T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sepak Bola Sosial: Studi Sosiologi Olahraga tentang Komunitas Sepak Bola Uni Papua Cabang Getasan dalam Pemberdayaan Generasi Muda Lewat Kegiatan Sepak Bola Sosial

Lampiran 1. Hasil Wawancara Dengan Ketua Uni Papua Cabang Getasan

  Nama

  : Daniel Zebaoth

  Umur

  : 38 Tahun

  Jenis Kelamin : Laki-laki Pekerjaan

  : Pdt

  HariTanggal

  : Jumat 15 Desember 2016

  Waktu

  : 20.15 Wib Lokasi : Dusun Puyang, Kecamatan Getasan

  : Komunitas Sepak bola sosial itu apa, Pak?

  N

  : Sepak bola sosial itu adalah sepak bola yang

  mengangkat isu-isu sosial jadi seperti kami Uni Papua itu adalah mengangkat tentang isu-isu sosial jadi kita mengajarkan tentang perdamaian kepada anak-anak seperti itu kita mengangkat bagaimana isu-isu sosial yang lain seperti HIV, rokok seperti itu supaya anak- anak yang kita didik ehh...lebih mengembangkan solidaritas mereka tentang sosial mereka seperti itu jadi mereka memiliki karakter yang lebih baik jadi kita bukan hanya melulu tentang profesionalnya saja, kalau kita hanya melulu profesionalnya kita akan lupa bahwa karakter itu lebih penting daripada skill mereka seperti itu,jadi kita mengangkat isu sepak bola sosial.

  P

  : Sejak kapan Uni Papua terbentuk di Getasan, Pak?

  N

  : Di Embrionya tahun 2014 september. Saya bertemu

  dengan Pak Harry di Jakarta September tahun 2014 tadi dan di bulan Februari beliau bertamu ke getasan dan survei tempat juga tadi dan bulan April 2015 kami mulai aktif menjadi Uni Papua Getasan seperti itu.

  P

  : Kegiatan apa saja yang melibatkan masyarakat

  Getasan, Pak?

  N

  : Yang pertama yang paling sering kita lakukan adalah

  go green itu tanam pohon, yang kedua seperti donor darah. Dan go green itu bukan hanya masyarakat tapi go green itu tanam pohon, yang kedua seperti donor darah. Dan go green itu bukan hanya masyarakat tapi

  P

  : Sejak kapan Uni Papua terbentuk ?

  N

  : Bulan Maret 2014

  P

  : Tujuan dibentuknya Uni Papua apa, Pak?

  N

  : Tujuan. Ehh.. berdasarkan ADRT kita bahwa kita

  membentuk karakter anak-anak bangsa karena kita lihat sekarang ini kan banyaknya apa namane.. seperti HIV banyaknya orang yang mabuk seperti itu. Jadi kita arahnya ke sana supaya membentuk karakter anak- anak bangsa tuh memiliki karakter yang baik, punya moral yang baik.

  P

  : Base Camp Uni Papua dimana, Pak? Mengapa?

  N

  : Base campnya di sini sama tempat mas Adi di Bumi

  Ayu. Alasannya? Karena yang pertama dekat lapangan yang kedua rumah saya jadi lebih enak apa namanya... ehh ngatur waktu dan lain sebagainya.

  P

  : Anggotanya darimana saja? Satu etnis multi etnis?

  N

  : saya rasa anggotanya hampir kebanyakan orang Jawa

  tapi ada juga yang orang Papua. Malahan pelatihnya orang Papua tapi

  P

  : Mengapa yang lain etnis bisa mengikuti uni papua?

  Prosesnya seperti apa?

  N

  : ya karena kita membuka bahwa kita bukan satu

  golongan tetapi banyak golongan. Maksudnya bukan golongan tetapi banyak golongan. Maksudnya bukan

  

  P

  : Bagaimana proses rekruitmen di Uni Papua?proses?

  N

  : kita rekrutmennya adalah kita bukan ada seleksi

  tunggal tetapi adalah dari mulut ke mulut dan yang penting adalah mereka mau seperti itu mau ke tempat kita dan mau kita kita didik seperti itu mau kita bina. Itu hanya kisarannya seperti itu kalau gak mau kita bina banyak yang diseleksi alam maka mereka akan pergi dengan sendirinya seperti itu.

  P

  : Apakah udah ukuran seorang pemain direkrut?

  N

  : Ukuran? Saya rasa gak ada bahkan orang disabilitas

  pun itu akan menjadi anggota kita kalau dia mau.

  P

  : Bagaimana proses terbentuknya Uni Papua Getasan?

  N

  : dari sini tempat sini? Sini berawal dari pertemuan kami

  dengan CEO kita Pak Harry Widjaya di Jakarta dan beberapa kali beliau meminta di tempat ini tapi setelah beberapa bulan baru terbentuk Uni Papua di tempat ini. Jadi memang ada ya pastilah ada ada banyak hal yang kami pikirkan karenakan saya bukan orang bola dan saya gak tahu bola hanya penggembira saja seperti saya harus membuka tempat uni papua di Getasan seperti itu.

  P

  : Kenapa Uni Papua harus bukanya di Getasan Pak?

  Kenapa tidak di Salatiga atau daerah-daerah lainnya? Apa pertimbangannya Pak?

  N

  : Yang pertama rumah saya dekat lapangan yang

  menjadi Base Camp kita kan. Jadi lapangannya dekat dengan kita yang pertama. Yang kedua beberapa tahun yang lalu kan sebelum Uni Papua ada itu ada orang Papua yang punya masalah dengan orang-orang di Kopeng dan mengakibatkan bentrok jadi itu yang kedua salah satunya yang dari Pak Harry CEO nya kan bahwa kita mau memperbaiki nama Papua di Getasan. Yang ketiga ada beberapa kasus yang terjadi di Getasan itu bukan hanya masalah rokok, bukan hanya masalah minum, tetapi ya pasti mabuk-mabukan pastilah, pasti ada. Dan ehhhh antara Desa dengan Desa yang lain adanya suatu geng-geng atau apa

  namanya gap-gap (ada juga seperti itu. Itu sesuatu hal yang membuat kita harus punya wawasan ke sana karena dengan adanya Uni Papua sekarang ini ehhh bukan menjadi tolak ukur tetapi saya melihat bahwa sudah mulai berkurang adanya bentrokan antar kampung sudah mulai berkurang yang saya lihat seperti itu. Memang kebanyakan anak-anak yang ada di kampung-kampung adalah kita tawarkan kita gak usah hal seperti gak baik jadi kita tawarkan hal seperti itu dan mereka punya social impact cukup kuat kepada Desa yang sudah besar-besar itu. Jadi mereka bisa memberikan impertasi kepada yang lain bahwa dengan adanya Uni Papua itu ternya dapat merubah hal bahkan dewasa ini kami mendengar dan berdasar statistik di Getasan ternyata ada beberapa orang yang terkena HIVAIDS di Getasan jadi salah satu penyebab kenapa di harus di Getasan seperti , kenapa tidak di Salatiga. Karena yang pertama yang jelas secara orang saya orang Getasan jadi bagaimanapun ya saya harus mau tidak mau supaya lebih dekat cara ngurus dan lain sebagainya ya disini seperti itu. Dan yang terakhir sebelum dibuka CEO dan Founder mereka survei dulu lapangan mana yang harus menjadi Base Camp tempat latihan, yang pertama yang lapangan sekarang ini di lapangan Pulihan itu, yang kedua di Kopeng, yang ketiga di daerah Jetak dan yang keempat di daerah Salatiga. Dan yang dipilih oleh mereka itu adalah di Pulihan. Saya gak tahu apa berdasarkan view dan lain sebagainya tapi yang jelas mereka pilih Pulihan sehingga itu yang membuat kami mantap di Getasan seperti itu.

