Tinjauan Hukum Internsional Terhadap Realisasi ASEAN University Network

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan unsur penting dalam suatu perkembangan
seseorang dalam hidupnya. Pendidikan juga merupakan salah satu faktor
pendudukung

external

yang

membentuk

karakteristik

dn

minat

seseorang.bagaimana seseorang bersosialisasi dengan masyarakat, bagaimana
masyarakat membentuk suatu kelompok. Dan bagaimana kelompok mementukan

nilai-nilai yang mereka anut dan mereka terapkan dalam kelompok mereka yang
dimana mengikat mereka sehingga itu semuanya turun temurun. Yang pada
dasarnya kita dapatkan semua norma dan nilai tersebut dari ilmu yang kita anut
dari suatu lebaga yang dinamakan sekolah. Sekolah merupakan langkah awal kita
mulai mengenal norma dan estetika yang ada dalam masyarakat. Sehingga
terciptanya

keselarasan

dalam

masyarakat

untuk

mencegah

terjadinya

pertentangan yang ada. Pada hakikatnya perbedaan cultur menciptakan sistem

pendidikannya

masing-masing

yang

disesuaikan

dengan

kebutuhan

masyarakatnya.
Pendidikan dari masing-masing negara mempunyai cara dan sistem yang
berdeda. Karena dari pendidikanlah maka kita bisa melihat bagaimana penduduk
suatu negara berkembang dan kemajuan negaranya.Seiringnya waktu banyak
perubahan sistem pendidikan. Dan beberpa negara mempunyai sistem

Universitas Sumatera Utara


pendidikannya masing-masing yang disesuaikan dengan kebutuhan negaranya
termaksud negara berkembang atau negara maju.4
Hal itu juga dilihat dari katagori negara tersebut.Dalam hal ini perbedaan
sistem pendidikan antara negera berbeda.Jika dilihat, Pendidikan merupakan hal
yang penting baik negara yang sudah maju maupun negara-negara yang sedang
berkembang.Bagi negara maju, pendidikan digunakan sebagai upaya untuk terus
meningkatkan kualitas hidup para warga negaranya.Sedangkan bagi negaranegara yang sedang berkembang, pendidikan dilaksanakan sebagai upaya untuk
mengejar ketertinggalan mereka dikancah internasional sehingga mereka dapat
disejajarkan dengan negara-negara maju.
Suatu negara dapat disebut negara berkembang atau negara maju
didasarkan pada keberhasilan pembangunan oleh negara yang bersangkutan.Suatu
negara digolongkan sebagai negara berkembang jika negara tersebut belum dapat
mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan atau belum dapat
menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah dilakukan.Adapun suatu
negara digolongkan sebagai negara maju jika negara tersebut telah mampu
menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah dilakukan, sehingga
sebagian besar tujuan pembangunan telah dapat terwujud, baik yang bersifat fisik
ataupun nonfisik.Penggolongan suatu negara menjadi negara maju atau
berkembang dapat diketahui berdasarkan indikator-indikator berikut.
1) Indikator kuantitatif (data yang dapat dihitung), misalnya:


4

Fattah, Sauni, 2009 ,”Negara Maju Negara Berkembang”,

http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:Negara_Berkembang_dan_Negara_Maju_9.1_%28
BAB_1%29_IPS, diakses tanggal 23 July 2016

Universitas Sumatera Utara

a)

Jumlah dan kepadatan penduduk

b)

Tingkat pertumbuhan penduduk;

c)


Angka beban tanggungan;

d)

Angka beban tanggungan; dan

e)

Usia harapan hidup.

