T1 852008005 BAB III
BAB III
ANALISIS KOMPOSISI
Komposisi “Kehilangan Ayah” Sebuah musik program untuk Kuartet
Gitar dalam bentuk Sonata, terdiri dari tiga movement yang saling berkaitan
karena berdasarkan pada satu ide cerita yaitu tentang pengalaman hidup keluarga
yang harus kehilangan seorang ayah. Pembagian sonata ke dalam tiga movement
disesuaikan dengan pengalaman keluarga yang dibagi menjadi tiga fase yaitu fase
awal, keadaan keluarga yang sederhana dan suasana kebersamaan dalam satu
keluarga. Fase kedua adalah perasaan sedih yang mendalam karena harus
kehilangan seorang ayah. Fase ini juga menggambarkan saat dimana ayah
mengalami rasa sakit hingga akhirnya pergi selamanya, harapan, dan upaya dari
keluarga dan teman-teman demi memberikan kekuatan dan harapan untuk terus
menjalani kehidupan. Fase yang terakhir adalah perasaan keluarga yang mulai
berangsur membaik dan melanjutkan perjuangan hidup.
Penggunaan motif atau tema musikal yang berulang pada setiap
movement bertujuan untuk menghubungkan movement satu sampai tiga, sehingga
setiap movement dalam sonata ini tidak berdiri sendiri melainkan memiliki
keterkaitan sebagai sebuah kesatuan cerita. Komposisi ini menggunakan leitmotif
yang berfungsi menggambarkan karakter ayah, ibu, dan keempat anaknya, juga
suasana senang, sedih, serta harapan keluarga disampaikan dengan menggunakan
leitmotif.
Untuk lebih jelasnya analisis komposisi akan dipaparkan sebagai berikut :
a. Leitmotif Ayah
b. Leitmotif Ibu
11
Leitmotif Kakak Laki-laki
c. Leitmotif Penulis
d. Leitmotif Adik Perempuan
e. Leitmotif Adik Laki-laki
A. Movement Pertama
Eksposisi
Bagian
Birama
Introduksi
1-16
Menggambarkan
suasana pagi hari
17-24
Tema 1, tonalitas A
Mayor leitmotif Ayah
Tema 2, tonalitas A
Mayor leitmotif Ibu
Tema 3, tonalias A
Mayor leitmotif
saudara pertama
Jembatan menuju
subtema
Tema 4, tonalitas E
Mayor leitmotif penulis
Tema 5, tonalitas E
Mayor leitmotif
saudara ketiga
Tema 6, tonalitas E
Mayor leitmotif
saudara keempat
Tema A
25-33
33-38
Transisi
42-46
Subtema
47-52
53-59
61-65
12
Keterangan
67-71
Pengembangan
Interlude
72-105
Rekapitulasi
Introduksi
106-110
Tema A
111-118
119-127
128-132
133-140
Subtema
141-146
147-154
155-160
160-181
182-184
Jembatan menuju
development/pengemb
a-ngan
Menggambarkan
suasana kebersamaan
dalam keluarga, saling
berbincang satu sama
lain, tonalitas E Mayor.
Jembatan menuju
rekapitulasi
Tema 1 dalam tonalitas
A Mayor
Pengulangan Tema 2
Pengulangan Tema 3
Jembatan menju
subtema
Pengulangan Tema 4
dengan tonalitas A
Mayor
Pengulangan Tema 5
dengan tonalitas A
Mayor
Pengulangan Tema 6
dengan tonalitas A
Mayor
Subtema tonalitas A
Mayor,
Coda
Tabel 3.1 Struktur movement pertama
1. Bagian Introduksi (Birama 1-16)
Bagian ini merupakan bentuk pembuka yang menggambarkan suasana
pagi hari yang mengibaratkan awal hari baru /awal setiap cerita akan di
mulai. Diawali dengan permainan Gitar I yang memainkan broken chord8
pada birama 1-4(gambar 3.1) kemudian disusul dengan Gitar II (gambar
3.2) pada birama 5–8 dan Gitar III (gambar 3.3) pada birama 9-12. Bagian
ini merupakan rangkaian melodi dengan tangga nada A Mayor.
8
Kelompok nada yang dimainkan satu demi satu yang akan membentuk sebuah akor
13
I
Gambar 3.1 Pola ritme gitar I birama 1-4 bagian Introduksi broken
chord A Mayor
I
II
Gambar 3.2 Pola ritme Gitar II birama 5-8 bagian Introduksi
I
II
III
Gambar 3.3 Pola ritme Gitar III birama 9–12 bagian introduksi
2. Bagian Eksposisi
Bagian eksposisi secara keseluruhan merupakan bagian perkenalan masingmasing karakter dalam keluarga yang penulis sebut sebagai tema utama
yang terdiri dari tema 1, 2, dan 3 yang menggambarkan karakter dari
anggota keluarga ayah, ibu dan kakak laki-laki dan bagian transisi,
sedangkan analisis lebih jelasnya adalah sebagai berikut:
a. Tema 1
Bagian perkenalan sosok ayah dengan melodi utamanya berupa
leitmotif mulai birama 17-20 pada gitar II, dengan register nada tengah
dan pola ritme sederhana dan iringan blok akor (gambar 3.4) mencoba
menggambarkan pribadi yang tenang dan tidak banyak berbicara.
14
17
I
II
III
IV
Gambar 3.4 Leitmotif Ayah pada gitar II dan pola iringan
b. Tema 2
Bagian perkenalan sosok ibu dengan melodi utama berupa leitmotif
mulai
birama
26-29
pada
gitar
I.
(gambar
3.5)
mencoba
menggambarkan
pribadi yang aktif dan cerewet.
