainnya dalam
merawat anak penderita kanker.
Saya sangat memahami bahwa keikutsertaan saya menjadi partisipan pada
penelitian ini besar manfaatnya. Dengan menandatangani surat persetujuan ini,
berarti saya menyatakan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini tanpa paksa dan
bersifat sukarela.
Medan, …………........2016
Partisipan
(……………………….)
Universitas Sumatera Utara
61
Lampiran 3
DATA DEMOGRAFI PARTISIPAN
Petunjuk pengisian: isilah data dibawah ini dengan tepat dan benar.
Data Ibu
Nama
:
Usia
:
Suku/Bangsa
:
Agama
:
Pendidikan terakhir
:
Jumlah Anak
:
No. Telepon
:
Data Anak
Nama
:
Usia
:
Jenis Kelamin
:
Jumlah Saudara
:
Jenis Penyakit
:
Lama Terkena
:
Universitas Sumatera Utara
62
Lampiran 4
PANDUAN WAWANCARA
Saya sangat tertarik untuk mengetahui pengalaman Ibu dalam merawat anak
penderita kaker. Saya sangat mengharapkan agar Ibu menceritakan pengalaman
tersebut, termasuk peristiwa, perasaan, serta pendapat yang Ibu alami ketika
melakukan perawatan pada anak penderita kanker.
1. Bagaimana perasaan Ibu saat pertama kali mengetahui anak terdiagnosa
penyakit kanker?
2. Apakah kesulitan yang dirasakan Ibu selama melakukan perawatan pada
anak penderita kanker?
3. Apakah ada masalah baru yang muncul semasa Ibu melakukan perawatan
anak penderita kanker?
4. Adakah bentuk dukungan yang Ibu terima selama merawat anak penderita
kanker?
5. Adakah hikmah yang Ibu dapatkan selama masa perawatan anak penderita
kanker?
Universitas Sumatera Utara
63
Universitas Sumatera Utara
64
Universitas Sumatera Utara
65
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8
JADWAL PENELITIAN
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Aktivitas
September Oktober Novem Desem Januar Febru Maret April
Mei
Juni
Juli
penelitian
ber
ber
i
ari
Minggu ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 23412 3 4 1 2 34 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan judul
penelitian
Menyusun Bab 1
Menyusun Bab 2
Menyusun Bab 3
Menyusun panduan
wawancara dan
kuisioner
Meyerahkan
proposal penelitian
Ujian sidang
proposal
Penelitian
Diketahui,
Dosen pembimbing
(Dewi Elizadiani Suza S.Kp, MNS.,Ph.D)
NIP. 19721227 200003 2 001
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9
Anggaran Dana
1
Menyiapkan proposal sampai sidang proposal
Biaya internet
Kertas A4 80 gr 2 rim
Fotokopi sumber-sumber daftar pustaka
Memperbanyak proposal
Sidang proposal
2
Rp.
50.000,00
Rp. 170.000,00
Rp. 80.000,00
Rp. 50.000,00
Rp. 150.000,00
Persiapan Sidang Skripsi
Souvenir wawancara
Sidang skripsi
Rp. 150.000,00
Rp. 200.000,00
3
Biaya tak terduga
Rp. 100.000,00
4
Total
Rp 950.000,00
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Dhian Lydia Wira Purba
Tempat/Tgl.lahir
: Medan, 20 Oktober 1994
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Kristen Protestan
Alamat
: Jl. Saudara Ujung No.159, Medan
Riwayat Pendidikan :
1. SD Nasrani 8 Medan
(2000-2006)
2. SMP Negri 3 Medan
(2006-2009)
3. SMA Negeri 14 Medan
(2009-2011)
4. Universitas Sumatera Utara
(2012-sekarang)
Universitas Sumatera Utara
NO
1
1.1
1.2
PERNYATAAN SIGNIFIKAN
LINE
Makanya kami orangtuanya kan gak P1.L36-38
tidur iyalah nanti anak ini
kekmanalah, mungkin anak ini gak
panjang lagi umurnya gitulah kan
Cuman kalau yang lain ga ada. P2. L84-85
Kalau berat badan ada. Karena
kurang tidur. Itu aja.
Padahal awak kurang tidur
P3. L194
KODING
Ibu mengalami
masalah kurangnya
jam tidur
Semalam aku jaga dia, takut aku
meleleh itu kan, tadi kukasih dia
makan, datang pitam dek, kayak mau
jatuh aku tadi yang nyuapkan itu
P8. L192-194
1.4
capek sih..disini kan balek balek sini,
sekali balek kan capek
Sakit-sakit biasa aja, sekarang ini
kan sakit mungkin teruk juga ini.
Badan kita ga sempat diurus,
mungkin itulah apanya kan, kerjakerja gitu
P10. L76
1.6
Ini pinggang sakit, kaki, tapi
gakpapalah lagi bisa jalan
P1. L175
Ibu merasakan sakit
di bagian pinggang
1.7
Yang sering kambuh pinggang,
pinggang sakit kali. Tengah malam
nanti bisa kebangun, sakit. Ini kaki,
kaki yang terutama lagi yang lebih
sakit. Kadang-kadang gak bisa jalan
P1. L178-180
Ibu lebih sering
merasakan sakit di
bagian pinggang
1.8
Pinggang, kaki, kepala. Itulah
penyakit di badan ini. Diminum
jugaklah obat dari puskesmas
P1. L183
Ibu merasakan sakit
di bagian pinggang,
kaki, dan kepala
P1. L170-173
SUB TEMA
Mengalami
masalah fisik
TEMA
Mengalami
masalah fisik,
sosial, ekonomi,
dan psikologis
Ibu mengalami
masalah kurang
tidur
Ibu mengalami
kurang istirahat
Ibu merasakan
pitam karena
kurang istirahat
1.3
1.5
KATEGORI
kurang tidur
Ibu merasakan
kelelahan
Ibu lupa mengurus
diri sehingga
mengalami sakit
Kelelahan
Universitas Sumatera Utara
1.9
Inilah kalau kumat pinggang
belakang sakit. Gak pernah kerumah
sakit umum. Gatau sakit apa ini,
dibilang sakit pinggang dikasih obat.
Dibilang sakit kepala dikasih obat
Tadi aja,ini idungnya berdarah.
Inilah nakal anak ini kan, apa gak
tambah stress awak
P1. L202-206
Ibu tidak
memeriksakan
keadaan tubuh yang
sakit ke RSU
P1. L159-160
Hidung Ibu
mengalami
pendarahan
1.11
Kadang-kadang idungnya, inilah
udah berapa hari ini, 5 hari ini buang
ingus itu kan ada darahnya loh,
pinggangnya udah sakit aja. Sakit
pinggang, kepala
P1. L164-166
Ibu mengalami
pinggang sakit,
dahak dan batuk
berdarah
1.12
Selain maag, badanlah. Sukak pegal.
P3. L216
1.13
Kayak bedengung gimana ya kalau
kita ngomong pun jadi kayak pilek,
gaenak ya hahhaha…gaenak
P7. L 241-242
1.14
capek sih..disini kan balek balek sini,
sekali balek kan capek
Kalau sekarang gak, kalau dulu iya
memang sampe april lah itu, asal dia
gak makan, pasti kami ga bisa makan
P10. L76
Kayak dulu kan, ga habis
makanannya aku jugak gak makan,
kayak sekarang banyak makan, aku
juga makan
masuk ke mei, naik timbangan dia,
naik juga timbanganku.
P7. L 162-163
Badan Ibu
mengalami pegalpegal
Ibu merasakan
telinganya
berdengung saat
berbicara
Ibu merasakan
kelelahan
Ibu mengalami
kekurangan nafsu
makan jika anak
tidak nafsu makan
Ibu memiliki nafsu
makan yang
bergantung pada
anak
Ibu mengalami
masalah berat
badan
1.10
1.15
1.16
1.17
P7. L 246-247
P7.L161-162
berat badan
Universitas Sumatera Utara
1.18
1.19
1.20
1.21
1.22
1.23
1.24
1.25
Kesehatan ya menurunlah, udah
turun 2 kg. Kalau demam gitu sih ga
ada. Cuman berat badan ajalah udah
turun
Dulu kalau terlambat makan
langsung lemas, langsung cemana,
sekarang terlambat makan pun gak
kupikirkan lagi
Ada undang-undangan gitu kan, ibu
ga menghadiri. Udah 2 bulan ini gak
menghadiri lah. Di pengajian pun
gitu, ya semualah tertunda
Kalau dulu tiap bulan walaupun ada
sikit-sikit datang. Ga ada sama sekali
dan pengajian dah 2 bulan ga
diikuti. Bagian KB pun 2 bulan ga
diikuti.
Sama sekali ga ada kegiatan sosial
lagi
Sama sekali ga ada, gak pernah
kemana-mana
ke, apa. Perwiritan apa tu. Kaum ibuibu kan, perwiritan akbar, ikut. oh
iya, pernah aktip. Di kegiatan Pm Pm
mandiri itu. Pernah ikut itu jugak.
enggaklah. disini aja kan.
Total sampe 2 bulan ini. Udah
berenti, focus ke adek. Cuman orang
itu pun ga melepaskan, kalau ada
kesempatan nanti datang, gitu.
P2. L78-79
Ibu mengalami
penurunan berat
badan
P3.L199-200
Ibu tidak
memikirkan makan
P2. L52-56
Ibu tidak mengikuti
undangan dari
lingkungan sosial
P2. L58-59
Setiap bulan Ibu
sudah tidak ikut
kegiatan sosial
P3. L83
P3.L87
Ibu tidak mengikuti
kegiatan sosial
P5. L73-L82
Ibu berhenti
mengikuti kegiatan
sosial
P2. L61-63
Ibu tidak mengikuti
kegiatan
lingkungan sudah 2
bulan
Udah 2 bulan ini gak menghadiri lah.
Di pengajian pun gitu, ya semualah
tertunda
P2. L55-56
Ibu tidak mengikuti
wirit lagi
Tidak mengikuti
kegiatan
lingkungan
Mengalami
masalah sosial
Universitas Sumatera Utara
1.26
1.27
1.28
1.29
1.30
1.31
1.32
Iya semenjak fajar kekgini ibuk gak
pernah lagi wirit gak pernah gak
sama dia gak pernah
jarang.. pas kebetulan kesini kan kita
gak bisa datang
P9. L171
Ibu tidak mengikuti
wirit lagi
P10. L118
Cuman keluarga kalau dipinjami
seribu-duaribu ada, dikasih. Minimal
istilahnya untuk ongkos adalah tiap
minggu.. Tapi ditangan tetaplah itu
250 seminggu. Harus ada, dari
siapapun
tah
1rb-2rb
nanti
dikumpulkanlah.
Itupun ayahnya udah bilang gini
juga, ini kalau seandainya kita udah
gak ada apa-apa, udah malu dibantu
saudara,apa yang adalah jual,
ibaratnya kereta
Tapi karena berusaha juga minjam
duit-minjam duit kesana kemari gak
ada jugak kan, inilah men tarek’an
Kadang pinjam, ada nanti apa
kasihkan, gitu. Tah pinjam 500,
kasihkan tah 200. Ada perjanjianlah
sama adek, tah sama keluarga, gitu.
Tapi mudah-mudahan belum adalah
pinjam keluar, belum ada
Kadang-kadang uang kita cuman
200, belum lagi ongkos kesana, lain
lagi makan disini, tempo hari sempat
lagi mau pinjam duit
Untuk makan pinjam-pinjam, untuk
obat pinjam-pinjam. Ini aja
dikampung banyak utang, Mau
pulang kampung aja takut
P2. L 127-129
Ibu jarang
mengikuti kegiatan
wirit lagi
Ibu mengusahakan
keuangan setiap
minggu untuk
berobat
P9.L230-231
Ibu dan suami
berencana menjual
keret auntuk
keperluan keuangan
P1. L 38-39
Ibu berusaha
mencari pinjaman
uang
Ibu meminjam
uang dengan
keluarga
P2. L 119-121
P1. L 231236
Mencari pinjaman
uang
Mengalami
masalah ekonomi
Ibu mengalami
kesulitan keuangan
untuk perjalanan
pengobatan
Universitas Sumatera Utara
1.33
1.34
1.35
1.36
1.37
1.38
1.39
1.40
Gitulah minjam duit sana,pinjam duit
sini. Ngutang sana sini kok. Ngutang
100rb aja payah
Nunggu uang adalah, nunggu uang,
ngumpulin uang biar cukup ke sini
gitukan, manatau lama disini
Ya ongkos kita kemarilah. Ongkos,
dah gitu makan. Makan kita disini
kan. Paling tidak seminggu Ibu
mengeluarkan
duit
250.
Seminggulah. Kan seminggu sekali
harus ada kemo kan.
Tapi kan ke medan kan dana gak
sedikit. Iya tahu jugak kesana kan
gak bisa dana sikit gitukan
Yang kedua, ongkos kita ya, buk ya,
ongkos kita setiap kontrol itu ya, dari
luar kota, ongkos, uang makan itu
ya, kan. Yang ketiga, obatnya ini,
sudah dibeli, ada yang dibeli,
katanya.
Makanya kakak bilang sama dia asal
jangan tambah darah, sakit kali
tambah darah itu dek, bertambah
lagi rawat kita disini, apa gak
betambah biaya hidup kita
Itu satu juta udah mikir cukup apa
gak, itu aturan kemo jadi tambah
darah jadi gak jadi,jadi kan tambah
biaya hidup
P1. L 25
masalah keuangan.. masalah
keuangan, itu aja
ya itulah biaya hidup yang disini
sama obat itu
P1. L 32-33
P2. L 102-104
P1. L 12-14
P6. L 66-70
Ibu mengalami
kesusahan dalam
mencari pinjaman
Ibu Mengumpulkan
uang agar cukup ke
Medan
Ibu memiliki
kebutuhan biaya
untuk ke Medan
Mengalami kendala
biaya hidup selama
pengobatan
Ibu memiliki
banyak kebutuhan
dana saat di Medan
Ibu mengalami
masalah keuangan
pengobatan ke
Medan
P8. L77-79
Ibu merasakan
kesulitan biaya jika
hari rawatan
bertambah
P9. L253-254
Ibu memikirkan
tambahan biaya
hidup
P10.L98-102
Ibu memiliki
masalah keuangan
Universitas Sumatera Utara
1.41
1.42
1.43
1.44
1.45
1.46
1.47
1.48
Yaudah Tuhan ajalah yang tahu
kalau mau panjang umurnya ya
panjanglah, kalau mau pendek
yaudah gakpapa gitu yakan. Kalau
ada uang berusaha, kalau ga ada kek
mana yakan dek?
Kalau 1jt-2jt manada, orang susah
kok
Makin berat. Tapi sekarang ini, berat
ya beratlah. Itulah dah ibu bilang
masalah
ekonomi
kan
berat
semuanyalah.
Iya. Ini kan obatnya sekarang kan
udah beli sendiri. Kebutuhan kan
banyak, bukan untuk`, istilahnya
bukan untuk anak aja gituloh.
Banyak nanti yang mau dibayarkan.
Ada beli, disuruh beli, itu berat juga,
bagi saya. Karena apa, kerja udah ga
kerja, sementara ini udah ga kerja ya,
kan. Nunggu sampe anak ini sembuh
baru bisa kerja.
Jadi itu berat jugak buk. Dari saya
pribadi ya, karena saya kan, udah
kerja gak kerja, lagipula pun janda
ya, kan
ya sementara ini ya, apa yang ada ya
itu dulu, ada simpanan ya itu dulu
dipakek, udah habis, ya minta tolong,
minta bantuanlah sama keluarga.