2)

Indikator kualitatif (data yang hanya dapat dibandingkan), misalnya;

a)

Etos kerja dan pola pikir

b)


Tingkat kesehatan

c)

Tingkat pendidikan

d)

Pendapatan

e)

Mata pencaharian

f)

Kesadaran hukum.
Dari keenam indikator tersebut dalam pembahasan makalah ini akan lebih
dikhususkan pada indikator ke dua, yakni tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan merupakan salah satu indikator penting yang

menunjukkan kualitas penduduk suatu negara. Di negara-negara maju secara
umum penduduknya sudah memiliki kesadaran tinggi akan arti penting
pendidikan dan penguasaan Iptek. Hal tersebut terlihat dari angka partisipasi
belajar penduduk negara-negara maju yang sangat tinggi.Tingginya tingkat
pendidikan penduduk di negara maju juga ditunjang oleh sistem pendidikan yang
baik dan anggaran pendidikan yang tinggi dari pemerintah.Tingkat pendidikan
masyarakat di negara maju sudah sangat tinggi.Hampir seluruh penduduk bisa

Universitas Sumatera Utara

membaca dan menulis (melek huruf).Pemerintah mampu memberikan jaminan
pendidikan dasar gratis kepada seluruh lapisan masyarakat.Fasilitas pendidikan di
negara maju juga tersedia lengkap.Sistem pendidikan yang digunakan lebih
menekankan pada kecakapan hidup dan kemandirian peserta didik untuk
mengembangkan potensinya.Ilmu pengetahuan dan teknologi di negara maju
sudah berkembang dengan pesat.Negara maju memiliki ilmuwan dalam berbagai
disiplin ilmu.Para ilmuwan ini diberi fasilitas, seperti laboratorium lengkap dan
standar gaji tinggi sehingga bisa melakukan inovasi.Hasil-hasil inovasi sangat
bermanfaat di berbagai bidang, seperti produksi, militer, ruang angkasa,
kedokteran, maupun pengembangan ilmu pengetahuan.

Bila melihat system pendidikan di Indonesia , Dalam undang - undang
Sisdiknas tahun 2003 disebutkan bahwa, pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Berdasarkan UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003, jenjang pendidikan di
Indonesia ada 3 yaitu :
1. Pendidikan dasar
2. Pendidikan menengah
3. Pendidikan tinggi).

Universitas Sumatera Utara

Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah
yang


mencakup

program

sajana,

master,

doktor,

dan

specialis

yang

diselenggarakan oleh pendidikan tinggi Jenjang pendidikan tinggi di Indonesia
terdiri dari beberapa macam dimana, pendidikan tinggi merupakan jenjang
pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan
diploma, sarjana, magister, special dan doctor yang diselenggarakan oleh

perguruan tinggi (UU, Sisdiknas, pasal 19:2003) .
Berfokus pada pendidikan tinggi dalam Undang-Undang No.20 Tahun
2003 Perguruan tinggi dapat berbentuk :
1. Akademi
2. Politeknik
3. Sekolah tinggi
4. Institut
5. Universitas
Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat.Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan
program akademik, profesi dan vokasi (UU, Sisdiknas, pasal 20:2003).Kerangka
dasar dan kurikulum pendidikan tinggi di Indonesia dikembangkan oleh
perguruan tinggi yang bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk setiap program studi. Dimana kurikulum pendidikan tinggi
wajib memuatkan pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan dan bahasa.

Universitas Sumatera Utara

Berbeda dengan sekolah menengah, perguruan tinggi menerapkan sistem
kredit semester (SKS). Oleh perguruan tinggi, seorang mahasiswa jika dapat