26
I
II
III
IV
Gambar 3.5 Leitmotif Ibu pada gitar I dan pola iringan
c. Tema 3
Bagian perkenalan sosok kakak laki-laki berupa leitmotif mulai birama
34-38 dengan iringan blok akor menggambarkan pribadi yang tidak
banyak bicara dan dingin (gambar 3.6) dengan progresi akor A–D–
Bm7–C#m–D7
15
34
I
II
Gambar 3.6 Leitmotif kakak laki-laki pada gitar II dan pola iringan
d. Transisi
Bagian transisi birama 42-45 merupakan penghubung dari tema utama
ke subtema. Modulasi dari A Mayor ke E Mayor. (Gambar 3.7)
42
I
II
III
IV
Gambar 3.7 Transisi ke subtema
e. Subtema 1
Bagian subtema 1 bertujuan sebagai perkenalan seluruh anggota dalam
satu keluarga. Pada bagian ini terdapat tema berupa leitmotif mulai
birama 45-49 (gambar 3.8) menggambarkan penulis dengan iringan
riang dengan tonalitas E Mayor. Bagian ini mencoba menggambarkan
sifat penulis yang paling aktif dan ceria dalam keluarga tersebut.
16
45
I
II
III
IV
Gambar 3.8 Leitmotif penulis pada gitar II dan pola iringan
f. Subtema 2
Bagian subtema 2 menggambarkan adik perempuan yang digambarkan
melalui leitmotif mulai birama 53-56 (gambar 3.9) pada gitar III.
Menggambarkan pribadi yang riang dengan pola iringan seperdelapan
dan sinkopasi.
53
I
II
III
IV
Gambar 3.9 Leitmotif adik perempuan pada gitar III
g. Subtema 3
Bagian subtema 3 menggambarkan adik laki-laki melalui leitmotif
mulai birama 60-63 pada gitar III kemudian terjadi repetisi leitmotif
oleh gitar III (gambar 3.10). menggambarkan pribadi yang suka
membantah.
17
60
I
II
III
IV
Gambar 3.10 Leitmotif adik laki-laki pada gitar III
3. Bagian Pengembangan
Pada bagian pengembangan ini secara keseluruhan menggambarkan
suasana kebersamaan dalam satu keluarga dimana terjadi
percakapan
antara anggota keluarga yang satu dengan lain. Digambarkan dengan
munculnya lagi leitmotif dari masing-masing anggota keluarga dengan
berbagai pola iringan yang menggambarkan topik pembicaraan yang
bermacam-macam dengan tonalitas E Mayor.
Pada birama 73-74 muncul leitmotif adik laki-laki dengan pola iringan
seperdelapan dan seperenambelas menggambarkan anak yang cerewet dan
pembantah (gambar 3.11).
73
I
II
III
IV
Gambar 3.11 Leitmotif Adik laki-laki dengan pola iringan
Pada birama 75–76 muncul Leitmotif ayah pada gitar III (gambar 3.12)
dengan isian melodi seperenambelas yang saling bergantian antara gitar I
18
dan gitar II menunjukan adanya topik pembicaraan antara ayah dan adik
laki-laki.
75
I
II
III
IV
Gambar 3.12 Suasana perbincangan
Munculnya leitmotif dari kakak laki-laki pada gitar III di birama 77-78
(gambar 3.13) menggambarkan adanya kebersamaan dalam keluarga.
Dengan isian topik pembicaraan yang sama.
77
I
II
III
IV
Gambar 3.13 Suasana Kebersamaan
Pada birama 83-84 muncul lagi leitmotif adik laki-laki (gambar 3.14)
kemudian pada birama 85–87 terdapat melodi seperenambelasan pada gitar
I dengan nada yang berulang-ulang dan pengulangan motif pada gitar III
(gambar 3.15) menggambarkan bahwa harus dengan berulang kali untuk
memberikan nasihat padanya.
19
I
II
III
IV
Gambar 3.14 Leitmotif adik laki-laki
85
I
II
III
IV
Gambar 3.15 Penggambaran karakter Adik laki-laki
Masuknya
leitmotif ibu pada birama 87–89 dengan pola iringan
seperdelapan yang teratur mengubah suasana percakapan yang ada
menjadi lebih serius (gambar 3.16). Pola ini berulang sampai dengan
birama 95 (gambar 3.17).
88
I
II
III
IV
Gambar 3.16 Leitmotif Ibu, suasana serius
20
I
II
III
IV
Gambar 3.17 Leitmotif Ibu, suasana serius
Pada birama 97–100 muncul kembali Leitmotif ayah pada gitar II dan
Leitmotif Kakak laki-laki pada gitar III (gambar 3.18) dengan pola ritme
gitar IV memainkan staccato menggambarkan pembicaraan yang santai
dengan progresi akor E–A-F#m–B.
97
I
II
III
IV
Gambar 3.18 Suasana santai Ayah dan Kakak
Masuk bagian jembatan untuk memasuki bagian rekapitulasi pada birama
105-108 pada gitar IV memainkan broken chord dengan progresi akor E–
E–A–A (gambar 3.19).
21
I
II
III
IV
Gambar 3.19 Jembatan rekapitulasi
4. Pengulangan (Rekapitulasi)
Bagian
rekapitulasi
merupakan
pengulangan
dari
bagian
Eksposisi yang terdiri dari tema utama 1, 2, dan 3 pada birama 111-132,
transisi pada birama 133-140, subtema pada birama 141–160. Bagian
rekapitulasi ini terdapat penambahan frase sebelum masuk coda yaitu
birama 164–181 dan terakhir adalah coda pada birama 182-185. Secara
keseluruhan bagian ini tidak jauh berbeda dengan bagian Eksposisi, namun
terdapat perbedaan di beberapa bagiannya.
a.
