Perbedaan Pemberdayaan Retensi antara Si (2)
Pr osiding Seminar Nasional Biologi / IPA dan Pembelajarannya
PENERAPAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT BERBASIS
LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN
LISAN DAN KECAKAPAN SOSIAL MAHASISWA S1 PENDIDIKAN
BIOLOGI MATAKULIAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
Maria Novita Inya Buku 1), Yakobus Mite 1) , Ahmad Fauzi 1) , Arindra Trisna Widiansyah 1) ,
Dwi Yulian Anugerah 1), dan Murni Sapta Sari 2)
1
2
Pascasarjana Pendidikan Biologi, Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang no. 5 Malang
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang
e-Mail : [email protected]
ABSTRAK
Hasil observasi terhadap mahasiswa S1 Pendidikan Biologi UM offering A angkatan 2013 pada
matakuliah Strategi Belajar Mengajar (SBM) menunjukkan bahwa keaktifan lisan mahasiswa selama
perkuliahan hanya 25%. Pemahaman terhadap materi yang kurang merupakan fakta yang nampak dan
menyebabkan keaktifan lisan mahasiswa sangat rendah. Selain itu, pemberdayaan kecakapan sosial juga
kurang nampak pada saat observasi dilaksanakan. Kecakapan sosial perlu diperhatikan karena
kecakapan tersebut sangat dibutuhkan bagi para calon pendidik. Penelitian tindakan kelas (PTK) ini
bertujuan untuk meningkatkan keaktifan mahasiswa pada perkuliahan SBM tersebut. Penerapan
pembelajaran cooperative script (CS) berbasis lesson study (LS) dilakukan sebagai usaha meningkatkan
keaktifan lisan dan kecakapan sosial mahasiswa selama perkuliahan. Pembelajaran tersebut diterapkan
selama dua siklus PTK dan setiap siklus terdiri atas dua pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan
pembelajaran CS berbasis LS berpotensi meningkatkan keaktifan lisan dan kecakapan sosial mahasiswa.
Hal tersebut didukung oleh beberapa data, yaitu (1) peningkatan keaktifan lisan mahasiswa dari 25 %
pada saat observasi menjadi 81,2 % selama siklus I dan 77,3 % selama siklus II; (2) kecakapan sosial
dalam aspek kerjasama meningkat dari 36,36 % selama siklus I menjadi 41,96 % selama siklus II; dan
(3) kecakapan sosial dalam aspek komunikasi dari 27,78 % meningkat menjadi 31,82 % selama siklus II.
PTK ini akan dilanjutkan ke siklus berikutnya untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal.
Kata Kunci : PTK, Lesson Study, Cooperative script, Keaktifan lisan, Kecakapan sosial
I.
PENDAHULUAN
Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang
merupakan salah satu jurusan biologi di Indonesia
yang mendidik para calon guru. Dalam usahanya
mencetak calon-calon guru biologi yang
berkompeten, maka jurusan biologi memiliki
beberapa mata kuliah yang khusus membahas
materi terkait pendidikan. Salah satu mata kuliah
tersebut adalah Strategi Belajar Mengajar (SBM).
Dalam perkuliahan tersebut, para calon guru
dibelajarkan dan dilatih dalam memilih dan
merancang strategi pembelajaran yang cocok
digunakan dalam pembelajaran biologi.
Hasil observasi yang telah dilakukan pada
mahasiswa offering A Pendidikan Biologi
Angkatan 2013 yang mengikuti perkuliahan SBM
603
pada Bulan Oktober 2015 menunjukkan bahwa
aktivitas lisan mahasiswa sangat kurang. Faktanya,
selama kegiatan pembelajaran hanya sebagian
kecil mahasiswa yang turut aktif dalam diskusi
kelas. Hal tersebut nampak dari sedikitnya
mahasiswa yang bertanya kepada dosen maupun
kepada mahasiswa lain. Selain itu, kecakapan
sosial
mahasiswa
juga
nampak
kurang
diberdayakan. Kecakapan sosial yang dimaksud
pada
penelitian
ini
adalah
kecakapan
berkomunikasi dan kerjasama. Dua kecakapan
yang sangat diperlukan bagi calon guru.
Rendahnya keaktifan mahasiswa pada perkuliahan
SBM diduga disebabkan oleh beberapa hal.
Pertama, sebagian besar mahasiswa kurang paham
terhadap materi yang sedang didiskusikan di kelas
[1]. Kedua, kurangnya kegiatan diskusi antar
Pr osiding Seminar Nasional Biologi / IPA dan Pembelajarannya
mahasiswa terkait materi yang sedang dipelajari.
Ketiga, beberapa mahasiswa kurang termotivasi
untuk berusaha memahami materi yang sedang
didiskusikan.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan,
maka perbaikan proses belajar perlu dilakukan
dalam perkuliahan SBM melalui PTK. Tindakan
yang dilakukan adalah penerapan strategi
pembelajaran cooperative script (CS). CS
merupakan
strategi
pembelajaran
yang
dikembangkan oleh Angela O'Donnell dan Donald
Dansereau [2]. Pembelajaran CS memiliki
beberapa manfaat bila diterapkan di kelas.