menghabiskan

jumlah

kredit

mata

kuliah

yang

ditargetkan

dn

dapat

menempuhnya dalam waktu tertentu sesuai dengan rencana yang diprogramkan,
mahasiswa tersebut dapat menyelesaikan pendidikan tinggi Strata 1 (S1) dalam
waktu 4 tahun. Namun bila tidak sanggup karena banyak mengulang mata kuliah
yang rendah nilainya atau karena cuti, waktu yang ditempuh untuk diwisuda
sebagai seorang sarjana bisa lebih dari 4 tahun. Kalau ia berhasil wisuda dan
berniat melanjutkan studi lanjut, masih ada dua tahap dalam pendidikan tinggi
yang dapat ditempuhnya, yaitu jenjang S2 atau Magister yang normalnya
ditempuh selama 2 tahun, dan jenjang Ssedangkan S3 atau doctor yang efektifnya
ditempuh selama 2 tahun, sedangkan sisanya untuk penelitian. Apabila seluruh
tahap pendidikan tinggi
Jika kita melihat realita yang ada, terdapat kesenjangan antara apa yang
diharapkan dengan implementasi dari pendidikan itu sendiri. Posisi Indonesia
menduduki peringkat 10 dari 14 negara berkembang di kawasan Asia Pasifik.
Peringkat ini dilansir dari laporan monitoring global yang dikeluarkan lembaga
PBB, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Penelitian terhadap kualitas pendidikan dasar ini dilakukan oleh Asian South
Pacific Beurau of Adult Education (ASPBAE) dan Global Campaign for
Education.Studi dilakukan di 14 negara pada bulan Maret-Juni 2005. Rangking
pertama diduduki Thailand, kemudian disusul Malaysia, Sri Langka, Filipina,
Cina, Vietnam, Bangladesh, Kamboja, India, Indonesia, Nepal, Papua Nugini,
Kep. Solomon, dan Pakistan. Indonesia mendapat nilai 42 dari 100 dan memiliki

Universitas Sumatera Utara

rata-rata E. Untuk aspek penyediaan pendidikan dasar lengkap, Indonesia
mendapat nilai C dan menduduki peringkat ke 7. Pada aspek aksi negara, RI
memperoleh huruf mutu F pada peringkat ke 11. Sedangkan aspek kualitas
input/pengajar, RI diberi nilai E dan menduduki peringkat ke 14 (terakhir).
Dari data diatas dapat dilihat bahwa adanya perbedaan yang sangat jauh
dimana dalam hal ini menyebabkan globalisai pendidikan. Maksdunya adalah
bahwa pendidikan merupakan salah satu point menting dalam UNESCO yang
dikerjakan oleh masyarakat dunia. Bila kita mengerucut kewilayah regional
ASEAN banyak dari Negara-negara berkembang berada di ASEAN, lalu
bagamanai mementukan suatu standard risasi pendidikan yang baik antar anggota
ASEAN yang dengan perbedaan system yang ada.
Maka

karena

keberagaram

itulah

ASEAN

menetapkan

ASEAN

Community. ASEAN Community 2015 atau komunitas ASEAN 2015 adalah
sebuah komunitas yang beranggotakan negara-negara 10 ASEAN ( Indonesia,
Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Myanmar, Laos, Brunei Darussalam,
Kamboja dan Vietnam ) yang bertujuan untuk mewujudkan integrasi antara
negara-negara di kawasan ASEAN. Sinergi atau integrasi antar negara ASEAN ini
diharapkan akan membuka peluang harmonisasi antara negara-negara ASEAN
dan juga mewujudkan kerjasama antar negara yang baik dalam bidang sosial,
budaya atau militer. Dasar dari pembentukan komunitas ASEAN 2015 ini adalah
untuk menghadapi tantangan global yang akan datang kemudian sehingga negaranegara ASEAN siap dalam menjawab atau menghadapi tantangan tersebut.
Terdapat tiga pilar dasar yaitu ASEAN Political Security Community, ASEAN
Economic Community, dan ASEAN Socio-Cultural Community.

