T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Skim Linear Satu Variabel Siswa SMP T1 Full text

SKIM PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SISWA SMP

JURNAL
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
Widya Ayu Pangestika
202013041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACARA
SALATIGA
2017

SKIM PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SISWA SMP
Widya Ayu Pangestika1
Sutriyono2
Pendidikan Matematika FKIP Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52 – 60 Salatiga, Jawa Tengah 50711
1

Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UKSW, e-mail : 202013041@student.uksw.edu
2
Dosen Pendidikan Matematika FKIP UKSW, e-mail : Sutriyono@staff.uksw.edu
Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu bertujuan untuk mengetahui skim
pertidaksamaan linear satu variabelsiswa SMP. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP
yang terdiri dari 3 siswa laki-laki. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 5 skim pertidaksamaan
linear satu variabel yang dimiliki oleh siswa dalam menyelesaikan soal pertidaksamaan linear satu variabel,
yaitu skim pindah ruas menjadi penjumlahan dan/atau pengurangan, skim membagi konstanta dengan
koefisien, skim membagi kedua ruas dengan bilangan yang sama, skim mengubah simbol pertidaksamaan
jika dibagi atau dikali dengan bilangan negatif, dan skim perkalian silang.

Kata Kunci : skim, pertidaksamaan linear satu variabel
asimilasi terjadi secara terus-menerus dalam

PENDAHULUAN
Pengetahuan terbentuk dalam proses

perkembangan


intelektual

asimilasi dan akomodasi terhadap skema

asimilasi

pengetahuan

menggabungkan

siswa.

Pikiran

siswa

terjadi

anak.


dimana

informasi

baru

Proses
anak
yang

mempunyai struktur yang disebutkan skema

diperoleh dari pengalaman belajarnya ke

atau skemata (jamak) yang sering disebut

dalam pengetahuan yang sudah dimiliki

dengan struktur kognitif. Piaget (Mulyoto,


sebelumnya.Pengalaman yang baru itu bisa

2010)

jadi sama sekali tidak cocok dengan skema

menyatakan

bahwa

asimilasi

merupakan proses kognitif dimana seseorang

yang telah ada (Suparno,2012).

mengintegrasikan

pengalaman


Akomodasi adalah proses restrukturisasi

baru ke dalam struktur kognitif (skemata)

struktur kognitif yang sudah ada sebagai

yang sudah dimilikinya. Proses asimiliasi ini

akibat adanya informasi dan pengalaman

berjalan terus sehingga setiap orang selalu

baru yang tidak dapat secara langsung

mengembangkan proses ini. Hal ini sejalan

diasimilasikan pada struktur kognitif tersebut

dengan pendapat Baharuddin (2008) bahwa


(Mulyoto, 2010). Struktur kognitif tersebut

informasi

menghasilkan terbentuknya skema baru dan
berubahnya skema lama.
Proses

Piaget menyatakan bahwa dalam
membangun skim terdapat tiga bagian yaitu

asimilasi

akomodasi

pencetus, tindakan dan operasi, serta hasil

antara siswa satu dengan siswa yang lainnya

yang diharapkan (Glaserfeld, 1996). Suatu


tentu berbeda sesuai tingkat kognitif yang

rangsangan hanya dianggap sebagai pencetus

dimiliki siswa, sehingga proses berpikir tiap

suatu skim apabila rangsangan tersebut

siswa dalam membangun pengetahuannya

diasimilasikan kedalam struktur kognitif

sendiri juga berbeda (Santrock, 2010). Teori

yang dipunyai oleh seorang individu dan

adaptasi

struktur itulah yang mencetus tindakan dan


dan

pengetahuan

dan

proses

tersebut

pembentukan

dinamakan

teori

konstruktivisme (Suparno, 2012).

melibatkan aktivitas fisik, sedangkan operasi


Konstruktivisme beranggapan bahwa
pengetahuan
manusia.