Beberapa manfaat pembelajaran CS disampaikan
oleh Jacobs, dkk., yaitu (1) bekerja sama dengan
orang lain bisa membantu siswa mengerjakan tugas
yang dirasakan sulit, (2) dapat membantu ingatan
yang dilupakan pada teks, (3) dengan
mengidentifikasi ide-ide pokok yang ada pada
materi dapat membantu ingatan dan pemahaman,
(4) memberikan kesempatan siswa membenarkan
kesalahpahaman,
(5)
membantu
siswa
menghubungkan ide-ide pokok materi dengan
kehidupan nyata, (6) membantu penjelasan bagian
bacaan secara keseluruhan, (7) memberikan
kesempatan
mengulangi
untuk
membantu
mengingat kembali [3].
Ada beberapa alasan mengapa CS dipilih sebagai
tindakan yang digunakan untuk meningkatkan
proses perkuliahan SBM. Pertama, sesuai hasil
penelitian-penelitian
terdahulu
[4,5],
CS
merupakan strategi pembelajaran yang mampu
meningkatkan pemahaman konsep peserta didik.
Kembali merujuk pada pernyataan Adhani (2014)
[1] pemahaman konsep peserta didik berbanding
lurus dengan aktivitas lisan mereka. Kedua, dalam
sintaks CS, peserta didik dilatih dan dibiasakan
untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan
teman pasangannya [6].
Demi memperoleh hasil yang lebih optimal, PTK
yang dilakukan pada mata kuliah SBM ini adalah
PTK berbasis Lesson Study (LS). Pelaksanaan LS
dalam PTK ini didasarkan pada fakta bahwa LS
dapat meningkatkan proses pembelajaran [7].
II.
METODE
Kegiatan PTK berbasis LS dilakukan pada mata
kuliah SBM yang diselenggarakan oleh Jurusan
Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang tahun
ajaran 2015/2016. Subjek penelitian adalah
mahasiswa S1 Pendidikan Biologi offering A
angkatan 2013.
PTK terdiri atas 2 siklus dengan 2 pertemuan
setiap siklus, sedangkan kegiatan LS yang
diterapkan tersusun atas 3 tahap kegiatan, yaitu
604
tahap perencanaan (plan), pelaksanaan (do), dan
refleksi (see) [8]. Peserta kegiatan LS adalah dosen
pembina mata kuliah, Murni Sapta Sari dan
mahasiswa S2 yang melakukan Kuliah dan Praktik
Lapangan (KPL). Tahapan kegiatan dalam LS
tersebut dijelaskan sebagai berikut.
Dalam tahap perencanaan, dosen yang tergabung
dalam LS berkolaborasi memperbaiki RPS serta
menyusun SAP pada pertemuan selanjutnya. SAP
yang disusun difokuskan pada proses pembelajaran
yang berpusat pada mahasiswa. Pada tahapan
pelaksanaan, terdapat dua kegiatan utama yaitu: (1)
kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan
oleh
dosen
pembina
matakuliah
untuk
mempraktikkan rencana pembelajaran yang telah
disusun bersama, dan (2) kegiatan pengamatan
atau observasi yang dilakukan oleh dosen anggota
LS. Pada tahap refleksi, anggota LS menelaah
proses perkuliahan yang telah dilaksanakan serta
usulan perbaikan proses perkuliahan selanjutnya.
Teknik pengumpulan data yang digunakan
meliputi observasi dan dokumentasi proses
pembelajaran. Analisis data yang digunakan adalah
deskriptif kualitatif yang terdiri atas paparan data,
pembahasan, dan penarikan kesimpulan.
Instrumen penelitian yang digunakan antara lain:
(1) lembar observasi LS; (2) lembar observasi
aktivitas lisan mahasiswa; dan (3) lembar observasi
kecakapan sosial mahasiswa. Lembar observasi
aktivitas lisan mahasiswa yang digunakan
dikembangkan oleh Adhani (2014) [1] sedangkan
lembar observasi kecakapan sosial mahasiswa
dikembangkan oleh Indriwati (2007) [9]. Data
diperoleh dari observasi dan dokumentasi proses
pembelajaran. Kemudian, data pada setiap variabel
dianalisis secara kualitatif.
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keterlaksanaan Tindakan
Pelaksanaan penerapan strategi pembelajaran CS
baik pada siklus 1 maupun 2 dipaparkan pada
Tabel 1. Pada Tabel 1 tersebut nampak bahwa baik
guru maupun mahasiswa telah melaksanakan
sintaks pembelajaran CS dengan baik (100%).