  P

  : Kenapa Uni Papua bisa eksis sampai sekarang?

  N

  : ehhh... yang jelas kita apa namane ya...hmm loyal

  dengan-dengan apa yang menjadi visi kita. Kalau kita loyal dengan visi kita apapun yang manjadi rintangan otomatis gak jadi masalah. Bahkan terkadang sampai gak ada anak-anakpun kita tetap loyal. Karena bagaimanapun kalau kita loyal sekalipun tidak anak- anak mereka akan datang sendirinya karena itu tadi seleksi alam itu pasti ada. Tapi yang jelas ahhh... kita dengan-dengan apa yang menjadi visi kita. Kalau kita loyal dengan visi kita apapun yang manjadi rintangan otomatis gak jadi masalah. Bahkan terkadang sampai gak ada anak-anakpun kita tetap loyal. Karena bagaimanapun kalau kita loyal sekalipun tidak anak- anak mereka akan datang sendirinya karena itu tadi seleksi alam itu pasti ada. Tapi yang jelas ahhh... kita

  

  P

  : Program di Uni Papua apa-apa saja Pak?

  N

  : programnya adalah seperti Coaching Accros

  Contineans yang kita sebut seperti itu karena disitu kita akan banyak dapat hal yang baru dengan bola kita akan membentuk karakter. Programnya seperti itu. Jadi kita yang paling penting adalah di soft skillnya bukan masalah hard skill bukan masalah yang di luar skillnya yang bagus seperti itu tapi paling penting adalah karakternya program yang kita tekankan seperti karena tidak semua anak-anak menjadi pemain bola. Dengan bola itulah kita bisa mengubah dunia dengan cara-cara seperti itu.

  P

  : Kegiatan apa di Uni Papua yang melibatkan

  masyarakat?

  N

  : Kegiatan yang dulu pernah kita lakukan dengan

  masyarakat itu ada salah satunya adalah go green kita sudah buatkan ini untuk melakukan go green di lereng Merbabu yang pertama 2016 itu seribu pohon Puspa dan seribu pohon Gayam ehhh salam.. maaf. Jadi untuk go green itu kita melibatkan dari Karang Taruna, dari namanya PKP (Pemuda Kinasi Puyang), dan juga dari taman nasional dari masyarakat juga karena waktu itukan dulunya pernah kebakaran di lereng Merbabu jadi tempat kebakaran tersebut sama masyarakat kita

  menanam pohon Puspa di lereng Merbabu tersebut dan dibantu sama Kodim 0714 Salatiga jadi mereka sangat membantu kita untuk menyelematkan Merbabu itu salah satune itu. Dan tahun 2016 ini tangal 1 Desember 2016 kami melakukan kembali dengan 3.000 pohon, 1.000 pohon Puspa, 1.000 pohon salam dan 1.000 pohon Gayam itu dipandu lagi dengan taman nasional, karang taruna, juga ada namanya itu masyarakat peduli api yang membantu kami untuk penanaman go green ini yaitu dengan 3.000 pohon tersebut, jadi itu salah satunya itu karena juga itu peringatan hari AIDS dan juga kita melibatkan masyarakat untuk donor darah, jadi donor darah kita berikan kepada masyarakat waktu itu yang membantu mendonorkan darahnya untuk PMI di tanggal 1 tersebut. Ditanggal 1 tersebut itu waktu kita melakukan go green itu waktu ada badai, jadi angin yang begitu besar terus banyak kayu yang roboh tapi kita tetap menanam dengan beberapa anak-anak yang ikut naik dan dibantu dengan kodim 0714 tadi, jadi itu luar biasa jadi setelah kita donor darah kita naik ke lereng Merbabu dan kita tanam dengan kondisi cuaca yang luar biasa tadi. Itu salah satunya itu.

  P

  : Apakah hanya program CAC Pak?

  N

  : Ohh gak. Otomatis yang sosialkan banyak kita ada

  tanam pohon, kita ada donor darah, kita ada banyak program. Rencana tahun depan kita akan sosialisasi ke sekolah-sekolah seperti itu tentang penanganan HIVAIDS seperti itu. Jadi menggunakan banyak hal dengan-dengan sekolah atau instansi yang terkait bahkan kita programnya dengan tentara dengan polisi. Kita baru penjajakan dengan polisi kalau tentara sudah berjalan 2 tahun ini, kalau dengan polisi baru arah penjajakannya seperti itu. Jadi yang jelas kita bukan karakternya tetapi bagaimana ada banyak hal umpamanya salah satu contoh waktu GPI sama Samirono amblek karena runtuh pada waktu itu. Jadi banyak sekali yang kami kerjakan anak sosial tadi. Kita bukan hanya membantu gereja sekalipun nantinya ada masjid yang butuh bantuan kita pun akan bantu ke sana tenaganya yang dibutuhkan seperti itu. Karena tanam pohon, kita ada donor darah, kita ada banyak program. Rencana tahun depan kita akan sosialisasi ke sekolah-sekolah seperti itu tentang penanganan HIVAIDS seperti itu. Jadi menggunakan banyak hal dengan-dengan sekolah atau instansi yang terkait bahkan kita programnya dengan tentara dengan polisi. Kita baru penjajakan dengan polisi kalau tentara sudah berjalan 2 tahun ini, kalau dengan polisi baru arah penjajakannya seperti itu. Jadi yang jelas kita bukan karakternya tetapi bagaimana ada banyak hal umpamanya salah satu contoh waktu GPI sama Samirono amblek karena runtuh pada waktu itu. Jadi banyak sekali yang kami kerjakan anak sosial tadi. Kita bukan hanya membantu gereja sekalipun nantinya ada masjid yang butuh bantuan kita pun akan bantu ke sana tenaganya yang dibutuhkan seperti itu. Karena

  P

  : Cabang Uni Papua ada dimana saja, Pak?

  N

  : ya yang saya tahu yang paling banyak di Papua cabang

  yang paling banyak itu yang pertama, yang kedua di Lembata, di Soe, di Aceh, disini (di getasan), di Kalimantan dan Jawa Tengah sendiri ada beberapa tempat yang baru kita buka seperti itu. Jadi ahhh...kayaknya yang belum ada cuman Sumatera yang Sumatera hanya yang saya tahu baru Aceh itu yang lainnya belum belum eksis seperti itu.