adalah

hasil

Manusia

operasi. Tindakan merupakan aktivitas yang

konstruksi

merupakan
aktivitas

aktivitas
mental.


yang

melibatkan

Sutriyono

(2012)

mengkonstruksikan

menyatakan bahwa skim matematika yang

melalui

interaksi

dipunyai oleh siswa bukan merupakan

fenomena


sesuatu yang dapat diperhatikan secara

pengalaman, dan lingkungan mereka. Bagi

langsung. Skim tersebut hanya terwujud

konstruktivisme, pengetahuan tidak dapat

dalam pikiran siswa. Pola tindakan dan

ditransfer begitu saja dari seseorang kepada

operasi yang berlaku secara berulang kali dan

yang lain, tetapi harus diinterpretasikan

konsisten

sendiri oleh masing-masing orang sehingga

diperhatikan

setiap

pembentukan model bagi skim matematika

pengetahuan
mereka

mereka

dengan

orang

pengetahuan

objek,

harus

menjadi

situasi
dasar

yang
untuk

yang dipunyai oleh seseorang siswa. Skim

Pembentukan pengetahuan dari masing-

tindakan adalah skim yang melibatkan

masing siswa inilah yang disebut skim.

aktivitas fisik atau aktivitas motorik, dimana

Faham konstruktivisme memberi tumpuan

skim operasi juga memusatkan operasi

kepada

atau

mental. Skim tindakan dan operasi dipunyai

dikonstruksikan oleh siswa berdasarkan

seorang siswa tidak akan diubah dan

pengalaman

disesuaikan selagi skim itu masih dapat

skim

(Suparno,

setiap

2012).

2012).

sendiri

mengkonstruksi

dalam

yang

siswa

dibangun

tersebut

(Sutriyono,

membantu siswa mengatasi masalah yang
ada.

Skim setiap siswa berbeda-beda. Hal

Perkalian Bilangan Asli. Hasil penelitian

ini dapat dilihat dari hasil penelitian

menujukan ada tiga skim perkalian bilangan

sebelumnya yang dilakukan oleh Sutriyono

asli, yaitu skim menjumlah secara berulang,

(2012), hasil penelitian tersebut menunjukan

skim mengurangi secara berulang, dan skim

bahwa siswa pada peringkat kognitif yang

membilang

sama

skim

dilakukan oleh Fitriasani (2016) yang

pengurangan bilangan bulat yang sama pula.

berjudul Skim Persamaan Linear Satu

Kondisi tersebut menunjukan bahwa tidak

Variabel Kelas VII SMP Negeri 2 Salatiga.

selalu pengajaran yang diberikan oleh guru

Hasil penelitian menunjukan ada tujuh skim

dipahami secara sama pula oleh semua siswa.

persamaan linear satu variabel yang dimiliki

Oleh karena itu guru harus memberikan

oleh

berbagai

mengajar

persamaan linear satu variabel, yaitu skim

pengurangan bilangan bulat yang berpadukan

pindah ruas menjadi penjumlahan dan

kepada mutu skim pengurangan bilangan

pengurangan,

bulat yang dipunyai siswa guna membantu

dengan koefisien, skim membagi konstanta

siswa mengkonstruksi skim pengurangan

dengan lawan koefisien, skim membagi atau

bilangan bulat yang telah diperoleh.

mengalikan kedua ruas dengan bilangan yang

tidak

selalu

mempunyai

pendekatan

dalam

Selain itu terdapat pula penelitian

siswa

satu-satu.

dalam

skim

Penelitian

mengerjakan

membagi

juga

soal

konstanta

sama, skim mengubah persamaan yang

yang dilakukan Novita Sari (2013) yang

melibatkan

berjudul Skim Penjumlahan Bilangan Bulat

perkalian, skim perkalian silang, dan skim

Siswa Kelas 4 Sekolah Dasar. Hasil

penjabaran

penelitian menunjukan terdapat lima skim

terhadap penjumlahan atau pengurangan.