Tema Utama
Bagian ini tidak terjadi perubahan pada setiap bagiannya, seluruh
bagian tema utama diulang secara utuh pada birama 116-134. Terdapat
tiga buah tema utama yang berupa lietmotif ayah, ibu dan kakak lakilaki.
b.
Transisi
Bagian transisi ini terjadi perubahan bentuk pola melodi dan ritme
pada birama 135–140 (gambar 3.20). Hal ini bertujuan sebagai
penghubung ke subtema yang memiliki tonalitas A Mayor.
22
I
II
III
IV
Gambar 3.20 Transisi
c.
Subtema
Bagian ini secara melodi dan pola iringan dan ritme tidak jauh berbeda
dengan subtema pada bagian eksposisi. Tonalitas yang digunakan
adalah A Mayor. Bagian subtema rekapitulasi ini memiliki tema-tema
utama yang menggambarkan tiga tokoh lainnya yaitu penulis, adik
perempuan dan adik laki-laki, birama141-160. (gambar 3.21)
23
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
Gambar 3.21 Subtema dalam tonika
24
d.
Rekapitulasi Pengembangan
Secara keseluruhan bagian ini menggambarkan suasana
percakapan pada sore hari, dimana pola ritme dan iringan
menggunakan not seperenambelasan dengan melodi yang berulang dan
bersahutan menunjukan adanya suasana kebersamaan keluarga pada
saat sore hari. Bagian ini merupakan sebuah kalimat tambahan sebagai
penghubung untuk masuk ke dalam coda. Dimulai pada birama 164181. Pada bagian ini muncul leitmotif
ibu pada birama 164-165,
kemudian disambung dengan leitmotif adik laki-laki birama 166 pada
Gitar I dan pola melodi Gitar II seperenambelas pada dengan progresi
akor A–D–Bm–E, menggambarkan suasana percakapan antara ibu dan
adik laki-laki (gambar 3.22)
I
II
III
IV
Gambar 3.22 Percakapan Ibu dan Adik laki-laki
Pada birama 168–169 (gambar 3.23) pada Gitar III muncul
leitmotif Ayah yang disambung dengan leitmotif kakak laki-laki pada
birama 170–171 (gambar 3.24) dengan progresi akor Bm–E–C#mF#m–E.
25
168
I
II
III
IV
170
Gambar 3.23 Birama 168-169
I
II
III
IV
Gambar 3.24 Birama 170-171
e.
Coda
Sebelum
memasuki bagian coda pada birama 180 terdapat
pelambatan tempo pada birama 179 menggunakan ritardando9(gambar
3.25) sebagai persiapan untuk memasuki suasana coda yang menunjukan
bahwa
sosok
seorang
ayah
berulang
tahun
sebulan
sebelum
kepergiannya. Ditandai dengan melodi lagu selamat ulang tahun pada
Gitar I yang dimainkan bersamaan dengan leitmotif ayah pada gitar III
(gambar 3.26)
9
Ritardando: istilah perubahan tempo dalam musik, yaitu melambat secara bertahap
26
Gambar 3.25 Ritardando pada birama 179
Gambar 3.26 Coda
B. Movement Dua
Bagian
Bagian A
Birama
Keterangan
Tema 1
1-28
Tonalitas A minor
Tema 2
29-39
Tonalitas A minor
Bagian B
Interlude
40-51
Tonalitas A mayor
Bagian A’
Tema 1
52-74
Tonalitas A minor, palm
mute10
Tabel 3.2 Struktur movement kedua
10
Palm mute adalah teknik meredam getaran yang dihasilkan oleh senar dengan
menggunakan telapak tangan
27
Movement kedua ini menceritakan masa-masa dimana Ayah
mengalami rasa sakit ketika berada di rumah hingga suasana di dalam Rumah
Sakit dan sampai akhirnya harus pergi untuk selamanya. Bagian ini
menggambarkan perasaan penulis yang gundah, sedih dan penyesalan. Bagian
ini berpola A–B–A’ atau biasa disebut dengan ternary dengan tempo adagio.
Pada bagian A dibagi menjadi dua bagian yaitu a dan b. Bagian a
menceritakan saat-saat Ayah mengalami sakit di rumah. Bagian b
menceritakan saat dirawat dalam Rumah Sakit.
a. Bagian A
Pada bagian A ini menggunakan tonalitas Am yang menggambarkan
suasana sedih. Menggambarkan suasana saat Ayah mengalami rasa
sakit dengan iringan broken chord pada Gitar I dan leitmotif Ayah pada
Gitar II birama 1–4 (gambar 3.27) dengan progresi akor Am–Dm–
Am–E dengan dinamika mezzopiano.
I
II
Gambar 3.27 Gambaran awal Ayah menderita sakit
Pada birama 7–8 muncul leitmotif Ibu pada Gitar III dengan
interpolasi11 motif. Menggambarkan suasana kekawatiran seorang Ibu
(gambar 3.28) dan disambung leitmotif kakak laki-laki muncul pada
birama 10–13 (gambar 3.29).
11
Interpolasi: Teknik pengolahan motif dengan memberikan sisipan nada pada sebuah
motif.
28
7
I
II
III
IV
10
Gambar 3.28 Perasaan kekawatiran Ibu
I
II
III
IV
Gambar 3.29 Perasaan kekawatiran kakak
Bagian A ini leitmotif Ayah sering muncul menandakan berkisah tentang rasa
sakit dan perasaan sedih Ayah ketika mengalami sakit hingga pada birama
19–22 pola ritme yang dimainkan oleh gitar III memainkan sixtool12
menandakan detak jantung yang semakin berdenyut kencang karena rasa sakit
yang dialami (gambar 3.30) hingga pada akhirnya harus dirawat di Rumah
Sakit pada birama 24-33 yang ditandai dengan nada E tinggi dimainkan
secara staccato menggambarkan bunyi alat pengukur tekanan jantung diikuti
oleh leitmotif Ayah pada birama 31-34 (gambar 3.31).
