Analisis Pengaruh Penggunaan Toko Online Terhadap Peningkatan Penerimaan Usaha Mikro di Kecamatan Medan Area

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1

Pengertian Toko Online
Toko online atau e-Commerce mulai muncul di tahun 1990-an melalui

adanya inisiatif untuk mengubah paradigma transaksi jual beli dan pembayaran
dari cara konvensional ke dalam bentuk digital elektronik berbasiskan komputer
dan jaringan internet. Menurut Hidayat (2008:5) Toko Online atau e-Commerce
adalah suatu tindakan melakukan transaksi bisnis secara elektronik dengan
menggunakan internet sebagai media komunikasi yang paling utama dan
berhubungan dengan pembelian dan penjualan barang atau jasa melalui internet,
khususnya World wide web.
Toko Online sering disebut juga dengan istilah e-Commerce atau Toko
Daring adalah kegiatan pembelian barang dan jasa melalui media internet atau
salah satu bentuk perdagangan elektronik yang digunakan untuk kegiatan
transaksi penjual ke penjual ataupun penjual ke konsumen. (id.m.wikipedia.org)
2.1.2


Komponen Toko Online
e-Commerce menurut Hidayat (2008:7) memiliki beberapa komponen

standar. Komponen e-Commerceadalah sebagai berikut:
a. Produk : Banyak jenis produk yang dapat dijual melalui internet seperti
komputer (hardware, software, aksesoris), buku (e-book), musik, baju,
mainan anak-anak, dan sebagainya.
9

Universitas Sumatera Utara

b. Tempat menjual produk (a place to sell) : tempat menjual adalah internet
yang berarti harus memiliki domain dan hosting.

c. Promosi : promosi pada internet terdiri dari periklanan, penjualan produk,
penjualan dan hubungan masyarakat. Promosi dibuat semenarik mungkin
agar masyarakat mengetahui produk yang dijual.

d. Cara menerima pesanan : cara menerima pesanan bisa dari berbagai
macam bentuk, yakni bisa melalui e-mail, sms, atau media sosial lainnya .


e. Cara pembayaran terbagi dua yaitu :

- Cash on delivery (COD): sistem pembayaran dimana pembeli telah
sepakat dengan penjual untuk melakukan transaksi disuatu tempat yang telah
mereka tentukan sebelumnya. COD biasa dilakukan apabila jarak antara
penjual dengan pembeli tidak terlalu jauh atau masih satu daerah.

- Transfer : pembayaran ditujukan kerekening yang akan dikirim
biayanya yang telah disepakati antara penjual dan pembeli.

f. Metode pengiriman : pengiriman bisa dilakukan melalui jasa-jasa
pengiriman seperti tiki, JNE, dan lainnya. Atau mengunduh jika produk yang
dijual memungkinkan untuk itu (e-book, software).

10

Universitas Sumatera Utara

2.1.3


Kelebihan e-Commerce
Beberapa kelebihan yang dimiliki bisnis dengan cara e-Commerce

(Hidayat, 2008:5) diantaranya sebagai berikut :
a. Murah dan efisien
Hasil riset yang dilakukan oleh sebuah konsultan asing ternama pada
tahun 1997 menyimpulkan bahwa ongkos transaksi perbankan yang
dilakukan melalui internet jauh lebih murah dari pada yang dilakukan
melalui ATM, Telepon, dan Kantor cabang.Selain modal pembuatan
yang murah, biaya operasional Toko Online juga jauh berbeda dengan
operasional toko secara fisik.Umumnya biaya operasional yang
diperlukan untuk penanganan Toko Online yang masih bisa dikelola
sendiri adalah biaya akses internet yang bahkan bisa gratis jika
menggunakan hotspot.
b. Akses tanpa batas
Saat sebuah bisnis memiliki alamat di internet (URL), apa yang
ditampilkan akan bisa diakses oleh pengunjung dari belahan dunia
manapun. Semakin sering alamat tersebut dikunjungi,semakin besar
pulak potensi untuk mendapatkan revenue.


11

Universitas Sumatera Utara

c. Revenue stream
Selain biaya operasional yang murah, e-Commerce sangat mungkin
memberikan revenue yang bisa jadi sulit diperoleh melalui cara yang
konvensional.
d. Memperpendek jarak
Pengiriman produk yang bisa dilakukan secara online memungkinkan
pengiriman dilakukan dengan seketika.
2.1.4

Manfaat dan Konsekuensi e-Commerce
e-Commerce tentu dapat memberikan manfaat, tidak hanya bagi
perusahaan, namun juga bagi konsumen dan masyarakat, disamping itu ecommerce juga memiliki kekurangan yang dihadapi oleh massyarakat umum.
Manfaat yang dapat diperoleh dari e-Commerce bagi organisasi
menurut Suyanto (2003:50-51) adalah :
1. e-Commerce memperluas marketplace hingga ke pasar nasional dan

internasional.
2. e-Commerce
pendistribusian,

menurunkan
penyimpanan

biaya
dan

pembuatan,
pencarian

pemrosesan,

informasi

yang

menggunakan kertas.

