Studi Komparatif Peran Koperasi dan Credit Union (CU) Terhadap Pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) di Kecamatan Medan Area

(1)

SKRIPSI

STUDI KOMPARATIF PERAN KOPERASI DAN CREDIT UNION (CU) TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL (UMK) DI

KECAMATAN MEDAN AREA

OLEH

MARTA ARISA PANGARIBUAN 100523019

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

ABSTRAK

STUDI KOMPARATIF PERAN KOPERASI DAN CREDIT UNION (CU) TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL (UMK) DI

KECAMATAN MEDAN AREA

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Koperasi dan Credit Union (CU) terhadap pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) di Kecamatan Medan Area. Data yang digunakan adalah data primer, yaitu data yang diperoleh dari anggota Koperasi Bina Kasih dan anggota Credit Uninon (CU) Maju Bersama melalui observasi dan wawancara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner).

Dalam menganalisis bagaimana peran koperasi dan Credit Union terhadap pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) dengan menggunakan Analisi Data Mean dan Uji Non Parametrik Wilcoxon Signed Rank dengan melihat 4 (empat) faktor yaitu Faktor Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Faktor Pembiayaan dan Permodalan, Faktor Produksi dan Faktor Pemasaran dan Jaringan Usaha. Hasil dari Uji Non Parametrik Wilcoxon Signed Rank diperoleh bahwa terdapat perbedaan pengaruh sebelum dan sesudah menjadi anggota koperasi serta sebelum dan sesudah menjadi anggota Credit Union (CU) dengan nilai rank dimana Credit Union lebih berpengaruh terhadap pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) di Kecamatan Medan Area.

Hasil analisis mean menunjukkan persentase tingkat persetujuan sebelum dan setelah menjadi anggota koperasi dan Credit Union (CU) dimana hasil tersebut menunjukkan bahwa adanya peran dari kopersai dan Credit Union terhadap pengembangan UMK. Hasil Uji Non Parametrik Wilcoxon Signed Rank manunjukkan bahwa nilai Asymptotic Significance (2-tailed) dengan taraf nyata (Sig) α = 0.05 dengan kriteria pengujian p-value < 0.05 maka H0 ditolak yang artinya terdapat perbedaan

pengaruh sebelum dan sesudah menjadi anggota koperasi serta sebelum dan sesudah menjadi anggota Credit Union (CU). Dari hasil nilai Sum of Rank menunjukkan bahwa untuk Faktor Pengembangan SDM dan Faktor Permodalan dan Pembiayaan Credit Union lebih berperan terhadap Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan untuk Faktor Produksi Koperasi lebih berperan terhadap Pengembangan Usaha Mikro Kecil sedangkan untuk Faktor Pemasaran dan Jaringan Usaha Koperasi dan Credit Union memiliki peran yang sama terhadap Pengembangan Usaha Mikro Kecil.


(3)

ABSTRACT

The Comparative Study of the Role of Cooperatives and Credit Union to The Developing of Small Micro

The purpose of this study was to determine the role of Cooperatives and Credit Union towards the development of Small Micro. Data had been used is primary data getting obtained from Cooperatives of Bina Kasih and Credit Union of Maju Bersama members through observation and direct interviews using by questioners.

In analyzing how the role of co-operatives and Credit Unions (CU) for the development of small micro used by Mean analysis and Non Parametric Test Wilcoxon Signed Rank based on four factors like human resource development factor, financing and capital factor, production factor, marketing and business networks factor. The result result obtained from Non Parametric Test Wilcoxon Signed Rank there’s influence the difference before and after the Cooperatives members and influence difference before and after Credit Union members with which the Credit Union rank value has more influence on business development small micro in Medan Area Sub-District.

The result by using Mean analysis showed that the percentage can explain the agreement of respondents before and after Cooperatives and Credit Union member whereas it can showed that the cooperatives and credit union have the role towards the development of small micro. The result by using a Non Parametric Test Wilcoxon Signed Rank showed that the value of Asymptotic Significance (2-tailed) to the real level (sig) of α=0.05 by testing criteria p-value < 0.05 then H0 rejected it means there’s

influence the difference before and after the Cooperatives members and influence difference before and after Credit Union members. The value Sum of Rank showed that the Credit Union have role towards the development of Small Micro based on Human Resource Factor and Financing and Capital Factor and Cooperatives have role towards the development of small micro based on Production Factor, whereas based on Marketing and Business Network both of them have similar role towards The Development of Small Micro.

Keywords: Co-operatives, Credit Union (CU), Business Development of Small Micro.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang atas kasih dan berkatNya penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi berjudul “Studi Komparatif Peran Koperasi dan Credit Union (CU) Terhadap Pengembangan Usaha Mikro

Kecil (UMK) di Kecamatan Medan Area”.

Penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi di Departemen Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera Utara dan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Tentunya dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, maka penulis dengan terbuka mengharapkan masukan dari berbagai pihak.

Dalam kesempatan ini, penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini dan juga penyelesaian studi penulis, terutama kepada:

1. Kedua orangtua tercinta Pdt. M. Pangaribuan, STh dan S. br. Simamora atas kasih dan sayangnya dan seluruh dukungan baik moril maupun materil, serta kepada keluarga tersayang Martin, Anggelia, Binner, Yosafat dan seluruh keluarga besar penulis yang telah banyak memberikan semangat dan dukungannya.

2. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Wahyu Ario Pratomo, S.E., M.Ec. selaku Ketua Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Bapak Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si. selaku Sekretaris Departemen Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera Utara.


(5)

4. Bapak Irsyad Lubis, S.E., M.Soc.Sc., Ph.D selaku Ketua Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Bapak Paidi Hidayat, S.E., M.Si. selaku Sekretaris Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Inggritta Gusti Sari Nasution, S.E., M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya dan memberi masukan dari awal sehingga terselesaikannya skripsi ini.

6. Bapak Irsyad Lubis, S.E., M.Soc.Sc., Ph.D, selaku dosen pembaca dan penilai yang telah banyak meluangkan waktunya dan memberi masukan dari awal sehingga terselesaikannya skripsi ini.

7. Seluruh staf pengajar dan Staf pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, terutama Departemen Ekonomi Pembangunan.

8. Seluruh responden Koperasi Bina Kasih dan Credit Union (CU) Maju Bersama yang ada di Kecamatan Medan Area yang bersedia memberikan informasi kepada penulis.

9. Kepada seluruh teman-teman stambuk 2010 Ekonomi Pembangunan Ekstensi yang sama-sama saling memberikan semangat, doa dan dukungannya pada saat pengerjaan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga hasil penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak, termasuk penulis sendiri.

Medan, Juli 2013 Penulis,


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Abstrak ... i

Abstract ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... iv

Daftar Tabel ... v

Daftar Gambar ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Perumusan Masalah ... 4

1.3.Tujuan Penelitian ... 4

1.4.Manfaat Penelitian ... 4

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori ... 6

2.1.1.Pengertian Usaha Mikro Kecil (UMK) ... 6

2.1.2.Pengertian Koperasi ... 7

2.1.2.1. Sejarah Perkembangan Koperasi... 9

2.1.2.2. Landasan Koperasi... 11

2.1.2.3. Azas Koperasi... 11

2.1.2.4. Sisa Hasil Usaha (SHU)... 12

2.1.3.Sejarah Credit Union (CU) ... 13

2.1.4.Pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) ... 16

2.1.5.Peran Koperasi terhadap UMK ... 20

2.1.6.Peran Credit Union terhadap UMK ... 21

2.1.7.Penelitian Terdahulu ... 23

2.2. Kerangka Pemikiran Konseptual ... 24

2.2.1.Hipotesis ... 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 26

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

3.2.1. Tempat Penelitian ... 26

3.2.2. Waktu Penelitian ... 26

3.3. Defenisi Operasional... 26

3.4. Skala Pengukuran Variabel ... 27

3.5. Populasi dan Sampel Penelitian ... 28

3.5.1. Populasi Penelitian ... 28

3.5.2. Sampel Penelitian ... 28

3.6. Jenis Data ... 31

3.7. Metode Pengumpulan Data ... 31

3.7.1. Kuesioner atau Teknik Angket ... 31

3.7.2. Wawancara... 32

3.7.3. Studi Dokumentasi ... 32

3.8. Uji Validitas ... 32

3.9. Uji Reliabilitas ... 33

3.10. Teknik Analisis ... 33

3.10.1. Analisis Deskriptif ... 34

3.10.2. Data Rataan/ Mean dengan Ukuran Pemusatan ... 34


(7)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.Gambaran Umum Koperasi di Medan ... 39

4.2.Gambaran Umum Credit Union Medan... 40

4.3.Gambaran Umum Credit Union (CU) Maju Bersama Dan Koperasi Bina Kasih di Kecamatan Medan Area ... 41

4.4.Identitas Profil Responden ... 42

4.5. Hasil Penelitian ... 46

4.5.1.Hasil Uji Validitas ... 46

4.5.2.Hasil Uji Reliabilitas ... 51

4.5.3.Hasil Uji Tanda Wilcoxon ... 54

4.6.Analisis Mean dengan Ukuran Pemusatan ... 59

4.6.1.Data Rataan/mean dan persentase kuesioner Sebelum menjadi anggota Koperasi ... 59

4.6.2.Data Rataan/Mean dan persentase kuesioner Sebelum menjadi anggota Credit Union ... 62

4.6.3.Data Rataan/mean dan persentase kuesioner Setelah menjadi anggota Koperasi ... 65

4.6.4.Data Rataan/Mean dan persentase kuesioner Setelah menjadi anggota Credit Union ... 68

4.7.Pembahasan Rank Output Uji Wilcoxon Pada Koperasi dan Credit Union ... 71

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 78

5.2. Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

No.tabel Halaman

Judul

2.1. Penelitian Terdahulu ... 23

3.1. Klasifikasi Skala/Rentang Kuesioner ... 35

4.1. Proporsi Persentase Pengelompokan Responden Menurut Umur ... 43

4.2. Proporsi Persentase Pengelompokan Responden Menurut Jenis Kelamin ... 44

4.3. Proporsi Persentase Pengelompokan Responden Menurut Pendidikan Terakhir ... 45

4.4. Hasil Validitas Sebelum Menjadi Anggota Koperasi ... 47

4.5. Hasil Validitas Setelah Menjadi Anggota Koperasi ... 48

4.6. Hasil Validitas Sebelum Menjadi Anggota Credit Union ... 49

4.7. Hasil Validitas Sebelum Menjadi Anggota Credit Union ... 50

4.8. Hasil Uji Reliabilitas sebelum dan sesudah menjadi Anggota Koperasi ... 51

4.9. Hasil Uji Reliabilitas sebelum dan sesudah menjadi Anggota Credit Union ... 52

4.10. Hasil Output Analisis Wilcoxon untuk Koperasi ... 54

4.11. Hasil Output Analisis Wilcoxon untuk Credit Union ... 57

4.12. Data Rataan/Mean dan persentase kuesioner sebelum menjadi anggota Koperasi pada Faktor Pengembangan SDM ... 59

4.13. Data Rataan/Mean dan persentase kuesioner sebelum menjadi anggota Koperasi pada Faktor Permodalan dan Pembiayaan ... 60