12
Dalam satu ketukan terdapat enam nada setiap nada memiliki nilai nada yang sama
29
19
I
II
III
IV
Gambar 3.30 Gambaran detak jantung
I
II
III
IV
I
II
III
IV
30
I
II
III
IV
Gambar 3.31 Gambaran suasana rumah sakit
Birama selanjutnya menggambarkan perasaan penulis yang gelisah
dengan perasaan sedih ketika melakukan perjalanan ke Rumah Sakit
karena mendapat berita duka sebelumnya, dituliskan melalui pola
arpeggio13 dengan progresi akor Am-G–Fm–E (gambar 3.32) pada
birama 35-38/314. Birama 38/4–39 dimainkan dengan akor E mayor
dengan dinamika fortessimo yang sebelumnya diawali dengan ritardando
pada birama 38 menandakan kepergian Ayah. (gambar 3.33)
35
I
II
III
IV
Gambar 3.32 Perasaan gundah penulis
13
Kelompok nada yang dimainkan satu demi satu yang akan membentuk sebuah
14
“/” menunjukkan ketukan ke sekian
akor
31
I
II
III
IV
Gambar 3.33 Akhir bagian A
b. Bagian B
Bagian B ini mengalami modulasi ke A Mayor yang dimulai dengan
dinamika mezzopiano, gitar IV memainkan akor A mayor kemudian
crescendo menandakan adanya dorongan semangat ( gambar 3.34).
Bagian B ini dibangun dari dukungan kerabat, teman-teman sebagai
penghiburan dan kekuatan.
Birama 40-44 merupakan bagian “a” dengan progresi akor A–F#m-E–
D (gambar 3.35) dan bagian “b” birama 45–50 dengan progresi akor
A–E/G#-D–A–E/G# (gambar 3.36)
I
II
III
IV
Gambar 3.34 Crescendo bagian awal B
32
40
I
II
III
IV
43
I
II
III
IV
Gambar 3.35 Gambaran dukungan dari kerabat dan teman-teman
33
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
Gambar 3.36 Ketegaran seorang Ibu
c. Bagian A’
Bagian A’ adalah pengulangan dari bagian A, tetapi tidak semua
bagian. Terdapat perbedaan teknik cara bermain, yaitu menggunakan
palm mute pada setiap bagian A’ (gambar 3.37). Palm mute yang
digunakan bertujuan untuk menunjukan perbedaan cerita antara A
dengan A’. Palm mute digunakan untuk
memori tentang seorang ayah.
34
menggambarkan sebuah
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
Gambar 3.37 Palm mute bagian A’
C. Movement Ketiga
Movement ketiga merupakan bagian terakhir dari seluruh komposisi
“Sonata A Mayor Untuk Kuartet Gitar”. Bagian terakhir ini berbentuk rondo
dengan struktur A-B-A’-C-A’, bertempo Allegro 130 bpm. Secara
keseluruhan bagian ini menggambarkan ketenangan hati setelah ditinggal
pergi Ayah. Berikut tabel struktur movement ketiga.
35
Bagian
Birama
Keterangan
Bagian A
1 – 16
Tonalitas A Mayor
Bagian B
17 – 24
Tonalitas A Mayor
Bagian A’
25 – 39
Tonalitas A Mayor
Bagian C
41 – 48
Tonalitas A Mayor
Bagian A’
49 – 64
Tonalitas A Mayor
Tabel 3.3 struktur movement ketiga
a. Bagian A
Bagian ini terdapat dua periode, periode pertama birama 1–8, leitmotif dari
semua anggota keluarga dimunculkan dimulai dari birama 1–5 pada gitar II
memainkan leitmotif penulis dan leitmotif kakak laki-laki dimainkan pada
gitar I dengan progresi akor A–D add9-A-E (gambar 3.38). Birama 5–6 gitar
III memainkan leitmotif Ibu (gambar 3.39).
I
II
III
IV
Gambar 3.38 Perasaan tenang penulis dan kakak
36
5
I
II
III
IV
Gambar 3.39 Perasaan tenang Ibu
Periode kedua, birama 9–16, leitmotif dari adik perempuan dan adik lakilaki masing-masing dimainkan oleh gitar I dan gitar II pada birama 9–10
(gambar 3.40). pada birama 13-16 seluruh gitar I s/d gitar IV memainkan
nada unison dengan akor A Mayor menggambarkan kekuatan dan keutuhan
di dalam keluarga (gambar 3.41).
9
I
II
III
IV
13
Gambar 3.40 Perasaan tenang adik
I
II
III
IV
Gambar 3.41 Unison melambangakan keutuhan keluarga
37
b. Bagian B
Bagian B dimulai pada birama 17 dan berakhir pada birama 24. Frase
pertama melodi utama berupa leitmotif penulis pada birama 17–20
(gambar 3.42). Frase kedua dimulai pada birama 21–24 menggambarkan
ketegaran hati penulis setelah kematian Ayah (gambar 3.43)
I
II
III
IV
Gambar 3.42 Ketegaran penulis
I
II
III
IV
Gambar 3.43 Penggambaran suasana tegar
c. Bagian C
Bagian C dimulai pada birama 41–48 , Pada bagian ini leitmotif ayah
dimunculkan kembali sebagai sebuah ingatan akan sosok seorang Ayah.
Pada gitar I memainkan nada harmonik sebagai gambaran sebuah ingatan.
Progresi akor yang digunakan adalah A–D–D/F#-Bm7–E (gambar 3.44).