penjumlahan bilangan bulat yang dimiliki

Skim siswa yang berbeda-beda, membuat

oleh

pentingnya guru mengetahui corak berpikir

siswa

dalam

menyelesaikan

soal

operasi

sifat

pembagian

distributif

menjadi

pembagian

penjumlahan bilangan bulat, yaitu skim

siswa.

bertambah besar, skim pembawa keluar, skim

bertujuan

melibatkan

skim

mengajarkan materi sesuai dengan skim yang

skim

dipunyai siswa. Maka peneliti tertarik untuk

penambhan bersusun yang melibatkan tanda

melakukan penelitian dengan judul “Skim

negatif. Adapun penelitian yang lain oleh

Pertidaksamaan Linear Satu Variabel Siswa

Fidiasari

SMP”.

garis

pengelompokan

(2012)

bilangan,

bilangan,

yang

dan

berjudul

Skim

Mengetahui
untuk

skim

siswa

membantu

dapat
guru

suatu

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini

adalah penelitian

konstruk

pertayaan

dalam

mendefinisikan suatu variabel, sedangkan
reliabilitas digunakan

sebagai

indikator

deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini

dalam mencapai nilai suatu tes karena

ditentukan dengan menggunakan purposive

memiliki konsistensi (Jacobs, 1991).

sampling yakni suatu pengambilan sampel

Analisis data yang digunakan adalah

sebagai sumber data dengan berdasarkan

analisis data model Miles dan Huberman

pada tujuan dan pertimbangan tertentu

yang mencangkup 3 aktivitas dalam analisis

(Sugiyono, 2010). Subjek dalam penelitian

data yaitu data reduction, data display, dan

ini adalah siswa SMP kelas VIII yang berasal

conclusion drawing/verification (Sugiyono,

dari sekolah yang berbeda-beda dan dengan

2013). Data reduction adalah data yang

berbagai kriteria. Kriteria tersebut adalah (1)

diperoleh dari lapangan dicatat secara teliti

subjek bersedia terlibat secara aktif dalam

dan rinci kemudian data sebut dirangkum,

penelitian;

dipilih hal-hal yang pokok dan penting

(2)

subjek

bersedia

untuk

diwawancara dan meluangkan waktu; (3)

kemudian

memperoleh ijin dari orang tua subjek; (4)

(Sugiyono,

kepercayaan orang tua subjek bahwa subjek

penelitian ini adalah menentukan pola-pola

akan melibatkan diri secara aktif dan mampu

perilaku yang ditunjukan siswa pada saat

berkomunikasi dengan baik dalam kegiatan

mengerjakan soal pertidaksamaan linear satu

wawancara. Penelitian dilakukan pada bulan

variabel.

Februari-Maret 2017.

penyajian data yang dapat dilakukan dalam

Teknik

pengumpulan

data

yang

dicari

tema

2013).

Adapun

dan

polanya

Pereduksian

data

display

pada

adalah

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar

dilakukan dalam penelitian ini adalah tes,

kategori,

wawancara

dokumentasi.

(Sugiyono, 2013). Penyajian data dalam

Instrumen dalam penelitian ini adalah

penelitian ini adalah mengelompokkan pola-

peneliti sendiri, tetapi dalam penelitian ini

pola perilaku yang ditunjukan siswa pada

terdapat instrumen pendukung yaitu berupa

saat mengerjakan soal pertidaksamaan linear

soal uraian. Validitas dan reliabilitas data

satu variabel kedalam pola yang sejenis

dirasa perlu digunakan, validasi sebagai

untuk

pengembangan dan pengevaluasian suatu tes,

jenis-jenis

mengetahui kelayakan butir-butir dalam

Kemudian, Conclusion: drawing/verifying

klinis,

dan

flowchart,

mempermudah
skim

yang

dan

sejenisnya

mengelompokkan
dimiliki

siswa.