4.14. Data Rataan/Mean dan persentase kuesioner sebelum menjadi anggota Koperasi pada Faktor Produksi ... 61

4.15. Data Rataan/Mean dan persentase kuesioner sebelum menjadi anggota Koperasi pada Faktor Pemasaran dan Jaringan Usaha ... 61

4.16. Data Rataan/Mean dan persentase kuesioner sebelum menjadi anggota Credit Union pada Faktor Pengembangan SDM ... 62

4.17. Data Rataan/Mean dan persentase kuesioner sebelum menjadi anggota Credit Union pada Faktor Permodalan dan Pembiayaan ... 63

4.18. Data Rataan/Mean dan persentase kuesioner sebelum menjadi anggota Credit Union pada Faktor Produksi ... 64

4.19. Data Rataan/Mean dan persentase kuesioner sebelum menjadi anggota Credit Union pada Faktor Pemasaran dan Jaringan Usaha ... 64

4.20. Data Rataan/Mean dan persentase kuesioner setelah menjadi anggota Koperasi pada Faktor Pengembangan SDM ... 65

4.21. Data Rataan/Mean dan persentase kuesioner setelah menjadi anggota Koperasi pada Faktor Permodalan dan Pembiayaan ... 66

4.22. Data Rataan/Mean dan persentase kuesioner setelah menjadi anggota Koperasi pada Faktor Produksi ... 67


(9)

4.23. Data Rataan/Mean dan persentase kuesioner setelah menjadi anggota Koperasi pada Faktor Pemasaran

dan Jaringan Usaha ... 67 4.24. Data Rataan/Mean dan persentase kuesioner setelah menjadi

anggota Credit Union pada Faktor Pengembangan SDM ... 68 4.25. Data Rataan/Mean dan persentase kuesioner setelah menjadi

anggota Credit Union pada Faktor Permodalan dan

Pembiayaan ... 69 4.26. Data Rataan/Mean dan persentase kuesioner setelah menjadi

anggota Koperasi pada Faktor Produksi ... 70 4.27. Data Rataan/Mean dan persentase kuesioner setelah menjadi

anggota Credit Union pada Faktor Pemasaran dan

Jaringan Usaha ... 70 4.28. Asymptotic Significance (2-tailed) ... 72 4.29. Daftar Rank pada Koperasi dan Credit Union (CU) ... 76


(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

Judul

2.1. Struktur Peran Koperasi (X1) dan Credit Union (X2)


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

Judul

1. Kuesioner Penelitian ... 86 2. Tabulasi Sebelum menjadi anggota Koperasi Bina Kasih ... 92 3. Tabulasi Setelah menjadi Anggota Koperasi Bina Kasih ... 94 4. Tabulasi Sebelum Menjadi Anggota Credit Union

Maju Bersama ... 96 5. Tabulasi Setelah Menjadi Anggota Credit Union

Maju Bersama ... 98 6. Output Uji Reliabilitas Sebelum dan Sesudah menjadi

Anggota Koperasi Bina Kasih ... 100 7. Output Uji reliabilitas Sebelum dan Sesudah menjadi

Anggota Credit Union Maju Bersama ... 102 7. Output Uji Tanda Wilcoxon Signed Rank

Koperasi Bina Kasih ... 104 9. Output Uji Tanda Wilcoxon Signed Rank


(12)

ABSTRAK

STUDI KOMPARATIF PERAN KOPERASI DAN CREDIT UNION (CU) TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL (UMK) DI

KECAMATAN MEDAN AREA

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Koperasi dan Credit Union (CU) terhadap pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) di Kecamatan Medan Area. Data yang digunakan adalah data primer, yaitu data yang diperoleh dari anggota Koperasi Bina Kasih dan anggota Credit Uninon (CU) Maju Bersama melalui observasi dan wawancara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner).

Dalam menganalisis bagaimana peran koperasi dan Credit Union terhadap pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) dengan menggunakan Analisi Data Mean dan Uji Non Parametrik Wilcoxon Signed Rank dengan melihat 4 (empat) faktor yaitu Faktor Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Faktor Pembiayaan dan Permodalan, Faktor Produksi dan Faktor Pemasaran dan Jaringan Usaha. Hasil dari Uji Non Parametrik Wilcoxon Signed Rank diperoleh bahwa terdapat perbedaan pengaruh sebelum dan sesudah menjadi anggota koperasi serta sebelum dan sesudah menjadi anggota Credit Union (CU) dengan nilai rank dimana Credit Union lebih berpengaruh terhadap pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) di Kecamatan Medan Area.

Hasil analisis mean menunjukkan persentase tingkat persetujuan sebelum dan setelah menjadi anggota koperasi dan Credit Union (CU) dimana hasil tersebut menunjukkan bahwa adanya peran dari kopersai dan Credit Union terhadap pengembangan UMK. Hasil Uji Non Parametrik Wilcoxon Signed Rank manunjukkan bahwa nilai Asymptotic Significance (2-tailed) dengan taraf nyata (Sig) α = 0.05 dengan kriteria pengujian p-value < 0.05 maka H0 ditolak yang artinya terdapat perbedaan

pengaruh sebelum dan sesudah menjadi anggota koperasi serta sebelum dan sesudah menjadi anggota Credit Union (CU). Dari hasil nilai Sum of Rank menunjukkan bahwa untuk Faktor Pengembangan SDM dan Faktor Permodalan dan Pembiayaan Credit Union lebih berperan terhadap Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan untuk Faktor Produksi Koperasi lebih berperan terhadap Pengembangan Usaha Mikro Kecil sedangkan untuk Faktor Pemasaran dan Jaringan Usaha Koperasi dan Credit Union memiliki peran yang sama terhadap Pengembangan Usaha Mikro Kecil.


(13)

ABSTRACT

The Comparative Study of the Role of Cooperatives and Credit Union to The Developing of Small Micro

The purpose of this study was to determine the role of Cooperatives and Credit Union towards the development of Small Micro. Data had been used is primary data getting obtained from Cooperatives of Bina Kasih and Credit Union of Maju Bersama members through observation and direct interviews using by questioners.

In analyzing how the role of co-operatives and Credit Unions (CU) for the development of small micro used by Mean analysis and Non Parametric Test Wilcoxon Signed Rank based on four factors like human resource development factor, financing and capital factor, production factor, marketing and business networks factor. The result result obtained from Non Parametric Test Wilcoxon Signed Rank there’s influence the difference before and after the Cooperatives members and influence difference before and after Credit Union members with which the Credit Union rank value has more influence on business development small micro in Medan Area Sub-District.

The result by using Mean analysis showed that the percentage can explain the agreement of respondents before and after Cooperatives and Credit Union member whereas it can showed that the cooperatives and credit union have the role towards the development of small micro. The result by using a Non Parametric Test Wilcoxon Signed Rank showed that the value of Asymptotic Significance (2-tailed) to the real level (sig) of α=0.05 by testing criteria p-value < 0.05 then H0 rejected it means there’s

influence the difference before and after the Cooperatives members and influence difference before and after Credit Union members. The value Sum of Rank showed that the Credit Union have role towards the development of Small Micro based on Human Resource Factor and Financing and Capital Factor and Cooperatives have role towards the development of small micro based on Production Factor, whereas based on Marketing and Business Network both of them have similar role towards The Development of Small Micro.

Keywords: Co-operatives, Credit Union (CU), Business Development of Small Micro.


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya hidup dari pertanian. Hal ini menggambarkan juga bahwa sebagian besar penduduk Indonesia memiliki tingkat perekonomian menengah ke bawah sehingga tidak sedikit pula diantaranya sangat memerlukan kegiatan pinjam-meminjam atau melakukan kegiatan kredit baik terhadap lembaga perbankan maupun lembaga keuangan non perbankan.

Pada bab XIV pada UUD 1945 tentang kesejahteraan sosial, pasal 33 ayat 1 dikatakan bahwa: “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan”. Hal inilah yang mempedomani pemerintah dalam meningkatkan pembangunan perekonomian nasional yang dimulai dari koperasi yang merupakan wadah ekonomi mikro,kecil dan menegah (UMK).

Membangun perekonomian nasional berarti membangun badan usaha koperasi yang tangguh, menumbuhkan badan usaha swasta yang kuat dan mengembangkan BUMN yang mantap secara simultan dan terpadu dengan bertumpu pada Trilogi Pembangunan untuk mewujudkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat banyak

{amuhni. 2011. Mengkaji tentang pasal 33 uud 1945

amuhni.blogspot.com/2011/09/mengkaji-tentang-pasal-33-uud1945_25.html (19 Apr.2013)}.

Proses pembangunan dan modernisasi masyarakat seharusnya berorientasi pada pemberdayaan serta meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Tetapi selama kurun waktu orde baru, masyarakat kecil selalu terpinggirkan dan bahkan tidak sedikit yang berada di bawah garis kemiskinan. Akibatnya, ketimpangan dalam perekonomian tetap terjadi.


(15)

Kebutuhan akan kredit salah satunya digunakan untuk kegiatan produksi, baik dalam skala besar maupun skala kecil dan tentunya dengan adanya ketersediaan modal. Modal yang tidak selalu tersedia dalam melanjutkan kehidupannya memaksa masyarakat melakukan usaha peminjaman. Begitu juga dengan keterbatasan dan lemahnya akses dalam memperoleh pembiayaan. Petani, pedagang eceran dan pedagang kecil lainnya yang tergolong dalam UMK (Usaha Mikro Kecil) yang kurang memiliki modal akan sangat memerlukan layanan pinjaman melalui lembaga keuangan non bank seperti koperasi dan Credit Union (CU).

Pedagang-pedagang kecil yang termasuk dalam anggota UMK (Usaha Mikro Kecil), kerap kali hanya dipandang sebelah mata baik oleh para pengusaha-pengusaha besar terutama lembaga perbankan karena dianggap tidak dapat memberikan keuntungan yang besar. Selain itu, lembaga perbankan sangat sulit untuk memberikan dana terhadap masyarakat kecil tanpa adanya suatu jaminan yang pasti. Hal inilah yang mengakibatkan masyarakat perlu mencari alternatif lain yakni lembaga peminjaman lainnya Dengan demikian, pemerintah membangun sarana lembaga keuangan non perbankan yang dapat memudahkan aktivitas keuangan masyarakat kecil baik dari segi persyaratan peminjaman, jaminan dan pengembalian dana yang diharapkan tidak akan memberatkan seperti bunga yang besar.