38
41
44
Gambar 3.44 Memori akan seorang Ayah
39
ANALISIS KOMPOSISI
Komposisi “Kehilangan Ayah” Sebuah musik program untuk Kuartet
Gitar dalam bentuk Sonata, terdiri dari tiga movement yang saling berkaitan
karena berdasarkan pada satu ide cerita yaitu tentang pengalaman hidup keluarga
yang harus kehilangan seorang ayah. Pembagian sonata ke dalam tiga movement
disesuaikan dengan pengalaman keluarga yang dibagi menjadi tiga fase yaitu fase
awal, keadaan keluarga yang sederhana dan suasana kebersamaan dalam satu
keluarga. Fase kedua adalah perasaan sedih yang mendalam karena harus
kehilangan seorang ayah. Fase ini juga menggambarkan saat dimana ayah
mengalami rasa sakit hingga akhirnya pergi selamanya, harapan, dan upaya dari
keluarga dan teman-teman demi memberikan kekuatan dan harapan untuk terus
menjalani kehidupan. Fase yang terakhir adalah perasaan keluarga yang mulai
berangsur membaik dan melanjutkan perjuangan hidup.
Penggunaan motif atau tema musikal yang berulang pada setiap
movement bertujuan untuk menghubungkan movement satu sampai tiga, sehingga
setiap movement dalam sonata ini tidak berdiri sendiri melainkan memiliki
keterkaitan sebagai sebuah kesatuan cerita. Komposisi ini menggunakan leitmotif
yang berfungsi menggambarkan karakter ayah, ibu, dan keempat anaknya, juga
suasana senang, sedih, serta harapan keluarga disampaikan dengan menggunakan
leitmotif.
Untuk lebih jelasnya analisis komposisi akan dipaparkan sebagai berikut :
a. Leitmotif Ayah
b. Leitmotif Ibu
11
Leitmotif Kakak Laki-laki
c. Leitmotif Penulis
d. Leitmotif Adik Perempuan
e. Leitmotif Adik Laki-laki
A. Movement Pertama
Eksposisi
Bagian
Birama
Introduksi
1-16
Menggambarkan
suasana pagi hari
17-24
Tema 1, tonalitas A
Mayor leitmotif Ayah
Tema 2, tonalitas A
Mayor leitmotif Ibu
Tema 3, tonalias A
Mayor leitmotif
saudara pertama
Jembatan menuju
subtema
Tema 4, tonalitas E
Mayor leitmotif penulis
Tema 5, tonalitas E
Mayor leitmotif
saudara ketiga
Tema 6, tonalitas E
Mayor leitmotif
saudara keempat
Tema A
25-33
33-38
Transisi
42-46
Subtema
47-52
53-59
61-65
12
Keterangan
67-71
Pengembangan
Interlude
72-105
Rekapitulasi
Introduksi
106-110
Tema A
111-118
119-127
128-132
133-140
Subtema
141-146
147-154
155-160
160-181
182-184
Jembatan menuju
development/pengemb
a-ngan
Menggambarkan
suasana kebersamaan
dalam keluarga, saling
berbincang satu sama
lain, tonalitas E Mayor.
Jembatan menuju
rekapitulasi
Tema 1 dalam tonalitas
A Mayor
Pengulangan Tema 2
Pengulangan Tema 3
Jembatan menju
subtema
Pengulangan Tema 4
dengan tonalitas A
Mayor
Pengulangan Tema 5
dengan tonalitas A
Mayor
Pengulangan Tema 6
dengan tonalitas A
Mayor
Subtema tonalitas A
Mayor,
Coda
Tabel 3.1 Struktur movement pertama
1. Bagian Introduksi (Birama 1-16)
Bagian ini merupakan bentuk pembuka yang menggambarkan suasana
pagi hari yang mengibaratkan awal hari baru /awal setiap cerita akan di
mulai. Diawali dengan permainan Gitar I yang memainkan broken chord8
pada birama 1-4(gambar 3.1) kemudian disusul dengan Gitar II (gambar
3.2) pada birama 5–8 dan Gitar III (gambar 3.3) pada birama 9-12. Bagian
ini merupakan rangkaian melodi dengan tangga nada A Mayor.
8
Kelompok nada yang dimainkan satu demi satu yang akan membentuk sebuah akor
13
I
Gambar 3.1 Pola ritme gitar I birama 1-4 bagian Introduksi broken
chord A Mayor
I
II
Gambar 3.2 Pola ritme Gitar II birama 5-8 bagian Introduksi
I
II
III
Gambar 3.3 Pola ritme Gitar III birama 9–12 bagian introduksi
2. Bagian Eksposisi
Bagian eksposisi secara keseluruhan merupakan bagian perkenalan masingmasing karakter dalam keluarga yang penulis sebut sebagai tema utama
yang terdiri dari tema 1, 2, dan 3 yang menggambarkan karakter dari
anggota keluarga ayah, ibu dan kakak laki-laki dan bagian transisi,
sedangkan analisis lebih jelasnya adalah sebagai berikut:
a. Tema 1
Bagian perkenalan sosok ayah dengan melodi utamanya berupa
leitmotif mulai birama 17-20 pada gitar II, dengan register nada tengah
dan pola ritme sederhana dan iringan blok akor (gambar 3.4) mencoba
menggambarkan pribadi yang tenang dan tidak banyak berbicara.
14
17
I
II
III
IV
Gambar 3.4 Leitmotif Ayah pada gitar II dan pola iringan
b. Tema 2
Bagian perkenalan sosok ibu dengan melodi utama berupa leitmotif
mulai
birama
26-29
pada
gitar
I.
(gambar
3.5)
mencoba
menggambarkan
pribadi yang aktif dan cerewet.