  P

  : Apakah ada Uni Papua ada juga di Luar Indonesia,

  Pak?

  N

  : ada di Finland, ada di USA dan tahun depan ada di

  Jepang rencanane.

  P

  : Bagaimana pendekatan ke masyarakat yang dilakukan

  Uni Papua? Peminjaman Lapangan dan sebagainya?

  N

  : kalau lapangan periijinannya kita dengan Desa karena

  itu milik Desa. Jadi kita ngisi khas setiap tahun itu yang pertama. Yang kedua kita tawarkan pada mereka kita bukan milik satu etnis golongan kita adalah milik bersama seperti itu, dan tujuan kita mendidik karakter anak. Jadi yang kita tawarkan itu dan mereka tahu hal- hal yang kita tawarkan itu sekalipun pernah kita pernah digoncang tentang isu SARA tetapi yang jelas mereka itu milik Desa. Jadi kita ngisi khas setiap tahun itu yang pertama. Yang kedua kita tawarkan pada mereka kita bukan milik satu etnis golongan kita adalah milik bersama seperti itu, dan tujuan kita mendidik karakter anak. Jadi yang kita tawarkan itu dan mereka tahu hal- hal yang kita tawarkan itu sekalipun pernah kita pernah digoncang tentang isu SARA tetapi yang jelas mereka

  

  P

  : Bagaimana pendekatan yang dilakukan pengurus

  dengan masyarakat, pengurus dengan pelatih, dan pengurus dengan pemain dalam membangun solidaritaskebersamaan, Pak?

  N

  : kalau dengan masyarakat kita sosialisasi kepada ehhh

  orang tua-orang tua bahwa kita yang kita didik bukan hanya skill sepak bola tetapi pembinaan karakter karena percuma kalau kita punya skill sepak bola yang luar biasa tapi karakternya jelek itu gak baik, jadi salah satunya kita ngobrol dengan mereka kita tawarkan kita membina ini bukan pembinaan sepak bola tok nah seperti itu, tetapi harus membina dengan karakter mendidik dengan respek dengan bola itu karena kalau mereka tahunya kan namanya SSB mereka tahu sepak bola. SSB itu pasti tentang bola tentang sepak bola bermain sepak bola siapa tahu nanti jadi pemain profesional tapi kita gak melulu sepak bola profesional tapi kita tawarkan tentang karakter anak itu paling penting jadi mau jadi apapun anak tersebut kalau karakternya bagus itu luar biasa seperti itu. Jadi kadangkala pada masyarakat salah satunya itu jadi kita gak bisa ngumpulkan masyarakat tapi kita bisa ke orang tua-orang tua yang ikut kita atau mungkin orang tua-orang tua yang sedang ngobrol-ngobrol dibeberapa tempat kita ngobrol ke Balai Desa ngobrol dengan para Kaur Desa, Kadus Desa kita ngobrol tentang kita seperti itu. Memang tidak semua Desa kita datangi tetapi hanya ada beberapa Desa yang kita datangi dan juga beberapa sekolahan kita tawarkan juga tentang pesan kita. Jadi ya beberapa waktu lalu pernah sampai

  80-an anak ketika kita sempat seperti itu tapi karena di goncang isu SARA jadi akhirnya terus hancur semuanya dan kita meniti dari awal lagi di tahun 2016 ini karena bagaimanapun ya isu SARA pasti ada tetapi yang jelas ya kita tawarkan bahwa kita bukan masalah SARA yang ditawarkan tetapi kita masalah karakter anak membangun generasi bangsa dengan karakter anak seperti itu. Kalau dengan pengurus dan pelatih kita hampir tiap bulan ada namanya meeting bersama tentang kekurangan kita, tentang pertemuan kita dan juga ahhh supaya di meeting tersebut kita terbangun jalinan hubungan yang baik satu dengan yang lain supaya tidak- tidak ada dusta diantara kita mungkin seperti itu. Jadi yang jelas kalau dengan pengurus kita sewaktu-waktu bisa meeting dan gak harus sebulan sekali bisa jadi kalau sesuatu yang urgent kan kita langsung meeting seperti itu, luangkan waktune seperti itu jadi kita selalu ada hal-hal seperti itu yang kita bahas supaya membahas kedepan itu seperti apa. Pengurus dengan pemain ahhh.. beberapa waktu yang lalu kita ngadakan namanya buka bersama di lapangan dengan anak-anak seperti itu, itu pernah waktu bulan puasa kan kita buka bersama dengan anak-anak ya memang gak-gak besar-besar amat cuman paling apa namanya ya itu ya namanya palingan untuk snack, minum mereka seperti itu tetapi ada sebuah kebersamaan para pemain dan juga pengurus dan pelatihnya seperti itu. Jadi itu sesuatu hal yang ada kebersamaanlah seperti itu bagi setiap pemain bukan hanya itu juga tapikan kami juga sering makan-makan kalau kita punya berkat tersendiri makan-makan dimana seperti itu. Jadi ahh gak harus di bulan apa tapi kalau kita punya berkat sendiri ayo makan nah seperti itu karena namanya anak-anak muda, atau anak-anak masih remaja kalau dia makan pasti ya senang (ahahahahahahaha).

  P

  : Seperti apa kelembagaan di Uni Papua? Dalam artian

  kelembagaan sebagai suatu organisasi ?

  N

  : kelembagaannya adalah yang pertama pasti ada CEO

  ada Founder dari pusat toh terus ke Menejer cabang

  atau koordinator cabang. Koordinator cabang sekarang ini kan kalau dulu kan saya Getasan kalau sekarang kan jadi Jawa Tengah karena ada beberapa tempat yang menjadi Uni Papua yang lain seperti Jati Jajar, Semarang, Sampetan, Sumowono kan sudah menjadi cabang kita jadi sekarang bukan hanya Getasan tok, tetapi Jawa Tengah jadi otomatis ada koordinator Jawa Tengah dan koordinator cabang-cabang yang lain seperti itu. Terus ada namanya ada sekretaris dan bendahara, terus yang ketiga ada instruktur pelatih atau kepala instrukur pasti ada seperti itu, terus yang ketiga instruktur-instruktur yang lain atau volunteer jadi semuanya sebenarnya dari pengurus sampai ke pelatih itu namanya volunteer semuanya karena sebenarnya tidak ada yang di bayar kan. Jadi semuanya volunteer jadi orang-orang yang benar-benar punya hati sosial yang benar-benar ingin bergerak maju untuk membina karakter anak-anak. Terus yang ketiga baru kepada anak-anak seperti itu. Kalau aturan baku namanya kita komunitas kan bukan SSB kan. Kalau SSB kan berapa kali gak datang kan dipecat seperti itu dicoret kalau kitakan komunitas namnya komunitaskan ya mau tidak mau ya terkadang bisa masuk bisa keluar seperti seleksi alam itu pasti adalah seperti itu. Tapi yang jelas kalau laporan baku harus absensi itu wajib tapi yang jelaskan tidak ada yang baku. Harus setiap bulan itu full itukan gak seperti itu namanya kita komunitas kalau kita SSB wajarlah bisa sekejam itu. Yang kedua terget kitakan karakter bukan skillnya tok tapi soft skillnya harus kalau kalau terkait dengan karakter kita gak bisa memaksa anak kamu harus seperti ini, harus seperti ini, jadi mereka harus punya kesadaran sendiri aku datang karena kau pengen sepak bola aku ingin juga karakterku diperbaiki dengan sepak bola nah itu loh. Kalau namanya komunitas seperti itu mas jadi kalau SSB wajarlah mungkin gak datang berapa kali bukan lagi anak-anak SSB kalau kita gak bisa seperti itu karena kita kan merubah karakter jadi kita harus juga jadi teladan di karakter juga seperti itu.