Itulah solusinya. Selain itu ga ada
P1. L 97-99
Ibu merasa putus
asa dikarenakan
masalah keuangan
P1. L 125-126
Ibu mengalami
masalah keuangan
Ibu mengalami
keadaan ekonomi
yang berat
kadang obat kan beli sendiri, itu kita
susah.
P2. L 68-69
P5. l93-94
Ibu membutuhkan
biaya untuk
membeli obat
P6. L 64-66
Ibu sudah tidak
bekerja lagi
P6. L 70-71
Ibu sudah janda dan
tidak kerja
sementara
P6. L 77-78
Ibu meminta
bantuan kepada
keluarga untuk
solusi keuangan
P6. L 172
Ibu merasa susah
membeli obat
sendiri
Universitas Sumatera Utara
1.49
1.50
1.51
1.52
1.53
1.54
1.55
1.56
1.57
Karena biaya ini dek, ngeri kali
biaya ini dek, kalau awak bisalah
tahan seleraa, kalau dia, mesti yang
bergizi makanan kedia
Jual tanah mamaknya, kalau gak
sempat jual tanah gak tahulah, jual
tanah
Itulah nangis mamaknya, kalau
sempat habis nanti uang ini,
kekmanalah biaya anakku
P8. L71-P8.L73
Nah itulah ibuk bilang,panjanglah
perjalanan kan kedepannya belum
tahu, tapi rejeki dia menutupi, ya ga
menutupi ada juga simpanan kami
gitu, masih adalah yang bisa kami
harapkan
Udah mulai terasa cuman, mulai
terasanya kalau bisa kita jangan
utang-utang sana orang ya dek ya,
itulah ibaratnya, mulai terasa itu
ngeluh sama adek
Gaktahulah lagi bilangkannya,
menangis ajalah siang malam
Kalau dari pertama, ada sebulan itu
nangis terus, asal lihat anak nangis
terus, lihat dia tidur nangis, ya rasa
kehilangan itulah. Makanya saya
sering nangis, gitu.
Sangat setreslah, sempat mau bunuh
diri pun ini
P9. L275-277
Kalau stressnya gak bisa aku apai,
hindari
P3.L234
P8. L84-85
P8. L88-89
Ibu mengalami
kesusahan biaya
dalam merawat
anak
Ibu menjual tanah
demi biaya
pengobatan anak
Ibu mengalami
kecemasan akibat
biaya yang
dikeluarkan untuk
pengobatan
Ibu memikirkan
keuangan
kedepannya
P9.L219-220
Ibu merasakan
kendala ekonomi
P8.L 38
Ibu menangis siang
dan malam
Ibu menangis
terus-menerus
P2. L74-76
P1. L141
Sedih selama
perawatan
Mengalami
masalah psikologis
Ibu sempat
memikirkan untuk
bunuh diri
Ibu tidak bisa
menghindari stresss
Universitas Sumatera Utara
1.58
sakit kali rasanya di dada ini, syok
kalilah pokoknya lumayan juga sih
sampai dua bulanan lah sampe saya
bisa terima
P10. L32
L36
Ibu membutuhkan
waktu 2 bulan
untuk bisa
menerima
1.59
Ah, gatau laginya aku dah, teduduk
aku menangis, yang dibacakan
dokter itu kan, diruang sana aku,
sabar ya buk, banyak sabar ya buk,
anaknya itu, apalagi kakak tengok
92%, tebalek dunia ini
Teduduk tebodoh, gak tahu lagi udah
nangis aja, kayak orang bodoh,
kakaknya yang meluk kakak,
macam orang paok
iya, kadang-kadanglah. Kalau udah
kesel kali aku, kudiamkan aja
tingkahnya.
Sedih kalilah. Rasanya cemana,
sedih kali. Gatau lagi bilangnya
macam mana
P8.L97-99
Ibu tidak
mempercayai
diagnosa yang
dibacakan dokter
P8.L 100-101
Ibu tidak
mempercayai
diagnosa yang
dibacakan dokter
Ibu mendiamkan
anak karena kesal
P3. L5-6
Ibu merasakan
sedih yang tidak
bisa tergambarkan
1.63
Nangis ajalah. Nangis aja. Gatau lagi
mau ngomong apa
P3. L8
1.64
Dah gelaplah awak rasa yakan.
P3. L18
1.65
Sampe mau jalan kemari aja nangis
terus. Karena mikir, ih anakku si
atnan itu kok kurus kali ya
P3. L29-30
Ibu selalu
menangis meihat
keadaan anak
Ibu merasa putus
asa melihat keadaan
Ibu merasa sedih
karena memikirkan
anak lainnya
1.66
Kadang mau nangis ajalah awak
dengarnya. Kecil pun tahu kanker
darah
P3. L43-44
1.60
1.61
1.62
P5. L5101-102
Ibu merasa sedih
karena anak yang
paling kecil bahkan
sudah tahu kanker
Universitas Sumatera Utara
1.67
Iya sering nangis. Kalau nangis itu
belum bisa berhent
P3. L247
1.69
Sampe mau jalan kemari aja nangis
terus. Karena mikir, ih anakku si
atnan itu kok kurus kali ya
P3.L29-30
1.70
Kadang kalau dirumah sakit stress
aku. Ganti-ganti jarum aja kan. Aku
bukannya apa, aku takut lihatnya
walopun dia gak takut aku takut, kata
orang kan kalau seirng nanti
dicucuk-cucukin infusnya itu,
pembuluh darahnya itu bisa
menyempit, gitulah.
P5. L 184-186
Ibu merasakan
kuatir akan kondisi
anak
1.71
Cuman memang awak aja yang
sukak mikir-mikir
P3.L109
1.72
Kalau gak, stress jugak loh. Mau
bunuh diri. Anaknya mau berobat
kan. Nanti kemonya terlambat bayar
kan
sering kepikiranlah bu,bukan hanya
pikirin yang sakit ini, namanya stress
dan kepikiran pasti ada.
Makanya sempat stress jugaklah, ya.
Kan ditengok gini is si itu udah
masuk iniloh, nafsu makannya turun
P1.L150-151
Ibu suka
memikirkan semua
hal
Ibu mengalami
stress karena takut
anak terlambat
kemo
Ibu mengalami
stress dan kepikiran
akan penyakit anak
Ibu kuatir akan
nafsu makan anak
Ibu, semenjak tambah darah ini ibu
baru banyak bepikir
Iya tapi gak tega untuk apai dia
(memarahi)
P9. L309
1.73
1.74
1.75
1.76
P6. L154-155
P7. L93-94
P4. L81
Masih sering
menangis, belum
berhenti
Ibu meras sedih
karena memikirkan
anak lainnya
Merasakan kuatir
dan sedih dalam
masa perawatan
Ibu memiliki beban
pikiran
Ibu tidak tega
memarahi anak
Universitas Sumatera Utara
1.77
1.78
1.79
1.80
1.81
1.82
1.83
Cuman kadang ada kejadian gini-gini
(meninggal) gitu trus awak
membayangkan anak awak kek gitu
rasanya macam mana gitu
iya, triak-triak hoooo gitu-gitu. Tibatiba nanti kadang-kadang. Jadi nanti
aku kadang kadang takut ada
kenapa-kenapa, ya kutanya ama
dokter kan bisa itu jadi factor karena
kemo, yaudahlah itu stress, gitu
Jadi dia triak-triak itu mungkin
karena stress, katanya. Gitu. Jadi
udah anakku kena leukemia, stress
pulak nanti, aduh bingung jugak aku.
Lagian kan kalau banyak
pengalaman-pengalaman banyak
katanya anak-nya
gak dijaga makannya kan trus
meninggal. Jadi takut jugak.
perasaan saya, ngeri lah ya buk, ya.
Karena, kata dokter ya, waktu
kerumahsakit, kanker darah, katanya.
Jadi saya terus syok gitu ya, perasaan
saya syok. Ngeri kali,gitu.
kalau kita tengok kalau dia sakit kan,
setelah dikemo-kemo gini sehat dia
nampaknya, kita berikir, kadang ada
negatipnya jugak, nengok yang lainlain yakan, Nampak sehat-sehat,
tiba-tiba nanti udah ngedrop. Jadi
kadang kita, ada juga kebawa situasi
P4.L9-10
Ibu
membayangkan
kejadian meninggal
P5. L 227-229
Ibu merasa kuatir
karena teriakan
anak
P5. L 229-231
Ibu merasa bingung
karena anak terkena
efek stress
kemoterapi
Ibu merasa takut
kalau tidak menjaga
makanan anak
kebawa situasi nengok-nengok
teman-teman yang lama yang
penyakitnya ini kan. Dah sehat
P5. L 26-27
P6. L20-22
Ibu merasa ngeri
saat mengetahui
penyakit anak
P6. L144-147
Ibu terbawa situasi
karena kondisi anak
yang bisa saja drop
P6. L149-150
Ibu kepikiran akibat
kondisi anak
lainnya yang tiba-
Universitas Sumatera Utara
1.84
1.85
1.86
1.87
1.88
1.89
1.90
1.91
1.92
semalam, tiba-tiba bisa ngedrop,
Mikir jugak kan dek, kalau lah
sembuh nanti, kawinnya anakku ini?
Siapa laki-laki mau sama dia? Andai
ada yang mau, punya anaknya dia
besok? Panjang ini dek
Iya kalau aku idup, kalau mati aku
nanti, kekmana dia besok, kalau
awak masih idup masih bisa awak
menjaga muncung orang lain
Kalau ya negatifnya ya masih
cemaslah, kalau ada kawannya drop.
Gimanalah dengan dia ini, kepikiran
juga
Mungkin kita memang
berfikir,siapapun bisa pendek umur
kan dek, cuman rasanya, anak kami
meninggal tuh disaat sakit kek giini
ngedrop
Rasanyakan, memang kita udah puas
ngerawat, cuman rasanya kan, ya
allah orang pun bilang anaknya sakit
ini itu meninggal, sakit ini padahal
memang udah ditangan allah kan
Ibu model gak sanggop, ibu model
takot, ga sampe hati, apalagi model
dia tambah darah
Disitu sekarang ibu kecil hati,
pokoknya ibu jaga terus
Kayak tadi ibu bilang adiknya suruh
ambil temp, ibu udah bingung disitu,
apa, ada apa
Pikiran takut, gitu. Takut, kayak
kemarin itu, jar jangan pulanglah jar,
kita di yoam aja
P8.L 105-106
P8.L 131-133
P7. L277
tiba drop
Ibu mengkuatirkan
masa depan anak
penderita kanker
Ibu mengkuatirkan
kondisi masa depan
anak penderita
kanker
Ibu memikirkan
keadaan anak yang
takut memburuk
P9. L 337-338
Ibu memiliki
ketakutan akan
penyakit anak
P9. L 339-340
Ibu memiliki
ketakutan akan
penyakit anak
P9. L 237-238
Ibu memiliki rasa
takut dalam
merawat anak
Ibu memiliki beban
pikiran
Ibu memiliki
ketakutan akan
penyakit anak
Ibu memiliki
ketakutan akan
penyakit anak
P9. L 340-341
P9. L 373-374
P9. L 311-312
Universitas Sumatera Utara
2ss
Enggaklah. Enggak pernah
pengobatan lainnya, dibawa kerumah
sakit umum sanalah
Iya saya bilang gitu sama keluarga,
tapi saya kan punya prinsip ya, kan.
Kalau saya yakin anak saya ini,
biarlah berobat ke dokter gitu aja
P1.L 9-10
2.2
Masuk dia rumah sakit, terus sampai
sekarang, dulu pun dia waktu di
kampong gak pernah pakek-pakek
herbal. Saya hanya, saudara hanya
ngusulkan ya, kita yang menentukan
ya. Sampai sekarang belum pernah
namanya memakai herbal, ke
kemonya anak ini. Pengobatan
herbal gitu gak pernah
P6. L96-101
Ibu tidak
menggunakan obat
herbal
2.3
bukan gak percaya jugak ya kan bu,
hanya karna pesan dokter aja, pesan
dokter jangan dibawalah herbalherbal anak ini. Kalau kita udah ke
medis, medis aja.
Jadi anjuran dokter diikuti. Pakai
pengobatan medis aja, iya, sekarang
pengobatan medis
P6. L103-104
Ibu mengikuti
pesan dokter
P6. L108-109
2.5
Abistu saya paling ga bisa anak
sakit 1 hari dirumah, saya bawa terus
keklinik dekat rumah
P9.L99-100
Ibu dianjurkan
hanya
menggunakan
pengobatan medis
Ibu mengatasi sakit
anak dengan
membawa ke klinik
2.6
Yang penting saya dirumah itukan
paracetamol antibiotic tersedia
itu,manatau orangni demam, panas
gak pernah, gak pernah, langsung
P9.L101-102
2.1
2.4
2.7
P6. L93-94
P10.L153
Ibu membawa anak
ke rumah sakit
umum
Ibu tidak membawa
anak ke pengobatan
herbal
Membawa anak ke
pengobatan medis
Memberikan
pengobatan pada
anak
Memberikan
perawatan pada
anak
Ibu menyediakan
obat-obatan
dirumah
Ibu langsung
Universitas Sumatera Utara
dibawa ke medis
membawa anak ke
medis
Ibu tidak membawa
anak ke pengobatan
herbal
Ibu tidak ingin
mencoba
pengobatan herbal
2.8
gak pernah ke herbal, langsung ke
medis
P10. L155
2.9
karna saya tengok kan yang dari
herbal itu masuk sini, langsung
ngeri, takut saya jadinya, gak mau
coba-coba malah kesini ajalah.
iya.. focus ke medis aja gak usah ke
herbal
P10. L159-160
P10. L163
Ibu memilih focus
pengobatan medis
2.11
ya itu, kan pertamanya kan, dia sakit,
demam- demam aja, jadi kami
bawalah ke paranormal
P5. L118-119
Ibu membawa anak
ke paranormal
2.12
Yakan kami nurut-nurut aja. Itulah
rupanya kok lama-lama kayak ga ada
perubahan dia itu, kan kami asik
cerita-cerita aja kami kan. Ga ada
obat apa gitu, cerita cerita aja.
Ngomong ngomong aja.
P5.L127-129
Ibu tidak
menemukan hasil
pengobatan
paranormal
2.13
kan biasanya robby suka kali
menjerit-jerit, kepanasan, jadi
rupanya semenjak minum ramuanramuan itu gak lagi. Gak kepanasan,
gak jerit-jerit. Itulah agak percaya,
ya kami bayarlah langsung dua juta
stengah
Rupanya itulah, tiga hari memang
betul. Eeknya ini warnya hitam,
bauk. Jadi kami percayalah, senang
kami, ya memang itu kurasa ya,
itulah kata dialah, percayalah kami.
P5. L134-136
Ibu menggunakan
ramuan yang
diberikan
P5. LS139-141
Ibu percaya pada
efek pengobatan
orang pintar
2.10
2.14
Membawa anak ke
pengobatan orang
pintar/paranormal
Universitas Sumatera Utara
2.15
Habis itu, itulah kebodohan. Bawa
ke orang pintar, dulu kan belum
pakai BPJS dirumah sakit, ya itulah
mengeluarkan biaya juga.
iyalah, sempat percaya padahal itu
udah parah. Udah berak darah
P5. L38-39
2.17
Kurang percaya, ya kata mamaknya
kita coba jugaklah obat kampong
P8. L24-25
2.18
Obat kampong hanya airnya dek,
diminumkan, gak lebih gakkurang,
takdapapa
kebutuhan apanyalah, kebutuhan
beli-beli buah. Ini kan, makannya
kan harus ekstra hati-hati, yang gak
pakek-pakek penyedap rasa, ya
kebetulan harus masak sendiri kan.