26
I
II
III
IV
Gambar 3.5 Leitmotif Ibu pada gitar I dan pola iringan
c. Tema 3
Bagian perkenalan sosok kakak laki-laki berupa leitmotif mulai birama
34-38 dengan iringan blok akor menggambarkan pribadi yang tidak
banyak bicara dan dingin (gambar 3.6) dengan progresi akor A–D–
Bm7–C#m–D7
15
34
I
II
Gambar 3.6 Leitmotif kakak laki-laki pada gitar II dan pola iringan
d. Transisi
Bagian transisi birama 42-45 merupakan penghubung dari tema utama
ke subtema. Modulasi dari A Mayor ke E Mayor. (Gambar 3.7)
42
I
II
III
IV
Gambar 3.7 Transisi ke subtema
e. Subtema 1
Bagian subtema 1 bertujuan sebagai perkenalan seluruh anggota dalam
satu keluarga. Pada bagian ini terdapat tema berupa leitmotif mulai
birama 45-49 (gambar 3.8) menggambarkan penulis dengan iringan
riang dengan tonalitas E Mayor. Bagian ini mencoba menggambarkan
sifat penulis yang paling aktif dan ceria dalam keluarga tersebut.
16
45
I
II
III
IV
Gambar 3.8 Leitmotif penulis pada gitar II dan pola iringan
f. Subtema 2
Bagian subtema 2 menggambarkan adik perempuan yang digambarkan
melalui leitmotif mulai birama 53-56 (gambar 3.9) pada gitar III.
Menggambarkan pribadi yang riang dengan pola iringan seperdelapan
dan sinkopasi.
53
I
II
III
IV
Gambar 3.9 Leitmotif adik perempuan pada gitar III
g. Subtema 3
Bagian subtema 3 menggambarkan adik laki-laki melalui leitmotif
mulai birama 60-63 pada gitar III kemudian terjadi repetisi leitmotif
oleh gitar III (gambar 3.10). menggambarkan pribadi yang suka
membantah.
17
60
I
II
III
IV
Gambar 3.10 Leitmotif adik laki-laki pada gitar III
3. Bagian Pengembangan
Pada bagian pengembangan ini secara keseluruhan menggambarkan
suasana kebersamaan dalam satu keluarga dimana terjadi
percakapan
antara anggota keluarga yang satu dengan lain. Digambarkan dengan
munculnya lagi leitmotif dari masing-masing anggota keluarga dengan
berbagai pola iringan yang menggambarkan topik pembicaraan yang
bermacam-macam dengan tonalitas E Mayor.
Pada birama 73-74 muncul leitmotif adik laki-laki dengan pola iringan
seperdelapan dan seperenambelas menggambarkan anak yang cerewet dan
pembantah (gambar 3.11).
73
I
II
III
IV
Gambar 3.11 Leitmotif Adik laki-laki dengan pola iringan
Pada birama 75–76 muncul Leitmotif ayah pada gitar III (gambar 3.12)
dengan isian melodi seperenambelas yang saling bergantian antara gitar I
18
dan gitar II menunjukan adanya topik pembicaraan antara ayah dan adik
laki-laki.
75
I
II
III
IV
Gambar 3.12 Suasana perbincangan
Munculnya leitmotif dari kakak laki-laki pada gitar III di birama 77-78
(gambar 3.13) menggambarkan adanya kebersamaan dalam keluarga.
Dengan isian topik pembicaraan yang sama.
77
I
II
III
IV
Gambar 3.13 Suasana Kebersamaan
Pada birama 83-84 muncul lagi leitmotif adik laki-laki (gambar 3.14)
kemudian pada birama 85–87 terdapat melodi seperenambelasan pada gitar
I dengan nada yang berulang-ulang dan pengulangan motif pada gitar III
(gambar 3.15) menggambarkan bahwa harus dengan berulang kali untuk
memberikan nasihat padanya.
19
I
II
III
IV
Gambar 3.14 Leitmotif adik laki-laki
85
I
II
III
IV
Gambar 3.15 Penggambaran karakter Adik laki-laki
Masuknya
leitmotif ibu pada birama 87–89 dengan pola iringan
seperdelapan yang teratur mengubah suasana percakapan yang ada
menjadi lebih serius (gambar 3.16). Pola ini berulang sampai dengan
birama 95 (gambar 3.17).
88
I
II
III
IV
Gambar 3.16 Leitmotif Ibu, suasana serius
20
I
II
III
IV
Gambar 3.17 Leitmotif Ibu, suasana serius
Pada birama 97–100 muncul kembali Leitmotif ayah pada gitar II dan
Leitmotif Kakak laki-laki pada gitar III (gambar 3.18) dengan pola ritme
gitar IV memainkan staccato menggambarkan pembicaraan yang santai
dengan progresi akor E–A-F#m–B.
97
I
II
III
IV
Gambar 3.18 Suasana santai Ayah dan Kakak
Masuk bagian jembatan untuk memasuki bagian rekapitulasi pada birama
105-108 pada gitar IV memainkan broken chord dengan progresi akor E–
E–A–A (gambar 3.19).
21
I
II
III
IV
Gambar 3.19 Jembatan rekapitulasi
4. Pengulangan (Rekapitulasi)
Bagian
rekapitulasi
merupakan
pengulangan
dari
bagian
Eksposisi yang terdiri dari tema utama 1, 2, dan 3 pada birama 111-132,
transisi pada birama 133-140, subtema pada birama 141–160. Bagian
rekapitulasi ini terdapat penambahan frase sebelum masuk coda yaitu
birama 164–181 dan terakhir adalah coda pada birama 182-185. Secara
keseluruhan bagian ini tidak jauh berbeda dengan bagian Eksposisi, namun
terdapat perbedaan di beberapa bagiannya.
a.