adalah data penarikan kesimpulan dan

Berdasarkan hasil pengerjaan dan wawancara

verifikasi yang merupakan temuan baru yang

subjek dalam menyelesaikan 4 tipe soal

sebelumnya belum pernah ada. Temuan

pertidaksamaan linear satu variabel diperoleh

dapat berupa diskripsi atau gambaran suatu

lima skim, kelima skim tersebut yaitu: 1)

objek yang sebelumnya remang-remang atau

skim pindah ruas menjadi pengurangan

gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas,

dan/atau pengurangan; 2) skim membagi

dapat berupa hubungan kausal atau interaktif,

konstanta dengan dengan koefisien; 3) skim

hipotesis atau teori (Sugiyono, 2013).

membagi kedua rusa dengan bilangan yang

Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini

sama;

adalah

pertidaksamaan jika dibagi atau dikali

mengelompokkan

jenis

skim

berdasarkan pola-pola perilaku siswa.

4)

skim

mengubah

simbol

dengan bilangan negatif; 5) skim perkalian

Data yang diperoleh oleh peneliti

silang. Berikut ini adalah jenis-jenis skim

divalidasi lagi dengan menggunakan teknik

pertidaksamaan linear satu variabel dengan

triangulasi sumber. Hal ini dilakukan dengan

tiga komponen yaitu pencetus, tindakan, dan

membandingkan

operasi serta hasil yang diharapkan.

suatu

informasi

yang

diperoleh melalui sumber yang berbeda,

1. Skim

misalnya membandingkan hasil pengamatan

Penjumlahan dan/atau Pengurangan

Pindah

Ruas

Menjadi

dengan wawancara; membandingkan antara

Skim

apa yang dikatakan umum dengan yang

penjumlahan

dikatakan secara pribadi, membandingkan

digunakan semua subjek pada keempat soal

hasil wawancara dengan dokumen yang ada.

pertidaksamaan

HASIL DAN PEMBAHASAN

berbentuk � +

Berdasarkan hasil penyelesaian dan

> , dan � +

pindah

ruas

dan/atau

linear
< ,

menjadi

pengurangan

satu
� +

variabel
,

� +

. Pencetus untuk skim

wawancara subjek terdapat lima skim yang

pindah ruas menjadi penjumlahan dan

digunakan subjek ketika menyelesaikan soal

pengurangan ini adalah adanya anggapan

pertidaksamaan linear satu variabel dengan

bahwa konstanta dan variabel tidak dapat

empat tipe soal. Keempat tipe soal tersebut

dioperasikan

adalah tipe 1 dengan bentuk soal � +

dikurangkan). Tindakan operasi pada skim

, tipe 2 dengan bentuk soal � +
3 dengan bentuk soal � +
dengan

bentuk

soal

<

, tipe

> , dan tipe 4
� +

.

ini

adalah

(dijumlahkan

melibatkan

atau

aktivitas

mengelompokan konstanta dengan konstanta
dan

variabel

dengan

variabel

serta

P

:

“-7p + 8 < 3p – 22, kok bias jadi -7p –
3p < -8 -22? “

KS

:

“Cara pindah ruas.“

P

:

“Kenapa kok di pindah ruas?”

dipindah ruas yang berbeda akan menjadi

KS

:

operasi pengurangan terhadap konstanta atau

P

:

KS

:

P

:

“Kalo nggak di pindah ruas nggak bisa
dihitung.“

“Terus -10p < -30 kok bisa jadi p <
?”
“Soalnya dari perkalian di pindah ruas
jadi pembagian”
“Jadi hasil akhirnya p < -3 ya?

KS

:

“Iya.”

memisahkan keduanya dalam ruas yang
berbeda. Dalam tindakan ini, jika konstanta
atau variabel bernilai positif maka ketika

variabel yang ada pada ruas yang dituju.
Sebaliknya, jika konstanta atau variabel
bernilai negatif maka akan menjadi operasi
penjumlahan

terhadap

konstanta

atau

variabel yang sudah ada pada ruas yang
dituju.