Bahan bahannya, kan itu kan
kayaknya, beli di apa kan instan
ya gimana ya, harus menjaga pola
makanlah. Karena dulu kan kami
mau makan kan, serba instan.
Jadinya sekarang kan udah gak pakai
penyedap lagi kan, udah ada
hikmahnya. Sekarang udah gak pakai
apa-apa lagi. Ya gitulah, kek gitulah.
positifnya, ya jadi sadarlah,
bahwasanya menjaga pola makan itu
harus lebih apalah, dulu kan aku
orangnya kan gak kujaga-jaga pola
makan anakku. Jajan bole, apa-apa
bole, sekarang udah sadarlah, bahwa
menjaga pola makan itu lebih
penting, untuk kesehatan
P8. L29-30
2.16
2.19
2.10
2.21
P5. L149
P5. L49-51
Ibu membawa ke
dukun terlebih
dahulu sebelum ke
medis
Ibu percaya pada
efek pengobatan
orang pintar
Ibu mencoba
memakai obat
kampong
Ibu menggunakan
obat kampong
yang diminumkan
Ibu menjaga pola
makan anak
P5. L175-177
Ibu semakin
menjaga pola
makan,
menghindari yang
instan
P5. L250-252
Ibu menjadi sadar
bahwa pola makan
harus dijaga
Memperhatikan
jenis makanan yang
dikonsumsi
Menjaga asupan
makanan anak
Universitas Sumatera Utara
2.22
2.23
2.24
2.25
2.26
3
hikmahnya ya, banyak ya, yang
dulunya kita, pola makan kita itu
sembrono ya, sembrono, main sana,
main sini bebas yakan, makan sana
makan sini bebas, sekarang gak bisa
lagi, harus lebih diperhatikan polapola makannya.
Kedua, menjaga pola makannya ya,
kan.
Dijaga ketat, terus dijaga. Alamilah
ya, kan. Karena dia kalau makannya,
ga boleh makan ini, gak boleh makan
itu, iya, kan. Susah juga kita disitu,
kan.
Iya, menjadi hati-hati. Terutama
kebersihan. Dah gitu jarang ibu
masak dulu yakan, selalu beli.
Sekarang udah masak, udah masak
sendirilah. Sekarang apapun dimasak
sendirilah.
Khusus dijaga teruslah. Apalagi kan
dia sukak makan, apa yang diliat
orang makan dia mau. Jadi dijaga
supaya dia gak minta jajan.
Asal udah lihat dia ibu jejelin aja apa
yang ada disitu, misalnya kayak sari
kurma kan
P6. L 140-142
Sekarang jadi lebih
memperhatikan
pola makan
P6. L 42-44
Ibu semakin
menjaga pola
makan anak yang
tidak boleh
sembarangan
P2.L10-14
Ibu menjadi lebih
sering memasak
dirumah
P4.L30-31
Ibu lebih menjaga
makanan anak
P9.L368
Ibu merawat anak
agar tetap baik
kalau tiba-tiba datang kek gitu, ya
berdoa ya, sharinglah, sama keluarga
ya, sama kawan, ada kekurangankekurangan kan, sharing sama
keluarga. Berdoa sama sharing, sama
teman ya, sama keluarga
P6. L 160-162
Ibu berdoa dan
sharing sama teman
dan keluarga jika
mengalami stress
Berdoa kepada
Tuhan
Melakukan
aktivitas
keagamaan
Mengatasi beban
pikiran dengan cara
positif
Universitas Sumatera Utara
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
sesudah dia sakit, gak aktip lagi.
Karena kan sekarang kan dia tiap
minggu kontrol, sekarang gak
aktiplah. Cuman kalau sempat. Mau
juga sih digereja, sekali-sekalilah
baca alkitab.
Eceknya itulah minta-minta kami
berdoa, jangan sampek kita yang
sakit ya, jaga ya
P6. L 191-192
Sekali-sekali ke
gereja membaca
alkitab
P9. L405-406
ada hikmahnya, dulu kan, kami gak
itu, gak rajin beribadah gitu ya kan.
Mungkin dulu apa, sering melalaikan
tugas apa, sebagai muslim gitu yakan
iyalah, shalat jugak. Kalau malam
hari gitu, kita ngaji.
karna sama mamak tinggal itu yakan,
jadi aktifnya cuman di gereja aja.
Kumpulan gereja
Ga ada, berdoa aja.. hahaha, sharing
sama Tuhan
P4.L98-99
Ibu berdoa meminta
kesehatan diri
dalam merawat
anak
Semenjak sakit, Ibu
semakin rajin
beribadah
Duh, hancur kali. Ya, karena kita
kepikiran sama kawan-kawan juga
ya makanya udah bisa nerima
Kalau aku ya, ya itulah mungkin
karena udah dibilang kawan-kawan,
udah dikasih semangat, pasrah aja
P7. L44-45
Gak jadi beban. Mungkin karena
kami bekawan jadi rasanya stress
stress hilang
P9. L447
P4.L103
P6.L188-189
P7.L338-339
P7. L156-157
Malam hari
mengaji, dan shalat
Ibu hanya aktif
dikumpulan gereja
Ibu mengatasi
masalah dengan
sharing sama Tuhan
Ibu menerima
kondisi anak
Berbagi Cerita
Bercerita dengan
kerabat
Ibu mendapat
kekuatan dari
sesama ibu yang
memiliki anak
kanker
Ibu menghilangkan
stress dengan
berbagi cerita
bersama kawan
lainnya
Universitas Sumatera Utara
3.10
Ah, disitu udah ga tebilang lagi,
cuman karna kami dikasih semangat
kawan-kawan, kawan-kawan bilang
gak papa kak
3.11 Lingkungan ibu, kawan-kawsan
wirit, nanti kalau udah apa pada
peluk-pelukan. Dah nangis,kan apa
tabah ya, gitu-gitu kasih semangat
`3.12 Ikhlas ajalah, supaya ga berat.
Makanya ibu ikhlas ajalah. Disana
ada yang ngurus, disini ada yang
ngurus. Beban tetap beban.
3.13 Ibu gak mau berfikiran negative
sekarang. Kalau dulu kan nengok si
adek takut kehilangan kan. Kan
berfikiran jadi negative
kan.
Sekarang ga, anakku harus sehat,
jadikan positif terus. Cemana anakku
harus sehat, aku harus sehat gitu.
Sekarang udah ga ada negativenegative gitu, udah ibu singkirkan
semuanya.
P9.L61-62
ibu mendapatkan
semangat dari
kawan-kawan
P9.L147-148
Ibu mendapat
dukungan dari
teman wirit
P2. L71-72
Ibu merasa ikhlas
agar masalah tidak
terasa berat
P2. L87-91
Ibu selalu berfikiran
positive agar anak
selalu sehat
3.14
Masalah adek aja. Masalah lain ga P2. L95-96
ada. Masalah adek aja sekarang.
Alhamdullilah mungkin dibukakan
Tuhan juga jangan ada apa-apa gitu
kan
Ibu merasa tidak
ada masalah lainnya
3.15
Ya udah dibawa biasa ajalah. Karna
apa ya, apa gunanya mikir negatip
yakan, ada juganya yang sehat,
terserahlah sama Tuhan, sama
dokter, ngurus kan.
Ibu berserah sama
Tuhan dan dokter
yang ngurus
P6. L150-152
Merasakan optimis
Berfikiran Positif
Universitas Sumatera Utara
3.16
kalau sering ya gak lah ya, gak jugak
lah. Kadang kita bawa happy aja,
cerita sama kawan nya
iya,supaya gak nambah pikiran,
semangat ajalah, positip thingking
P6. L 157-158
3.18
Tuhan kasih kita cobaan karena kita
mampu , cuman disitulah letak
cobaan, sabar enggak, janganlah
tawakkal saja, ya haruslah berusaha
P8. L93-94
3.19
iya..masih banyak yang kita tengok
lebih parah dari anak kita
P10.L91
3.20
saya gak pernah berfikir seperti itu,
gak sempat berfikir seperti itu,
memang udah jalannya sakitnya
yaudah kita terima, yang penting kita
obatkan
P10. L41-42
4
tapi namanya udah sakit kek gitu ya
kita terima ajalah, dijalanin aja,
harus kuat kitakan, nanti sedih terus
kita kan, dia jadi gak semangat, kita
harus kasih semangat dia..
P10. L32-34
Ibu memilih untuk
berserah pada
Tuhan dan
semangat
4.1
seringlah kepikiran, yang penting
kita kasih semangat dia aja, mudahmudahan bisa sembuh, banyak kok
yang bisa sembuh kan, penyakit kek
gini,makanya semangat kan biar dia
pun semangat, harus kasih semangat
sama dia
P10. L83-85
Ibu memilih untuk
berserah pada
Tuhan dan
semangat
3.17
P6. L 136
Ibu membawa
suasana menjadi
happy
Ibu positive
thingking agar tidak
menambah pikiran
Ibu berfikiran postif
akan masalah yang
terjadi pada anak
Ibu memiliki
ketabahan karena
masih banyak yang
lebih parah dari
anak yang dirawat
Ibu memilih untuk
berserah pada
Tuhan dan
semangat
Dukungan tetangga
Mendapatkan
dukungan
Mendapat
dukungan orang
terdekat
Universitas Sumatera Utara
4.2
Kayak aku kan gak kerja ini kan,
terus teman kerja bilang gausah
cemaslah, istirahat dulu
alhamdullilah gitu kan, gak pernah
bilang sampe kapan, gak pernah
kecilkan hati kamilah,
P7. L123-124
4.4
Gak nambah beban. Gak nambah
beban pikiran , dukung semua
P3.L121
4.5
Kelamaan kami disini, malah
dikirimin uang untuk kami pudding,
inilah untuk beli buah, beli jus, dari
kepala desa
Dirumah sakit kami ga nunggu,
ditengok bapaknya mau pergi, ada
yang kirim 200
Kebawah, kedepan, kebelakang,
kesamping, cuman kami yang islam,
tapi perhatiannya itu kan, istilahnya
itu ada yang satu agama kan, jauhjauh kan, pada ngirim semua
iya sama..iya-iya. Kalau lingkungan
ngasih semangat untuk kita. Ya,
nasehat ya, nasehat, kalau ada sedikit
membantu materi, kasih juga dia
materi, sodara, kumpul-kumpulan
kita
udah tahu.. kasih semangatlah
semuanya tetangganya
P3.L124-125
Kadang keluarga pun, untunglah
ngerti, terlambat sikit aja, awak
bilang tah apa, langsung emosilah,
stress pun jadilah
P3.L239-241
4.3
4.6
4.7
4.8
4.9
4.10
P9.L205-206
P3.L111-112
P3.L115-117
Ibu mendapat
dukungan dari
teman kerja
Ibu mendapat
dukungan dari
lingkungan
tetangga
Ibu tidak meraskan
beban pikiran
tambahan
Kepala desa
memberikan
bantuan
Ada yang memberi
bantuan lewat
suami
Tetangga
mengirimkan
bantuan
P6. L119-121
Ibu mendapatkan
bantuan dari
lingkungan
P10.L108
Ibu mendapat
dukungan semangat
dari tetangga
Keluarga Ibu
semakin mengerti
keadaan
Dukungan keluarga
Universitas Sumatera Utara
4.11
Ya, kalau misalnya itu, diingatkan,
jangan lupa berobat
P4.L19
4.12
ya cemana dibilang ya, tetap kasih
semangat jugak sih
P10.L126
4.13
ya bantu doa ajalah, bantu doa
P10.L150
Ibu diingatkan oleh
keluarga untuk
berobat
Ibu mendapat
dukungan semangat
dari keluarga
Ibu mendapat
bantuan doa
Universitas Sumatera Utara
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
TRANSKIP WAWANCARA PARTISIPAN 1
In : Interviewer Pa :Partisipan
In
: secara keseluruhan sebelum adek dibawa kesini, ibu sama adek, apa aja yang
ibu diberikan waktu pertama kali tahu adek udah bengkak-bengkak. Apa yang ibu
kasih, kan pertama-tama ibu belum tahu penyakit adek kan bu?
Pa
: Pertama, karena gak dibawa tempo hari, makanya bengkak, karena dana
gak ada lagi Ibunya sakit. Terus inilah gak dibawa dia sampai 4 bulan tertunggak.
In
: tapi ibu, Berarti Ibu belum coba pengobatan lainnya?
Pa
: Enggaklah gak pernah pengobatan lainnya dibawa kerumah sakit umum
sanalah.terus dibilang dokter Johan yah kalo bisa bu dibawa ke medan ajalah katanya
kan, ini diobati dulu gitu kan, terus kata dokter Amalia buk ini anak Ibuk bukan
penyakit sembarangan loh buk katanya gitu kan, ya tahu bu tapi kan ke medan kan
dana kan gak sedikit. Ya jangan bawa orang satu motorlah , iya tahu jugak kesana kan
gak bisa dana sikit gitukan, gak bisa loh buk itu anak titipan Allah katanya kan. Ya
tahu buk kata saya kan. Yaudah buk kalau bisa dibawa ajalah ke medan. Disini
obatnya gak ada. Anak ini jugak harus dibawa ke medan.
In
: Berarti belum sempat pengobatan yang lain-lain ya bu
Pa
: Enggaklah di rumah sakit yang terdekat aja. Itu pun udah pertama dikasih
obat, yang kedua udah dimarahilah saya pun buk ga beranilah ngasih obat gini-gini
lah bu bawak ke medan ajalah. Padahal di medan obat anak ini yang ada, katanya gitu.
Ya kekmanalah buk nanti usahalah kalau akunya sehat sama uangnya ada gitukan.
Ya terserah ibulah itu anak titipan Tuhan loh buk, katanya. Masa Ibu ga sayang sama
anaknya? Bukan gak sayang semua orang sayang sama anaknya Ibu bilang kan.
Yaudalah bu kalau bisa Ibu bawa ajalah ke medan kata dokter Amalia kan. Gitulah
minjam duit sana, pinjam duit sini. Ngutang sana sini kok. Ngutang 100rb aja payah.
Ibu nyuci, nyuci baju, 1 pintu cuman 250 satu bulan. Kadang-kadang disini nyuci ini
nyuci baju ngepel lante dikasih nanti 20 satu hari kan. Nengok apa ada kerjalah
disana. Suaminya inilah kerja nelayan kadang-kadang gak bawa uang kadang-kadang
bawa uang, gitulah.
In
: Berarti pertama kali bawa adek buk, dia udah agak bengkak duluan langsung
dibawa atau pertama kali ada Nampak yang aneh-aneh langsung di bawa ke
Pa
: Nunggu uang adalah, nunggu uang, ngumpulin uang biar cukup kesini
gitukan, manatau dia lama disini kan, kalau dikumpul-kumpul uang gitukan. Karena
dia pun udah merasa ini, resahlah. Nangis, makin risih, makan gak bisa, kencing
payah, ini kadang-kadang dia itulah banyaklah keluhan dia. Ininya katanya sakit
(menunjuk leher) nengok payah gitukan, tidur payah, segalanya payah. Makanya kami
orangtuanya kan gak tidur iyalah nanti anak ini kek manalah mungkin anak ini gak
panjang lagi umurnya gitulah kan. Tapi karena berusaha juga minjam duit-minjam
duit kesana kemari gak ada jugak kan inilah men tarek’an, tau tarek’an kan? Kan
misalnya nanti narek 1jt, itulah dipinjam pas nomor kita kan itulah bawaklah kesini.
Dibilang nyampe sini inilah di inilah ditengok si Said ini kok begini kali buk keadaan
anak ibu memburuk gini-gini dibilang prop Bida kan, emm, Ibu kok ga dibawa si
Said? Ee… Sakit buk kubilang. Yaudalah diobatilah anak ini. Sembuhlah inilah dia
sembuh lagi dia dari bulan 1 bulan 2 sampe sekarang sembuhlah dia ini.