Tema Utama
Bagian ini tidak terjadi perubahan pada setiap bagiannya, seluruh
bagian tema utama diulang secara utuh pada birama 116-134. Terdapat
tiga buah tema utama yang berupa lietmotif ayah, ibu dan kakak lakilaki.
b.
Transisi
Bagian transisi ini terjadi perubahan bentuk pola melodi dan ritme
pada birama 135–140 (gambar 3.20). Hal ini bertujuan sebagai
penghubung ke subtema yang memiliki tonalitas A Mayor.
22
I
II
III
IV
Gambar 3.20 Transisi
c.
Subtema
Bagian ini secara melodi dan pola iringan dan ritme tidak jauh berbeda
dengan subtema pada bagian eksposisi. Tonalitas yang digunakan
adalah A Mayor. Bagian subtema rekapitulasi ini memiliki tema-tema
utama yang menggambarkan tiga tokoh lainnya yaitu penulis, adik
perempuan dan adik laki-laki, birama141-160. (gambar 3.21)
23
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
Gambar 3.21 Subtema dalam tonika
24
d.
Rekapitulasi Pengembangan
Secara keseluruhan bagian ini menggambarkan suasana
percakapan pada sore hari, dimana pola ritme dan iringan
menggunakan not seperenambelasan dengan melodi yang berulang dan
bersahutan menunjukan adanya suasana kebersamaan keluarga pada
saat sore hari. Bagian ini merupakan sebuah kalimat tambahan sebagai
penghubung untuk masuk ke dalam coda. Dimulai pada birama 164181. Pada bagian ini muncul leitmotif
ibu pada birama 164-165,
kemudian disambung dengan leitmotif adik laki-laki birama 166 pada
Gitar I dan pola melodi Gitar II seperenambelas pada dengan progresi
akor A–D–Bm–E, menggambarkan suasana percakapan antara ibu dan
adik laki-laki (gambar 3.22)
I
II
III
IV
Gambar 3.22 Percakapan Ibu dan Adik laki-laki
Pada birama 168–169 (gambar 3.23) pada Gitar III muncul
leitmotif Ayah yang disambung dengan leitmotif kakak laki-laki pada
birama 170–171 (gambar 3.24) dengan progresi akor Bm–E–C#mF#m–E.
25
168
I
II
III
IV
170
Gambar 3.23 Birama 168-169
I
II
III
IV
Gambar 3.24 Birama 170-171
e.
Coda
Sebelum
memasuki bagian coda pada birama 180 terdapat
pelambatan tempo pada birama 179 menggunakan ritardando9(gambar
3.25) sebagai persiapan untuk memasuki suasana coda yang menunjukan
bahwa
sosok
seorang
ayah
berulang
tahun
sebulan
sebelum
kepergiannya. Ditandai dengan melodi lagu selamat ulang tahun pada
Gitar I yang dimainkan bersamaan dengan leitmotif ayah pada gitar III
(gambar 3.26)
9
Ritardando: istilah perubahan tempo dalam musik, yaitu melambat secara bertahap
26
Gambar 3.25 Ritardando pada birama 179
Gambar 3.26 Coda
B. Movement Dua
Bagian
Bagian A
Birama
Keterangan
Tema 1
1-28
Tonalitas A minor
Tema 2
29-39
Tonalitas A minor
Bagian B
Interlude
40-51
Tonalitas A mayor
Bagian A’
Tema 1
52-74
Tonalitas A minor, palm
mute10
Tabel 3.2 Struktur movement kedua
10
Palm mute adalah teknik meredam getaran yang dihasilkan oleh senar dengan
menggunakan telapak tangan
27
Movement kedua ini menceritakan masa-masa dimana Ayah
mengalami rasa sakit ketika berada di rumah hingga suasana di dalam Rumah
Sakit dan sampai akhirnya harus pergi untuk selamanya. Bagian ini
menggambarkan perasaan penulis yang gundah, sedih dan penyesalan. Bagian
ini berpola A–B–A’ atau biasa disebut dengan ternary dengan tempo adagio.
Pada bagian A dibagi menjadi dua bagian yaitu a dan b. Bagian a
menceritakan saat-saat Ayah mengalami sakit di rumah. Bagian b
menceritakan saat dirawat dalam Rumah Sakit.
a. Bagian A
Pada bagian A ini menggunakan tonalitas Am yang menggambarkan
suasana sedih. Menggambarkan suasana saat Ayah mengalami rasa
sakit dengan iringan broken chord pada Gitar I dan leitmotif Ayah pada
Gitar II birama 1–4 (gambar 3.27) dengan progresi akor Am–Dm–
Am–E dengan dinamika mezzopiano.
I
II
Gambar 3.27 Gambaran awal Ayah menderita sakit
Pada birama 7–8 muncul leitmotif Ibu pada Gitar III dengan
interpolasi11 motif. Menggambarkan suasana kekawatiran seorang Ibu
(gambar 3.28) dan disambung leitmotif kakak laki-laki muncul pada
birama 10–13 (gambar 3.29).
11
Interpolasi: Teknik pengolahan motif dengan memberikan sisipan nada pada sebuah
motif.
28
7
I
II
III
IV
10
Gambar 3.28 Perasaan kekawatiran Ibu
I
II
III
IV
Gambar 3.29 Perasaan kekawatiran kakak
Bagian A ini leitmotif Ayah sering muncul menandakan berkisah tentang rasa
sakit dan perasaan sedih Ayah ketika mengalami sakit hingga pada birama
19–22 pola ritme yang dimainkan oleh gitar III memainkan sixtool12
menandakan detak jantung yang semakin berdenyut kencang karena rasa sakit
yang dialami (gambar 3.30) hingga pada akhirnya harus dirawat di Rumah
Sakit pada birama 24-33 yang ditandai dengan nada E tinggi dimainkan
secara staccato menggambarkan bunyi alat pengukur tekanan jantung diikuti
oleh leitmotif Ayah pada birama 31-34 (gambar 3.31).