  P

  : Bagaimana kelembagaan yang ditekankan untuk : Bagaimana kelembagaan yang ditekankan untuk

  N

  : oh ya. Rambu-rambu anu pasti ada karena setiap

  instruktur dan semua volunteer harus ada tanda tangan perlindungan anak mereka harus perlindungan anak jadi anak harus punya hak-hak kewajiban tentang anak tapi harus dilindungi jadi kita sudah bekerjasama dengan KPAI jadi supaya kita melindungi anak-anak dari mungkin ya kan banyak kasus-kasus yang melecehkan anak di bagian apa seperti itu jadi membuat kita harus melindungi hak-hak anak itu harus. Kalau hak-hak secara buat volunteer saya rasa sampai hari ini belum ada karena belum ada sponsorship yang membantu kita seperti itu.

  P

  : kalau dalam lapangan aturan apa yang dibuat untuk

  anak-anak dan pelatih agar saling menghormati?

  N

  : Oh ya kalau di lapangan anak-anak wajib tidak boleh

  berkata kotor itu yang pertama, itu pasti. Jadi salah satu aturan tidak boleh berkata kotor. Kalau berkata kotor Push Up minimal sepuluh kali itu salah satunya. Yang kedua, setelah latihan itu wajib mengumpulkan sampah gak boleh ada sampah di Lapangan seperti itu. Jadi itu harus ditanamkan dari hal yang kecil jadi kewajibannya seperti itu bahkan pelatihpun harus juga ikuti mengumpulkan sampah jadi untuk yang berkata kotor semuanya push up termasuk pelatih kalau sampai ada yang berkata kotor anakpun wajib mengingatkan kakak harus push up seperti itu jadi itu salah satu rambu-rambu kita di lapangan.

  P

  : Capaian apa yang sudah dilakukan Uni Papua Getasan

  Pak?

  N

  : ehhh salah satu capain yang di bidang pendidikan

  adalah kami mengirim anak ke SMK Bagimu Negeri karena dia disana disponsori langsung di yayasan tersebut jadi semua free jadi karena dia anak yang pintar di sepak bola dan pintar di bahasa inggris dan di tes lolos di SMK tersebut sehingga dia sekolah disana. Yang kedua, mengirim Kakak Denis yang dulu menjadi pelatih kita ke UCAM Spanyol di S2 di sana di menegemen sportnya di Spanyol. Dan yang ketiga adalah kami mengirim anak ke SMK Bagimu Negeri karena dia disana disponsori langsung di yayasan tersebut jadi semua free jadi karena dia anak yang pintar di sepak bola dan pintar di bahasa inggris dan di tes lolos di SMK tersebut sehingga dia sekolah disana. Yang kedua, mengirim Kakak Denis yang dulu menjadi pelatih kita ke UCAM Spanyol di S2 di sana di menegemen sportnya di Spanyol. Dan yang ketiga

  

  P

  : Kalau CAC itu apa Pak?

  N

  : CAC itu Coaching Cross Contineans itu adalah

  pelatihan sepak bola sosial. Jadi untuk pelatih-pelatih supaya bisa cara ehhh... diajarkan game-game agar terhindar dari narkoba, terhindar dari Free sex, terhindar dari HIVAIDS seperti apa gamenya. Jadi perubahan sepak bola sosial dari pelatihan CAC tadi. Itu kerjasama dengan CAC dari Amerika jadi mereka bergerak di sepak bola sosial jadi mengajarkan kita tentang bagaimana mengajarkan game-game kapada siswa-siswa supaya terhindar dari hal-hal yang kita tidak inginkan.

  P

  : Apakah ada program-program yang mendidik karakter

  anak?

  N

  : ya ada. Jadi sebenarnya hari Jumat itu adalah hari

  english day jadi hari jumat itu diwajibkan anak-anak supaya berbahasa inggris. Jadi apapun yang dia lakukan pakai bahasa inggris sebisa mereka seperti itu. Jadi mereka itu tidak kaget lagi dengan adanya kalau ada orang asing ke situ jadi mereka tidak lagi membutuhkan penerjemah karena mereka sudah tahu jadi

  jadi kami

  mengajarkanmenganjurkan hari jumat itu english day jadi hari berbahasa inggris seperti itu. Jadi itu ajaran yang kami terapkan di Uni Papua. Kalau di lapangan jadi di hari jumat itu adalah english day jadi kita berusaha kalau pemanasan semua anak kalau menghitungpun harus bahasa inggris jadi salah satune. Jadi kita mengajarkan kepada anak segala sesuatu berawal dari bahasa inggris seperti itu.

  P

  : Apa faktor-faktor penghambat dan pendorong di Uni

  Papua?

  N

  : faktor penghambat kalau alam itu hujan. hujan

  seringkali kan kalau di tempat kami seringkali hujan yang sangat lama ini sampe-sampe hari ini pun sering hujan. Jadi hujan salah satu penghambat karena perjanjian kita dengan anak-anak dan juga dengan orang tua itu kalau hujan libur karena kami takut ada petir yang membahayakan anak atau anak-anak sakit karena kena hujan itu salah satu faktor penghambat. Yang kedua angin karena di tempat kami juga ada masim-musim angin yang besar seperti itu yang membuat anak-anak takut jalan karena terkadangkan sampai ada kayu yang roboh jadi sampai banyak yang berterbangan seperti itu jadi itu dari alam seperti itu. Ada hujan ada angin yang sering kali menjadi faktor penghambat. Yang kedua adanya dulu adanya SARA jadi kita dianggap adanya salah satu ehhh....dikira kita gerakan agamawis jadi dianggap kita tuh ehhh... mau kristenisasi atau gimana seperti itu yang menjadi faktor penghambat. Dan yang ketiga adanya kemalasan anak karena dulu kita setelah selama satu tahun kita gak boleh ikut sparing seperti itu. Jadi kan anak-anak hanya melihat program kita tentang latihan dari awal sampai akhir hanya latihan bola, latihan bola, latihan bola tanpa ada sparing seperti itu. Jadi sekarang bersyukur kita sudah setahun lebih dan kita diizinkan sparing dengan siapapun yang penting tidak tarkam seperti itu. Itu yang menjadi penghambat kita. Kalau pendorong adanya tim jadi adanya tim yang saya salut denga tim yang terkadang memang tidak di lapangan tetap konsisten dengan apa yang mereka janjikan ke kita tetap kompak dalam tim itu untuk berbaur satu dengan yang lain yang supaya kita tetap maju karena bagaimanapun adanya uni papua kan ada yang seneng dan ada yang tidak jadi kita bisa mengantisipasi hal seperti itu supaya kita tetap kompak kita berjalan selama kita bener kita gak masalah gitu loh walaupun kita hanya valonteer gak dapat apa-apa selama kita berjalan bener saya yakin dan percaya kita bisa melalui hal itu semua itu salah satu pendorong kita. Pendorong yang lain ketika melihat anak-anak bertumbuh dalam skillnya dari anak yang tadinya sepak bolanya kurang