Universitas Sumatera Utara
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
In
: Berarti Ibu dari bulan 1 udah di medan?
Pa
: Sebenarnya ini dalam 7, 8, 9,10, brenti. Tertunggak 4 bln. Balek-balek bulan
1 baru kesini. Kan sebenarnya dari pertama kesini bulan 7 ,8,9,10. Udah disini. Tapi
karena kan ini kan ekonomi, mamaknya sakit brenti dululah. Itu dulu, udah brenti ada
4 bulan inilah dia bengkak-bengkak semuanya. Trus dibawa kesinilah. dibawa kesini
diobatilah, sampe sekarang itulah agak membaik lagi sekarang inilah. Prop Bidalah
yang nyembuhkan dia sama dokter Neli Prop Bida itulah kan. Orang itu kok ngobati
dia. Dipoto ya apa dikasih obat ya kan sembuhlah dia kek gini. Kalau gak 17 kg dia,
HB nya rendah, 5 entah 6 tempo hari, pucat, dikasih obat dulu sama rumah sakit
inikan, eemm ilanglah kempes bengkak-bengkak ini semua, kempes semua
bengkaknya ga ada lagi bengkak. Pulang dulu bu nanti datang sini, jangan dulu Ibu
kayak dulu ya buk gitu kan. Ee, iyalah bu makasih ya bu ibu yang nyembuhkan anak
saya buk, kalau gak, gak tahu lah kek mana kejadiannya gitu kan. Iya bu, jaga anak
Ibu gitu kan. Bawa pulang dululah kan, nanti pas jadwal datang kesini, kesini lagilah
cek darah, baru tranpusi lagi, udah tranpusi bagus darah dia barulah dikemo. Sampe
sekarang lanjutlah kemo dia. Udah bagus kok dia semua. Makan mau, bukan makan
mau lagilah, makan aja. Minum aja. Jajan itu, makan roti, takut mamaknya nanti gak
bisa makan belikkan segala-galanya kan. Inilah Prop Bidalah sama Bu Neli. Baik kok
dokter itu. Di BMP ulanglah dia.
In
: Berarti anggota keluarga Ibu yang lain udah banyak tahu soal Said?
Pa
: Ya udah, nenek dia yang sebelah bapak dia, ee, atoknya sakit, sesak. Nenek
dia sebelah bapak dia ngambek upah nyuci dr rumah-kerumah dipercina ditanjung
bale, Kalau mamak sebelah ini Ibu kan inilah carik botot barang-barang bekas.
Tangannya pun udah patah juga tabrakan, di tabrak koldisel dulu, ini gak berfungsi
lagi loh (memegang tangan kanan)
In
: Udah sempat dibawa kerumah sakit kemarin buk?
Pa
: ayah kami itu? Kerumah sakit. Dikarenakan dan jugaklah. Kok pengobatanya
sampe tuntas kan berapaan duit kan. Memang dikasih dulu, dikasih perobatannya tapi
gak mencukupi. Tangannya sekarang inilah patah yang kanan kadag-kadang sakit
mendenyut kan, nyeri, kadang-kadang itulah gak bisa angkat yang berat-berat. Kok
mak ibu ini ini sakit gula itu gula kering, ini bekudis semua. Bekudis, kadang-kadang
dia mau pingsan. Inilah kek manalah mau dibilang
In
: Berarti udah tahu soal Said ya buk.
Pa
: Udahlah, udah tahu semua kampong orang pula udah tau kok.
In
: Berarti lingkungan Ibu udah tahulah
Pa
: Udah tahu semua
In
: Respon keluarga Ibu, bu. Tahu kondisi Said
Pa
: Ginilah dibilangkan. Kekmana anak kau tu dibilangkan kan ke aku. Inilah
yah kubilang, nanti ga ada duit kau cemana ko bawa dia. Dibatas semampunyalah.
Lillahitaala nanti yang bantu itu. Kalau ada dibawa,kalau ga ada apa boleh buat kan.
Sampe sempat tempo hari mau minta sumbangan sama dinas sosial. Tapi nungu
dululah waktu agak panjang. Inikan mana bisa nanti kesana pulang, 2 hari balek
kesini kan, ini nanti kalau ga ada ngurusin ini apa namanya, rujukan. Ditinggal si Said
di Yoam minta tolong sam tetanga situ kan, Ibunya ngurus rujukan aja disana. Gak
Universitas Sumatera Utara
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
mungkin dibawa anak ini, ongkos kesana kesini nanti capek dia pingsan, eee. Sempat
dia gak makan sampe berapa hari muntah-muntah, muntah-muntah. Gak jadwal
datang kesini, datang kesinilah. Orang dia da lemas. HBnya rendah. Ilanglah bengkak
dia kan lemahlah dia kan, itulah dibawa kesini, sembuhlah dia tambah darah, tranpusi,
dikemo. Udah agak baikanlah. Ntunglah dibawak kesini lagi, kalau gak dibawa kesini
lagi entah palah kejadiannya. Memang dia harus dibawa kesinilah, gak ini dia. Kata
orang kampong tah takojut, tah tekilir yakan, Ah tak mungkin orang sakitnya ini kok
kumat tak dibawa ke medan. Kenapa tak dibawa ke medan? Orang uang gak ada
kekmana bawanya Ibu bilang kan. Yaudalah Tuhan ajalah yang tahu kalau mau
panjang umurnya ya panjanglah, kalau mau pendek yaudah gak papa gitu yakan.
Kalau ada uang berusaha, kalau ga ada kek mana yakan dek? Inilah sembuhlah dia
diobati inilah dokter-dokter. Untung Prop Bida orangnya baik, ramah, dokter Neli
orangnya ramah, baik, kan. Orang rumah sakit inilah, dokter-dokter sini ramah kok.
Pelayananya baguskan. Berkat orang itulah makanya anak ini sembuh lagi. Kalau
berkat orang tuanya dibiarin ajalah nunggu apalah. Memang Tuhan juga yang
nentukan yakan tapi kok ga berusaha gak diobati kan tah kekmanalah kan. Ini
jugaklah dek, ekonomi juga.
In
: Berarti paling besar masalahnya disitu ya buk ya?
Pa
: Ya iyalah. Ekonomi kita pun kok banyak ato Ibunya sakit suruh bapaknya
datang kesini saat dia kerja kan, Ini bapaknya aja kerja kita tak ada duit. Ini aja tadi
mak sania itu yang orang batak Kristen, baik kali loh. Mak Said kalau mau nasi ambil,
katanya. Kalau mau ikan itu masak ya ambil, katanya. Itulah kadang-kadang rezeki
anak inilah. Kadang-kadang kasih uang gitukan, Kadang-kadang ada yang kasih beras
gitukan. Kami dikampung dapat iniloh, dapat beras jatah. Beras orang miskinlah
dibilang. Beras bulog, taukan? Dari walikota pemerintah gitu adakan, itulah dari situ.
Dikasih jatah
In
: berarti kalau dari keluarga sendiri ga ada masalah ya buk ya?
Pa
: Maksudnya?
In
: entah ada yang complain atau malah merasa ikut terbeban, gitu buk
Pa
: Rasanya memang ikut terbeban tapi karena orang itu gak mampu, orangtua
orang susah juga kok.
In
: Tetap adaniat mendukunglah ya Bu
Pa: Tetap adalah niat mau mengobati mudah-mudahan ada rezeki. Entah dari mana
mana kek gitulahkan, kalau ga ada besok apa boleh buat kan. Kadang-kadang bapak
mau ngasih jugak, kadang-kadang akua dimobil ini, dibus, untuk minum-minum si
Said katanya kan. Roti Unibis, batas kek gitulah dikasih. Kalo uang banyak dikasih
manada. Paling nantikan batas jajan uang limpul, gitukan. Kalau untuk 1jt, 2jt,
manada. Orang susah kok. Ibu aja disana di tanjung nyuci baju, kerumah cina-kecina,
kadang ngopek ikan teri, taukan? Perkotak 10rb. Berapa kilo, sepuluh kilo loh,
hahaha… Tapi kadang-kadang gak nyerah. Maunya kan, kalau ditinggal nanti anak ini
kan kasihan. Bapaknya yang jaga, gak mungkin. Kan kasian kan. Lagi si Said ini
sakit-sakit. Memang berat loh dek, tapi kita gak nyerah. Ibu gak nyerahlah.
Setidaknya diusahakan. Kalau gak mampu lagi, tahlah. Tah kekmanalah.
In
: Pasti ada jalanlah buk..
Universitas Sumatera Utara
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
Pa
: Lain lagi adek ini (menunjuk adik Said) gak dibawa yang ngurusin dia siapa
dibawa repot kita, lain lagi yang sakit lain lagi dia bikin onar disini kan malu kan.
Untunglah orang dirumah sakit ini orangnya baik-baik. Dokternya pada baik semua
kan. Inilah tetunggak dari bulan 10 lah sampai bulan 1 baru dibawa. Karen Ibunya
sakit, ekonominya jugak sakit gitulah. Dia sakit udah lamam memang dari bulan 7.
Seharusnya dia udah protocol ke 2 ini, karena tertunggak karena ekonomi sama
mamaknya sakit kan, ya ginilah protocol pertama pun belum abis.
In
: Secara ini bu, sering ga merasa stress gitu?
Pa
: Owh sangat setresslah sempat mau bunuh diri pun sempat ini hahahah…
tempo hari gara-gara BPJS bermasalah. Bayar dululah buk, kalau gak gak bisa masuk
ruangan. Loh tapi belum diabayar waktunya sampai tanggal 10, loh gak bisa gituloh
buk harus bayar, katanya. Baru bisa masuk ruangan. Ih tolonglah dek, gak ada uang
ini. Ditunjukkan uangnya, cuman 160rb. Bayar BPJS nanti lebih dari 160rb.
Sementara masuk ruangan nanti mana makannya kan. Itupun minjam uang yang sama
yang tadi. Mau masuk ruangan. Kalo gak, gak masuk ruangan, manada uang untuk
makan kan. Tolonglah dek, oh kalau gak ini ajalah buk bayar si Said ajalah. Boleh
boleh, katanya kan. Udh dibayar ajalah untuk si Said duluan kan, masuklah ruangan.
Kalau gak, stress jugakloh. Mau bunuh diri. Anak mau berobat, nanti kemonya
telambat bayar kan. Kalo bisa jangan lagi kejadian tempo hari dibikin kan. Kalo
mampu dijalankan kalau gak mampu ya gitulah, kayak tempo hari jugaklah. Kalo bisa
jangan lagi kan.
In
: Kalo gitu sekarang udah bisa ngurus adek? Kondisiny gitu? Atau ada lagi
tambah beban ibu setelah adik sakit? Ibu sering sakitnya kambuh?
Pa
: Seringlah. Tadi aja, ini idung berdarah. Ibu ntah sakit apa gak tau juga.
In
: Tapi Ibu jug abelum periksa Ibu?
Pa
: Paling rumah sakit terdekatlah, puskesmas. Dibilang dia pengaruh gigik sakit
pening kepala dikasih obat, buang ingus nanti ada darahnya. Inilah nakal anak ini
kan? Ga tambah stress awak. Ha, nakal anakku. Udah, ga ada lagi yang mau ditanya?
In
: Ada bu, sedikit lagi. Berarti sekarang stress ajalah ya buk ya secara psikis
Pa
: stresslah, berat badan aja udah berkurang. Iya, banyak kurangnya.
In
: Tapi sejak ibu stress ini penyakit yang lain sering kambuh bu?
Pa
: Kadang-kadang batuk berdarah, dahaknya ada darahnya. Kadang-kadang
idungnya, inilah udah berapa hari ini, 5 hari ini buang ingus itu ka nada darahnya loh.
Pinggangnya udahlah sakit aja. Sakit pinggang, kepala, tapi kan si Said mau berobat
jugak kan, udah, kalau bisa dibawakkan dibawakkan.
In
: Ibu sakitnya memang ada sebelum Said sakit atau udah ada memang dari
dulu?
Pa
: kok dulu gaklah. Gak ada sakitnya. Sakit-sakit biasa aja, sekarang kan ini
sakit karena mungkin teruk juga ini. Taulah kan nyuci baju, rumah-kerumah, kan lain
lagi ngurus dirumah, badan kit aga sempat diurus, mungkin itulah apanya kan, kerja
kerja aja gitu.
In
: Berarti banyak juga yang muncul setelah adik sakit ya bu?
Pa
: iyalah, ini pinggang sakit, kaki, tapi gakpapalah lagi bisa jalan, bisa ngurusin
Said kan, itu berkat Lillahitaala, Kalau ga karena berkat Dia gak bisa jalanlah.
Universitas Sumatera Utara
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
In
: Yang paling sering kambuh apa bu sakitnya?
Pa
: Yang sering kambuh pinggang, eee, pinggang sakit kali. Pas mau bangun
nanti sakit, mau tidur aja, tapi ga bisa tidur. Tengah malam nanti bisa kebangun, sakit.
Ini kaki, kaki yang terutama lagi yang lebih sakit. Kadang-kadang ga bisa jalan inilah
kaki.
In
: Baru pinggang ya bu?
Pa
: pinggang, kaki, kepala. Itulah penyakit dibadan ini.diminum jugalah obat
dari puskesmas. Obatnya ada itu kok. Obat kek ginilah yang dimakan. Nanti takut
kehabisan obat, jadi kalau kumat aja baru dimakan. Inilah dari puskesmas. Inilah
dibawa dari tanjung, tanjung balai.
In
: Ini kapan terakhir kali bu obatnya ini dikasih?
Pa
: udah lamalah, udah hampir 1 bulan. Nanti pas minum ini, agak ringanlah
badannya, makanya gak dimakan nanti habis ini kemana mau dibeli kan, haa, cuman
ngadu penyakitnya disana ajanya, gak mungkin disini, gak mungkin disini langkahnya
dari sana kan, nanti pas pulang ke tanjung bilang lagi lah buk mana obat yang tempo
hari, begitulah. Kumat lagi, iya. Inilah dikasih, dibilang obat pinggang, inilah obatnya
di kasih dari puskesmas, keluhannya apa.
In
: sering kambuh juga bu?
Pa
: iya
Lampiran 1
INFORMED CONSENT
LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN
Nama Peneliti
: Dhian Lydia Wira Purba
Nim
: 121101045
Instansi Peneliti
: Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara
Judul Penelitian
: Pengalaman Ibu dalam Merawat Anak Penderita Kanker
di Yayasan Onkologi Anak Medan
Peneliti adalah mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Saudara telah diminta untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Partisipasi
ini sepenuhnya bersifat sukarela. Saudara boleh memutuskan untuk berpartisipasi
atau mengajukan keberatan atas penelitian ini kapanpun saudara inginkan tanpa
ada konsekuensi dan dampak tertentu. Sebelum saudara memutuskan, saya akan
menjelaskan beberapa hal sebagai bahan pertimbangan untuk ikut serta dalam
penelitian ini, sebagai berikut:
1. Penelitian ini adalah salah satu kegiatan dalam menyelesaikan proses
belajar-mengajar di program studi Ilmu Keperawatan Universitas
Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengalaman
Ibu dalam merawat anak penderita kanker.
Universitas Sumatera Utara
59
2. Jika saudara bersedia ikut dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan
wawancara kepada saudara pada waktu dan tempat sesuai kesepakatan.
Jika saudara mengijinkan, peneliti akan menggunakan alat perekam suara
untuk merekam yang saudara katakan. Wawancara akan dilakukan
minimal satu kali selama kurang lebih 45 menit.