12
Dalam satu ketukan terdapat enam nada setiap nada memiliki nilai nada yang sama
29
19
I
II
III
IV
Gambar 3.30 Gambaran detak jantung
I
II
III
IV
I
II
III
IV
30
I
II
III
IV
Gambar 3.31 Gambaran suasana rumah sakit
Birama selanjutnya menggambarkan perasaan penulis yang gelisah
dengan perasaan sedih ketika melakukan perjalanan ke Rumah Sakit
karena mendapat berita duka sebelumnya, dituliskan melalui pola
arpeggio13 dengan progresi akor Am-G–Fm–E (gambar 3.32) pada
birama 35-38/314. Birama 38/4–39 dimainkan dengan akor E mayor
dengan dinamika fortessimo yang sebelumnya diawali dengan ritardando
pada birama 38 menandakan kepergian Ayah. (gambar 3.33)
35
I
II
III
IV
Gambar 3.32 Perasaan gundah penulis
13
Kelompok nada yang dimainkan satu demi satu yang akan membentuk sebuah
14
“/” menunjukkan ketukan ke sekian
akor
31
I
II
III
IV
Gambar 3.33 Akhir bagian A
b. Bagian B
Bagian B ini mengalami modulasi ke A Mayor yang dimulai dengan
dinamika mezzopiano, gitar IV memainkan akor A mayor kemudian
crescendo menandakan adanya dorongan semangat ( gambar 3.34).
Bagian B ini dibangun dari dukungan kerabat, teman-teman sebagai
penghiburan dan kekuatan.
Birama 40-44 merupakan bagian “a” dengan progresi akor A–F#m-E–
D (gambar 3.35) dan bagian “b” birama 45–50 dengan progresi akor
A–E/G#-D–A–E/G# (gambar 3.36)
I
II
III
IV
Gambar 3.34 Crescendo bagian awal B
32
40
I
II
III
IV
43
I
II
III
IV
Gambar 3.35 Gambaran dukungan dari kerabat dan teman-teman
33
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
Gambar 3.36 Ketegaran seorang Ibu
c. Bagian A’
Bagian A’ adalah pengulangan dari bagian A, tetapi tidak semua
bagian. Terdapat perbedaan teknik cara bermain, yaitu menggunakan
palm mute pada setiap bagian A’ (gambar 3.37). Palm mute yang
digunakan bertujuan untuk menunjukan perbedaan cerita antara A
dengan A’. Palm mute digunakan untuk
memori tentang seorang ayah.
34
menggambarkan sebuah
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
Gambar 3.37 Palm mute bagian A’
C. Movement Ketiga
Movement ketiga merupakan bagian terakhir dari seluruh komposisi
“Sonata A Mayor Untuk Kuartet Gitar”. Bagian terakhir ini berbentuk rondo
dengan struktur A-B-A’-C-A’, bertempo Allegro 130 bpm. Secara
keseluruhan bagian ini menggambarkan ketenangan hati setelah ditinggal
pergi Ayah. Berikut tabel struktur movement ketiga.
35
Bagian
Birama
Keterangan
Bagian A
1 – 16
Tonalitas A Mayor
Bagian B
17 – 24
Tonalitas A Mayor
Bagian A’
25 – 39
Tonalitas A Mayor
Bagian C
41 – 48
Tonalitas A Mayor
Bagian A’
49 – 64
Tonalitas A Mayor
Tabel 3.3 struktur movement ketiga
a. Bagian A
Bagian ini terdapat dua periode, periode pertama birama 1–8, leitmotif dari
semua anggota keluarga dimunculkan dimulai dari birama 1–5 pada gitar II
memainkan leitmotif penulis dan leitmotif kakak laki-laki dimainkan pada
gitar I dengan progresi akor A–D add9-A-E (gambar 3.38). Birama 5–6 gitar
III memainkan leitmotif Ibu (gambar 3.39).
I
II
III
IV
Gambar 3.38 Perasaan tenang penulis dan kakak
36
5
I
II
III
IV
Gambar 3.39 Perasaan tenang Ibu
Periode kedua, birama 9–16, leitmotif dari adik perempuan dan adik lakilaki masing-masing dimainkan oleh gitar I dan gitar II pada birama 9–10
(gambar 3.40). pada birama 13-16 seluruh gitar I s/d gitar IV memainkan
nada unison dengan akor A Mayor menggambarkan kekuatan dan keutuhan
di dalam keluarga (gambar 3.41).
9
I
II
III
IV
13
Gambar 3.40 Perasaan tenang adik
I
II
III
IV
Gambar 3.41 Unison melambangakan keutuhan keluarga
37
b. Bagian B
Bagian B dimulai pada birama 17 dan berakhir pada birama 24. Frase
pertama melodi utama berupa leitmotif penulis pada birama 17–20
(gambar 3.42). Frase kedua dimulai pada birama 21–24 menggambarkan
ketegaran hati penulis setelah kematian Ayah (gambar 3.43)
I
II
III
IV
Gambar 3.42 Ketegaran penulis
I
II
III
IV
Gambar 3.43 Penggambaran suasana tegar
c. Bagian C
Bagian C dimulai pada birama 41–48 , Pada bagian ini leitmotif ayah
dimunculkan kembali sebagai sebuah ingatan akan sosok seorang Ayah.
Pada gitar I memainkan nada harmonik sebagai gambaran sebuah ingatan.
Progresi akor yang digunakan adalah A–D–D/F#-Bm7–E (gambar 3.44).
38
41
44
Gambar 3.44 Memori akan seorang Ayah
39