  tapi telah menjadi bagus dan yang selanjutnya adalah karajter yang paling sering kita berikan kepada anak bahwa sampai anak-anak tetap setiap ke kita dari hari ini masih ada karena mereka melihat bukan hanya skill yang kita kembangkan tapi mendidik karakter mereka itu sangat penting sekali itu yang menjadi pendorong kita penyemangat kita disini jadi yang jadi pendorong kita tetap eksis disini ya itu ketika melihat anak bisa mengembangkan karakter yang bagus punya skill yang bagus seperti itu jadi bisa digunakan untuk sekolahan buat dimanapun seperti jadi itu yang membuat kami seneng jadi pendorongnya. Pendorong kita kita punya bola bola yang langsung dari Chevrolet yang membantu kita itukan bola yang set untuk menjadi sepak bola sosial yangtidak bisa pecah salah satunya. Ada cones juga yang menunjang latihan ada rompi dari berbagai merek dan juga dari logo Uni Papua juga banyak dari CAC seperti itu rompinya. Dan juga adanya pelatih yang punya lecensi juga punya dan bagi kita licensi tidak-tidak begitu penting karena kita bergerak di sosial yang paling adalah hati mereka mau latih anak-anak itu salah satu pendorongnya. Ada orang tua juga yang mendorong anak-anak supaya maju di tempat ini karena kita mengedapankan karakter daripada bolanya seperti itu. Jadi mereka bukan karena pengen anaknya pintar main bola tapi supaya cara bicara mereka berubah sikap mereka berubah itu yang mendorong anak-anak ke tempat kita. Faktor pendorong lain lapangan juga mempengaruhi tempat kita latihan. Lapangannya sangat besar itu karena itu sudah standar internasional kalau menurut saya. Jadi itu lapangan yang bagus cuman tanahnya karena seringkali dibuat apa namanya....kadang ada latihan mobillah motorlah itu yang membuat menjadi penghambat salah satu penghambat, tetapi menjadi pondorong juga karena dengan adanya lapangan tersebut anak-anak bisa latihan seperti itu.

  P

  : kalau di Uni Papua ada guru yang mengajarkan bahasa

  Inggris, Pak?

  N

  : ada. Dulu ada setiap hari jumatnya itu ada. Sekarang : ada. Dulu ada setiap hari jumatnya itu ada. Sekarang

  P

  : mungkin itu saja yang menjadi pertanyaan, nanti kalau

  ada kekurangan saya ke sini lagi.

  N

  : Siap. Silahkan diminum dan dimakan bukan diminum

  dan dan dimakan. P+N : Ahhhhhahahahahahahahahahahahhahahhahhahhahahah

Lampiran 2. Hasil Wawancara Dengan Sekretaris Uni Papua Cabang

  Getasan

  Nama

  : Adhi Arianto (Sekretaris Uni Papua)

  Umur

  : 25 Tahun

  Jenis Kelamin : Laki-laki

  : Jumat 15 Desember 2016

  : Bumi Ayu, Kecamatan Getasan

  : Selamat sore Mas.

  N

  : Ia Selamat sore...

  P

  : Begini Mas. Maksud dan kedatangan saya disini mau

  wawancara terkait dengan skripsi saya tentang sepak bola sosial Uni Papua. Jadi saya minta waktu sebentar mau wawancara mas. Apakah mas bersedia untuk saya wawancara?

  N

  : Ya bersedia, silahkan

  P

  : Jadi kita mulai pertanyaan yang pertama ya mas. Komunitas

  Sepak bola Sosial Uni Papua itu apa?

  N

  : Komunitas sepak bola sosial menurut saya kita bersosialisasi

  melalui sepak bola. Kita mencari teman, mencari komunitas lewat sepak bola. Jadi, mencari hal-hal positif melalui sepak bola

  P

  : Sejak kapan Uni Papua terbentuk di Getasan, Pak?

  N

  : Uni Papua terbentuk di Getasan ini tahun 2015

  P

  : Tujuan dibentuk Sepak bola sosial Uni Papua untuk apa Mas?

  N

  : Tujuan utamanya yang jelas adalah kita mau membangun

  generasi yang lebih baik lagi, generasi yang berdampak positif dan kita ingin merubah sebuah paradigma sepak bola itu bukan sekedar materi tetapi sepak bola itu bisa digunakan untuk merubah generasi.

  P

  : Base Camp Uni Papua dimana?

  N

  : Kalau di Base camp di tempat kami ada di Desa Tajuk

  tepatnya di Dusun Pulihan disitu Base Camp Uni papua kami.

  P

  : Darimana saja anggota Uni Papua?

  N

  : Kalau di tempat kami kebanyakan masih satu etnis Jawa

  cuman ada beberapa sekarang mulai dari teman-teman lain daerah sudah mulai mengikuti ada yang dari Papua, terus banyaklah dari laur daerah ada yang dari Batak, ada juga yang dari NTT juga ada jadi bukan dari satu etnis saja yang ada.

  P

  : Mengapa yang lain etnis bisa mengikuti Uni Papua? Padahal

  namanya saja Uni Papua?

  N

  : karena kita adalah komunitas sepak bola sosial dan tujuan

  utama kita tentang generasi, jadi tidak hanya satu etnis melainkan semua etnis kita bisa jangkau kita bisa bersama- utama kita tentang generasi, jadi tidak hanya satu etnis melainkan semua etnis kita bisa jangkau kita bisa bersama-

  P

  : Bagaiman proses rekruitmen di Uni Papua?

  N

  : Rekruitmen kita ya pertama sosialisasi dengan masyarakat

  dengan warga sekitar setelah itu baru ke sekolah-sekolah dan sekarang antar pemain dan temannya sudah berjalan.

  P

  : Apakah ada ukuran seorang anak pemain di rekrut?

  N

  : Tidak ada yang jelas. Rekrutmen pemain mereka yang suka

  sepak bola.

  P

  : kenapa Uni Papua bisa eksis sampai sekarang?

  N

  : Ya karena kami terbuka dengan siapapun juga dengan

  berbagai usia juga kita terbuka terus dari anak-anak yang sudah mengikuti latihan di Uni Papua mulai sudah memiliki Uni Papua itu sendiri jadi sampai sekarang anak-anak masih menganggap kalau Uni Papua itu juga milik mereka jadi mereka ya tetap bertahan dan masih mengikuti sampai sekarang.

  P

  : Program-program apa saja yang ada di Uni Papua?