3. Penelitian ini tidak menimbulkan resiko. Apabila saudara merasa tidak
aman saat wawancara, saudara boleh tidak menjawab atau mengundurkan
diri dari penelitian ini.
4. Semua catatan yang berhubungan dengan penelitian akan dijamin
kerahasiaannya. Peneliti akan memberikan hasil penelitian ini kepada
saudara jika saudara menginginkannya. Hasil penelitian ini akan diberikan
kepada institusi tempat peneliti belajar dan pelayanan kesehatan setempat
dengan tetap menjaga kerahasiaan identitas.
5. Jika ada yang belum jelas, silahkan saudara tanyakan pada peneliti.
6. Jika saudara sudah memahami dan bersedia ikut berpartisipasi dalam
penelitian ini, silahkan saudara menandatangani lembar persetujuan yang
akan dilampirkan.
Peneliti,
Dhian Purba
Universitas Sumatera Utara
60
Lampiran 2
INFORMED CONSENT
LEMBAR PERSETUJUAN PARTISIPAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama
: …………………………………………………………….
Umur
: …………………………………………………………….
Setelah membaca dan mendengarkan penjelasan penelitian ini dan setelah
mendapatkan jadwal dan pertanyaan terkait penelitian ini, maka saya memahami
tujuan penelitian ini dan pertanyaan terkait penelitian ini, maka saya memahami
tujuan penelitian ini yang nantinya akan bermanfaat bagi bagi Ibu lainnya dalam
merawat anak penderita kanker.
Saya sangat memahami bahwa keikutsertaan saya menjadi partisipan pada
penelitian ini besar manfaatnya. Dengan menandatangani surat persetujuan ini,
berarti saya menyatakan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini tanpa paksa dan
bersifat sukarela.
Medan, …………........2016
Partisipan
(……………………….)
Universitas Sumatera Utara
61
Lampiran 3
DATA DEMOGRAFI PARTISIPAN
Petunjuk pengisian: isilah data dibawah ini dengan tepat dan benar.
Data Ibu
Nama
:
Usia
:
Suku/Bangsa
:
Agama
:
Pendidikan terakhir
:
Jumlah Anak
:
No. Telepon
:
Data Anak
Nama
:
Usia
:
Jenis Kelamin
:
Jumlah Saudara
:
Jenis Penyakit
:
Lama Terkena
:
Universitas Sumatera Utara
62
Lampiran 4
PANDUAN WAWANCARA
Saya sangat tertarik untuk mengetahui pengalaman Ibu dalam merawat anak
penderita kaker. Saya sangat mengharapkan agar Ibu menceritakan pengalaman
tersebut, termasuk peristiwa, perasaan, serta pendapat yang Ibu alami ketika
melakukan perawatan pada anak penderita kanker.
1. Bagaimana perasaan Ibu saat pertama kali mengetahui anak terdiagnosa
penyakit kanker?
2. Apakah kesulitan yang dirasakan Ibu selama melakukan perawatan pada
anak penderita kanker?
3. Apakah ada masalah baru yang muncul semasa Ibu melakukan perawatan
anak penderita kanker?
4. Adakah bentuk dukungan yang Ibu terima selama merawat anak penderita
kanker?
5. Adakah hikmah yang Ibu dapatkan selama masa perawatan anak penderita
kanker?
Universitas Sumatera Utara
63
Universitas Sumatera Utara
64
Universitas Sumatera Utara
65
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8
JADWAL PENELITIAN
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Aktivitas
September Oktober Novem Desem Januar Febru Maret April
Mei
Juni
Juli
penelitian
ber
ber
i
ari
Minggu ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 23412 3 4 1 2 34 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan judul
penelitian
Menyusun Bab 1
Menyusun Bab 2
Menyusun Bab 3
Menyusun panduan
wawancara dan
kuisioner
Meyerahkan
proposal penelitian
Ujian sidang
proposal
Penelitian
Diketahui,
Dosen pembimbing
(Dewi Elizadiani Suza S.Kp, MNS.,Ph.D)
NIP. 19721227 200003 2 001
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9
Anggaran Dana
1
Menyiapkan proposal sampai sidang proposal
Biaya internet
Kertas A4 80 gr 2 rim
Fotokopi sumber-sumber daftar pustaka
Memperbanyak proposal
Sidang proposal
2
Rp.
50.000,00
Rp. 170.000,00
Rp. 80.000,00
Rp. 50.000,00
Rp. 150.000,00
Persiapan Sidang Skripsi
Souvenir wawancara
Sidang skripsi
Rp. 150.000,00
Rp. 200.000,00
3
Biaya tak terduga
Rp. 100.000,00
4
Total
Rp 950.000,00
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Dhian Lydia Wira Purba
Tempat/Tgl.lahir
: Medan, 20 Oktober 1994
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Kristen Protestan
Alamat
: Jl. Saudara Ujung No.159, Medan
Riwayat Pendidikan :
1. SD Nasrani 8 Medan
(2000-2006)
2. SMP Negri 3 Medan
(2006-2009)
3. SMA Negeri 14 Medan
(2009-2011)
4. Universitas Sumatera Utara
(2012-sekarang)
Universitas Sumatera Utara
NO
1
1.1
1.2
PERNYATAAN SIGNIFIKAN
LINE
Makanya kami orangtuanya kan gak P1.L36-38
tidur iyalah nanti anak ini
kekmanalah, mungkin anak ini gak
panjang lagi umurnya gitulah kan
Cuman kalau yang lain ga ada. P2. L84-85
Kalau berat badan ada. Karena
kurang tidur. Itu aja.
Padahal awak kurang tidur
P3. L194
KODING
Ibu mengalami
masalah kurangnya
jam tidur
Semalam aku jaga dia, takut aku
meleleh itu kan, tadi kukasih dia
makan, datang pitam dek, kayak mau
jatuh aku tadi yang nyuapkan itu
P8. L192-194
1.4
capek sih..disini kan balek balek sini,
sekali balek kan capek
Sakit-sakit biasa aja, sekarang ini
kan sakit mungkin teruk juga ini.
Badan kita ga sempat diurus,
mungkin itulah apanya kan, kerjakerja gitu
P10. L76
1.6
Ini pinggang sakit, kaki, tapi
gakpapalah lagi bisa jalan
P1. L175
Ibu merasakan sakit
di bagian pinggang
1.7
Yang sering kambuh pinggang,
pinggang sakit kali. Tengah malam
nanti bisa kebangun, sakit. Ini kaki,
kaki yang terutama lagi yang lebih
sakit. Kadang-kadang gak bisa jalan
P1. L178-180
Ibu lebih sering
merasakan sakit di
bagian pinggang
1.8
Pinggang, kaki, kepala. Itulah
penyakit di badan ini. Diminum
jugaklah obat dari puskesmas
P1. L183
Ibu merasakan sakit
di bagian pinggang,
kaki, dan kepala
P1. L170-173
SUB TEMA
Mengalami
masalah fisik
TEMA
Mengalami
masalah fisik,
sosial, ekonomi,
dan psikologis
Ibu mengalami
masalah kurang
tidur
Ibu mengalami
kurang istirahat
Ibu merasakan
pitam karena
kurang istirahat
1.3
1.5
KATEGORI
kurang tidur
Ibu merasakan
kelelahan
Ibu lupa mengurus
diri sehingga
mengalami sakit
Kelelahan
Universitas Sumatera Utara
1.9
Inilah kalau kumat pinggang
belakang sakit. Gak pernah kerumah
sakit umum. Gatau sakit apa ini,
dibilang sakit pinggang dikasih obat.
Dibilang sakit kepala dikasih obat
Tadi aja,ini idungnya berdarah.
Inilah nakal anak ini kan, apa gak
tambah stress awak
P1. L202-206
Ibu tidak
memeriksakan
keadaan tubuh yang
sakit ke RSU
P1. L159-160
Hidung Ibu
mengalami
pendarahan
1.11
Kadang-kadang idungnya, inilah
udah berapa hari ini, 5 hari ini buang
ingus itu kan ada darahnya loh,
pinggangnya udah sakit aja. Sakit
pinggang, kepala
P1. L164-166
Ibu mengalami
pinggang sakit,
dahak dan batuk
berdarah
1.12
Selain maag, badanlah. Sukak pegal.
P3. L216
1.13
Kayak bedengung gimana ya kalau
kita ngomong pun jadi kayak pilek,
gaenak ya hahhaha…gaenak
P7. L 241-242
1.14
capek sih..disini kan balek balek sini,
sekali balek kan capek
Kalau sekarang gak, kalau dulu iya
memang sampe april lah itu, asal dia
gak makan, pasti kami ga bisa makan
P10. L76
Kayak dulu kan, ga habis
makanannya aku jugak gak makan,
kayak sekarang banyak makan, aku
juga makan
masuk ke mei, naik timbangan dia,
naik juga timbanganku.
P7. L 162-163
Badan Ibu
mengalami pegalpegal
Ibu merasakan
telinganya
berdengung saat
berbicara
Ibu merasakan
kelelahan
Ibu mengalami
kekurangan nafsu
makan jika anak
tidak nafsu makan
Ibu memiliki nafsu
makan yang
bergantung pada
anak
Ibu mengalami
masalah berat
badan
1.10
1.15
1.16
1.17
P7. L 246-247
P7.L161-162
berat badan
Universitas Sumatera Utara
1.18
1.19
1.20
1.21
1.22
1.23
1.24
1.25
Kesehatan ya menurunlah, udah
turun 2 kg. Kalau demam gitu sih ga
ada. Cuman berat badan ajalah udah
turun
Dulu kalau terlambat makan
langsung lemas, langsung cemana,
sekarang terlambat makan pun gak
kupikirkan lagi
Ada undang-undangan gitu kan, ibu
ga menghadiri. Udah 2 bulan ini gak
menghadiri lah. Di pengajian pun
gitu, ya semualah tertunda
Kalau dulu tiap bulan walaupun ada
sikit-sikit datang. Ga ada sama sekali
dan pengajian dah 2 bulan ga
diikuti. Bagian KB pun 2 bulan ga
diikuti.
Sama sekali ga ada kegiatan sosial
lagi
Sama sekali ga ada, gak pernah
kemana-mana
ke, apa. Perwiritan apa tu. Kaum ibuibu kan, perwiritan akbar, ikut. oh
iya, pernah aktip. Di kegiatan Pm Pm
mandiri itu. Pernah ikut itu jugak.
enggaklah. disini aja kan.
Total sampe 2 bulan ini. Udah
berenti, focus ke adek. Cuman orang
itu pun ga melepaskan, kalau ada
kesempatan nanti datang, gitu.
P2. L78-79
Ibu mengalami
penurunan berat
badan
P3.L199-200
Ibu tidak
memikirkan makan
P2. L52-56
Ibu tidak mengikuti
undangan dari
lingkungan sosial
P2. L58-59
Setiap bulan Ibu
sudah tidak ikut
kegiatan sosial
P3. L83
P3.L87
Ibu tidak mengikuti
kegiatan sosial
P5. L73-L82
Ibu berhenti
mengikuti kegiatan
sosial
P2. L61-63
Ibu tidak mengikuti
kegiatan
lingkungan sudah 2
bulan
Udah 2 bulan ini gak menghadiri lah.
Di pengajian pun gitu, ya semualah
tertunda
P2. L55-56
Ibu tidak mengikuti
wirit lagi
Tidak mengikuti
kegiatan
lingkungan
Mengalami
masalah sosial
Universitas Sumatera Utara
1.26
1.27
1.28
1.29
1.30
1.31
1.32
Iya semenjak fajar kekgini ibuk gak
pernah lagi wirit gak pernah gak
sama dia gak pernah
jarang.. pas kebetulan kesini kan kita
gak bisa datang
P9. L171
Ibu tidak mengikuti
wirit lagi
P10. L118
Cuman keluarga kalau dipinjami
seribu-duaribu ada, dikasih. Minimal
istilahnya untuk ongkos adalah tiap
minggu.. Tapi ditangan tetaplah itu
250 seminggu. Harus ada, dari
siapapun
tah
1rb-2rb
nanti
dikumpulkanlah.
Itupun ayahnya udah bilang gini
juga, ini kalau seandainya kita udah
gak ada apa-apa, udah malu dibantu
saudara,apa yang adalah jual,
ibaratnya kereta
Tapi karena berusaha juga minjam
duit-minjam duit kesana kemari gak
ada jugak kan, inilah men tarek’an
Kadang pinjam, ada nanti apa
kasihkan, gitu. Tah pinjam 500,
kasihkan tah 200. Ada perjanjianlah
sama adek, tah sama keluarga, gitu.
Tapi mudah-mudahan belum adalah
pinjam keluar, belum ada
Kadang-kadang uang kita cuman
200, belum lagi ongkos kesana, lain
lagi makan disini, tempo hari sempat
lagi mau pinjam duit
Untuk makan pinjam-pinjam, untuk
obat pinjam-pinjam. Ini aja
dikampung banyak utang, Mau
pulang kampung aja takut
P2. L 127-129
Ibu jarang
mengikuti kegiatan
wirit lagi
Ibu mengusahakan
keuangan setiap
minggu untuk
berobat
P9.L230-231
Ibu dan suami
berencana menjual
keret auntuk
keperluan keuangan
P1. L 38-39
Ibu berusaha
mencari pinjaman
uang
Ibu meminjam
uang dengan
keluarga
P2. L 119-121
P1. L 231236
Mencari pinjaman
uang
Mengalami
masalah ekonomi
Ibu mengalami
kesulitan keuangan
untuk perjalanan
pengobatan
Universitas Sumatera Utara
1.33
1.34
1.35
1.36
1.37
1.38
1.39
1.40
Gitulah minjam duit sana,pinjam duit
sini. Ngutang sana sini kok. Ngutang
100rb aja payah
Nunggu uang adalah, nunggu uang,
ngumpulin uang biar cukup ke sini
gitukan, manatau lama disini
Ya ongkos kita kemarilah. Ongkos,
dah gitu makan. Makan kita disini
kan. Paling tidak seminggu Ibu
mengeluarkan
duit
250.
Seminggulah. Kan seminggu sekali
harus ada kemo kan.
Tapi kan ke medan kan dana gak
sedikit. Iya tahu jugak kesana kan
gak bisa dana sikit gitukan
Yang kedua, ongkos kita ya, buk ya,
ongkos kita setiap kontrol itu ya, dari
luar kota, ongkos, uang makan itu
ya, kan. Yang ketiga, obatnya ini,
sudah dibeli, ada yang dibeli,
katanya.
Makanya kakak bilang sama dia asal
jangan tambah darah, sakit kali
tambah darah itu dek, bertambah
lagi rawat kita disini, apa gak
betambah biaya hidup kita
Itu satu juta udah mikir cukup apa
gak, itu aturan kemo jadi tambah
darah jadi gak jadi,jadi kan tambah
biaya hidup
P1. L 25
masalah keuangan.. masalah
keuangan, itu aja
ya itulah biaya hidup yang disini
sama obat itu
P1. L 32-33
P2. L 102-104
P1. L 12-14
P6. L 66-70
Ibu mengalami
kesusahan dalam
mencari pinjaman
Ibu Mengumpulkan
uang agar cukup ke
Medan
Ibu memiliki
kebutuhan biaya
untuk ke Medan
Mengalami kendala
biaya hidup selama
pengobatan
Ibu memiliki
banyak kebutuhan
dana saat di Medan
Ibu mengalami
masalah keuangan
pengobatan ke
Medan
P8. L77-79
Ibu merasakan
kesulitan biaya jika
hari rawatan
bertambah
P9. L253-254
Ibu memikirkan
tambahan biaya
hidup
P10.L98-102
Ibu memiliki
masalah keuangan
Universitas Sumatera Utara
1.41
1.42
1.43
1.44
1.45
1.46
1.47
1.48
Yaudah Tuhan ajalah yang tahu
kalau mau panjang umurnya ya
panjanglah, kalau mau pendek
yaudah gakpapa gitu yakan. Kalau
ada uang berusaha, kalau ga ada kek
mana yakan dek?