Universitas Sumatera Utara

ASEAN

Socio

CulturalCommunity

bertujuan

untuk

menciptakan

harmonisasi hubungan antar negara-negara ASEAN dimana dapat menciptakan
kondisi masyarakat yang mengenal kultural tiap-tiap negara ASEAN. Selain itu
bertujuan untuk mewujudakan kondisi sosial masyarakat antara negara-negara
ASEAN yang bersolidaritas kuat dan persatuan yang kokoh antara masyarakat
ASEAN kedepannya sehingga dapat mewujudkan suatu kondisi masyarakatsiap
menghadapai globalisasi dunia.
Dalam menghadapi komunitas ASEAN 2015, negara Indonesia bukan
berarti tanpa ada kendala atau tantangan. Hubungan yang dibangun oleh beberapa
negara tidaklah murni semata-mata atas niat baik tapi selalu ada motif dan intrik
tertentu yang berangkat dari persaingan antar negara dengan negara lainnya.
Sehingga kita sebagai masyarakat Indonesia yang hidup berdasarkan asas
berbangsa dan bernegara harus selalu siap menghadapi tantangan ini dan juga
melakukan upgrading diri agar memiliki kualitas yang siap bersaing dalam
ASEAN Community 2015 ini.5
Upgrading yang dimaksud adalah dalam berbagai bidang. Salah satunya
pendidikan. Salah satu kebijakan ASEAN dalam menangulangi bidang pendidikan
adalah ASEAN University Network.
ASEAN University Network (AUN) adalah sebuah asosiasi universitas
asia didirikan pada November 1995 oleh negara anggota ASEAN termasuk 13
universitas. Setelah pembesaran ASEAN oleh Piagam ASEAN pada tahun 1997
dan 1999, keanggotaan AUN telah meningkat.
5

Hamzah, Saiful .2015,“Kekuatan Indonesia Berdasarkan Tiga Pilar Komunitas ASEAN
2011”,http://www.hmihukumugm.org/2015/03/kekuatan-indonesia-berdasarkan-tiga.html, diakses
pada tanggal 24 july 2017

Universitas Sumatera Utara

AUN sendiri bertujuan untuk menyamaratakan kuaistas pendidikan tinggi
di beberapa negara anggota ASEAN. Mulai dengan penerapan standardsisai dan
persyaratan yang bagaimana kah agar suatu universitas dikatakan asuk dalan AUN
?.
Berdasarkan uraian diatas, maka dirasa dipenting untuk mengkaji lebih lanjut
bagaimana praktik bisnis berkelanjutan ini, hal semacam inilah yang melatar
belakangi penulis untuk membahas dan menyusun sebuah skripsi yang berjudul :
“Tinjauan Hukum Internsional Terhadap Realisasi ASEAN University
Network”

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan apa yang diuraikan pada latar belakang diatas, maka masalah
yang akan diteliti adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kerangka kerja sama anggota ASEAN dalam pengembangan
sumber daya manusia melalui pendidikan tinggi?
2. Bagaimana lingkup AUN dalam ASEAN Community?
3. Bagaimana kebijakan pemerintah Indonesia Terhadap Realisas AUN ?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1.

Tujuan Penulisan
Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan dari penulisan skripsi ini
adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahuibentuk kerangka kerja sama antara anggota
ASEAN yang terutama dalam bidang pendidikan .tinggi.

Universitas Sumatera Utara

b. Untuk mengetahui

ruang lingkup AUN dalam ASEAN

Community.
c. Untuk mengetahui kebijakan Pemerintah Indonesia dalam
Penrealisasian AUN dalam negeri.
2. Manfaat Penulisan
Di dalam penulisan ini sangat diharapkan adanya kegunaan karena nilai
suatu penulisan ditentukan besarnya manfaat yang dapat diambil dari penulisan.
Adapun manfaat yang diharapkan penulis dari penulisan ini antara lain:
1. Manfaat Teoritis
a. Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu
pengetahuan hukum pada umumnya dan hukum internasional khususnya;
b. Hasil penulisan ini harapannya dapat digunakan sebagai refrensi di bidang
karya ilmiah serta bahan penulisan sejenis di masa yang akan datang.
2. Manfaat Praktis
Memberikan informasi kepada para mahasiswa dan akademisi maupun
masyarakat luas supaya dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan dan
penelitian terhadap mahasiswa baik pemerintah terkhusnya dalam biadang
perguruan tinggi di dalam negeri agar dapat menyesuaikan standarisasi
pendiddikan dengannegara lain sehingga meciptakan generasi muda yang
mempunyai pendidikan dan edukasi yang setara dengan negara negara
ASEAN lainnya.
3. Keaslian Penulisan
Skripsi dengan judul: “Tinjauan Hukum Internasional Terhadap Realisasi
ASEAN University Network” merupakan tulisan yang masih baru yang berasal