Tabel 1. Keterlaksanaan Kegiatan CS Siklus I
dan Siklus 2
Keterlaksanaan
kegiatan
Dosen
Mahasiswa
Siklus 1
Siklus 2
100 %
100 %
100 %
100 %
Tabel 2 menunjukkan persentase keterlaksanaan
kegiatan LS siklus 1 dan 2. Berdasarkan Tabel 2,
Pr osiding Seminar Nasional Biologi / IPA dan Pembelajarannya
baik pada siklus 1 maupun siklus 2, seluruh
tahapan LS telah dilakukan (100%).
Tabel 2. Keterlaksanaan Kegiatan Lesson
Study Siklus 1 dan Siklus 2
Keterlaksanaan
kegiatan
Siklus 1
Siklus 2
Plan
Do
See
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
Aktivitas Lisan
Aktivitas lisan yang diamati dalam PTK ini
meliputi tiga askpek, yaitu aktivitas berpendapat,
bertanya, dan memberikan saran. Data hasil
observasi aktivitas lisan dipaparkan pada Tabel 3.
Tabel 3. Aktivitas Lisan Mahasiswa selama
Siklus 1 dan 2
Pertemuan Ke1
2
Rerata
Siklus 1
100 %
54,55 %
81,2 %
Siklus 2
81,82 %
63,64 %
77,3 %
Berdasarkan Tabel 3, terlihat bahwa keaktifan lisan
mahasiswa menurun dari siklus 1 ke siklus 2.
Namun demikian, kedua persentase pada dua
siklus tersebut telah masuk ke dalam kategori baik
[1]. Selain itu, persentase tersebut jauh di atas
persentase keaktifan lisan saat observasi dilakukan
(25%).
Kecakapan Sosial
Kecakapan sosial yang diamati dalam PTK ini
meliputi
dua
aspek,
yaitu
kecakapan
berkomunikasi dan bekerja sama. Data hasil
observasi kecakapan sosial dipaparkan pada Tabel
4.
Tabel 4. Kecakapan sosial mahasiswa selama
Siklus 1 dan Siklus 2
Kecakapan
Sosial
Kerja sama
Komunikasi
Siklus 1
Siklus 2
36,36 %
27,78 %
41, 96 %
31,82 %
Berdasarkan Tabel 4, terlihat bahwa kedua
kecakapan sosial yang diamati, yaitu kerja sama
dan komunikasi mengalami peningkatan dari siklus
1 ke siklus 2. Namun demikian, angka dan
605
peningkatan persentase kecakapan sosial keduanya
masih sangat kecil.
Peningkatan
Aktivitas
Lisan
pada
Pembelajaran CS
Berdasarkan hasil penelitian, terlihat bahwa
pembelajaran CS dapat meningkatkan keaktifan
lisan mahasiswa yang mengikuti perkuliahan SBM
yang awalnya hanya sebesar 25 % menjadi 81 %.
Peningkatan keaktifan lisan tersebut dapat
disebabkan oleh pemahaman mahasiswa terhadap
materi perkuliahan menjadi lebih baik ketika
mengikuti pembelajaran CS bila dibanding dengan
pembelajaran sebelumnya saat observasi. Hal
tersebut dikarenakan strategi CS mampu
meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap
materi pembelajaran [4,5]. Dengan meningkatnya
pemahaman mahasiswa terhadap materi tersebut,
maka keaktifan lisan mereka pun menjadi lebih
meningkat [1].
Beberapa aktivitas belajar yang dilakukan
mahasiswa saat mengikuti perkuliahan dengan CS
membantu mereka lebih memahami materi yang
sedang dipelajari. Beberapa aktivitas belajar
tersebut adalah aktivitas merangkum dan aktivitas
berdiskusi dengan pasangan kelompoknya. Dengan
merangkum, mahasiswa dapat mempelajari,
memahami, dan mengingat materi yang sedang
dipelajari [10,11]. Melalui aktivitas diskusi,
sebenarnya sepasang mahasiswa melakukan
kegiatan kooperatif. Melalui aktivitas kooperatif
tersebut, pemahaman materi oleh mahasiswa pun
menjadi lebih baik [12].
Terkait dengan penurunan aktivitas lisan pada
siklus 2, penyebab yang terungkap dari kegiatan
refleksi tindakan di siklus 2 adalah dikarenakan
adanya dominasi beberapa mahasiswa saat diskusi
kelas berlangsung. Beberapa mahasiswa yang
mendominasi tersebut akhrinya mengurangi
kesempatan mahasiswa lain untuk turut berperan
aktif saat diskusi kelas dengan dosen sedang
berlangsung. Hal tersebut dikarenakan alokasi
waktu pembelajaran yang terbatas. Meskpiun
demikian, presentase keaktifan lisan mahasiswa
tetap dalam kategori baik meski terjadi penurunan
[1].