Defenisi atau kriteria yang digunakan untuk Usaha Mikro Kecil (UMK) di Indonesia sampai saat ini dirasakan sudah tidak sesuai dengan kondisi dunia usaha dan perkembangannya sangatlah jauh dari yang diharapkan. Akibatnya, kurang dapat digunakan sebagai acuan oleh instansi atau institusi lain.

Koperasi merupakan suatu alat yang ampuh bagi pembangunan. Oleh karena itu, koperasi merupakan suatu wadah dimana kepentingan pribadi dan kepentingan kelompok tergabung sedemikian rupa. Sehingga melalui kegiatan kelompok,


(16)

kepentingan pribadi para anggota menjadi kekuatan pendorong yang memberikan manfaat bagi seluruh anggota kelompok tersebut. Kelompok tersebut bisa terjadi jika kelompok itu secara relatif homogen dan setiap anggotanya mampu memberikan kontribusi yang nyata.

Begitu juga halnya dengan didirikannya Credit Union (CU) atau lebih dikenal dengan sebutan Koperasi Kredit atau kopdit. Sama seperti koperasi, Credit Union mulai muncul dan menjadi populer di kalangan masyarakat ekonomi kecil di Indonesia dikarenakan ketika sulitnya masyarakat mengakses dana pinjaman dari perbankan. Tumbuhnya koperasi kredit atau Credit Union ini memberikan peluang bagi masyarakat untuk mendapatkan dana dan memecahkan masalah keuangan dan paling tidak menggantikan para rentenir yang sebelumnya banyak meminjamkan uang kepada

masyarakat khususnya pedesaan semakin berkurang (http://wikipedia.org/wiki/Koperasi_kredit).

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti peran koperasi dan Credit Union (CU) terhadap pengembangan UMK (Usaha Mikro Kecil) di Kecamatan Medan Area yang dirangkum dalam sebuah judul ”Studi Komparatif Peran Koperasi dan Credit Union (CU) terhadap Pengembangan UMK (Usaha Mikro Kecil) di Kecamatan Medan Area”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan diatas, maka perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

Bagaimana peran koperasi dan Credit Union (CU) terhadap pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) di Kecamatan Medan Area?


(17)

Sesuai dengan identifikasi masalah tersebut, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui peran koperasi dan Credit Union (CU) terhadap pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) di Kecamatan Medan Area.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak antara lain:

1.Bagi penulis, semoga dengan adanya penelitian ini akan dapat menambah wawasan bagi peneliti baik tentang lembaga keuangan non perbankan seperti koperasi dan Credit Union (CU).

2.Sebagai bahan masukan bagi pengambil keputusan (decision maker) dan instansi terkait lainnya dalam menyusun kebijakan dalam usaha peningkatan kualitas lembaga keuangan non perbankan seperti koperasi maupun Credit Union (CU). 3.Sebagai bahan referensi atau sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan.


(18)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Usaha Mikro Kecil (UMK)

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

Di Indonesia, Usaha Mikro Kecil sering disingkat (UMK). UMK saat ini dianggap sebagai cara yang efektif dalam pengentasan kemiskinan. Dari statistik dan riset yang dilakukan, UMKM mewakili jumlah kelompok usaha terbesar. UMK telah diatur secara hukum melalui Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil. UMK merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup pengaman perekonomian nasional dalam masa krisis, serta menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi pasca krisis ekonomi. Selain menjadi sektor usaha yang paling besar kontribusinya terhadap pembangunan nasional, UMK juga menciptakan peluang kerja yang cukup besar bagi tenaga kerja dalam negeri, sehingga sangat membantu upaya mengurangi pengangguran.

Kita tidak boleh mengabaikan keberadaan Usaha Mikro Kecil (UMK) yang strategis baik secara nasional maupun di daerah. UMK memiliki posisi penting, bukan


(19)

saja dalam penyerapan tenaga kerja dan kesejahteraan masyarakat di daerah, dalam banyak hal mereka menjadi perekat dan menstabilkan masalah kesenjangan sosial.

2.1.2 Pengertian koperasi

Koperasi berasal dari kata “ko“ yang artinya “bersama” dan “operasi” yang artinya “bekerja “ jadi koopersi artinya sama-sama bekerja. Perkumpulan yang diberi nama Kooperasi ialah perkumpulan untuk melakukan kerja sama dalam mencapai suatu tujuan. Dalam koperasi tak ada sebagian anggota bekerja dan sebagian memeluk tangan. Semuanya sama-sama bekerja untuk mencapai tujuan bersama. (Djarot Siwijatmo, JB 1992 :13).

Menurut Djarot Siwijatmo, JB (1992: 19), koperasi ekonomi adalah pembawa zaman baru muncul di alam Indonesia sejak perpisahan masa dari abad ke-19 sampai abad ke-20 tujuanya adalah untuk memperbaiki nasib orang-orang yang lemah ekonominya dengan jalan kerjasama.

Koperasi Indonesia adalah organisasi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan (Chaniago 1998 : 14).

Berdasarkan beberapa pengertian koperasi di atas diketahui secara umum bahwa koperasi merupakan suatu badan hukum yang terdiri dari kumpulan orang perorangan yang bekerjasama dalam usaha peningkatan ekonomi untuk kesejahteraan bersama berdasarkan pada azas kekeluargaan.

Ninik Widiyanti (1998:23) mengatakan koperasi merupakan kumpulan orang-orang yang bekerja sama memenuhi satu atau lebih kebutuhan ekonomi atau bekerja sama melakukan usaha, maka dapat dibedakan dengan jelas dari badan usaha atau perilaku ekonomi lainya yang lebih mengutamakan modal. Dengan demikian koperasi


(20)

sebagai badan usaha mengutamakan faktor manusia dan bekerja sama dasar perikemanusiaan bagi kesejahteraan para anggotanya.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 prinsip koperasi adalah keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. Dengan memeperhatikan prinsip-prinsip yang ada pada koperasi, maka jelaslah bahwa peranan koperasi sangatlah penting dalam menumbuhkan dan mengembang potensi ekonomi rakyat dan pengusaha mikro serta mewujudkan kehidupan demokrasi.

Menurut Soemitro Djojahadikusumo, (1993: 47) menyatakan bahwa koperasi adalah suatu perkumpulan yang dilakukan berbagai orang atau badan hukum (sebagai anggota ) dengan kerja sama atas dasar sukarela serta hak dan tanggung jawab yang sama menyelenggarakan produksi, pembelian atau jasa untuk kepentingan anggota.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2004: 27.1) mengemukakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan atau pendayagunaan sumberdaya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi.

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), mengemukakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang mengorganisisr pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip dan kaidah usaha usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya, dengan demikian koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan sokoguru perekonomian nasional.

Prinsip-prinsip koperasi merupakan landasan pokok atau pedoman koperasi dalam menjalankan usahanya sebagai badan usaha dan gerakan ekonomi rakyat prinsip-prinsip tersebut terdiri dari kemandirian, keangotaan yang transparan dan sifat terbuka,


(21)

pengelolaan dilakukan dengan secara terbuka secara adil dan merata sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.

2.1.2.1 Sejarah Perkembangan Koperasi

Koperasi pertama kali muncul di Eropa pada awal abad ke 19. Ketika itu, negara-negara Eropa yang menerapkan sistem ekonomi kapitalis, kaum buruh sedang berada pada puncak penderitaannya. Untuk membebaskan diri mereka dari tindakan sistem perekonomian kapitalis, serta dalam rangka meningkatkan kesejahteraan anggota masyarakat di sekitarnya, kaum buruh bersepakat untuk menyatukan diri mereka dengan membentuk koperasi (Revrisond Baswir, 2000: 11). Koperasi yang pertama berdiri tersebut disebut Koperasi Rochdale di Inggris. Awalnya sebagai usaha penyediaan barang-barang konsumsi untuk kebutuhan sehari-hari. Akan tetapi seiring dengan terjadinya pemupukan modal koperasi, koperasi mulai merintis untuk memproduksi sendiri barang yang akan dijual. Perkembangan koperasi di Rochdale sangat mempengaruhi perkembangan gerakan koperasi di Inggris maupun di luar Inggris. Sejarah koperasi di Indonesia tidak dapat dipisahnkan dari kehadiran pedagang-pedagang bangsa Eropa di negeri ini. Koperasi yang pertama muncul di Indonesia didirikan oleh R. Ariawiriatmadja, Patih Purwokerto yang mendirikan bank simpan pinjam untuk menolong para pegawai negeri pribumi melepaskan diri dari cengkeraman pelepas uang yang kemudian koperasi berkembang menjadi bank simpan pinjam dan kredit pertanian di Purwokerto (Arifin Sitio & Halomoan Tamba, 2001: 7-10).

Setelah itu koperasi di Indonesia semakin berkembang. Koperasi di Indonesia berkembang sejak zaman penjajahan hingga sekarang ini. Koperasi tumbuh dan menyebar ke seluruh Indonesia, tidak hanya di Purwokerto. Bahkan koperasi dianggap sebagai bangun usaha ekonomi yang paling sesuai diterapkan di Indonesia dengan asas kekeluargaan dan kegotongroyongannya. Begitu banyak tokoh pemikir ekonomi


(22)

Indonesia seperti Mohammad Hatta, Mubyarto, Sri-Edi Swasono, Emil Salim yang membahas ide-ide mengenai cooperation yang merupakan ide dasar dari koperasi. Berbagai kebijakan pemerintah pun dikeluarkan untuk mengembangkan koperasi di Indonesia di antaranya adalah diterbitkannya UU koperasi yang berubah-ubah sesuai pemerintahan yang berkuasa. Hal tersebut juga menyebabkan timbul tenggelamnya koperasi di Indonesia. Perkembangan koperasi memang tidak berjalan mulus namun, setelah dikeluarkannya UU No. 12 tahun 1967 koperasi mulai berkembang lagi. Sampai akhirnya UU koperasi diperbaharui dengan UU No. 25 tahun 1992 yang masih berlaku hingga sekarang.

2.1.2.2 Landasan Koperasi

Dalam menjalankan kegiatannya koperasi memiliki berbagai landasan. Landasan tersebut meliputi: (Revrisond Baswir, 2000: 36).