3. e-Commerce memungkinkan pengurangan inventory dan overhead
dengan menyederhanakan supply chain management

12

Universitas Sumatera Utara

4. e-Commerce mengurangi waktu antara pengeluaran modal dan
penerimaan produk barang dan jasa.
5. e-Commerce mendukung upaya-upaya business process reegineering.
6. e-Commerce memperkecil biaya telekomunikasi internet lebih murah..
7. Keuntungan lainnya meliputi, layanan konsumen dan produktivitas
meningkat dan akses informasi lebih cepat.
Selain itu menurut Suyanto (2003:52) e-Commerce mempunyai manfaat bagi
masyarakat, antara lain :
1. Memungkinkan orang untuk bekerja didalam rumah dan tidak harus
keluar rumah untuk berbelanja.
2. Memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan harga lebih
rendah.
Keuntungan toko online (Juju, 2010:8) bagi penjual adalah sebagai berikut:

1. Jangkauan pasar lebih luas. Dengan Toko Online, selain bisa menjual
barang dilokasi nyata penjual juga bisa menjual barang secara online
keseluruh tempat yang ada di Indonesia, bahkan hingga keluar negeri.
2. Bagi penjual yang tidak memiliki bangunan fisik berupa toko tentu
akan lebih menghemat biaya sebab barang yang dijual hanya perlu
dipajang di Toko Online saja.
3. Tidak memerlukan banyak karyawan.

13

Universitas Sumatera Utara

4. Bisa menjual barang sesuai dengan kebutuhan.
5. Informasi barang yang dijual bisa lebih banyak, sehingga pembeli dan
konsumen memiliki banyak gambaran mengenai barang yang hendak
dibeli.
Menurut Nuryanti (2013) dan Dewi (2011), dampak negatif perdagangan
elektronik pada umumnya sebagai berikut:
1. Meningkatkan individualisme
Pada perdagangan elektronik, seseorang dapat bertransaksi dan

mendapatkanbarang/jasa yang diperlukannya tanpa perlu bertemu
dengan siapapun. Inimembuat beberapa orang menjadi berpusat pada
diri sendiri (egois) sertamerasa dirinya tidak terlalu membutuhkan
kehadiran orang lain dalamhidupnya.
2. Terkadang menimbulkan kekecewaan
Apa yang dilihat di layar monitor komputer kadang berbeda dengan
apa yangdilihat secara kasat mata. Seseorang yang membeli lukisan di
internetmungkin suatu saat akan mendapati lukisannya tidak memiliki
warna yangsama dengan apa yang dilihatnya di layar monitor.
3. Time lag serah terima barang yang lebih lama/peluang kerugian
finansial. Kehilangan dari segi finansial sering terjadi secara langsung
karena kecurangan, konsumen telah mentransfer uang melalui bank
yang telah disepakati, tapi barang yang diinginkan tidak sampai
tujuan. Hal ini sering terjadi pada konsumen yang kurang teliti .
14

Universitas Sumatera Utara

4. Kemungkinan kehilangan kepercayaan konsumen
Berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja

oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan.
Memberi informasi yang tidak benar dan menyebarluaskan informasi
tersebut sehingga konsumen tidak ingin berbelanja di Toko Online.
5. Kerugian yang tidak terduga akibat ketergantungan pada sistem
dengan internet. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan
sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan
faktor manusia, atau kesalahan sistem dapat merugikan para pedagang.
2.1.4

Diversifikasi Produk
Strategi diversifikasi produk merupakan salah satu strategi yang penting

didalam meningkatkan penerimaan usaha mikro. Menurut Tjiptono (2008:132)
diversifikasi dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu :
1. Diversifikasi konsentris dimana produk-produk baru yang diperkenalkan
memiliki kaitan atau hubungan dalam hal pemasaran, tekonologi dengan
produk yang sudah ada.
2. Diversifikasi horisontal dimana perusahaan menambah produk-produk
baru yang tidak berkaitan dengan produk yang sudah ada, tetapi dijual
kepada pelanggan yang sama.