Universitas Sumatera Utara

dari hasil pemikiran penulis sendiri tanpa adanya jiplakan dari hasil tulisan milik
orang lain dan belum ada tulisan dalam bentuk skripsi yang membahas tentang hal
ini. Bila ditinjau dalam penulisan lingkup ASEAN maka ditemukan beberapahasil
karya yang sudah di muat yang menyinggu ASEAN antara lain :
1. Peran Negara Anggota ASEAN dalam Mewujudkan Penegakan HAM
di Myanmar . ditulis oleh Andi Perwira Sinuraya pada tanggal 12
Desember 2017
2. Peran The United Nation Office of Drugs and Crime ( UNODC )
dalam Kerjasama Penanggulangan Kasus Narkoba dengan NegaraNegara di ASEAN, ditulis oleh Syahba naaidil 2017
3. Tinjauan Yurisdis, Terhaadap Kebijakan Free Flow of Services
Terhadap Tenaga Kerja Terampil Negara-Negara Anggota ASEAN
dalam Implementasi ASEAN Ecomony Community ( AEC) 2015
Ditinjau dari Perspektif Hukum EkonomiInternasional dan Nasional ,
ditulis oleh Yara Olivia pada patnggal 12 May 2016
Demikian juga dengan pembahasan yang diuraikan berdasarkan pemeriksaan
oleh Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara/Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum Fakultas Hukum USU tertanggal
05 Oktober 2016, karya tulis berjudul sama belum pernah ditulis sebelumnya.
Dengan ini penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan keasliannya, baik secara
ilmiah ataupun secara akademik.
D. Tinjauan Kepustakaan

Universitas Sumatera Utara

Penelitian ini memperoleh bahan tulisannya dari buku-buku, laporan-laporan,
dan informasi dari internet.Untuk itu, diberikan penegasan dan pengertian dari
judul penelitian, yakni yang diambil dari sumber-sumber buku yang memberikan
pengertian terhadap judul penelitian ini, ditinjau dari sudut etimologi (arti kata)
dan pengertian-pengertian lainnya dari sudut ilmu hukum maupun pendapat dari
para sarjana sehingga mempunyai arti yang lebih tegas.
1. Pendidikan

adalah

pembelajaran

pengetahuan,

keterampilan,

dan

kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke
generasi

berikutnya

melalui

pengajaran,

pelatihan,

atau

penelitian.Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi
juga memungkinkan secara otodidak.6
Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan

potensi

dirinya untuk memiliki

kekuatan

spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.7
2. Perguruan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang
diselenggarakan untuk mempersiapkan peserta didik untuk menjadi
anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan profesional

6

definisi pendidikan,https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan, diakses pada tanggal 23

july 2017
7

Pendidikan adalah, Undang-Undang No.20 tahun 2003 , pasal 1

Universitas Sumatera Utara

yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu
pengetahuan, teknologi dan kesenian.8
Pendidikan tinggi adalah pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dari
pada pendidikan menegah di jalur pendidikan sekolah (PP 30 Tahun
1990,pasal 1 Ayat 1)
3. ASEAN adalah Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara(Perbara) atau
lebih

populer

dengan

sebutan Association

of

Southeast

Asian

Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi
dari

negara-negaradikawasan Asia

Tenggara,

yang

di

dirikandi Bangkok, 8Agustus1967 berdasarkan DeklarasiBangkok oleh In
donesia,Malaysia, Filipina, Singapura,

dan Thailand.

Organisasi

ini

bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial,
dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, memajukan
perdamaian dan stabilitas di tingkat regionalnya, serta meningkatkan
kesempatan untuk membahas perbedaan di antara anggotanya dengan
damai.9
Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:

1. Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas
wilayah nasional, dan identitas nasional setiap negara
2. Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional
bebas daripada campur tangan, subversif atau koersi pihak luar

8

Definisi perguruan tinggi ,UU 2 tahun 1989, pasal 16, ayat (1)).

