Integrasi Sosial Antara Etnis Cina dan Etnis Aceh (Studi Deskriptif Pada Etnis Cina dan Etnis Aceh di Kota Juang Kabupaten Bireuen)

ABSTRAK
Indonesia memiliki beragam suku, budaya dan agama yang berbeda. Suku tersebut
mempunyai nilai-nilai, kebiasaan, dan bahasa, dan sejarah yang berlaku sesuai dengan
kekhasan mereka masing-masing. Etnis Aceh adalah salah satu suku bangsa yang ada di
Indonesia. Etnis Aceh mayoritas bertempat tinggal di Provinsi Aceh. Di Aceh sendiri terdapat
salah satu daerah yang strategis yaitu Kabupaten Bireuen. Menurut identitas keanggotaan
masyarakatnya, struktur sosial masyarakat Bireuen adalah heterogen karena terdiri dari
berbagai etnis yang menetap di wilayah Bireuen. Namun secara budaya, masyarakat Bireuen
adalah homogen di mana masyarakatnya memiliki budaya yang sama baik dalam pernikahan,
kehidupan sosial dan adat istiadat. Dikarenakan lokasinya yang strategis Bireuen menjadi
pusat perdagangan bagi para pendatang salah satunya oleh Etnis Tionghoa. Etnis Aceh yang
sangat kental nilai-nilai kesukuan dan keagamaannya hidup berdampingan dengan Etnis
Tionghoa yang kini berdagang dan menetap di Kabupaten Bireuen.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan pendekatan
kualitatif. Peneliti mengumpulkan semua bahan dan informasi yang berguna bagi peneliti
sehingga memberikan suatu gambaran yang jelas tentang latar belakang dan keadaan di
tempat penelitian berlangsung. Metodologi penelitian kualitatif ini menggunakan unit analisis
yaitu Etnis Cina dan Etnis Aceh yang bertempat tinggal di Kota Juang Kabupaten Bireuen,
dan merupakan lokasi dari penelitian itu sendiri. Peneliti menetapkan Kota Juang sebagai
lokasi penelitian dikarenakan kedua etnis ini sudah lama berintegrasi di Kota Juang. Adapun
tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui, menginterpretasikan dan menganalisis

bagaimana pola interaksi sosial serta faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya integrasi
antara Etnis Cina dan Etnis Aceh di Kota Juang Kabupaten Bireuen.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kebersamaan antara Etnis Cina dan Etnis
Aceh didorong oleh berbagai faktor terjadinya integrasi, antara lain dengan menerapkan sikap
toleransi, memahami perbedaan dan menerima hidup secara berdampingan serta tidak
membedakan latar belakang kesukuannya sehingga hubungan berlangsung dengan harmonis.
Hubungan yang baik ini ditandai dengan tingginya intensitas dalam berinteraksi antar
masyarakat dan ada upaya menjaga keamanan dan keharmonisan bersama. Interaksi dan
kerjasama antara masyarakat berjalan dengan baik bahkan hingga terjadi perkawinan
campuran antara suku. Kesadaran masyarakat lokal atau etnis Aceh dan Etnis Cina untuk
hidup berdampingan sudah terlihat dari aktivitas mereka sehari-hari dalam berinteraksi.
Komunikasi yang dibangun oleh mereka pada dasarnya berazaskan Bhinneka Tunggal Ika.

Kata kunci: Etnis, Interaksi Sosial, Integrasi, Toleransi

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
Indonesia has so many ethinicity, culture and different religion. The ethinicities have
values, common things, languages and histories according to their uniqueness. Acehnese is

one of ethnicity in Indonesia, the majority of Acehnese lives in Aceh Province. Aceh is known
as place where Moslem begins in Indonesia and has important role on the spread of Islam in
Southeast Asia. Aceh itself has one strategic city which is locate between 3 distric, it is
Bireuen Subdistrict. Bireuen Subdistrict is in beetween Medan, Takengon and Aceh.
Strategically located, Bireuen District became a trading city by other ethnics immigrant, one
of them are Chinese. Acehnese which is known as an obedient ethinc and religious has to live
together with Chinese who traded and settled in Juang City, Bireuen District.
This research is using case study methode with qualitative approach. Researchers
collect all things or materials and informations which is useful so it will clearly describes
about background and situation where research takes place. This qualitative method using
unit of analysis, they are Acehnese and Chinese who lived in Juang City, Bireuen District,
and it is where research takes place itself. Researchers specify Juang City as research place
because this two ethnic has long been integrated in Juang City. As for the purpose of this
research is to find out, to interpret and to analyze how the etnics interact in their daily
activities and what makes them became integrated.
The result can be concluded that togetherness between Acehnese and Chinese is
caused by various sectors which can be encouraging integration, as understanding the
differences and tolerate each others, admit the mutualism and did not distinguish ethnicity
background so their relationship are in harmony.This good relationship is characterized by
high intensity in interacting and there are effort to maintain security and harmony. Their

interaction and cooperation are going well even to mixed mrriages. Acehnese and Chinese
awareness’ for living together is already seen from their daily activities when interactions.
They built communication is basically based on University in Diversity.

Keyword: Ethnicity, Interaction, Social Integration, Tolerance

Universitas Sumatera Utara