Kalau 1jt-2jt manada, orang susah
kok
Makin berat. Tapi sekarang ini, berat
ya beratlah. Itulah dah ibu bilang
masalah
ekonomi
kan
berat
semuanyalah.
Iya. Ini kan obatnya sekarang kan
udah beli sendiri. Kebutuhan kan
banyak, bukan untuk`, istilahnya
bukan untuk anak aja gituloh.
Banyak nanti yang mau dibayarkan.
Ada beli, disuruh beli, itu berat juga,
bagi saya. Karena apa, kerja udah ga
kerja, sementara ini udah ga kerja ya,
kan. Nunggu sampe anak ini sembuh
baru bisa kerja.
Jadi itu berat jugak buk. Dari saya
pribadi ya, karena saya kan, udah
kerja gak kerja, lagipula pun janda
ya, kan
ya sementara ini ya, apa yang ada ya
itu dulu, ada simpanan ya itu dulu
dipakek, udah habis, ya minta tolong,
minta bantuanlah sama keluarga.
Itulah solusinya. Selain itu ga ada
P1. L 97-99
Ibu merasa putus
asa dikarenakan
masalah keuangan
P1. L 125-126
Ibu mengalami
masalah keuangan
Ibu mengalami
keadaan ekonomi
yang berat
kadang obat kan beli sendiri, itu kita
susah.
P2. L 68-69
P5. l93-94
Ibu membutuhkan
biaya untuk
membeli obat
P6. L 64-66
Ibu sudah tidak
bekerja lagi
P6. L 70-71
Ibu sudah janda dan
tidak kerja
sementara
P6. L 77-78
Ibu meminta
bantuan kepada
keluarga untuk
solusi keuangan
P6. L 172
Ibu merasa susah
membeli obat
sendiri
Universitas Sumatera Utara
1.49
1.50
1.51
1.52
1.53
1.54
1.55
1.56
1.57
Karena biaya ini dek, ngeri kali
biaya ini dek, kalau awak bisalah
tahan seleraa, kalau dia, mesti yang
bergizi makanan kedia
Jual tanah mamaknya, kalau gak
sempat jual tanah gak tahulah, jual
tanah
Itulah nangis mamaknya, kalau
sempat habis nanti uang ini,
kekmanalah biaya anakku
P8. L71-P8.L73
Nah itulah ibuk bilang,panjanglah
perjalanan kan kedepannya belum
tahu, tapi rejeki dia menutupi, ya ga
menutupi ada juga simpanan kami
gitu, masih adalah yang bisa kami
harapkan
Udah mulai terasa cuman, mulai
terasanya kalau bisa kita jangan
utang-utang sana orang ya dek ya,
itulah ibaratnya, mulai terasa itu
ngeluh sama adek
Gaktahulah lagi bilangkannya,
menangis ajalah siang malam
Kalau dari pertama, ada sebulan itu
nangis terus, asal lihat anak nangis
terus, lihat dia tidur nangis, ya rasa
kehilangan itulah. Makanya saya
sering nangis, gitu.
Sangat setreslah, sempat mau bunuh
diri pun ini
P9. L275-277
Kalau stressnya gak bisa aku apai,
hindari
P3.L234
P8. L84-85
P8. L88-89
Ibu mengalami
kesusahan biaya
dalam merawat
anak
Ibu menjual tanah
demi biaya
pengobatan anak
Ibu mengalami
kecemasan akibat
biaya yang
dikeluarkan untuk
pengobatan
Ibu memikirkan
keuangan
kedepannya
P9.L219-220
Ibu merasakan
kendala ekonomi
P8.L 38
Ibu menangis siang
dan malam
Ibu menangis
terus-menerus
P2. L74-76
P1. L141
Sedih selama
perawatan
Mengalami
masalah psikologis
Ibu sempat
memikirkan untuk
bunuh diri
Ibu tidak bisa
menghindari stresss
Universitas Sumatera Utara
1.58
sakit kali rasanya di dada ini, syok
kalilah pokoknya lumayan juga sih
sampai dua bulanan lah sampe saya
bisa terima
P10. L32
L36
Ibu membutuhkan
waktu 2 bulan
untuk bisa
menerima
1.59
Ah, gatau laginya aku dah, teduduk
aku menangis, yang dibacakan
dokter itu kan, diruang sana aku,
sabar ya buk, banyak sabar ya buk,
anaknya itu, apalagi kakak tengok
92%, tebalek dunia ini
Teduduk tebodoh, gak tahu lagi udah
nangis aja, kayak orang bodoh,
kakaknya yang meluk kakak,
macam orang paok
iya, kadang-kadanglah. Kalau udah
kesel kali aku, kudiamkan aja
tingkahnya.
Sedih kalilah. Rasanya cemana,
sedih kali. Gatau lagi bilangnya
macam mana
P8.L97-99
Ibu tidak
mempercayai
diagnosa yang
dibacakan dokter
P8.L 100-101
Ibu tidak
mempercayai
diagnosa yang
dibacakan dokter
Ibu mendiamkan
anak karena kesal
P3. L5-6
Ibu merasakan
sedih yang tidak
bisa tergambarkan
1.63
Nangis ajalah. Nangis aja. Gatau lagi
mau ngomong apa
P3. L8
1.64
Dah gelaplah awak rasa yakan.
P3. L18
1.65
Sampe mau jalan kemari aja nangis
terus. Karena mikir, ih anakku si
atnan itu kok kurus kali ya
P3. L29-30
Ibu selalu
menangis meihat
keadaan anak
Ibu merasa putus
asa melihat keadaan
Ibu merasa sedih
karena memikirkan
anak lainnya
1.66
Kadang mau nangis ajalah awak
dengarnya. Kecil pun tahu kanker
darah
P3. L43-44
1.60
1.61
1.62
P5. L5101-102
Ibu merasa sedih
karena anak yang
paling kecil bahkan
sudah tahu kanker
Universitas Sumatera Utara
1.67
Iya sering nangis. Kalau nangis itu
belum bisa berhent
P3. L247
1.69
Sampe mau jalan kemari aja nangis
terus. Karena mikir, ih anakku si
atnan itu kok kurus kali ya
P3.L29-30
1.70
Kadang kalau dirumah sakit stress
aku. Ganti-ganti jarum aja kan. Aku
bukannya apa, aku takut lihatnya
walopun dia gak takut aku takut, kata
orang kan kalau seirng nanti
dicucuk-cucukin infusnya itu,
pembuluh darahnya itu bisa
menyempit, gitulah.
P5. L 184-186
Ibu merasakan
kuatir akan kondisi
anak
1.71
Cuman memang awak aja yang
sukak mikir-mikir
P3.L109
1.72
Kalau gak, stress jugak loh. Mau
bunuh diri. Anaknya mau berobat
kan. Nanti kemonya terlambat bayar
kan
sering kepikiranlah bu,bukan hanya
pikirin yang sakit ini, namanya stress
dan kepikiran pasti ada.
Makanya sempat stress jugaklah, ya.
Kan ditengok gini is si itu udah
masuk iniloh, nafsu makannya turun
P1.L150-151
Ibu suka
memikirkan semua
hal
Ibu mengalami
stress karena takut
anak terlambat
kemo
Ibu mengalami
stress dan kepikiran
akan penyakit anak
Ibu kuatir akan
nafsu makan anak
Ibu, semenjak tambah darah ini ibu
baru banyak bepikir
Iya tapi gak tega untuk apai dia
(memarahi)
P9. L309
1.73
1.74
1.75
1.76
P6. L154-155
P7. L93-94
P4. L81
Masih sering
menangis, belum
berhenti
Ibu meras sedih
karena memikirkan
anak lainnya
Merasakan kuatir
dan sedih dalam
masa perawatan
Ibu memiliki beban
pikiran
Ibu tidak tega
memarahi anak
Universitas Sumatera Utara
1.77
1.78
1.79
1.80
1.81
1.82
1.83
Cuman kadang ada kejadian gini-gini
(meninggal) gitu trus awak
membayangkan anak awak kek gitu
rasanya macam mana gitu
iya, triak-triak hoooo gitu-gitu. Tibatiba nanti kadang-kadang. Jadi nanti
aku kadang kadang takut ada
kenapa-kenapa, ya kutanya ama
dokter kan bisa itu jadi factor karena
kemo, yaudahlah itu stress, gitu
Jadi dia triak-triak itu mungkin
karena stress, katanya. Gitu. Jadi
udah anakku kena leukemia, stress
pulak nanti, aduh bingung jugak aku.
Lagian kan kalau banyak
pengalaman-pengalaman banyak
katanya anak-nya
gak dijaga makannya kan trus
meninggal. Jadi takut jugak.
perasaan saya, ngeri lah ya buk, ya.
Karena, kata dokter ya, waktu
kerumahsakit, kanker darah, katanya.
Jadi saya terus syok gitu ya, perasaan
saya syok. Ngeri kali,gitu.
kalau kita tengok kalau dia sakit kan,
setelah dikemo-kemo gini sehat dia
nampaknya, kita berikir, kadang ada
negatipnya jugak, nengok yang lainlain yakan, Nampak sehat-sehat,
tiba-tiba nanti udah ngedrop. Jadi
kadang kita, ada juga kebawa situasi
P4.L9-10
Ibu
membayangkan
kejadian meninggal
P5. L 227-229
Ibu merasa kuatir
karena teriakan
anak
P5. L 229-231
Ibu merasa bingung
karena anak terkena
efek stress
kemoterapi
Ibu merasa takut
kalau tidak menjaga
makanan anak
kebawa situasi nengok-nengok
teman-teman yang lama yang
penyakitnya ini kan. Dah sehat
P5. L 26-27
P6. L20-22
Ibu merasa ngeri
saat mengetahui
penyakit anak
P6. L144-147
Ibu terbawa situasi
karena kondisi anak
yang bisa saja drop
P6. L149-150
Ibu kepikiran akibat
kondisi anak
lainnya yang tiba-
Universitas Sumatera Utara
1.84
1.85
1.86
1.87
1.88
1.89
1.90
1.91
1.92
semalam, tiba-tiba bisa ngedrop,
Mikir jugak kan dek, kalau lah
sembuh nanti, kawinnya anakku ini?
Siapa laki-laki mau sama dia? Andai
ada yang mau, punya anaknya dia
besok? Panjang ini dek
Iya kalau aku idup, kalau mati aku
nanti, kekmana dia besok, kalau
awak masih idup masih bisa awak
menjaga muncung orang lain
Kalau ya negatifnya ya masih
cemaslah, kalau ada kawannya drop.
Gimanalah dengan dia ini, kepikiran
juga
Mungkin kita memang
berfikir,siapapun bisa pendek umur
kan dek, cuman rasanya, anak kami
meninggal tuh disaat sakit kek giini
ngedrop
Rasanyakan, memang kita udah puas
ngerawat, cuman rasanya kan, ya
allah orang pun bilang anaknya sakit
ini itu meninggal, sakit ini padahal
memang udah ditangan allah kan
Ibu model gak sanggop, ibu model
takot, ga sampe hati, apalagi model
dia tambah darah
Disitu sekarang ibu kecil hati,
pokoknya ibu jaga terus
Kayak tadi ibu bilang adiknya suruh
ambil temp, ibu udah bingung disitu,
apa, ada apa
Pikiran takut, gitu. Takut, kayak
kemarin itu, jar jangan pulanglah jar,
kita di yoam aja
P8.L 105-106
P8.L 131-133
P7. L277
tiba drop
Ibu mengkuatirkan
masa depan anak
penderita kanker
Ibu mengkuatirkan
kondisi masa depan
anak penderita
kanker
Ibu memikirkan
keadaan anak yang
takut memburuk
P9. L 337-338
Ibu memiliki
ketakutan akan
penyakit anak
P9. L 339-340
Ibu memiliki
ketakutan akan
penyakit anak
P9. L 237-238
Ibu memiliki rasa
takut dalam
merawat anak
Ibu memiliki beban
pikiran
Ibu memiliki
ketakutan akan
penyakit anak
Ibu memiliki
ketakutan akan
penyakit anak
P9. L 340-341
P9. L 373-374
P9. L 311-312
Universitas Sumatera Utara
2ss
Enggaklah. Enggak pernah
pengobatan lainnya, dibawa kerumah
sakit umum sanalah
Iya saya bilang gitu sama keluarga,
tapi saya kan punya prinsip ya, kan.
Kalau saya yakin anak saya ini,
biarlah berobat ke dokter gitu aja
P1.L 9-10
2.2
Masuk dia rumah sakit, terus sampai
sekarang, dulu pun dia waktu di
kampong gak pernah pakek-pakek
herbal. Saya hanya, saudara hanya
ngusulkan ya, kita yang menentukan
ya. Sampai sekarang belum pernah
namanya memakai herbal, ke
kemonya anak ini. Pengobatan
herbal gitu gak pernah
P6. L96-101
Ibu tidak
menggunakan obat
herbal
2.3
bukan gak percaya jugak ya kan bu,
hanya karna pesan dokter aja, pesan
dokter jangan dibawalah herbalherbal anak ini. Kalau kita udah ke
medis, medis aja.
Jadi anjuran dokter diikuti. Pakai
pengobatan medis aja, iya, sekarang
pengobatan medis
P6. L103-104
Ibu mengikuti
pesan dokter
P6. L108-109
2.5
Abistu saya paling ga bisa anak
sakit 1 hari dirumah, saya bawa terus
keklinik dekat rumah
P9.L99-100
Ibu dianjurkan
hanya
menggunakan
pengobatan medis
Ibu mengatasi sakit
anak dengan
membawa ke klinik
2.6
Yang penting saya dirumah itukan
paracetamol antibiotic tersedia
itu,manatau orangni demam, panas
gak pernah, gak pernah, langsung
P9.L101-102
2.1
2.4
2.7
P6. L93-94
P10.L153
Ibu membawa anak
ke rumah sakit
umum
Ibu tidak membawa
anak ke pengobatan
herbal
Membawa anak ke
pengobatan medis
Memberikan
pengobatan pada
anak
Memberikan
perawatan pada
anak
Ibu menyediakan
obat-obatan
dirumah
Ibu langsung
Universitas Sumatera Utara
dibawa ke medis
membawa anak ke
medis
Ibu tidak membawa
anak ke pengobatan
herbal
Ibu tidak ingin
mencoba
pengobatan herbal
2.8
gak pernah ke herbal, langsung ke
medis
P10. L155
2.9
karna saya tengok kan yang dari
herbal itu masuk sini, langsung
ngeri, takut saya jadinya, gak mau
coba-coba malah kesini ajalah.
iya.. focus ke medis aja gak usah ke
herbal
P10. L159-160
P10. L163
Ibu memilih focus
pengobatan medis
2.11
ya itu, kan pertamanya kan, dia sakit,
demam- demam aja, jadi kami
bawalah ke paranormal
P5. L118-119
Ibu membawa anak
ke paranormal
2.12
Yakan kami nurut-nurut aja. Itulah
rupanya kok lama-lama kayak ga ada
perubahan dia itu, kan kami asik
cerita-cerita aja kami kan. Ga ada
obat apa gitu, cerita cerita aja.
Ngomong ngomong aja.