1. Landasan Idiil

Sesuai dengan Bab II UU No. 25/1992, landasan idiil koperasi Indonesia adalah pancasila. Penempatan pancasila sebagai landasan Koperasi Indonesia ini didasarkan atas pertimbangan bahwa pancasila adalah pandangan hidup dan ideologi bangsa Indonesia.

2. Landasan strukturil

UUD 1945 sebagai landasan strukturil koperasi Indonesia yang merupakan aturan pokok organisasi negara. Terutama dalam ayat 1 pasal 33 UUD 1945 telah menegaskan bahwa perekonomian yang hendak disusun di Indonesia adalah suatu perekonomian “usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan”.

3. Landasan mental

Landasan mental koperasi Indonesia adalah setia kawan dan kesadaran berpribadi (Cornelis Rintuh, 1995: 59).


(23)

2.1.2.3 Asas Koperasi

UU No. 25/1992, pasal 2, menetapkan kekeluargaan sebagai asas Koperasi. Di satu pihak, hal itu sejalan dengan penegasan ayat 1 pasal 33 UUD 1945 beserta penjelasannya, sejauh bentuk-bentuk perusahaan lainnya tidak dibangun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaaan, semangat kekeluargaan ini merupakan pembeda utama antara Koperasi dengan bentuk-bentuk perusahaan lainnya (Revrisond Baswir, 2000: 39).

2.1.2.4 SHU (Sisa Hasil Usaha)

Menurut pasal 45 ayat (1) UU No. 25/1992, adalah sebagai berikut: Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota. Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota. Penetapan besarnya pembagian kepada para anggota dan jenis serta jumlahnya ditetapkan oleh Rapat Anggota sesuai dengan AD/ART Koperasi.Besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi. Semakin besar transaksi (usaha dan modal) anggota dengan koperasinya, maka semakin besar SHU yang akan diterima.

Omzet atau volume usaha adalah total nilai penjualan atau penerimaan dari barang dan atau jasa pada suatu periode waktu atau tahun buku yang bersangkutan. Bagian (persentase) SHU untuk simpanan anggota adalah SHU yang diambil dari SHU bagian anggota, yang ditujukan untuk jasa modal anggota. Menurut UU No. 25/1992 pasal 5


(24)

ayat 1 mengatakan bahwa “Pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan”.

Di dalam AD/ART koperasi telah ditentukan pembagian SHU sebagai berikut: Cadangan koperasi 40%, jasa anggota 40%, dana pengurus 5%, dana karyawan 5%, dana pendidikan 5%, dana sosial 5%, dana pembangunan lingkungan 5%. Tidak semua komponen di atas harus diadopsi dalam membagi SHU-nya. Hal ini tergantung dari keputusan anggota yang ditetapkan dalam rapat anggota.

Prinsip-prinsip pembagian SHU pada koperasi:

1. SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota.

2. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota sendiri.

3. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan. 4. SHU anggota dibayar secara tunai.

2.1.3 Sejarah Perkembangan Credit Union (CU)

Credit Union (CU) yang berdiri pada awal tahun 1870_an terbentuk dari asosiasi kaum tani di Jerman (Munaldus dkk, 2011). Credit Union (CU) merupakan koperasi yang bergerak dalam bidang pemupukan simpanan dari para anggotanya untuk kemudian dipinjamkan kembali kepada anggotanya, yang memerlukan bantuan modal, disamping bertujuan mendidik anggotanya agar bersifat hemat serta gemar menabung. Koperasi kredit biasanya bertujuan untuk membebaskan para anggotanya dari jeratan para rentenir (Revrisond Baswir, 1997: 69).


(25)

Pada awalnya struktur organisasi Credit Union (CU) secara Nasional dalah COCU (Credit Union Council Office) didampingi oleh dewan Pengaturan dan berkembang, dengan terbentuknya Badan Kombinasi Nasional Koperasi (BKNK) pada tahun 1980, terakhir organisasi. Berdasarkan tingkatannya terdiri dari Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia (BKKKI) di tingkat Nasional mengkoordinir Badan Koperasi Kredit Daerah (BKKKD) di daerah tingkat I, yang dikembangkan menjadi Pusat Kredit (Puskopdit) pelaksanaan pinjaman antara Credit Union (CU) membawahi wilayah Koordinator di daerah tingkat II yang mengkoordinir.

Kegiatan Credit Union (CU),ditingkat unit organisasi terdiri dari:

1.Dewan Pimpinan/ pengurus, meliputi Ketua, Sekretaris, Bendahara (ada kalanya dilengkapi dengan wakil Ketua dan Wakil Sekretaris).

2.Badan Pemeriksa terdiri dari; Ketua, Penulis dan anggota. 3.Panitia – panitia (Panitia kredit, Panitia pendidikan).

Credit Union (CU) adalah koperasi keuangan yang didirikan dari, oleh, dan untuk anggota dimana para anggota adalah penabung, peminjam, dan sekaligus pemegang saham. Credit Union (CU) beroperasi dengan basis tidak mencari keuntungan. Credit Union menawarkan banyak pelayanan perbankan, seperti pinjaman konsumtif dan pinjaman komersial (biasanya lebih rendah dari suku bunga pasar), simpanan sukarela berjangka (suku bunga biasanya lebih tinggi dari suku bunga pasar), kartu kredit dan asuransi. Para anggota diikat dalam suatu ikatan pemersatu (Common-bond0 seperti pekerjaan, tempat tinggal, dan lain-lain (munaldus dkk, 2011:2).

Credit Union (CU) memiliki tiga prinsip dasar, yakni:

1.Asas swadaya (tabungan hanya diperoleh dari anggotanya),


(26)

3.Asas pendidikan dan penyadaran (membangun watak adalah yang utama; hanya yang berwatak baik yang diberi pinjaman).

Credit Union (CU) atau disebut juga Koperasi Kredit adalah Koperasi yang anggotanya mempunyai kepentingan langsung di bidang perkreditan.

Tujuan dari Credit Union (CU) adalah sebagai berikut:

1.Mendorong para anggota agar menerapkan pola hidup hemat, kemudian menciptakan dana bersama yang dapat dipinjamkan kepada mereka yang memerlukan.

2.Menetapkan suku bunga pinjaman yang layak.

3.Membayar balas jasa simpanan anggota yang bersaing.

4.Menyediakan pelayanan keuangan yang dapat memecahkan persoalan keuangan yang dihadapi oleh anggota

Kegiatan Credit Union (CU) baik secara teoritis maupun empiris terbukti mempunyai kemampuan untuk membangun segmentasi pasar yang kuat sebagai akibat dari struktur pasar keuangan yang tidak sempurna terutama jika menyangkut informasi. Apabila Credit Union (CU) mempunyai jaringan yang luas dan menutup usahanya hanya untuk pelayanan anggota maka segmentasi pasar tidak akan mudah ditembus oleh pesaing baru. Bagi koperasi-koperasi kredit di negara yang sedang berkembang, adanya globalisasi ekonomi dunia merupakan peluang untuk mengadakan kerjasama dengan koperasi-koperasi kredit di Negara maju dalam membangun system perkreditan melalui koperasi.

Credit Union (CU) diorganiser sebagai kumpulan sekelompok orang yang melayani anggotanya dimana pelayanan utamanya adalah:

1. Akumulasi modal dari akumulasi simpanan mudah dan menyenangkan 2. Sumber pinjaman dengan bunga normal,


(27)

3. Kegiatan pendidikan dimana anggota dididik mengatur dan mengontrol keuangannya dengan satu ikatan pemersatu (Common Bond of Interest) dan beroperasi berdasarkan peraturan tertentu, meningkatkan sikap hemat dari anggotanya, menciptakan sumber kredit untuk kegiatan usaha yang produktif dan cermat,

4. Melaksanakan training teknik operasi (Ginting, 1999: 86).

2.1.4 Pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK)

Dalam buku Danang Sunyoto “Metodologi Penelitian Ekonomi-Alat Statistik dan Analisis Output Komputer”, dikatakan bahwa pengertian pengembangan menurut T. Hani Handoko (1998:104) adalah kegiatan yang mempunyai ruang lingkup lebih luas dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan sikap dan sifat-sifat kepribadian.

Usaha Mikro Kecil (UMK) bertujuan meningkatkan taraf hidup ekonomi rumah tangga anggota dengan mempelajari bersama serta menanamkan pengertian dan tata laksana ekonomi yang sehat-baik ekonomi keluarga maupun ekonomi bersama antara para anggota, mengembangkan sikap ekonomi yang sehat di antara para anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta lebih sadar diri dan bertanggung jawab terhadap kelompoknya. Memberikan pelayanan kepada para anggota baik dalam kebutuhan-kebutuhan usaha maupun rumah tangga. Membina dan mengembangkan usaha dalam bidang organisasi, produksi, pemasaran, keuangan, dan sumber daya manusia.

Pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) diharapkan dapat berbasis keluarga. Melalui pendekatan seperti itu tingkat keberhasilan akan lebih besar. Bila berbasis keluarga maka semua program akan langsung menyentuh kebutuhan pengembangan


(28)

UMK. Apa yang anggota perlukan akan dapat langsung diaplikasikan. Keberhasilan pengembangan usaha juga dapat langsung dirasakan dan dipantau. tiga persoalan besar yang selalu dihadapi pelaku UMK justru yang paling banyak merasakannya di tingkat bawah. Bila persoalan itu dibenahi dari lingkungan yang paling kecil, tentu hasilnya justru akan lebih terasa. Pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) kurang menyentuh lingkup yang paling kecil, yakni keluarga. Padahal, banyak usaha kecil yang dimulai dan dilakukan di kalangan rumah tangga, di dalamnya melibatkan anggota keluarga seperti orang tua dan anak.

Pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) pada hakekatnya merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Sesuai dengan Revitalisasi Koperasi dan UKM menuju kesejahteraan rakyat yang disusun oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia terdapat Program – Program Pemberdayaan Koperasi dan UKM yang beberapa diantaranya digunakan oleh peneliti

sebagai variabel dalam menunjang penelitian

menteri2013/februari 2013), sebagai berikut:

a. Pengembangan Sumber daya Manusia (SDM)

Dalam UU No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan menengah disebutkan bahwa Pengembangan SDM dilakukan dengan cara:

1. Memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan. 2. Meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial

3. Membentuk dan mengembangkan lembaga diklat untuk melakukan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan

4. Membentuk motivasi untuk menciptakan kreatifitas bisnis dan penciptaan wirausaha baru.


(29)

Permodalan dan Pembiayaan untuk Usaha Mikro Kecil (UMK) masih sulit untuk diperoleh dikarenakan prosedur kredit dan persyaratan yang masih belum dapat terpenuhi. Oleh karena itu, sebaiknya menggunakan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang ada, maupun non bank yang dapat membantu dalam peningkatan Usaha Mikro Kecil (UMK), diantaranya dengan cara:

1. Terlaksananya program penyediaan dana bagi kelompok UMK

2. Meningkatkan struktur permodalan serta memperluas jangkauan pelayanan kepada pelaku UMK

3. Tersalurnya bantuan dana untuk usaha produktif dengan persyaratan ringan dan terjangkau kepada pelaku Usaha Mikro Kecil sesuai tingkat kelayakn usahanya. 4. Memberikan perlindungan dan penyelamatan usaha terhadap pelaku UMK

c. Produksi

Kebijakan Deputi Bidang Produksi KUKM menekankan pada penciptaan iklim yang kondusif serta pemberian bantuan perkuatan dana untuk pengembangan produksi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktifitas dan nilai tambah produk barang dan jasa yang dihasilkan sehingga memiliki daya saing dengan memanfaatkan potensi sumberdaya lokal dan penerapan teknologi yang tepat yang dapat berguna dalam peningkatan kesejahteraan pelaku UMK dan keluarganya.

d. Pemasaran dan Jaringan Usaha

Pemasaran merupakan salah satu faktor penting dan menentukan dalam melakukan usaha karena dengan pemasaran yang baik maka akan mampu mendorong peningkatan pendapatan yang diharapkan. Oleh karena itu, harus dibangun sistem pemasaran yang terintegrasi agar produk yang dihasilkan berkualitas, dipercaya dan mendapat respon yang positif dari konsumen dengan melakukan promosi. Untuk itu,


(30)

perlu dibangun jaringan pemasaran yang baik agar konsumen dapat memperoleh produk yang diinginkan secara mudah dan terjangkau.

Hal ini penting untuk meningkatkan daya saing dan daya kompatabilitas produk dalam pasar yang kompetitif serta mengembangkan infrastruktur pemasaran produk dan mendorong perluasan kemitraan yang saling membantu antara Usaha Mikro Kecil (UMK), atau antara UMK dengan pengusaha besar di dalam negeri maupun di luar negeri, untuk menghindarkan terjadinya monopoli dalam usaha.

2.1.5 Peran Koperasi Terhadap Usaha Mikro Kecil (UMK)

Peran Koperasi dalam pengembangan UMKM di Indonesia sudah lama menjadi perhatian pemerintah, bukan saja agar pengusaha UMKM dapat melakukan pinjaman kredit dari koperasi dalam mengembangkan usahanya tetapi juga untuk membantu dalam pemasaran dan pengadaan bahan baku. Dalam membantu sentra-sentra UMKM, khususnya di bidang industri manufaktur, pemerintah membentuk kopersi disetiap sentra yang dibina (disebut koperasi industri kerajinan atau Kopinkra).

Dalam pengkreditan, selama ini telah banyak program atau skim kredit untuk UMKM dari pemerintah yang disalurkan antara lain lewat koperasi. Lewat koperasi, UMKM dapat memperoleh pinjaman dengan bunga relatif ringan. Dalam beberapa tahun belakangan ini peran koperasi sebagai lembaga kredit di luar perbankan dan lembaga keuangan lainnya semakin besar.

Memasuki tahun 2011 (berdasarkan BPS 2011) koperasi di Indonesia sudah didominasi oleh koperasi kredit yang menguasai antara 55 hingga 60 persen dari keseluruhan aset koperasi. Hingga akhir tahun 2011, posisi koperasi dalam pasar perkreditan mikro menempati tempat kedua setelah Bank Rakyat Indonesia (BRI) - unit desa sebesar 46 persen KSP/ USP dengan pangsa sekitar 31 persen.


(31)

Berdasarkan sebuah laporan BPS (2011), hanya sebagian kecil pengusaha UMKM yang menjadi anggota koperasi. Jumlah pengusaha UMKM yang tercatat sebagai anggota koperasi hanya sekitar 5,8 persen, sedangkan sisanya sebanyak 94,2 persen bukan anggota koperasi, walaupun rasionya bervariasi didalam kelompok UMKM itu sendiri.

Hal ini dikarenakan banyak pengusaha UMKM tidak menyadari manfaat berkoperasi atau tidak ada koperasi di desa mereka atau sekitarnya yang sesuai dengan bidang usaha mereka, atau mereka tidak merasa perlu menjadi anggota koperasi karena usaha mereka sangat sederhana, tidak memerlukan banyak modal atau kredit, dan hanya melayani pasar lokal dalam volume yang sangat kecil..

2.1.6 Peran Credit Union (CU)Terhadap Usaha Mikro Kecil (UMK)

Koperasi kredit atau Credit Union atau biasa disingkat CU adalah sebuah lembaga keuangan non perbankan yang bergerak di bidang simpan pinjam yang dimiliki dan dikelola oleh anggotanya, dan yang bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya sendiri serta mempromosikan penghematan dan menyediakan kredit dengan harga yang wajar, dan di kendalikan oleh anggota dan menyediakan jasa keuangan lainnya kepada para anggotanya, seperti pembangunan masyarakat lebih lanjut atau pembangunan internasional berkelanjutan pada tingkat lokal. Koperasi Kredit berbeda dari bank dan lembaga keuangan lainnya dalam anggota yang memiliki rekening di koperasi kredit dan mereka memilih direksi dalam sistem demokrasi satu orang-satu-suara tanpa jumlah uang yang diinvestasikan dalam koperasi kredit. Kebijakan Sebuah koperasi kredit yang mengatur suku bunga dan hal-hal lainnya diatur oleh sukarelawan Dewan Direksi yang dipilih oleh dan dari keanggotaan itu sendiri Kredit serikat menawarkan banyak layanan keuangan sama dengan bank, sering menggunakan terminologi yang berbeda layanan


(32)

umum termasuk berbagi account (rekening tabungan), rekening draft saham (rekening giro), kartu kredit, sertifikat istilah saham (sertifikat deposito), dan perbankan online.

Aksi Credit Union (CU) berdasarkan kelompok bertujuan untuk membangkitkan kelompok-kelompok lemah secara bersama-sama meningkatkan kemampuan melalui strategi, tindakan langsung. Anggota credit union berkomunikasi dengan pengurus dalam menghadapi masalah maupun kehidupan sehari-hari, pengurus Credit Union

(CU) sangat diharapkan membimbing, mengarahkan anggota-anggota Credit Union


(33)

2.1.7 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Judul Tujuan Metode Analisis Kesimpulan

Ari Sofwan. 2012. Peranan Kredit Usaha Rakyat Terhadap Pengembangan UMK di Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat (Studi Kasus: Bank BRI Kecamatan Gebang). Skripsi Fakultas Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera Utara Menganalisis peranan Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap pengembangan

Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Kecamatan Gebang. . 1) Analisis Statistika Deskriptif dan Deduktif dengan menggunakan Data Primer. 2) Analisis Regresi Linear Sederhana.

bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) berpengaruh positif terhadap Usaha Mikro dan Kecil (UMK), ini terlihat dari beberapa indikator seperti peningkatan omset produksi Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di


(34)

2.2 Kerangka Pemikiran Konseptual

Gambar 2.1

Struktur Peran Koperasi (X1) dan Credit Union (X2) terhadap Pengembangan

Usaha Mikro Kecil (Y)

Keterangan: = Alur penelitian

2.3 Hipotesis

KOPERASI (X1) CREDIT UNION (X2)

PENGEMBANGAN UMK (Y) INDIKATOR YANG DITELITI:

Pengembangan Sumber daya Manusia (SDM)

Permodalan dan Pembiayaan

Produksi

Pemasaran dan Jaringan Usaha


(35)

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalan yang menjadi objek penelitian, yang kebenarannya masih perlu untuk dibuktikan atau diuji secara empiris. Dengan kata lain, hipotesa adalah kesimpulan yang belum final, dalam arti sebagai dugaan pemecahan masalah yang mungkin benar dan mungkin juga salah.

Berdasarkan perumusan masalah tersebut di atas maka hipotesis yang disimpulkan dalam penelitian ini adalah: koperasi dan Credit Union (CU) berperan terhadap pengembangan Usaha Mikro Kecil di Kecamatan Medan Area.


(36)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan kategori data primer kualitatif. Data primer kualitatif adalah berupa variasi-variasi persepsi dari responden sehingga sifat data kualitataif ini sangat beragam dengan berbagai sakala yang diberlakukan untuk menentukan bobot dari suatu persepsi pilihan responden. Penelitian ini menghubungkan dua variabel atau lebih (Ginting, 2008:57) dimana variabel independen (bebas) adalah koperasi (X1) dan

Credit Union (X2) dan variabel dependen (terikat) Pengembangan UMK (Y).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada Koperasi Bina Kasih dan Credit Union (CU) Maju Bersama yang terdapat di Kecamatan Medan Area.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian berupa pengambilan data dimulai pada tanggal 10 Maret sampai dengan 17 Maret 2013.

3.3 Defenisi Operasional

Defenisi Variabel – variabel yang akan diteliti adalah: a. Variabel Independen (X)


(37)

Koperasi merupakan kumpulan orang-orang yang bekerja sama memenuhi satu atau lebih kebutuhan ekonomi atau bekerja sama melakukan usaha.

2. Credit Union (X2)

Koperasi Kredit / Credit Union adalah sekumpulan orang dalam suatu ikatan pemersatu yang bersama – sama sepakat menabung uang mereka sehingga menciptakan modal bersama, yang kemudian modal yang telah terkumpul dipinjamkan kepada anggota yang membutuhkan.

b. Variabel Dependen (Y)

Usaha Mikro Kecil merupakan suatu kegiatan usaha masyarakat banyak yang bereperan dalam memberikan pelayanan ekonomi dan pemerataan pendapatan masyarakat. Dalam penelitian ini digunakan beberapa variabel tonggak untuk mengetahui bagaimana peran koperasi dan Credit Union (CU) terhadap pengembangan Usaha Mikro Kecil antara lain Pengembangan Sumber Daya Manusis (SDM), Permodalan dan Pembiayan, Produksi dan Pemasaran dan Jaringan Usaha. Usaha Mikro Kecil (UMK) pada penelitian ini digambarkan berupa responden yang memiliki usaha seperti penjual sayur, tukang becak, tukang bakso keliling, penjual peralatan dapur, penjual ayam potong, penjual bumbu masakan, dan lain-lain.