Peningkatan
Kecakapan
Sosial
pada
Pembelajaran CS
Kecakapan sosial mahasiswa, baik kecakapan
bekerja sama dan berkomunikasi meningkat dari
siklus 1 ke siklus 2. Beberapa aktivitas belajar
yang dibiasakan pada mahasiswa dalam
perkuliahan SBM melalui strategi CS memang
melatih kerja sama dan komunikasi antar individu
[6]. Aktivitas yang melatih kerja sama antar
Pr osiding Seminar Nasional Biologi / IPA dan Pembelajarannya
individu adalah aktivitas kooperatif ketika setiap
pasangan menyusun rangkuman bersama. Aktivitas
yang melatih keterampilan komunikasi individu
adalah kegiatan menyampaikan isi materi yang
telah dirangkum oleh tiap individu dan kegiatan
menanggapi materi yang telah dirangkum oleh
teman pasangannya.
Meski terjadi peningkatan pada kedua askpek
kecakapan sosial, persentase kecakapan sosial
mahasiswa SBM offering A masihlah sangat kecil.
Terkait hasil yang belum optimal, PTK ini akan
tetap dilanjutkan untuk memasuki siklus
berikutnya.
IV. KESIMPULAN
Hasil penelitian tindakan ini menunjukkan bahwa
pembelajaran CS berbasis LS berpotensi
meningkatkan keaktifan lisan dan kecakapan sosial
mahasiswa. Hal tersebut didukung oleh beberapa
data, yaitu (1) peningkatan keaktifan lisan
mahasiswa dari 25 % pada saat observasi menjadi
81,2 % selama siklus I dan 77,3 % selama siklus II;
(2) kecakapan sosial dalam aspek kerjasama
meningkat dari 36,36 % selama siklus I menjadi
41,96 % selama siklus II; dan (3) kecakapan sosial
dalam aspek komunikasi dari 27,78 % meningkat
menjadi 31,82 % selama siklus II.
V.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Adhani, A., (2014), Pengaruh Strategi
Pembelajaran Recripocal Teaching dan
Kemampuan Akademik terhadap Keterampilan
Berpikir Kritis, Aktivitias, Lisan, dan Hasil
Belajar Kognitif Biologi Siswa Kelas XI
Semester Genap Di SMA Kabupaten Takalar,
Tesis tidak diterbitkan, UM, Malang.
[2] Batishcheva, E., (2010), Collaboration Scripts,
(online), (http://edumu.lehre-profi.de/?p=334),
diakses 4 Februari 2013.
[3] Jacobs, G. M., Lee, C., & Ng, M., (1997), Cooperative Learning in the Thinking Classroom,
Paper presented at the International
Conference on Thinking, Singapore.
[4] Ramadani, S. D., (2013), Perbandingan Potensi
Strategi Pembelajaran Recripocal Teaching
dan Cooperative Script dalam Memberdayakan
Keterampilan Metakognitif, Hasil Belajar
Biologi,
dan
Retensi
pada
Siswa
Berkemampuan Akademik Rendah, Skripsi
tidak diterbitkan, UM, Malang.
[5] Fauzi, A., (2013), Pengaruh Kemampuan
Akademik
terhadap
Keterampilan
Metakognitif, Hasil Belajar Biologi, dan
Retensi Siswa Kelas X SMA dengan
Penerapan Strategi Pembelajaran Cooperative
606
Script Di Malang, Skripsi tidak diterbitkan,
UM, Malang.
[6] Dansereau, D. F., (1987), Journal of Reading:
Transfer from Cooperative to Individual
Studying, Vol. 30, No. 7, pp 614-618.
[7] Suwono, H. dan Susilo, H., (2011), Lesson
Study Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa
pada Matakuliah Metode Penelitian, Prosiding
Seminar Nasional Lesson Study 4.
[8] Susilo, H., (2013), Lesson Study sebagai
Sarana Meningkatkan Kompetensi Pendidik,
Makalah disajikan dalam Seminar dan
Lokakarya PLEASE 2013 di Sekolah Tinggi
Theologi Aletheia Jalan Argopuro 28-34
Lawang, tanggal 9 Juli 2013.
[9] Indriwati, S. E., (2007), Strategi Pembelajaran
dan Tingkat Kemampuan Akademik terhadap
Hasil Belajar Kognitif dan Kecakapan Hidup
Mahasiswa Biologi FMIPA Universitas Negeri
Malang, Disertasi tidak diterbitkan, UM,
Malang.
[10] Degeng, N., S., (1989), Ilmu Pengajaran:
Taksonomi Variable, Dirjen Pendidikan
Tinggi, PPLPTK, Jakarta.
[11] Sherman, L., M., (2010), Penerapan Strategi
Pembelajaran Cooperative Script untuk
Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan
Berpikir Siswa Kelas X-5 SMA Negeri 3
Malang, Skripsi tidak diterbitkan, UM,
Malang.
[12] Felder, R. and Brent, R., (2007), Cooperative
Learning. Active Learning: Models from the
Analytical Scences, ACS Symposium Series
970. Washington, DC : American Chemical
Society, 2007.
PENERAPAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT BERBASIS
LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN
LISAN DAN KECAKAPAN SOSIAL MAHASISWA S1 PENDIDIKAN
BIOLOGI MATAKULIAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
Maria Novita Inya Buku 1), Yakobus Mite 1) , Ahmad Fauzi 1) , Arindra Trisna Widiansyah 1) ,
Dwi Yulian Anugerah 1), dan Murni Sapta Sari 2)
1
2
Pascasarjana Pendidikan Biologi, Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang no. 5 Malang
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang
e-Mail : [email protected]
ABSTRAK
Hasil observasi terhadap mahasiswa S1 Pendidikan Biologi UM offering A angkatan 2013 pada
matakuliah Strategi Belajar Mengajar (SBM) menunjukkan bahwa keaktifan lisan mahasiswa selama
perkuliahan hanya 25%. Pemahaman terhadap materi yang kurang merupakan fakta yang nampak dan
menyebabkan keaktifan lisan mahasiswa sangat rendah. Selain itu, pemberdayaan kecakapan sosial juga
kurang nampak pada saat observasi dilaksanakan. Kecakapan sosial perlu diperhatikan karena
kecakapan tersebut sangat dibutuhkan bagi para calon pendidik. Penelitian tindakan kelas (PTK) ini
bertujuan untuk meningkatkan keaktifan mahasiswa pada perkuliahan SBM tersebut. Penerapan
pembelajaran cooperative script (CS) berbasis lesson study (LS) dilakukan sebagai usaha meningkatkan
keaktifan lisan dan kecakapan sosial mahasiswa selama perkuliahan. Pembelajaran tersebut diterapkan
selama dua siklus PTK dan setiap siklus terdiri atas dua pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan
pembelajaran CS berbasis LS berpotensi meningkatkan keaktifan lisan dan kecakapan sosial mahasiswa.
Hal tersebut didukung oleh beberapa data, yaitu (1) peningkatan keaktifan lisan mahasiswa dari 25 %
pada saat observasi menjadi 81,2 % selama siklus I dan 77,3 % selama siklus II; (2) kecakapan sosial
dalam aspek kerjasama meningkat dari 36,36 % selama siklus I menjadi 41,96 % selama siklus II; dan
(3) kecakapan sosial dalam aspek komunikasi dari 27,78 % meningkat menjadi 31,82 % selama siklus II.
PTK ini akan dilanjutkan ke siklus berikutnya untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal.
Kata Kunci : PTK, Lesson Study, Cooperative script, Keaktifan lisan, Kecakapan sosial
I.
PENDAHULUAN
Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang
merupakan salah satu jurusan biologi di Indonesia
yang mendidik para calon guru. Dalam usahanya
mencetak calon-calon guru biologi yang
berkompeten, maka jurusan biologi memiliki
beberapa mata kuliah yang khusus membahas
materi terkait pendidikan. Salah satu mata kuliah
tersebut adalah Strategi Belajar Mengajar (SBM).
Dalam perkuliahan tersebut, para calon guru
dibelajarkan dan dilatih dalam memilih dan
merancang strategi pembelajaran yang cocok
digunakan dalam pembelajaran biologi.
Hasil observasi yang telah dilakukan pada
mahasiswa offering A Pendidikan Biologi
Angkatan 2013 yang mengikuti perkuliahan SBM
603
pada Bulan Oktober 2015 menunjukkan bahwa
aktivitas lisan mahasiswa sangat kurang. Faktanya,
selama kegiatan pembelajaran hanya sebagian
kecil mahasiswa yang turut aktif dalam diskusi
kelas. Hal tersebut nampak dari sedikitnya
mahasiswa yang bertanya kepada dosen maupun
kepada mahasiswa lain. Selain itu, kecakapan
sosial
mahasiswa
juga
nampak
kurang
diberdayakan. Kecakapan sosial yang dimaksud
pada
penelitian
ini
adalah
kecakapan
berkomunikasi dan kerjasama. Dua kecakapan
yang sangat diperlukan bagi calon guru.
Rendahnya keaktifan mahasiswa pada perkuliahan
SBM diduga disebabkan oleh beberapa hal.
Pertama, sebagian besar mahasiswa kurang paham
terhadap materi yang sedang didiskusikan di kelas
[1]. Kedua, kurangnya kegiatan diskusi antar
Pr osiding Seminar Nasional Biologi / IPA dan Pembelajarannya
mahasiswa terkait materi yang sedang dipelajari.
Ketiga, beberapa mahasiswa kurang termotivasi
untuk berusaha memahami materi yang sedang
didiskusikan.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan,
maka perbaikan proses belajar perlu dilakukan
dalam perkuliahan SBM melalui PTK. Tindakan
yang dilakukan adalah penerapan strategi
pembelajaran cooperative script (CS). CS
merupakan
strategi
pembelajaran
yang
dikembangkan oleh Angela O'Donnell dan Donald
Dansereau [2]. Pembelajaran CS memiliki
beberapa manfaat bila diterapkan di kelas.
