Optimalisasi Kinerja Dokter Gigi melalui Pendekatan Postur Kerja dan Biomekanika untuk Mengurangi Kelelahan Otot Deltoid

ABSTRAK

Kinerja merupakan tingkat keberhasilan yang diraih oleh pekerja dalam
melakukan suatu aktivitas kerja dengan merujuk kepada tugas yang harus
dilakukannya. Kegiatan dokter gigi dalam mengarahkan kaca mulut ke gigi
pasien mengalami keluhan sakit di sekitar bahu sebelah kiri (otot deltoid).
Kegiatan tersebut berada pada keadaan statis dari awal hingga selesai
menangani 1 orang pasien. Kinerja dokter gigi yaitu waktu istirahat yang
dibutuhkan menjadi lama akibat kelelahan pada otot. Apabila otot menerima
beban statis secara berulang dan dalam waktu yang lama, maka akan
menyebabkan keluhan yang berupa kerusakan sendi, ligamen dan tendon.
Kelelahan otot ini bisa diakibatkan karena postur kerja yang kurang benar.
Beban otot dapat dievaluasi dengan menggunakan postur kerja dan biomekanika
kerja.
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah menganalisis dan
mengoptimalkan kinerja dokter gigi melalui waktu istirahat operator dokter gigi
untuk mengurangi kelelahan otot deltoid. Metode yang digunakan adalah metode
postur kerja Rapid Upper Limb Assesment (RULA) dan biomekanika dengan
menghitung energi yang dibutuhkan otot deltoid.
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan metode RULA (Software
CATIA) adalah pekerjaan pemasangan gigi palsu memiliki postur tubuh

berbahaya dan perlu diperbaiki segera. Simulasi durasi waktu statis optimum
dengan postur kerja aktual menggunakan software 3DSSPP adalah 0,5 menit
pada pergelangan tangan, 2,9 menit pada siku dan 3,3 menit pada bahu. Selain
postur kerja, kelelahan otot deltoid juga dapat dinilai dengan biomekanika yaitu
energi otot deltoid sebelah kiri adalah 17,13 kalori. Berdasarkan penilaian postur
kerja dan biomekanika, maka diusulkan perancangan kursi dokter gigi yang
memiliki penyangga untuk siku dan lengan dengan rentang persentil 5th sampai
persentil 95th. Energi otot deltoid sebelah kiri yang dibutuhkan berkurang sebesar
34,76% dari sebelumnya. Dan Waktu istirahat dokter gigi setelah menangani 1
pasien berkurang sebesar 34,67% dari sebelumnya. Dengan demikian, waktu
istirahat dokter gigi terminimasi.
Kata Kunci: Kelelahan Otot, RULA, Biomekanika

Universitas Sumatera Utara