3. Diversifikasi konglomerat dimana produk-produk yang dihasilkan sama
sekali baru tidak memiliki hubungan dalam hal pemasaran maupun

15

Universitas Sumatera Utara

teknologi dengan produk yang sudah ada dan dijual kepada pelanggan
yang berbeda.
2.1.5

Kriteria Usaha
Berdasarkan UU Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) No.20 tahun

2008 pada Bab IV pasal 16 menetapkan kriteria UMKM sebagai berikut:
1. Kriteria usaha mikro adalah sebagai berikut :
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,- (lima
puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha.
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,(tiga ratus juta rupiah).

c. Perusahaan industri yang tenaga kerjanya antara 1-4 orang.
2. Kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut :
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,- (lima puluh
juta rupiah) sampai paling banyak Rp 500.000.000,- (lima ratus
juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,- (tiga
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,(dua miliyar lima ratus juta rupiah).
c. Perusahaan industri yang tenaga kerjanya 5-19 orang.

16

Universitas Sumatera Utara

3. Kriteria usaha menengah adalah sebagai berikut :
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,- (lima ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,(sepuluh miliyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha.
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,(dua miliyar lima ratus juta rupiah) sampai paling banyak Rp
50.000.000.000,- (lima puluh miliyar rupiah).
c. Perusahaan industri yang tenaga kerjanya 19-99 orang.
2.1.6

Penerimaan
Menurut

Rahardja

(2002)

penerimaan

(revenue)

adalah

total

pendapatanyang diterima oleh produsen berupa uang yang diperoleh dari hasil
penjualan barang yang diproduksi. Beberapa konsep penerimaan adalah sebagai
berikut :
a. Penerimaan Totalatau Total Revenue (TR)
TR adalah penerimaan seluruhnya yang diterima oleh produsen
dari hasil penjualan. Dengan rumus TR = P x Q
P = harga setiap barang yang dijual
Q = jumlah barang yang dijual
b. Penerimaan Rata-rata atau Avarage Revenue (AR)

17

Universitas Sumatera Utara

AR adalah penerimaan produsen per unit barang yang
dijualnya. Dengan rumus AR = TR / Q
TR = Total Revenue
Q = Jumlah barang yang dijual
c. Penerimaan Marjinal (MR)
MR adalah kenaikan penerimaan total yang disebabkan oleh
tambahan penjualan sebesar satu unit. MR = ∆TR / ∆Q
∆TR = Rata-rata Total Revenue
∆Q = Rata-rata jumlah barang yang dijual
2.1.7

Pertumbuhan MikroEkonomi
Sukirno (2008:21) menerangkan arti teori mikroekonomi dengan

menterjemahkan masing-masing perkataan dalam istilah tersebut tidak akan
memberikan penerangan yang tepat mengenai arti dari konsep mikroekonomi.
Arti yang sebenarnya hanya akan dapat dilihat dari corak dan ruang lingkup
analisis yang terdapat dalam teori tersebut. Analisis ini dibuat berdasarkan
kapada pemikirian bahwa (i) kebutuhan dan keinginan manusia tidak terbatas,
sedangkan (ii) kemampuan faktor-faktor produksi menghasilkan barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat adalah terbatas.
Berdasarkan kepada kedua pemikiran ini, teori mikroekonomi bertitik tolak
kepada pemisalan bahwa faktor-faktor produksi yang tersedia selalu sepenuhnya
digunakan. Keadaan ini mendorong masyarakat untuk memikirkan cara yang
paling efisien dalam menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia.
18

Universitas Sumatera Utara

Dalam teori mikroekonomi masalah di atas dibagi dan dibedakan menjadi
tiga persoalan, yaitu :
1. Interaksi di Pasar Barang
Dilihat dari pandangan mikroekonomi suatu perekonomian itu
merupakan gabungan dari berbagai jenis pasar, termasuk pasar
barang.Dalam teori ekonomi, pasar adalah suatu institusi, yang pada
umumnya tidak wujud secara fisik, yang mempertemukan penjual dan
pembeli suatu barang.Teori mikroekonomi tidak menerangkan operasi
keseluruhan pasar tersebut secara serentak.Tetapi teori mikroekonomi
menerangkan tentang interaksi antara penjual dan pembeli di suatu
pasar barang.
2. Tingkah Laku Penjual dan Pembeli
Dalam analisis ini, teori mikroekonomi bertitik tolak dari dua
pemisalan. Pemisalan yang pertama: para pembeli dan penjual
menjalankan kegiatan ekonomi secara rasional. Pemisalan yang kedua:
para pembeli dan penjual berusaha memaksimum kepuasan yang
mungkin

dinikmatimya,

sedangkan

para

pembeli

berusaha

memaksimumkan keuntungan yang akan dinikmatinya.
3. Interaksi di Pasaran Faktor
Interaksi antara pembeli dan penjual diberbagai pasaran faktor
produksi akan menentukan harga faktor produksi dan banyaknya
jumlah faktor produksi yang akan digunakan.
19