  N

  : Yang pertama ada go green sudah kita sudah 2 kali kita

  mengadakan dan bekerjasama dengan Kodim, dengan warga, dengan Djarum juga dengan masyarakat sekitar dengan taman nasional kita juga pernah bekerjasama dengan kecamatan, dengan semua lapisan masyarakat dari go green untuk ahhh awalnya ketika Merbabu kebakaran jadi kita peduli karena kita merasa memiliki Merbabu jadi kita harus melestarikan sendiri, harus menjaga juga tidak cuman eksplore hasil alamnya tetapi kita harus menjaganya juga.

  P

  : Selain itu apalagi program-program di Uni Papua?

  N

  : Program-program Uni Papua yang paling apa ya yang semua

  anak pasti dapat adalah tentang pembentukan karakter anak- anak. Jadi di Uni Papua anak-anak itu memang dibentuk karakternya untuk memiliki sikap jujur atau dalam sepak bola sering kita fair play menghormati lawan itu yang ditekankan jadi di Uni Papua program utamanya ya kembali lagi ke tujuan awal tadi tentang mengubah generasi.

  P

  : Sepak Bola Sosial Uni Papua ada dimana saja?

  N

  : Selain di Getasan ini, untuk Jawa Tengah sudah ada di

  Semarang, di Sumowono, di Jati Jajar Ngawen, Sampetan, kemudian untuk di luar di Provinsi sudah ada dari Aceh sampai Papua sudah ada cabang-cabangnya bahkan di luar negeri di Finland, di Amerika, di Jepang itu sudah ada juga Uni Papua jadi kita menjangkau saja yang ingin membuka Uni Papua.

  P

  : Kegiatan-kegiatan apa saja yang melibatkan masyarakat?

  N

  : Kegiatan seperti kalau kita ada program-program seperti

  kemarin go green masyarakat terlibat kemudian ahhh ada hari- hari besar kadang kita berbaur dengan masyarakat seperti contohnya waktu Idul Adha kita juga menyubang kurban untuk masyarakat sekitar untuk kegaiatan-kegiatan yang lain seperti CAC kemarin ada masyarakat yang kita libatkan juga.

  P

  : CAC itu apa?

  N

  : CAC sebenarnya untuk pelatihan pelatih. Jadi sebenarnya

  lebih ke kepelatihan untuk orang-orang yang senang dengan sepak bola. Tidak cuman pelatih tapi untuk siapa saja yang menyukai sepak bola kita adakan CAC dari luar negeri pelatihnya kemudian bekerjasama dengan Uni Papua kita menjangkau orang-orang yang mungkin menyukai sepak bola dan mau mengubah generasi membangun generasi melalui sepak bola kita di situ ada rekan bagaimana caranya untuk mengenalkan isu-isu sosial melalui sepak bola seperti itu tentang misalnya bahaya HIV dan bagaimana kita bisa bersosialisasi kita ajarkan melalui sepak bola. Jadi sepak bola bukan hanya sekedar olahraga tetapi sepak bola bisa kita manfaatkan untuk hal-hal yang positif untuk hal-hal yang menarik.

  P

  : Bagaimana pendekatan yang dilakukan pengurus dengan

  masyarakat, pengurus dengan pelatih, dan pengurus dengan pemain dalam membangun solidaritaskebersamaan?

  N

  : kalau dengan masyarakat ya kita melakukan pendekatan

  caranya dengan berbaur, istilahnya mengadakan temuan dengan masyarakat kita terutama masyarakat sekitar yang ada di tempat kita mengadakan kegiatan buka bersama dengan masyarakat, kemudian ikut kerja bakti di masyarakat. Kalau pengurus dengan pelatih mungkin kita sering koordinasi satu bulan sekali terus untuk membahas program tahunan itu kita bersama-sama berdiskusi antar pelatih dan pengurus. Kemudian untuk pengurus dan pemain kita memberi motivasi- motivasi ke pemain kemudian kita menerima masukan- masukan dari para pemain untuk kemajuan untuk Uni Papua untuk kemajuan anak-anak juga. Mungkin seperti itu yang pengurus lakukan untuk membangun solidaritas dan kebersamaan di Uni Papua.

  P

  : Faktor-Faktor pendorong dan penghambat di Uni Papua apa

  saja?

  N

  : kalau faktor pendorongnya mungkin fasilitas latihan seperti

  lapangan terus peralatan-peralatan latihan bola terus rompi itu yang menjadi pendorongnya dan ada lagi karena pengurus pelatih-pelatih juga yang membuat uni papua masih ada sampai sekarang di Getasan ini. Kemudian dari masyarakat juga mendukung banyak hal yang positif terus banyak kegiatan-kegiatan yang positif yang dilakukan Uni Papua contoh seperti go green terus kita peduli dengan lingkungan sekitar terus mendukung kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat kita menjalin kerjasama dengan masyarakat itu yang menjadi pendorongnya. Kalau penghambat mungkin yang pertama awal-awal dibukanya Uni Papua itu banyak yang mengait-ngaitkan dengan unsur SARA karena mereka mungkin belum mengenal apa itu Uni Papua kita yang bergerak dibidang sosial jadi pandangan mereka kalau uni papua itu mendukung salah satu agama. Kemudian yang selanjutnya yang menjadi penghambat itu faktor cuaca yang masih banyak hujan jadi untuk latihan-latihan di sore hari terhambat karena cuaca yang tidak mendukung tidak memungkinkan anak-anak untuk berlatih juga. Ehhh... terus yang selanjutnya itu tentang ada lokasi transportasi ke lokasi ke lapangan itu juga sedikit mengalami dapat kendala terutama karema angkutan umum itu jarang sekali yang lewat mungkin hanya satu dua itu pun kalau ada waktu tertentu semacam anak-anak berangkat ke sekolah pulang sekolah atau di luar jam itu lebih banyak ada yang gunakan kendaraan roda karena ada yang cuman jalan kaki karena letaknya kan ada di ehhh... agak jauh dari pedesaan dari akses jalan raya memang agak jauh. Kemudian ada penghambat juga dari anak-anak sendiri kadang ada yang mengalami kebosanan karena awal –awal itu kita harus ada berapa bulan dulu kita berdiri baru bisa sparing atau melakukan pertandingan-pertandingan jangankan anak- anak karena mungkin ini baru pertama kali Uni Papua beridir disini jadi bagi mereka kalau sepak bola itu harus bertanding terus tanpa mungkin mereka berpikir harus mematangkan skill-skill dasar dulu yang penting bertanding jadi itu yang menjadi penghambat juga. Dengan berjalannya waktu sekarang anak-anak juga sudah semangat lagi untuk berlatih.

