Pemikiran Politik Haji Agus Salim Tentang Nasionalisme Islam

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU POLITIK
SARAH NAJIB BAMHEMOD (090906061)
PEMIKIRAN POLITIK HAJI AGUS SALIM TENTANG NASIONALISME
ISLAM
Rincian isi skripsi …, 78 halaman, 15 buku. (Kisaran buku dari tahun 19892014)
ABSTRAK
Haji Agus Salim yang semula dikenal sebagai Masyhudul Haq seorang
polyglote (mampu berbicara dalam berbagai bahasa). Tidak kurang dari sembilan
bahasa asing, seperti bahasa Belanda, Inggris, Jerman, Prancis, Arab, Turki, dan
Jepang di kuasainya selain bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Agus Salim
yang dilahirkan di Kota Gadang, Sumatera Barat pada tanggal 8 Oktober 1884
itu juga seorang otodidak yang menakjubkan. Di dalam perjalanan sejarah
hidupnya sang putera daerah Minangkabau ini berhasil mengangkat dirinya
menjadi putera bangsa Indonesia, seorang tokoh Nasional yang berkaliber
Internasional dengan nama yang kesohor yaitu Haji Agus Salim. Beliau
berkecimpung hampir disegala bidang, sehingga tak heran kalau di kalangan
orang-orang yang seangkatan dengan beliau dan satu generasi di bawahnya
beliau dikenal sebagai Politikus, Diplomat Ulung, Sastrawan, Budayawan,
Ulama Besar, Ahli berbagai Bahasa Asing dan lain sebagainya. Bahkan dalam

karir diplomatiknya beliau mendapat pula julukan “The Grand Old Man of
Indonesia”.
Teori yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teori nasionalisme
serta teori hubungan antara negara dengan agama. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain yaitu data sekunder.
Berdasarkan hasil analisis data, Haji Agus Salim adalah seorang
cendikiawan yang sangat dekat dengan ajaran agama islam. Beliau mempunyai
cita-cita kebangsaan berdasarkan ajaran agama Islam yaitu memajukan negeri
berdasarkan cita-cita Islam. Hal ini terlihat dalam perjuangan Haji Agus Salim yang
berpengaruh besar bagi bangsa Indonesia, terutama kebangkitan umat Islam di Indonesia
serta beliau ikut terlibat dalam penyusunan dasar negara Indonesia yaitu pancasila

tepatnya sila ke 3 yaitu ke Tuhanan yang maha esa yang menggambarkan ajaran
agama islam dinegara Indonesia adalah bersifat nasional. Haji Agus Salim
memandang bahwa nasionalisme Islam dan apapun juga ajaran atau paham yang timbul
dalam benak kepala manusia, hendaklah diletakkan di bawah niat pengabdian kepada
Allah SWT atau Tuhan Yang Maha Esa.

Kata Kunci: Nasionalisme, Negara, Islam


ii
Universitas Sumatera Utara

UNIVERSITY OF NORTHERN SUMATRA
FACULTY OF SOCIAL SCIENCE AND POLITICAL SCIENCE
DEPARTMENT OF POLITICAL SCIENCE
SARAH NAJIB BAMHEMOD (090906061)
Haji Agus Salim POLITICAL THINKING ABOUT ISLAMIC NATIONALISM
Details of the contents of the thesis ..., 75 pages, one image line of thought, 4
tables, 9 books, 8 internet sites. (The range of books from years 1989 to 2014)
ABSTRACT
Haji Agus Salim that was originally known as a polyglote Masyhudul
Haq (able to speak in different languages). No less than nine foreign languages,
such as Dutch, English, German, French, Arabic, Turkish, and Japanese in
kuasainya besides Indonesian and local languages. Agus Salim was born in
Tower City, West Sumatra on October 8, 1884 was also a self-taught stunning. In
the course of his history of the native people of this Minangkabau managed to lift
himself into the son of the Indonesian nation, a national figure whose
international caliber with the famous name is Haji Agus Salim. He engaged

almost all fields, so no wonder that among the people by his contemporaries and
the generation underneath he is known as a politician, diplomat Ulung, writer,
Cultural, Great Ulama, experts of various foreign languages and so forth. Even in
his diplomatic career also got the nickname "The Grand Old Man of Indonesia".
The theory used in this research is the theory of nationalism and the
theory of the relationship between state and religion. The method used in this
study is a qualitative research method. Data collection techniques used in this
study, among others, is secondary data.
Based on the analysis of data, Haji Agus Salim was a scholar who was
very close to the religious teachings of Islam. He has ideals of nationhood based
on the teachings of Islam, namely to promote the country based on the ideals of
Islam. This can be seen in the struggle Haji Agus Salim a major influence on the
Indonesian people, especially the rise of Muslims in Indonesia and he was
involved in the preparation of Indonesia, Pancasila state ideology rather precepts
to 3 that mighty deity to one that illustrates the teachings of the Islamic religion
is the country of Indonesia national character. Haji Agus Salim considers that
Islamic nationalism and any teachings or understood that arise in the mind of a
human head, let it be placed under the intention of devotion to God or God
Almighty.
Keywords: Nationalism, State, Islam


iii
Universitas Sumatera Utara