9

https://id.wikipedia.org/wiki/Perhimpunan_Bangsa-Bangsa_Asia_Tenggara, diakses
pada tanggal 23july 2017

Universitas Sumatera Utara

3. Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota
4. Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai
5. Menolak penggunaan kekuatan yang mematikanKerja sama efektif
antara anggota
4. ASEAN Community
ASEAN Community adalah perjanjian multilateral antarnegara ASEAN
yang bertujuan untuk memperkuat kerjasama di bidang politik,
keamanaan, sosial budaya, dan ekonomi. Pada tahun 2015, ASEAN
Community akan diberlakukan secara serentak demi terciptanya
komunitas masyarakat
Istilah ASEAN Community atau dalam bahasa Indonesia dikenal
dengan Komunitas ASEAN, di masyarakat kita kadang direduksi hanya
sebagai ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA). Ini tentu tidak sepenuhnya salah, meski juga tidak 100
persen benar. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) hanyalah salah satu
pilar dari 3 (tiga) pilar dalam ASEAN Community yang meliputi PoliticalSecurity Community (Komunitas Politik dan Keamanan), Economic
Community

(Masyarakat

Ekonomi

ASEAN),

and

Socio-Cultural

Community (Komunitas Sosial dan Budaya ASEAN).ASEAN yang
harmonis, makmur, dan terintegrasi.10
5. ASEAN University network

10

https://heriakhmadi.wordpress.com/2016/01/04/asean-community-7-hal-yang-perluanda-ketahui/, diakses pada tanggal 23 july 2017

Universitas Sumatera Utara

Asosiasi universitas Asia didirikan pada November 1995 oleh negara
anggota ASEAN termasuk 13 universitas.Setelah pembesaran ASEAN
oleh Piagam ASEAN pada tahun 1997 dan 1999, keanggotaan AUN telah
meningkat.
Organisasi jejaring universitas di ASEAN yang mempunyai tujuan
utama untuk memperkuat dan memperluas kerjasama di bidang
pendidikan tinggi antar negara ASEAN.
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian dalam penulisan skripsi ini diarahkan kepada penelitian
hukum normatif (penelitian hukum doktriner) dengan mengkaji asasasas hukum dan peraturan perundang-undangan.Penelitian hukum
normatif disebut juga penelitian hukum doktriner. Penelitian
hukumjenis ini mengkonsepsikan hukum sebagai apayang tertulis
dalam peraturan perundang-undangan (law in books) atau hukum
dikonsepsikan sebagai kaidah atau norma yang merupakan sebagai
patokan berperilaku manusia yang dianggap pantas.11
Metode Penelitian Yuridis Naratif yang dilakukan untuk memenuhi
norma-norma hukum internasional yang merupakan hasil terkait AUN
2. Sumber Data
Sumber data penelitian pada umumnya dibedakan antara data yang
diperoleh secara langsung dari masyarakat (data primer) dan dari

11

Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2004, Hlm. 118.

Universitas Sumatera Utara

bahan-bahan kepustakaan (data sekunder).12Metode penelitian hukum
normatif hanya mengenal data sekunder saja.13
Data sekunder tersebut terdiri dari bahan hukum primer, bahan
hukum sekunder dan bahan hukum tersier.14
a. Hukum Bahan Primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat,
terdiri dari:
1. ASEAN charter
2. Peraturan Perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan
penelitian ini.
b. Bahan Hukum Sekunder, yaitu bahan yang memberikan penjelasan
mengenai bahan hukum primer, diantaranya:
1. Buku-buku yang terkait dengan hukum;
2. Artikel di jurnal hukum;
3. Skripsi, Tesis dan Disertasi Hukum;
4. Karya dari kalangan praktisi hukum ataupun akademisi yang
ada hubungannya dengan penelitian ini.
c. Bahan Hukum Tersier, yaitu bahan yang memberikan petunjuk atau
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder,diantaranya
1. Kamus Hukum dan Kamus Bahasa Indonesia;
2. Majalah-majalah yang ada hubungannya dengan penelitian ini;

12

Soejono Soekanto dan Sri Mamuji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tujuan Singkat,
PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2009 ,Hlm.12.
13
Amiruddin dan Zainal Asikin. Op.,Cit. Hlm. 12.
14
Ibid, Hlm.118.

