Kehidupan Sosial Ekonomi Nelayan Desa Percut (Dusun Bagan) Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

Kehidupan Sosial Ekonomi Nelayan Desa Percut (Dusun Bagan) Kecamatan
Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

ABSTRAK

Latar belakang penulisan ini berangkat dari kehidupan masyarakat nelayan
di Indonesia khususnya nelayan tradisional yang selalu di identikkan dengan
kemiskinan. Ditengah kondisi laut Indonesia yang menyediakan potensi yang
begitu besar, terdapat kenyataan pahit dimana masyarakat nelayan belum juga
bisa keluar dari lingkaran kemiskinan. Kondisi demikian merupakan kenyataan
yang tidak dapat di pungkiri sehingga perlu untuk diteliti mengenai kehidupan
sosial ekonomi nelayan dan faktor yang menyebabkan kemiskinan tersebut.
Penelitian ini dilakukan di dusun Bagan Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang. Bagan merupakan sebuah Dusun yang berada di desa
Percut kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Lokasi ini menjadi
tempat penelitian karena wilayah ini merupakan wilayah pesisir yang mayoritas
penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan. Adapun tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana kehidupan sosial ekonomi nelayan khususnya
nelayan tradisional di dusun Bagan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan dalam penelitian ini terbagi
menjadi 3 bagian, yaitu informan utama, informan kunci dan informan tambahan.

Informan utama yaitu terdiri dari 2 orang nelayan pencari kerang dan 1 orang
nelayan jaring gembung. Informan kunci yaitu istri nelayan dan anak nelayan.
informan tambahan yaitu toke kerang dan kepala dusun 18. Teknik pengumpulan
data dilakukan dengan observasi partisipatif dan wawancara mendalam.
Berdasarkan data yang telah diperoleh dari lapangan dan di analisis maka
kehidupan sosial ekonomi masyarakat nelayan tergolong miskin. Hal tersebut
dikarenakan kehidupan nelayan tradisional sepenuhnya bergantung pada hasil
tangkapan yang diperoleh dari laut. Kondisi miskin pada nelayan tradisional di
Bagan Percut dapat terlihat dengan jelas melalui keadaan rumah yang kurang
layak, pendapatan nelayan yang tidak menentu, anak-anak nelayan yang
mengalami putus sekolah akibat orangtua tidak sanggup menyekolahkan. Kondisi
demikian bukanlah suatu keadaan yang otomatis terjadi pada kehidupan nelayan
tradisional melainkan terdapat berbagai hal yang menyebabkannya sebagai
berikut: kebiasaan nelayan yang menghabiskan penghasilan sehari untuk
kebutuhan sehari, gaya hidup boros/ tidak menabung, keterbatasan kemampuan
modal usaha, keterbatasan kualitas sumber daya manusia, sistem pemasaran hasil
tangkapan, dampak negatif program struktural pemerintah dan termasuk kondisi
alam.

Kata kunci: Kemiskinan, nelayan, Kehidupan Sosial Ekonomi, Pendapatan.

i
Universitas Sumatera Utara

Social-Economics Life of Fisherman in the Percut Village (Bagan Village)
Percut Sei Tuan Sub-district Deli Serdang Districts

ABSTRACK

Background of this writing departs from the life of fishermen community in
Indonesia, especially traditional fishermen who always in identical with poverty.
Indonesia's marine conditions that provide such a huge potential, in fact there is a
bitter reality where fishing communities have not been able to get out of the circle
of poverty. Such a condition is a reality that can not be denied so it is necessary to
be studied about the socio-economic life of fishermen and the factors that cause
the poverty. This research was conducted in Bagan Village Percut Village Percut
Sei Tuan Sub-district Deli Serdang Districts. Bagan is a village located in Percut
village, Percut Sei Tuan, Deli Serdang District. This location is a place of research
because this region is a coastal area that the majority of the population livelihood
as fishermen. The purpose of this study is to find out how the social life of the
fisherman's economy, especially the traditional fishermen in Bagan Village. This

research uses qualitative research method with case study approach. Informants in
this study are divided into 3 parts, namely the main informants, key informants
and additional informants. The main informant consisted of 2 fishermen and 1
Fisherman nets of bloated fish. Key informants are fishermen's wife and
fisherman's son. Additional informants is Skipper shells and head of Village 18.
Data collection techniques were conducted with participative observation and indepth interviews. Based on the data that have been obtained from the field and in
the analysis of the socio-economic life of the fishing community is poor. This is
because the traditional fishing life is entirely dependent on the catch obtained from
the sea. The poor condition of traditional fishermen in Bagan Percut can be seen
clearly through the condition of less decent housing, uncertain fishermen's income,
fishermen children who have dropped out because parents can not afford to send
their children to school. Such a condition is not an automatic situation in the life of
traditional fishermen but there are various things that cause it as follows: the habit
of fishermen who spend a day's income for daily needs, extravagant / non-saving
lifestyles, limited capital capabilities, limited human resource quality, Marketing
of the catch, the negative impacts of the government's structural program and
including the natural conditions.

Keywords: Poverty, Fisherman, Socio-Economic Life, Income.


ii
Universitas Sumatera Utara