P5.L127-129
Ibu tidak
menemukan hasil
pengobatan
paranormal
2.13
kan biasanya robby suka kali
menjerit-jerit, kepanasan, jadi
rupanya semenjak minum ramuanramuan itu gak lagi. Gak kepanasan,
gak jerit-jerit. Itulah agak percaya,
ya kami bayarlah langsung dua juta
stengah
Rupanya itulah, tiga hari memang
betul. Eeknya ini warnya hitam,
bauk. Jadi kami percayalah, senang
kami, ya memang itu kurasa ya,
itulah kata dialah, percayalah kami.
P5. L134-136
Ibu menggunakan
ramuan yang
diberikan
P5. LS139-141
Ibu percaya pada
efek pengobatan
orang pintar
2.10
2.14
Membawa anak ke
pengobatan orang
pintar/paranormal
Universitas Sumatera Utara
2.15
Habis itu, itulah kebodohan. Bawa
ke orang pintar, dulu kan belum
pakai BPJS dirumah sakit, ya itulah
mengeluarkan biaya juga.
iyalah, sempat percaya padahal itu
udah parah. Udah berak darah
P5. L38-39
2.17
Kurang percaya, ya kata mamaknya
kita coba jugaklah obat kampong
P8. L24-25
2.18
Obat kampong hanya airnya dek,
diminumkan, gak lebih gakkurang,
takdapapa
kebutuhan apanyalah, kebutuhan
beli-beli buah. Ini kan, makannya
kan harus ekstra hati-hati, yang gak
pakek-pakek penyedap rasa, ya
kebetulan harus masak sendiri kan.
Bahan bahannya, kan itu kan
kayaknya, beli di apa kan instan
ya gimana ya, harus menjaga pola
makanlah. Karena dulu kan kami
mau makan kan, serba instan.
Jadinya sekarang kan udah gak pakai
penyedap lagi kan, udah ada
hikmahnya. Sekarang udah gak pakai
apa-apa lagi. Ya gitulah, kek gitulah.
positifnya, ya jadi sadarlah,
bahwasanya menjaga pola makan itu
harus lebih apalah, dulu kan aku
orangnya kan gak kujaga-jaga pola
makan anakku. Jajan bole, apa-apa
bole, sekarang udah sadarlah, bahwa
menjaga pola makan itu lebih
penting, untuk kesehatan
P8. L29-30
2.16
2.19
2.10
2.21
P5. L149
P5. L49-51
Ibu membawa ke
dukun terlebih
dahulu sebelum ke
medis
Ibu percaya pada
efek pengobatan
orang pintar
Ibu mencoba
memakai obat
kampong
Ibu menggunakan
obat kampong
yang diminumkan
Ibu menjaga pola
makan anak
P5. L175-177
Ibu semakin
menjaga pola
makan,
menghindari yang
instan
P5. L250-252
Ibu menjadi sadar
bahwa pola makan
harus dijaga
Memperhatikan
jenis makanan yang
dikonsumsi
Menjaga asupan
makanan anak
Universitas Sumatera Utara
2.22
2.23
2.24
2.25
2.26
3
hikmahnya ya, banyak ya, yang
dulunya kita, pola makan kita itu
sembrono ya, sembrono, main sana,
main sini bebas yakan, makan sana
makan sini bebas, sekarang gak bisa
lagi, harus lebih diperhatikan polapola makannya.
Kedua, menjaga pola makannya ya,
kan.
Dijaga ketat, terus dijaga. Alamilah
ya, kan. Karena dia kalau makannya,
ga boleh makan ini, gak boleh makan
itu, iya, kan. Susah juga kita disitu,
kan.
Iya, menjadi hati-hati. Terutama
kebersihan. Dah gitu jarang ibu
masak dulu yakan, selalu beli.
Sekarang udah masak, udah masak
sendirilah. Sekarang apapun dimasak
sendirilah.
Khusus dijaga teruslah. Apalagi kan
dia sukak makan, apa yang diliat
orang makan dia mau. Jadi dijaga
supaya dia gak minta jajan.
Asal udah lihat dia ibu jejelin aja apa
yang ada disitu, misalnya kayak sari
kurma kan
P6. L 140-142
Sekarang jadi lebih
memperhatikan
pola makan
P6. L 42-44
Ibu semakin
menjaga pola
makan anak yang
tidak boleh
sembarangan
P2.L10-14
Ibu menjadi lebih
sering memasak
dirumah
P4.L30-31
Ibu lebih menjaga
makanan anak
P9.L368
Ibu merawat anak
agar tetap baik
kalau tiba-tiba datang kek gitu, ya
berdoa ya, sharinglah, sama keluarga
ya, sama kawan, ada kekurangankekurangan kan, sharing sama
keluarga. Berdoa sama sharing, sama
teman ya, sama keluarga
P6. L 160-162
Ibu berdoa dan
sharing sama teman
dan keluarga jika
mengalami stress
Berdoa kepada
Tuhan
Melakukan
aktivitas
keagamaan
Mengatasi beban
pikiran dengan cara
positif
Universitas Sumatera Utara
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
sesudah dia sakit, gak aktip lagi.
Karena kan sekarang kan dia tiap
minggu kontrol, sekarang gak
aktiplah. Cuman kalau sempat. Mau
juga sih digereja, sekali-sekalilah
baca alkitab.
Eceknya itulah minta-minta kami
berdoa, jangan sampek kita yang
sakit ya, jaga ya
P6. L 191-192
Sekali-sekali ke
gereja membaca
alkitab
P9. L405-406
ada hikmahnya, dulu kan, kami gak
itu, gak rajin beribadah gitu ya kan.
Mungkin dulu apa, sering melalaikan
tugas apa, sebagai muslim gitu yakan
iyalah, shalat jugak. Kalau malam
hari gitu, kita ngaji.
karna sama mamak tinggal itu yakan,
jadi aktifnya cuman di gereja aja.
Kumpulan gereja
Ga ada, berdoa aja.. hahaha, sharing
sama Tuhan
P4.L98-99
Ibu berdoa meminta
kesehatan diri
dalam merawat
anak
Semenjak sakit, Ibu
semakin rajin
beribadah
Duh, hancur kali. Ya, karena kita
kepikiran sama kawan-kawan juga
ya makanya udah bisa nerima
Kalau aku ya, ya itulah mungkin
karena udah dibilang kawan-kawan,
udah dikasih semangat, pasrah aja
P7. L44-45
Gak jadi beban. Mungkin karena
kami bekawan jadi rasanya stress
stress hilang
P9. L447
P4.L103
P6.L188-189
P7.L338-339
P7. L156-157
Malam hari
mengaji, dan shalat
Ibu hanya aktif
dikumpulan gereja
Ibu mengatasi
masalah dengan
sharing sama Tuhan
Ibu menerima
kondisi anak
Berbagi Cerita
Bercerita dengan
kerabat
Ibu mendapat
kekuatan dari
sesama ibu yang
memiliki anak
kanker
Ibu menghilangkan
stress dengan
berbagi cerita
bersama kawan
lainnya
Universitas Sumatera Utara
3.10
Ah, disitu udah ga tebilang lagi,
cuman karna kami dikasih semangat
kawan-kawan, kawan-kawan bilang
gak papa kak
3.11 Lingkungan ibu, kawan-kawsan
wirit, nanti kalau udah apa pada
peluk-pelukan. Dah nangis,kan apa
tabah ya, gitu-gitu kasih semangat
`3.12 Ikhlas ajalah, supaya ga berat.
Makanya ibu ikhlas ajalah. Disana
ada yang ngurus, disini ada yang
ngurus. Beban tetap beban.
3.13 Ibu gak mau berfikiran negative
sekarang. Kalau dulu kan nengok si
adek takut kehilangan kan. Kan
berfikiran jadi negative
kan.
Sekarang ga, anakku harus sehat,
jadikan positif terus. Cemana anakku
harus sehat, aku harus sehat gitu.
Sekarang udah ga ada negativenegative gitu, udah ibu singkirkan
semuanya.
P9.L61-62
ibu mendapatkan
semangat dari
kawan-kawan
P9.L147-148
Ibu mendapat
dukungan dari
teman wirit
P2. L71-72
Ibu merasa ikhlas
agar masalah tidak
terasa berat
P2. L87-91
Ibu selalu berfikiran
positive agar anak
selalu sehat
3.14
Masalah adek aja. Masalah lain ga P2. L95-96
ada. Masalah adek aja sekarang.
Alhamdullilah mungkin dibukakan
Tuhan juga jangan ada apa-apa gitu
kan
Ibu merasa tidak
ada masalah lainnya
3.15
Ya udah dibawa biasa ajalah. Karna
apa ya, apa gunanya mikir negatip
yakan, ada juganya yang sehat,
terserahlah sama Tuhan, sama
dokter, ngurus kan.
Ibu berserah sama
Tuhan dan dokter
yang ngurus
P6. L150-152
Merasakan optimis
Berfikiran Positif
Universitas Sumatera Utara
3.16
kalau sering ya gak lah ya, gak jugak
lah. Kadang kita bawa happy aja,
cerita sama kawan nya
iya,supaya gak nambah pikiran,
semangat ajalah, positip thingking
P6. L 157-158
3.18
Tuhan kasih kita cobaan karena kita
mampu , cuman disitulah letak
cobaan, sabar enggak, janganlah
tawakkal saja, ya haruslah berusaha
P8. L93-94
3.19
iya..masih banyak yang kita tengok
lebih parah dari anak kita
P10.L91
3.20
saya gak pernah berfikir seperti itu,
gak sempat berfikir seperti itu,
memang udah jalannya sakitnya
yaudah kita terima, yang penting kita
obatkan
P10. L41-42
4
tapi namanya udah sakit kek gitu ya
kita terima ajalah, dijalanin aja,
harus kuat kitakan, nanti sedih terus
kita kan, dia jadi gak semangat, kita
harus kasih semangat dia..
P10. L32-34
Ibu memilih untuk
berserah pada
Tuhan dan
semangat
4.1
seringlah kepikiran, yang penting
kita kasih semangat dia aja, mudahmudahan bisa sembuh, banyak kok
yang bisa sembuh kan, penyakit kek
gini,makanya semangat kan biar dia
pun semangat, harus kasih semangat
sama dia
P10. L83-85
Ibu memilih untuk
berserah pada
Tuhan dan
semangat
3.17
P6. L 136
Ibu membawa
suasana menjadi
happy
Ibu positive
thingking agar tidak
menambah pikiran
Ibu berfikiran postif
akan masalah yang
terjadi pada anak
Ibu memiliki
ketabahan karena
masih banyak yang
lebih parah dari
anak yang dirawat
Ibu memilih untuk
berserah pada
Tuhan dan
semangat
Dukungan tetangga
Mendapatkan
dukungan
Mendapat
dukungan orang
terdekat
Universitas Sumatera Utara
4.2
Kayak aku kan gak kerja ini kan,
terus teman kerja bilang gausah
cemaslah, istirahat dulu
alhamdullilah gitu kan, gak pernah
bilang sampe kapan, gak pernah
kecilkan hati kamilah,
P7. L123-124
4.4
Gak nambah beban. Gak nambah
beban pikiran , dukung semua
P3.L121
4.5
Kelamaan kami disini, malah
dikirimin uang untuk kami pudding,
inilah untuk beli buah, beli jus, dari
kepala desa
Dirumah sakit kami ga nunggu,
ditengok bapaknya mau pergi, ada
yang kirim 200
Kebawah, kedepan, kebelakang,
kesamping, cuman kami yang islam,
tapi perhatiannya itu kan, istilahnya
itu ada yang satu agama kan, jauhjauh kan, pada ngirim semua
iya sama..iya-iya. Kalau lingkungan
ngasih semangat untuk kita. Ya,
nasehat ya, nasehat, kalau ada sedikit
membantu materi, kasih juga dia
materi, sodara, kumpul-kumpulan
kita
udah tahu.. kasih semangatlah
semuanya tetangganya
P3.L124-125
Kadang keluarga pun, untunglah
ngerti, terlambat sikit aja, awak
bilang tah apa, langsung emosilah,
stress pun jadilah
P3.L239-241
4.3
4.6
4.7
4.8
4.9
4.10
P9.L205-206
P3.L111-112
P3.L115-117
Ibu mendapat
dukungan dari
teman kerja
Ibu mendapat
dukungan dari
lingkungan
tetangga
Ibu tidak meraskan
beban pikiran
tambahan
Kepala desa
memberikan
bantuan
Ada yang memberi
bantuan lewat
suami
Tetangga
mengirimkan
bantuan
P6. L119-121
Ibu mendapatkan
bantuan dari
lingkungan
P10.L108
Ibu mendapat
dukungan semangat
dari tetangga
Keluarga Ibu
semakin mengerti
keadaan
Dukungan keluarga
Universitas Sumatera Utara
4.11
Ya, kalau misalnya itu, diingatkan,
jangan lupa berobat
P4.L19
4.12
ya cemana dibilang ya, tetap kasih
semangat jugak sih
P10.L126
4.13
ya bantu doa ajalah, bantu doa
P10.L150
Ibu diingatkan oleh
keluarga untuk
berobat
Ibu mendapat
dukungan semangat
dari keluarga
Ibu mendapat
bantuan doa
Universitas Sumatera Utara
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
TRANSKIP WAWANCARA PARTISIPAN 1
In : Interviewer Pa :Partisipan
In
: secara keseluruhan sebelum adek dibawa kesini, ibu sama adek, apa aja yang
ibu diberikan waktu pertama kali tahu adek udah bengkak-bengkak. Apa yang ibu
kasih, kan pertama-tama ibu belum tahu penyakit adek kan bu?
Pa
: Pertama, karena gak dibawa tempo hari, makanya bengkak, karena dana
gak ada lagi Ibunya sakit. Terus inilah gak dibawa dia sampai 4 bulan tertunggak.
In
: tapi ibu, Berarti Ibu belum coba pengobatan lainnya?
Pa
: Enggaklah gak pernah pengobatan lainnya dibawa kerumah sakit umum
sanalah.terus dibilang dokter Johan yah kalo bisa bu dibawa ke medan ajalah katanya
kan, ini diobati dulu gitu kan, terus kata dokter Amalia buk ini anak Ibuk bukan
penyakit sembarangan loh buk katanya gitu kan, ya tahu bu tapi kan ke medan kan
dana kan gak sedikit. Ya jangan bawa orang satu motorlah , iya tahu jugak kesana kan
gak bisa dana sikit gitukan, gak bisa loh buk itu anak titipan Allah katanya kan. Ya
tahu buk kata saya kan. Yaudah buk kalau bisa dibawa ajalah ke medan. Disini
obatnya gak ada. Anak ini jugak harus dibawa ke medan.
In
: Berarti belum sempat pengobatan yang lain-lain ya bu
Pa
: Enggaklah di rumah sakit yang terdekat aja. Itu pun udah pertama dikasih
obat, yang kedua udah dimarahilah saya pun buk ga beranilah ngasih obat gini-gini
lah bu bawak ke medan ajalah. Padahal di medan obat anak ini yang ada, katanya gitu.
Ya kekmanalah buk nanti usahalah kalau akunya sehat sama uangnya ada gitukan.
Ya terserah ibulah itu anak titipan Tuhan loh buk, katanya. Masa Ibu ga sayang sama
anaknya? Bukan gak sayang semua orang sayang sama anaknya Ibu bilang kan.
Yaudalah bu kalau bisa Ibu bawa ajalah ke medan kata dokter Amalia kan. Gitulah
minjam duit sana, pinjam duit sini. Ngutang sana sini kok. Ngutang 100rb aja payah.
Ibu nyuci, nyuci baju, 1 pintu cuman 250 satu bulan. Kadang-kadang disini nyuci ini
nyuci baju ngepel lante dikasih nanti 20 satu hari kan. Nengok apa ada kerjalah
disana. Suaminya inilah kerja nelayan kadang-kadang gak bawa uang kadang-kadang
bawa uang, gitulah.