Beberapa manfaat pembelajaran CS disampaikan
oleh Jacobs, dkk., yaitu (1) bekerja sama dengan
orang lain bisa membantu siswa mengerjakan tugas
yang dirasakan sulit, (2) dapat membantu ingatan
yang dilupakan pada teks, (3) dengan
mengidentifikasi ide-ide pokok yang ada pada
materi dapat membantu ingatan dan pemahaman,
(4) memberikan kesempatan siswa membenarkan
kesalahpahaman,
(5)
membantu
siswa
menghubungkan ide-ide pokok materi dengan
kehidupan nyata, (6) membantu penjelasan bagian
bacaan secara keseluruhan, (7) memberikan
kesempatan
mengulangi
untuk
membantu
mengingat kembali [3].
Ada beberapa alasan mengapa CS dipilih sebagai
tindakan yang digunakan untuk meningkatkan
proses perkuliahan SBM. Pertama, sesuai hasil
penelitian-penelitian
terdahulu
[4,5],
CS
merupakan strategi pembelajaran yang mampu
meningkatkan pemahaman konsep peserta didik.
Kembali merujuk pada pernyataan Adhani (2014)
[1] pemahaman konsep peserta didik berbanding
lurus dengan aktivitas lisan mereka. Kedua, dalam
sintaks CS, peserta didik dilatih dan dibiasakan
untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan
teman pasangannya [6].
Demi memperoleh hasil yang lebih optimal, PTK
yang dilakukan pada mata kuliah SBM ini adalah
PTK berbasis Lesson Study (LS). Pelaksanaan LS
dalam PTK ini didasarkan pada fakta bahwa LS
dapat meningkatkan proses pembelajaran [7].
II.
METODE
Kegiatan PTK berbasis LS dilakukan pada mata
kuliah SBM yang diselenggarakan oleh Jurusan
Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang tahun
ajaran 2015/2016. Subjek penelitian adalah
mahasiswa S1 Pendidikan Biologi offering A
angkatan 2013.
PTK terdiri atas 2 siklus dengan 2 pertemuan
setiap siklus, sedangkan kegiatan LS yang
diterapkan tersusun atas 3 tahap kegiatan, yaitu
604
tahap perencanaan (plan), pelaksanaan (do), dan
refleksi (see) [8]. Peserta kegiatan LS adalah dosen
pembina mata kuliah, Murni Sapta Sari dan
mahasiswa S2 yang melakukan Kuliah dan Praktik
Lapangan (KPL). Tahapan kegiatan dalam LS
tersebut dijelaskan sebagai berikut.
Dalam tahap perencanaan, dosen yang tergabung
dalam LS berkolaborasi memperbaiki RPS serta
menyusun SAP pada pertemuan selanjutnya. SAP
yang disusun difokuskan pada proses pembelajaran
yang berpusat pada mahasiswa. Pada tahapan
pelaksanaan, terdapat dua kegiatan utama yaitu: (1)
kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan
oleh
dosen
pembina
matakuliah
untuk
mempraktikkan rencana pembelajaran yang telah
disusun bersama, dan (2) kegiatan pengamatan
atau observasi yang dilakukan oleh dosen anggota
LS. Pada tahap refleksi, anggota LS menelaah
proses perkuliahan yang telah dilaksanakan serta
usulan perbaikan proses perkuliahan selanjutnya.
Teknik pengumpulan data yang digunakan
meliputi observasi dan dokumentasi proses
pembelajaran. Analisis data yang digunakan adalah
deskriptif kualitatif yang terdiri atas paparan data,
pembahasan, dan penarikan kesimpulan.
Instrumen penelitian yang digunakan antara lain:
(1) lembar observasi LS; (2) lembar observasi
aktivitas lisan mahasiswa; dan (3) lembar observasi
kecakapan sosial mahasiswa. Lembar observasi
aktivitas lisan mahasiswa yang digunakan
dikembangkan oleh Adhani (2014) [1] sedangkan
lembar observasi kecakapan sosial mahasiswa
dikembangkan oleh Indriwati (2007) [9]. Data
diperoleh dari observasi dan dokumentasi proses
pembelajaran. Kemudian, data pada setiap variabel
dianalisis secara kualitatif.
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keterlaksanaan Tindakan
Pelaksanaan penerapan strategi pembelajaran CS
baik pada siklus 1 maupun 2 dipaparkan pada
Tabel 1. Pada Tabel 1 tersebut nampak bahwa baik
guru maupun mahasiswa telah melaksanakan
sintaks pembelajaran CS dengan baik (100%).