  P

  : Bagaimana pendekatan ke masyarakat soal perizinan

  lapangan? Soalnya yang saya observasi bahwa lapangan juga lapangan? Soalnya yang saya observasi bahwa lapangan juga

  N

  : yang pertama kali kita lakukan belum adanya uni papua kita

  ehhh... belum lakukan latihan kan ahhh itu kita melakukan istilahnya mengurus perizinan dulu di kelaurahan untuk lapangan ke parangkat-perangkat kelurahan itu yang lebih tahu daripada kita. Kita berkomunikasi kita minta izin disana waktu musim tembakau mereka yang memberi pengarahan juga ke warga terus kita juga bersama-sama ehhh.... istilahnya saling berbagi lapangan kalau mungkin siang hari masyarakat dapat menjemur tembakau tapi biasanya jam 3 setengah 4 itu mereka dengan kesadaran mereka sendiri tembakaunya tadi sudah dipindahkan ke tempat di luar lapangan itu. Terus kalau misalnya kita mengadakan latihan-latihan kecil kita bisa berbagi lapangan kita hanya pakai separuh lapangan dan separuh lagi bisa untuk menjemur tembakau miliki warga jadi tidak ada yang merasa dirugikan karena sama-sama kita berbagi kita bekerjasama karena kita juga mendukung masyarakat untuk tetap melakukan aktivitasnya bahkan kita harus punya dampak yang positif bagi masyarakat. Jadi kita juga didukung masyarakat.

  P

  : oh ya Mas, mungkin itu saja yang saya ingin tanyakan. Lain

  waktu kalau ada kekurangan saya ke sini lagi ya mas

  : Makasih ya Mas

  N

  : Sama-sama.

Lampiran 3. Hasil Wawancara Dengan Pelatih Sepak Bola Uni Papua Getasan

  Nama

  : Leunard Leonardo Rundi

  Umur

  : 26 Tahun

  Jenis Kelamin : Laki-laki Pekerjaan

  : Mahasiswa

  HariTanggal

  : Rabu, 25 Januari 2017

  : Cemara II no. 45 Kost Merah Putih- Salatiga

  : Selamat malam kakak Leo.

  N

  : Selamat malam

  P

  : Jadi, ahhh... maaf sudah mengganggu. Maksud dan tujuan saya

  datang ke sini mau wawancara, jadi kebetulan saya skripsi jadi saya butuh ahhhh... ahhhh... butuh jawaban dari kakak Leo. Jadi ada pertanyaan-pertanyaan yang saya mau tanya sebentar ini.

  N

  : oh ia siap.

  P

  : Apa kita bisa mulai kah ?

  : Jadi kita mulai dari pertanyaan pertama. Ehhh... sebagai

  pelatih materi apa yang kakak Leo berikan pada saat melatih?jadi, kan Uni Papua dari umur 6-14 tahun terus dari 15-21 tahun. Jadi, materi apa yang kakak Leo berikan?

  N

  : Ahhh itu materinya itu biasa dikasih fisik terus ada fisik

  dengan menggunakan bola tetapi yang itu di dalamnya ada usia 6 tahun sampai 14. Jadi, yang usia 6-14 tahun itu apa...kami kurangi apa... kurangi latihan yang tidak terlalu berat begitu. Fisiknya dikurangi. Kalau yang 15-21 tahun ya itu yang fisiknya ditambah.

  P

  : Ditambah ya..

  : Lalu, ehhh... dalam materi yang diberikan apakah ada nilai-

  nilai yang anda berikan ke mereka? Maksudnya nilai yang harus begini, harus begini? Nilai-nilai yang ditanamkan di dalam diri anak-anak pada saat latihan.

  N

  : Ehhh... yang paling penting yang saya tanamkan untuk anak-

  anak itu ehh.. kekompakkan. Kekompakkan dalam tim terus kebersamaan, kepercayaan.

  P

  : Lalu apalagi?

  N

  : Ahhh... terus respect terhadap sesama teman, sesama pelatih

  maupun lawan. Jadi, harus saling menghargailah.

  P

  : Oke. Lalu pertanyaan selanjutnya, ehhh... bagaimana cara

  Anda membangun sikap solidaritas antara pelatih dengan pemain dan eh.. pelatih dengan pengurus?

  N

  : Ehh.. untuk pelatih dan pemain itu. Jadi saya kasih latihan tapi

  saya juga mengambil bagian dalam proses latihan itu. Jadi tidak ada apa... jarak atau spasi untuk membedakan begitu.

  P

  : Kemudian kalau pengurus dengan pelatih bagaimana

  membangun sikap solidaritasnya?

  N

  : Ahh itu.. kami kan punya grupe, grup apa..line ada whatsapp

  juga. Jadi kami selalu kalau tidak bertatap muka kami komunikasi lewat grup itu saja.

  P

  : Ia. ehh.. pertanyaan selanjutnya. Apakah anda melatih anda

  dibayar?

  N

  : Ahh.. untuk dibayar tidak ada. Tidak dibayar begitu.

  P

  : Berarti dari diri sendiri?

  N

  : Ya. Dari saya sendiri.

  P

  : Kenapa bisa melatih tanpa dibayar?

  N

  : Ehhh.. karena saya senang dengan apa.. Uni Papua ini karena

  kami bergerak dibidang sosial dan itu saya senang sekali untuk membagi pengalaman. Jadi saya punya pengalaman kalau saya tidak membagi kan sayang. Jadi kebetulan ada Uni papua saya menawarkan diri untuk melatih membagi pengalamanlah.

  P

  : Lalu ehhh... Sudah berapa lama Anda melatih Uni Papua?

  N

  : Ehh.. kurang lebih 6 bulan. Saya baru bergabung juga.

  P

  : Lalu, setiap hari apa anda melatih Uni Papua?

  N

  : Ehh... untuk tahun 2016 itu jadwal latihannya hari selasa sama

  hari jumat. Kemudian 2017 kami ganti lagi hari selasa sama hari minggu. Soalnya ada beberapa dari anak-anak yang tidak bisa datang di hari Jumat. Jadi kami pakai hari minggu.

  P

  : Lalu, ehh... waktunya itu pas latihannya dimulai jam berapa

  dan selesainya jam berapa?

  N

  : Ahhhh... biasanya jam 3 sampai jam 5. Tapi itu tergantung dari

  cuaca juga biasa kalau hujan kami mulainya jam 4 dan selesainya jam 6 itu kalau hujannya berhenti. Tapi kalau hujannya seharian ya berarti kami batal latihan.

  P

  : Lalu, apakah sebelum dan sesudah latihan Anda memberikan

  pengarahan atau motivasi kepada mereka?

  N

  : Ya.. untuk memberikan pengarahan dalam bentuk motivasi : Ya.. untuk memberikan pengarahan dalam bentuk motivasi

  P

  : Apa-apa saja yang diberikan kepada mereka? Motivasi apa,

  pengarahan apa?

  N

  : Yang biasa saya tanyakan itu bagaimana...ehh apa yang

  mereka rasakan setelah latihan terus saya juga minta pendapat dari anak-anak maunya materi apa yang kita kasi lagi mau kasih porsinya bagaimana mau tambah atau mau kasih kurang jadi biar Veer. Mereka rasa enak saya juga rasa enak.

  P

  : Apakah yang anda sudah berikan lalu pada saat selesai latihan

  diberikan pengarahan? Misalnya latihan ini gunanya ini. Apakah ada berikan seperti itu?