Setelah

selanjutnya

dikelompokan

2. Skim Membagi Konstanta dengan
Koefisien

langkah

menjumlahkan

dan/atau

mengurangkan konstanta dengan konstanta
dan variabel dengan variabel. Hasil yang
diharapkan dari skim ini adalah memperoleh
variabel � dengan koefisien bernilai 1.
Contoh pengerjaan dan petikan wawancara
subjek dapat dilihat pada Gambar 1.

Skim membagi konstanta dengan koefisien
ini digunakan kedua subjek yaitu AE dan KS
dalam menyelesaikan soal berbentuk � +
< ,

membagi

� +

, � +

konstanta

, dan skim

dengan

koefisien

digunakan subjek KS dalam menyelesaikan
soal berbentuk � +

> . Pencetus untuk

skim membagi konstanta dengan koefisien
adalah adanya anggapan bahwa perkalian
jika dipindah ruas akan menjadi pembagian.

Tindakan operasi untuk skim ini adalah
membagi kontanta dengan pada suatu ruas
dengan koefisien yang berada pada ruas lain.
Gambar 1. Skim Pindah Ruas Menjadi
Penjumlahan dan/atau Pengurangan

Hasil yang diharapkan untuk skim ini adalah
memperoleh

variabel



dengan

nilai

koefisien 1. Contoh hasil pengerjaan dan
P

:

“Cara yang kamu gunain
nyelesaiin soal no 1 apa aja?“

buat

KS

:

“Pembagian, perkalian, penjumlahan,
pengurangan, dan pindah ruas.”

petikan wawancara subjek dapat dilihat pada
Gambar 2.

anggapan

bahwa

jika

untuk

membuat

koefisien� bernilai 1 dilakukan dengan cara
membagi variable tersebut dengan bilangan
yang sama dengan koefisien, maka ruas
lainnya juga dibagi dengan bilangan tersebut.
Tindakan operasi untuk skim ini adalah
membagi kedua ruas dengan bilangan yang
sama. Hasil yang diharapkanuntuk skim ini
adalah membuat koefisien � bernilai satu

pada

setiap

masing-masing

tipesoal

Gambar 2. Skim Membagi Konstanta dengan

pertidaksamaan linear satuvariabel. Contoh

Koefisien

hasil pengerjaan dan petikan wawancara

P
KS

: “Cara yang kamu gunain buat nyelesaiin soal no 3
apa aja?“
: “Pembagian,
perkalian,
penjumlahan,
pengurangan, dan pindah ruas.”

P
KS

:
:

P
KS

:
:

P

:

KS

:

“Kenapa kamu pilih cara itu?”
“Karena lebih mudah dipahami dan si sekolah
diajarinnya gitu.”
“Uraiin ya penyelesaimu sama langkah-langkahnya.”
“Soal 12 - 2�>� - 3 terus 12 aku pindah ruas kekanan,
jadi 2�>� - 3 – 12. Terus, -2� - �> -3 – 12, � nya pindah
ruas dari yang kanan hasilnya -3�> -15. Terus, nyari �

nya jadi � >
, terus hasilnya �> 5.

“Kenapa � harus dipindah ruas ke kiri? Sama -3nya jadi
pembagian?”
“Ya biar bisa dihitung. Kan mencari �.”

3. Skim Membagi Kedua Ruas dengan

subjek dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Skim Membagi Kedua Ruas
dengan Bilangan yang Sama
P

:

ZT
P

:
:

bilangan yang sama digunakan kedua subjek

P

:

AE dan ZT dalam menyelesaikan soal

ZT

:

P

:

ZT
P
ZT

:
:
:

Bilangan yang Sama
Skim membagi kedua ruas dengan

berbentuk � +

< , � +

> , � +

dan skim membagi kedua ruas dengan

bilangan digunakan ketiga subjek dalam
menyelesaikan soal berbentuk � +

.