Tabel 1. Keterlaksanaan Kegiatan CS Siklus I
dan Siklus 2
Keterlaksanaan
kegiatan
Dosen
Mahasiswa
Siklus 1
Siklus 2
100 %
100 %
100 %
100 %
Tabel 2 menunjukkan persentase keterlaksanaan
kegiatan LS siklus 1 dan 2. Berdasarkan Tabel 2,
Pr osiding Seminar Nasional Biologi / IPA dan Pembelajarannya
baik pada siklus 1 maupun siklus 2, seluruh
tahapan LS telah dilakukan (100%).
Tabel 2. Keterlaksanaan Kegiatan Lesson
Study Siklus 1 dan Siklus 2
Keterlaksanaan
kegiatan
Siklus 1
Siklus 2
Plan
Do
See
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
Aktivitas Lisan
Aktivitas lisan yang diamati dalam PTK ini
meliputi tiga askpek, yaitu aktivitas berpendapat,
bertanya, dan memberikan saran. Data hasil
observasi aktivitas lisan dipaparkan pada Tabel 3.
Tabel 3. Aktivitas Lisan Mahasiswa selama
Siklus 1 dan 2
Pertemuan Ke1
2
Rerata
Siklus 1
100 %
54,55 %
81,2 %
Siklus 2
81,82 %
63,64 %
77,3 %
Berdasarkan Tabel 3, terlihat bahwa keaktifan lisan
mahasiswa menurun dari siklus 1 ke siklus 2.
Namun demikian, kedua persentase pada dua
siklus tersebut telah masuk ke dalam kategori baik
[1]. Selain itu, persentase tersebut jauh di atas
persentase keaktifan lisan saat observasi dilakukan
(25%).
Kecakapan Sosial
Kecakapan sosial yang diamati dalam PTK ini
meliputi
dua
aspek,
yaitu
kecakapan
berkomunikasi dan bekerja sama. Data hasil
observasi kecakapan sosial dipaparkan pada Tabel
4.
Tabel 4. Kecakapan sosial mahasiswa selama
Siklus 1 dan Siklus 2
Kecakapan
Sosial
Kerja sama
Komunikasi
Siklus 1
Siklus 2
36,36 %
27,78 %
41, 96 %
31,82 %
Berdasarkan Tabel 4, terlihat bahwa kedua
kecakapan sosial yang diamati, yaitu kerja sama
dan komunikasi mengalami peningkatan dari siklus
1 ke siklus 2. Namun demikian, angka dan
605
peningkatan persentase kecakapan sosial keduanya
masih sangat kecil.
Peningkatan
Aktivitas
Lisan
pada
Pembelajaran CS
Berdasarkan hasil penelitian, terlihat bahwa
pembelajaran CS dapat meningkatkan keaktifan
lisan mahasiswa yang mengikuti perkuliahan SBM
yang awalnya hanya sebesar 25 % menjadi 81 %.
Peningkatan keaktifan lisan tersebut dapat
disebabkan oleh pemahaman mahasiswa terhadap
materi perkuliahan menjadi lebih baik ketika
mengikuti pembelajaran CS bila dibanding dengan
pembelajaran sebelumnya saat observasi. Hal
tersebut dikarenakan strategi CS mampu
meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap
materi pembelajaran [4,5]. Dengan meningkatnya
pemahaman mahasiswa terhadap materi tersebut,
maka keaktifan lisan mereka pun menjadi lebih
meningkat [1].
Beberapa aktivitas belajar yang dilakukan
mahasiswa saat mengikuti perkuliahan dengan CS
membantu mereka lebih memahami materi yang
sedang dipelajari. Beberapa aktivitas belajar
tersebut adalah aktivitas merangkum dan aktivitas
berdiskusi dengan pasangan kelompoknya. Dengan
merangkum, mahasiswa dapat mempelajari,
memahami, dan mengingat materi yang sedang
dipelajari [10,11]. Melalui aktivitas diskusi,
sebenarnya sepasang mahasiswa melakukan
kegiatan kooperatif. Melalui aktivitas kooperatif
tersebut, pemahaman materi oleh mahasiswa pun
menjadi lebih baik [12].
Terkait dengan penurunan aktivitas lisan pada
siklus 2, penyebab yang terungkap dari kegiatan
refleksi tindakan di siklus 2 adalah dikarenakan
adanya dominasi beberapa mahasiswa saat diskusi
kelas berlangsung. Beberapa mahasiswa yang
mendominasi tersebut akhrinya mengurangi
kesempatan mahasiswa lain untuk turut berperan
aktif saat diskusi kelas dengan dosen sedang
berlangsung. Hal tersebut dikarenakan alokasi
waktu pembelajaran yang terbatas. Meskpiun
demikian, presentase keaktifan lisan mahasiswa
tetap dalam kategori baik meski terjadi penurunan
[1].