Universitas Sumatera Utara

3. Surat kabar yang memuat kasus tindak pidana pembunuhan
berencana, khususnya yang memuat tentang pendapat para
ahli.

3. Teknik Pengumpulan Data
Pengambilan dan pengumpulan data dilaksanakan dengan cara
penelitian kepustakaan (library research)atau disebut juga dengan
studi dokumen yang meliputi bahan hukum primer, sekunder, dan
tersier. 15 Studi kepustakaan yang dimaksudkan dalam skripsi ini
diterapkan dengan mempelajari dan menganalisa secara sistematis
bahan-bahan yang utamanya berkaitan dengan keterangan ahli dalam
tindak pembunuhan berencana, termasuk juga bahan-bahan yang ada
kaitannya dan dibahas dalam skripsi ini.

4. Analisis Data
Menurut Patton, analisis data adalah proses mengatur urutan data,
mengorganisasikannya dalam suatu pola, kategori, dan satu uraian
dasar. 16 Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data
yang tersedia dari berbagai sumber. 17 Adapun yang menjadi sumber
utama dalam penulisan skripsi ini adalah data sekunder.Analisis data
dalam penelitian hukum menggunakan metode pendekatan kualitatif,

15

Ibid, Hlm. 38.
Lexy J. Moeleong, Metodeologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung,
1999, Hlm. 103.
17
Ibid, Hlm. 190.
16

Universitas Sumatera Utara

karena tanpa menggunakan rumusan statistik, sedangkan penggunaan
angka-angka hanya sebatas pada angka presentase sehingga diperoleh
gambaran yang jelas dan menyeluruh mengenai masalah yang diteliti.
.

F. Sistematika Penulisan
Sistem penulisan skripsi ini dibagi dalam beberapa bagian yang
tersebut dalam beberapa bab, dimana masing-masing bab diuraikan
masalahnya secara tersendiri,namun masih dalam konteks yang berkaitan
satu dengan yang lainnya.
Secara sistematis gambaran skripsi ini sebagai berikut:

BAB I

: PENDAHULUAN
Bab ini menggambarkan latar belakang, perumusan masalah, tujuan
penelitian,

manfaat

penelitian,

keaslian

penulisan,

tinjauan

kepustakaan yang membahas pengertian keterangan ahli, pengertianmpengria umum tentang pendidikan , perguruan tinggi , ASEAN ,
ASEAN Community dan ASEAN University Network. serta metode
penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II :ASPEK HISTORY & YURIDIS DARI ASEAN COMMUNITY
Pada bab ini akan membahas sejarah ASEAN dan kedudukannya
sebagai organisasi intenasional serta bagaimana lahirnya kesepakatan
ASEAN community dan kedudukan Posisi AUN
BAB III : KEBIJAKAN KARYA ASEAN BIDANG PENDIDIKAN TINGGI
DALAM KEBIJAKAN AUN .

Universitas Sumatera Utara

Pada bab ini menejelaskan sejarah terbentuknya AUN serta tujuan dan
ruang lingkup AUN mengenai kebijakannya dan kesepatakan negara
terhadap kebijaka itu
BAB IV : PENERAPAN AUN DI NASIONAL
Pada bab ini menjelaskan bagaimana era globalisasi di bidang
pendidikan yang dimana pentingnya AUN bagi system pendidikan
indonesia dan bagaimana kebijakan pemerintah terhadapnya dalam
bentuk penerapannya dalam system pendidikan terumatama di
pendidikan tinggi
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merumuskan suatu kesimpulan dari pembahasan yang dilanjutkan dengan
memberikan saran yang diharapkan dapat berguna di dalam praktek

Universitas Sumatera Utara