Pencetus untuk skim membagi kedua ruas
dengan bilangan yang sama adalah adanya

“ Dari soal itu, cara apa aja yang kamu gunain
buat cari penyelesaian?”
“Pindah ruas.”
“ Kenapa kamu pilih cara itu? Ada cara lain
nggak?”
“ Dari soal itu, cara aa saja yang kamu gunain buat
cari penyelesaian?
“ Pengurangan, penjumlahan, pembagian, pindah
ruas? “
“ Kenapa kamu pilih cara itu? Ada cara lain
nggak? “
“ Karena lebih mudah, aku nggak tau. “
“ coba uraikan pekerjaanmu. “
“− � +
, − �

aku pindah
− �≥−
ruas. Terus semua tak bagi 3 jadinya
biar
� nya ketemu 1. Hasilnya �
.”

4. Skim

Mengubah

Gambar 4. Skim Mengubah Simbol

Simbol

Pertidaksamaan Jika Dibagi atau

Pertidaksamaan Jika Dibagi atau Dikali dengan
Bilangan Negatif

Dikali dengan Bilangan Negatif
P

:

“ Dari soal itu, cara apa aja yang kamu gunain buat
cari penyelesaian?”

pertidaksamaan jika dibagi atau dikali

AE

:

“Pindah ruas.”

dengan bilangan negatif digunakan salah satu

P

:

subjek yaitu AE untuk menyelesaikan soal

AE

:

“ Kenapa kamu pilih cara itu? Ada cara lain
nggak?”
“ Karena lebih mudah dipahami.”

pertidaksamaan

P

:

AE

:

adalah jika variabel atau konstanta dibagi

P

:

atau dikali dengan bilangan negatif maka

AE

:

P

:

AE

:

Skim

berbentuk
> , dan

mengubah

� +

linear

� +

< ,

simbol

satu
� +

veriabel
,

� +

. Pencetus skim ini

simbol pertidaksamaan berubah. Tindakan
operasi untuk skim ini adalah mengubah

“ Coba uraikan pekerjaanmu, langkah-langkahnya.

“ −
�+
sama dengan �
�+ +
caranya pindah ruas menjadi �
� + . �nya dipindah ruas jadi � − �
.”
“ Kenapa kok �-nya dipindah ruas?”

“ Kan biar bisa dihitung � harus sama �”
“ Ok. Lanjutkan lagi. “
“ Terus − �
pembagian. �



biar jadi �, -4 dipindah jadi
.”

“ Kok tandanya berubah?”

koefisien negatif menjadi koefisien positif

P

:

dengan membagi atau mengalikan dengan

AE

:

“ Kan dibagi negatif. Otomatis tanda berubah”

P

:

Ok. Makasih ya.

bilangan negatif. Hasil yang diharapkan
untuk skim ini adalah membuat koefisien

5. Skim Perkalian Silang
Skim perkalian silang digunakan satu

� bernilai positif pada setiap masing-masing

subjek yaitu AE untuk menyelesaikan soal

soal pertidaksamaan linear satu variabel.

pertidaksamaan

linear

Contoh

berbentuk � +

> . Pencetus untuk skim

hasil

pengerjaan

dan

petikan

satu

variabel

wawancara subjek dapat dilihat pada Gambar

perkalian silang adalah adanya anggapan

4.

bahwa jika kedua ruas berbentuk pecahan
yang terletak pada ruas berbeda ( >

maka

pertidaksamaan tersebut dapat dikalikan
silang

(ad

>

bc)

sehingga

menjadi

pertidaksamaan linear satu variabel yang
tidak berbentuk pecahan. Tindakan operasi
skim ini adalah mengubah bilangan bulat
menjadi bilangan pecahan dan mengalikan
silang kedua pecahan yang tertelak pada ruas

yang berbeda. Hasil yang diharapkan untuk

lainnya berbeda. Penggunaan skim dalam

skim ini adalah membuat pertidaksamaan

berbagai bentuk soal yang dilakukan oleh

linear satu variabel berbentuk pecahan

tiap subjek dapat dilihat pada Tabel 1.

menjadi bukan bentuk pecahan. Contoh hasil

Tabel 1
Skim yang Digunakan Subjek
Sesuai Bentuk Soal

pengerjaan dan petikan wawancara subjek
dapat dilihat pada Gambar 5.