  N

  : Oh ia. Biasa.. jadi, misalnya fisik. Saya kasih fisik itu saya

  kasitau untuk tujuannya itu untuk kekuatan fisik. Jadi ketika dikasih lari bolak-balik itu tujuannya untuk reflek tubuh jadi ketika kami lari kencang terus tiba-tiba bolanya terputus kami harus balik itu apa yang kita lakukan yaitu respon tubuhnyan cepat.

  P

  : Ahhh... mungkin itu saja yang saya ingin tanyakan, nanti kalau

  ada pertanyaan-pertanyaan selanjutnya saya ke sini lagi kakak Leo.

  N

  : Oh ia siap

  P

  : Terima kasih banyak untuk waktu.

  N

  : Sama-sama.

  Lampiran 4. Hasil Wawancara Dengan Pelatih Sepak Bola Uni Papua Getasan

  Nama

  : Yakonias Aiboy

  Umur

  : 20 Tahun

  Jenis Kelamin

  : Rabu, 25 Januari 2017

  : Cemara II no. 45 Kost Merah Putih- Salatiga

  : Salamat malam Akon

  N

  : Selamat malam

  P

  : Ehh.. begini Akon. Maaf mengganggu.

  N

  : Ahh tidak apa-apa lah

  P

  : Jadi maksud kedatangan saya disini saya mau wawancara

  terkait saya punya skripsi tentang sepak bola sosial Uni Papua ahh... dan Akon sebagai selah satu ehh.. sumber informasi dan sebagai pelatih di Uni Papua. Jadi ada beberapa pertanyaan ini yang kamu harus jawab. Apakah kita bisa mulai kah?

  N

  : ayo mulai sudah.

  P

  : Yang pertama, sebagai pelatih materi apa yang anda berikan

  pada saat melatih ? misalnya untuk umur 6-14 tahun itu bagaimana apakah beda dengan yang umur 15-21 tahun ? Kan di Uni Papua ada yang anak-anak dari umur 6-14 dan yang dari 15-21 tahun itu bagaimana cara ahhh... porsi latihannya itu loh?

  N

  : Oh ia baik. Disini yang kita kasih latihan anak-anak Uni Papua

  itu karena beda. 6-14 tahun itu porsi latihannya beda dengan 15-21 tahun. Kalau 16 itu ehhh...6 sampai 14 itu fisiknya kita tidak terlalu genjot karena kita lebih ke pasing mereka. Pasing, kontrol terus dengan gerak-gerak mereka. Pergerakan itu sangat penting karena pada saat mereka bermain itu pasti dilapangan itu mereka lebih ke pasing dengan kontrol yang paling penting karena kalau skill itu nanti dari belakang terus kalau 15-21 tahun itu kita lebih ke dong punya fisik kalau dorang sudah mantap 6-14 tahun, 15 ke 21 tahun kita lebih mantapkan mereka lagi dalam pasing, kontrol dengan fisik mereka kita harus bentuk dengan benar.

  P

  : Lalu, dalam materi yang diberikan itu apakah ada nilai-nilai

  yang ditanamkan ke mereka?

  N

  : Ia ada. Itu nilai-nilai sosial terus apa pertama itu respect : Ia ada. Itu nilai-nilai sosial terus apa pertama itu respect

  P

  : Terus apalagi nilai-nilai yang anda diberikan ketika melatih

  mereka?

  N

  : Itu harus ketemu orang harus sapa, menghargai sesama yang

  kita harus berikan dari Uni Papua terhadap dorang, terus tidak membuang sampah dengan sembarangan karena banyak orang tuh ketika bermain di lapangan lawan teman mereka minum air mereka buang sampah dengan sembarangan. Tidak tahu bahwa itu nilai positif untuk mereka harus tanamkan. Disisi lain Uni Papua juga itu gerakan sepak bola sosial.

  P

  : Bagaimana cara membangun sikap solidaritas antar pelatih

  dengan pemain, dan pelatih dengan pengurus? Jadi membangun sikap hubungan yang baik atau solidaritas yang baik pelatih dengan pengurus dan pelatih dengan anak didik yang dilatih?

  N

  : Ya. Pertama kita tahu bahwa anak-anak pastikan

  cenderungnya pertama kita kalau mau melatih mereka tuh cepat bosan lagi jadi bagaimana dari pelatih itu harus mendekat terus dengan harus ambil suasana menyenangkan, ambil hati anak mereka supaya kita lebih mendekat kepada anak-anak tersebut supaya dong tidak canggung dengan kita. Kita harus banyak bermain, bercanda dengan mereka. Terus dalam tim ini kan ada beberapa pengurus, pengurus itu kita harus enjoy dengan mereka, kita harus terbuka dengan satu sama lain , seperti Pak Daniel, Kakak Leo, Yesaya, Kakak Abi sendiri juga itu harus lebih relawan sesama. Satu tim kita harus membangun relasi yang baik dengan cara terbuka.

  P

  : Lalu,ahhh... sudah berapa lama anda melatih Uni Papua?

  N

  : Kalau yang saya ikut dari 2014 sampai sekarang sampai 2017

  ini.

  P

  : Lalu, tiap hari apa anda melatih Uni Papua?

  N

  : Selasa dengan Jumat.

  P

  : Jadwal latihan atau waktunya jam berapa? Mulai latihannya?

  N

  : Kan biasanya kita naik dari... kan saya di Salatiga lagi jadi dari

  salatiga naik ke Getasan ya kita dari jam 2 perjalanan ke atas sampai diatas kira-kira kita tunggu pemain apa... anak-anak salatiga naik ke Getasan ya kita dari jam 2 perjalanan ke atas sampai diatas kira-kira kita tunggu pemain apa... anak-anak

  P

  : Apakah sebelum dan sesudah latihan Anda memberikan

  pengarahan motivasi kepada anak-anak?

  N

  : Sebelum kita latihan terutama kita patut mengucap syukur

  kepada Tuhan karena semua pasti bermain (tiba-tiba batuk) kita latihan kita harus waspada yang apa namanya.. yang cedera itukan kita harus meminta pertolongan Tuhan terus kita harus kasih pemahaman kepada teman ehh apa... anak-anak yang kita latih bagaimana harus mereka yang kita didik di dalam Uni Papua.

  P

  : Selain itu apalagi yang diberikan kepada mereka agar tetap

  semangat dalam mengikuti uni papua?

  N

  : Kan Uni Papua kan salah satu apaa.. sepak bola sosial terus

  dia sudah merangkak ke tahap dia bukan sebenarnya bukan di Indonesia tapi dia dibawah FIFA lagi jadi kita sesuai apa yang kita dengarkan kita memberikan kepada dorang informasi macam ya besok kita nanti keluar ke sini-kesini-kesini tapi itu tidak tahu jangka waktu yang akan datang atau jangka waktu yang akan ke depan.

  P

  : Lalu, apakah habis latihan Anda memberikan penjelasan

  mengenai yang dilatihannya atau tujuan dari latihan tersebut?

  N

  : Kan kita habis latihan kan kita suruh itu yang kita kasih latihan