3.4 Skala Pengukuran Variabel

Untuk mempermudah pengujian terhadap analisis yang digunakan, idealnya data yang digunakan dalam bentuk skala interval (scaled values dengan menggunakan Scale Semantic Differential. Skala Perbedaan Semantik (Scale Semantic Differential) yaitu skala untuk mengukur sikap yang tersusun dalam satu garis lurus (kontinum) dimana jawaban yang sangat setuju (positif) terletak di bagian kanan garis dan jawaban sangat


(38)

pertanyaan terhadap responden dalam kuesioner untuk memilih antara dua posisi yang berlawanan dengan menggunakan pemberian sifat untuk menjembatani jarak perbedaan dua kutub yang saling berlawanan ( Danang Sunyoto, 2011:54).

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

3.5.1 Populasi Penelitian

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006: 55). Populasi dalam penelitian ini adalah 133 anggota yang aktif di Koperasi Bina Kasih dan 205 anggota yang aktif di Credit Union (CU) Maju Bersama yang ada di Kecamatan Medan Area.

3.5.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Purposive Random Sampling merupakan salah satu teknik pengambilan sampel yang sering digunakan dalam penelitian. Secara bahasa, kata purposive berarti sengaja.

Purposive Sampling berarti pengambilan sampling secara sengaja. Maksudnya peneliti menentukan sendiri sampel yang diambil karena ada pertimbangan tertentu. Jadi, sampel tidak diambil secara acak tetapi ditentukan sendiri oleh si peneliti dan bertitik tolak pada penilaian peneliti (Sugiarto dkk, 2003:40).

Metode ini menggunakan tingkat kesalahan sebagai dasar untuk menentukan besarnya sampel yang diambil. Tingkat kesalahan yang diambil sebesar 1%, 5%, dan 10%. Rumus untuk menghitung besarnya jumlah sampel yang akan diambil adalah:


(39)

Dimana:

n : besar sampel

Z2α/2 : nilai Z pada derajat kepercayaan 1-α/2 (1.96) P : proporsi hal yang diteliti

d : tingkat kepercayaan atau hal yang diinginkan (1%) N : Jumlah populasi (133)

Untuk proporsi sampel koperasi:

Untuk proporsi sampel Credit Union:

Dengan demikian, peneliti mengambil keputusan untuk menetapkan sampel sebanyak 65 responden untuk koperasi dan Credit union (CU).

Kemudian untuk menarik non sampel dari populasi digunakan teknik Simple Random Sampling, yaitu pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak


(40)

tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. (Ginting, 2008:135). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah (simple random sampling) yaitu teknik pengambilan sampel dimana setiap elemen populasi mempunyai kesempatan yang sama dan diketahui untuk diseleksi (Cooper & Schindler, 2006). Penulis menyebarkan kuesioner secara acak kepada anggota koperasi dan Credit Union (CU) di Kecamatan Medan Area, serta peneliti menyebarkan kuesioner secara acak kepada anggota UMKM diluar sampel sebanyak 30 (tiga puluh) responden yang digunakan untuk pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner.

3.6 Jenis Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan yang jelas dan akurat. Data yang digunakan dalam penelitian adalah berupa data primer. Berdasarkan sumbernya peneliti hanya menggunakan data primer. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dengan memberikan kuesioner berupa daftar pertanyaan kepada Usaha Mikro Kecil (UMK) anggota Koperasi Bina Kasih dan Credit Union (CU) Maju Bersama. Kuesioner merupakan metoda pengumpulan data dengan cara menggunakan daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden untuk dijawab dengan memberikan angket disusun berdasarkan butir-butir pertanyaan variabel penelitian dengan menyediakan jawaban yang dapat dipilih oleh responden sesuai dengan kondisi riil atas persepsi, pendapat dan opini tersebut, sehingga diharapkan dapat dipergunakan dalam penelitian ini.


(41)

Banyak metode pengumpulan data yang digunakan dalam sebuah penelitian. Prinsip pengumpulan data digunakan untuk mengetahui variabel yang akan diteliti. Metode pengumpulan data pada skripsi ini antara lain:

3.7.1 Kuesioner atau Teknik Angket

Metode kuisioner adalah metode yang digunakan dengan cara pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan secara tertutup kepada objek penelitian (responden) yang selanjutnya responden diminta untuk mengisi daftar pertanyaan tertutup tersebut. Daftar pertanyaan disusun berdasarkan indikator-indikator dan beberapa acuan yang akurat.

3.7.2 Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara pengajuan beberapa pertanyaan secara langsung kepada responden dan jawaban-jawaban responden dicatat secara sistematis. Wawancara dilakukan secara terstruktur yakni peneliti terlebih dahulu menyusun beberapa pertanyaan sebelum melakukan wawancara.

3.7.3 Studi Dokumentasi

Metode ini berupa metode yang didapatkan dengan cara pengumpulan data melalui literatur, penelitian-penelitian terdahulu serta sumber-sumber data lainnya.

3.8 Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu intrumen (Danang Sunyoto, 2011:69). Perhitungan ini akan dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS (Statistical Package for Social Science). Untuk menentukan nomor-nomor item yang valid dan yang gugur, perlu dikonsultasikan dengan tabel Korelasi Product Moment. Kriteria penilaian uji validitas adalah:


(42)

• Apabila r hitung > r tabel (pada taraf signifikansi adalah 10%), maka dapat dikatakan kuesioner tersebut valid.

• Apabila r hitung < r tabel (pada taraf signifikansi 10%), maka dapat dikatakan kuesioner tersebut tidak valid.

3.9 Uji Reliabilitas

Dalam buku Danang Sunyoto “Metodologi Penelitian Ekonomi-Alat Statistik dan Analisis Output Komputer”, dikatakan bahwa pengertian uji reliabilitas menurut Suharsimi (2006) adalah sesuatu kuesioner (instrumen) cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena kuesioner tersebut sudah baik. Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Apabila datanya memang benar dan sesuai dengan kenyataannya maka beberapa kalipun diambil, tetap akan sama. Reliabilitas menunjukkan pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, juga dapat diandalkan.

Butir kuesioner dikatakan reliabel (layak) jika Cronbach’s Alpha > 0,60 dan dikatakan tidak reliabel jika Cronbach’s Alpha < 0,60. Dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha, (Suharsimi, 2006) sebagai berikut:

3.10 Teknik Analisis

Metode analisis data meliputi analisis kualitatif dimana digunakan untuk menilai objek penelitian berdasarkan sifat tertentu dimana dalam penilaian sifat dinyatakan tidak dalam angka-angka dan digunakan untuk menjelaskan analisis data yang diolah. Sebelum data di analisis, maka kuesioner (instrument penelitian) di uji terlebih dulu


(43)

dengan Uji Validitas. Setelah itu data dianalisis uji tanda non parametrik untuk mengetahui perbedaan antara memperoleh pembiayaan Koperasi Bina Kasih dengan

Credit Union (CU) Maju Bersama yang meliputi perkembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) seperti pemberian kredit sebagai modal usaha, pelayanan anggota, peningkatan pengetahuan anggota, omzet penjualan dari usaha dan keuntungan yang diperoleh.

3.10.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk memberikan gambaran umum tentang data yang diperoleh dari suatu penelitian. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam analisis deskriptif antara lain:

• Mengelompokkan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dan berhubungan antara peranan koperasi dan Credit Union (CU) terhadap pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK).

• Selanjutnya dilakukan pemberian skor menggunakan skala Semantic Differential

yang terdiri atas 5 kategori yaitu 1, 2, 3, 4, dan 5. Pemberian skor tersebut dimaksudkan untuk mengukur tingkat jawaban kuesioner yang diberikan kepada responden. Kemudian kuesioner diberikan kepada responden untuk dilakukan pengisian draft kuesioner.

• Dari hasil pengisian kuesioner tersebut dihasilkan jawaban berupa skala Semantic Differential yang terdiri dari 1, 2, 3, 4, dan 5, dimana hasil tersebut selanjutnya dilakukan tabulasi data dengan melihat mean.

• Untuk menghitung persentase maka dilakukan penghitungan dengan rumus sebagai berikut:

P = f (Frekuensi)/N (Jumlah Responden) x 100%


(44)

Ukuran statistik yang dapat menjadi pusat dari rangkaian data dan memberi gambaran singkat tentang data disebut ukuran pemusatan data. Rata-rata hitung dari populasi diberi simbol μ dan rata-rata hitung dari sampel diberi simbol (Mulyono 1991: 39).

Tendensi Sentral atau dikenal juga dengan istilah Ukuran Pemusatan adalah penjabaran data yang berulang atau berpusat pada nilai-nilai tertentu secara kuantitatif

data adalah suatu nilai dalam rangkaian data yang dapat mewakili rangkaian data tersebut. Suatu rangkaian data biasanya mempunyai kecenderungan untuk terkonsentrasi atau terpusat pada nilai pemusatan ini. Klasifikasi range skala/rentang diperoleh dengan cara:

contoh:

Jumlah klasifikasi jawaban kuesioner ada 5 klasifikasi,yaitu: 1 : Sangat Tidak Setuju (STS)

2 : Tidak Setuju (TS) 3 : Ragu-ragu (R) 4 : Setuju (S)

5 : Sangat Setuju (SS) Maka:

1 2 3 4 5


(45)

Ukuran statistik yang dapat menjadi pusat dari rangkaian data dan memberi gambaran singkat tentang data disebut ukuran pemusatan data. Ukuran pemusatan data dapat digunakan untuk menganalisis data lebih lanjut.

Tabel 3.1

Klasifikasi Skala/Rentang Kuesioner

Skala/Rentang Klasifikasi

1 – 1.7 Sangat Tidak Setuju

1.8 – 2.5 Tidak Setuju

2.6 – 3.3 Ragu-Ragu

3.4 – 4.1 Setuju

4.2 – 4.9 Sangat Setuju

Tahapan kerja pengolahan data dari kuesioner untuk menganalisis faktor-faktor dalam profil ciri koperasi dan Credit Union (CU) yaitu pemeriksaan skor pada masing-masing jawaban responden berdasarkan nilai yang diberikan pada setiap jawaban, memindahkan data dari lembar kuesioner ke tabel tabulasi dan menghitung nilai total dari masing-masing variabel dengan program komputer microsoft excel, memindahkan data ke lembar kerja untuk diolah dianalisis dengan memakai program komputer SPSS for windows (Statistical Product and Service Solution) menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test.

3.10.3 Uji Tanda Wilcoxon (Wilcoxon Signed Rank Test)

Uji Ranking Bertanda Wilcoxon digunakan untuk data berpasangan dengan cara memberikan bobot yang lebih besar kepada pasangan yang menunjukkan perbedaan yang besar untuk kedua kondisinya dibandingkan dengan pasangan yang menunjukkan perbedaan yang kecil. Tes Wilcoxon ini dapat: (a) mengatakan anggota manakah dalam suatu pasangan yang “lebih besar dari”,yaitu mengatakan tanda selisih observasi dalam


(46)

setiap pasangan dan (b) membuat ranking selisih itu dalam urutan harga absolutnya (Sidney Siegel, 1985:93).