Tip
e

1
2
3
4

Gambar 5. Skim Perkalian Silang
P

:

“Dari soal itu, cara apa aja yang kamu gunain
buat cari penyelesaian?”

AE
P

:
:

AE

:

“Pindah ruas, kali silang”
“ Kenapa kamu pilih cara itu? Ada cara lain
nggak?”
“ Karena simpel mudah dipahami.”

P

:

AE

:

“ Coba uraikan pekerjaanmu, langkahlangkahnya. ”
(membacakan soal dan penyelesaian ) sebelum
melakukan pindah ruas dikali masuk dulu

�+
hasilnya
+ >
�+ >


+

karena ada dua variabel yang sama saya





> −
karena
jadikan satu jadinya
disitu penyebutnya belum sama maka saya
�− �
samakan penyebutnya jadi 10. Hasilnya
>






lalu hasilnya
>
untuk mencari
� saya kali silang hasilnya
�> −
,

�>


Skim pertidaksamaan linear satu variabel
yang dimiliki siswa yang satu dengan yang

Bentuk Soal
� +

<

� +

>

� +

� +
Skim Setiap
Subjek

Subjek Menggunakan
Skim Nomor
AE

KS

ZT

Skim
Setiap
Bentuk
Soal

1,2,3,4

1,3

1,2,3,4

1,2,3,4

1,2
1,2,
3

1,3

1,3,4,5
1,2,3,4
1,2,3,4,
5

1,2
1,2
1,2,
3

1,3
1,3

1,2,3,4
1,2,3,4,
5
1,2,3,4

1,3

Keterangan :
1. Skim Pindah Ruas menjadi Penjumlahan
dan/atau Pengurangan
2. Skim Membagi Konstanta dengan
Koefisien
3. Skim Membagi Kedua Ruas dengan
Bilangan yang Sama
4. Skim Mengubah Simbol Pertidaksamaan
jika Dibagi atau Dikali dengan Bilangan
Negatif
5. Skim Perkalian Silang

Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa
skim pertidaksamaan linear satu variabel
yang dimiliki setiap subjek yang satu dengan
yang lainnya berbeda. Subjek AE pada
bentuk soal
� +

� +

< , � +

,dan

selalu menggunakan skimnomor 1

sampai 4 sedangkan pada bentuk soal � +
>

subjek menggunakan skim nomor 1, 3,

4, dan 5. Subjek KS pada bentuk soal � +
< , � +

menggunakan

> , dan � +
skim

nomor

selalu

1

dan

2,

sedangkan pada bentuk soal

� +

satu variabel. Terdapat lima skim yang

subjek menggunakan skim nomor 1 sampai 3

dimiliki oleh siswa dalam mengerjakan soal

lain halnya dengan subjek terakhir yaitu

pertidaksamaan linear satu variabel. Skim

subjek ZT pada keempat tipe soal ia memiliki

tersebut adalah skim pindah ruas menjadi

dan menggunakan skim yang selalu yaitu

penjumlahan dan/atau pengurangan, skim

skim nomor 1 dan 3. Hal ini dapat dilihat

membagi konstanta dengan koefisien, skim

bahwa skim setiap subjek tidak selalu sama

membagi kedua ruas dengan bilangan yang

dalam menyelesaikan tipe dan bentuk soal

sama,

yang sama.

pertidaksamaan jika dibagi atau dikali

Skim pertidaksamaan linear satu
variabel yang telah ditemukan pada tabel di

skim

mengubah

simbol

dengan bilangan negatif, dan skim perkalian
silang.