Peningkatan
Kecakapan
Sosial
pada
Pembelajaran CS
Kecakapan sosial mahasiswa, baik kecakapan
bekerja sama dan berkomunikasi meningkat dari
siklus 1 ke siklus 2. Beberapa aktivitas belajar
yang dibiasakan pada mahasiswa dalam
perkuliahan SBM melalui strategi CS memang
melatih kerja sama dan komunikasi antar individu
[6]. Aktivitas yang melatih kerja sama antar
Pr osiding Seminar Nasional Biologi / IPA dan Pembelajarannya
individu adalah aktivitas kooperatif ketika setiap
pasangan menyusun rangkuman bersama. Aktivitas
yang melatih keterampilan komunikasi individu
adalah kegiatan menyampaikan isi materi yang
telah dirangkum oleh tiap individu dan kegiatan
menanggapi materi yang telah dirangkum oleh
teman pasangannya.
Meski terjadi peningkatan pada kedua askpek
kecakapan sosial, persentase kecakapan sosial
mahasiswa SBM offering A masihlah sangat kecil.
Terkait hasil yang belum optimal, PTK ini akan
tetap dilanjutkan untuk memasuki siklus
berikutnya.
IV. KESIMPULAN
Hasil penelitian tindakan ini menunjukkan bahwa
pembelajaran CS berbasis LS berpotensi
meningkatkan keaktifan lisan dan kecakapan sosial
mahasiswa. Hal tersebut didukung oleh beberapa
data, yaitu (1) peningkatan keaktifan lisan
mahasiswa dari 25 % pada saat observasi menjadi
81,2 % selama siklus I dan 77,3 % selama siklus II;
(2) kecakapan sosial dalam aspek kerjasama
meningkat dari 36,36 % selama siklus I menjadi
41,96 % selama siklus II; dan (3) kecakapan sosial
dalam aspek komunikasi dari 27,78 % meningkat
menjadi 31,82 % selama siklus II.
V.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Adhani, A., (2014), Pengaruh Strategi
Pembelajaran Recripocal Teaching dan
Kemampuan Akademik terhadap Keterampilan
Berpikir Kritis, Aktivitias, Lisan, dan Hasil
Belajar Kognitif Biologi Siswa Kelas XI
Semester Genap Di SMA Kabupaten Takalar,
Tesis tidak diterbitkan, UM, Malang.
[2] Batishcheva, E., (2010), Collaboration Scripts,
(online), (http://edumu.lehre-profi.de/?p=334),
diakses 4 Februari 2013.
[3] Jacobs, G. M., Lee, C., & Ng, M., (1997), Cooperative Learning in the Thinking Classroom,
Paper presented at the International
Conference on Thinking, Singapore.
[4] Ramadani, S. D., (2013), Perbandingan Potensi
Strategi Pembelajaran Recripocal Teaching
dan Cooperative Script dalam Memberdayakan
Keterampilan Metakognitif, Hasil Belajar
Biologi,
dan
Retensi
pada
Siswa
Berkemampuan Akademik Rendah, Skripsi
tidak diterbitkan, UM, Malang.
[5] Fauzi, A., (2013), Pengaruh Kemampuan
Akademik
terhadap
Keterampilan
Metakognitif, Hasil Belajar Biologi, dan
Retensi Siswa Kelas X SMA dengan
Penerapan Strategi Pembelajaran Cooperative
606
Script Di Malang, Skripsi tidak diterbitkan,
UM, Malang.
[6] Dansereau, D. F., (1987), Journal of Reading:
Transfer from Cooperative to Individual
Studying, Vol. 30, No. 7, pp 614-618.
[7] Suwono, H. dan Susilo, H., (2011), Lesson
Study Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa
pada Matakuliah Metode Penelitian, Prosiding
Seminar Nasional Lesson Study 4.
[8] Susilo, H., (2013), Lesson Study sebagai
Sarana Meningkatkan Kompetensi Pendidik,
Makalah disajikan dalam Seminar dan
Lokakarya PLEASE 2013 di Sekolah Tinggi
Theologi Aletheia Jalan Argopuro 28-34
Lawang, tanggal 9 Juli 2013.
[9] Indriwati, S. E., (2007), Strategi Pembelajaran
dan Tingkat Kemampuan Akademik terhadap
Hasil Belajar Kognitif dan Kecakapan Hidup
Mahasiswa Biologi FMIPA Universitas Negeri
Malang, Disertasi tidak diterbitkan, UM,
Malang.
[10] Degeng, N., S., (1989), Ilmu Pengajaran:
Taksonomi Variable, Dirjen Pendidikan
Tinggi, PPLPTK, Jakarta.
[11] Sherman, L., M., (2010), Penerapan Strategi
Pembelajaran Cooperative Script untuk
Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan
Berpikir Siswa Kelas X-5 SMA Negeri 3
Malang, Skripsi tidak diterbitkan, UM,
Malang.
[12] Felder, R. and Brent, R., (2007), Cooperative
Learning. Active Learning: Models from the
Analytical Scences, ACS Symposium Series
970. Washington, DC : American Chemical
Society, 2007.