Tahap pengujiannya adalah: 1.Hipotesis

Ho: Tidak adanya perbedaan peran koperasi dan Credit Union terhadap pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK).

H1: Adanya perbedaan peran koperasi dan Credit Union terhadap pengembangan

Usaha Mikro Kecil (UMK). 2.Statistik uji

3.Statistik Observasi

4.Daerah kritis :

H0ditolak jika nilai absolute dari Z hitung diatas > nilai Z 2 / α

5.Keputusan


(47)

Sedangkan untuk hasil output SPSS dapat diteliti dengan melihat tabel Rank, seperti contoh di bawah ini (www.exponensialwordpress.com. Statistics of your live.htm/july 21, 2013):

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks sesudah - sebelum Negative Ranks 4a 4.00 16.00

Positive Ranks 10b 8.90 89.00

Ties 1c

Total 15

a. sesudah < sebelum b. sesudah > sebelum c. sesudah = sebelum

Dari output Rank tersebut bahwa dari 15 sampel yang diuji terdapat 4 sampel yang tidak mengalami perubahan atau 4 sampel mengalami perubahan negatif, terdapat 10 sampel yang mengalami perubahan positif dan 1 sampel tidak mengalami perubahan.


(48)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Koperasi di Medan.

Pembangunan koperasi dilakukan tidak boleh terlepas dari upaya pemberdayaan anggotanya. Pembangunan ini merupakan proses dinamik, karena koperasi adalah lembaga yang hidup dan beraksi terhadap perubahan kondisi internal maupun eksternal. Mengingat koperasi adalah lembaga milik sekelompok masyarakat yang dibangun sendiri oleh masyarakat bersangkutan dengan maksud untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar ekonomi masyarakat tersebut, maka dapat dipahami bahwa koperasi harus mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan ekonomi.

Berbagai perkembangan usaha yang dilakukan koperasi tiap tahunnya meningkat di Sumatera Utara. Salah satunya adalah Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil (UMK) Sumatera Utara sedang menjajaki kerjasama perdagangan produk pakan ternak dan makanan/minuman serta usaha keuangan antara koperasi daerah itu dengan koperasi di Malaysia. Pejabat Kementerian Koperasi atau Su-ruhanjaya Koperasi Malaysia dan pelaku koperasi di negeri itu mengunjungi Sumut, dan mengaku tertarik untuk bekerja sama dengan koperasi pakan ternak dan beberapa usaha lain. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil (UMK) Sumatera Utara berupaya agar kerjasama tersebut bisa terwujud

Perkembangan jumlah unit koperasi di Sumatera Utara semakin berkembang dengan perkembangan ini akan lebih cepat menangkap peluang bisnis. Saat ini tercatat koperasi di Sumatera Utara sudah memiliki 10.754 unit koperasi pada akhir tahun 2012


(49)

4.2 Gambaran Umum Credit Union (CU) di Medan.

Induk Koperasi Kredit (INKOPDIT) atau sekarang disebut sebagai Credit Union

(CU) adalah koperasi kredit sekunder tingkat nasional, berkedudukan di Jakarta yang berfungsi sebagai sentral pelayanan keuangan nasional untuk melayani Puskopdit (Pusat Koperasi Kredit) di seluruh Indonesia. Credit Union (CU) didirikan untuk memberikan kesempatan kepada anggota-anggotanya memperoleh pinjaman dengan mudah dan bunga yang ringan dibandingkan dengan perbankan. Itulah sebabnya Credit Union

disebut dengan koperasi kredit.Fungsi utama dari Inkopdit yaitu mengembangkan

Credit Union (CU) di wilayah Indonesia baik kuantitias maupun kualitas sehingga memiliki jaringan usaha koperasi kredit yang kuat, sehat dan mandiri mulai dari Koperasi Kredit Primer, Sekunder Daerah maupun Nasional.

Usaha utama Inkopdit adalah Simpan Pinjam yang melayani anggota yaitu Puskopdit/ Pra Puskopdit yang lajim disebut dengan Silang Pinjam Nasional (Interlending Nasional). Untuk tingkat daerah biasa disebut dengan Silang Pinjam Daerah (Interlending Daerah) yang anggotanya Koperasi Kredit primer di lingkungan daerah tersebut. Seperti tampak pada visi Inkopdit adalah terwujud dan berkembangnya lembaga pelayanan keuangan yang tangguh, terpercaya dan dikelola secara professional berdasarkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi/ Credit Union (CU).

Perkembangan jumlah Credit Union (CU) semakin berkembang dari tahun ke tahun. Dapat dilihat dari data pertumbuhan Gerakan Credit Union (CU) di Indonesia dimana jumlah anggotanya diatas 1000 anggota pada akhir tahun 2012 ini tercatat 957 koperasi kredit (kopdit) dengan jumlah anggota 1.962.250 anggota. (data BPS 2011).

4.3 Gambaran Umum Credit Union (CU) Maju Bersama dan Koperasi Bina Kasih Kecamatan Medan Area.


(50)

Pada Credit Union (CU) Maju Bersama setelah dilakukan pembenahan keanggotaan melalui penetapan nilai nominal simpanan pokok dan wajib. Ada 2 (dua) jenis keanggotaan kredit union yaitu penabung sebagai anggota dan penabung diluar anggota. Jumlah anggota Credit Union (CU) Maju Bersama menurut catatan akhir tahun 2012 adalah 872 anggota. Khusus Credit Union dikarenakan penyebaran anggota koperasi kredit menyeluruh wilayah kota medan dan bukan hanya pada daerah kecamatan Medan Area maka sampel disesuaikan dengan sampel koperasi Bina Kasih. Sedangkan pada koperasi Bina Kasih memiliki anggota aktif dan anggota pasif. Koperasi ini beranggotakan 133 anggota.

2.Pengurus

Susunan kepengurusan Credit Union (CU) Maju Bersama masa bhakti tahun 2008 sampai 2012 terdiri dari Ketua : H. Abram Supandi, Sekertaris :

H. Haryana dan Bendahara: H.Richendy. Sedangkan susunan kepengurusan Koperasi Bina Kasih Ketua: Drs. Ilham Lubis S.E. dan Sekertaris: Dr. Sumarno Pane.

3.Pengawas

Pengawas adalah perangkat organisasi koperasi yang dipilih dari anggota dan diberi mandat untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya roda organisasi dan usaha koperasi. Selain itu pengawas juga berhak memeriksa segala catatan yang ada di koperasi serta meminta keterangan yang diperlukan.

Pengawas yang mengemban misi dari para anggota untuk melakukan kontrol tentang kinerja dan kebijakan para pengurus di tahun 2012 dilaksanakan oleh dua orang pengawas pada Credit Union (CU) Maju Bersama yaitu : Ketua : Mochtar Sugianto dan Sekertaris : M. Sayana. Pada Koperasi Bina Kasih pengawasnya terdiri dari Ketua: Legimin Supratno dan Sekertaris : Sumarno.


(51)

Jumlah Karyawan Credit Union (CU) Maju Bersama sampai dengan Desember 2010 sebanyak 15 orang. Karyawan Koperasi Bina Kasih adalah 10 orang.

4.4 Identitas Profil Responden

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden, data deskriptif penelitian disajikan agar dapat dilihat profil dari data penelitian dan hubungan yang ada antar variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data deskriptif yang menggambarkan gambaran umum keadaan atau kondisi responden sebagai informasi tambahan untuk memahami hasil-hasil penelitian. Deskripsi karakteristik responden adalah menguraikan atau memberikan gambaran mengenai identitas responden dalam penelitian ini. Sebab dengan menguraikan karakteristik responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, akan dapat diketahui identitas responden dalam penelitian ini. Oleh karena itulah dalam deskripsi karakteristik responden dalam penelitian ini, dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok yaitu umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan terakhir dan pekerjaan.

Dalam pelaksanaan penelitian ini, ditetapkan sebesar 65 orang responden sebagai sampel dalam penelitian dan terdapat 15 responden non sampel, dimana seluruh yang dibagikan kepada responden telah dikembalikan dan semuanya dapat diolah lebih lanjut. Oleh karena itu akan dikemukakan deskripsi karakteristik responden yaitu sebagai berikut :

a. Umur

Identitas responden berdasarkan umur menggambarkan tingkat pengalaman dan kedewasaan pola pikir seorang responden. Adapun identitas responden menurut umur dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.1

Proporsi Persentase Pengelompokkan Responden Menurut Umur


(52)

Umur Koperasi Credit Union Frekuensi Persentase Frekuensi

(Orang)

Persentase (%)

(Orang) (%)

< 25 tahun 3 4,62 3

9 42 11

4.62 13,85 64,61 16,92

26 – 35 tahun 14 21,54

36 – 45 tahun 38 58,46

> 45 tahun 10 15,38

Total responden 65 100 65 100

Sumber : Data diolah 2013

Berdasarkan tabel 4.1 yaitu proporsi responden menurut umur yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah responden yang berumur antara 36 – 45 tahun yaitu sebesar 38 orang atau sebesar 58,46% untuk koperasi dan 42 orang atau sebesar 64,61% untuk Credit Union (CU). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar anggota koperasi dan Credit Union (CU) adalah berumur antara 36 – 45 tahun. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan bahwa pada rentang umur 25-35 tahun masih merupakan usia yang produktif dalam bekerja, sehingga sumber dana masih dapat dicari dengan mudah. Sedangkan pada umur 36-45 tahun bukanlah merupakan usia yang produktif dalam bekerja yang mengakibatkan adanya kekurangan sumber dana dalam usaha pemenuhan kebutuhan.

b. Jenis Kelamin

Deskripsi karakteristik responden menurut jenis kelamin (gender), yaitu pengelompokan responden menurut jenis kelamin laki-laki dan wanita. Untuk mengetahui tingkat proporsi jenis kelamin laki-laki dan wanita, maka dapat disajikan melalui tabel 4.8 yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.2

Proporsi Persentase Pengelompokkan Responden menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Koperasi Credit Union

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase (Orang) (%) (Orang) (%)


(53)