skim

Hasil penelitian ini dapat dijadikan

pertidaksamaan linear satu variabel yang

refleksi guru, bahwa siswa pada tingkat

dimiliki oleh siswa. Hal ini karena proses

kognitif yang sama tidak selalu mempunyain

pasti skim-skim tersebut bergantung pada

skim yang sama dalam menyelesaikan

masalah yang dikemukakan siswa dalam

permasalahan yang sama. Guru diharapkan

wawancara.

mengetahui

skim

sehingga

guru

atas

bukan

merupakan

Ada

penggunaan

seluruh

kemungkinan

masalah

yang

bahwa
lain

yang dimiliki
dapat

merancang

memungkinkan pengkaji mengenal skim

pembelajaran

pertidaksamaan

menjelaskan materi kemudian memberikan

linear

satu

variabel

bukan

siswa

hanya

dengan

(Sutriyono, 2012).

contoh soal dan penyelesaiannya tetapi guru

PENUTUP

diharapkan dapat melakukan tanya jawab

Berdasarkan hasil dan pembahasan

kepada siswa saat menyelesaikan contoh soal

penelitian mengenai skim pertidaksamaan

seperti guru menanyakan tujuan langkah-

linear satu variabel ini menunjukkan bahwa

langkah penyelesaian, menanyakan langkah

terdapat berbagai macam model dan proses

apa saja yang diambil, dan menanyakan

berpikir

apakah

siswa

yang

digunakan

dalam

ada

alternatif

lain

dalam

menyelesaikan soal pertidaksamaan linear

menyelesaikan soal. Tanya jawab guru dapat

satu variabel. Siswa yang satu dengan yang

membantu siswa dalam mengkonstruksi

lainnya memiliki skim yang berbeda dalam

pengetahuan yang dimiliki oleh siswa

menyelesaikan soal pertidaksamaan linear

sehingga skim yang dimiliki siswa semakin

berkembang.

Sedangkan,

bagi

siswa

Santrock, J. W. 2010. Psikologi Pendidikan.

diharapkan agar mengembangkan skim yang
telah dimiliki menjadi skim yang beragam

Jakarta: Kencana.
Sugiyono.

2010.

Metode

Penelitian

dengan bimbingan guru, dan menyelesaikan

Pendidikan Pendekatan Kuanlitatif,

soal pertidaksamaan linear satu variabel

Kualitatif, dan R&D. Bandung:

dalam berbagai bentuk serta menggunakan

Alfabeta

cara yang bervariasi.

Suparno,

Paul.

2012.

Filsafat

Konstruktivisme dalam Pendidikan.

Yogyakarta: Kanisius.

DAFTAR PUSTAKA
Baharudin.

2008.

Teori

Pembelajaran.

Belajar

dan

Jogjakarta:

AR-

Ruzz media.

Asli. Salatiga: Universitas Kristen
Satya Wacana.
Fitriasani. 2016. Skim Persamaan Linear
Satu Variabel Pada Siswa Kelas VII
SMP N 2 Salatiga. Jurnal. Salatiga:
Studi

Pendidikan

Matematika UKSW.
Glaserfeld, Ernest Von. 1996. Aspects of
Radical

Spain:

Constructivis.

Gedisa Editorial.
Mulyoto. 2010. Perolehan dan Penerapan
Pengetahuan. Jurnal Ilmiah Inkoma
Volume 21 Nomor 2, 81-95

Sari, Novita. 2013. Skim Penjumlahan
Bilangan Bulat Siswa Kelas 4
Sekolah
Program

2012.

Skim

pengurangan

Bilangan Bulat Siswa SD Kelas 2 &
3. Salatiga: Program Pascasarjana

Fidiasari. 2012. Skim Perkalian Bilangan

Program

Sutriyono.

Dasar.Jurnal.
Studi

Matematika UKSW..

Salatiga:
Pendidikan

Magister Manajemen Pendidikan
UKSW.