Universitas Sumatera Utara

2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian Aron, Irwin, C.Edward (2003) yang berjudul “ Product Category
Dependent Consumer Preferences For Online And Offline Shopping Features And
Their Influence On Multichannel, Retail Alliances.” Hasil penelitian bahwa dari 8
kategori produk yang dijual, seperti baju merupakan produk paling banyak digemari
untuk berbelanja.Produk elektronik juga banyak digemari oleh masyarakat dan diikuti
oleh produk lainnya seperti barang olahraga, cd, buku, perangkat lunak komputer,
produk kesehatan, dan tiket pesawat.Selain itu, penelitian ini dapat membantu
pedagang dalam mengatasi kekurangan dan keterbatasan mepromosikan barang
dagangan. Para pedagang mempunyai berbagai macam cara untuk mempromosikan
produk yang dijual sehingga konsumen dapat memilih produk apa yang diinginkan.
Dengan adanya pedagang, kebutuhan untuk berbelanja online berbeda berdasarkan
produk yang diinginkan karena keuntungan dan kerugian yang dirasakan oleh
konsumen.
Penelitian Mochamad Ridzky (2011) yang berjudul : “Analisis Pengaruh
Harga, Jenis Media Promosi, Resiko Kerja, Dan Keragaman Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Via Internet Pada Toko Online (Studi Kasus Pada Toko
Fashion Online Yang Bertindak Sebagai Reseller Yang Ada Di Indonesia). Penelitian
ini menunjukkan bahwa jenis media promosi dan keragaman produk terbukti
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen keputusan

20

Universitas Sumatera Utara

pembelian.Sedangkan satu variabel independen resiko kinerja berpengaruh positif
tetapi tidak signifikan terhadap variabel dependen keputusan pembelian.
Penelitian Ginanjar Sri Lakutomo (2014) yang berjudul : “ Analisis
Pemasaran Terhadap Bisnis Online (e-Commerce) Dalam Jaringan Sosial Internet “.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh perkembangan teknologi menyebabkan
dunia perdagangan dituntut untuk menawarkan sebuah konsep perdagangan baru
melalui jaringan internet.Akan tetapi melalui pasar e-Commerce sekarang ini belum
berdampak besar terhadap peningkatan penjualan dan omset. Salah satu teknologi
informasi yaang sampai saat ini banyak digunakan oleh masyarakat dunia adalah
internet sedangkan e-Commerce merupakan salah satu cara yang efektif untuk
meningkatkan penjualan dan omset.
Penelitian Lestari Nining (2016) yang berjudul “ Persepsi Konsumen
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Sepatu di Lazada (Studi Kasus Pada
Mahasiswa Prodi Teknik Informatika STMIK Global Informatika Palembang) “.
Hasil penelitiaan menunjukkan bahwa mahasiswa lebih memilih berbelanja di Lazada
karena memiliki fitur-fitur dan kemudahan dalam menggunakan aplikasi Lazada
dengan kategori produk berdasarkan kategori terpopuler dan terbaik serta pemberian
voucher kepada konsumen pada setiap momen. Lazada juga memiliki bentuk yang
bervariasi dan juga harga produk yang sesuai dengan kualitas produk yang
diinginkan.

21

Universitas Sumatera Utara

2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan sintesi dan teori-teori yang digunakan dalam
penelitian sehingga mampu menjelaskan secara oprasional variabel yang diteliti,
menunjukkan hubungan antar variabel yang diteliti dan mampu membedakan nilai
variabel pada berbagai populasi dan atau yang berbeda (Sugiyono,2008:477).
Berdasarkan konsep teori diatas maka dapat digambarkan kerangka konseptual dari
penelitian, yaitu sebagai berikut :

Shopee

Lazada
Pedagang Mikro
Bukalapak

Peningkatan
Penerimaan
Pedagang

Tokopedia

Direct Selling

Dealmedan

Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

Dalam penelitian ini pedagang mikro yang berjualan secara langsung lebih
memilih untuk memasarkan produk/barang dagangannya melalui media Toko
22

Universitas Sumatera Utara

Onlineseperti: Shopee, Lazada, Bukalapak, Tokopedia, dan Dealmedan. Selain
kemudahan berbelanja yang ditawarkan oleh Toko Online, kemudahan dalam
pembayaran juga merupakan salah satu alasan pedagang mikro untuk berjualan
melalui Toko Online.Melalui Toko Online penerimaan pedagang semakin
meningkat.Dengan adanya Toko Online para pedagang mikro bisa mencakup semua
konsumen dengan memasukan gambar dagangannya dan juga pedagang mikro dapat
mendapatkan keuntungan yang cukup besar.Selain itu, para pedagang mikro yang
berjualan dengan menggunakan media Toko Online juga dapat memberikan diskon
atau potongan harga pada produk tertentu yang membuat konsumen membeli barang
dagangannya.
2.4

Hipotesis
Ada perbedaan jumlah penerimaan pedagang mikrodiKecamatan Medan Area

sebelum dan sesudah berjualan melalui Toko Online.

23

Universitas Sumatera Utara