Wanita 42 64,62 36 55,39

Total responden 65 100 65 100

Sumber : Data diolah 2013

Berdasarkan tabel 4.2 yaitu proporsi persentase pengelompokan responden, yang menunjukkan bahwa tingkat proporsi persentase pengelompokan responden yang terbesar adalah lebih banyak didominasi oleh wanita yaitu sebesar 64,62% untuk koperasi dan 55,39% untuk Credit Union. Hal ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar anggota pada anggota koperasi dan Credit Union (CU) adalah lebih banyak didominasi oleh wanita jika dibandingkan dengan anggota yang berjenis kelamin laki-laki. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan bahwa kebanyakan anggota Koperasi Bina Kasih dan Credit Union (CU) Maju Bersama memiliki profesi sebagai penjual sayur, penjual bumbu, penjual alat-alat kosmetik, monja dan salon.

c. Tingkat Pendidikan Terakhir

Deskripsi pendidikan responden menjelaskan uraian tingkat pendidikan responden, sehingga dalam deskripsi pendidikan terakhir responden maka dapat dikelompokkan yaitu: SD, SLTP, SLTA, S1 dan Pasca Sarjana. Untuk lebih jelasnya akan disajikan proporsi persentase responden menurut tingkat pendidikan terakhir yang dapat dilihat melalui tabel berikut ini:

Tabel 4.3

Proporsi Persentase Pengelompokkan Responden menurut Tingkat PendidikanTerakhir

Tingkat Pendidikan Koperasi Credit Union Frekuensi

(Orang)

Persentase (%)

Frekuensi (Orang)

Persentase (%)

SD 2 3.07 - -

SLTP 9 13,85 18 27,69

SLTA 33 50,77 40 61,54

Diploma 17 26,15 3 4,61

Sarjana 1 3 4,61 4 6,16

Pasca Sarjana 1 1,55 - -


(1)

Tabulasi Setelah Menjadi Anggota Koperasi Bina Kasih

No.Resp.

Koperasi

Pengembangan SDM Permodalan dan Pembiayaan Produksi Pemasaran dan Jaringan Usaha

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16

1 5 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3

2 4 4 3 3 3 4 4 3 3 5 5 3 3 3 5 4

3 5 5 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4

4 5 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 5 4

5 4 3 3 4 4 3 4 4 5 3 3 3 4 4 4 4

6 3 5 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 5

7 3 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 5

8 3 4 5 4 3 4 5 4 3 4 5 4 3 4 5 4

9 3 4 4 5 3 4 5 4 3 4 5 4 3 4 5 5

10 3 4 4 5 3 4 5 4 3 4 5 4 3 4 4 4

11 3 4 5 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 5 4 3

12 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3

13 5 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4

14 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3

15 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 5 4 3 4 4

16 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3

17 3 3 4 5 4 4 3 5 3 3 4 4 4 4 4 4

18 3 4 3 4 3 4 4 5 3 3 3 4 4 4 4 4

19 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 5 3 3 3 3

20 4 4 4 4 5 4 4 5 3 3 3 4 3 4 4 4

21 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4

22 4 3 5 4 4 5 4 5 4 5 3 4 5 4 5 5

23 3 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3

24 4 5 5 4 4 4 5 3 3 4 4 5 4 3 5 5

25 4 5 4 5 4 5 3 5 4 5 4 5 3 4 3 4

26 3 3 4 4 4 4 3 3 4 5 3 3 4 4 4 3

27 3 4 4 3 4 3 3 5 3 4 4 4 3 3 4 4

28 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4

29 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5

30 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4


(2)

33 3 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4

34 4 3 3 5 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4

35 3 4 4 5 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 5 4

36 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 3

37 4 4 4 3 4 5 4 5 5 4 4 3 4 5 4 5

38 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5

39 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5

40 5 4 4 4 3 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5

41 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5

42 3 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 4 5

43 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4

44 4 5 4 3 3 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4

45 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5

46 3 4 5 4 4 4 5 5 3 4 5 4 4 5 4 3

47 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4

48 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4

49 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5

50 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4

51 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4

52 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 3 5 5

53 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 5 5 5 5 5

54 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5

55 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

56 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5

57 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5

58 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5

59 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5

60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

61 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 3 4 4 4 3

62 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 5

63 5 5 5 5 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4

64 4 5 3 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5

65 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 3 4

Jumlah 260 269 266 271 250 260 267 275 253 265 269 274 251 262 278 273


(3)

Tabulasi Sebelum Menjadi Anggota

Credit Union

Maju Bersama

No.Resp.

Credit Union

Pengembangan SDM Permodalan dan Pembiayaan Produksi Pemasaran dan Jaringan Usaha

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16

1 5 4 3 4 4 3 3 4 4 3 5 3 4 5 5 2

2 4 4 4 3 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 5 4

3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 5 3 5 4 5 5 5

4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 3

5 3 4 3 4 4 3 4 3 5 4 4 3 5 4 4 5

6 4 3 3 4 5 5 4 3 5 3 4 3 5 4 4 4

7 3 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 3 4 4 4 3

8 3 4 5 4 5 4 5 3 4 4 4 3 4 4 4 5

9 4 4 4 5 4 3 5 3 4 5 4 4 3 4 4 3

10 3 3 3 5 4 4 4 5 4 3 4 3 3 3 4 4

11 4 3 3 5 4 4 3 4 4 5 4 4 3 3 4 3

12 5 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 4 4 3

13 4 4 4 3 4 4 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4

14 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4

15 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5

16 3 4 3 4 4 4 4 5 3 4 5 3 4 5 5 3

17 4 4 3 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 3

18 5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 5 4 5 5 3

19 4 5 5 4 5 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 3

20 3 5 4 5 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 4 3

21 3 5 3 5 4 3 4 3 5 3 4 3 5 4 4 4

22 3 4 3 5 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 3

23 4 3 3 4 4 5 4 4 5 3 4 4 3 4 4 3

24 3 3 3 4 4 4 5 3 4 3 4 3 3 3 4 4

25 4 3 3 4 5 3 5 5 4 4 4 4 3 3 4 5

26 4 3 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 5 4

27 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 1 4 4

28 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4

29 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4

30 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 5 5 4 4 3 4


(4)

33 4 3 4 4 3 3 5 4 5 5 5 3 3 4 5 4

34 3 4 4 3 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3

35 3 3 3 4 3 4 3 5 4 4 5 4 5 5 4 3

36 5 5 4 3 5 4 3 5 4 4 4 4 4 5 4 5

37 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 4 5 5 4 5

38 3 2 4 3 5 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4

39 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4 5 3

40 4 3 5 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4

41 4 3 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 5 4

42 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 1 4 4

43 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4

44 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4

45 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 5 5 4 4 3 4

46 4 4 3 3 4 5 3 4 5 5 3 5 4 4 4 4

47 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 4

48 4 4 4 4 4 3 5 4 5 5 3 4 4 4 4 3

49 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4

50 4 3 4 4 3 4 3 5 4 4 3 3 3 4 3 3

51 3 4 4 3 5 4 3 5 4 4 4 3 3 4 4 3

52 3 5 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4

53 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 5 5 3 5

54 5 5 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 5 3 4

55 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 5 4 5 1 5 3

56 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4

57 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4

58 3 3 4 4 3 4 4 3 5 3 3 4 4 3 4 4

59 4 4 4 3 3 5 3 3 3 4 4 4 3 3 5 3

60 4 5 5 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3

61 4 4 5 3 5 5 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4

62 4 5 1 5 3 3 4 3 4 3 4 4 3 5 4 3

63 3 4 4 5 4 3 3 5 4 4 5 4 3 3 3 3

64 3 5 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 5 4 3 3

65 3 5 4 3 4 4 4 3 4 3 5 4 4 5 4 3

Jumlah 243 247 243 247 258 252 242 251 261 255 248 250 261 248 260 240


(5)

Tabulasi Setelah Menjadi Anggota

Credit Union

Maju Bersama

No.Resp.

Credit Union

Pengembangan SDM Permodalan dan Pembiayaan Produksi Pemasaran dan Jaringan Usaha

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16

1 3 5 3 5 4 3 4 3 5 3 4 3 5 4 4 4

2 3 4 3 5 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 3

3 4 3 3 4 4 5 4 4 5 3 4 4 3 4 4 3

4 3 3 3 4 4 4 5 3 4 3 4 3 3 3 4 4

5 4 3 3 4 5 3 5 5 4 4 4 4 3 3 4 5

6 4 3 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 5 4

7 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 1 4 4

8 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4

9 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4

10 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 5 5 4 4 3 4

11 4 3 4 4 4 5 3 4 5 5 2 3 4 4 4 3

12 4 3 5 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4

13 4 3 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 5 4

14 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 1 4 4

15 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4

16 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4

17 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 4 5 5 4 5

18 3 2 4 3 5 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4

19 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4 5 3

20 4 3 5 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4

21 4 3 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 5 4

22 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 1 4 4

23 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4

24 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4

25 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 5 5 4 4 3 4

26 4 4 3 3 4 5 3 4 5 5 3 5 4 4 4 4

27 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 4

28 4 4 4 4 4 3 5 4 5 5 3 4 4 4 4 3

29 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4

30 4 3 4 4 3 4 3 5 4 4 3 3 3 4 3 3


(6)

33 4 3 4 4 3 3 5 4 5 5 5 3 3 4 5 4

34 3 4 4 3 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3

35 3 3 3 4 3 4 3 5 4 4 5 4 5 5 4 3

36 5 5 4 3 5 4 3 5 4 4 4 4 4 5 4 5

37 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 4 5 5 4 5

38 3 2 4 3 5 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4

39 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4 5 3

40 4 3 5 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4

41 4 3 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 5 4

42 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 1 4 4

43 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4

44 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4

45 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 5 5 4 4 3 4

46 4 4 3 3 4 5 3 4 5 5 3 5 4 4 4 4

47 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 4

48 4 4 4 4 4 3 5 4 5 5 3 4 4 4 4 3

49 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4

50 4 3 4 4 3 4 3 5 4 4 3 3 3 4 3 3

51 3 4 4 3 5 4 3 5 4 4 4 3 3 4 4 3

52 3 5 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4

53 4 3 5 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4

54 4 3 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 5 4

55 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 1 4 4

56 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4

57 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4

58 3 5 4 3 4 4 4 3 4 3 5 4 4 5 4 3

59 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 5 4 3 4 4 4

60 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3

61 5 3 4 4 3 4 5 4 5 3 3 3 3 3 4 4

62 5 3 4 5 4 4 4 5 4 4 5 3 4 3 4 3

63 4 5 4 3 3 3 3 5 4 3 5 4 4 4 4 3

64 3 4 4 5 4 3 3 5 4 3 5 4 4 5 4 3

65 3 5 4 3 4 4 4 3 4 3 5 4 3 4 4 4

Jumlah 251 239 259 245 260 255 247 257 261 261 241 257 262 237 257 246