In
: Berarti pertama kali bawa adek buk, dia udah agak bengkak duluan langsung
dibawa atau pertama kali ada Nampak yang aneh-aneh langsung di bawa ke
Pa
: Nunggu uang adalah, nunggu uang, ngumpulin uang biar cukup kesini
gitukan, manatau dia lama disini kan, kalau dikumpul-kumpul uang gitukan. Karena
dia pun udah merasa ini, resahlah. Nangis, makin risih, makan gak bisa, kencing
payah, ini kadang-kadang dia itulah banyaklah keluhan dia. Ininya katanya sakit
(menunjuk leher) nengok payah gitukan, tidur payah, segalanya payah. Makanya kami
orangtuanya kan gak tidur iyalah nanti anak ini kek manalah mungkin anak ini gak
panjang lagi umurnya gitulah kan. Tapi karena berusaha juga minjam duit-minjam
duit kesana kemari gak ada jugak kan inilah men tarek’an, tau tarek’an kan? Kan
misalnya nanti narek 1jt, itulah dipinjam pas nomor kita kan itulah bawaklah kesini.
Dibilang nyampe sini inilah di inilah ditengok si Said ini kok begini kali buk keadaan
anak ibu memburuk gini-gini dibilang prop Bida kan, emm, Ibu kok ga dibawa si
Said? Ee… Sakit buk kubilang. Yaudalah diobatilah anak ini. Sembuhlah inilah dia
sembuh lagi dia dari bulan 1 bulan 2 sampe sekarang sembuhlah dia ini.
Universitas Sumatera Utara
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
In
: Berarti Ibu dari bulan 1 udah di medan?
Pa
: Sebenarnya ini dalam 7, 8, 9,10, brenti. Tertunggak 4 bln. Balek-balek bulan
1 baru kesini. Kan sebenarnya dari pertama kesini bulan 7 ,8,9,10. Udah disini. Tapi
karena kan ini kan ekonomi, mamaknya sakit brenti dululah. Itu dulu, udah brenti ada
4 bulan inilah dia bengkak-bengkak semuanya. Trus dibawa kesinilah. dibawa kesini
diobatilah, sampe sekarang itulah agak membaik lagi sekarang inilah. Prop Bidalah
yang nyembuhkan dia sama dokter Neli Prop Bida itulah kan. Orang itu kok ngobati
dia. Dipoto ya apa dikasih obat ya kan sembuhlah dia kek gini. Kalau gak 17 kg dia,
HB nya rendah, 5 entah 6 tempo hari, pucat, dikasih obat dulu sama rumah sakit
inikan, eemm ilanglah kempes bengkak-bengkak ini semua, kempes semua
bengkaknya ga ada lagi bengkak. Pulang dulu bu nanti datang sini, jangan dulu Ibu
kayak dulu ya buk gitu kan. Ee, iyalah bu makasih ya bu ibu yang nyembuhkan anak
saya buk, kalau gak, gak tahu lah kek mana kejadiannya gitu kan. Iya bu, jaga anak
Ibu gitu kan. Bawa pulang dululah kan, nanti pas jadwal datang kesini, kesini lagilah
cek darah, baru tranpusi lagi, udah tranpusi bagus darah dia barulah dikemo. Sampe
sekarang lanjutlah kemo dia. Udah bagus kok dia semua. Makan mau, bukan makan
mau lagilah, makan aja. Minum aja. Jajan itu, makan roti, takut mamaknya nanti gak
bisa makan belikkan segala-galanya kan. Inilah Prop Bidalah sama Bu Neli. Baik kok
dokter itu. Di BMP ulanglah dia.
In
: Berarti anggota keluarga Ibu yang lain udah banyak tahu soal Said?
Pa
: Ya udah, nenek dia yang sebelah bapak dia, ee, atoknya sakit, sesak. Nenek
dia sebelah bapak dia ngambek upah nyuci dr rumah-kerumah dipercina ditanjung
bale, Kalau mamak sebelah ini Ibu kan inilah carik botot barang-barang bekas.
Tangannya pun udah patah juga tabrakan, di tabrak koldisel dulu, ini gak berfungsi
lagi loh (memegang tangan kanan)
In
: Udah sempat dibawa kerumah sakit kemarin buk?
Pa
: ayah kami itu? Kerumah sakit. Dikarenakan dan jugaklah. Kok pengobatanya
sampe tuntas kan berapaan duit kan. Memang dikasih dulu, dikasih perobatannya tapi
gak mencukupi. Tangannya sekarang inilah patah yang kanan kadag-kadang sakit
mendenyut kan, nyeri, kadang-kadang itulah gak bisa angkat yang berat-berat. Kok
mak ibu ini ini sakit gula itu gula kering, ini bekudis semua. Bekudis, kadang-kadang
dia mau pingsan. Inilah kek manalah mau dibilang
In
: Berarti udah tahu soal Said ya buk.
Pa
: Udahlah, udah tahu semua kampong orang pula udah tau kok.
In
: Berarti lingkungan Ibu udah tahulah
Pa
: Udah tahu semua
In
: Respon keluarga Ibu, bu. Tahu kondisi Said
Pa
: Ginilah dibilangkan. Kekmana anak kau tu dibilangkan kan ke aku. Inilah
yah kubilang, nanti ga ada duit kau cemana ko bawa dia. Dibatas semampunyalah.
Lillahitaala nanti yang bantu itu. Kalau ada dibawa,kalau ga ada apa boleh buat kan.
Sampe sempat tempo hari mau minta sumbangan sama dinas sosial. Tapi nungu
dululah waktu agak panjang. Inikan mana bisa nanti kesana pulang, 2 hari balek
kesini kan, ini nanti kalau ga ada ngurusin ini apa namanya, rujukan. Ditinggal si Said
di Yoam minta tolong sam tetanga situ kan, Ibunya ngurus rujukan aja disana. Gak
Universitas Sumatera Utara
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
mungkin dibawa anak ini, ongkos kesana kesini nanti capek dia pingsan, eee. Sempat
dia gak makan sampe berapa hari muntah-muntah, muntah-muntah. Gak jadwal
datang kesini, datang kesinilah. Orang dia da lemas. HBnya rendah. Ilanglah bengkak
dia kan lemahlah dia kan, itulah dibawa kesini, sembuhlah dia tambah darah, tranpusi,
dikemo. Udah agak baikanlah. Ntunglah dibawak kesini lagi, kalau gak dibawa kesini
lagi entah palah kejadiannya. Memang dia harus dibawa kesinilah, gak ini dia. Kata
orang kampong tah takojut, tah tekilir yakan, Ah tak mungkin orang sakitnya ini kok
kumat tak dibawa ke medan. Kenapa tak dibawa ke medan? Orang uang gak ada
kekmana bawanya Ibu bilang kan. Yaudalah Tuhan ajalah yang tahu kalau mau
panjang umurnya ya panjanglah, kalau mau pendek yaudah gak papa gitu yakan.
Kalau ada uang berusaha, kalau ga ada kek mana yakan dek? Inilah sembuhlah dia
diobati inilah dokter-dokter. Untung Prop Bida orangnya baik, ramah, dokter Neli
orangnya ramah, baik, kan. Orang rumah sakit inilah, dokter-dokter sini ramah kok.
Pelayananya baguskan. Berkat orang itulah makanya anak ini sembuh lagi. Kalau
berkat orang tuanya dibiarin ajalah nunggu apalah. Memang Tuhan juga yang
nentukan yakan tapi kok ga berusaha gak diobati kan tah kekmanalah kan. Ini
jugaklah dek, ekonomi juga.
In
: Berarti paling besar masalahnya disitu ya buk ya?
Pa
: Ya iyalah. Ekonomi kita pun kok banyak ato Ibunya sakit suruh bapaknya
datang kesini saat dia kerja kan, Ini bapaknya aja kerja kita tak ada duit. Ini aja tadi
mak sania itu yang orang batak Kristen, baik kali loh. Mak Said kalau mau nasi ambil,
katanya. Kalau mau ikan itu masak ya ambil, katanya. Itulah kadang-kadang rezeki
anak inilah. Kadang-kadang kasih uang gitukan, Kadang-kadang ada yang kasih beras
gitukan. Kami dikampung dapat iniloh, dapat beras jatah. Beras orang miskinlah
dibilang. Beras bulog, taukan? Dari walikota pemerintah gitu adakan, itulah dari situ.
Dikasih jatah
In
: berarti kalau dari keluarga sendiri ga ada masalah ya buk ya?
Pa
: Maksudnya?
In
: entah ada yang complain atau malah merasa ikut terbeban, gitu buk
Pa
: Rasanya memang ikut terbeban tapi karena orang itu gak mampu, orangtua
orang susah juga kok.
In
: Tetap adaniat mendukunglah ya Bu
Pa: Tetap adalah niat mau mengobati mudah-mudahan ada rezeki. Entah dari mana
mana kek gitulahkan, kalau ga ada besok apa boleh buat kan. Kadang-kadang bapak
mau ngasih jugak, kadang-kadang akua dimobil ini, dibus, untuk minum-minum si
Said katanya kan. Roti Unibis, batas kek gitulah dikasih. Kalo uang banyak dikasih
manada. Paling nantikan batas jajan uang limpul, gitukan. Kalau untuk 1jt, 2jt,
manada. Orang susah kok. Ibu aja disana di tanjung nyuci baju, kerumah cina-kecina,
kadang ngopek ikan teri, taukan? Perkotak 10rb. Berapa kilo, sepuluh kilo loh,
hahaha… Tapi kadang-kadang gak nyerah. Maunya kan, kalau ditinggal nanti anak ini
kan kasihan. Bapaknya yang jaga, gak mungkin. Kan kasian kan. Lagi si Said ini
sakit-sakit. Memang berat loh dek, tapi kita gak nyerah. Ibu gak nyerahlah.
Setidaknya diusahakan. Kalau gak mampu lagi, tahlah. Tah kekmanalah.
In
: Pasti ada jalanlah buk..
Universitas Sumatera Utara
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
Pa
: Lain lagi adek ini (menunjuk adik Said) gak dibawa yang ngurusin dia siapa
dibawa repot kita, lain lagi yang sakit lain lagi dia bikin onar disini kan malu kan.
Untunglah orang dirumah sakit ini orangnya baik-baik. Dokternya pada baik semua
kan. Inilah tetunggak dari bulan 10 lah sampai bulan 1 baru dibawa. Karen Ibunya
sakit, ekonominya jugak sakit gitulah. Dia sakit udah lamam memang dari bulan 7.
Seharusnya dia udah protocol ke 2 ini, karena tertunggak karena ekonomi sama
mamaknya sakit kan, ya ginilah protocol pertama pun belum abis.
In
: Secara ini bu, sering ga merasa stress gitu?
Pa
: Owh sangat setresslah sempat mau bunuh diri pun sempat ini hahahah…
tempo hari gara-gara BPJS bermasalah. Bayar dululah buk, kalau gak gak bisa masuk
ruangan. Loh tapi belum diabayar waktunya sampai tanggal 10, loh gak bisa gituloh
buk harus bayar, katanya. Baru bisa masuk ruangan. Ih tolonglah dek, gak ada uang
ini. Ditunjukkan uangnya, cuman 160rb. Bayar BPJS nanti lebih dari 160rb.
Sementara masuk ruangan nanti mana makannya kan. Itupun minjam uang yang sama
yang tadi. Mau masuk ruangan. Kalo gak, gak masuk ruangan, manada uang untuk
makan kan. Tolonglah dek, oh kalau gak ini ajalah buk bayar si Said ajalah. Boleh
boleh, katanya kan. Udh dibayar ajalah untuk si Said duluan kan, masuklah ruangan.
Kalau gak, stress jugakloh. Mau bunuh diri. Anak mau berobat, nanti kemonya
telambat bayar kan. Kalo bisa jangan lagi kejadian tempo hari dibikin kan. Kalo
mampu dijalankan kalau gak mampu ya gitulah, kayak tempo hari jugaklah. Kalo bisa
jangan lagi kan.
In
: Kalo gitu sekarang udah bisa ngurus adek? Kondisiny gitu? Atau ada lagi
tambah beban ibu setelah adik sakit? Ibu sering sakitnya kambuh?
Pa
: Seringlah. Tadi aja, ini idung berdarah. Ibu ntah sakit apa gak tau juga.
In
: Tapi Ibu jug abelum periksa Ibu?
Pa
: Paling rumah sakit terdekatlah, puskesmas. Dibilang dia pengaruh gigik sakit
pening kepala dikasih obat, buang ingus nanti ada darahnya. Inilah nakal anak ini
kan? Ga tambah stress awak. Ha, nakal anakku. Udah, ga ada lagi yang mau ditanya?
In
: Ada bu, sedikit lagi. Berarti sekarang stress ajalah ya buk ya secara psikis
Pa
: stresslah, berat badan aja udah berkurang. Iya, banyak kurangnya.
In
: Tapi sejak ibu stress ini penyakit yang lain sering kambuh bu?
Pa
: Kadang-kadang batuk berdarah, dahaknya ada darahnya. Kadang-kadang
idungnya, inilah udah berapa hari ini, 5 hari ini buang ingus itu ka nada darahnya loh.
Pinggangnya udahlah sakit aja. Sakit pinggang, kepala, tapi kan si Said mau berobat
jugak kan, udah, kalau bisa dibawakkan dibawakkan.
In
: Ibu sakitnya memang ada sebelum Said sakit atau udah ada memang dari
dulu?
Pa
: kok dulu gaklah. Gak ada sakitnya. Sakit-sakit biasa aja, sekarang kan ini
sakit karena mungkin teruk juga ini. Taulah kan nyuci baju, rumah-kerumah, kan lain
lagi ngurus dirumah, badan kit aga sempat diurus, mungkin itulah apanya kan, kerja
kerja aja gitu.
In
: Berarti banyak juga yang muncul setelah adik sakit ya bu?
Pa
: iyalah, ini pinggang sakit, kaki, tapi gakpapalah lagi bisa jalan, bisa ngurusin
Said kan, itu berkat Lillahitaala, Kalau ga karena berkat Dia gak bisa jalanlah.
Universitas Sumatera Utara
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
In
: Yang paling sering kambuh apa bu sakitnya?
Pa
: Yang sering kambuh pinggang, eee, pinggang sakit kali. Pas mau bangun
nanti sakit, mau tidur aja, tapi ga bisa tidur. Tengah malam nanti bisa kebangun, sakit.
Ini kaki, kaki yang terutama lagi yang lebih sakit. Kadang-kadang ga bisa jalan inilah
kaki.
In
: Baru pinggang ya bu?
Pa
: pinggang, kaki, kepala. Itulah penyakit dibadan ini.diminum jugalah obat
dari puskesmas. Obatnya ada itu kok. Obat kek ginilah yang dimakan. Nanti takut
kehabisan obat, jadi kalau kumat aja baru dimakan. Inilah dari puskesmas. Inilah
dibawa dari tanjung, tanjung balai.
In
: Ini kapan terakhir kali bu obatnya ini dikasih?
Pa
: udah lamalah, udah hampir 1 bulan. Nanti pas minum ini, agak ringanlah
badannya, makanya gak dimakan nanti habis ini kemana mau dibeli kan, haa, cuman
ngadu penyakitnya disana ajanya, gak mungkin disini, gak mungkin disini langkahnya
dari sana kan, nanti pas pulang ke tanjung bilang lagi lah buk mana obat yang tempo
hari, begitulah. Kumat lagi, iya. Inilah dikasih, dibilang obat pinggang, inilah obatnya
di kasih dari puskesmas, keluhannya apa.
In
: sering kambuh juga bu?
Pa
: iya