Rancang Bangun Alat Penyuling Minyak Atsiri (Tipe Uap Langsung)

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Minyak atsiri (volatile oils atau essential oil) didefinisikan sebagai
campuran kompleks yang menunjukkan dan merupakan senyawa yang menguap
bersama air. Diekskresikan oleh rambut kelenjar atau terdeposit dalam sel
tanaman organelles, idioblast (sel minyak, sel khusus), atau saluran antar rongga
schizogenous atau lysigenous. Selanjutnya, ada beberapa tanaman yang
mengandung minyak atsiri yang terdeposit dalam kayunya. Sebagaimana
ditunjukkan oleh namanya, minyak atsiri menguap dalam uap air (Ketaren, 1985).
Minyak atsiri dapat dibagi menjadi dua kelompok. Pertama, minyak atsiri
yang dengan mudah dapat dipisahkan menjadi komponen atau penyusun
murninya. Contoh kelompok pertama ini adalah: minyak sereh, minyak daun
cengkeh, minyak permen dan minyak terpenting. Biasanya komponen utama yang
terdapat dalam minyak atsiri tersebut dipisahkan dengan menggunakan
penyulingan bertingkat atau dengan proses kimia yang sederhana. Kelompok
kedua adalah minyak atsiri yang sukar dipisahkan menjadi komponen murninya.
Contoh minyak atsiri kelompok kedua ini antara lain minyak akar wangi, minyak
nilam dan minyak kenanga (Djojosubroto dan Inggrid, 2011).
Cengkeh (Eugenia aromatic OK atau Syzigium aromaticum (L)) termasuk
family Myrtaceae Tanaman cengkeh mulai berbunga pada umur 4,5-8,5 tahun,

tergantung dari jenis dan lingkungannya (Daniarti dan Najiyati,1991).

Universitas Sumatera Utara

Komponen utama dari minyak daun cengkeh adalah euganol. Eugenol
merupakan komponen yang sangat berguna bagi industri makanan maupun obatobatan. Kegunaan utama adalah sebagai penghambat perkembangbiakan bakteri
dan jamur. Dengan potensi ini eugenol dan turunannya dapat membantu dalam
pengawetan makanan /aditif sehingga dapat mengantikan pengawet yang sintesis.
Itulah alas an mengapa minyak daun cengkeh sangat di butuhkan di pasaran
(Agoes, 2007).
Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah penyulingan dengan
sistem uap langsung. Penyulingan dengan metode uap langsung merupakan
metode yang paling banyak digunkan dalam dunia penyulingan minyak atsiri,
karena rendemen minyak yang dihasilkan lebih tinggi. Salah satu diantara
penggunaan penyulingan dengan metode ini adalah Fuad Nugraha Lubis dalam
penelitian sebelumnya pada tahun 2010. Hanya saja dalam penelitian tersebut ada
kekurangannya dimana termometer diletakkan pada tabung bahan yang akan
disuling. Metode ini menggunakan uap langsung yang bertekanan tinggi yang
dihasilkan pada tabung penghasil uap. Oleh sebab itu termometer harus di
letakkan pada penutup tabung penghasil uap.

Model penyulingan dengan uap air terbagi atas tiga yaitu penyulingan
dengan air, dengan uap air, dan dengan uap dan air. Bila dengan air, maka bahan
dicampur langsung dengan air kemudian dididihkan. Bila dengan uap, maka
bahan terletak di atas uap air yang mendidih kemudian uap air akan menuju bahan
dan membawa minyak yang dikandung bahan. Dan yang ke tiga dengan air dan
uap, yaitu model penyulingan dengan meletakkan bahan yang akan disuling di
atas rak berlubang-lubang. (Harris, 1987).

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendesain, membuat, dan menguji alat
penyuling minyak atsiri tipe uap langsung.
Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis yaitu sebagai bahan untuk menyusun skripsi yang merupakan
syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan di Program Studi
Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
2. Bagi mahasiswa, sebagai informasi pendukung untuk melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai penyulingan minyak atsiri.
3. Bagi masyarakat, untuk membantu dan memotivasi dalam proses produksi


minyak atsiri.

Universitas Sumatera Utara